Teknik Dasar Kriptografi Perbandingan Algoritma Rsa Dan Triple Des Dalam Proses Enkripsi Dan Dekripsi File Teks

potong menjadi beberapa blok-blok yang sama panjang. Kemudian dari blok-blok yang diperoleh tersebut dilakukan proses enkripsi, dan hasil cipherteksnya dapat didekripsi dan digabungkan kembali menjadi plainteks. Algoritma kriptografi yang menggunakan mekanisme seperti ini disebut dengan cipher blok block cipher.

2.3. Teknik Dasar Kriptografi

Berikut ini dicontohkan motode atau cipher yang menjadi dasar dalam melakukan proses enkripsi dan deskripsi pada suatu data.

2.3.1. Metode Subtitusi

Metode ini berkerja dengan menukar satu karakter yang lain. Langkah pertama adalah membuat suatu tabel substitusi. Tidak ada aturan khusus dalam membuat tabel subsitusi , dapat dibuat sesuai keinginan, dengan catatan bahwa penerima pesan memiliki tabel yang sama utuk keperluan deskripsi. Semakin acak tabel subtitansi maka semakin sulit pemecahan chipertext. Salah satu contoh teknik ini adalah Cesar cipher. Tabel 2.1. Tabel Subtitusi A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Plaintext : METODE SUBTITUSI Ciphertext : QIXSHI OYFXMXYWM

2.3.2. Teknik blok blocking

V W X Y Z Z [ \ ] Universitas Sumatera Utara Sistem enkripsi kadang membagi plintext menjadi blok-blok yang terdiri atas beberapa karakter yang kemudian dienkripsikan secara independen masing-masing. Contoh plaintext yang dienkripsikan dengan menggunakan teknik blocking adalah Tabel 2.2 Teknik blok blocking E P K I Blok 1 N S R Blok 2 K I I Blok 3 R D P Blok 4 I E S Blok 5 Dengan menggunakan teknik blok dipilih jumlah lajur dan kolom untuk penulisan pesan. Jumlah lajur atau kolom menjadi kunci bagi kriptografi dengan teknik ini. Plaintext dituliskan secara vertikal ke bawah berurutan pada lajur, dan dilanjutkan pada kolom berikutnya sampai seluruhnya tertulis. Ciphertext-nya adalah hasil pembacaan plaintext secara horizontal berurutan sesuai dengan bloknya. Jadi ciphertext yang dihasilkan dengan teknik ini adalah “EPEKINSR KII RDP IES”. Plaintext dapat pula ditulis secara horizontal dan ciphertext-nya adalah hasil pembacaan secara vertikal

2.3.3. Teknik permutasi atau teknik transposisi

Teknik ini memindahkan atau merotasikan karakter dengan aturan tertentu. Prinsipnya dalah berlawanan dengan teknik subtitusi. Dalam teknik subtitusi, karakter berada posisi yang tetap tetapi identitasnya yang diacak. Pada teknik permutasi, identitas karakternya tetap, namun posisinya yang diacak.sebelum dilakukan permutasi, umumnya plaintext dibagi menjadi blok-blok dengan panjang yang sama. Contoh: Universitas Sumatera Utara 1 2 3 4 1 2 3 4 Plaintext Chipertext Gambar 2.5 Permutasi

2.4 Algoritma RSA