BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Dasar Kriptografi
Teknik pengacakan data yang disebut enkripsi, telah membentuk suatu bidang keilmuan yang disebut kriptografi. Kriptografi adalah suatu ilmu dan seni dalam menjaga kerahasiaan suatu
pesan kode. Kriptografi juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan data,
keabsahan data, integritas data, serta autentikasi data A. Menezes, P. Van Oorschot and S. Vanstone – Handbook of Applied Cryptography. Namun, pada kriptografi tidak semua aspek
keamanan informasi akan ditangani.
Ada empat tujuan mendasar dari kriptografi yang juga merupakan aspek keamanan informasi, yaitu sebagai berikut :
1. Kerahasiaan confidentiality
Kerahasiaan layanan yang digunakan untuk menjaga agar pesan tidak dapat dibaca oleh pihak-pihak yang tidak berhak.
2. Integritas Data data integrity
Integritas data adalah layanan yang menjamin bahwa pesan masih asliutuh atau belum pernah dimanipulasi selama pengiriman.
3. Otentikasi authentication
Otentikasi adalah layanan yang berhubungan dengan identifikasi, baik mengidentifikasi kebenaran pihak-pihak yang berkomunikasi user authentication atau entity authentication.
Universitas Sumatera Utara
Dua pihak yang saling berkomunikasi harus dapat mengontetikasi satu sama lain sehingga dapat memastikan sumber pesan.
4. Nirpenyangkalan non-repudiation
Nirpenyangkalan non-repudiation adalah layanan untuk mencegah entitas yang berkomunikasi melakukan penyangkalan, yaitu pengirim pesan menyangkal melakukan
pengiriman pesan atau penerima pesan menyangkal telah menerima pesan.
Secara umum kriptografi terdiri dari dua proses yaitu enkripsi dan dekripsi.
Enkripsi Plaintext
Ciphertext
Gambar 2.1 Proses Enkripsi
Deskripsi Plaintext
Ciphertext
Gambar 2.2 Proses Dekripsi
Plaintext adalah pesan yang akan dirahasiakan, dinotasikan dengan m Message,
yang dapat berupa bit tream, file text, digitized voice stream, digital video image atau lebih
singkatnya m adalah data binary.
Enkripsi adalah proses pengaman data atau informasi dengan membuat informasi
tersebut seolah tidak bermakna atau tidak dapat dibaca. enkripsi dinotasikan dengan E, berfungsi untuk mengubah m menjadi c, dalam matematika dinotasikan dengan:
Em = c.
Keterangan rumus:
E = enkripsi m = plaintext
c = ciphertext
Universitas Sumatera Utara
Ciphertext adalah hasil dari proses enkripsi, dinotasikan dengan c, juga berupa data binary yang kadang-kadang mempunyai ukuran yang sama dengan m, lebih kecil dari m atau
lebih besar dari m.
Dekripsi adalah kebalikan dari enkripsi yaitu proses mengubah data menjadi
bermakna. Fungsi dekripsi D, berfungsi untuk mengubah c menjadi m, dalam matematika dinotasikan dengan:
Dc = m.
Keterangan rumus:
D = dekripsi c = ciphertext
m = plaintext
Crypanalyst adalah orang mempelajari ilmu dan seni ilmu membongkar ciphertext. Menurut ISO 7498-2 istilah yang lebih tepat untuk decryption adalah ”decipher”
Cipher adalah kata lain dari algoritma yang digunakan untuk melakukan melakukan proses kriptografi. Cipher juga sering disebut teknik yang digunakan untuk proses enkripsi
dan deskripsi.
2.2 Algoritma Kriptografi