BAB II. Sistem Kontrol Di PT Kaltim Methanol Industri, Bontang Kalimantan Timur. Laporan Praktek Kerja Industri, 2014, Politeknik Negeri Malang
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Latar Belakang
PT Kaltim Methanol Industri yang berdiri pada tanggal 25 Januari 1991 ini
merupakan pabrik yang memproduksi methanol dengan kapasistas 2000
MT/day yang terletak di kawasan industri PT Kaltim Industri Estate (Salah
satu anak perusahaan PT Pupuk Kalimantan Timur), Kota Bontang, 110
kilometer sebelah utara Kota Samarinda.
Pabrik methanol ini berdiri berdasarkan Peraturan Perundangan RI sebagai
perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Pada tanggal 9
Desember 1997 status ini berubah menjadi perusahaan penanaman modal
asing (PMA) dengan Nissho Iwai Corporation sebagai pemegang saham
terbesar yakni 85%, PT Humpus 10% dan Daicel Chemical Singapore Pte
Ltd sebesar 5% . Dengan mergernya Nissho Iwai Corporation dengan
Nichimen Corporation, menjadi Sojitz Corporation pada tanggal 1 April
2004, maka kepemilikan saham Nissho Iwai berpindah tangan menjadi
kepemilikan dari Sojitz Corporation.
Dalam menjalankan proses produksinya, PT Kaltim Methanol Industri ini
berkewajiban untuk memberikan kepastian mutu dalam proses pembuatan
methanol dan pemenuhan terhadap aspek K3L (Keselamatan, Kesehatan
Kerja dan Lingkungan) dan dalam hal ini tercermin PT Kaltim Methanol
Industri telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:9008 (manajemen mutu), ISO
14001:2004 (manajemen lingkungan), OHSAS 18001:2007 dan SMK3
(manajemen K3), serta sebagai salah satu KNCRI (Komite Nasional
Responsible Care).
6
2.2. Sejarah
Dalam prosesnya pabrik methanol menggunakan gas alam dari Badak Gas
Field Center sebagai bahan baku yang dipasok oleh prusahaan production
sharing Pertamina, yaitu Total Fina elf Indonesie, Vico Indonesia dan
Chevron. Gas alam pertama kali dialirkan pada 23 Januari 1997 dan
dilanjutkan dengan plant commissioning, kemudian start up pada tanggal 31
Maret 1997. Setelah dihasilkan first drop Raw Methanol pada tanggal 28
Februari 1998 dan Pure Methanol grade AA (purity min 99,85%) pada
tanggal 8 Maret 1998, maka pabrik mulai di operasikan secara komersial dan
tercapai kapasitas terpasang 660.000 MTPY pada tanggal 29 Juli 2000.
Dengan adanya lokasi pelabuhan yang strategis, yaitu 00°-10’-34” Lintang
Utara dan 1170°-20’-36” Bujur Timur sangat memungkinkan PT Kaltim
Methanol dapat mencapai pelanggan (customer) dengan mudah, khususnya
untuk kawasan Asia.
Dalam proses pemudahan kegiatan permuatan methanol ke dalam
angkutan berupa kapal, tersedia pelabuhan khusus kepemilikan PT Kaltim
Methanol dengan nomer izin Keputusan Menteri Perhubungan No SK52/Al.003/PHB/1998 , ISPS Code No . 02-0014-DV, dengan kapasitas jetty
30.000 DWT, panjang dermaga 206 meter, kolam dermaga 11,50 meter LWS
dan 2 buah loading arm dengan kapasitas masing-masing 1.300 MT/jam.
Teknologi yang digunakan adalah teknologi proses synthesa methanol
bertekanan rendah dengan lisensi dari Lurgi, Jerman dan pengoperasiannya
didukung oleh 200 tenaga kerja handal dalam bidangnya.
Hasil produksi dari PT Kaltim Methanol Industri telah dipasarkan
diberbagai wilayah di Indonesia hingga keluar negeri. Untuk pemasaran luar
negeri dilakukan oleh Sojitz Corporation sebesar 70% (480.000 MT) dan
sisanya 30% (180.000 MT) untuk wilayah Indonesia oleh PT Humpuss.
Pembeli methanol adalah industri formaldehyde, acetic acid, MTBE dan
industri lain yang menggunakan methanol sebagai bahan baku. Untuk
wilayah Indonesia, 80% pembeli methanol adalah industri formaldehyde yang
7
menghasilkan adhesive untuk playwood dan industri wood processing
lainnya.
2.3. Manufaktur
Gambar 2.1 Pabrik PT Kaltim Methanol Industri
Gambar 2.2 Keseluruhan Pabrik PT Kaltim Methanol (pemandangan dari
atas pabrik)
Secara garis besar proses methanol dapat dilihat pada gambar 2.3.
8
Gambar 2.3 Bagan Proses Methanol Secara Umum
2.4. Pemegang saham
(a)
(b)
(c)
Gambar 2.4.a Daicel Chemical Singapore Pte Ltd, 2.4.b PT Humpuss,
2.4.c Sojitz
Sejak 9 Desember 1997, PT Kaltim Methanol Industri telah menjadi
sebuah perusahaan investasi asing (Penanam Modal Asing (PMA)) dan
9
pemegang saham berubah dari PT Humpuss ke Nisshon Iwai (85%), Daicel
Chemical Singapore Pte Ltd Singapore(5%) dan PT Humpuss (10%).
Pada tanggal 1 April 2004, Nisshon Iwai Corporation bergabung dengan
perusahaan Nichimen menjadi perusahaan Sojitz dan 85% dari saham telah
masuk dalam perusahaan Sojitz.
2.5. Visi dan Misi
A. Visi
Menjadi perusahaan supplier methanol yang utama di Asia Tenggara
dan Asia Timur.
B. Misi
1. Memproduksi methanol kualitas terbaik dengan harga
kompetitif, menyalurkan produknya
yang
secepat mungkin kepada
pelanggan walaupun dalam jumlah yang sedikit dengan cara
pengiriman yang sesuai.
2. Menjadi perusahaan yang berdaya saing tinggi dan sehat dengan
menerapkan standar bisnis internasional yang memperhatikan aspek
mutu, keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan.
3. Memuaskan keingan pelanggan dengan menjalan kan optimalisasi
pengoperasian pabrik dan melakukan cost benchmarking dan
pengembangan sumber daya manusia.
2.6. Kebijakan Manajemen
PT KMI sebagai produsen Methanol dengan kualitas produk grade AA
yang menggunakan gas alam sebagai bahan baku berketetapan untuk
mematuhi dan mentaati dan mematuhi secara seksama semua Peraturan
perundangan dan standar tentang keselamatan, kesehatan kerja dan
lingkungan serta mengutamakan mutu produk dan kepuasan pelanggan, untuk
itu maka Jajaran Direksi Perusahaan beserta seluruh karyawan PT Kaltim
Methanol Industri menegaskan tekad untuk Kebijakan Manajemen dengan:
10
1.
Menyusun rencana kerja perusahaan yang berorientasi kepada upaya
perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen dan hasil
pelaksanaannya dalam rangka memelihara dan meningkatkan kualitas
keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan serta mutu produk yang
dihasilkan.
2.
Melakukan pembinaan terhadap seluruh karyawan agar cakap dan
terampil dalam melaksanakan tugasnya melalui program yang terarah
dan berkesinambungan, sehingga dalam melaksanakan tugasnya
terhindar dari kemungkinan kecelakaan kerja (incident dan accident),
penyakit akibat kerja, pencemaran lingkungan dan penyimpangan
terhadap mutu produk yang dihasilkan.
3.
Mengupayakan
pencegahan
pencemaran
lingkungan
secara
bersinambungan.
4.
Mengupayakan optimalisasi pemakaian sumberdaya alam dalam
kegiatan perusahaan.
5.
Melakukan pembinaan terhadap mitra kerja yang berhubungan dengan
keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan.
6.
Membina hubungan kerja yang harmonis diantara karyawan, serikat
pekerja, mitra kerja, instansi pemerintahan dan masyarakat tempatan di
sekitar wilayah perusahaan.
7.
Melaksanakan program Corporate Social responsibility (CSR) sesuai
dengan kemampuan perusahaan.
Kebijakan Manajemen ini di komunikasikan dan disosialisasikan kepada
seluruh karyawan dan para pihak yang berkepentingan dengan perusahaan,
serta tersedia bagi pihak-pihak yang memerlukannya.
Kebijakan Manajemen ini akan di tinjau secara periodik sesuai kebutuhan,
agar tetap sejalan dengan perkembangan perusahaan maupun lingkungan
diluar perusahaan.
11
2.7. Struktur Organisasi
Gambar 2.5 Struktur Organisasi Maintenance Departement
2.8. Corporate Social Responsibility
Pembangunan suatu daerah bukan hanya tenggung jawab pemerintah saja,
namun juga tanggung jawab bersama. Setiap insan manusia berpaan dalam
mewujudkan kesejahteraan sosial
dan peningkatan kualitas hidup
masyarakat. Peran serta industri saat ini tidak hanya memperhatikan catatan
keuangan perusahaan semata (single bottom line), melainkan meliputi aspek
keuangan, aspek social dan aspek lingkungan (triple bottom line).
PT Kaltim Methanol Industri sebagai salah satu industri yang perduli akan
hal ini, berketetapan melaksanakan program melalui program yang disebut
Corporate
Social
Responsibility
(CSR)
sesuai
dengan
kemampuan
perusahaan, program CSR PT Kaltim Methanol Industri saat ini diarahkan ke
dalam bidang pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sekitar.
Dengan adanya program
Corporate Social Responsibility
(CSR)
diharapkan perusahaan dapat:
12
1. Membina hubungan atau interaksi yang positif dengan komunitas lokal,
pemerintah daerah dan kelompok-kelompok lainnya.
2. Mendorong peningkatan reputasi dalam pengoperasian perusahaan
dengan etika yang baik.
3. Menunjukkan komitmen perusahaan, sehingga tercipta kepercayaan dan
respek dari pihak terkait.
Sesuai dengan kemampuan perusahaan telah dilaksanakan beberapa
kegiatan diantaranya:
Bantuan furniture kebeberapa sekolah.
Bantuan kepada koperasi penjahit di daerah Guntung – Bontang.
Bantuan penghijauan di kota Bontang.
Bersama JVC lainnya yang berada di kawasan PT Kaltim Industrial
Estate (anak perusahaan PT Pupuk Kalimantan Timur ) melaksanakan
pembangunan Pujasera Selambai di daerah Lhoktuan – Bontang .
Bantuan beasiswa kepada beberapa sekolah di kota Bontang melalui
program GNOTA kepada 210 siswa.
13
2.9. Safety and Environtment
Gambar 2.6 Pelatihan yang Berkaitan dengan Safety
Gambar 2.7 Pemadaman Api
14
Pelaksanaan K3L adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan
lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja, serta bebas dari pencemaran lingkungan menuju
peningkatan produktivitas sebagaimana diamanatkan dalam Undang- undang
No. 1 Tahun 1970 tentang “Keselamatan Kerja”.
Seperti yang kita ketahui bersama kecelakaan kerja bukan hanya
menimbulkan korban jiwa maupun kerugian material bagi pekerja dan
pengusaha, tetapi dapat juga menggangu proses produksi secara menyeluruh
dan merusak lingkungan yang akhirnya berdampak kepada masyarakat luas
PT KMI dalam menjalankan seluruh kegiatan pabrik telah menetapkan
suatu prosedur terdokumentasi untuk menjelaskan perihal mekanisme
identifikasi terhadap bahaya dan aspek lingkungan, penilaian dan
pengendalian resiko dan dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan maupun
yang berpotensi dari proses-proses yang terdapat dalam pembuatan methanol
dari gas alam.
Kegiatan rutin dan non-rutin, kegiatan seluruh personil yang memiliki
hubungan kerja dengan PT. KMI termasuk sub kontraktor dan tamu diberikan
informasi serta diwajibkan untuk selalu mentaati peraturan yang berlaku, baik
peraturan perusahaan PT. KMI maupun semua peraturan perundangan yang
berlaku dan persyaratan lainnya yang menjadi acuan dan atau standar
nasional maupun internasional terkait dengan mutu, keselamatan, kesehatan
kerja dan lingkungan.
A. Fire Fighting Rescue Team
PT. Kaltim Methanol Industri merupakan asset yang dalam
operasionalnya perlu dijaga dan dilindungi dari kemungkinan terjadi
kebakaran, peledakan, kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan dan
kejadian-kejadian yang dapat merugikan. Untuk menanggulangi hal
tersebut PT. KMI telah membentuk tim khusus yaitu Fire Fighting &
Rescue Team
15
B. Emergency Drill
Dalam hal penanggulangan keadaan darurat PT. KMI melalui unit kerja
HSE berketetapan melakukan pelatihan-pelatihan penanggulangan keadaan
darurat (emergency drill) minimal 6 (Enam) kali dalam 1 (satu) tahun
2.10. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan upaya keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan dilakukan pembinaan terus menerus dan
terarah, maka di bentuklah P2K3.
16
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Latar Belakang
PT Kaltim Methanol Industri yang berdiri pada tanggal 25 Januari 1991 ini
merupakan pabrik yang memproduksi methanol dengan kapasistas 2000
MT/day yang terletak di kawasan industri PT Kaltim Industri Estate (Salah
satu anak perusahaan PT Pupuk Kalimantan Timur), Kota Bontang, 110
kilometer sebelah utara Kota Samarinda.
Pabrik methanol ini berdiri berdasarkan Peraturan Perundangan RI sebagai
perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Pada tanggal 9
Desember 1997 status ini berubah menjadi perusahaan penanaman modal
asing (PMA) dengan Nissho Iwai Corporation sebagai pemegang saham
terbesar yakni 85%, PT Humpus 10% dan Daicel Chemical Singapore Pte
Ltd sebesar 5% . Dengan mergernya Nissho Iwai Corporation dengan
Nichimen Corporation, menjadi Sojitz Corporation pada tanggal 1 April
2004, maka kepemilikan saham Nissho Iwai berpindah tangan menjadi
kepemilikan dari Sojitz Corporation.
Dalam menjalankan proses produksinya, PT Kaltim Methanol Industri ini
berkewajiban untuk memberikan kepastian mutu dalam proses pembuatan
methanol dan pemenuhan terhadap aspek K3L (Keselamatan, Kesehatan
Kerja dan Lingkungan) dan dalam hal ini tercermin PT Kaltim Methanol
Industri telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:9008 (manajemen mutu), ISO
14001:2004 (manajemen lingkungan), OHSAS 18001:2007 dan SMK3
(manajemen K3), serta sebagai salah satu KNCRI (Komite Nasional
Responsible Care).
6
2.2. Sejarah
Dalam prosesnya pabrik methanol menggunakan gas alam dari Badak Gas
Field Center sebagai bahan baku yang dipasok oleh prusahaan production
sharing Pertamina, yaitu Total Fina elf Indonesie, Vico Indonesia dan
Chevron. Gas alam pertama kali dialirkan pada 23 Januari 1997 dan
dilanjutkan dengan plant commissioning, kemudian start up pada tanggal 31
Maret 1997. Setelah dihasilkan first drop Raw Methanol pada tanggal 28
Februari 1998 dan Pure Methanol grade AA (purity min 99,85%) pada
tanggal 8 Maret 1998, maka pabrik mulai di operasikan secara komersial dan
tercapai kapasitas terpasang 660.000 MTPY pada tanggal 29 Juli 2000.
Dengan adanya lokasi pelabuhan yang strategis, yaitu 00°-10’-34” Lintang
Utara dan 1170°-20’-36” Bujur Timur sangat memungkinkan PT Kaltim
Methanol dapat mencapai pelanggan (customer) dengan mudah, khususnya
untuk kawasan Asia.
Dalam proses pemudahan kegiatan permuatan methanol ke dalam
angkutan berupa kapal, tersedia pelabuhan khusus kepemilikan PT Kaltim
Methanol dengan nomer izin Keputusan Menteri Perhubungan No SK52/Al.003/PHB/1998 , ISPS Code No . 02-0014-DV, dengan kapasitas jetty
30.000 DWT, panjang dermaga 206 meter, kolam dermaga 11,50 meter LWS
dan 2 buah loading arm dengan kapasitas masing-masing 1.300 MT/jam.
Teknologi yang digunakan adalah teknologi proses synthesa methanol
bertekanan rendah dengan lisensi dari Lurgi, Jerman dan pengoperasiannya
didukung oleh 200 tenaga kerja handal dalam bidangnya.
Hasil produksi dari PT Kaltim Methanol Industri telah dipasarkan
diberbagai wilayah di Indonesia hingga keluar negeri. Untuk pemasaran luar
negeri dilakukan oleh Sojitz Corporation sebesar 70% (480.000 MT) dan
sisanya 30% (180.000 MT) untuk wilayah Indonesia oleh PT Humpuss.
Pembeli methanol adalah industri formaldehyde, acetic acid, MTBE dan
industri lain yang menggunakan methanol sebagai bahan baku. Untuk
wilayah Indonesia, 80% pembeli methanol adalah industri formaldehyde yang
7
menghasilkan adhesive untuk playwood dan industri wood processing
lainnya.
2.3. Manufaktur
Gambar 2.1 Pabrik PT Kaltim Methanol Industri
Gambar 2.2 Keseluruhan Pabrik PT Kaltim Methanol (pemandangan dari
atas pabrik)
Secara garis besar proses methanol dapat dilihat pada gambar 2.3.
8
Gambar 2.3 Bagan Proses Methanol Secara Umum
2.4. Pemegang saham
(a)
(b)
(c)
Gambar 2.4.a Daicel Chemical Singapore Pte Ltd, 2.4.b PT Humpuss,
2.4.c Sojitz
Sejak 9 Desember 1997, PT Kaltim Methanol Industri telah menjadi
sebuah perusahaan investasi asing (Penanam Modal Asing (PMA)) dan
9
pemegang saham berubah dari PT Humpuss ke Nisshon Iwai (85%), Daicel
Chemical Singapore Pte Ltd Singapore(5%) dan PT Humpuss (10%).
Pada tanggal 1 April 2004, Nisshon Iwai Corporation bergabung dengan
perusahaan Nichimen menjadi perusahaan Sojitz dan 85% dari saham telah
masuk dalam perusahaan Sojitz.
2.5. Visi dan Misi
A. Visi
Menjadi perusahaan supplier methanol yang utama di Asia Tenggara
dan Asia Timur.
B. Misi
1. Memproduksi methanol kualitas terbaik dengan harga
kompetitif, menyalurkan produknya
yang
secepat mungkin kepada
pelanggan walaupun dalam jumlah yang sedikit dengan cara
pengiriman yang sesuai.
2. Menjadi perusahaan yang berdaya saing tinggi dan sehat dengan
menerapkan standar bisnis internasional yang memperhatikan aspek
mutu, keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan.
3. Memuaskan keingan pelanggan dengan menjalan kan optimalisasi
pengoperasian pabrik dan melakukan cost benchmarking dan
pengembangan sumber daya manusia.
2.6. Kebijakan Manajemen
PT KMI sebagai produsen Methanol dengan kualitas produk grade AA
yang menggunakan gas alam sebagai bahan baku berketetapan untuk
mematuhi dan mentaati dan mematuhi secara seksama semua Peraturan
perundangan dan standar tentang keselamatan, kesehatan kerja dan
lingkungan serta mengutamakan mutu produk dan kepuasan pelanggan, untuk
itu maka Jajaran Direksi Perusahaan beserta seluruh karyawan PT Kaltim
Methanol Industri menegaskan tekad untuk Kebijakan Manajemen dengan:
10
1.
Menyusun rencana kerja perusahaan yang berorientasi kepada upaya
perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen dan hasil
pelaksanaannya dalam rangka memelihara dan meningkatkan kualitas
keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan serta mutu produk yang
dihasilkan.
2.
Melakukan pembinaan terhadap seluruh karyawan agar cakap dan
terampil dalam melaksanakan tugasnya melalui program yang terarah
dan berkesinambungan, sehingga dalam melaksanakan tugasnya
terhindar dari kemungkinan kecelakaan kerja (incident dan accident),
penyakit akibat kerja, pencemaran lingkungan dan penyimpangan
terhadap mutu produk yang dihasilkan.
3.
Mengupayakan
pencegahan
pencemaran
lingkungan
secara
bersinambungan.
4.
Mengupayakan optimalisasi pemakaian sumberdaya alam dalam
kegiatan perusahaan.
5.
Melakukan pembinaan terhadap mitra kerja yang berhubungan dengan
keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan.
6.
Membina hubungan kerja yang harmonis diantara karyawan, serikat
pekerja, mitra kerja, instansi pemerintahan dan masyarakat tempatan di
sekitar wilayah perusahaan.
7.
Melaksanakan program Corporate Social responsibility (CSR) sesuai
dengan kemampuan perusahaan.
Kebijakan Manajemen ini di komunikasikan dan disosialisasikan kepada
seluruh karyawan dan para pihak yang berkepentingan dengan perusahaan,
serta tersedia bagi pihak-pihak yang memerlukannya.
Kebijakan Manajemen ini akan di tinjau secara periodik sesuai kebutuhan,
agar tetap sejalan dengan perkembangan perusahaan maupun lingkungan
diluar perusahaan.
11
2.7. Struktur Organisasi
Gambar 2.5 Struktur Organisasi Maintenance Departement
2.8. Corporate Social Responsibility
Pembangunan suatu daerah bukan hanya tenggung jawab pemerintah saja,
namun juga tanggung jawab bersama. Setiap insan manusia berpaan dalam
mewujudkan kesejahteraan sosial
dan peningkatan kualitas hidup
masyarakat. Peran serta industri saat ini tidak hanya memperhatikan catatan
keuangan perusahaan semata (single bottom line), melainkan meliputi aspek
keuangan, aspek social dan aspek lingkungan (triple bottom line).
PT Kaltim Methanol Industri sebagai salah satu industri yang perduli akan
hal ini, berketetapan melaksanakan program melalui program yang disebut
Corporate
Social
Responsibility
(CSR)
sesuai
dengan
kemampuan
perusahaan, program CSR PT Kaltim Methanol Industri saat ini diarahkan ke
dalam bidang pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sekitar.
Dengan adanya program
Corporate Social Responsibility
(CSR)
diharapkan perusahaan dapat:
12
1. Membina hubungan atau interaksi yang positif dengan komunitas lokal,
pemerintah daerah dan kelompok-kelompok lainnya.
2. Mendorong peningkatan reputasi dalam pengoperasian perusahaan
dengan etika yang baik.
3. Menunjukkan komitmen perusahaan, sehingga tercipta kepercayaan dan
respek dari pihak terkait.
Sesuai dengan kemampuan perusahaan telah dilaksanakan beberapa
kegiatan diantaranya:
Bantuan furniture kebeberapa sekolah.
Bantuan kepada koperasi penjahit di daerah Guntung – Bontang.
Bantuan penghijauan di kota Bontang.
Bersama JVC lainnya yang berada di kawasan PT Kaltim Industrial
Estate (anak perusahaan PT Pupuk Kalimantan Timur ) melaksanakan
pembangunan Pujasera Selambai di daerah Lhoktuan – Bontang .
Bantuan beasiswa kepada beberapa sekolah di kota Bontang melalui
program GNOTA kepada 210 siswa.
13
2.9. Safety and Environtment
Gambar 2.6 Pelatihan yang Berkaitan dengan Safety
Gambar 2.7 Pemadaman Api
14
Pelaksanaan K3L adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan
lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja, serta bebas dari pencemaran lingkungan menuju
peningkatan produktivitas sebagaimana diamanatkan dalam Undang- undang
No. 1 Tahun 1970 tentang “Keselamatan Kerja”.
Seperti yang kita ketahui bersama kecelakaan kerja bukan hanya
menimbulkan korban jiwa maupun kerugian material bagi pekerja dan
pengusaha, tetapi dapat juga menggangu proses produksi secara menyeluruh
dan merusak lingkungan yang akhirnya berdampak kepada masyarakat luas
PT KMI dalam menjalankan seluruh kegiatan pabrik telah menetapkan
suatu prosedur terdokumentasi untuk menjelaskan perihal mekanisme
identifikasi terhadap bahaya dan aspek lingkungan, penilaian dan
pengendalian resiko dan dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan maupun
yang berpotensi dari proses-proses yang terdapat dalam pembuatan methanol
dari gas alam.
Kegiatan rutin dan non-rutin, kegiatan seluruh personil yang memiliki
hubungan kerja dengan PT. KMI termasuk sub kontraktor dan tamu diberikan
informasi serta diwajibkan untuk selalu mentaati peraturan yang berlaku, baik
peraturan perusahaan PT. KMI maupun semua peraturan perundangan yang
berlaku dan persyaratan lainnya yang menjadi acuan dan atau standar
nasional maupun internasional terkait dengan mutu, keselamatan, kesehatan
kerja dan lingkungan.
A. Fire Fighting Rescue Team
PT. Kaltim Methanol Industri merupakan asset yang dalam
operasionalnya perlu dijaga dan dilindungi dari kemungkinan terjadi
kebakaran, peledakan, kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan dan
kejadian-kejadian yang dapat merugikan. Untuk menanggulangi hal
tersebut PT. KMI telah membentuk tim khusus yaitu Fire Fighting &
Rescue Team
15
B. Emergency Drill
Dalam hal penanggulangan keadaan darurat PT. KMI melalui unit kerja
HSE berketetapan melakukan pelatihan-pelatihan penanggulangan keadaan
darurat (emergency drill) minimal 6 (Enam) kali dalam 1 (satu) tahun
2.10. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan upaya keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan dilakukan pembinaan terus menerus dan
terarah, maka di bentuklah P2K3.
16