Sifat Listrik Telur Ayam Kampung Selama Penyimpanan

SIFAT LISTRIK TELUR AYAM KAMPUNG
SELAMA PENYIMPANAN

KUSNADI

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Sifat Listrik Telur Ayam Kampung Selama
Penyimpanan adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada
perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Agustus 2007
Kusnadi

NRP G74103012

ABSTRAK
Kusnadi. Sifat Listrik Telur Ayam Kampung Selama Penyimpanan. Dibimbing oleh Jajang
Juansah dan Irmansyah.
Telur ayam kampung mempunyai banyak manfaat baik dari segi kesehatan maupun
ekonomis. Kualitas telur sangat penting untuk diperhatikan supaya manfaat yang diinginkan dapat
diperoleh. Dalam penelitian ini akan dikaji hubungan sifat listrik kuning dan putih telur dengan
umur penyimpanan, serta dikaitkan dengan sifat fisis yang telah menjadi hal umum. Perubahan
nilai kapasitansi, impedansi, konduktivitas listrik dan loss coefficient dikorelasikan dengan Haugh
Unit dan koefisien viskositas menggunakan metode regresi linier berganda.
Variasi lama penyimpanan yang diamati adalah segar, 2, 4, 6, 8, 10, 12, dan 14.
Pengukuran sifat listrik selain variasi lama penyimpanan yang dilakukan juga memvariasikan
frekuensi dalam setiap pengukuran. Kapasitansi putih telur menurun dengan semakin lamanya
penyimpanan. Impedansi meningkat dengan bertambahnya umur penyimpanan, sedangkan
konduktivitas listrik menurun. Pada loss coefficient perubahan yang terjadi tidak signifikan
memiliki kecenderungan stabil. Nilai kapasitansi dengan impedansi menurun dengan
bertambahnya frekuensi, sedangkan konduktivitas listrik meningkat. Loss coefficient meningkat
dengan bertambahnya frekuensi namun pada frekuensi tertentu stabil, dan dengan meningkatnya
kembali frekuensi nilainya mengalami penurunan.

Kata kunci : telur ayam kampung, kapasitansi, impedansi, konduktivitas listrik, dan loss
coefficient.

SIFAT LISTRIK TELUR AYAM KAMPUNG
SELAMA PENYIMPANAN

KUSNADI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Departemen Fisika

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007

Kupersembahkan guratan pena buat kedua orang

tua tercinta.
Yang telah memberikan dorongan
sehingga ananda bisa belajar untuk percaya diri.
Yang telah memberikan ketentraman
sehingga ananda bisa belajar tentang iman.
Yang telah memberikan keadilan
sehingga ananda bisa belajar untuk menjalankan
keadilan.
Yang telah memberikan segala hal
sehingga ananda bisa belajar mengerti berbagai hal.
Terima Kasih.

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan karya ilmiah ini. Penelitian
yang dilakukan berjudul Sifat Listrik Telur Ayam Kampung Selama Penyimpanan.
Penelitian yang dilakukan banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih yang ditujukan kepada
1. Bapak Jajang Juansah, M. Si dan bapak Ir. Irmansyah, M. Si sebagai pembimbing atas
segala bantuan, bimbingan, dorongan, kritik dan sarannya selama penelitian dan
penyusunan karya ilmah ini.

2. Ibu yang telah memberikan dorongan dan dukungan baik dari segi materil maupun moril.
Ucapan terima kasih yang tidak sebanding dengan pengorbanan, do'a, cinta, dan kasih
sayang yang berlimpah.
3. Bapak yang telah memberikan daya, perlindungan dan dorongan untuk tetap berjuang.
4. Seluruh keluarga besar yang telah memberikan segala bantuan dan do'anya.
5. Zyu beserta keluarga besar yang telah memberikan doa dan dorongannya.
6. Staf pengajar departemen fisika yang telah memberikan berbagai ilmu yang insya Allah
bermanfaat.
7. Seluruh staf TU dan laboran ( pak Asep, pak Jun, pak Mulyana, pak Toni, pak Parman,
pak Rahmat dan yang lainnya).
8. My best friends bara 3 gang (Adiho, Adimalie, Awitkhan, Opickturn, Subhisorgum, yulia,
itamadura).
9. X-seven soul (Azis, Alwi, Mardanih, Marwan, Pryo, Jablay, Tahyudi) dan semua
angkatan 40, 41, dan 42.
Semoga penelitian ini bisa memberi inspirasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
terutama dalam bidang biofisika dan bermanfaat bagi khalayak pada umumnya

Bogor, Agustus 2007

Kusnadi


RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sumedang pada tanggal 27 juni 1985 dari ayah
Dedeng Hidayat dan ibu E. Yiyis Wiarsih. Penulis merupakan putra pertama
dari dua bersaudara.
Tahun 1997 penulis lulus dari SDN Sukamulya dan melanjutkan
pendidikannya di SLTPN 1 Rancakalong sampai tahun 2000. Pada tahun
2003 penulis lulus dari SMUN 1 Sumedang dan pada tahun yang sama lulus
seleksi masuk IPB
melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB. Penulis memilih Program Studi Fisika, Jurusan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten praktikum Fisika Dasar untuk
mahasiswa sarjana periode 2005-2007. Penulis juga pernah aktif sebagai anggota Himpunan
Mahasiswa Fisika divisi instek dan kerohanian periode 2004-2006

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ........................................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................. x

PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................................................... 1
Tujuan ................................................................................................................................. 1
Hipotesa .............................................................................................................................. 1
TINJAUAN PUSTAKA
Telur.................................................................................................................................... 1
Struktur Telur ..................................................................................................................... 2
Kualitas Telur ..................................................................................................................... 2
Perubahan Telur Selama Penyimpanan ............................................................................. 3
Telur Ayam Kampung........................................................................................................ 3
Haugh Unit ......................................................................................................................... 4
Viskositas............................................................................................................................ 4
pH ....................................................................................................................................... 5
Kapasitansi ......................................................................................................................... 5
Konduktivitas Listrik.......................................................................................................... 5
Impedansi............................................................................................................................ 6
Loss Coefficient ................................................................................................................. 6
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu ............................................................................................................. 6
Bahan dan Alat ................................................................................................................... 6

Metode Penelitian
Pembuatan Keping Kapasitor Sejajar ......................................................................... 6
Penelitian Telur Ayam Kampung ............................................................................... 7
Metode Pengukuran
Haugh Unit .................................................................................................................. 7
Viskositas .................................................................................................................... 7
pH ................................................................................................................................ 7
Kerapatan .................................................................................................................... 7
Sifat Listrik.................................................................................................................. 8
HASIL DAN PEMBAHASAN
Standarisasi Plat Kapasitor................................................................................................. 9
Sifat Fisis
Haugh Unit .................................................................................................................. 9
Viskositas .................................................................................................................... 9
Tingkat Keasaman (pH) .............................................................................................. 10
Kerapatan .................................................................................................................... 10
Sifat Listrik
Kapasitansi Listrik ...................................................................................................... 11
Konduktivitas Listrik .................................................................................................. 12
Impedansi .................................................................................................................... 13

Loss Coefficient .......................................................................................................... 14
Korelasi Sifat Listrik dengan Sifat Fisis ............................................................................ 14
Korelasi Kapasitansi Putih Telur dengan HU dan Koefisien Viskositas ................... 15
Korelasi Konduktivitas Listrik Putih Telur dengan HU dan Koefisien Viskositas ... 15
Korelasi Impedansi Putih Telur dengan HU dan Koefisien Viskositas ..................... 15

Korelasi Loss Coefficient Putih Telur dengan HU dan Koefisien Viskositas........... 15
Korelasi Kapasitansi Kuning Telur dengan
HU dan Satu per Kecepatan Alir Kuning Telur ......................................................... 15
Korelasi Konduktivitas Listrik Kuning Telur dengan
HU dan Satu per Kecepatan Alir Kuning Telur ......................................................... 15
Korelasi Impedansi Kuning Telur dengan
HU dan Satu per Kecepatan Alir Kuning Telur ......................................................... 16
Korelasi Loss Coefficient Kuning Telur dengan
HU dan Satu per Kecepatan Alir Kuning Telur ......................................................... 16
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ......................................................................................................................... 16
Saran ................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 16
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 18


SIFAT LISTRIK TELUR AYAM KAMPUNG
SELAMA PENYIMPANAN

KUSNADI

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Sifat Listrik Telur Ayam Kampung Selama
Penyimpanan adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada
perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.


Bogor, Agustus 2007
Kusnadi
NRP G74103012

ABSTRAK
Kusnadi. Sifat Listrik Telur Ayam Kampung Selama Penyimpanan. Dibimbing oleh Jajang
Juansah dan Irmansyah.
Telur ayam kampung mempunyai banyak manfaat baik dari segi kesehatan maupun
ekonomis. Kualitas telur sangat penting untuk diperhatikan supaya manfaat yang diinginkan dapat
diperoleh. Dalam penelitian ini akan dikaji hubungan sifat listrik kuning dan putih telur dengan
umur penyimpanan, serta dikaitkan dengan sifat fisis yang telah menjadi hal umum. Perubahan
nilai kapasitansi, impedansi, konduktivitas listrik dan loss coefficient dikorelasikan dengan Haugh
Unit dan koefisien viskositas menggunakan metode regresi linier berganda.
Variasi lama penyimpanan yang diamati adalah segar, 2, 4, 6, 8, 10, 12, dan 14.
Pengukuran sifat listrik selain variasi lama penyimpanan yang dilakukan juga memvariasikan
frekuensi dalam setiap pengukuran. Kapasitansi putih telur menurun dengan semakin lamanya
penyimpanan. Impedansi meningkat dengan bertambahnya umur penyimpanan, sedangkan
konduktivitas listrik menurun. Pada loss coefficient perubahan yang terjadi tidak signifikan
memiliki kecenderungan stabil. Nilai kapasitansi dengan impedansi menurun dengan
bertambahnya frekuensi, sedangkan konduktivitas listrik meningkat. Loss coefficient meningkat

dengan bertambahnya frekuensi namun pada frekuensi tertentu stabil, dan dengan meningkatnya
kembali frekuensi nilainya mengalami penurunan.
Kata kunci : telur ayam kampung, kapasitansi, impedansi, konduktivitas listrik, dan loss
coefficient.

SIFAT LISTRIK TELUR AYAM KAMPUNG
SELAMA PENYIMPANAN

KUSNADI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Departemen Fisika

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007

Kupersembahkan guratan pena buat kedua orang
tua tercinta.
Yang telah memberikan dorongan
sehingga ananda bisa belajar untuk percaya diri.
Yang telah memberikan ketentraman
sehingga ananda bisa belajar tentang iman.
Yang telah memberikan keadilan
sehingga ananda bisa belajar untuk menjalankan
keadilan.
Yang telah memberikan segala hal
sehingga ananda bisa belajar mengerti berbagai hal.
Terima Kasih.

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan karya ilmiah ini. Penelitian
yang dilakukan berjudul Sifat Listrik Telur Ayam Kampung Selama Penyimpanan.
Penelitian yang dilakukan banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih yang ditujukan kepada
1. Bapak Jajang Juansah, M. Si dan bapak Ir. Irmansyah, M. Si sebagai pembimbing atas
segala bantuan, bimbingan, dorongan, kritik dan sarannya selama penelitian dan
penyusunan karya ilmah ini.
2. Ibu yang telah memberikan dorongan dan dukungan baik dari segi materil maupun moril.
Ucapan terima kasih yang tidak sebanding dengan pengorbanan, do'a, cinta, dan kasih
sayang yang berlimpah.
3. Bapak yang telah memberikan daya, perlindungan dan dorongan untuk tetap berjuang.
4. Seluruh keluarga besar yang telah memberikan segala bantuan dan do'anya.
5. Zyu beserta keluarga besar yang telah memberikan doa dan dorongannya.
6. Staf pengajar departemen fisika yang telah memberikan berbagai ilmu yang insya Allah
bermanfaat.
7. Seluruh staf TU dan laboran ( pak Asep, pak Jun, pak Mulyana, pak Toni, pak Parman,
pak Rahmat dan yang lainnya).
8. My best friends bara 3 gang (Adiho, Adimalie, Awitkhan, Opickturn, Subhisorgum, yulia,
itamadura).
9. X-seven soul (Azis, Alwi, Mardanih, Marwan, Pryo, Jablay, Tahyudi) dan semua
angkatan 40, 41, dan 42.
Semoga penelitian ini bisa memberi inspirasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
terutama dalam bidang biofisika dan bermanfaat bagi khalayak pada umumnya

Bogor, Agustus 2007

Kusnadi

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sumedang pada tanggal 27 juni 1985 dari ayah
Dedeng Hidayat dan ibu E. Yiyis Wiarsih. Penulis merupakan putra pertama
dari dua bersaudara.
Tahun 1997 penulis lulus dari SDN Sukamulya dan melanjutkan
pendidikannya di SLTPN 1 Rancakalong sampai tahun 2000. Pada tahun
2003 penulis lulus dari SMUN 1 Sumedang dan pada tahun yang sama lulus
seleksi masuk IPB
melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB. Penulis memilih Program Studi Fisika, Jurusan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten praktikum Fisika Dasar untuk
mahasiswa sarjana periode 2005-2007. Penulis juga pernah aktif sebagai anggota Himpunan
Mahasiswa Fisika divisi instek dan kerohanian periode 2004-2006

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ........................................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................. x
PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................................................... 1
Tujuan ................................................................................................................................. 1
Hipotesa .............................................................................................................................. 1
TINJAUAN PUSTAKA
Telur.................................................................................................................................... 1
Struktur Telur ..................................................................................................................... 2
Kualitas Telur ..................................................................................................................... 2
Perubahan Telur Selama Penyimpanan ............................................................................. 3
Telur Ayam Kampung........................................................................................................ 3
Haugh Unit ......................................................................................................................... 4
Viskositas............................................................................................................................ 4
pH ....................................................................................................................................... 5
Kapasitansi ......................................................................................................................... 5
Konduktivitas Listrik.......................................................................................................... 5
Impedansi............................................................................................................................ 6
Loss Coefficient ................................................................................................................. 6
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu ............................................................................................................. 6
Bahan dan Alat ................................................................................................................... 6
Metode Penelitian
Pembuatan Keping Kapasitor Sejajar ......................................................................... 6
Penelitian Telur Ayam Kampung ............................................................................... 7
Metode Pengukuran
Haugh Unit .................................................................................................................. 7
Viskositas .................................................................................................................... 7
pH ................................................................................................................................ 7
Kerapatan .................................................................................................................... 7
Sifat Listrik.................................................................................................................. 8
HASIL DAN PEMBAHASAN
Standarisasi Plat Kapasitor................................................................................................. 9
Sifat Fisis
Haugh Unit .................................................................................................................. 9
Viskositas .................................................................................................................... 9
Tingkat Keasaman (pH) .............................................................................................. 10
Kerapatan .................................................................................................................... 10
Sifat Listrik
Kapasitansi Listrik ...................................................................................................... 11
Konduktivitas Listrik .................................................................................................. 12
Impedansi .................................................................................................................... 13
Loss Coefficient .......................................................................................................... 14
Korelasi Sifat Listrik dengan Sifat Fisis ............................................................................ 14
Korelasi Kapasitansi Putih Telur dengan HU dan Koefisien Viskositas ................... 15
Korelasi Konduktivitas Listrik Putih Telur dengan HU dan Koefisien Viskositas ... 15
Korelasi Impedansi Putih Telur dengan HU dan Koefisien Viskositas ..................... 15

Korelasi Loss Coefficient Putih Telur dengan HU dan Koefisien Viskositas........... 15
Korelasi Kapasitansi Kuning Telur dengan
HU dan Satu per Kecepatan Alir Kuning Telur ......................................................... 15
Korelasi Konduktivitas Listrik Kuning Telur dengan
HU dan Satu per Kecepatan Alir Kuning Telur ......................................................... 15
Korelasi Impedansi Kuning Telur dengan
HU dan Satu per Kecepatan Alir Kuning Telur ......................................................... 16
Korelasi Loss Coefficient Kuning Telur dengan
HU dan Satu per Kecepatan Alir Kuning Telur ......................................................... 16
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ......................................................................................................................... 16
Saran ................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 16
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 18

DAFTAR TABEL
Halaman
1
2

Komposisi gizi telur ayam .................................................................................................... 2
Kandungan zat per 100 gram bahan yang dapat dimakan ................................................... 3

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Kondisi telur tanpa pemecahan (atas) dan dengan pemecahan (bawah) ............................. 3
Bola jatuh pada sistem fluida ............................................................................................... 4
Penentuan kekentalan ........................................................................................................... 4
Skema kapasitor keping sejajar ............................................................................................ 5
Diagram fasor yang membentuk sudut loss coefficient ....................................................... 6
Desain keping kapasitor ....................................................................................................... 7
Tampilan screen LCR HiTESTER ....................................................................................... 8
Diagram alir penelitian ......................................................................................................... 8
Keping kapasitor ................................................................................................................... 9
Hubungan Haugh Unit terhadap lama penyimpanan ........................................................... 9
Hubungan viskositas terhadap lama penyimpanan. (a) putih telur (b) kuning telur ........... 10
Hubungan pH terhadap lama penyimpanan ......................................................................... 10
Hubungan kerapatan terhadap lama penyimpanan .............................................................. 11
Hubungan kapasitansi terhadap lama penyimpanan. (a) putih telur (b) kuning telur ......... 12
Hubungan konduktivitas listrik terhadap lama penyimpanan. (a) putih telur
(b) kuning telur ..................................................................................................................... 13
Hubungan impedansi terhadap lama penyimpanan. (a) putih telur (b) kuning telur .......... 13
Hubungan loss coefficient terhadap lama. (a) putih telur (b) kuning telur ......................... 14

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Diagram Alir Penelitian ........................................................................................................ 19
Hasil analisis regresi linier berganda kapasitansi putih telur vs HU
dan koefisien viskositas pada frekuensi 10 kHz .................................................................. 20
Hasil analisis regresi linier berganda konduktivitas listrik putih telur vs HU
dan koefisien viskositas pada frekuensi 50 Hz ................................................................... 21
Hasil analisis regresi linier berganda impedansi putih telur vs HU
dan koefisien viskositas pada frekuensi 100 Hz .................................................................. 22
Hasil analisis regresi linier berganda loss coefficient putih telur vs HU
dan koefisien viskositas pada frekuensi 50 kHz .................................................................. 23
Hasil analisis regresi linier berganda kapasitansi kuning telur vs HU
dan satu per kecepatan alir kuning telur pada frekuensi 10 Hz ........................................... 24
Hasil analisis regresi linier berganda konduktivitas listrik kuning telur vs HU
dan satu per kecepatan alir kuning telur pada frekuensi 1 kHz .......................................... 25
Hasil analisis regresi linier berganda impedansi kuning telur vs HU
dan satu per kecepatan alir kuning telur pada frekuensi 500 Hz ......................................... 26
Hasil analisis regresi linier berganda loss coefficient kuning telur vs HU
dan satu per kecepatan alir kuning telur pada frekuensi 5 kHz ........................................... 27
Data hasil pengukuran kapasitansi putih telur selama penyimpanan .................................. 28
Data hasil pengukuran impedansi putih telur selama penyimpanan ................................... 29
Data hasil pengukuran konduktivitas listrik putih telur selama penyimpanan.................... 30
Data hasil pengukuran loss coefficient putih telur selama penyimpanan ........................... 31
Data hasil pengukuran kapasitansi kuning telur selama penyimpanan ............................... 32
Data hasil pengukuran impedansi kuning telur selama penyimpanan................................. 33
Data hasil pengukuran konduktivitas listrik kuning telur selama penyimpanan................. 34
Data hasil pengukuran loss coefficient kuning telur selama penyimpanan......................... 35
Data Haugh Unit putih telur hasil perhitungan .................................................................... 36
Data kerapatan putih telur hasil perhitungan ....................................................................... 36
Data kerapatan kuning telur hasil perhitungan .................................................................... 36
Data koefisien viskositas putih telur hasil perhitungan ....................................................... 36
Data satu per kecepatan alir kuning telur hasil perhitungan ................................................ 36
Data hasil pengukuran pH putih telur .................................................................................. 37
Data hasil pengukuran pH kuning telur ............................................................................... 37
Data kapasitansi (farad) udara pada hari pengukuran.......................................................... 37
Konstanta dielektrik udara ................................................................................................... 37
Data hasil pengukuran bobot telur dan tinggi albumen ....................................................... 38
Data hasil pengukuran massa dan volume ........................................................................... 39
Data hasil pengukuran kekentalan........................................................................................ 39
Peralatan yang digunakan dan fenomena penelitian ........................................................... 40

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Telur merupakan salah satu keajaiban
besar di alam, karena merupakan salah satu
bahan makanan yang hampir sempurna.
Bahan makanan ini mengandung zat gizi
lengkap antara lain protein, lemak, vitamin,
dan mineral. Zat gizi tersebut digunakan untuk
kelangsungan hidup embrio sehingga mampu
berkembang sempurna di dalam telur
walaupun tanpa pemberian zat makanan
tambahan dari luar.
Protein yang terdapat dalam telur memiliki
nilai
biologis
tinggi
karena
dapat
menggantikan secara penuh segala protein
yang berasal dari hewan lain. Protein
tertimbun dalam putih maupun kuning telur.
Benih ayam terkandung dalam kuning telur.
Benih itu dapat hidup dan tumbuh
berkembang dengan baik sampai menjadi
anak ayam. Sebutir telur mengandung segala
bahan yang dibutuhkan bagi perkembangan
dan pertumbuhan embrio.
Telur banyak mengandung zat-zat
pembangun terutama protein. Protein sangat
berguna untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan otak. Karena nilai
proteinnya yang tinggi, telur banyak
dimanfaatkan manusia sebagai sumber pangan
dan kebutuhan lainnya.
Manfaat telur untuk manusia banyak sekali
antara lain untuk ditetaskan sebagai penghasil
bibit, dikonsumsi sebagai lauk pauk, bahan
ramuan obat, maupun sebagai bahan industri.
Beberapa
industri
pangan
yang
mempergunakan
telur
sebagai
bahan
campuran adalah biskuit, roti, es krim,
makaroni, mie, dan puding (B. Sarwono
1994).
Selain beberapa keuntungan, namun telur
juga bersifat cepat rusak. Kerusakannya dapat
berupa kerusakan fisik, kimia, atau kerusakan
yang disebabkan oleh mikroba yang masuk
melalui pori-pori kulit telur. Sifat mudah
rusak tersebut disebabkan kulit telur mudah
pecah, retak, dan tidak dapat menahan tekanan
mekanis yang besar. Dengan demikian telur
tidak dapat diperlakukan kasar.
Cara-cara
menentukan
telur
yang
berkualitas tinggi baik untuk telur tetas
maupun
untuk
konsumsi
merupakan
pengetahuan yang cukup penting dan harus
dimiliki oleh setiap peternak ayam petelur.
Segi kualitas merupakan hal yang sering
dilupakan demi mendapatkan untung yang
berlimpah. Hal ini tentunya akan membawa

dampak kurang baik terhadap kesehatan
tubuh.
Masalah pengontrolan kualitas merupakan
sebuah polemik. Kebutuhan akan pemenuhan
permintaan terhadap telur semakin meningkat
yang menuntut para peternak untuk bisa
meningkatkan produksi. Sedangkan di lain
pihak konsumen menginginkan kualitas telur
yang dikonsumsinya harus bermutu.
Penanganan ini baru sebatas pada sifat
fisis telur yang tentunya belum bisa menjamin
sepenuhnya akan kualitas telur. Sifat fisik luar
bagus belum tentu mempunyai kualitas
kandungan gizi bagus. Belakangan ini sudah
banyak uji kualitas yang dilakukan secara
kimiawi, namun untuk uji sifat listriknya
masih jarang. Kualitas telur dari segi sifat
listriknya
bisa
dihubungkan
dengan
mekanikanya yang meliputi sifat fisis, salah
satunya dengan mengamati konduktansi telur
selama penyimpanan di udara terbuka.
Tujuan
Penelitian
ini
bertujuan
meneliti
karakteristik kelistrikan telur ayam kampung
selama penyimpanan di udara terbuka yang
meliputi kapasitansi (C) , impedansi (Z) ,
konduktivitas listrik (G), dan loss koefisien
(D). Besaran tersebut akan dihubungkan
dengan HU dan viskositas
Hipotesa
Telur ayam kampung yang disimpan tanpa
perlakuan khusus lebih dari dua minggu
mengalami
penurunan
kapasitansi,
konduktivitas listrik dan mengalami kenaikan
nilai impedansi listrik. Parameter listrik
tersebut akan berkorelasi linier dengan sifat
fisiknya yaitu HU dan viskositas.

TINJAUAN PUSTAKA
Telur
Telur adalah sel telur (ovum) yang tumbuh
dari sel induk di dalam indung telur (B.
Sarwono
1994).
Bahan-bahan
yang
terkandung pada isi telurnya tidak berbeda
dengan zat-zat yang terkandung pada hewan
induknya. Telur mengandung hampir semua
zat makanan yang diperlukan manusia seperti
lemak, protein, vitamin, dan mineral.
Komposisi kimia telur ayam terdiri dari air
sekitar 73.6%, protein 12.8%, lemak 11.8%,
karbohidrat 1.0% dan komponen lainnya 0.8%
(A. L. Romanoff & A. Romanoff 1963). Telur
juga mengandung 10 macam asam amino
esensial dari 18 macam asam amino esensial
yang ada.

Nilai gizi tertinggi telur sebagai bahan
makanan terdapat pada bagian kuning
telurnya, dimana terkandung asam amino
esensial, mineral seperti fosfor, besi, dan
kalsium. Selain itu, terkandung juga vitamin B
komplek dan vitamin A dalam jumlah yang
cukup, serta karbohidrat dalam jumlah sedikit
sekali. Komposisi gizi bagian dari telur ayam
disajikan dalam tabel 1.
Tabel 1. Komposisi gizi telur ayam
Telur
Kuning Putih
Kandungan
ayam
telur
telur
Kalori (kal)
162
361
50
Protein (g)
12.8
16.3
10.8
Lemak (g)
11.5
31.9
0
Karbohidrat
0.7
0.7
0.8
(g)
Kalsium
54
147
6
(mg)
Fosfor (mg)
180
586
17
Besi (mg)
2.7
7.2
0.2
Vit. A (IU)
900
2000
0
Vit. B1
0.10
0.27
0
(mg)
Vit. C (mg)
0
0
0
Air (g)
74.0
48.4
87.8
Sumber : Direktorat Gizi Departemen
Kesehatan RI, 1981
Struktur Telur
Struktur fisik telur terdiri dari tiga bagian
utama, yaitu kerabang telur ± 11%, putih telur
± 57% dan kuning telur ± 32% (A. L.
Romanoff & A. Romanoff 1963). Semua jenis
telur unggas dan hewan mempunyai struktur
yang sama. Bagian luarnya terdiri dari
kerabang yang tersusun dari zat kapur, di
dalamnya terdapat selaput dua lapis yaitu
selaput kulit dan selaput putih telur. Selaput
yang berada pada bagian ujung tumpul telur
berisi udara yang dapat keluar masuk melalui
dinding kulit telur yang porus (B. Sarwono
1994).
Kerabang telur merupakan bagian telur
yang paling keras, tersusun dari 95.1% garamgaram anorganik, 3.3% bahan organik
(terutama protein), dan 1.6% air. Kerabang
telur biasanya kuat, halus, dan berkapur.
Ketebalan kerabang dipengaruhi oleh faktor
sifat keturunan dari induknya, musim atau
cuaca dan ransum makanan yang diberikan.
Kerabang telur terdiri dari empat lapisan yaitu
kutikula, spongiosa, mamilaris, dan membran
kerabang telur (Stadelman & Cotterill 1977).
Lapisan kutikula dibentuk oleh protein yang
disebut musin. Lapisan ini tidak mempunyai
pori-pori terbuka. Namun sifat lapisan ini

dapat dilalui gas seperti uap air dan CO2.
Lapisan bunga karang (spongiosa) terletak di
bawah kutikula dan tersusun dari protein
serabut
berbentuk
anyaman.
Lapisan
mamilaris merupakan lapisan ketiga dari kulit
telur yang terdiri dari lapisan berbonggolbonggol,
berbentuk
kerucut
dengan
penampang
bulat.
Lapisan
membran
merupakan bagian kulit yang paling dalam
terdiri dari dua lapis serabut berbentuk seperti
kertas perkamen dan menyelubungi seluruh
telur (B. Sarwono 1994).
Putih telur terdiri dari 40% cairan kental
dan sisanya berupa bahan setengah padat.
Putih telur mengandung lima jenis protein
yaitu ovalbumin, ovomukoid, ovomusin,
ovokonalbumin, dan ovoglobulin (B. Sarwono
1994). Bagian putih telur terdiri empat lapisan
yang meliputi lapisan encer bagian luar
23.3%, lapisan kental (tengah) 57.3%, lapisan
encer dalam 16.8 %, dan lapisan membran
kalazifera 2.7 % (Powrie 1973). Putih telur
juga mengandung protein antimikroba yang
disebut lisozim. Protein tersebut membantu
memperlambat proses kerusakan telur.
Kuning telur berbentuk hampir bulat,
berwarna kuning sampai jingga. Bagian
kuning telur terbungkus selaput sangat kuat
dan elastis yang disebut membran vitelina,
yang terbuat dari protein berbentuk musin dan
keratin. Protein pada kuning telur terdiri dari
dua macam yaitu ovovitelin dan ovolivetin.
Kualitas Telur
Kualitas telur dapat ditinjau dari dua sisi
yakni kualitas telur bagian luar (eksterior) dan
kualitas bagian dalam (interior). Faktor
kualitas telur bagian luar meliputi bentuk,
warna kulit, tekstur permukaan kulit,
keutuhan, dan kebersihan kulit. Faktor
kualitas bagian dalam meliputi keadaan
rongga udara, kekentalan putih telur, warna
kuning telur, posisi kuning telur, Haugh Unit
dan ada tidaknya noda-noda berupa bintikbintik darah pada kuning telur maupun putih
telur (North & Bell 1990).
Keadaan isi telur yang baik dapat
diketahui
dengan
cara
meneropong
menggunakan bantuan sinar, merendam telur
dalam air garam, memasukannya dalam air
biasa, dan meneliti fisik telurnya. Berikut
gambaran keadaan telur untuk lama
penyimpanan tertentu yang dapat dilihat pada
Gambar 1. Gambar A menunjukkan telur
segar, B menunjukkan usia telur sudah satu
minggu dan C usia telur 2 sampai 3 minggu
(Anonim, 2000).

A
B
C
Gambar 1. Kondisi telur tanpa pemecahan
(atas) dan dengan pemecahan
(bawah).
Perubahan Telur Selama Penyimpanan
Selama dalam penyimpanan telur akan
mengalami perubahan isi sehingga kualitasnya
akan mengalami penurunan. Perubahan telur
bisa dilihat dari luar seperti warna kulit telur
agak keruh dan pada permukaannya akan
timbul bintik-bintik hitam. Perubahan tersebut
disebabkan oleh pertumbuhan jamur dan
penyebaran air yang tidak merata pada kulit
telur.
Perubahan yang umum antara lain
penguapan air dan CO2, pembesaran ruang
udara, penurunan berat telur, penurunan berat
jenis, pemecahan protein dalam telur, terjadi
perubahan dan pergerakan posisi kuning telur,
pengendoran selaput pengikat kuning telur,
kenaikan pH putih telur, dan penurunan
kekentalan putih dan kuning telur. Penguapan
air bisa dikurangi dengan penyimpanan pada
suhu rendah dan dengan menutupi pori-pori
kulit telur dengan minyak mineral, minyak
nabati atau bahan lainnya (Winarno &
Koswara 2002).
Tingginya suhu udara di wilayah tropis
seperti Indonesia sangat mempengaruhi
kemampuan lama penyimpanan. Suhu ratarata di Indonesia berkisar 26 °C dan
kelembapan relatif berkisar 70% - 80%.
Ketahanan telur yang disimpan tanpa
pengawetan pada kondisi itu hanya mampu
bertahan sekitar 8 hari (B. Sarwono 1994).
Telur Ayam Kampung
Telur ayam kampung dihasilkan oleh
unggas yang termasuk dalam jenis ayam
bukan ras yaitu ayam kampung. Telur ayam
kampung mempunyai banyak kelebihan
dibandingkan ayam ras. Telur ayam kampung
mengandung asam amino yang lebih baik dan
sekaligus lebih tinggi dibanding ayam ras
maupun ayam negeri. Kelebihan ini yang
menyebabkan semua kandungan gizi pada

ayam telur kampung bisa diserap tubuh
dengan lebih baik. Telur ayam kampung
rasanya lebih gurih dan bau amisnya lebih
rendah dibandingkan telur ayam ras. Oleh
karena itu, telur ayam kampung tidak hanya
dikonsumsi matang tetapi sering juga
dikonsumsi mentah sebagai campuran madu,
susu, atau jamu. Selain itu, telur ayam
kampung juga banyak digunakan dalam
industri obat dan kosmetik (Kliwon &
Setiawan). Meski begitu, dari segi kandungan
gizi seperti lemak, kolesterol, vitamin, dan
lainnya, tidak ada perbedaan mencolok antara
telur ayam kampung dan ayam ras maupun
ayam negeri. Kandungan gizi telur ayam
kampung dalam setiap 100 gram bahan yang
dapat dimakan dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Kandungan zat per 100 gram
bahan yang dapat dimakan
Kuning Putih
Jenis zat
Telur
telur
telur
Bahan yang
dapat dimakan 100.00
100.0 90.0
(%)
Energi (kal)
355.0
46.0
158.0
Energi (KJ)
1501.0 197.0 667.0
Air (g)
49.4
87.8
74.0
Protein (g)
16.3
10.8
12.8
Lemak (g)
31.9
0
11.5
Karbohidrat
0.7
0.8
0.7
(g)
Mineral (g)
1.7
0.6
1.0
Kalsium (mg)
147.0
6.0
54.0
Fosfor (mg)
586.0
17.0
180.0
Besi (mg)
7.2
0.2
2.7
Vitamin A
600.0
0
270.0
(retinol) (mg)
Vitamin B
0.27
0.01
0.10
(tiamin) (mg)
Vitamin C
(asam
askorbat) (mg)

0

0

0

Sumber : Oey Kam Nio, 1992.
Selain kelebihan-kelebihan tersebut telur
ayam kampung juga mempunyai kelemahan.
Salah satunya adalah rendahnya tingkat
produksi karena sulitnya memperoleh bibit
serta disebabkan sistem budi daya yang
kurang intensif. Selama ini peternak
kebanyakan menerapkan sistem budi daya
pedaging untuk petelur sehingga produksinya
jauh lebih rendah dari ayam ras petelur.
Telur
ayam kampung mempunyai
perbedaan dengan telur ayam ras, diantaranya:








Kuning telur lebih sedikit.
Putih telur lebih banyak dari
kuning.
Kulit lebih cerah.
Kulit lebih licin
Kuning telur lebih kental
Ukuran telur biasanya lebih
kecil (Anonim 2006).

Haugh Unit (HU)
Haugh Units (HU) merupakan nilai yang
mencerminkan keadaan albumen telur yang
berguna untuk menentukan kualitas telur. HU
ditentukan berdasarkan keadaan putih telur
yaitu korelasi antara bobot telur dengan tinggi
putih telur. Penurunan nilai HU selama
penyimpanan, indeks telur, dan bobot telur
berkurang karena terjadi penguapan air dalam
telur dan kantung udara bertambah besar.
Persamaan Haugh Unit sebagai berikut
HU = 100 log (H + 7.57 − 1.7W 0.37 ) ...........(1)
H : tinggi albumen kental (mm)
W : bobot telur (gram) (Muchtadi &
Sugiyono 1992).
Viskositas
Viskositas
adalah
sebuah
ukuran
penolakan sebuah fluida terhadap perubahan
bentuk di bawah tekanan geser. Viskositas
semua fluida sangat dipengaruhi oleh
temperatur, jika temperatur naik maka
viskositas gas bertambah dan viskositas cairan
menurun (Sears & Zemansky).
Tingkat kekentalan suatu fluida dinyatakan
sebagai koefisien viskositas ( ) yang bisa
dicari dengan menggunakan prinsip bola
jatuh. Ilustrasi prinsip bola jatuh dapat dilihat
pada Gambar 2. Kecepatan terminal dicapai
ketika resultan gaya nol, yaitu resultan dari
gaya berat bola, gaya hambat fluida dan gaya
apung. ρ dan ρ’ berturut-turut merupakan
kerapatan dari bola dan fluida. Kecepatan
didapat sebagai berikut

ΣFy = Fbuoyancy + Fvisc + (− mg )

4
4
= πr 3 ρ ' g + 6πηrvt − πr 3 ρg = 0
3
3
Maka akan didapat

vt =

2 r2g
( ρ − ρ ')
9 η

Atau bisa dinyatakan
k
η = (ρ − ρ ') ......................................(2)
vt

2
Dimana k = 2r g
9
Persamaan ini bisa digunakan untuk
mencari nilai koefisien viskositas fluida jika
kecepatan terminalnya diketahui. Atau jika
koefisien viskositasnya diketahui maka bisa
dicari jari-jari dari bola dengan mengukur
kecepatan terminal.

Fbuoyant

Fvisc
vt

ρ

r

ρ’,

w

Gambar 2. Bola jatuh pada sistem fluida.
Selain dengan prinsip bola jatuh
kekentalan juga bisa dicari dengan pendekatan
aliran massa, seperti digambarkan pada
Gambar 3
l

v
Lapisan
cairan

Plat datar

F = mg
Gambar 3. Penentuan kekentalan.
Fluida yang dimasukan dalam sebuah pipa
kapiler seperti pada Gambar 3 akan
mempunyai kecepatan yang berbeda pada
setiap posisi, fluida yang bersinggungan
dengan pipa yang diam akan memiliki
kecepatan rendah, semakin ke tengah
kecepatan
akan
bertambah.
Kenaikan
kecepatan dibagi oleh jarak disebut gradien
kecepatan (v/l). Supaya fluida terus bergerak
harus ada gaya yang bekerja pada fluida. Gaya
yang bekerja adalah gaya gravitasi. Kalau A
ialah luasan cairan terhadap mana gaya-gaya
F ini bekerja, maka perbandingan F/A tidak
lain ialah tegangan luncur yang bekerja
terhadap fluida itu. Perbandingan antara

tegangan luncur dengan gradien kecepatan
didefinisikan sebagai koefisien viskositas.
η=

F / A Fl
=
v/l
vA

Ketika gaya yang bekerja, luas, jarak dan
volume dibuat sama untuk setiap hari
pengukuran, maka terdapat hubungan antara
koefisien viskositas dengan kecepatan, yaitu
1
η∝
v
pH
pH (power of hydrogen) merupakan
parameter yang digunakan untuk menyatakan
tingkat keasaman atau basa yang dimiliki oleh
suatu zat. pH normal mempunyai nilai 7, jika
lebih dari 7 menunjukan zat tersebut bersifat
basa sedangkan jika kurang dari 7 berarti
menunjukan zat tersebut bersifat asam.
Keasaman
ditentukan
oleh
besarnya
konsentrasi ion H+. pH dinyatakan sebagai
bilangan negatif dari logaritma konsentrasi ion
H+ (Kimia IPB 2003).

[

pH = − log H

+

]................................(3)

Telur selama penyimpanan mengalami
peningkatan nilai pH terutama pada bagian
putih telur yang disebabkan adanya
penguapan H2O dan telur menghasilkan CO2
(B. Sarwono, 1994).
Kapasitansi
Kapasitansi sebuah kapasitor adalah
ukuran dari kapasitas penyimpanan muatan
untuk suatu perbedaan potensial tertentu
(Tipler 2001). Kapasitor sendiri merupakan
suatu komponen elektronika yang terdiri dari
dua buah keping penghantar terisolasi yang
disekat satu sama lain dengan suatu bahan
dielektrik. Keberadaan bahan dielektrik akan
menyebabkan lemahnya medan listrik diantara
keping kapasitor sehingga kapasitansinya
naik. Lemahnya medan listrik antar keping
kapasitor dikarenakan hadirnya medan listrik
internal dari molekul-molekul dalam bahan
dielektrik yang akan menghasilkan medan
listrik tambahan yang arahnya berlawanan
dengan medan listrik luar.
Banyaknya muatan yang diisikan pada
kapasitor sebanding dengan tegangan yang
diberikan oleh sumber dan dinyatakan dengan
persamaan berikut
C = Q/V..................................................(4)

Dimana :

C
Q

= kapasitansi (Farad)
= muatan yang diberikan
pada keping (coulomb)
V = tegangan yang
diberikan (volt).
Nilai kapasitansi bergantung pada faktor
geometri dan sifat bahan dielektrik. Faktor
geometri yang menentukan adalah luas
penampang keping dan jarak antar keping,
sedangkan sifat bahan dielektrik ditentukan
oleh nilai konstanta dielektriknya. Suatu
kapasitor keping sejajar yang diberikan
tegangan sebesar Vs diperlihatkan pada
Gambar 4.

+

d
Vs

-

Gambar 4. Skema kapasitor keping sejajar.
Besarnya nilai kapasitansi kapasitor
keping sejajar dinyatakan sebagai berikut.

C=

kε ο A
..............................................(5)
d

Dimana

k
A

εο

: konstanta dielektrik
: luas penampang keping
sejajar (m2)
: permitivitas ruang

hampa (8.85 x 10-12 F/m)
d : jarak antar keping (m)
Pada ruang hampa kapasitansi dinyatakan
sebagai berikut
ε A
Cο = ο
d
Sedangkan jika diantara dua keping
terdapat bahan dielektrik persamaannya
adalah

C=

εA
d

dengan adalah permitivitas bahan dielektrik
(F/m) (Giancoli 2001).
Konduktivitas Listrik
Konduktivitas listrik merupakan ukuran
kemampuan
suatu
bahan
untuk
menghantarkan arus listrik. Konduktivitas
listrik ditentukan oleh beberapa faktor yaitu
konsentrasi atau jumlah ion, mobilitas ion,

serta suhu. Semakin tinggi konsentrasi atau
jumlah ion maka konduktivitas listrik semakin
tinggi. Hubungan ini terus berlaku hingga
larutan menjadi jenuh. Suhu yang tinggi
mengakibatkan viskositas air menurun dan
ion-ion dalam air bergerak cepat yang
menyebabkan kenaikan konduktivitas listrik
(Hendayana et al. 1995). Konduktivitas listrik
(σ) didefinisikan sebagai rasio dari rapat arus
(J) terhadap kuat medan listrik (E).
J ................................................(6)
σ =
E
Konduktivitas mempunyai hubungan
terbalik terhadap resistivitas yaitu :
1
σ = .....................................................(7)
ρ
Dimana σ = konduktivitas listrik (Ωm-1)
ρ = resistivitas (Ωm)
Impedansi
Gaya gerak listrik pembangkit sebagai
fungsi waktu dituliskan seperti berikut
ε = ε max cos ωt , untuk rangkaian LCR
kaidah kirchoff memberikan

dI Q
− − IR = 0 .........(8)
dt C
menggunakan I = dQ
dan
dt

ε max cos ωt − L
Dengan

mengatur kembali susunannya :

I = I max cos(ωt − δ )

Sudut fase diberikan oleh

Xl − XC
R

Arus maksimum dituliskan

ε max

R 2 + (X L − X C )

IR V / R
G
.....................(11)
=
=
I C VωC ωC

Dimana ω adalah frekuensi angular dan C
adalah kapasitansi.

Ic

I

δ

θ

IR
Gambar 5.Diagram fasor yang membentuk
sudut loss coefficient.

Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
Biofisika Departemen Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut
Pertanian
Bogor.
Penelitian
berlangsung dari bulan Januari sampai
Agustus 2007.

dimana

I max =

tan δ =

BAHAN DAN METODE

d 2Q
dQ Q
L 2 +R
+ = ε max cos ωt
dt C
dt

tan δ =

pada kapasitor, seperti ditunjukkan pada
gambar 5 (Ramli 2004).
Arus pada kapasitor idealnya mendahului
tegangan sebesar 90°, sehingga loss
coefficient dapat dinyatakan sebagai
Loss Coefficient = 90° - sudut fase ( )
Nilai loss coefficient akan bertambah besar
dengan berkurangnya sudut fase akibat
terjadinya kehilangan energi. Loss coefficient
dapat
dinyatakan
dalam
persamaan
konduktansi sebagai berikut

2

=

ε max

..(9)

Z

Dengan begitu impedansi Z didefinisikan
secara matematis sebagai
2
Z = R 2 + ( X L − X C ) .................(10)

Besaran XL-XC disebut reaktansi total dan
besaran Z disebut impedansi (Giancoli 2001).
Loss Coefficient
Loss coefficient merupakan parameter
yang menyatakan kemampuan suatu bahan
untuk menghamburkan atau melepaskan
energi dan mengkonversinya menjadi panas.
Sudut loss coefficient dibentuk oleh fasor arus
total bolak-balik dengan arus pengisian Ic

Bahan dan Alat
Bahan uta