BAB II PENURUNAN KONSEP

(1)

2.1. Landasan Teori

Landasan teori adalah teori yang digunakan sebagai ilmu dalam penyelesaian penulisan yang akan membahas tentang uraian pemecahan masalah yang ditemukan pemecahannya melalui pembahasan-pembahasan secara teoritis. Teori-teori yang akan dikemukakan dapat membantu untuk meneliti masalah-masalah dari modul penurunan konsep yang digunakan.

2.1.1Aktivitas Penyusunan Konsep

Konsep produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi, prinsip kerja, dan bentuk produk. Konsep produk merupakan gambaran singkat bagaimana produk memuaskan kebutuhan pelanggan. Proses penyusunan konsep dimulai dengan serangkaian kebutuhan pelanggan dan spesifikasi target, dan diakhiri dengan terciptanya beberapa konsep produk sebagai sebuah pilihan akhir. Metode penyusunan konsep terdiri dari lima langkah. Penjelasan metode ini difokuskan terutama pada konsep menyeluruh untuk sebuah produk baru, namun metode ini juga dapat digunakan pada beberapa hal-hal yang berbeda dalam proses pengembangan. Berikut langkah-langkahnya (Ulrich dan Eppinger, 2001).

1. Memperjelas masalah

Memperjelas masalah mencakup pengembangan sebuah pengertian umum dan pemecahan sebuah masalah menjadi submasalah (dekomposisi masalah). Tujuan dari teknik dekomposisi ini adalah untuk membagi sebuah masalah


(2)

kompleks menjadi sederhana sehingga dapat ditangani dengan lebih terfokus.

2. Pencarian Eksternal

Pencarian eksternal bertujuan untuk menemukan keseluruhan masalah dan submasalah yang ditemukan selama langkah memperjelas masalah. Terdapat 5 cara yang baik untuk mengumpulkan informasi dari sumber eksternal, yaitu (Ulrich dan Eppinger, 2001):

a. Mewawancara pengguna utama b. Konsultasi pakar

c. Mencari paten

d. Mencari literatur yang sudah dipublikasikan e. Analisis (benchmarking) produk terkait 3. Pencarian internal

Pencarian internal merupakan penggunaan pengetahuan dan kreatifitas dari tim dan pribadi untuk menghasilkan konsep solusi. Pencarian bersifat internal dalam arti semua pemikiran yang timbul dari langkah ini dihasilkan dari ilmu pengetahuan yang sudah ada dalam tim. Terdapat empat pedoman berguna untuk perbaikan baik pencarian internal individu maupun kelompok (Ulrich dan Eppinger, 2001):

a. Menunda keputusan

b. Menghasilkan banyak ide atau pemikiran

c. Terima ide-ide yang kelihatannya tidak dapat dilaksanakan d. Menggunakan media fisik dan alat bantu grafik

4. Menggali secara sistematis

Sebagai hasil dari kegiatan pencarian secara eksternal dan internal, tim telah mengumpulkan puluhan atau ratusan penggalan konsep, yaitu yang merupakan solusi untuk sub-submasalah. Penggalian sistematik ditujukan untuk mengarahkan ruang lingkup kemungkinan dengan mengatur dan mengumpulkan penggalan solusi ini. Terdapat 2 alat spesifik untuk mengatur kerumitan dan mengatur pemikiran tim, yaitu: pohon klasifikasi konsep dan table kombinasi konsep. Pohon klasifikasi membantu tim membagi beberapa


(3)

penyelesaian yang mungkin menjadi kelompok yang independen. Tabel kombinasi memandu tim dalam mempertimbangkan secara selektif kombinasi setiap penggalan.

5. Merefleksikan pada hasil dan proses

Mengidentifikasi peluang untuk perbaikan pada literasi berikutnya atau proyek yang akan datang. Meskipun langkah refleksi diletakkan paling akhir, refleksi sebaiknya dilakukan pada keseluruhan proses.

2.2. Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan merupakan hasil dari modul penurunan konsep yang akan dibahas untuk dilanjutkan pada tahap selanjutnya. Hasil dan pembahasan berisikan data penunjang, pohon klasifikasi dan tabel kombinasi dari konsep yang diturunkan tersebut.

2.2.1Data penunjang

Data penunjang pada hasil dan pembahasaan ini adalah

House of Quality (HOQ) dari kuesioner yang telah disebar. Pembuatan House of Quality (HOQ) terdiri dari beberapa proses. Hasil dari pengolahan merupakan target spesifikasi produk yang akan menjadi dasar dalam perancangan produk keranjang buah. Kemudian kebutuhan-kebutuhan ini akan dipecahkan menggunakan suatu alat, yaitu House of Quality (HOQ) dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini.. Berikut House of Quality


(4)

Gambar 2.1 House of Quality Keranjang Buah

Kebutuhan pelanggan pada keranjang buah yang akan diproduksi oleh perusahaan adalah dengan material kuat, bentuk keranjang unik, gagang berbentuk silinder, kapasitas besar dan fitur tambahan. Data terebut diperoleh dari kuesioner yang sebelumnya telah disebar kepada 30 responden. Customer Importance merupakan bagian yang menunjukkan tingkat kepentingan dari keinginan dan kebutuhan konsumen yang diperoleh berdasarkan informasi langsung dari konsumen.


(5)

Customer Importance menggunakan skala likert terdiri dari angka 1 sampai 5 dengan rincian nilai 1 artinya sangat tidak setuju, nilai 2 artinya tidak setuju, nilai 3 artinya agak setuju, nilai 4 artinya setuju, dan nilai 5 artinya sangat setuju. Kebutuhan konsumen yang dimasukan adalah produk keranjang buah kuat dengan bobot kepentingan 5 yang artinya sangat setuju, bentuk keranjang buah unik dengan bobot kepentingan 4 yang artinya setuju, gagang keranjang buah berbentuk silinder dengan bobot kepentingan 4 yang artinya setuju, kapasitasi keranjang buah besar dengan bobot kepentingan 4 yang artinya setuju, dan keranjang buah ringan dengan bobot kepentingan 5 yang artinya sangat setuju.

Karakteristik teknis merupakan bahasa teknis dari perusahaan untuk menyusun desain perbaikan produk yang umumnya merupakan gambaran teknis dari kebutuhan konsumen. Karakteristik teknis yang diberikan perusahaan adalah lebar keranjang buah, panjang keranjang buah, tinggi keranjang buah, massa keranjang buah, volume keranjang buah, jenis material, bentuk keranjang buah, diameter gagang keranjang buah, dan fitur tambahan yang berupa tempat pisau. Karakteristik teknis nantinya akan dihubungkan dengan kebutuhan konsumen, contohnya kebutuhan konsumen yang ingin keranjang buah ringan akan mempengaruhi panjang, lebar, tinggi, massa, dan jumlah komponen utama produk karena ringan harus menyesuaikan dengan ukuran yang ditetapkan dan faktor lainnya.

Customer needs atau kebutuhan konsumen merupakan daftar keinginan dan kebutuhan konsumen yang diperoleh melalui pendekatan deskriptif atau wawancara terhadap konsumen yaitu melalui kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Hasil dari kuesioner tersebut diperoleh keinginan


(6)

konsumen yaitu material keranjang buah kuat, bentuk keranjang buah unik, gagang keranjang berbentuk silinder, kapasitas keranjang buah besar, massa keranjang buah ringan dan fitur tambahan.

Roof samping merupakan korelasi antara kebutuhan konsumen dari perusahaan yang dibedakan menjadi positif dan negatif. Material kuat dengan keranjang ringan memiliki simbol  yang artinya hubungan yang dimiliki sangat besar dengan nilai 9, karena semakin kuat material yang dipakai dalam produk keranjang buah, semakin berat juga produk tersebut, jadi keduanya saling berpegaruh.

Roof atas merupakan korelasi antara karakteristik teknis perusahaan yang dibedakan menjadi positif dan negatif. Lebar, panjang, dan tinggi keranjang buah mempunyai hubungan yang sangat kuat () dengan massa keranjang buah, karena jika adanya perubahan pada lebar atau panjang atau tinggi keranjang buah, massa keranjang buah juga akan ikut berpengaruh. Lebar, panjang, dan tinggi keranjang buah mempunyai hubungan yang sangat kuat () dengan volume keranjang buah, karena jika adanya perubahan pada lebar atau panjang atau tinggi keranjang buah, volume keranjang buah juga akan ikut berpengaruh. Lebar, panjang, dan tinggi keranjang buah mempunyai hubungan yang kuat (O) dengan bentuk keranjang buah, karena jika adanya perubahan pada lebar atau panjang atau tinggi keranjang buah, maka bentuk keranjang buah juga akan ikut berpengaruh. Jenis material dengan massa juga berhubungan sangat kuat (), ketika contohnya membandingkan antara produk keranjang buah menggunakan material kayu jati dengan kayu mahoni, maka produk dengan kayu jati lebih berat daripada menggunakan kayu mahoni.


(7)

Diameter gagang juga ikut berpengaruh terhadap massa keranjang buah (O), karena jika diameter gagang lebih kecil juga akan mempengaruhi massa keranjang buah. Fitur tambahan tempat pisau akan mempengaruhi lebar keranjang buah (O) dan otomatis mempengaruhi pada dimensi keranjang buah (O), dan terhadap massa keranjang buah.

Korelasi antara material kuat dengan massa sangat berpengaruh (O), contohnya ketika pemilihan jenis material adalah kayu jati dan kayu mahoni, maka massa keranjang buah yang menggunakan kayu jati akan lebih berat daripada menggunakan kayu mahoni. Material kuat dengan jenis keranjang buah sangat berhubungan (), contohnya ketika pemilihan jenis material adalah kayu jati dan kayu triplek, maka keranjang buah yang menggunakan kayu jati akan lebih kuat daripada menggunakan kayu triplek. Bentuk keranjang buah unik dipengaruhi oleh lebar, panjang, tinggi produk, serta dapat mempengaruhi volume keranjang buah (O) yang juga akan berpengaruh terhadap massa () karena semakin besar lebar, panjang, tinggi maka massanya juga berubah, jenis material (O), bentuk (), dan fitur tambahan tempat pisau () karena adanya fitur tambahan, bentuk keranjang akan semakin unik dengan adanya fitur tambahan yang berupa tempat pisau. Gagang keranjang buah silinder mempengaruhi massa keranjang buah (), dan terhadap diamater keranjang buah (). Kapasitas keranjang buah besar dipengaruhi oleh lebar, panjang, tinggi keranjang buah, dan juga volume keranjang buah () karena perubahan pada lebar, panjang, dan tinggi keranjang buah, kapasitas juga ikut terpengaruh, dan kapasitas dipengaruhi oleh massa keranjang buah (). Massa keranjang buah ringan dipengaruhi oleh lebar, panjang, dan tinggi keranjang buah ()


(8)

karena jika semakin besar lebar, panjang, tinggi keranajang massa juga akan terpengaruh, dan akan mempengarugi volume keranjang buah (O). Massa juga dipengaruhi oleh jenis material keranjang buah (), contohnya jika produk keranjang buah menggunakan material kayu jati akan lebih berat massanya daripada menggunakan kayu mahoni sebagai bahan baku utama keranjang buah, dipengaruhi oleh bentuk (), diameter gagang (), dan tempat pisau yang mempengaruhi lebar (O). Fitur tambahan mempengaruhi terhadap lebar (), massa keranjang buah (v), dan fitur tambahan berupa tempat pisau ().

Direction of Improvement merupakan gambaran tentang perbaikan produk yang akan dilakukan dan dinilai oleh perusahaan. Direction of Improvement memiliki tiga simbol, yaitu tanda panah keatas () yang artinya apabila ukuran diperbesar atau terdapat inovasi dalam produk akan lebih baik, tanda panah kebawah () yang artinya apabila ukuran diperkecil atau disederhanakan akan lebih baik dan tanda lingkaran (O) yang artinya apabila ukuran tetap akan lebih baik. Lebar keranjang buah mempunyai simbol () karena sebelumnya lebar produk referensi 22,6 cm, pada produk inovasi mengalami pengingkatan menjadi 23 cm. Panjang keranjang buah mempunyai simbol () karena sebelumnya panjang produk referensi 24,7 cm, pada produk inovasi mengalami peningkatan menjadi 25 cm.

Tinggi keranjang buah mempunyai simbol () karena sebelumnya tinggi produk referensi tanpa gagang 21,19 cm, mengalami perubahan pada produk inovasi menjadi 22 cm. Volume mewakili kapasitas mempunyai simbol keatas (), karena pada lebar, panjang, dan tinggi lebih besar dari produk referensi sehingga volume juga ikut naik. Massa keranjang buah


(9)

mempunyai simbol () karena sebelumnya massa produk referensi 1,24 kg, mengalami perubahan pada produk inovasi menjadi 0,94 kg. Jenis material keranjang buah mempunyai simbol () karena sebelumnya jenis material produk referensi adalah kayu jati belanda diubah menjadi kayu mahoni. Bentuk mempunyai simbol () karena sebelumnya produk referensi mempunyai bentuk persegi mengalami peningkatan ke bentuk trapesium. Gagang mempunyai simbol O, artinya tetap seperti produk refensi dengan diameter 4 cm. Fitur tambahan yang tidak dimiliki produk referensi mendapatkan simbol  artinya adanya penambahan fitur produk berupa tempat pisau pada produk inovasi.

How much, merupakan gambaran tentang banyaknya jumlah perubahan pada produk inovasi. Lebar keranjang buah mempunyai simbol  karena sebelumnya lebar produk referensi 22,6 cm, pada produk inovasi mengalami pengingkatan menjadi 23 cm. Panjang keranjang buah mempunyai simbol  karena sebelumnya panjang produk referensi 24,7 cm, pada produk inovasi mengalami peningkatan menjadi 25 cm. Tinggi keranjang buah mempunyai simbol  karena sebelumnya tinggi produk referensi tanpa gagang 21,19 cm, mengalami perubahan pada produk inovasi menjadi 22 cm.

Massa keranjang buah mempunyai simbol  karena sebelumnya massa produk referensi 0,94 gram, mengalami perubahan pada produk inovasi menjadi 1,24 gram. Jenis material keranjang buah mempunyai simbol  karena sebelumnya jenis material produk referensi adalah kayu jati belanda diubah menjadi kayu mahoni. Bentuk mempunyai simbol  karena sebelumnya produk referensi mempunyai bentuk


(10)

persegi mengalami peningkatan ke bentuk trapesium. Gagang mempunyai simbol O, artinya tetap seperti produk refensi dengan diameter 4 cm. Fitur tambahan yang tidak dimiliki produk referensi mendapatkan simbol  artinya adanya penambahan fitur produk berupa tempat pisau pada produk inovasi.

Technical Assesment merupakan perbandingan produk referensi dengan produk inovasi sesuai kebijakan atau standart

perusahaan. Lebar keranjang buah menurut perusahaan pada produk referensi sebesar 3 dan produk inovasi sebesar 4 artinya dalam karakteristik teknis lebar lebih unggul produk inovasi dari produk referensi. Panjang keranjang buah menurut perusahaan pada produk referensi sebesar 3 dan produk inovasi sebesar 4 artinya dalam karakteristik teknis lebar lebih unggul produk inovasi dari produk referensi. Tinggi keranjang buah menurut perusahaan pada produk referensi sebesar 4 dan produk inovasi sebesar 5 artinya dalam karakteristik teknis lebar lebih unggul produk inovasi dari produk referensi.

Volume keranjang buah menurut perusahaan pada produk referensi sebesar 3 dan produk inovasi sebesar 4 artinya dalam karakteristik teknis lebar lebih unggul produk inovasi dari produk referensi. Massa keranjang buah menurut perusahaan pada produk referensi sebesar 3 dan produk inovasi sebesar 4 artinya dalam karakteristik teknis lebar lebih unggul produk inovasi dari produk referensi.Jenis material keranjang buah menurut perusahaan pada produk referensi sebesar 3 dan produk inovasi sebesar 5 artinya dalam karakteristik teknis lebar lebih unggul produk inovasi dari produk referensi.

Bentuk keranjang buah menurut perusahaan pada produk referensi sebesar 2 dan produk inovasi sebesar 4 artinya dalam karakteristik teknis lebar lebih unggul produk inovasi dari produk


(11)

referensi. Diameter keranjang buah menurut perusahaan pada produk referensi sebesar 3 dan produk inovasi sebesar 4 artinya dalam karakteristik teknis lebar lebih unggul produk inovasi dari produk referensi. Tempat pisau keranjang buah menurut perusahaan pada produk referensi sebesar 1 dan produk inovasi sebesar 4 artinya dalam karakteristik teknis lebar lebih unggul produk inovasi dari produk referensi.

Weighted Importance merupakan keseluruhan jumlah perhitungan korelasi karakteristik teknis dengan kebutuhan pelanggan dikali dengan Customer importance. Lebar keranjang buah sebesar 129.0, Panjang keranjang buah sebesar sebesar 93.0, Tinggi keranjang buah sebesar 93.0, Volume keranjang buah sebesar 69.0, Massa keranjang buah sebesar 32.0, Jenis material keranjang buah sebesar 93.0, Bentuk keranjang buah sebesar 40.0, Diameter gagang keranjang buah sebesar 40.0, dan Tempat pisau keranjang buah sebesar 52.0.

Relative importance merupakan bentuk diagram batang dari nilai Weighted Importance. Peringkat pertama adalah lebar yang mendapatkan nilai sebesar 129.0 yang artinya perusahaan harus memprioritaskan untuk membuat produk keranjang buah dengan lebar 23 cm, agar menarik minat konsumen. Peringkat terakhir adalah masa yang mendapatkan nilai sebesar 32.0 artinya perusahaan tidak harus memprioritaskan masa untuk pembuatan produk keranjang buah.

2.2.2 Pohon Klasifikasi

Setelah dilihat pada HOQ bahwa keinginan pelanggan yang paling tinggi adalah bahan yang kuat dan kapasitas yang besar, maka dibuatlah pohon klasifikasinya seperti berikut. Pohon klasifikasi berdasarkan dari HOQ tertinggi, maka untuk material klasifikasinya adalah mahoni, jati belanda dan merbau.


(12)

Sedangkan untuk kapasitas klasifikasinya adalah 24,7 x 22,6 x 21, 19 cm, 22,6 x 20,3 x 19,6 cm, dan 20,2 x 18,2 x 17,16 cm serta untuk fitur tambahanya adalah tempat pisau dan penutup.

Gambar 2.2 Pohon Klasifikasi Keranjang Buah

Berdasarkan pohon klasifikasi produk keranjang buah di atas, terdapat tiga variable yang dicabangkan, yaitu material, kapasitas dan fitur tambahan. Ketiga variable diperoleh dari

House of Quality (HOQ) dengan nilai kepentingan pelanggan paling tinggi pada kebutuhan pelanggan. Jenis bahan yang dicabangkan adalah kayu mahoni, kayu jati belanda dan kayu merbau, berdasarkan keinginan pelanggan akan produk keranjang buah dengan material kuat. Kayu mahoni dijadikan cabang karena memiliki kekuatan yang bagus dan mudah dibentuk sedangkan Kayu jati belanda dijadikan cabang karena menggunakan produk referensi sebagai salah satu acuan,


(13)

dimana produk referensi menggunakan kayu jati belanda dan kayu merbau dijadikan cabang karena kayu tersebut memilki kekutan yang bagus tetapi tidak mudah dibentuk.

Kapasitas pada produk keranjang buah dicabangkan menjadi kapasitas (24,7 x 22,6 x 21,19) cm dan (25 x 23 x 22) cm sesuai dengan keinginan pelanggan untuk kapasitas besar sedang pada produk keranjang buah. Ukuran yang dijadikan sebagai referensi adalah (24,7 x 22,6 x 21,19) cm. Fitur

tambahan pada produk keranjang buah yang dicabangkan adalah tempat pisau pelanggan menginginkan tempat pisau untuk memudahkan saat menyimpan pisau.

2.2.3 Tabel Kombinasi

Pohon klasifikasi merupakan acuan dari pembuatan tabel kombinasi. Tabel kombinasi merupakan kemungkinan kombinasi yang akan dipilih dari seluruh klasifikasi tersebut. Tabel kombinasi berdasarkan pohon klasifikasi adalah sebagai berikut.

Tabel 2.1 Tabel Kombinasi Keranjang Buah

Berdasarkan Tabel 2.1 tabel kombinasi didapat enam konsep. Konsep A dengan material kayu mahoni, kapasitas ukuran sebesar (24,7 x 22,6 x 21,19) cm dan fitur tambahan tempat pisau. Konsep B dengan material kayu mahoni, kapasitas ukuran sebesar (25 x 23 x 22) cm dan fitur tambahan tempat pisau. Konsep C dengan material kayu jati belanda, Kapasitas ukuran sebesar (24,7 x 22,6 x 21,19) cm dan fitur tambahan tempat pisau. Konsep D dengan material kayu jati belanda,

Konse

p Material Dimensi(Cm) Fitur

A Mahoni 24,7 x 22,6 x 21, 19 Tempat pisau

B Mahoni 25 x 23 x 22 Tempat pisau

C Jati Belanda 24,7 x 22,6 x 21,19 Tempat pisau

D Jati Belanda 25 x 23 x 22 Tempat pisau

E Merbau 24,7 x 22,6 x 21, 19 Tempat pisau


(14)

kapasitas ukuran sebesar (25 x 23 x 22) cm dengan fitur tambahan tempat pisau. Konsep E dengan material merbau, kapasitas ukuran sebesar (24,7 x 22,6 x 21,19) cm dengan fitur tambahan tempat pisau dan konsep F dengan material merbau, kapasitas ukuran sebesar sebesar (25 x 23 x 22) cm dengan fitur tambahan tempat pisau. Setelah dibuat tabel kombinasi maka langkah selanjutnya adalah membuat matriks pugh pemilihan konsep untuk menentukan konsep terbaik dari kombinasi tersebut.


(1)

mempunyai simbol () karena sebelumnya massa produk referensi 1,24 kg, mengalami perubahan pada produk inovasi menjadi 0,94 kg. Jenis material keranjang buah mempunyai simbol () karena sebelumnya jenis material produk referensi adalah kayu jati belanda diubah menjadi kayu mahoni. Bentuk mempunyai simbol () karena sebelumnya produk referensi mempunyai bentuk persegi mengalami peningkatan ke bentuk trapesium. Gagang mempunyai simbol O, artinya tetap seperti produk refensi dengan diameter 4 cm. Fitur tambahan yang tidak dimiliki produk referensi mendapatkan simbol  artinya adanya penambahan fitur produk berupa tempat pisau pada produk inovasi.

How much, merupakan gambaran tentang banyaknya jumlah perubahan pada produk inovasi. Lebar keranjang buah mempunyai simbol  karena sebelumnya lebar produk referensi 22,6 cm, pada produk inovasi mengalami pengingkatan menjadi 23 cm. Panjang keranjang buah mempunyai simbol  karena sebelumnya panjang produk referensi 24,7 cm, pada produk inovasi mengalami peningkatan menjadi 25 cm. Tinggi keranjang buah mempunyai simbol  karena sebelumnya tinggi produk referensi tanpa gagang 21,19 cm, mengalami perubahan pada produk inovasi menjadi 22 cm.

Massa keranjang buah mempunyai simbol  karena sebelumnya massa produk referensi 0,94 gram, mengalami perubahan pada produk inovasi menjadi 1,24 gram. Jenis material keranjang buah mempunyai simbol  karena sebelumnya jenis material produk referensi adalah kayu jati belanda diubah menjadi kayu mahoni. Bentuk mempunyai simbol


(2)

persegi mengalami peningkatan ke bentuk trapesium. Gagang mempunyai simbol O, artinya tetap seperti produk refensi dengan diameter 4 cm. Fitur tambahan yang tidak dimiliki produk referensi mendapatkan simbol  artinya adanya penambahan fitur produk berupa tempat pisau pada produk inovasi.

Technical Assesment merupakan perbandingan produk referensi dengan produk inovasi sesuai kebijakan atau standart perusahaan. Lebar keranjang buah menurut perusahaan pada produk referensi sebesar 3 dan produk inovasi sebesar 4 artinya dalam karakteristik teknis lebar lebih unggul produk inovasi dari produk referensi. Panjang keranjang buah menurut perusahaan pada produk referensi sebesar 3 dan produk inovasi sebesar 4 artinya dalam karakteristik teknis lebar lebih unggul produk inovasi dari produk referensi. Tinggi keranjang buah menurut perusahaan pada produk referensi sebesar 4 dan produk inovasi sebesar 5 artinya dalam karakteristik teknis lebar lebih unggul produk inovasi dari produk referensi.

Volume keranjang buah menurut perusahaan pada produk referensi sebesar 3 dan produk inovasi sebesar 4 artinya dalam karakteristik teknis lebar lebih unggul produk inovasi dari produk referensi. Massa keranjang buah menurut perusahaan pada produk referensi sebesar 3 dan produk inovasi sebesar 4 artinya dalam karakteristik teknis lebar lebih unggul produk inovasi dari produk referensi.Jenis material keranjang buah menurut perusahaan pada produk referensi sebesar 3 dan produk inovasi sebesar 5 artinya dalam karakteristik teknis lebar lebih unggul produk inovasi dari produk referensi.

Bentuk keranjang buah menurut perusahaan pada produk referensi sebesar 2 dan produk inovasi sebesar 4 artinya dalam karakteristik teknis lebar lebih unggul produk inovasi dari produk


(3)

referensi. Diameter keranjang buah menurut perusahaan pada produk referensi sebesar 3 dan produk inovasi sebesar 4 artinya dalam karakteristik teknis lebar lebih unggul produk inovasi dari produk referensi. Tempat pisau keranjang buah menurut perusahaan pada produk referensi sebesar 1 dan produk inovasi sebesar 4 artinya dalam karakteristik teknis lebar lebih unggul produk inovasi dari produk referensi.

Weighted Importance merupakan keseluruhan jumlah perhitungan korelasi karakteristik teknis dengan kebutuhan pelanggan dikali dengan Customer importance. Lebar keranjang buah sebesar 129.0, Panjang keranjang buah sebesar sebesar 93.0, Tinggi keranjang buah sebesar 93.0, Volume keranjang buah sebesar 69.0, Massa keranjang buah sebesar 32.0, Jenis material keranjang buah sebesar 93.0, Bentuk keranjang buah sebesar 40.0, Diameter gagang keranjang buah sebesar 40.0, dan Tempat pisau keranjang buah sebesar 52.0.

Relative importance merupakan bentuk diagram batang dari nilai Weighted Importance. Peringkat pertama adalah lebar yang mendapatkan nilai sebesar 129.0 yang artinya perusahaan harus memprioritaskan untuk membuat produk keranjang buah dengan lebar 23 cm, agar menarik minat konsumen. Peringkat terakhir adalah masa yang mendapatkan nilai sebesar 32.0 artinya perusahaan tidak harus memprioritaskan masa untuk pembuatan produk keranjang buah.

2.2.2 Pohon Klasifikasi

Setelah dilihat pada HOQ bahwa keinginan pelanggan yang paling tinggi adalah bahan yang kuat dan kapasitas yang besar, maka dibuatlah pohon klasifikasinya seperti berikut. Pohon klasifikasi berdasarkan dari HOQ tertinggi, maka untuk material klasifikasinya adalah mahoni, jati belanda dan merbau.


(4)

Sedangkan untuk kapasitas klasifikasinya adalah 24,7 x 22,6 x 21, 19 cm, 22,6 x 20,3 x 19,6 cm, dan 20,2 x 18,2 x 17,16 cm serta untuk fitur tambahanya adalah tempat pisau dan penutup.

Gambar 2.2 Pohon Klasifikasi Keranjang Buah

Berdasarkan pohon klasifikasi produk keranjang buah di atas, terdapat tiga variable yang dicabangkan, yaitu material, kapasitas dan fitur tambahan. Ketiga variable diperoleh dari House of Quality (HOQ) dengan nilai kepentingan pelanggan paling tinggi pada kebutuhan pelanggan. Jenis bahan yang dicabangkan adalah kayu mahoni, kayu jati belanda dan kayu merbau, berdasarkan keinginan pelanggan akan produk keranjang buah dengan material kuat. Kayu mahoni dijadikan cabang karena memiliki kekuatan yang bagus dan mudah dibentuk sedangkan Kayu jati belanda dijadikan cabang karena menggunakan produk referensi sebagai salah satu acuan,


(5)

dimana produk referensi menggunakan kayu jati belanda dan kayu merbau dijadikan cabang karena kayu tersebut memilki kekutan yang bagus tetapi tidak mudah dibentuk.

Kapasitas pada produk keranjang buah dicabangkan menjadi kapasitas (24,7 x 22,6 x 21,19) cm dan (25 x 23 x 22) cm sesuai dengan keinginan pelanggan untuk kapasitas besar sedang pada produk keranjang buah. Ukuran yang dijadikan sebagai referensi adalah (24,7 x 22,6 x 21,19) cm. Fitur

tambahan pada produk keranjang buah yang dicabangkan adalah tempat pisau pelanggan menginginkan tempat pisau untuk memudahkan saat menyimpan pisau.

2.2.3 Tabel Kombinasi

Pohon klasifikasi merupakan acuan dari pembuatan tabel kombinasi. Tabel kombinasi merupakan kemungkinan kombinasi yang akan dipilih dari seluruh klasifikasi tersebut. Tabel kombinasi berdasarkan pohon klasifikasi adalah sebagai berikut.

Tabel 2.1 Tabel Kombinasi Keranjang Buah

Berdasarkan Tabel 2.1 tabel kombinasi didapat enam konsep. Konsep A dengan material kayu mahoni, kapasitas ukuran sebesar (24,7 x 22,6 x 21,19) cm dan fitur tambahan tempat pisau. Konsep B dengan material kayu mahoni, kapasitas ukuran sebesar (25 x 23 x 22) cm dan fitur tambahan tempat pisau. Konsep C dengan material kayu jati belanda, Kapasitas ukuran sebesar (24,7 x 22,6 x 21,19) cm dan fitur tambahan tempat pisau. Konsep D dengan material kayu jati belanda,

Konse

p Material Dimensi(Cm) Fitur

A Mahoni 24,7 x 22,6 x 21, 19 Tempat pisau B Mahoni 25 x 23 x 22 Tempat pisau C Jati Belanda 24,7 x 22,6 x 21,19 Tempat pisau D Jati Belanda 25 x 23 x 22 Tempat pisau E Merbau 24,7 x 22,6 x 21, 19 Tempat pisau F Merbau 25 x 23 x 22 Tempat pisau


(6)

kapasitas ukuran sebesar (25 x 23 x 22) cm dengan fitur tambahan tempat pisau. Konsep E dengan material merbau, kapasitas ukuran sebesar (24,7 x 22,6 x 21,19) cm dengan fitur tambahan tempat pisau dan konsep F dengan material merbau, kapasitas ukuran sebesar sebesar (25 x 23 x 22) cm dengan fitur tambahan tempat pisau. Setelah dibuat tabel kombinasi maka langkah selanjutnya adalah membuat matriks pugh pemilihan konsep untuk menentukan konsep terbaik dari kombinasi tersebut.