IDENTIFIKASI MISKONSEPSI DAN PERAN TUTOR SEBAYA UNTUK MEMINIMALISASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI SEL DI SMA YAYASAN PENDIDIKAN MULIA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

(1)

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI DAN PERAN TUTOR SEBAYA UNTUK MEMINIMALISASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI SEL

DI SMA YAYASAN PENDIDIKAN MULIA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Oleh:

Hanifah Hafni Hasibuan

4113341021

Program StudI Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016


(2)

(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Hanifah Hafni Hasibuan, lahir di Simangambat, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, pada tanggal 15 Februari 1993. Anak ketiga dari enam bersaudara pasangan Ali Wardi Hasibuan dan Elida Hafni Nasution.

Jenjang pendidikan yang pernah diikuti penulis yaitu pada tahun 1999, penulis masuk SD Negeri 1478888 Simangambat, Kecamatan Siabu, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di MTS Negeri 1 Siabu. Mandailing Natal, dan lulus pada tahun 2008, kemudian pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Siabu, Mandailing Natal dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Penulis menyelesaikan perkuliahan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada tahun 2016.

Berbekal pelajaran dan pengalaman yang didapat pada saat perkuliahan di UNIMED, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul “ Identifikasi Miskonsepsi dan Peran Tutor Sebaya untuk Meminimalisasi Miskonsepsi Siswa pada Materi Sel Di SMA Yayasan Pendidikan Mulia Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016” dibawah bimbingan Ibu Dr. Hj. Fauziyah Harahap, M.Si.


(4)

iii

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI DAN PERAN TUTOR SEBAYA UNTUK MEMINIMALISASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI SEL

DI SMA YAYASAN PENDIDIKAN MULIA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Hanifah Hafni Hasibuan (4113341021) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya miskonsepsi siswa terhadap materi sel serta, mengetahui ada tidaknya peran tutor sebaya dalam meminimalisasi miskonsepsi siswa pada materi sel di kelas XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia Medan. Populasi penelitian ini seluruh kelas XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia Medan dengan pengambilan sampel penelitian secara acak dengan sistem pengundian dan terpilih dua kelas, yaitu kelas XI IPA1 dan XI IPA3 dan jumlah seluruh siswa sampel sebanyak 81 siswa. Penelitian ini menggunakan 2 metode yaitu penelitian deskriptif dan penelitian eksperimen semu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi miskonsepsi siswa SMA Yayasan Pendidikan Mulia Medan sebesar 9,89%. Setelah diberi tutor sebaya maka miskonsepsinya berkurang menjadi 1,28%. Berdasarkan hasil pretes dari 5 indikator terdapat dua indikator dengan jumlah miskonsepsi tertinggi yaitu indikator 5 (menjelaskan mekanisme transpor aktif, 14,09%) dan indikator 3 (menjelaskan fungsi organel-organel sel, 12,47%). Berdasarkan tingkat kognitif soal siswa paling banyak mengalami miskonsepsi yaitu pada C4 (analisis, 13,76%), dan C6 (Kreasi, 13,71%). Berdasarkan hasil postes terdapat dua indikator dengan jumlah miskonsepsi tertinggi yaitu pada indikator 5 (Menjelaskan mekansime transpor aktif, 2,47%) dan indikator 3 (Menjelaskan fungsi organel-organel sel, 1,23%). Berdasarkan tingkat kognitif soal, siswa paling banyak mengalami miskonsepsi yaitu pada soal C4 (analisis, 2,01%), dan C3 (penerapan, 1,54%). Dari hasil pengujian hipotesis thitung (21,17) > ttabel (1,66412) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Berarti terdapat peran tutor sebaya dalam meminimalisasi miskonsepsi siswa pada materi sel di kelas XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia Medan.


(5)

iv

IDENTIFICATION MISCONCEPTION AND ROLE OF PEER TUTORING TO MINIMIZE THE STUDENT MISCONCEPTION ABOUT CELL

IN SMA YAYASAN PENDIDIKAN MULIA MEDAN ACADEMIC YEAR 2015/2016

Hanifah Hafni Hasibuan (4113341021) ABSTRACT

This research aimed to identify there’s wether a misconception of students about cell material and to know there’s wether tutor of peer into minimize a misconception of students about cells material at class XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia Medan. The population of this research is all of class XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia Medan. With the draw research sample by sampling randomized and selected two class: werw class XI IPA1 and XI IPA3 and the total of all sample student were 81 students this research used two method were description research and quasi experiment research. The result of research incated that occured a misconception of students SMA Yayasan Pendidikan Mulia Medan were 9,89% gave tutor of peer then the misconception were diminished to be 1,28%. Besed on theresult of the pretes of 5 indicators, found two indicators 5 with the highest number of misconceptions were indicator 5 (to explain the mechanism of active transfort, 14,09%) and indicators 3 (to explain the function of cell organelles, 12,47%). Besed on the cognitive level of student about the most experienced misconception were at the C4 (analysis, 13,76%) and C6 (creative, 13,71%). Besed on the result of postest found two indicator with the highest number of misconception were the indicators 5 (to explain the active transpor mechanism, 2,47%) and the indicator 3 (to expalin the function of the cell organelles, 1,23%). Based on the rate of cognitive questions, students most experienced misconception were at the question C4 (analysis, 2,01%) and C3 (application, 1,54%). From the result of hypotesis test Tcount (21,17) Ttabel (1,66412) then Ha accepted and Ho rejected meaningful found the role of peer in minimize misconception of students about cell material at class XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia Medan.


(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Identifikasi Miskonsepsi dan Peran Tutor Sebaya untuk Meminimalisasi

Miskonsepsi Siswa pada Materi Sel Di SMA Yayasan Pendidikan Mulia Medan

Tahun Pembelajaran 2015/2016”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh Bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini secara khusus penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Hj. Fauziyah Harahap, Msi, selaku dosen pembimbing skripsi dengan kebaikan hatinya meluangkan waktunya, sabar dalam membimbing dan memberikan pengarahan serta nasehat, sehingga penulis mampu menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd, Bapak Wasis Wuyung Wisnu Brata, S.Pd, M.Pd, dan Bapak Drs. Muhammad Yusuf Nasution, M.Si, selaku dosen penguji yang yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari perencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Muhammad Yusuf Nasution, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberi dukungan kepada penulis. Penulis juga berterimakasih kepada Bapak Drs. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA dan stafnya. Kepada Bapak Drs.H. Hasruddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan, Bapak dan Ibu dosen serta pegawai di jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis selama perkuliahan dan dalam penyusunan skripsi ini. Penulis juga menyampaikan terima kasih. kepada Kepala Sekolah, Ibu Dra. Roslili Suriani, M.pd, Ibu Dra. Sugianingsih, M.Pd selaku guru Biologi yang mengajar di SMA Yayasan Pendidikan Mulia Medan, serta kepada siswa/siswi SMA Yayasan Pendidikan Mulia Medan yang telah banyak membantu selama penelitian ini.


(7)

vi

Teristimewa saya sampaikan terimakasih kepada Ayahanda (Ali Wardi Hasibuan) dan Ibunda tercinta (Elida Hafni Nasution), Abang (Ahmadan Saputra Hasibuan, S.Pd), kakak (Mira Hafni Hasibuan, SP), adik (Taufiq Hamdani Hasibuan, Ilham Akbar Hasibuan dan Ahmad Fadly Hasibuan) dan sanak keluarga yang sudah berdoa dan memberi dorongan kepada saya dalam menyelesaikan studi di Unimed. Juga khususnya kepada Bayu Sugara, Devi Novita, Dewi, Ermina, Inge serta kepada teman-teman Ekstensi A 2011 serta sahabat PPL I4L yang tak henti-hentinya memberi semangat, dorongan moral maupun spiritual dan menemani sampai skripsi ini terselesaikan serta seluruh teman pada umumnya.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.

Medan, Maret 2016 Penulis,


(8)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN i

RIWAYAT HIDUP ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR TABEL x

DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Definisi Operasional 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1 Pengertian Konsep, Konsepsi dan Prakonsepsi 8

2.1.2 Miskonsepsi 11

2.1.3 Ciri-ciri Miskonsepsi 14

2.1.4 Faktor Penyebab Miskonsepsi 14

2.1.5 Dampak Miskonsepsi 20

2.1.6 Cara Mengidentifikasi Miskonsepsi 21

2.2 Tutor Sebaya 23

2.3 Konsep Materi Sel 26

2.4 Kerangka Berfikir 37

2.5 Penelitian yang Relevan 40

2.6. Hipotesis Penelitian 41

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 43 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 43

3.3. Jenis Penelitian 43

3.4. Desain Penelitian 44

3.5. Prosedur Penelitian 44

3.6. Teknik Pengumpulan Data 46


(9)

viii

3.7.1. Menghitung Persentasi Miskonsepsi 49 3.7.2. Menentukan Pokok Bahasan Materi yang Mengalami Miskonsepsi 49

3.7.3. Uji Normalitas 49

3.7.4. Uji Hipotesis 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil 53

4.1.1. Persentase Miskonsepsi Siswa pada Materi Sel 53 4.1.2. Persentase Miskonsepsi Siswa pada Materi Sel

Berdasarkan Indikator Pembelajaran 54 4.1.3. Miskonsepsi Siswa pada Materi Sel Berdasarkan

Tingkat Kognitip Soal 53

4.1.4. Peran Tutor Sebaya dalam Meminimalisasi Miskonsepsi 54 4.1.5. Deskripsi Hasil Uji Normalitas 55 4.1.6. Deskripsi Hasil Uji Hipotesis 56

4.2. Pembahasan 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 60

52. Saran 60

DAFTAR PUSTAKA 61


(10)

ix

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Struktur Sel Escherichia Coli 27 Gambar 2.2. Struktur Sel Eukariotik pada Tumbuhan 29 Gambar 2.3. Osmosis Pada Sel Hewan dan Sel Tumbuhan 31

Gambar 3.1. Desain Penelitian 44

Gambar 4.1. Persentase Miskonsepsi Siswa pada Materi Sel 51 Gambar 4.2. Persentase Miskonsepsi Siswa pada Materi Sel

Setelah Tutor Sebaya 52

Gambar 4.3. Miskonsepsi Siswa Berdasarkan Indikator Pembelajaran 52 Gambar 4.4. Miskonsepsi Siswa Setelah Tutor Sebaya Berdasarkan

Indikator Pembelajaran 53

Gambar 4.5. Miskonsepsi Siswa Berdasarkan Tingkat Kognitif Soal 54 Gambar 4.6. Miskonsepsi Berdasarkan Tingkat Kognitif Soal


(11)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Miskonsepsi pada Sel 12

Tabel 2.2. Penyebab Miskonsepsi 19 Tabel 3.1. Penjabaran Sampel Siswa SMA Yayasan Pendidikan Mulia 43 Tabel 3.2. Penilaian Terhadap Tes Diagnostik Dua Dimensi 46 Tabel 3.3. Kisi-Kisi Soal Test Diagnosik Dua Dimensai Pada Materi Sel 46

Tabel 3.4. CRI dan Kriterianya 48

Tabel 3.5. Kriteria Penilaian Tes Diagnostik 45 Tabel 4.1 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Dengan Uji Liliefors 55


(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Tes Diagnostik 64

Lampiran 2. Kunci Jawaban Tes Diagnostik 74 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp) 75 Lampiran 4. Lembar Kegiatan Siswa 78 Lampiran 5. Silabus Pembelajaran 79 Lampiran 6. Modul Konsep Materi Sel 82 Lampiran 7. Data Hasil Tes Diagnostik Dua Dimensi Siswa (Pretes) 94 Lampiran 8. Data Hasil Tes Diagnostik Dua Dimensi Siswa

(Tutor Sebaya) 99

Lampiran 9. Data Tes Diagnostik Dua Dimensi (Pretes) Siswa

Berdasarkan Indikator Pembelajaran 103 Lampiran 10. Data Tes Diagnostik Dua Dimensi (Postes)

Siswa Berdasarkan Indikator Pembelajaran 105 Lampiran 11. Data Tes Diagnostik Dua Dimensi (Pretes)

Siswa Berdasarkan Tingkat Kognitif Soal 107 Lampiran 12. Data Tes Diagnostik Dua Dimensi (Postes)

Siswa Berdasarkan Tingkat Kognitif Soal 109 Lampiran 13. Data Hasil Belajar Siswa Pretes Dan Postes 111 Lampiran 14. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi, Varians

Data Pretes Dan Postes 115

Lampiran 15. Uji Normalitas Data Pretes 117 Lampiran 16. Uji Normalitas Data Postes 119

Lampiran 17. Uji Hipotesis 121

Lampiran 18. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 126 Lampiran 19. Tabel Kurva Standar Normalitas 127 Lampiran 20. Titik Persentase Distribusi T 129


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam proses belajar mengajar pembentukan konsep materi ajar sangatlah penting, karena dapat berpengaruh terhadap pemahaman peserta didik terhadap suatu materi pelajaran. Secara keseluruhan dalam proses pembelajaran, konsep merupakan dasar berpikir untuk memecahkan masalah dalam proses belajar. Apabila konsep yang dimiliki oleh peserta didik menyimpang bahkan bertentangan dengan konsep ilmiah maka hal ini menyebabkan terjadinya hambatan terhadap penerimaan konsep-konsep baru yang akan dipelajari, pemahaman konsep yang berbeda dengan konsep yang diterima secara ilmiah inilah yang dikenal dengan istilah miskonsepsi (Gultom, 2011).

Kesalahan konsep atau miskonsepsi merupakan sumber kesulitan siswa dalam mempelajari biologi. Pembelajaran yang tidak mempertimbangkan pengetahuan awal siswa mengakibatkan miskonsepsi-miskonsepsi siswa semakin kompleks. Miskonsepsi dipandang sebagai faktor penting penghambat bagi siswa dalam pembelajaran Suratno dalam Rahayu (2011).

Miskonsepsi yang dialami siswa dapat berasal dari pengalaman sehari-hari ketika siswa berinteraksi dengan lingkungannya. Miskonsepsi pada diri siswa juga dapat berasal dari konsep salah yang diajarkan guru pada jenjang pendidikan sebelumnya. Adanya miskonsepsi ini tentu akan menghambat proses belajar siswa (Rahayu, 2011).

Miskonsepsi pada siswa yang muncul secara terus menerus dapat mengganggu pembentukan konsepsi ilmiah. Pembelajaran yang tidak memperhatikan miskonsepsi menyebabkan kesulitan belajar dan akhirnya akan bermuara pada rendahnya prestasi belajar mereka. Pandangan tradisional yang menganggap bahwa pengetahuan dapat dipindahkan secara utuh dari pikiran guru ke pikiran siswa perlu digeser menuju pandangan konstruktivisme yang berasumsi bahwa pengetahuan dibangun dalam diri siswa (Rahayu, 2011).


(14)

2

Miskonsepsi pada siswa disebabkan oleh persepsi yang diterima siswa tidak sama dengan persepsi guru yang memberikan materi. Miskonsepsi juga disebabkan oleh pengalaman dan pengetahuan guru itu sendiri dalam menentukan konsep mana yang harus diajarkan. Dalam menentukan konsep pembelajaran, guru harus memperhatikan kemampuan konseptual siswa dan perkembangan bahasa siswa. Adanya miskonsepsi tersebut menyebabkan siswa mengalami kebingungan dalam membuat alternatif-alternatif dalam memutuskan suatu hal. Jika hal ini dibiarkan terus maka dapat menyebabkan miskonsepsi yang berkelanjutan (Fadillah, 2014).

Menurut Dahar (2011), dalam menjalankan fungsinya sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran, pada saat muncul miskonsepsi, guru menyajikan konflik kognitif sehingga terjadi ketidakseimbangan (disekualibrasi) pada diri siswa. Konflik kognitif yang disajikan guru, diharapkan dapat menyadarkan siswa atas kekeliruan konsepsinya dan pada akhirnya mereka merekonstruksi konsepsinya menuju konsepsi ilmiah.

Pembelajaran biologi bertujuan agar siswa dapat memahami materi pembelajaran yang berhubungan dengan struktur dan fungsi makhluk hidup, begitu pula dengan sel. Pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) pembahasan tentang sel semakin mendalam, bukan hanya konsep pengenalan saja, tetapi sudah meliputi struktur dan fungsi sel (Gultom, 2011).

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa materi pembelajaran yang berhubungan dengan sel, sering mengalami miskonsepsi. Gultom (2011), menyatakan bahwa siswa mengalami kesulitan pemahaman konsep terutama berhubungan dengan perkembangan teori sel, perbedaan sel prokariotik dengan sel eukariotik, plasmolisis, dan endositosis, karena konsep bersifat abstrak sehingga siswa sulit memahaminya. Sinaga (2010), menyatakan pada umumnya siswa mengalami kesulitan untuk menguasai materi sel serta difusi osmosis disebabkan konsep yang tidak tepat. Jika miskonsepsi tidak dihilangkan, miskonsepsi akan berdampak negatif pada pembelajaran selanjutnya Pabucu dan Geban dalam Gultom (2011).


(15)

3

Menurut banyak penelitian, miskonsepsi dapat terjadi di semua bidang pembelajaran sains, seperti fisika, kimia, biologi, dan astronomi. Penelitian mengenai miskonsepsi dalam bidang biologi telah banyak dilakukan. Beberapa diantaranya mengenai miskonsepsi pada vertebrata dan invertebrata (Braund, 1998 dalam Tekkaya, 2002), biologi sel (Kara dan Yesilyurt, 2008), fotosintesis (Kose, 2008), respirasi pada tanaman (Boo, 2007) respirasi pada manusia (Michael et al., 1999) , sistem saraf (Odom, 1993), difusi dan osmosis (Tarakci, Hatipogul, dan Ozden, 1999), genetika (Pashley, 1994 dalam Tekkaya, 2002), sistem respirasi dan sistem ekskresi (Oktarina, 2012), jaringan tumbuhan (Khairati, 2011).

Berdasarkan observasi peneliti yang dilaksanakan pada kelas XI IPA-1 SMA Yayasan Pendidikan Mulia teridentifikasi bahwa memang terjadi miskonsepsi pada materi sel. Guru bidang studi biologi mengungkapkan bahwa banyak dari siswa yang tidak mengerti konsep tentang sel terutama pada proses terjadinya difusi, osmosis dan plasmolisis dan perbedaan sel hewan dan tumbuhan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Gultom (2011), bahwa adanya miskonsepsi yang terjadi pada siswa SMA se-Kabupaten Deliserdang pada materi sel sebanyak 36, 36%. Peneliti mengatakan bahwa miskonsepsi yang terjadi pada siswa terdapat pada 4 konsep, yaitu: perkembangan teori sel, perbedaan sel prokariotik dengan sel eukariotik, plasmolisis, dan endositosis.

Penyelesaian masalah miskonsepsi yang dihadapi guru dan dialami siswa tentu tidak lepas dari peran strategi pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan siasat atau taktik yang harus direncanakan guru untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.

Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi pada siswa diantaranya ialah dengan mengunakan tes diagnostik yang disertai alasan terbuka, diskusi dalam kelas, dan lain sebagainya. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu siswa dalam mengatasi miskonsepsi. Secara umum kiat yang tepat untuk membantu siswa mengatasi miskonsepsi adalah dengan


(16)

4

mencari bentuk kesalahan dari siswa tersebut, mencari sebab-sebabnya, dan menemukan cara yang sesuai untuk mengatasi miskonsepsi tersebut.

Salah satu cara yang dapat digunakan dalam meminimalisasi miskonsepsi tersebut adalah dengan menggunakan atau menerapakan metode pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan minat belajar siswa. Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa adalah metode pembelajaran tutor sebaya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa pada Mata Pelajaran Biologi dari rendah menjadi tinggi.

Metode Tutor Sebaya merupakan metode pembelajaran yang dilakukan oleh siswa untuk membimbing siswa yang lain. Tutor adalah siswa yang ditunjuk atau ditugaskan untuk membantu teman yang mengalami kesulitan belajar kerena hubungan antara guru dan siswa. Metode tutor sebaya diterapkan oleh guru supaya dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menggairahkan dan mendorong siswa untuk memiliki minat belajar yang tinggi. Dengan demikian metode tutor sebaya dapat dijadikan sebagai salah satu variasi pembelajaran yang menyenangkan dan dapat meningkatkan minat belajar siswa (Susilowati, 2012).

Adapun keunggulan metode pembelajaran tutor sebaya yaitu: (1) Bagi siswa yang memiliki rasa takut terhadap gurunya maka hasil belajarnya akan lebih baik; (2) bagi tutor pekerjaan tutoring akan dapat memperkuat konsep yang sedang dibahas, dan (4) mempererat hubungan antar siswa. Sedangkan kekurangan metode pembelajaran tutor sebaya yaitu: (1) siswa yang dibantu sering kali kurang serius, (2) siswa yang merasa malu atau enggan untuk bertanya kepada kawannya, (3) pekerjaan tutoring ini sukar dilaksanakan, dan (4) bagi guru sukar untuk menentukan seorang tutor sebaya.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diketahui bahwa miskonsepsi sangat sering terjadi pada mata pelajaran biologi terutama pada materi sel. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian dengan judul ” Identifikasi Miskonsepsi Dan Peran Tutor Sebaya Untuk Meminimalisasi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Sel Di SMA Yayasan Pendidikan Mulia Tahun Pembelajaran 2014/2015 “.


(17)

5

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang sudah diuraikan, dapat diidentifikasi beberapa masalah, sebagai berikut:

1. Adanya miskonsepsi pada siswa terhadap materi sel dalam pembelajaran biologi.

2. Siswa kurang mampu mengaitkan konsep-konsep sel yang dipelajari. 3. Siswa kurang memahami konsep materi tentang sel

4. Metode tutor sebaya dapat meminimalisasi miskonsepsi pada pembelajaran bioogi.

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari pemahaman yang salah, maka penulis perlu membatasi permasalahan diatas yakni:

1. Materi yang diajarkan pada penelitian ini adalah materi sel.

2. Penelitian ini dilaksanakan pada peserta didik kelas XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia Setia Budi Medan Tahun pembelajaran 2015/2016.

3. Mengidentifikasi ada atau tidaknya miskonsepsi yang terjadi pada siswa kelas XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia pada materi sel.

4. Mengidentifikasi peran tutor sebaya dalam megatasi atau meminimalisasi miskonsepsi pada materi sel siswa kelas XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia Setia Budi Medan.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Seberapa besar tingkat persentase miskonsepsi yang terjadi pada siswa kelas XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia?

2. Pada indikator pembelajaran apa saja siswa kelas XI IPA mengalami miskonsepsi pada materi sel di SMA Yayasan Pendidikan Mulia?

3. Pada tingkat kognitif tes apa saja siswa kelas XI IPA yang paling banyak mengalami miskonsepsi pada materi sel di SMA Yayasan Pendidikan Mulia?


(18)

6

4. Adakah peran tutor sebaya dalam meningkatkan pembelajaran siswa untuk meminimalisasi miskonsepsi siswa kelas XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia?

1.5Tujuan Penelitian

Maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui persentase miskonsepsi yang terjadi pada siswa kelas XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia?

2. Untuk mengetahui indikator pembelajaran apa saja siswa kelas XI IPA mengalami miskonsepsi pada materi sel di SMA Yayasan Pendidikan Mulia?

3. Untuk mengetahui pada tingkat kognitif tes dimana siswa kelas XI IPA yang paling banyak mengalami miskonsepsi pada materi sel di SMA Yayasan Pendidikan Mulia?

4. Untuk mengetahui peran tutor sebaya dalam meminimalisasi miskonsepsi siswa kelas XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia?

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis

Dari sudut teoritik, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru yang berkaitan dengan analisis miskonsepsi siswa SMA Yayasan Pendidikan Mulia dalam materi sel sehingga menambah ilmu khususnya dalam dua kependidikan, meningkatkan kompetensi guru dalam mempelajari biologi dan dapat memperkaya kepustakaan ilmiah.

2. Manfaat Praktis

Dari sudut praktis, diharapkan penelitin ini dapat memberikan kontribusi positif khususnya bagi guru biologi yang ingin melakukan proses pembelajaran materi sel dapat dijadikan sebagai solusi bagi guru untuk meminimalisasi miskonsepsi dan sebagai penambah alternatif. Dan bagi peneliti lain dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan identifikasi miskonsepsi siswa pada materi sel.


(19)

7

1.7Defenisi Operasional

1. Miskonsepsi adalah kesalahan konsep yang terjadi pada siswa yang mengalami perbedaan konsep sel yang dimilikinya dengan konsep yang sebenarnya.

2. Tutor sebaya adalah siswa yang telah dilakukan evaluasi lebih dahulu dan lebih memahami materi sel mengajari temannya yang masih kurang paham dalam materi pelajaran sel.

3. Sel dalam penelitian ini adalah materi tentang struktur dan fungsi membran sel, sitoplasma, dan inti sel, sel prokariotik dan sel eukariotik, fungsi organel-organel sel, difusi dan osmosis, mekansime transpor aktif.


(20)

60 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat miskonsepsi pada siswa kelas XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia Medan terhadap materi sel sebesar 9,89%.

2. Miskonsepsi siswa kelas XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia Medan terhadap materi sel paling banyak terjadi pada indikator pembelajaran menjelaskan mekansime transpor aktif (14,99%), dan setelah tutor sebaya indikator pembelajaran menjelaskan mekansime transpor aktif tetap mengalami miskonsepsi tertinggi (2,47%).

3. Miskonsepsi siswa kelas XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia Medan terhadap materi sel paling banyak terjadi pada saat menjawab soal dengan tingkat kognitif soal C4 (analisis, 13,76%) dan setelah tutor sebaya menjadi C4 (analisis, 2,01%).

4. Terdapat peran tutor sebaya dalam meminimalisasi miskonsepsi siswa kelas XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia Medan pada materi sel dari 9,89% menjadi 1,28%.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberap saran yang perlu disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Perlu adanya bimbingan atau penyuluhan kepada guru dalam memperoleh konsep yang benar sesuai konsep pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga menghindari terjadinya miskonsepsi, serta dapat menggunakan tutor sebaya dalam meminimalisasi miskonsepsi apabila terjadi miskonsepsi pada siswa.

2. Untuk siswa hendaknya memahami konsep materi pelajaran yang benar dengan memperoleh referensi dari berbagai buku ilmiah untuk menghindari miskonsepsi siswa.


(21)

61

DAFTAR PUSTAKA

Anggorowati N.P., (2011), Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada Mata Pelajaran Sosiologi, Jawa Tengah, Universitas Negeri Semarang.  Arikunto S., (2013), Prosedur Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta.

Arjanggi R, dan Suprihatin, T., (2010), Metode Pembelajaran Tutor Teman Sebaya Meningkatkan Hasil Belajar Berdasar Regulasi-Diri, Semarang, Unissula.

Chen, C., dan Liu, C.C., (2010), A Case Study of Peer Tutoring Program in Higher Education, Research in Higher Educational Journal.

Dahar R.W., (2011), Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Erlangga. Djamarah, S.B, dan Zain, A., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka

Cipta.

Fadillah N., (2014), Identifikasi Faktor Penyebab Miskonsepsi Siswa Tentang Materi Biologi Di SMA Se- Kota Langsa, Medan, Tesis PPs, UNIMED. Ferdinand F., (2009), Biologi, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional.

Fransiska., (2008), Implementasi Strategi Peta Konsep Dalam Cooperatif Learning Sebagai Upaya Meminimalisasi Miskonsepsi Bioteknologi Di SMP Negeri 8 Surakarta, Skripsi FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Gultom, H.S., (2011), Identifikasi Miskonsepsi Guru dan Siswa tentang Materi Sel di SMA Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang, Tesis PPs, UNIMED Hafizah E., (2013). Pengaruh Metode Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Di

Kelas V Sekolah Dasar Kota Pontianak, Pontianak, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura.

Handayani, A.D., Sahala, S., dan Arsyid, S.B., (2013), Remediasi Miskonsepsi Siswa Menggunakan Metode Eksperimen Berbantuan Tutor Sebaya pada Materi Cermin, FKIP, UNTAN.

Hanum., (2009), Biologi. Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Haris, V., (2013), Identifikasi Miskonsepsi Materi Mekanika Dengan


(22)

62

Sipahutar, H., Gaol, A.Y.D.L., (2015), Koreksi Miskonsepsi Mahasiswa Terhadap Materi Biologi Sel dengan Media Pembelajaran Berbasis Video, Prosiding Semirata, Medan, FMIPA Universitas Negeri Medan.

Hutagaol, B.T., (2010), Koreksi Miskonsepsi Mahasiswa PSPB FMIPA Unimed Pda Mata Kuliah Biologi Sel Dengan Menggunakan Modul dan Program Simulasi Komputer, Skripsi Skripsi FMIPA. UNIMED

Indriani, Y., (2013), Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Peningkatan Pembelajaran Matematika Tentang Pecahan Bagi Siswa Kelas V SD Negeri 1 Bojongsari Tahun 2012/2013, Jawa Tengah, FKIP Universitas Sebelas Maret.

Kaur, G., (2013), A Review of Selected Literature on Causative Agens and Identification Strategies of Students’ Misconceptions, Educationia Cofab 2(11): 79-94.

Klymkowsky, M.W., Taylor, L.B,. Spindler, S.R., dan Garvin, R.K., (2006), Two Dimensional, Implicit Comfidence Test as a Tool for Recognizing Student Misconceptions, Journal of College Science Teaching.

Lestari, E.S., (2009), Biologi, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Lidyawati., (2014), Penggunaan Peta Konsep untuk Menganalisis Miskonsepsi Siswa, Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Mahardika, R., (2014), Identifikasi Miskonsepsi Siswa Menggunakan Certainty of Response Index (CRI) dan Wawancara Diagnosis pada Konsep Sel. Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Odom, A.L., dan Borrow. L.H. 1993. Freshman Biology Non – Majors Misconception abaout Diffusion and Osmosis. Kansas City. Missouri USA: 1-27.

Purba, S.T., (2012), Analisis Miskonsepsi Biologi Sel Pada Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unuversitas Simalungun Pematangsiantar, Tesis PPs UNIMED, Medan (Tidak dipublikasikan).

Purnomo, (2009), Biologi, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rahayu, A.A., (2011), Penggunaan Peta Konsep Untuk Mengatasi Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Jaringan Tumbuhan, Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.


(23)

63

Rochmah, S.N., (2009), Biologi, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rachmawati F, dkk., (2009). Biologi, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Santrock J.W., (2004), Psikologi Pendidikan, Jakarta, Kencana.

Sinaga, A., (2010), Identifikasi Miskonsepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FMPIA UNIMED Terhadap Mata Kuliah Biologi Sel. Skripsi FMIPA. UNIMED.

Sugiarto S., (1993), Statistika, Jakarta, Andi Offset.

Suhirman., (1998), Prakonsepsi Miskonsepsi dan Pemahaman Konsep dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Teknologi Pembelajaran: Teori dan Penelitian.

Sudjana, A., (2002), Pengantar Statistik Pendidikan, Raja Grafindo, Jakarta. Suparno, P., 2005, Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika,

Jakarta, Grasindo.

Suwarno., (2009), Panduan Pembelajaran Biologi, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Tambunan E.P.S., (2011), Identifikasi Miskonsepsi Guru IPA Biologi dan Siswa SMP Se-Kecamatan Medan Kota Pada Materi Pokok Fotosintesis, Tesis PPs UNIMED, Medan (Tidak dipublikasikan).

Yustin Y., (2006), “Upaya peningatan aktifitas dan Hasil Belajar Biologi Melalui Penggunaan Peta Konsep pada siswa Kelas II4 SMP Negeri 2

Pekanbaru Tahun Ajaran 2004/2005”. (Jurnal Biogenesis Universitas

Riau Pekanbaru Vol. 2).

Yuyu R., Tayubi (2005), Identifikasi Miskonsepsi pada Konsep-konsep Fisika dengan Menggunakan Certainty of Response Index (CRI), Jurnal Mimbar Pendidikan.


(1)

6

4. Adakah peran tutor sebaya dalam meningkatkan pembelajaran siswa untuk meminimalisasi miskonsepsi siswa kelas XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia?

1.5Tujuan Penelitian

Maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui persentase miskonsepsi yang terjadi pada siswa kelas XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia?

2. Untuk mengetahui indikator pembelajaran apa saja siswa kelas XI IPA mengalami miskonsepsi pada materi sel di SMA Yayasan Pendidikan Mulia?

3. Untuk mengetahui pada tingkat kognitif tes dimana siswa kelas XI IPA yang paling banyak mengalami miskonsepsi pada materi sel di SMA Yayasan Pendidikan Mulia?

4. Untuk mengetahui peran tutor sebaya dalam meminimalisasi miskonsepsi siswa kelas XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia?

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis

Dari sudut teoritik, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru yang berkaitan dengan analisis miskonsepsi siswa SMA Yayasan Pendidikan Mulia dalam materi sel sehingga menambah ilmu khususnya dalam dua kependidikan, meningkatkan kompetensi guru dalam mempelajari biologi dan dapat memperkaya kepustakaan ilmiah.

2. Manfaat Praktis

Dari sudut praktis, diharapkan penelitin ini dapat memberikan kontribusi positif khususnya bagi guru biologi yang ingin melakukan proses pembelajaran materi sel dapat dijadikan sebagai solusi bagi guru untuk meminimalisasi miskonsepsi dan sebagai penambah alternatif. Dan bagi peneliti lain dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan identifikasi miskonsepsi siswa pada materi sel.


(2)

1.7Defenisi Operasional

1. Miskonsepsi adalah kesalahan konsep yang terjadi pada siswa yang mengalami perbedaan konsep sel yang dimilikinya dengan konsep yang sebenarnya.

2. Tutor sebaya adalah siswa yang telah dilakukan evaluasi lebih dahulu dan lebih memahami materi sel mengajari temannya yang masih kurang paham dalam materi pelajaran sel.

3. Sel dalam penelitian ini adalah materi tentang struktur dan fungsi membran sel, sitoplasma, dan inti sel, sel prokariotik dan sel eukariotik, fungsi organel-organel sel, difusi dan osmosis, mekansime transpor aktif.


(3)

60 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat miskonsepsi pada siswa kelas XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia Medan terhadap materi sel sebesar 9,89%.

2. Miskonsepsi siswa kelas XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia Medan terhadap materi sel paling banyak terjadi pada indikator pembelajaran menjelaskan mekansime transpor aktif (14,99%), dan setelah tutor sebaya indikator pembelajaran menjelaskan mekansime transpor aktif tetap mengalami miskonsepsi tertinggi (2,47%).

3. Miskonsepsi siswa kelas XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia Medan terhadap materi sel paling banyak terjadi pada saat menjawab soal dengan tingkat kognitif soal C4 (analisis, 13,76%) dan setelah tutor sebaya menjadi C4 (analisis, 2,01%).

4. Terdapat peran tutor sebaya dalam meminimalisasi miskonsepsi siswa kelas XI IPA SMA Yayasan Pendidikan Mulia Medan pada materi sel dari 9,89% menjadi 1,28%.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberap saran yang perlu disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Perlu adanya bimbingan atau penyuluhan kepada guru dalam memperoleh konsep yang benar sesuai konsep pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga menghindari terjadinya miskonsepsi, serta dapat menggunakan tutor sebaya dalam meminimalisasi miskonsepsi apabila terjadi miskonsepsi pada siswa.

2. Untuk siswa hendaknya memahami konsep materi pelajaran yang benar dengan memperoleh referensi dari berbagai buku ilmiah untuk menghindari miskonsepsi siswa.


(4)

61

Arikunto S., (2013), Prosedur Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta.

Arjanggi R, dan Suprihatin, T., (2010), Metode Pembelajaran Tutor Teman Sebaya Meningkatkan Hasil Belajar Berdasar Regulasi-Diri, Semarang, Unissula.

Chen, C., dan Liu, C.C., (2010), A Case Study of Peer Tutoring Program in Higher Education, Research in Higher Educational Journal.

Dahar R.W., (2011), Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Erlangga. Djamarah, S.B, dan Zain, A., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka

Cipta.

Fadillah N., (2014), Identifikasi Faktor Penyebab Miskonsepsi Siswa Tentang Materi Biologi Di SMA Se- Kota Langsa, Medan, Tesis PPs, UNIMED. Ferdinand F., (2009), Biologi, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional.

Fransiska., (2008), Implementasi Strategi Peta Konsep Dalam Cooperatif Learning Sebagai Upaya Meminimalisasi Miskonsepsi Bioteknologi Di SMP Negeri 8 Surakarta, Skripsi FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Gultom, H.S., (2011), Identifikasi Miskonsepsi Guru dan Siswa tentang Materi Sel di SMA Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang, Tesis PPs, UNIMED Hafizah E., (2013). Pengaruh Metode Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Di

Kelas V Sekolah Dasar Kota Pontianak, Pontianak, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura.

Handayani, A.D., Sahala, S., dan Arsyid, S.B., (2013), Remediasi Miskonsepsi Siswa Menggunakan Metode Eksperimen Berbantuan Tutor Sebaya pada Materi Cermin, FKIP, UNTAN.

Hanum., (2009), Biologi. Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Haris, V., (2013), Identifikasi Miskonsepsi Materi Mekanika Dengan


(5)

62

Sipahutar, H., Gaol, A.Y.D.L., (2015), Koreksi Miskonsepsi Mahasiswa Terhadap Materi Biologi Sel dengan Media Pembelajaran Berbasis Video, Prosiding Semirata, Medan, FMIPA Universitas Negeri Medan.

Hutagaol, B.T., (2010), Koreksi Miskonsepsi Mahasiswa PSPB FMIPA Unimed Pda Mata Kuliah Biologi Sel Dengan Menggunakan Modul dan Program Simulasi Komputer, Skripsi Skripsi FMIPA. UNIMED

Indriani, Y., (2013), Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Peningkatan Pembelajaran Matematika Tentang Pecahan Bagi Siswa Kelas V SD Negeri 1 Bojongsari Tahun 2012/2013, Jawa Tengah, FKIP Universitas Sebelas Maret.

Kaur, G., (2013), A Review of Selected Literature on Causative Agens and

Identification Strategies of Students’ Misconceptions, Educationia Cofab

2(11): 79-94.

Klymkowsky, M.W., Taylor, L.B,. Spindler, S.R., dan Garvin, R.K., (2006), Two Dimensional, Implicit Comfidence Test as a Tool for Recognizing Student Misconceptions, Journal of College Science Teaching.

Lestari, E.S., (2009), Biologi, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Lidyawati., (2014), Penggunaan Peta Konsep untuk Menganalisis Miskonsepsi Siswa, Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Mahardika, R., (2014), Identifikasi Miskonsepsi Siswa Menggunakan Certainty of Response Index (CRI) dan Wawancara Diagnosis pada Konsep Sel. Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Odom, A.L., dan Borrow. L.H. 1993. Freshman Biology Non – Majors Misconception abaout Diffusion and Osmosis. Kansas City. Missouri USA: 1-27.

Purba, S.T., (2012), Analisis Miskonsepsi Biologi Sel Pada Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unuversitas Simalungun Pematangsiantar, Tesis PPs UNIMED, Medan (Tidak dipublikasikan).

Purnomo, (2009), Biologi, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rahayu, A.A., (2011), Penggunaan Peta Konsep Untuk Mengatasi Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Jaringan Tumbuhan, Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.


(6)

Rochmah, S.N., (2009), Biologi, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rachmawati F, dkk., (2009). Biologi, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Santrock J.W., (2004), Psikologi Pendidikan, Jakarta, Kencana.

Sinaga, A., (2010), Identifikasi Miskonsepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FMPIA UNIMED Terhadap Mata Kuliah Biologi Sel. Skripsi FMIPA. UNIMED.

Sugiarto S., (1993), Statistika, Jakarta, Andi Offset.

Suhirman., (1998), Prakonsepsi Miskonsepsi dan Pemahaman Konsep dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Teknologi Pembelajaran: Teori dan Penelitian.

Sudjana, A., (2002), Pengantar Statistik Pendidikan, Raja Grafindo, Jakarta. Suparno, P., 2005, Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika,

Jakarta, Grasindo.

Suwarno., (2009), Panduan Pembelajaran Biologi, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Tambunan E.P.S., (2011), Identifikasi Miskonsepsi Guru IPA Biologi dan Siswa SMP Se-Kecamatan Medan Kota Pada Materi Pokok Fotosintesis, Tesis PPs UNIMED, Medan (Tidak dipublikasikan).

Yustin Y., (2006), “Upaya peningatan aktifitas dan Hasil Belajar Biologi Melalui Penggunaan Peta Konsep pada siswa Kelas II4 SMP Negeri 2 Pekanbaru Tahun Ajaran 2004/2005”. (Jurnal Biogenesis Universitas Riau Pekanbaru Vol. 2).

Yuyu R., Tayubi (2005), Identifikasi Miskonsepsi pada Konsep-konsep Fisika dengan Menggunakan Certainty of Response Index (CRI), Jurnal Mimbar Pendidikan.