BAB 3 EKOPER Metodologi Fungsi Alat bahan Anpros Lampiran I Skema Kerja
3. METODOLOGI
3.1 Fungsi Alat
3.1.1 Parameter Fisika
3.1.1.1 Suhu
Alat yang digunakan dalam pengukuran suhu, yaitu:
Thermometer Hg
: untuk mengukur suhu perairan
Stopwatch
: untuk menghitung lama thermometer di
perairan
Tali rafia
: untuk pegangan thermometer
3.1.1.2 Kecerahan
Alat yang digunakan dalam pengukuran kecerahan, yaitu:
: untuk mengukur kecerahan air
Secchi disk
: untuk mengikat dan pegangan secchi disk
Tali
Karet
gelang
: sebagai penanda d1 dan d2
: untuk mengukur kedalaman (d1 dan d2)
Penggaris
3.1.1.3 Kecepatan Arus
Alat yang digunakan dalam pengukuran kecepatan arus, yaitu:
Botol mineral 600 ml
: sebagai pelampung dan pemberat
Stopwatch
: untuk menghitung waktu kecepatan arus
Tali rafia
: sebagai penghubung antar botol (1 dan 2)
3.1.2 Parameter Kimia
3.1.2.1 pH
Alat yang digunakan dalam pengukuran pH, yaitu:
: untuk mengetahui pH air kolam dan
Kotak pH standard
Stopwatch
sebagai indikator pembanding
: untuk menghitung waktu yang digunakan
dalam praktikum
3.1.2.2 DO
Alat yang digunakan dalam praktikum DO, yaitu:
Botol DO 250 ml
: sebagai wadah air sampel
Pipet tetes
: untuk mengambil larutan dalam skala kecil
Statif
: sebagai penyangga buret
Corong
: untuk mempermudah isi ulang larutan
Buret
Nampan
Washing bottle
dalam buret
: sebagai wadah larutan titrasi
: untuk tempat alat
: wadah aquades
3.1.2.3 CO2
Alat yang digunakan dalam pengukuran CO2, yaitu:
Botol air mineral
: sebagai wadah air sampel
Gelas ukur
: untuk mengukur volume air sampel
Pipet tetes
: untuk mengambil larutan dalam skala kecil
Erlenmeyer
: sebagai wadah air sampel
Buret
: sebagai wadah larutan titrasi
Statif
: sebagai penyangga buret
Corong
: untuk membantu isi ulang Na2CO3 dalam
buret
Washing bottle
: wadah aquades
3.1.2.4 TOM
Alat yang digunakan dalam pengukuran TOM, yaitu:
Erlenmeyer
: sebagai tempat mereaksikan larutan
Gelas ukur
: untuk mengukur jumlah air sampel
Pipet tetes
: untuk mengambil Na-Oxalate dalam skala
Buret
Hot plate
Statif
Bola hisap
kecil
: sebagai wadah larutan titrasi
: sebagai tempat memanaskan air
: sebagai penyangga buret
: untuk membantu pipet volume mengambil
Pipet volume
larutan
: untuk memindahkan H2SO4 dalam jumlah
Thermometer Hg
Corong
tertentu
: untuk mengukur suhu
: untuk membantu isi ulang larutan dalam
Washing bottle
buret
: wadah aquades
3.1.2.5 Amonia
Alat yang digunakan dalam pengukuran amonia, yaitu:
Erlenmeyer
: sebagai tempat mereaksikan larutan
Pipet tetes
: untuk mengambil larutan dalam skala kecil
Cuvet
: sebagai tempat larutan yang akan diukur
kadar amonianya dengan spektrofotometer
Rak cuvet
: sebagai tempat meletakkan cuvet
Corong
: untuk membantu memasukkan larutan
Spektrofotometer
: alat untuk mengukur kada amonia dengan
panjang gelombang 425 µm
3.1.2.6 Nitrat
Alat yang digunakan dalam pengukuran nitrat, yaitu:
Pipet volume
: untuk memindahakan larutan dalam skala
Beaker glass
besar
: sebagai wadah air sampel yang sudah
Cawan porselen
disaring
: sebagai wadah sampel yang akan
Spatula
dipanaskan
: untuk menghomogenkan kerak nitrat dan
Pipet tetes
Cuvet
asam fenol disulfonik
: untuk mengambil larutan dalam skla kecil
: sebagai wadah larutan
Gelas ukur
: untuk mengukur air sampel yang akan
Bola hisap
digunakan
: sebagai tempat meletakkan cuvet
: untuk mengambil larutan dalam skala
tertentu
: untuk membantu pipet volume dalam
Washing bottle
Hot plate
mengambil larutan
: sebagai wadah aquades
: untuk memanaskan air sampel hingga
Rak cuvet
Pipet volume
Spektrofotometer
membentuk kerak
: alat untuk mengukur kadar nitrat dengan
panjang gelombang 410 µm
3.1.2.7 Orthofosfat
Alat yang digunakan dalam pengukuran orthofosfat, yaitu:
Gelas ukur
: untuk mengukur jumlah air sampel
Erlenmeyer
: sebagai tempat mereaksikan larutan
Pipet tetes
: untuk mengambil larutan dalam skala kecil
Cuvet
: sebagai tempat larutan yang akan diukur
Rak cuvet
: sebagai tempat meletakkan cuvet
Spektrofotometer
: alat untuk mengukur kadar nitrat dengan
panjang gelombang 410 µm
Washing bottle
: sebagai wadah aquades
3.1.3 Parameter Biologi
3.1.3.1 Benthos
Alat yang digunakan dalam praktikum pengamatan benthos, yaitu:
Botol film
: sebagai wadah sampel benthos
Baju kicking
: alat untuk mengambil sampel benthos
Sepatu kicking
: alat untuk mengambil sampel benthos
Jaring kicking
: sebagai alat penangkap benthos
Nampan
: sebagai wadah alat
Pinset
: untuk mengambil benthos
Loop
: untuk mengamati benthos
Buku Presscot
: untuk mengidentifikasi jenis benthos
3.1.3.2 Perifiton
Alat yang digunakan dalam pengamatan perfiton, yaitu:
Botol film
: sebagai wadah sampel perifiton
Sikat gigi
: untuk mengambil sampel perifiton
Washing bottle
: sebagai wadah aquades
Mikroskop
: untuk mengamati organisme perifiton
Buku Presscot
: buku identifikasi jenis perifiton
3.1.3.3 Plankton
Alat yang digunakan dalam pengmatan plankton, yaitu:
Botol film
: sebagai wadah hasil menyaring sampel
Planktonet no.25
: untuk menyaring plankton
Tali
: untuk mengikat botol film pada planktonet
Pipet tetes
Ember 5 liter
Cool box
: untuk mengambil larutan dalam skala kecil
: untuk mengambil air sampel 25 liter
masing-masing 5 liter
: sebagai tempat menyimpan sampel
plankton pada suhu 4⁰ C
Mikroskop
Washing bottle
Buku Presscot
3.2 Fungsi Bahan
3.2.1 Parameter Fisika
3.2.1.1 Suhu
: untuk mengamati plankton
: sebagai wadah aquades
: buku identifikasi jenis plankton
Bahan yang digunakan dalam praktikum suhu, yaitu:
: sebagai objek yang diteliti
Sampel air kolam
3.2.1.2 Kecerahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum kecerahan, yaitu:
: sebagai objek yang diteliti
Air sampel
Karet
gelang
: sebagai penanda d1 dan d2
3.2.1.3 Kecepatan Arus
Bahan yang digunakan dalam praktikum kecepatan arus, yaitu:
: sebagai objek yang diteliti
Sampel air kolam
3.2.2 Parameter Kimia
3.2.2.1 pH
Bahan yang digunakan dalam praktikum pH, yaitu:
Sampel air
: sebagai objek yang diteliti
pH paper
: untuk mengukur pH air
3.2.2.2 DO
Bahan yang digunakan dalam praktikum DO, yaitu:
Sampel air
: sebagai bahan yang akan diukur Donya
MnSO4
: untuk mengikat oksigen dalam air
NaOH+KI
: untuk membentuk endapan berwarna
Na2SO3 0,025 N
H2SO4
coklat (melepas I2)
: sebagai lautan titrasi
: untuk mengkondisikan asam dan
melarutkan endapan
: sebagai pengkondisian suasana basa
: sebagai pensteril alat yang digunakan
: sebagai penanda botol DO
Amylum
Aquades
Kertas label
3.2.2.3 CO2
Bahan yang digunakan dalam praktikum CO2, yaitu:
: sebagai indikator suasana basa dan warna
Larutan PP
Sampel air
Na2CO3 0,454 N
Aquades
Kertas label
merah muda atau pink
: sebagai objek yang diukur kadar CO2
: sebagai larutan titran dalam titrasi
: untuk mensterilkan Erlenmeyer
: sebagai penanda botol air mineral
3.2.2.4 TOM
Bahan yang digunakan dalam praktikum TOM, yaitu:
Air sampel
: sebagai media yang diukur dan diamati
KMnO4
: sebagai oksidator dan pengikat bahan
Na-oxalate 0,01 N
H2SO4
organik
: sebagai reduktor
: untuk memepercepat reaksi dan
Aquades
pengkondisian asam
: sebagai faktor nilai y menghitung pelarut
larutan
3.2.2.5 Amonia
Bahan yang digunakan dalam praktikum amonia, yaitu:
Air sampel
: sebagai sampel yang diukur kadar amonia
Larutan nesseler
: untuk mengikat amonia dan indikator
warna kuning
Kertas label
: untuk menandai
Aquades
: untuk mengkalibrasi alat yang digunakan
Tissue
: untuk membersihkan dan mengeringkan
alat yang sudah dicuci atau sudah bersih
3.2.2.6 Nitrat
Bahan yang digunakan dalam praktikum nitrat, yaitu:
Asam fenol
: sebagai pelarut kerak nitrat
disulfonik
Aquades
: untuk mengencerkan kerak nitrat
NH4OH
: sebagai indikator warna kuning
Kertas saring
: untuk menyaring air sampel
Air sampel
: sebagai media yang diukur
Kertas label
: untuk menandai sampel
3.2.2.7 Orthofosfat
Bahan yang digunakan dalam praktikum orthophospat, yaitu:
Amonium molybdate
: untuk mengikat fosfat dan mengubah
ammonium menjadi fosfor molybdate
SnCl2
: sebagai indikator warna biru
Air sampel
: sebagai media yang diamati
Aquades
: sebagai kalibrasi alat
Tissue
: untuk membersihkan alat
3.2.3 Parameter Biologi
3.2.3.1 Benthos
Bahan yang digunakan dalam pengamatan benthos, yaitu:
Air sungai
: sebagai media hidup benthos
Benthos
: objek yang diamati
Alkohol 96%
: sebagai bahan preservasi
Tissue
: untuk membersihkan alat
3.2.3.2 Perifiton
Alat yang digunakan dalam pengamatan perifiton, yaitu:
Air sungai
: sebagai media hidup perifiton
Perfiton
: objek yang diamati
Larutan lugol
: sebagai bahan preservasi
Aquades
: untuk kalibrasi alat
Tissue
: untuk membersihkan alat
Kertas label
: untuk memberi tanda
3.2.3.3 Plankton
Alat yang digunakan dalam pengamatan plankton, yaitu:
Air kolam
: sebagai media hidup plankton
Plankton
: objek yang diamati
Larutan lugol
: sebagai bahan preservasi
Aquades
: untuk kalibrasi alat
Tissue
: untuk membersihkan alat
3.3 Analisa Prosedur
3.3.1 Parameter Fisika
3.3.1.1 Suhu
Pada praktikum Ekologi Perairan tentang pengukuran suhu langkah
pertama adalah menyiapkan alat dan bahan. Selanjutnya, mencelupkan
thermometer secara langsung kedalam air dengan membelakangi sinar matahari,
bertujuan agar tidak terkontaminasi dengan suhu cahaya matahari. bagian
thermometer yang dipegang adalah talinya agar tidak terkontaminasi dengan
suhu tubuh, Lalu dibiarkan selama 2-5 menit sampai skala pada thermometer
menunjukan angka yang stabil, dalam penglihatan hasil thermometer dilakukan
secara cepat setelaah mengangkat thermometer dari air dan cacat hasilnya.
3.3.1.2 Kecerahan
Pada pengukuran kecerahan langkah pertama adalah menyiapkan alat dan
bahan. Pengukuran kecerahan perairan kolam dapat dengan menggunakan alat
bantu berupa secchi disk. Secchi disk dimasukkan kedalam perairan perlahanlahan sampai tidak tampak untuk pertama kali dan ditandai sebagai D1.
Kemudian masukkan secchi disk lebih dalam lagi. Angkat perlahan-lahan sampai
tampak untuk pertama kali dan ditandai dengan D2. Selanjutnya diukur D1 dan
D2 dan dihitung dengan rumus.
Di karenakan tempat pengukuran kecerahannya dangkal maka pada saat
pengukuran mnggunakan alat penggaris dan dilihat ketinggian air pada skala
yang ada dipenggaris.
3.3.1.3 Kecepatan Arus
Pengukuran kecepatan arus langkah pertama adalah menyiapkan alat
dan bahan. Selanjutnya, membuat alat pengukur arus dengan cara 2 botol aqua
bekas 600ml diikat dengan tali rafia 5 m, jarak antara botol 1 dan botol 2 adalah
30 cm. setelah itu, botol diisi dengan air sebagai pemberat dan dihayutkan pada
perairan sampai semua tali terbentang. Jarak antara botol mulai dihanyutkan
sampai tali terbentang diukur waktu tempuhnya sebagai t. kemudian dihitung
dengan rumus:
V=s/t
V=
3.4.2 Parameter Kimia
3.3.2.1 pH
Pada praktikum ekologi perairan tentang pengukuran pH, langkah
pertama yang dilakukan adalah disiapkan alat dan bahan. Pada pengukuran pH
menggunakan pH paper, pengukuran dilakukan dengan cara memasukan pH
paper kedalam air sample yang telah di ambil selama kurang lebih 1 menit.
Waktu tersebut diasumsikan bahwa dalam waktu tersebut pH perairan sudah
dapat terbaca. kemudian angkat dan kibas kibaskan pH paper sampai setengah
kering kemudian cocokkan perubahan warna pada pH paper dengan kotak
standar dan dicatat hasilnya.
3.3.2.2 DO
Pada praktikum ekologi perairan tentang pengukuran DO, langkah
pertama yang dilakukan adalah disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Setelah alat dan bahan disiapkan, dimasukkan botol DO kedalam perairan
dengan posisi kemiringan sebesar 45⁰ dan ditutup didalam perairan dengan
tujuan agar tidak ada gelembung didalam botol DO karena gelembung dapat
mempengaruhi kadar oksigen yang diukur. Setelah itu ditambahkan 2ml MnSO₄
untuk mengikat oksigen, 2ml NaOH+KI untuk membentuk endapan coklat dan
melepas I₂. Lalu dibolak-balik sampai larutan homogen kemudian diendapkan
selama 30 menit karena diasumsikan bahwa dalam waktu 30 menit tersebut
sudah terbentu endapan. Setelah itu dibuang air yang bening. Kemudian
endapan yang tersisa diberi 2ml H₂SO₄ (1:1) untuk pengkondisian asam dan
melarutkan endapan coklat vkeemudian diaduk hingga larut. Setelah itu
ditambah 4 tetes amylum sebagai indicator warna ungu dan pengkondisian basa
kemudian ditetesi dengan Na₂S₂O₃ 0,025N sampai terjadi perubahan warna
(bening) pertama kali. Setelah itu dicatat ml titran dan dihitung dengan rumus:
Oksigen terlarut = Vtitran x Ntitran x 8 x 1000
Vbotol DO - 4
dan dicatat hasilnya.
3.3.2.3 CO2
Pada praktikum Ekologi Perairan tentang pengukuran CO₂, langkah pertama
yang dilakukan adalah meniapkan alat dan bahan. Kemudian masukkan 25ml air
sampel ke dalam erlenmeyer. Selanjutnya tambahkan 1-2 tetes indikator PP
sebagai indikator suasana basa dan warna pink. Apabila air berwarna merah
muda berarti air tersebut tidak mengandung CO 2 bebas. Namun, apabila air
sampel tidak berwarna, dititrasi dengan Na2CO3 0,0454 N untuk mengikat CO₂
bebas dan sebagai larutan titran sampai air berwarna pink pertama kali. Lalu
dicatat ml titran dan dihitung meenggunakan rumus :
CO2 bebas(mg/L) = ml (titran) X Ntitran X 22 X 1000
Ml(air sampel)
dan dicatat hasilnya.
3.3.2.4 TOM
Dalam pengukuran TOM. Langkah pertama yang dilakukan adalah
menyiapkan alat dan bahan. Kemudian ambil 25 ml air sampel. Masukkan ke
dalam erlenmeyer. Selanjutnya tambahkan 4,8 ml KmnO4
0,01N sebagai
oksidator dan pengikat bahan organik dari buret. Lalu tambahkan 5ml H2SO4
untuk mempercepat reaksi dan pengkondisian asam dengan perbandingan 1:4.
Selanjutnya panaskan dalam pemanas air (water bath) sampai suhu mencapai
750C kemudian diangkat. Pengukuran suhu menggunakan thermometer. Tujuan
dipanaskan hingga suhu mencapai 75⁰C adalah untuk mengoptimalkan kerja
H₂SO₄. Apabila suhu telah turun menjadi 650C langsung menambahkan Naoxalate 0,01 N sebagai reduktor perlahan sampai tidak berwarna. Kemudian
titrasi dengan KmnSO4 0,01 N sampai terbentuk warna merah muda dan catat
sebagai ml titran (x ml). Selanjutnya ambil 50ml aquadest, lakukan prosedur
seperti yang diatas dengan bahan aquades dan catat titran yang digunakan
sebagai (y ml). Hitung kadar TOM dengan rumus :
TOM (mg/L) = (x-y) X 31,6 X 0,01 X 1000
mL air sampel
dan dicatat hasilnya.
3.3.2.5 Amonia
Dalam pengukuran Amonia di lapangan langkah pertama yaitu disiapkan
alat-alat dan bahan yang digunakan. Langkah berikutnya mengambil 50ml air
sampel lalu dimasukkan kedalam erlenmeyer berukuran 250ml, menambahkan
1ml larutan nessler untuk mengikat amonia dan indicator warna kuning kedalam
erlenmeyer yang telah berisi air sampel, didiamkan ±10 menit, lalu dimasukkan
kedalam cuvet dan dihitung kadar amonia menggunakan spektrofotometer
dengan panjang gelombang 425 µm serta di catat hasilnya.
Adapun langkah-lagkah menggunakan spektofotometer adalah pertamatama dihubungkan stop kontak dengan sumber listrik kemudian tekan power dan
tunggu hingga menunjukkan angka 0 (nol). Setelah muncul “METHOD” tekan
program sesuai dengan parameter yang diuji, setelah itu tekan ”ENTER”.
Kemudian sesuaikan gelombang (nm) dengan memutar petunjuk lalu tekan
“READ ENTER” Lalu tekan “SHIFT TIMER” lalu masukkan larutan blanco pada “
SEL HOLDER”, Jika periodik timer selesai teekan “CLEAR ZONE”. Kemudian
keluarkan botol sampel, lalu tekan “ READ ENTER” tunggu hingga muncul angka
pada layar lalu tekan “POWER” untuk mematikan.
3.3.2.6 Nitrat
Langkah awal dalam pengukuran kadar nitrat yaitu disiapkan alat-alat dan
bahan yang akan digunakan. air sampel sebanyak 12,5 ml disaring dengan
kertas
saring
yang
bertujuan
agar
terbebas
dari
partikel
dan
diukur
menggunakan gelas ukur lalu dimasukkan kedalam cawan porselen diuapkan
diatas pemanas (hotplate) sampai terbentuk kerak dan didinginkan. Lalu
ditambahkan 0,2 ml asam fenol disulfonik untuk melarutkan kerak nitrat diaduk
dengan spatula dan diencerkan dengan aquades sebanyak 5 ml. Lalu
ditambahkan NH₄OH untuk melarutkan lemak dan suplai ion H⁺ dengan cara
meneteskan sampai terbentuk warna kuning lalu diencerkn dengan aquades
sampai 12,5 ml, masukkan kedalam cuvet dan ditandai dengan kertas label,
menghitung kadar nitrat dengan menggunakan spektrofotometer dengan panjang
gelombang 410 µm dan catat hasil yang diperoleh.
Adapun langkah-lagkah menggunakan spektofotometer adalah pertamatama dihubungkan stop kontak dengan sumber listrik kemudian tekan power dan
tunggu hingga menunjukkan angka 0 (nol). Setelah muncul “METHOD” tekan
program sesuai dengan parameter yang diuji, setelah itu tekan ”ENTER”.
Kemudian sesuaikan gelombang (nm) dengan memutar petunjuk lalu tekan
“READ ENTER” Lalu tekan “SHIFT TIMER” lalu masukkan larutan blanco pada “
SEL HOLDER”, Jikaperiodik timer selesai teekan “CLEAR ZONE”. Kemudian
keluarkan botol sampel, lalu tekan “ READ ENTER” tunggu hingga muncul angka
pada layar lalu tekan “POWER” untuk mematikan.
3.3.2.7 Orthofosfat
Dalam praktikum ekologi perairan pada pengukuran Orthofosfat langkah
pertama yaitu disiapkan alat dan bahan. Langkah selanjutnya dimasukkan 25ml
air sampel kedalam gelas ukur lalu dituangkan ke erlenmeyer. Ditambahkan 1 ml
larutan
ammonium
molybdat
untuk
mengikat
fosfat
diperairan
dan
dihomogenkan. Kemudian ditmabahkan 5 tetes larutan SnCl2 sebagain indicator
warna biru dan dihomogenkan. Kemudian dituangkan kedalam cuvet, ditandai
dengan kertas label, lalu ditentukan kadar fosfat dengan spektrofotometer
panjang gelombag 690 nm serta dicatat hasilnya.
Adapun langkah-lagkah menggunakan spektofotometer adalah pertamatama dihubungkan stop kontak dengan sumber listrik kemudian tekan power dan
tunggu hingga menunjukkan angka 0 (nol). Setelah muncul “METHOD” tekan
program sesuai dengan parameter yang diuji, setelah itu tekan ”ENTER”.
Kemudian sesuaikan gelombang (nm) dengan memutar petunjuk lalu tekan
“READ ENTER” Lalu tekan “SHIFT TIMER” lalu masukkan larutan blanco pada “
SEL HOLDER”, Jikaperiodik timer selesai teekan “CLEAR ZONE”. Kemudian
keluarkan botol sampel, lalu tekan “ READ ENTER” tunggu hingga muncul angka
pada layar lalu tekan “POWER” untuk mematikan.
3.3.3 Parameter Biologi
3.3.3.1 Bentos
Langkah pertama dalam pengambilan sampel adalah menyiapkan alat
dan bahan. Selanjutnya, pegang tiang jala dengan arah melawan arus, lalu
diaduk dasar periran dengan dua kaki secara bersama-sama untuk melepas
organisme dari dasar perairan sehingga organisme akan masuk kedalam jala.
Kemudian periksa dalam jala, jika ada batu dan ranting dicuci didalam jala,
dengan cara menggumpulkan pada salah satu sudut jala dengan terus menyiram
air untuk memudahkan pengambilan sampel dari dalam jala. Setelah itu di balik
jala kearah luar untuk memindahkan sampel kedalam botol film dan ditmbahkan
air dan pengawet alkohol 96%. Setelah sampel didapatkan lalu di amati di
laboratorium, untuk bentos yang berukuran kecil dapat diamati langsung dengan
bantuan mikroskop okuler, dan bentuk serta jenis bentos yang diamati dapat
dicocokkan dengan buku identifikasi benthos untuk mencari jenis filum atau
spesies bentos yang diamati.
3.3.3.2 Perifiton
Langkah
pertama
dalam
pengambilan
sampel
perifiton
adalah
menyiapkan alat dan bahan. Selanjutnya, ambil salah satu substrat di dalam
perairan transek kemudian substrat tersebut dikerik bagian permukaannya seluas
2x2 cm2. Kemudian di masukkan dalam botol film dan di tambahkan air dan
pengawet lugol. Setelah itu diamati perifiton dengan mengambil sampel awetan
dengan pipet tetes dan diletakkan di atas objek glass lalu diamati dibawah
mikroskop dengan perbesaran 100-400 kali perbesaran, kemudian diamati
gambar dan ciri-ciri dari spesies yang didapat untuk dicocokkan dengan buku
presscot dan dicari spesies tersebut.
3.3.3.3 Plankton
Langkah
pertama
dalam
pengambilan
sampel
plankton
adalah
menyiapkan alat dan bahan. Selanjutnya, planktonet dikalibrasi dengan air local
dengan cara dicelupkan kedalam perairan sampai seluruh permukaan terkena air
kolam, lalu botol film dipasangkan pada ujung planktonet dan diikat. Kemudian
ambil air dengan menggunakan timba dan disaring menggunakan planktonet.
kemudian konsentrat plankton yang tertampung dalam botol film diberi larutan
preservasi (pengawet lugol) 1-2 tetes lalu diberi penanda dengan kertas label di
simpan di cool box. Untuk pengamatan plankton di labatoriun, dengan
mengambil sampel awetan dengan pipet tetes dan diletakkan di atas objek glass
lalu diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 100-400 kali perbesaran,
kemudian diamati gambar dan ciri-ciri dari spesies yang didapat untuk
dicocokkan dengan buku presscot dan dicari spesies tersebut.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Skema Kerja
Parameter Fisika
a. Suhu
Thermometer Hg
-
dimasukkan ke dalam perairan sungai/kolam, dengan posisi
membelakangi sinar matahari sampai batas skala baca dan jangan
tersentuh tangan
-
ditunggu + 2 – 5 menit
-
dibaca skala air raksa saat masih dalam perairan
-
dicatat dalam skala oC.
Hasil
b. Kecerahan
Secchi disk
-
dimasukkan ke dalam perairan sampai tak tampak pertama kali
-
diukur kedalamannya dan dicatat sebagai D1
-
dimasukkan hingga tak tampak pertama kali lalu diangkat perlahanlahan sampai terlihat pertama kali
-
diukur kedalamannya dan dicatat sebagai D2
-
dihitung dengan rumus : D =
Hasil
c. Kecepatan Arus
Botol Plastik
- disiapkan botol air mineral 250 ml 2 buah, tali raffia 2 meter
-
dan stopwatch
diisi salah satu botol air mineral 250 ml dengan air sebagai
pemberat dan
diikat ujung kedua botol tersebut
menggunakan tali raffia
- diletakkan botol pada perairan, kemudian langsung dihitung
dengan stopwatch lama waktu botol mengikuti aliran air
hingga tali merenggang
- dicatat waktunya dan dihitung nilai kecepatan arusnya
dengan rumus V = s/t
Hasil
Parameter Kimia
a. pH
pH paper
disiapkan pH paper
dicelupkan kedalam perairan dan tunggu 1 menit
diangkat pH paper dan dikibas-kibaskan sampai setengah kering
dicocokkan warna ph paper dengan warna pada kotak standart pH
dicatat nilai pH
Hasil
b. DO
Botol DO
-
dicatat volume botol DO
-
dimasukkan dalam perairan dengan posisi miring 45o
-
diisi perlahan dengan air jangan sampai terdapat gelembung udara
-
ditegakkan secara perlahan jika volume hampir penuh
-
ditutup di dalam perairan jika volume sudah penuh
Botol DO berisi sampel
-
dibuka tutup botolnya
-
ditambahkan MnSO4 2ml dan NaOH + KI 2 ml
-
dihomogenkan dan didiamkan sampai terdapat endapan coklat
-
dibuang larutan jernih
-
ditambahkan H2SO4 pekat 2 ml dan dikocok sampai endapan larut
-
ditambahkan amylum 3 – 4 tetes dan dihomogenkan
-
dititrasi dengan Na2S2O3 (Na – Thiosulfat) 0,025 N
c. CO2 Air Sampel
-
--
-
dititrasi sampai bening pertama kali
dicatat volume Na2S2O3 yang terpakai
dihitung DO25dengan
dimasukkan
ml air rumus
sampel: ke dalam erlenmenyer
DO (mg/l)= 1 – 2 tetes indikator PP
ditambahkan
Air Sampel
Hasil
- bila air berwarna merah berarti tidak mengandung CO2 bebas
d. TOM
Organic
- (Total
diukur
25 mlMatter)
lalu dimasukkan kedalam erlenmeyer
bila air sampel tidak berwarna ditirasi dengan Na2CO3 0,045N
ditambahkan 4,8 ml KMnO 0,01 N dari buret
hingga warna pink pertama kali4
--
ditambahkan
5 ml
H2SO4 (1:4)
dicatat volume
titran
-
dihitung dengan
rumus
: bath hingga suhu 750C, lalu diangkat
dipanaskan
dengan
water
-
didinginkan
CO2 (mg/l) =hingga menjadi 650C
-
ditambahkan Na-Oxalate 0,01 N perlahan sampai tidak berwarna
-
dititrasi dengan KMnO4 0,01 N sampai terbentuk warna pink. catat
Hasil
sebagai ml titran (X ml)
-
diambil 50 ml aquades, lakukan prosedur 1 – 6 dan catat titran yang
digunakan sebagai Y ml
-
dihitung dengan rumus :
TOM =
Hasil
e. Amonia
Air sampel
diukur 50 ml dengan gelas ukur
dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml
ditambahkan 1 ml larutan nessler ke dalam erlenmeyer yang berisi
sampel
didiamkan ± 10 menit dan di masukkan ke dalam cuvet
dihitung kadar amonia menggunakan spektrofotometer dengan
panjang gelombang 425 nm.
Hasil
f. Nitrat
Air sampel
disaring air sampel sebanyak 12,5 ml
Air sampel
dituangkan air sampel kedalam cawan porselen
dimasukkan
kedalam
25 ml kerak
dipanaskan
sampaitabung
keringukur
dan sebanyak
meninggalakan
dimasukkan
Erlenmeyer
ukuran
ml disulfonik sambil diaduk
didinginkan ke
dandalam
ditambahkan
0,2 ml
asam50
fenol
ditambahkan
ml ammonium molybdate dan dihomogenkan
menggunakan1spatula
ditambahkan
5 tetesaquades
larutan SnCl2
dan5dihomogenkan
diencerkan dengan
sebanyak
ml
dimasukkan
cuvet (1:1) sebanyak 5 ml, sampai terbentuk warna
ditambahkankedalam
larutan NH4OH
diukur
dalam spektrofotometer
dan diencerkan
dengan aquadesdengan
sampaipanjang
12,5 ml gelombang 690 nm
diambil
cuvetcuvet
dari spektrofotometer
dimasukkan
yang berisi larutan uji
dimasukkan
cuvet
kedalam spektrofotometer,
lalu
ditutup 410 nm
diukur dengan
spektofotometer
dengan panjang
gelombang
g. Orthofosfat
ditekan tombol power dan dimasukkan panjamg gelombangnya
Hasil
ditekan tombol read enter lalu ditekan zero
diambil cuvet dan diganti dengan larutan yang akan diuji
dimasukkan cuvet yang berisi larutan uji, lalu ditutup
ditekan tomobol read enter dan dicatat hasilnya yang terlihat pada layar
Hasil
Parameter Biologi
a. Benthos
Perairan
-
dipegang tiang jala dengan arah melawan arus
-
diaduk dasar perairan dengan kedua kaki
-
diperiksa di dalam jala, kalau ada batu dan ranting maka mencuci batu dan
ranting dalam jala
-
dicuci organisme dengan air dan dikumpulkan pada salah satu sudut jala
-
dibalik jala kea rah luar untuk memindahkan sampel ke dalam botol film
-
ditambah alkohol 96 %
-
ditandai dengan kertas label
Sampel benthos
-
diambil benthos dan diamati secara langsung dengan bantuan mikroskop
okuler
-
diamati bentuk, jenis serta ciri-cirinya
-
diidentifikasi di buku identifikasi
Hasil
Substrat
- diambil salah satu substrat didalam perairan
-
dikerik bagian permukaannya seluas 2 x 2 cm2
-
dimasukkan kedalam botol film dan diberi air
ditambah lugol sebanyak 2 tetes
b. Perifiton
ditandai dengan kertas label
-
disimpan dalam cool box
Sampel perifiton
-
diambil sampel perifiton pada botol film dengan pipet tetes
-
diteteskan pada objek glass
-
ditutup cover glass dengan kemiringan 450
Preparat
-
diamati dengan mikroskop perbesaran 100-400 kali perbesaran
-
diamati bentuk, warna serta ciri-cirinya
Hasil
diidentifikasi di buku presscot untuk mengetahui klasifikasi dari
spesies tersebut
Botol Film
c. Plankton
- dibuka tutupnya
- diikat dan dipasang pada plankton net
- diambil air kolam dengan ember sebanyak 25 liter
Sampel plankton
- dituangkan ke dalam plankton net sambil digoyang
- ditutup butol film
- ditambah lugol sebanyak 2 tetes
- ditandai dengan kartu label
- disimpan dalam cool box
Preparat
- diambil sampel plankton pada botol film dengan pipet tetes
- diteteskan pada objek glass
diamati
dengan
mikroskop
perbesaran
-- ditutup
cover
glass dengan
kemiringan
450100-400 kali perbesaran
diamati bentuk, warna serta ciri-cirinya
Hasil
diidentifikasi di buku Presscot untuk mengetahui klasifikasi dari spesies
3.1 Fungsi Alat
3.1.1 Parameter Fisika
3.1.1.1 Suhu
Alat yang digunakan dalam pengukuran suhu, yaitu:
Thermometer Hg
: untuk mengukur suhu perairan
Stopwatch
: untuk menghitung lama thermometer di
perairan
Tali rafia
: untuk pegangan thermometer
3.1.1.2 Kecerahan
Alat yang digunakan dalam pengukuran kecerahan, yaitu:
: untuk mengukur kecerahan air
Secchi disk
: untuk mengikat dan pegangan secchi disk
Tali
Karet
gelang
: sebagai penanda d1 dan d2
: untuk mengukur kedalaman (d1 dan d2)
Penggaris
3.1.1.3 Kecepatan Arus
Alat yang digunakan dalam pengukuran kecepatan arus, yaitu:
Botol mineral 600 ml
: sebagai pelampung dan pemberat
Stopwatch
: untuk menghitung waktu kecepatan arus
Tali rafia
: sebagai penghubung antar botol (1 dan 2)
3.1.2 Parameter Kimia
3.1.2.1 pH
Alat yang digunakan dalam pengukuran pH, yaitu:
: untuk mengetahui pH air kolam dan
Kotak pH standard
Stopwatch
sebagai indikator pembanding
: untuk menghitung waktu yang digunakan
dalam praktikum
3.1.2.2 DO
Alat yang digunakan dalam praktikum DO, yaitu:
Botol DO 250 ml
: sebagai wadah air sampel
Pipet tetes
: untuk mengambil larutan dalam skala kecil
Statif
: sebagai penyangga buret
Corong
: untuk mempermudah isi ulang larutan
Buret
Nampan
Washing bottle
dalam buret
: sebagai wadah larutan titrasi
: untuk tempat alat
: wadah aquades
3.1.2.3 CO2
Alat yang digunakan dalam pengukuran CO2, yaitu:
Botol air mineral
: sebagai wadah air sampel
Gelas ukur
: untuk mengukur volume air sampel
Pipet tetes
: untuk mengambil larutan dalam skala kecil
Erlenmeyer
: sebagai wadah air sampel
Buret
: sebagai wadah larutan titrasi
Statif
: sebagai penyangga buret
Corong
: untuk membantu isi ulang Na2CO3 dalam
buret
Washing bottle
: wadah aquades
3.1.2.4 TOM
Alat yang digunakan dalam pengukuran TOM, yaitu:
Erlenmeyer
: sebagai tempat mereaksikan larutan
Gelas ukur
: untuk mengukur jumlah air sampel
Pipet tetes
: untuk mengambil Na-Oxalate dalam skala
Buret
Hot plate
Statif
Bola hisap
kecil
: sebagai wadah larutan titrasi
: sebagai tempat memanaskan air
: sebagai penyangga buret
: untuk membantu pipet volume mengambil
Pipet volume
larutan
: untuk memindahkan H2SO4 dalam jumlah
Thermometer Hg
Corong
tertentu
: untuk mengukur suhu
: untuk membantu isi ulang larutan dalam
Washing bottle
buret
: wadah aquades
3.1.2.5 Amonia
Alat yang digunakan dalam pengukuran amonia, yaitu:
Erlenmeyer
: sebagai tempat mereaksikan larutan
Pipet tetes
: untuk mengambil larutan dalam skala kecil
Cuvet
: sebagai tempat larutan yang akan diukur
kadar amonianya dengan spektrofotometer
Rak cuvet
: sebagai tempat meletakkan cuvet
Corong
: untuk membantu memasukkan larutan
Spektrofotometer
: alat untuk mengukur kada amonia dengan
panjang gelombang 425 µm
3.1.2.6 Nitrat
Alat yang digunakan dalam pengukuran nitrat, yaitu:
Pipet volume
: untuk memindahakan larutan dalam skala
Beaker glass
besar
: sebagai wadah air sampel yang sudah
Cawan porselen
disaring
: sebagai wadah sampel yang akan
Spatula
dipanaskan
: untuk menghomogenkan kerak nitrat dan
Pipet tetes
Cuvet
asam fenol disulfonik
: untuk mengambil larutan dalam skla kecil
: sebagai wadah larutan
Gelas ukur
: untuk mengukur air sampel yang akan
Bola hisap
digunakan
: sebagai tempat meletakkan cuvet
: untuk mengambil larutan dalam skala
tertentu
: untuk membantu pipet volume dalam
Washing bottle
Hot plate
mengambil larutan
: sebagai wadah aquades
: untuk memanaskan air sampel hingga
Rak cuvet
Pipet volume
Spektrofotometer
membentuk kerak
: alat untuk mengukur kadar nitrat dengan
panjang gelombang 410 µm
3.1.2.7 Orthofosfat
Alat yang digunakan dalam pengukuran orthofosfat, yaitu:
Gelas ukur
: untuk mengukur jumlah air sampel
Erlenmeyer
: sebagai tempat mereaksikan larutan
Pipet tetes
: untuk mengambil larutan dalam skala kecil
Cuvet
: sebagai tempat larutan yang akan diukur
Rak cuvet
: sebagai tempat meletakkan cuvet
Spektrofotometer
: alat untuk mengukur kadar nitrat dengan
panjang gelombang 410 µm
Washing bottle
: sebagai wadah aquades
3.1.3 Parameter Biologi
3.1.3.1 Benthos
Alat yang digunakan dalam praktikum pengamatan benthos, yaitu:
Botol film
: sebagai wadah sampel benthos
Baju kicking
: alat untuk mengambil sampel benthos
Sepatu kicking
: alat untuk mengambil sampel benthos
Jaring kicking
: sebagai alat penangkap benthos
Nampan
: sebagai wadah alat
Pinset
: untuk mengambil benthos
Loop
: untuk mengamati benthos
Buku Presscot
: untuk mengidentifikasi jenis benthos
3.1.3.2 Perifiton
Alat yang digunakan dalam pengamatan perfiton, yaitu:
Botol film
: sebagai wadah sampel perifiton
Sikat gigi
: untuk mengambil sampel perifiton
Washing bottle
: sebagai wadah aquades
Mikroskop
: untuk mengamati organisme perifiton
Buku Presscot
: buku identifikasi jenis perifiton
3.1.3.3 Plankton
Alat yang digunakan dalam pengmatan plankton, yaitu:
Botol film
: sebagai wadah hasil menyaring sampel
Planktonet no.25
: untuk menyaring plankton
Tali
: untuk mengikat botol film pada planktonet
Pipet tetes
Ember 5 liter
Cool box
: untuk mengambil larutan dalam skala kecil
: untuk mengambil air sampel 25 liter
masing-masing 5 liter
: sebagai tempat menyimpan sampel
plankton pada suhu 4⁰ C
Mikroskop
Washing bottle
Buku Presscot
3.2 Fungsi Bahan
3.2.1 Parameter Fisika
3.2.1.1 Suhu
: untuk mengamati plankton
: sebagai wadah aquades
: buku identifikasi jenis plankton
Bahan yang digunakan dalam praktikum suhu, yaitu:
: sebagai objek yang diteliti
Sampel air kolam
3.2.1.2 Kecerahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum kecerahan, yaitu:
: sebagai objek yang diteliti
Air sampel
Karet
gelang
: sebagai penanda d1 dan d2
3.2.1.3 Kecepatan Arus
Bahan yang digunakan dalam praktikum kecepatan arus, yaitu:
: sebagai objek yang diteliti
Sampel air kolam
3.2.2 Parameter Kimia
3.2.2.1 pH
Bahan yang digunakan dalam praktikum pH, yaitu:
Sampel air
: sebagai objek yang diteliti
pH paper
: untuk mengukur pH air
3.2.2.2 DO
Bahan yang digunakan dalam praktikum DO, yaitu:
Sampel air
: sebagai bahan yang akan diukur Donya
MnSO4
: untuk mengikat oksigen dalam air
NaOH+KI
: untuk membentuk endapan berwarna
Na2SO3 0,025 N
H2SO4
coklat (melepas I2)
: sebagai lautan titrasi
: untuk mengkondisikan asam dan
melarutkan endapan
: sebagai pengkondisian suasana basa
: sebagai pensteril alat yang digunakan
: sebagai penanda botol DO
Amylum
Aquades
Kertas label
3.2.2.3 CO2
Bahan yang digunakan dalam praktikum CO2, yaitu:
: sebagai indikator suasana basa dan warna
Larutan PP
Sampel air
Na2CO3 0,454 N
Aquades
Kertas label
merah muda atau pink
: sebagai objek yang diukur kadar CO2
: sebagai larutan titran dalam titrasi
: untuk mensterilkan Erlenmeyer
: sebagai penanda botol air mineral
3.2.2.4 TOM
Bahan yang digunakan dalam praktikum TOM, yaitu:
Air sampel
: sebagai media yang diukur dan diamati
KMnO4
: sebagai oksidator dan pengikat bahan
Na-oxalate 0,01 N
H2SO4
organik
: sebagai reduktor
: untuk memepercepat reaksi dan
Aquades
pengkondisian asam
: sebagai faktor nilai y menghitung pelarut
larutan
3.2.2.5 Amonia
Bahan yang digunakan dalam praktikum amonia, yaitu:
Air sampel
: sebagai sampel yang diukur kadar amonia
Larutan nesseler
: untuk mengikat amonia dan indikator
warna kuning
Kertas label
: untuk menandai
Aquades
: untuk mengkalibrasi alat yang digunakan
Tissue
: untuk membersihkan dan mengeringkan
alat yang sudah dicuci atau sudah bersih
3.2.2.6 Nitrat
Bahan yang digunakan dalam praktikum nitrat, yaitu:
Asam fenol
: sebagai pelarut kerak nitrat
disulfonik
Aquades
: untuk mengencerkan kerak nitrat
NH4OH
: sebagai indikator warna kuning
Kertas saring
: untuk menyaring air sampel
Air sampel
: sebagai media yang diukur
Kertas label
: untuk menandai sampel
3.2.2.7 Orthofosfat
Bahan yang digunakan dalam praktikum orthophospat, yaitu:
Amonium molybdate
: untuk mengikat fosfat dan mengubah
ammonium menjadi fosfor molybdate
SnCl2
: sebagai indikator warna biru
Air sampel
: sebagai media yang diamati
Aquades
: sebagai kalibrasi alat
Tissue
: untuk membersihkan alat
3.2.3 Parameter Biologi
3.2.3.1 Benthos
Bahan yang digunakan dalam pengamatan benthos, yaitu:
Air sungai
: sebagai media hidup benthos
Benthos
: objek yang diamati
Alkohol 96%
: sebagai bahan preservasi
Tissue
: untuk membersihkan alat
3.2.3.2 Perifiton
Alat yang digunakan dalam pengamatan perifiton, yaitu:
Air sungai
: sebagai media hidup perifiton
Perfiton
: objek yang diamati
Larutan lugol
: sebagai bahan preservasi
Aquades
: untuk kalibrasi alat
Tissue
: untuk membersihkan alat
Kertas label
: untuk memberi tanda
3.2.3.3 Plankton
Alat yang digunakan dalam pengamatan plankton, yaitu:
Air kolam
: sebagai media hidup plankton
Plankton
: objek yang diamati
Larutan lugol
: sebagai bahan preservasi
Aquades
: untuk kalibrasi alat
Tissue
: untuk membersihkan alat
3.3 Analisa Prosedur
3.3.1 Parameter Fisika
3.3.1.1 Suhu
Pada praktikum Ekologi Perairan tentang pengukuran suhu langkah
pertama adalah menyiapkan alat dan bahan. Selanjutnya, mencelupkan
thermometer secara langsung kedalam air dengan membelakangi sinar matahari,
bertujuan agar tidak terkontaminasi dengan suhu cahaya matahari. bagian
thermometer yang dipegang adalah talinya agar tidak terkontaminasi dengan
suhu tubuh, Lalu dibiarkan selama 2-5 menit sampai skala pada thermometer
menunjukan angka yang stabil, dalam penglihatan hasil thermometer dilakukan
secara cepat setelaah mengangkat thermometer dari air dan cacat hasilnya.
3.3.1.2 Kecerahan
Pada pengukuran kecerahan langkah pertama adalah menyiapkan alat dan
bahan. Pengukuran kecerahan perairan kolam dapat dengan menggunakan alat
bantu berupa secchi disk. Secchi disk dimasukkan kedalam perairan perlahanlahan sampai tidak tampak untuk pertama kali dan ditandai sebagai D1.
Kemudian masukkan secchi disk lebih dalam lagi. Angkat perlahan-lahan sampai
tampak untuk pertama kali dan ditandai dengan D2. Selanjutnya diukur D1 dan
D2 dan dihitung dengan rumus.
Di karenakan tempat pengukuran kecerahannya dangkal maka pada saat
pengukuran mnggunakan alat penggaris dan dilihat ketinggian air pada skala
yang ada dipenggaris.
3.3.1.3 Kecepatan Arus
Pengukuran kecepatan arus langkah pertama adalah menyiapkan alat
dan bahan. Selanjutnya, membuat alat pengukur arus dengan cara 2 botol aqua
bekas 600ml diikat dengan tali rafia 5 m, jarak antara botol 1 dan botol 2 adalah
30 cm. setelah itu, botol diisi dengan air sebagai pemberat dan dihayutkan pada
perairan sampai semua tali terbentang. Jarak antara botol mulai dihanyutkan
sampai tali terbentang diukur waktu tempuhnya sebagai t. kemudian dihitung
dengan rumus:
V=s/t
V=
3.4.2 Parameter Kimia
3.3.2.1 pH
Pada praktikum ekologi perairan tentang pengukuran pH, langkah
pertama yang dilakukan adalah disiapkan alat dan bahan. Pada pengukuran pH
menggunakan pH paper, pengukuran dilakukan dengan cara memasukan pH
paper kedalam air sample yang telah di ambil selama kurang lebih 1 menit.
Waktu tersebut diasumsikan bahwa dalam waktu tersebut pH perairan sudah
dapat terbaca. kemudian angkat dan kibas kibaskan pH paper sampai setengah
kering kemudian cocokkan perubahan warna pada pH paper dengan kotak
standar dan dicatat hasilnya.
3.3.2.2 DO
Pada praktikum ekologi perairan tentang pengukuran DO, langkah
pertama yang dilakukan adalah disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Setelah alat dan bahan disiapkan, dimasukkan botol DO kedalam perairan
dengan posisi kemiringan sebesar 45⁰ dan ditutup didalam perairan dengan
tujuan agar tidak ada gelembung didalam botol DO karena gelembung dapat
mempengaruhi kadar oksigen yang diukur. Setelah itu ditambahkan 2ml MnSO₄
untuk mengikat oksigen, 2ml NaOH+KI untuk membentuk endapan coklat dan
melepas I₂. Lalu dibolak-balik sampai larutan homogen kemudian diendapkan
selama 30 menit karena diasumsikan bahwa dalam waktu 30 menit tersebut
sudah terbentu endapan. Setelah itu dibuang air yang bening. Kemudian
endapan yang tersisa diberi 2ml H₂SO₄ (1:1) untuk pengkondisian asam dan
melarutkan endapan coklat vkeemudian diaduk hingga larut. Setelah itu
ditambah 4 tetes amylum sebagai indicator warna ungu dan pengkondisian basa
kemudian ditetesi dengan Na₂S₂O₃ 0,025N sampai terjadi perubahan warna
(bening) pertama kali. Setelah itu dicatat ml titran dan dihitung dengan rumus:
Oksigen terlarut = Vtitran x Ntitran x 8 x 1000
Vbotol DO - 4
dan dicatat hasilnya.
3.3.2.3 CO2
Pada praktikum Ekologi Perairan tentang pengukuran CO₂, langkah pertama
yang dilakukan adalah meniapkan alat dan bahan. Kemudian masukkan 25ml air
sampel ke dalam erlenmeyer. Selanjutnya tambahkan 1-2 tetes indikator PP
sebagai indikator suasana basa dan warna pink. Apabila air berwarna merah
muda berarti air tersebut tidak mengandung CO 2 bebas. Namun, apabila air
sampel tidak berwarna, dititrasi dengan Na2CO3 0,0454 N untuk mengikat CO₂
bebas dan sebagai larutan titran sampai air berwarna pink pertama kali. Lalu
dicatat ml titran dan dihitung meenggunakan rumus :
CO2 bebas(mg/L) = ml (titran) X Ntitran X 22 X 1000
Ml(air sampel)
dan dicatat hasilnya.
3.3.2.4 TOM
Dalam pengukuran TOM. Langkah pertama yang dilakukan adalah
menyiapkan alat dan bahan. Kemudian ambil 25 ml air sampel. Masukkan ke
dalam erlenmeyer. Selanjutnya tambahkan 4,8 ml KmnO4
0,01N sebagai
oksidator dan pengikat bahan organik dari buret. Lalu tambahkan 5ml H2SO4
untuk mempercepat reaksi dan pengkondisian asam dengan perbandingan 1:4.
Selanjutnya panaskan dalam pemanas air (water bath) sampai suhu mencapai
750C kemudian diangkat. Pengukuran suhu menggunakan thermometer. Tujuan
dipanaskan hingga suhu mencapai 75⁰C adalah untuk mengoptimalkan kerja
H₂SO₄. Apabila suhu telah turun menjadi 650C langsung menambahkan Naoxalate 0,01 N sebagai reduktor perlahan sampai tidak berwarna. Kemudian
titrasi dengan KmnSO4 0,01 N sampai terbentuk warna merah muda dan catat
sebagai ml titran (x ml). Selanjutnya ambil 50ml aquadest, lakukan prosedur
seperti yang diatas dengan bahan aquades dan catat titran yang digunakan
sebagai (y ml). Hitung kadar TOM dengan rumus :
TOM (mg/L) = (x-y) X 31,6 X 0,01 X 1000
mL air sampel
dan dicatat hasilnya.
3.3.2.5 Amonia
Dalam pengukuran Amonia di lapangan langkah pertama yaitu disiapkan
alat-alat dan bahan yang digunakan. Langkah berikutnya mengambil 50ml air
sampel lalu dimasukkan kedalam erlenmeyer berukuran 250ml, menambahkan
1ml larutan nessler untuk mengikat amonia dan indicator warna kuning kedalam
erlenmeyer yang telah berisi air sampel, didiamkan ±10 menit, lalu dimasukkan
kedalam cuvet dan dihitung kadar amonia menggunakan spektrofotometer
dengan panjang gelombang 425 µm serta di catat hasilnya.
Adapun langkah-lagkah menggunakan spektofotometer adalah pertamatama dihubungkan stop kontak dengan sumber listrik kemudian tekan power dan
tunggu hingga menunjukkan angka 0 (nol). Setelah muncul “METHOD” tekan
program sesuai dengan parameter yang diuji, setelah itu tekan ”ENTER”.
Kemudian sesuaikan gelombang (nm) dengan memutar petunjuk lalu tekan
“READ ENTER” Lalu tekan “SHIFT TIMER” lalu masukkan larutan blanco pada “
SEL HOLDER”, Jika periodik timer selesai teekan “CLEAR ZONE”. Kemudian
keluarkan botol sampel, lalu tekan “ READ ENTER” tunggu hingga muncul angka
pada layar lalu tekan “POWER” untuk mematikan.
3.3.2.6 Nitrat
Langkah awal dalam pengukuran kadar nitrat yaitu disiapkan alat-alat dan
bahan yang akan digunakan. air sampel sebanyak 12,5 ml disaring dengan
kertas
saring
yang
bertujuan
agar
terbebas
dari
partikel
dan
diukur
menggunakan gelas ukur lalu dimasukkan kedalam cawan porselen diuapkan
diatas pemanas (hotplate) sampai terbentuk kerak dan didinginkan. Lalu
ditambahkan 0,2 ml asam fenol disulfonik untuk melarutkan kerak nitrat diaduk
dengan spatula dan diencerkan dengan aquades sebanyak 5 ml. Lalu
ditambahkan NH₄OH untuk melarutkan lemak dan suplai ion H⁺ dengan cara
meneteskan sampai terbentuk warna kuning lalu diencerkn dengan aquades
sampai 12,5 ml, masukkan kedalam cuvet dan ditandai dengan kertas label,
menghitung kadar nitrat dengan menggunakan spektrofotometer dengan panjang
gelombang 410 µm dan catat hasil yang diperoleh.
Adapun langkah-lagkah menggunakan spektofotometer adalah pertamatama dihubungkan stop kontak dengan sumber listrik kemudian tekan power dan
tunggu hingga menunjukkan angka 0 (nol). Setelah muncul “METHOD” tekan
program sesuai dengan parameter yang diuji, setelah itu tekan ”ENTER”.
Kemudian sesuaikan gelombang (nm) dengan memutar petunjuk lalu tekan
“READ ENTER” Lalu tekan “SHIFT TIMER” lalu masukkan larutan blanco pada “
SEL HOLDER”, Jikaperiodik timer selesai teekan “CLEAR ZONE”. Kemudian
keluarkan botol sampel, lalu tekan “ READ ENTER” tunggu hingga muncul angka
pada layar lalu tekan “POWER” untuk mematikan.
3.3.2.7 Orthofosfat
Dalam praktikum ekologi perairan pada pengukuran Orthofosfat langkah
pertama yaitu disiapkan alat dan bahan. Langkah selanjutnya dimasukkan 25ml
air sampel kedalam gelas ukur lalu dituangkan ke erlenmeyer. Ditambahkan 1 ml
larutan
ammonium
molybdat
untuk
mengikat
fosfat
diperairan
dan
dihomogenkan. Kemudian ditmabahkan 5 tetes larutan SnCl2 sebagain indicator
warna biru dan dihomogenkan. Kemudian dituangkan kedalam cuvet, ditandai
dengan kertas label, lalu ditentukan kadar fosfat dengan spektrofotometer
panjang gelombag 690 nm serta dicatat hasilnya.
Adapun langkah-lagkah menggunakan spektofotometer adalah pertamatama dihubungkan stop kontak dengan sumber listrik kemudian tekan power dan
tunggu hingga menunjukkan angka 0 (nol). Setelah muncul “METHOD” tekan
program sesuai dengan parameter yang diuji, setelah itu tekan ”ENTER”.
Kemudian sesuaikan gelombang (nm) dengan memutar petunjuk lalu tekan
“READ ENTER” Lalu tekan “SHIFT TIMER” lalu masukkan larutan blanco pada “
SEL HOLDER”, Jikaperiodik timer selesai teekan “CLEAR ZONE”. Kemudian
keluarkan botol sampel, lalu tekan “ READ ENTER” tunggu hingga muncul angka
pada layar lalu tekan “POWER” untuk mematikan.
3.3.3 Parameter Biologi
3.3.3.1 Bentos
Langkah pertama dalam pengambilan sampel adalah menyiapkan alat
dan bahan. Selanjutnya, pegang tiang jala dengan arah melawan arus, lalu
diaduk dasar periran dengan dua kaki secara bersama-sama untuk melepas
organisme dari dasar perairan sehingga organisme akan masuk kedalam jala.
Kemudian periksa dalam jala, jika ada batu dan ranting dicuci didalam jala,
dengan cara menggumpulkan pada salah satu sudut jala dengan terus menyiram
air untuk memudahkan pengambilan sampel dari dalam jala. Setelah itu di balik
jala kearah luar untuk memindahkan sampel kedalam botol film dan ditmbahkan
air dan pengawet alkohol 96%. Setelah sampel didapatkan lalu di amati di
laboratorium, untuk bentos yang berukuran kecil dapat diamati langsung dengan
bantuan mikroskop okuler, dan bentuk serta jenis bentos yang diamati dapat
dicocokkan dengan buku identifikasi benthos untuk mencari jenis filum atau
spesies bentos yang diamati.
3.3.3.2 Perifiton
Langkah
pertama
dalam
pengambilan
sampel
perifiton
adalah
menyiapkan alat dan bahan. Selanjutnya, ambil salah satu substrat di dalam
perairan transek kemudian substrat tersebut dikerik bagian permukaannya seluas
2x2 cm2. Kemudian di masukkan dalam botol film dan di tambahkan air dan
pengawet lugol. Setelah itu diamati perifiton dengan mengambil sampel awetan
dengan pipet tetes dan diletakkan di atas objek glass lalu diamati dibawah
mikroskop dengan perbesaran 100-400 kali perbesaran, kemudian diamati
gambar dan ciri-ciri dari spesies yang didapat untuk dicocokkan dengan buku
presscot dan dicari spesies tersebut.
3.3.3.3 Plankton
Langkah
pertama
dalam
pengambilan
sampel
plankton
adalah
menyiapkan alat dan bahan. Selanjutnya, planktonet dikalibrasi dengan air local
dengan cara dicelupkan kedalam perairan sampai seluruh permukaan terkena air
kolam, lalu botol film dipasangkan pada ujung planktonet dan diikat. Kemudian
ambil air dengan menggunakan timba dan disaring menggunakan planktonet.
kemudian konsentrat plankton yang tertampung dalam botol film diberi larutan
preservasi (pengawet lugol) 1-2 tetes lalu diberi penanda dengan kertas label di
simpan di cool box. Untuk pengamatan plankton di labatoriun, dengan
mengambil sampel awetan dengan pipet tetes dan diletakkan di atas objek glass
lalu diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 100-400 kali perbesaran,
kemudian diamati gambar dan ciri-ciri dari spesies yang didapat untuk
dicocokkan dengan buku presscot dan dicari spesies tersebut.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Skema Kerja
Parameter Fisika
a. Suhu
Thermometer Hg
-
dimasukkan ke dalam perairan sungai/kolam, dengan posisi
membelakangi sinar matahari sampai batas skala baca dan jangan
tersentuh tangan
-
ditunggu + 2 – 5 menit
-
dibaca skala air raksa saat masih dalam perairan
-
dicatat dalam skala oC.
Hasil
b. Kecerahan
Secchi disk
-
dimasukkan ke dalam perairan sampai tak tampak pertama kali
-
diukur kedalamannya dan dicatat sebagai D1
-
dimasukkan hingga tak tampak pertama kali lalu diangkat perlahanlahan sampai terlihat pertama kali
-
diukur kedalamannya dan dicatat sebagai D2
-
dihitung dengan rumus : D =
Hasil
c. Kecepatan Arus
Botol Plastik
- disiapkan botol air mineral 250 ml 2 buah, tali raffia 2 meter
-
dan stopwatch
diisi salah satu botol air mineral 250 ml dengan air sebagai
pemberat dan
diikat ujung kedua botol tersebut
menggunakan tali raffia
- diletakkan botol pada perairan, kemudian langsung dihitung
dengan stopwatch lama waktu botol mengikuti aliran air
hingga tali merenggang
- dicatat waktunya dan dihitung nilai kecepatan arusnya
dengan rumus V = s/t
Hasil
Parameter Kimia
a. pH
pH paper
disiapkan pH paper
dicelupkan kedalam perairan dan tunggu 1 menit
diangkat pH paper dan dikibas-kibaskan sampai setengah kering
dicocokkan warna ph paper dengan warna pada kotak standart pH
dicatat nilai pH
Hasil
b. DO
Botol DO
-
dicatat volume botol DO
-
dimasukkan dalam perairan dengan posisi miring 45o
-
diisi perlahan dengan air jangan sampai terdapat gelembung udara
-
ditegakkan secara perlahan jika volume hampir penuh
-
ditutup di dalam perairan jika volume sudah penuh
Botol DO berisi sampel
-
dibuka tutup botolnya
-
ditambahkan MnSO4 2ml dan NaOH + KI 2 ml
-
dihomogenkan dan didiamkan sampai terdapat endapan coklat
-
dibuang larutan jernih
-
ditambahkan H2SO4 pekat 2 ml dan dikocok sampai endapan larut
-
ditambahkan amylum 3 – 4 tetes dan dihomogenkan
-
dititrasi dengan Na2S2O3 (Na – Thiosulfat) 0,025 N
c. CO2 Air Sampel
-
--
-
dititrasi sampai bening pertama kali
dicatat volume Na2S2O3 yang terpakai
dihitung DO25dengan
dimasukkan
ml air rumus
sampel: ke dalam erlenmenyer
DO (mg/l)= 1 – 2 tetes indikator PP
ditambahkan
Air Sampel
Hasil
- bila air berwarna merah berarti tidak mengandung CO2 bebas
d. TOM
Organic
- (Total
diukur
25 mlMatter)
lalu dimasukkan kedalam erlenmeyer
bila air sampel tidak berwarna ditirasi dengan Na2CO3 0,045N
ditambahkan 4,8 ml KMnO 0,01 N dari buret
hingga warna pink pertama kali4
--
ditambahkan
5 ml
H2SO4 (1:4)
dicatat volume
titran
-
dihitung dengan
rumus
: bath hingga suhu 750C, lalu diangkat
dipanaskan
dengan
water
-
didinginkan
CO2 (mg/l) =hingga menjadi 650C
-
ditambahkan Na-Oxalate 0,01 N perlahan sampai tidak berwarna
-
dititrasi dengan KMnO4 0,01 N sampai terbentuk warna pink. catat
Hasil
sebagai ml titran (X ml)
-
diambil 50 ml aquades, lakukan prosedur 1 – 6 dan catat titran yang
digunakan sebagai Y ml
-
dihitung dengan rumus :
TOM =
Hasil
e. Amonia
Air sampel
diukur 50 ml dengan gelas ukur
dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml
ditambahkan 1 ml larutan nessler ke dalam erlenmeyer yang berisi
sampel
didiamkan ± 10 menit dan di masukkan ke dalam cuvet
dihitung kadar amonia menggunakan spektrofotometer dengan
panjang gelombang 425 nm.
Hasil
f. Nitrat
Air sampel
disaring air sampel sebanyak 12,5 ml
Air sampel
dituangkan air sampel kedalam cawan porselen
dimasukkan
kedalam
25 ml kerak
dipanaskan
sampaitabung
keringukur
dan sebanyak
meninggalakan
dimasukkan
Erlenmeyer
ukuran
ml disulfonik sambil diaduk
didinginkan ke
dandalam
ditambahkan
0,2 ml
asam50
fenol
ditambahkan
ml ammonium molybdate dan dihomogenkan
menggunakan1spatula
ditambahkan
5 tetesaquades
larutan SnCl2
dan5dihomogenkan
diencerkan dengan
sebanyak
ml
dimasukkan
cuvet (1:1) sebanyak 5 ml, sampai terbentuk warna
ditambahkankedalam
larutan NH4OH
diukur
dalam spektrofotometer
dan diencerkan
dengan aquadesdengan
sampaipanjang
12,5 ml gelombang 690 nm
diambil
cuvetcuvet
dari spektrofotometer
dimasukkan
yang berisi larutan uji
dimasukkan
cuvet
kedalam spektrofotometer,
lalu
ditutup 410 nm
diukur dengan
spektofotometer
dengan panjang
gelombang
g. Orthofosfat
ditekan tombol power dan dimasukkan panjamg gelombangnya
Hasil
ditekan tombol read enter lalu ditekan zero
diambil cuvet dan diganti dengan larutan yang akan diuji
dimasukkan cuvet yang berisi larutan uji, lalu ditutup
ditekan tomobol read enter dan dicatat hasilnya yang terlihat pada layar
Hasil
Parameter Biologi
a. Benthos
Perairan
-
dipegang tiang jala dengan arah melawan arus
-
diaduk dasar perairan dengan kedua kaki
-
diperiksa di dalam jala, kalau ada batu dan ranting maka mencuci batu dan
ranting dalam jala
-
dicuci organisme dengan air dan dikumpulkan pada salah satu sudut jala
-
dibalik jala kea rah luar untuk memindahkan sampel ke dalam botol film
-
ditambah alkohol 96 %
-
ditandai dengan kertas label
Sampel benthos
-
diambil benthos dan diamati secara langsung dengan bantuan mikroskop
okuler
-
diamati bentuk, jenis serta ciri-cirinya
-
diidentifikasi di buku identifikasi
Hasil
Substrat
- diambil salah satu substrat didalam perairan
-
dikerik bagian permukaannya seluas 2 x 2 cm2
-
dimasukkan kedalam botol film dan diberi air
ditambah lugol sebanyak 2 tetes
b. Perifiton
ditandai dengan kertas label
-
disimpan dalam cool box
Sampel perifiton
-
diambil sampel perifiton pada botol film dengan pipet tetes
-
diteteskan pada objek glass
-
ditutup cover glass dengan kemiringan 450
Preparat
-
diamati dengan mikroskop perbesaran 100-400 kali perbesaran
-
diamati bentuk, warna serta ciri-cirinya
Hasil
diidentifikasi di buku presscot untuk mengetahui klasifikasi dari
spesies tersebut
Botol Film
c. Plankton
- dibuka tutupnya
- diikat dan dipasang pada plankton net
- diambil air kolam dengan ember sebanyak 25 liter
Sampel plankton
- dituangkan ke dalam plankton net sambil digoyang
- ditutup butol film
- ditambah lugol sebanyak 2 tetes
- ditandai dengan kartu label
- disimpan dalam cool box
Preparat
- diambil sampel plankton pada botol film dengan pipet tetes
- diteteskan pada objek glass
diamati
dengan
mikroskop
perbesaran
-- ditutup
cover
glass dengan
kemiringan
450100-400 kali perbesaran
diamati bentuk, warna serta ciri-cirinya
Hasil
diidentifikasi di buku Presscot untuk mengetahui klasifikasi dari spesies