PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHE TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES
SAINS MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN
PR O B L E M B AS E D I N S T R U CT I O N PA D A M A T E R I
PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X
SMA NEGERI 2 KABANJAHE TAHUN
PEMBELAJARAN 2015/2016
Oleh:
Tiodora Adelina Br.Ginting
NIM 4123141094
Program Studi Pendidikan Biologi
\
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Tiodora Adelina Br.Ginting dilahirkan di Kota Kabanjahe, Kecamatan
Kabanjahe pada tanggal 24 Januari 1995. Ayah bernama Leilim Ginting, SH dan
Ibu bernama Mustika Br.Tarigan, dan merupakan putrid kedua dari dua
bersaudara. Pada tahun 2000 penulis masuk TK Ora Et Labora Kabanjahe. Pada
Tahun 2001 Penulis masuk SD Negeri 040454 dan lulus tahun 2006. Pada tahun
2006 penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Kabanjahe dan lulus tahun
2009. Pada tahun 2009 penulis melanjutkan sekolah ke SMA KATOLIK I
Kabanjahe dan lulus tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program
Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
iii
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES
SAINS MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN
PR O B L E M B AS E D I N S T R U CT I O N PA D A M A T E R I
PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X
SMA NEGERI 2 KABANJAHE TAHUN
PEMBELAJARAN 2015/2016
Tiodora Adelina Br.Ginting (4123141094)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil
belajar dan keterampilan proses sains menggunakan model inkuiri
terbimbing dan problem based instruction (PBI) pada materi pencemaran
lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun Pembelajaran
2015/2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 2
Kabanjahe yang berjumlah 159 siswa, kemudian diambil 2 kelas sebagai
sampel. Kelas X-1 berjumlah 36 siswa sebagai kelas eksperimen I yang
diajarkan dengan metode Inkuiri Terbimbing dan kelas X-2 berjumlah 36
siswa sebagai kelas eksperimen II yang diajar dengan Problem Based
Instruction (PBI). Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa tes hasil
belajar yang terdiri dari 30 soal dan tes Keterampilan Proses Sains yang
terdiri dari 25 soal berbentuk pilihan berganda, yang diberikan sebelum
dan sesudah pembelajaran.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai postes
untuk kelas eksperimen I lebih tinggi yakni 81,48 dibandingkan dengan
kelas Eksperimen II yakni 77,78 dan hasil penelitian untuk keterampilan
proses sains pada kelas yang dibelajarkan dengan model Inkuiri
Terbimbing diperoleh nilai rata-rata 86,9. Sedangkan pada kelas yang
dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
diperoleh nilai rata-rata sebesar 74,7. Hal ini menunjukkan bahwa
Keterampilan Proses Sains siswa yang dibelajarakan dengan model Inkuiri
Terbimbing lebih tinggi dibandingkan dengan keterampilan proses sains
siswa yang dibelajarkan dengan model PBI.
Kata Kunci: hasil belajar, keterampilan proses sains, model inkuiri
terbimbing, problem based instruction (PBI), metode
konvensional
iv
THE COMPARISON OF STUDENT LEARNING OUTCOME AND
SCIENCE PROCESS SKILL TAUGHT BY GUIDED INQUIRY
AND PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) MATERIAL
ENVIRONMENTAL POLLUTION IN CLASS X
SMA NEGERI 2 KABANJAHE
TP 2015/2016
Tiodora Adelina Br.Ginting (4123141094)
ABSTRACT
This study aims to determine the comparison of student learning outcome
and science process skill taught by guided inquiry and problem based instruction
(PBI) material environmental pollution in Class X SMAN 2 Kabanjahe Learning
year 2015/2016. The population in this study were all students of class X SMA
Negeri 2 Kabanjahe, amouting to 8 classes, sampling on the recommendation of
subject teachers in the school, so that the sample used, there are two classes. Class
X-1 amouted 36 students as an first experimental class is taught by guided
inquiry combined problem based instruction and X-2 class totaled 36 students as
an second experimental class taught by taught by problem based instruction
metod. Instruments in this study is in the form of a test consisting of 25 multiplechoice questions, which are given before and after lessons.
The results of this study indicate that for the science process skills of the
average value of output of the project for an first experimental class higher at
81,48 while both categories compared with the second experimental class 71,78 .
As for learning outcomes of the average value posttest for the experimental class
higher at 86,9 compared with the second experimental class 74,7. It can be
concluded no effect on the guided inquiry combined problem based instruction
science process skills and learning outcomes of students in the experimental class.
Keywords: learning outcomes, science process skills, guided inquiry, problem
based instruction (pbi)
v
KATA PENGANTAR
Tiada kata terindah yang patut penulis ucapkan selain puji syukur kepada
Tuhan Yesus Kristus, atas segala
berkat dan kasihNya, yang memberikan
semangat dan sukacita kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
sesuai waktu yang telah direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh model Inkuiri Terbimbing Dipadu Problem
Based Instruction (PBI) terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Pencemaran Lingkungan di Kelas X SMA Negeri 2
Kabanjahe”. Disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada Kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada Bapak Drs. Hudson Sidabutar, MS sebagai dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Bapak Drs. Ashar Hasairin, M.Si, Bapak Drs. Mufti Sudibyo,
M.Si dan Ibu sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan
saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya skripsi ini. Ucapan terima
kasih disampaikan kepada Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si, sebagai Dosen
Pembimbing Akademik yang membimbing dan memotivasi penulis selama
perkuliahan. Ucapan terima kasih disampikan kepada Bapak dan Ibu Dosen
beserta Staf Pegawai Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan yang suadah membantu penulis. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bastaria Sinulingga S.Pd, M.Pd selaku
Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Kabanjahe dan Bapak Orba Ginting S.Pd, M.Pd
selaku guru bidang studi yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda, ibunda, sanak
keluarga, dan teman-teman yang telah memberikan doa, kasih sayang dan
dukungan baik materil maupun spiritual.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi ini maupun
vi
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangu demi kebaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi
ini memberikan manfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia
pendidikan.
Medan, 20 Juni 2016
Tiodora Adelina Br.Ginting
NIM. 4123141094
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Daftar Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
i
ii
iii
v
vii
x
xi
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1.2.
Identifikasi Masalah
1.3.
Batasan Masalah
1.4.
Rumusan Masalah
1.5.
Tujuan Penelitian
1.6.
Manfaat Penelitian
1.7.
Definisi Operasional
1
4
4
5
5
6
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoritis
2.1.1 Hasil Belajar
2.1.2 Pendekatan Keterampilan Proses Sains
2.1.3 Tujuan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.1.4 Keunggulan dan Kekurangan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.1.4.1 Keunggulan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.1.4.2 Kekurangan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.1.5 Peran Guru dalam Pembelajaran Inkuiri
2.2
Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.2.2 Ciri-Ciri Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.2.3 Tujuan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.2.4 Keunggulan dan Kekurangan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.2.5 Peran Guru dalam Pembelajaran Inkuiri
2.3
Model Pembelajaran problem based instruction (PBI)
2.3.1 Pengertian Model Pembelajaran Berdasarkan
2.4
Hasil Belajar
2.5.
Materi Pencemaran Lingkungan
2.5.1. Pengertian Pencemaran Lingkungan
2.5.2. Dampak Pencemaran Lingkungan
7
7
8
9
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
21
22
22
27
viii
2.5.3. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup
2.6.
Kerangka Berfikir
2.7
Hipotesis Penelitian
2.7.1. Hipotesis Verbal
2.7.2. Hipotesis Statistik
28
30
31
31
31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3
Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Bebas
3.3.2 Variabel Terikat
3.4
Jenis dan Desain Penelitian
3.5
Prosedur Penelitian
3.5.1 Tahap Persiapan
3.5.2 Tahap Pelaksanaan
3.6
Instrumen Penelitian
3.6.1 Tes Hasil Belajar Siswa
3.6.2 Lembar Observasi Penilaian
3.7
Teknik Analisis Data
3.7.1 Analisis Data Hasil Belajar Siswa
3.7.2 Analisis Data Keterampilan Proses Sains
3.8
Uji Coba Instrumen
3.8.1 Validitas Tes
3.8.2 Uji Realibilitas
3.8.3 Tingkat Kesukaran Tes
3.8.4 Daya Pembeda Tes
3.8
Teknik Analisis Data
3.8.1 Uji Prasyarat Data
3.8.2 Pengujian Hipotesis
32
32
32
32
32
32
32
33
33
33
34
35
35
36
37
37
38
38
38
39
40
41
41
42
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.1. Data Hasil Belajar Siswa
4.1.2. Data Hasil Keterampilan Proses Sains Siswa
4.1.3. Keterampilan Proses Sains Siswa Berdasarkan Indikator
4.1.3.1. Hasil Uji-t KPS berdasarkan Indikator
4.2.
Uji Hipotesis
4.2.1. Deskripsi Hasil Uji Prasyarat Data
4.2.1.1. Uji Normalitas Data Hasil Belajar
45
45
47
48
49
51
51
51
ix
4.2.1.2. Uji Normalitas Data Keterampilan Proses Sains
4.2.1.3. Uji Homogenitas Data
4.2.2. Data Hasil Belajar Siswa
4.2.3. Data Keterampilan Proses Sains Siswa
4.3. Pembahasan Hasil
4.3.1. Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar
4.3.2. Model Pembelajaran Inkuiri terhadap KPS Siswa
51
52
53
54
55
55
58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
59
60
DAFTAR PUSTAKA
61
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Asap Pabrik Merupakan Penyebab Pencemaran Udara
23
Gambar 2.2. Pencemaran Air Sungai Akibat Sampah
25
Gambar 2.3. Pencemaran Tanah karena Sampah Anorganik
26
Gambar 2.4. Pencemaran tanah karena Sampah Anorganik
27
Gambar 3.1. Alur Prosedur Penelitian
34
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-langkah Penerapan Proses Pembelajaran Inkuiri
Training
11
Tabel 2.2. Sintaks Pengajaran Berdasarkan Masalah
17
Tabel 3.1. Desain Penelitian Pretest-Postest Control Group Design
33
Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes hasil belajar siswa pada materi Pencemaran
Lingkungan di kelas X PMIA SMA Negeri 2 Kabanjahe
T.P. 2015/2016
36
Tabel 3.3. Kisi-kisi tes keterampilan proses sains siswa pada materi
Pencemaran Lingkungan di kelas X PMIA SMA Negeri 2
Kabanjahe T.P. 2015/2016
37
Tabel 3.4. Kriteria Pencapaian Kognitif Siswa
38
Tabel 3.5. Kriteria Keterampilan Proses Sains
38
Tabel 4.1. Perbedaan Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
46
Tabel 4.2. Deskripsi Hasil Keterampilan Proses Sains siswa
47
Tabel 4.3. Rata-rata KPS Ditinjau dari Aspek Indikator
48
Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas Data Pretest dan Postes
51
Tabel 4.5. Ringkasan Hasil Pengujian Homogenitas Data Pretes dan Postes
52
Tabel 4.6. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Data Postes
53
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Silabus
64
Lampiran 2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
66
Lampiran 3.
Lembar Kerja Siswa
82
Lampiran 4.
Tes Hasil Belajar Siswa dan KPS
84
Lampiran 5.
Lembar Jawaban
107
Lampiran 6.
Kunci Jawaban
108
Lampiran 7.
Uji Validitas Soal
112
Lampiran 8.
Prosedur Perhitungan Validitas
113
Lampiran 9.
Uji Realibilitas
115
Lampiran 10. Prosedur Perhitungan Realiabilitas
116
Lampiran 11. Uji Tingkat Kesukaran Soal
118
Lampiran 12. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
119
Lampiran 13. Kelompok Atas-Kelompok Bawah
120
Lampiran 14. Uji Daya Beda Tes
121
Lampiran 15. Perhitungan Daya Pembeda Tes
122
Lampiran 16. Data Hasil Belajar
123
Lampiran 17. Data Hasil Keterampilan Proses Sains
125
Lampiran 18. Perhitungan Rata-Rata dan Standar Deviasi Hasil Belajar
127
Lampiran 19. Uji Normalitas Dan Homogenitas Hasil Belajar
130
Lampiran 20. Uji Hipotesis Hasil Belajar
136
Lampiran 21. Perhitungan Rata-Rata Dan Standar Deviasi KPS
140
Lampiran 22. Uji Normalitas, Homogenitas dan Uji t Pretes KPS
145
xiii
Lampiran 23. Uji Normalitas, Homogenitas dan Uji t Postes KPS
150
Lampiran 24. Uji Hipotesis KPS Berdasarkan Indikator
156
Lampiran 25. Tabel Harga Kritis Korelasi Product Moment
162
Lampiran 26. Daftar Nilai Kritis untuk Uji Liliefors
163
Lampiran 27. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F
164
Lampiran 28. Nilai-Nilai Dalam Distribusi t
165
Lampiran 29. Tabel Wilayah Luar dibawah Kurva O ke Z
166
Lampiran 30. Dokumentasi Penelitian
167
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Biologi sebagai bagian dari sains terdiri dari tiga aspek yang tidak
terpisahkan yaitu proses, produk, dan sikap. Aspek produk terdiri dari fakta,
konsep, prinsip, hokum, dan teori. Aspek proses adalah bagaimana siswa
menemukan dan mengembangkan sendiri apa yang sedang dipelajari tersebut
misalnya mengamati, bereksperimen, dan membuat deduksi teori. Sikap ilmiah
adalah sikap yang muncul setelah seseorang melakukan proses ilmiah seperti
objektif dan jujur dalam mengumpulkan data yang diperoleh.
Permasalahan yang berkaitan dengan pelajaran biologi di sekolah saat ini
adalah kurangnya pemahaman siswa dalam pembelajaran dan mengakibatkan
rendahnya hasil belajar dan keterampilan proses sains pada mata pelajaran biologi.
Keberhasilan proses dan hasil belajar sangat ditentukan oleh beberapa faktor
diantaranya adalah siswa dan guru. Secara umum guru-guru biologi mengajari
pelajaran di dalam kelas sangat didominasi oleh metode konvensional.
Pembelajaran berdasarkan rujukan kontruktivisme memberi siswa
pengalaman sebagai sarana untuk membentuk pengetahuan. Dalam pelaksanaan
pembelajaran sains siswa dituntut mengembangkan keterampilan proses sains,
berpikir induktif, sikap ilmiah, keterampilan manipulasi alat, keterampilan
komunikasi yang semuanya terintegrasi dalam keterampilan dasar kerja ilmiah.
Fakta di lapangan memperlihatkan bahwa dalam mempelajari sains, siswa
cenderung lebih menghafal konsep, teori dan prinsip tanpa memaknai proses
perolehannya (Depdiknas, 2003). Pembelajaran lebih banyak diarahkan untuk
keberhasilan menempuh tes ujian yang hakikatnya lebih banyak menekankan pada
dimensi proses kognitif yang rendah seperti menghafal konsep, memahami dan
mengaplikasikan
rumus-rumus,
sedangkan
proses
kognitif
lebih
tinggi
(menganalisis, mengevaluasi dan mencipta) jarang tersentuh. Selain aspek proses
dari hakikat sains itu sendiri telah terabaikan, begitu pula dengan aspek sikap dan
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya siswa menjadi kurang terlatih
1
2
untuk berpikir dan menggunakan daya nalarnya dalam memahami fenomena alam
yang terjadi ataupun ketika menghadapi masalah.
Berdasarkan Daftar Kumpulan Nilai (DKN) di SMA Negeri 2 Kabanjahe
menunjukkan hasil belajar siswa masih rendah yaitu dengan rata-rata 6,5 daya
adopsi informasi masih rendah, dan belum sesuai dengan kriteria ketuntasan
belajar yang telah di tetapkan sesuai kurikulum 2013 yaitu 7,5. Hasil keadaan ini
menunjukkan bahwa rendahnya hasil belajar siswa tersebut diantaranya adalah
sikap pasif siswa dalam proses belajar mengajar, materi terlalu sulit bagi siswa,
proses pembelajaran yang terlalu monoton dan kurang bervariasi, guru kurang
kreatif dalam menyampaikan materi, masih diterapkan budaya menghafal dari
pada memahami di dalam proses pembelajaran, didominasi guru yang sangat
besar sehingga siswa kurang mandiri di dalam proses belajar.
Pengamatan yang telah dilakukan di SMA Negeri 2 Kabanjahe
menunjukkan bahwa proses belajar mengajar yang dilaksanakan siswa sangat
berfokus pada guru, siswa kurang terdorong untuk belajar dengan giat karena
kurangnya kesempatan dalam penyelesaian setiap permasalahan pada materi
biologi yang diberikan kepadanya. Akhirnya perolehan nilai yang diperoleh siswa
kurang sesuai dengan data nilai pendidikan SMA Negeri 2 Kabanjahe masih
belum optimal, dengan demikian penggunaan proses pembelajaran yang biasa
dilakukan memberikan hasil yang kurang memuaskan.
Hal ini dikarenakan kurang kreatifnya guru dalam penyampaian materi
dan penggunaan model yang kurang tepat sehingga mengakibatkan siswa kurang
antusias dalam belajar. Guru perlu membantu siswa untuk berpikir, hal ini
dilakukan dengan membiarkan siswa berjuang dengan persoalan yang ada dan
membantu hanya sejauh mereka bertanya dan meminta penjelasan.
Pembelajaran biologi yang terlaksana dengan baik dapat membentuk sikap
dan nilai positif dalam diri siswa sebagai bekal untuk mengatasi permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan proses sains mendorong siswa untuk
menemukan sendiri fakta, konsep pengetahuan serta menumbuh kembangkan
sikap Pembelajaran biologi saat ini umumnya lebih terorientasi pada aspek produk
sains dan kurang mengembangkan proses sains. Pembelajaran biologi yang
3
terorientasi pada produk cenderung bersifat teoretis dan berpusat pada guru,
dimanaguru menjadi sumber pengetahuan, sehingga siswa bersifat pasif dalam
proses pembelajaran. Pembelajaran biologi perlu ditempatkan kembali sesuai
hakikat aslinya yaitu pembelajaran yang berorientasi pada aspek produk, proses,
dan sikap. Keterampilan proses yang berkembang maka akan melatihkan sikap
ilmiah pada siswa. Alternatif pembelajaran yang berpotensi mampu mengatasi
permasalahan tersebut adalah pembelajaran biologi berbasis konstruktivis dan
kolaboratif seperti inkuiri dan Problem Based Instruction (PBI). Menurut Prayitno
(2010)
Pembelajaran
berbasis
konstruktivis
didasarkan
asumsi
bahwa
pengetahuan dibangun dalam pikiran belajar. Model pembelajaran inkuiri
terbimbing sangat sesuai untuk mengembangkan keterampilan proses sains,
karena sintak atau tahap pembelajaran di dalamb inkuiri terbimbing yang
dikembangkan dengan metode ilmiah dapat melatihkan keterampilan proses sains
pada siswa. Model pembelajaran inkuiri terbimbing yang didalamnya terdapat
kelompok belajar akan mendorong berlangsungnya scaffolding.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model inkuiri terbimbing dipadu
jigsaw berpengaruh nyata terhadap keterampilan proses sains biologi siswa yang
belajar dengan model inkuiri terbimbing dipadu kooperatif jigsaw memiliki ratarata keterampilan proses sains yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan ratarata keterampilan proses sains siswa yang belajar dengan model konvensional
(Rokhmatika, dkk. 2012). Hasil penelitian dengan menggunakan Model
pembelajaran inkuiri terbimbing pada konsep pencemaran lingkungan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran pada konsep pencemaran
lingkungan (Suprihatin, dkk 2014).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik meneliti keberhasilan
siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiri dipadu Problem Based
Instruction
(PBI)
dengan
judul
”Perbandingan
Hasil
Belajar
dan
Keterampilan Proses Sains Menggunakan Model Inkuiri Terbimbing dan
Problem Based Instruction Pada Materi Pencemaran Lingkungan di Kelas
X SMA Negeri 2 Kabanjahe TA 2015/2016”.
4
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat
diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar biologi siswa pada materi Pencemaran Lingkungan masih rendah
karena penggunaan model pembelajaran konvensional seperti ceramah yang
monoton sehingga membuat siswa jenuh belajar biologi.
2. Pemilihan model pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga membuat
siswa kurang berminat mengikuti pelajaran biologi.
3. Kurangnya peran siswa dalam memperagakan keterampilan proses sains dasar
pada proses belajar mengajar biologi.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah yang akan diteliti dan agar
penelitian lebih jelas serta terarah, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi
pada hal-hal sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang digunakan dibatasi pada Pembelajaran Inkuiri dan
Problem Based Instruction (PBI).
2. Keterampilan Proses sains dasar meliputi mengobservasi,mengklasifikasi,
memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan.
3. Hasil belajar biologi siswa dibatasi pada ranah kognitif Taksonomi Bloom C1C6.
4. Materi pelajaran pada penelitian ini adalah pokok bahasan Pencemaran
Lingkungan.
5. Subjek penelitian dibatasi pada siswa/i kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe T.P
2015/2016.
5
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka dapat diambil rumusan masalah
yaitu:
1. Bagaimana hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains siswa yang
diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada
materi Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun
Pembelajaran 2015/2016?
2. Bagaimana hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains siswa yang
diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Instruction (PBI)
pada materi Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA
Negeri 2 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2015/2016?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains
siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri
terbimbing dan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) pada
materi Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun
Pembelajaran 2015/2016?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains siswa
dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi
Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun
Pembelajaran 2015/2016
2. Hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains siswa dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
pada materi
Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun
Pembelajaran 2015/2016
3. Perbandingan hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains siswa dalam
kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri
terbimbing dan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) pada
6
materi Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun
Pembelajaran 2015/2016
1.6. Manfaat Hasil Penelitian
Dengan pelaksanaan penelitian, diharapkan dapat memberikan manfaat.
Manfaat penelitian ini, yaitu:
1. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam memilih model pembelajaran yang
tepat dalam upaya peningkatan hasil belajar biologi dan keterampilan proses
sains dasar siswa.
2. Bagi siswa, sebagai pengalaman belajar yang mampu memotivasi siswa dalam
memahami materi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar biologi dan
keteramplan proses sains dasar siswa.
3. Bagi peneliti, sebagai tambahan wawasan dan pegangan dalam menjalankan
tugas sebagi calon pendidik di masa yang akan datang.
1.7. Defenisi Operasional
Adapun defenisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagi berikut:
1. Model pembelajaran Inquiry adalah model pembelajaran dimana guru
membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan
mengarahkan pada suatu diskusi.
2. Model pembelajaran problem based instruction (PBI) adalah pendekatan
belajar yang menggunakan permasalahan autentik dengan maksud untuk
menyusun pengetahuan siswa, mengembangkan inkuiri dan keterampilan
berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri.
Problem based instruction berpusat pada siswa.
3. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh setelah melalui kegiatan
belajar.
4. Keterampilan proses sains dasar adalah kemampuan siswa untuk menerapkan
metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan menemukan ilmu
pengetahuan.
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:
1.
Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model Inkuiri
Terbimbing pada materi Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2
Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2015/2016 adalah 81,481 dengan standar
deviasi sebesar 7,102. Sedangkan, Keterampilan Proses Sains siswa yang
diajarkan dengan menggunakan model Inkuiri Terbimbing pada materi
Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun
Pembelajaran 2015/2016 adalah 87,9 dengan standar deviasi sebesar 10,75.
2.
Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model Inkuiri
Problem Based Instruction pada materi Pencemaran Lingkungan di kelas X
SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2015/2016 adalah 77,778
dengan standar deviasi sebesar 6,375. Sedangkan, Keterampilan Proses Sains
siswa yang diajarkan dengan menggunakan model Inkuiri Terbimbing pada
materi Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun
Pembelajaran 2015/2016 adalah 74,7 dengan standar deviasi sebesar 11,85.
3.
Perbandingan Hasil Belajar diperoleh dari perbandingan rata-rata hasil belajar
siswa yaitu 71,778 : 81,481 (1:1,1). Sedangkan Perbandingan Keterampilan
Proses Sains diperoleh dari perbandingan rata-rata Keterampilan Proses Sains
siswa yaitu 74,7: 87,9 ( 1: 1,1). Model pembelajaran inkuiri terbimbing
memiliki hasil yang lebih tinggi dibandingkan Problem Based Instruction
pada materi Pencemaran Lingkungan di kelas X IPA SMA Negeri 2
Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2015/2016.
60
5.2.Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka
penulis mengajukan beberapa saran antara lain:
1.
Kepada guru biologi, diharapkan dapat menggunakan model pembelajaran
inkuiri terbimbing dipadu problem based instruction (PBI) pada materi
pencemaran lingkungan, dikarenakan materi pencemaran lingkungan banyak
terdapat masalah yang nyata yang dapat membuat siswa berpikir kritis untuk
memecahkan masalah dan mencari solusi untuk setiap permasalahan,
sehingga hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa lebih baik.
2.
Kepada
mahasiswa
calon
guru,
diharapkan
menggunakan
model
pembelajaran Inkuiri terbimbing dipadu PBI dalam pembelajaran tertentu,
sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih bervariasi.
61
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, S.S., (2014), Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi kurikulum
2013, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Ambarsari, W., Santosa, S., dan Maridi, (2013), Penerapan Pembelajaran inkuiri
terbimbing terhadap keterampilan proses sains dasar pada pelajaran
biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta, Journal of Biology
Education 5: 81-95
Amelia, A., Hartono, dan Sari, D.K., (2014), Penerapan model Problem Based
Instruction untuk meningkatkan keterampilan proses sains di sekolah
menengah atas, Journal of Chemical Education 1: 1-8
Ango, M.L.,(2002), Mastery of Science Process Skills and Their Effective Use in
the Teaching
of Science: An Educology of Scienceducation in the
Nigerian Context, International Journal of Educology
16: 11-30,
International Journal of Educology 16: 11-30
Arikunto, S., (2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Penerbit
Bumi Aksara , Jakarta.
Atikasari,S.,Isnaeni, W ., dan Prasetyo, A.P.B., (2012), Pengaruh Pendekatan
Problem Based Learning dalam Materi Pencemaran Lingkungan Terhadap
Kemampuan Analisis, Unnes Journal of Biology Education ISSN 22526579, 18-25
Darmana,R., (2012), Pengaruh Model Problem-Based Instruction Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran Matematika,
Skripsi,Universitas Ganesha Jakarta.
Darmana, kdk.R., Sedanayasa, Gd., dan Antarai, Ni Ngh.M., (2012), Pengaruh
model Problem-based Instruction terhdap kemampuan pemecahan masalah
dalam pembelajaran matematika, Jurnal Pendidikan Ganesha 1: 1-10
Depdiknas. 2003. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
Deta, U.A., Suparmi, dan Widha, S., (2013), Pengaruh metode inkuiri terbimbing
dan proyek, kreativitas serta keterampilan proses sains terhadap prestasi
belajar siswa, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 9: 28-34
Dimyati dan Mudjiono, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Depdikbud: Dirjen
Dikti, Jakarta.
62
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2012), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Penelitian
Kependidikan , FMIPA Unimed, Medan.
Irnaningtyas, (2013), Biologi untuk SMA/MA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Ngalimun, (2013), Strategi dan Model Pembelajaran, Penerbit Aswaja Pressindo
Yogyakarta.
Pradani, N.C., Zubaidah, S., dan Lestari, U., (2014), Pengaruh model
pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) dipadu dengan Jigsaw
terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa, Jurnal
Pendidikan Biologi 1: 1-10
Putri, H.N., Wisanti, dan Hidayati, S.N., (2014), Penerapan model pembelajaran
Problem-Based Instruction pada materi pencemaran air untuk
meningkatkan keterampilan proses sains siswa SMP kelas VII, Jurnal
Pendidikan Biologi UNESA 1: 1-6
Rizky,P., (2014), Pencemaran Udara, http://softilmu.blogspot.com/ 2014/06/
pencemaran-udara.html, (Diakses pada tanggal 25 Januari 2016)
Rokhmatika, S., Halita, dan Prayitno, B.A., (2012), Pengaruh Model inkuiri
terbimbing dipadu kooperatif jigsaw terhadap kemampuan proses sains
ditinjau dri kemampuan akademik, Journal of Biology Education 4: 72-83
Rustaman, N.Y., (2005), Strategi Belajar Mengajar Biologi, Jurusan Pendidikan
Biologi FMIPA UPI, Bandung.
Sanjaya, W., (2008). Perencnaan dan
Kencana Prenada Media, Jakarta.
desain sistem pembelajaran, Penerbit
Sanjaya, W., (2009). Kurikulum dan Pembelajaran, Penerbit Kencana Prenadan
Media, Jakarta.
Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Kencana Prenada Media, Jakarta.
Saragih, P.A.H., (2012), Penerapan Pertanyaan Produktif untuk Meningkatkan
Kemampuan Siswa dalam Kerja Ilmiah dan Pemahaman Konsep pada
Pembelajaran Struktur dan Fungsi Sel di Kelas XI-IPA SMA Yapim BiruBiru T.P.2011/2012, Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan.
Suprihatin, E., Hidayah, Y., (2014), Penerapan model pembelajaran inkuiri
terbimbing pada konsep pencemaran lingkungan dalam melatih
63
keterampilan menyelesaikan masalah siswa kelas VII MTS ATTHOHIRIYAH, Jurnal Ilmiah Kependidikan 9: 11-24
Susilawati, Susilawati, dan Sridana, N., (2014), Pengaruh model pembelajaran
inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains siswa, Jurnal tadris
IPA Biologi FITK IAIN Mataram 9: 27-36
Trianto, (2008), Mendesain Pembelajaran Kontekstual di Kelas, Penerbit Cerdas
Pustaka Publisher, Jakarta.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Waryantobio, (2012), Pencemaran, http://waryantobio.blogspot.com/2012/04/lks
pencemaran- kd-4.html, (Diakses pada tanggal 25 Januari 2016)
Wena, M., (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
SAINS MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN
PR O B L E M B AS E D I N S T R U CT I O N PA D A M A T E R I
PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X
SMA NEGERI 2 KABANJAHE TAHUN
PEMBELAJARAN 2015/2016
Oleh:
Tiodora Adelina Br.Ginting
NIM 4123141094
Program Studi Pendidikan Biologi
\
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Tiodora Adelina Br.Ginting dilahirkan di Kota Kabanjahe, Kecamatan
Kabanjahe pada tanggal 24 Januari 1995. Ayah bernama Leilim Ginting, SH dan
Ibu bernama Mustika Br.Tarigan, dan merupakan putrid kedua dari dua
bersaudara. Pada tahun 2000 penulis masuk TK Ora Et Labora Kabanjahe. Pada
Tahun 2001 Penulis masuk SD Negeri 040454 dan lulus tahun 2006. Pada tahun
2006 penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Kabanjahe dan lulus tahun
2009. Pada tahun 2009 penulis melanjutkan sekolah ke SMA KATOLIK I
Kabanjahe dan lulus tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program
Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
iii
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES
SAINS MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN
PR O B L E M B AS E D I N S T R U CT I O N PA D A M A T E R I
PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X
SMA NEGERI 2 KABANJAHE TAHUN
PEMBELAJARAN 2015/2016
Tiodora Adelina Br.Ginting (4123141094)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil
belajar dan keterampilan proses sains menggunakan model inkuiri
terbimbing dan problem based instruction (PBI) pada materi pencemaran
lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun Pembelajaran
2015/2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 2
Kabanjahe yang berjumlah 159 siswa, kemudian diambil 2 kelas sebagai
sampel. Kelas X-1 berjumlah 36 siswa sebagai kelas eksperimen I yang
diajarkan dengan metode Inkuiri Terbimbing dan kelas X-2 berjumlah 36
siswa sebagai kelas eksperimen II yang diajar dengan Problem Based
Instruction (PBI). Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa tes hasil
belajar yang terdiri dari 30 soal dan tes Keterampilan Proses Sains yang
terdiri dari 25 soal berbentuk pilihan berganda, yang diberikan sebelum
dan sesudah pembelajaran.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai postes
untuk kelas eksperimen I lebih tinggi yakni 81,48 dibandingkan dengan
kelas Eksperimen II yakni 77,78 dan hasil penelitian untuk keterampilan
proses sains pada kelas yang dibelajarkan dengan model Inkuiri
Terbimbing diperoleh nilai rata-rata 86,9. Sedangkan pada kelas yang
dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
diperoleh nilai rata-rata sebesar 74,7. Hal ini menunjukkan bahwa
Keterampilan Proses Sains siswa yang dibelajarakan dengan model Inkuiri
Terbimbing lebih tinggi dibandingkan dengan keterampilan proses sains
siswa yang dibelajarkan dengan model PBI.
Kata Kunci: hasil belajar, keterampilan proses sains, model inkuiri
terbimbing, problem based instruction (PBI), metode
konvensional
iv
THE COMPARISON OF STUDENT LEARNING OUTCOME AND
SCIENCE PROCESS SKILL TAUGHT BY GUIDED INQUIRY
AND PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) MATERIAL
ENVIRONMENTAL POLLUTION IN CLASS X
SMA NEGERI 2 KABANJAHE
TP 2015/2016
Tiodora Adelina Br.Ginting (4123141094)
ABSTRACT
This study aims to determine the comparison of student learning outcome
and science process skill taught by guided inquiry and problem based instruction
(PBI) material environmental pollution in Class X SMAN 2 Kabanjahe Learning
year 2015/2016. The population in this study were all students of class X SMA
Negeri 2 Kabanjahe, amouting to 8 classes, sampling on the recommendation of
subject teachers in the school, so that the sample used, there are two classes. Class
X-1 amouted 36 students as an first experimental class is taught by guided
inquiry combined problem based instruction and X-2 class totaled 36 students as
an second experimental class taught by taught by problem based instruction
metod. Instruments in this study is in the form of a test consisting of 25 multiplechoice questions, which are given before and after lessons.
The results of this study indicate that for the science process skills of the
average value of output of the project for an first experimental class higher at
81,48 while both categories compared with the second experimental class 71,78 .
As for learning outcomes of the average value posttest for the experimental class
higher at 86,9 compared with the second experimental class 74,7. It can be
concluded no effect on the guided inquiry combined problem based instruction
science process skills and learning outcomes of students in the experimental class.
Keywords: learning outcomes, science process skills, guided inquiry, problem
based instruction (pbi)
v
KATA PENGANTAR
Tiada kata terindah yang patut penulis ucapkan selain puji syukur kepada
Tuhan Yesus Kristus, atas segala
berkat dan kasihNya, yang memberikan
semangat dan sukacita kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
sesuai waktu yang telah direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh model Inkuiri Terbimbing Dipadu Problem
Based Instruction (PBI) terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Pencemaran Lingkungan di Kelas X SMA Negeri 2
Kabanjahe”. Disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada Kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada Bapak Drs. Hudson Sidabutar, MS sebagai dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Bapak Drs. Ashar Hasairin, M.Si, Bapak Drs. Mufti Sudibyo,
M.Si dan Ibu sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan
saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya skripsi ini. Ucapan terima
kasih disampaikan kepada Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si, sebagai Dosen
Pembimbing Akademik yang membimbing dan memotivasi penulis selama
perkuliahan. Ucapan terima kasih disampikan kepada Bapak dan Ibu Dosen
beserta Staf Pegawai Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan yang suadah membantu penulis. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bastaria Sinulingga S.Pd, M.Pd selaku
Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Kabanjahe dan Bapak Orba Ginting S.Pd, M.Pd
selaku guru bidang studi yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda, ibunda, sanak
keluarga, dan teman-teman yang telah memberikan doa, kasih sayang dan
dukungan baik materil maupun spiritual.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi ini maupun
vi
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangu demi kebaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi
ini memberikan manfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia
pendidikan.
Medan, 20 Juni 2016
Tiodora Adelina Br.Ginting
NIM. 4123141094
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Daftar Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
i
ii
iii
v
vii
x
xi
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1.2.
Identifikasi Masalah
1.3.
Batasan Masalah
1.4.
Rumusan Masalah
1.5.
Tujuan Penelitian
1.6.
Manfaat Penelitian
1.7.
Definisi Operasional
1
4
4
5
5
6
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoritis
2.1.1 Hasil Belajar
2.1.2 Pendekatan Keterampilan Proses Sains
2.1.3 Tujuan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.1.4 Keunggulan dan Kekurangan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.1.4.1 Keunggulan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.1.4.2 Kekurangan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.1.5 Peran Guru dalam Pembelajaran Inkuiri
2.2
Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.2.2 Ciri-Ciri Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.2.3 Tujuan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.2.4 Keunggulan dan Kekurangan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.2.5 Peran Guru dalam Pembelajaran Inkuiri
2.3
Model Pembelajaran problem based instruction (PBI)
2.3.1 Pengertian Model Pembelajaran Berdasarkan
2.4
Hasil Belajar
2.5.
Materi Pencemaran Lingkungan
2.5.1. Pengertian Pencemaran Lingkungan
2.5.2. Dampak Pencemaran Lingkungan
7
7
8
9
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
21
22
22
27
viii
2.5.3. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup
2.6.
Kerangka Berfikir
2.7
Hipotesis Penelitian
2.7.1. Hipotesis Verbal
2.7.2. Hipotesis Statistik
28
30
31
31
31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3
Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Bebas
3.3.2 Variabel Terikat
3.4
Jenis dan Desain Penelitian
3.5
Prosedur Penelitian
3.5.1 Tahap Persiapan
3.5.2 Tahap Pelaksanaan
3.6
Instrumen Penelitian
3.6.1 Tes Hasil Belajar Siswa
3.6.2 Lembar Observasi Penilaian
3.7
Teknik Analisis Data
3.7.1 Analisis Data Hasil Belajar Siswa
3.7.2 Analisis Data Keterampilan Proses Sains
3.8
Uji Coba Instrumen
3.8.1 Validitas Tes
3.8.2 Uji Realibilitas
3.8.3 Tingkat Kesukaran Tes
3.8.4 Daya Pembeda Tes
3.8
Teknik Analisis Data
3.8.1 Uji Prasyarat Data
3.8.2 Pengujian Hipotesis
32
32
32
32
32
32
32
33
33
33
34
35
35
36
37
37
38
38
38
39
40
41
41
42
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.1. Data Hasil Belajar Siswa
4.1.2. Data Hasil Keterampilan Proses Sains Siswa
4.1.3. Keterampilan Proses Sains Siswa Berdasarkan Indikator
4.1.3.1. Hasil Uji-t KPS berdasarkan Indikator
4.2.
Uji Hipotesis
4.2.1. Deskripsi Hasil Uji Prasyarat Data
4.2.1.1. Uji Normalitas Data Hasil Belajar
45
45
47
48
49
51
51
51
ix
4.2.1.2. Uji Normalitas Data Keterampilan Proses Sains
4.2.1.3. Uji Homogenitas Data
4.2.2. Data Hasil Belajar Siswa
4.2.3. Data Keterampilan Proses Sains Siswa
4.3. Pembahasan Hasil
4.3.1. Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar
4.3.2. Model Pembelajaran Inkuiri terhadap KPS Siswa
51
52
53
54
55
55
58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
59
60
DAFTAR PUSTAKA
61
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Asap Pabrik Merupakan Penyebab Pencemaran Udara
23
Gambar 2.2. Pencemaran Air Sungai Akibat Sampah
25
Gambar 2.3. Pencemaran Tanah karena Sampah Anorganik
26
Gambar 2.4. Pencemaran tanah karena Sampah Anorganik
27
Gambar 3.1. Alur Prosedur Penelitian
34
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-langkah Penerapan Proses Pembelajaran Inkuiri
Training
11
Tabel 2.2. Sintaks Pengajaran Berdasarkan Masalah
17
Tabel 3.1. Desain Penelitian Pretest-Postest Control Group Design
33
Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes hasil belajar siswa pada materi Pencemaran
Lingkungan di kelas X PMIA SMA Negeri 2 Kabanjahe
T.P. 2015/2016
36
Tabel 3.3. Kisi-kisi tes keterampilan proses sains siswa pada materi
Pencemaran Lingkungan di kelas X PMIA SMA Negeri 2
Kabanjahe T.P. 2015/2016
37
Tabel 3.4. Kriteria Pencapaian Kognitif Siswa
38
Tabel 3.5. Kriteria Keterampilan Proses Sains
38
Tabel 4.1. Perbedaan Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
46
Tabel 4.2. Deskripsi Hasil Keterampilan Proses Sains siswa
47
Tabel 4.3. Rata-rata KPS Ditinjau dari Aspek Indikator
48
Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas Data Pretest dan Postes
51
Tabel 4.5. Ringkasan Hasil Pengujian Homogenitas Data Pretes dan Postes
52
Tabel 4.6. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Data Postes
53
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Silabus
64
Lampiran 2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
66
Lampiran 3.
Lembar Kerja Siswa
82
Lampiran 4.
Tes Hasil Belajar Siswa dan KPS
84
Lampiran 5.
Lembar Jawaban
107
Lampiran 6.
Kunci Jawaban
108
Lampiran 7.
Uji Validitas Soal
112
Lampiran 8.
Prosedur Perhitungan Validitas
113
Lampiran 9.
Uji Realibilitas
115
Lampiran 10. Prosedur Perhitungan Realiabilitas
116
Lampiran 11. Uji Tingkat Kesukaran Soal
118
Lampiran 12. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
119
Lampiran 13. Kelompok Atas-Kelompok Bawah
120
Lampiran 14. Uji Daya Beda Tes
121
Lampiran 15. Perhitungan Daya Pembeda Tes
122
Lampiran 16. Data Hasil Belajar
123
Lampiran 17. Data Hasil Keterampilan Proses Sains
125
Lampiran 18. Perhitungan Rata-Rata dan Standar Deviasi Hasil Belajar
127
Lampiran 19. Uji Normalitas Dan Homogenitas Hasil Belajar
130
Lampiran 20. Uji Hipotesis Hasil Belajar
136
Lampiran 21. Perhitungan Rata-Rata Dan Standar Deviasi KPS
140
Lampiran 22. Uji Normalitas, Homogenitas dan Uji t Pretes KPS
145
xiii
Lampiran 23. Uji Normalitas, Homogenitas dan Uji t Postes KPS
150
Lampiran 24. Uji Hipotesis KPS Berdasarkan Indikator
156
Lampiran 25. Tabel Harga Kritis Korelasi Product Moment
162
Lampiran 26. Daftar Nilai Kritis untuk Uji Liliefors
163
Lampiran 27. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F
164
Lampiran 28. Nilai-Nilai Dalam Distribusi t
165
Lampiran 29. Tabel Wilayah Luar dibawah Kurva O ke Z
166
Lampiran 30. Dokumentasi Penelitian
167
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Biologi sebagai bagian dari sains terdiri dari tiga aspek yang tidak
terpisahkan yaitu proses, produk, dan sikap. Aspek produk terdiri dari fakta,
konsep, prinsip, hokum, dan teori. Aspek proses adalah bagaimana siswa
menemukan dan mengembangkan sendiri apa yang sedang dipelajari tersebut
misalnya mengamati, bereksperimen, dan membuat deduksi teori. Sikap ilmiah
adalah sikap yang muncul setelah seseorang melakukan proses ilmiah seperti
objektif dan jujur dalam mengumpulkan data yang diperoleh.
Permasalahan yang berkaitan dengan pelajaran biologi di sekolah saat ini
adalah kurangnya pemahaman siswa dalam pembelajaran dan mengakibatkan
rendahnya hasil belajar dan keterampilan proses sains pada mata pelajaran biologi.
Keberhasilan proses dan hasil belajar sangat ditentukan oleh beberapa faktor
diantaranya adalah siswa dan guru. Secara umum guru-guru biologi mengajari
pelajaran di dalam kelas sangat didominasi oleh metode konvensional.
Pembelajaran berdasarkan rujukan kontruktivisme memberi siswa
pengalaman sebagai sarana untuk membentuk pengetahuan. Dalam pelaksanaan
pembelajaran sains siswa dituntut mengembangkan keterampilan proses sains,
berpikir induktif, sikap ilmiah, keterampilan manipulasi alat, keterampilan
komunikasi yang semuanya terintegrasi dalam keterampilan dasar kerja ilmiah.
Fakta di lapangan memperlihatkan bahwa dalam mempelajari sains, siswa
cenderung lebih menghafal konsep, teori dan prinsip tanpa memaknai proses
perolehannya (Depdiknas, 2003). Pembelajaran lebih banyak diarahkan untuk
keberhasilan menempuh tes ujian yang hakikatnya lebih banyak menekankan pada
dimensi proses kognitif yang rendah seperti menghafal konsep, memahami dan
mengaplikasikan
rumus-rumus,
sedangkan
proses
kognitif
lebih
tinggi
(menganalisis, mengevaluasi dan mencipta) jarang tersentuh. Selain aspek proses
dari hakikat sains itu sendiri telah terabaikan, begitu pula dengan aspek sikap dan
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya siswa menjadi kurang terlatih
1
2
untuk berpikir dan menggunakan daya nalarnya dalam memahami fenomena alam
yang terjadi ataupun ketika menghadapi masalah.
Berdasarkan Daftar Kumpulan Nilai (DKN) di SMA Negeri 2 Kabanjahe
menunjukkan hasil belajar siswa masih rendah yaitu dengan rata-rata 6,5 daya
adopsi informasi masih rendah, dan belum sesuai dengan kriteria ketuntasan
belajar yang telah di tetapkan sesuai kurikulum 2013 yaitu 7,5. Hasil keadaan ini
menunjukkan bahwa rendahnya hasil belajar siswa tersebut diantaranya adalah
sikap pasif siswa dalam proses belajar mengajar, materi terlalu sulit bagi siswa,
proses pembelajaran yang terlalu monoton dan kurang bervariasi, guru kurang
kreatif dalam menyampaikan materi, masih diterapkan budaya menghafal dari
pada memahami di dalam proses pembelajaran, didominasi guru yang sangat
besar sehingga siswa kurang mandiri di dalam proses belajar.
Pengamatan yang telah dilakukan di SMA Negeri 2 Kabanjahe
menunjukkan bahwa proses belajar mengajar yang dilaksanakan siswa sangat
berfokus pada guru, siswa kurang terdorong untuk belajar dengan giat karena
kurangnya kesempatan dalam penyelesaian setiap permasalahan pada materi
biologi yang diberikan kepadanya. Akhirnya perolehan nilai yang diperoleh siswa
kurang sesuai dengan data nilai pendidikan SMA Negeri 2 Kabanjahe masih
belum optimal, dengan demikian penggunaan proses pembelajaran yang biasa
dilakukan memberikan hasil yang kurang memuaskan.
Hal ini dikarenakan kurang kreatifnya guru dalam penyampaian materi
dan penggunaan model yang kurang tepat sehingga mengakibatkan siswa kurang
antusias dalam belajar. Guru perlu membantu siswa untuk berpikir, hal ini
dilakukan dengan membiarkan siswa berjuang dengan persoalan yang ada dan
membantu hanya sejauh mereka bertanya dan meminta penjelasan.
Pembelajaran biologi yang terlaksana dengan baik dapat membentuk sikap
dan nilai positif dalam diri siswa sebagai bekal untuk mengatasi permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan proses sains mendorong siswa untuk
menemukan sendiri fakta, konsep pengetahuan serta menumbuh kembangkan
sikap Pembelajaran biologi saat ini umumnya lebih terorientasi pada aspek produk
sains dan kurang mengembangkan proses sains. Pembelajaran biologi yang
3
terorientasi pada produk cenderung bersifat teoretis dan berpusat pada guru,
dimanaguru menjadi sumber pengetahuan, sehingga siswa bersifat pasif dalam
proses pembelajaran. Pembelajaran biologi perlu ditempatkan kembali sesuai
hakikat aslinya yaitu pembelajaran yang berorientasi pada aspek produk, proses,
dan sikap. Keterampilan proses yang berkembang maka akan melatihkan sikap
ilmiah pada siswa. Alternatif pembelajaran yang berpotensi mampu mengatasi
permasalahan tersebut adalah pembelajaran biologi berbasis konstruktivis dan
kolaboratif seperti inkuiri dan Problem Based Instruction (PBI). Menurut Prayitno
(2010)
Pembelajaran
berbasis
konstruktivis
didasarkan
asumsi
bahwa
pengetahuan dibangun dalam pikiran belajar. Model pembelajaran inkuiri
terbimbing sangat sesuai untuk mengembangkan keterampilan proses sains,
karena sintak atau tahap pembelajaran di dalamb inkuiri terbimbing yang
dikembangkan dengan metode ilmiah dapat melatihkan keterampilan proses sains
pada siswa. Model pembelajaran inkuiri terbimbing yang didalamnya terdapat
kelompok belajar akan mendorong berlangsungnya scaffolding.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model inkuiri terbimbing dipadu
jigsaw berpengaruh nyata terhadap keterampilan proses sains biologi siswa yang
belajar dengan model inkuiri terbimbing dipadu kooperatif jigsaw memiliki ratarata keterampilan proses sains yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan ratarata keterampilan proses sains siswa yang belajar dengan model konvensional
(Rokhmatika, dkk. 2012). Hasil penelitian dengan menggunakan Model
pembelajaran inkuiri terbimbing pada konsep pencemaran lingkungan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran pada konsep pencemaran
lingkungan (Suprihatin, dkk 2014).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik meneliti keberhasilan
siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiri dipadu Problem Based
Instruction
(PBI)
dengan
judul
”Perbandingan
Hasil
Belajar
dan
Keterampilan Proses Sains Menggunakan Model Inkuiri Terbimbing dan
Problem Based Instruction Pada Materi Pencemaran Lingkungan di Kelas
X SMA Negeri 2 Kabanjahe TA 2015/2016”.
4
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat
diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar biologi siswa pada materi Pencemaran Lingkungan masih rendah
karena penggunaan model pembelajaran konvensional seperti ceramah yang
monoton sehingga membuat siswa jenuh belajar biologi.
2. Pemilihan model pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga membuat
siswa kurang berminat mengikuti pelajaran biologi.
3. Kurangnya peran siswa dalam memperagakan keterampilan proses sains dasar
pada proses belajar mengajar biologi.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah yang akan diteliti dan agar
penelitian lebih jelas serta terarah, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi
pada hal-hal sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang digunakan dibatasi pada Pembelajaran Inkuiri dan
Problem Based Instruction (PBI).
2. Keterampilan Proses sains dasar meliputi mengobservasi,mengklasifikasi,
memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan.
3. Hasil belajar biologi siswa dibatasi pada ranah kognitif Taksonomi Bloom C1C6.
4. Materi pelajaran pada penelitian ini adalah pokok bahasan Pencemaran
Lingkungan.
5. Subjek penelitian dibatasi pada siswa/i kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe T.P
2015/2016.
5
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka dapat diambil rumusan masalah
yaitu:
1. Bagaimana hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains siswa yang
diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada
materi Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun
Pembelajaran 2015/2016?
2. Bagaimana hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains siswa yang
diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Instruction (PBI)
pada materi Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA
Negeri 2 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2015/2016?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains
siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri
terbimbing dan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) pada
materi Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun
Pembelajaran 2015/2016?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains siswa
dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi
Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun
Pembelajaran 2015/2016
2. Hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains siswa dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
pada materi
Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun
Pembelajaran 2015/2016
3. Perbandingan hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains siswa dalam
kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri
terbimbing dan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) pada
6
materi Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun
Pembelajaran 2015/2016
1.6. Manfaat Hasil Penelitian
Dengan pelaksanaan penelitian, diharapkan dapat memberikan manfaat.
Manfaat penelitian ini, yaitu:
1. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam memilih model pembelajaran yang
tepat dalam upaya peningkatan hasil belajar biologi dan keterampilan proses
sains dasar siswa.
2. Bagi siswa, sebagai pengalaman belajar yang mampu memotivasi siswa dalam
memahami materi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar biologi dan
keteramplan proses sains dasar siswa.
3. Bagi peneliti, sebagai tambahan wawasan dan pegangan dalam menjalankan
tugas sebagi calon pendidik di masa yang akan datang.
1.7. Defenisi Operasional
Adapun defenisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagi berikut:
1. Model pembelajaran Inquiry adalah model pembelajaran dimana guru
membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan
mengarahkan pada suatu diskusi.
2. Model pembelajaran problem based instruction (PBI) adalah pendekatan
belajar yang menggunakan permasalahan autentik dengan maksud untuk
menyusun pengetahuan siswa, mengembangkan inkuiri dan keterampilan
berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri.
Problem based instruction berpusat pada siswa.
3. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh setelah melalui kegiatan
belajar.
4. Keterampilan proses sains dasar adalah kemampuan siswa untuk menerapkan
metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan menemukan ilmu
pengetahuan.
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:
1.
Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model Inkuiri
Terbimbing pada materi Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2
Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2015/2016 adalah 81,481 dengan standar
deviasi sebesar 7,102. Sedangkan, Keterampilan Proses Sains siswa yang
diajarkan dengan menggunakan model Inkuiri Terbimbing pada materi
Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun
Pembelajaran 2015/2016 adalah 87,9 dengan standar deviasi sebesar 10,75.
2.
Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model Inkuiri
Problem Based Instruction pada materi Pencemaran Lingkungan di kelas X
SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2015/2016 adalah 77,778
dengan standar deviasi sebesar 6,375. Sedangkan, Keterampilan Proses Sains
siswa yang diajarkan dengan menggunakan model Inkuiri Terbimbing pada
materi Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun
Pembelajaran 2015/2016 adalah 74,7 dengan standar deviasi sebesar 11,85.
3.
Perbandingan Hasil Belajar diperoleh dari perbandingan rata-rata hasil belajar
siswa yaitu 71,778 : 81,481 (1:1,1). Sedangkan Perbandingan Keterampilan
Proses Sains diperoleh dari perbandingan rata-rata Keterampilan Proses Sains
siswa yaitu 74,7: 87,9 ( 1: 1,1). Model pembelajaran inkuiri terbimbing
memiliki hasil yang lebih tinggi dibandingkan Problem Based Instruction
pada materi Pencemaran Lingkungan di kelas X IPA SMA Negeri 2
Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2015/2016.
60
5.2.Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka
penulis mengajukan beberapa saran antara lain:
1.
Kepada guru biologi, diharapkan dapat menggunakan model pembelajaran
inkuiri terbimbing dipadu problem based instruction (PBI) pada materi
pencemaran lingkungan, dikarenakan materi pencemaran lingkungan banyak
terdapat masalah yang nyata yang dapat membuat siswa berpikir kritis untuk
memecahkan masalah dan mencari solusi untuk setiap permasalahan,
sehingga hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa lebih baik.
2.
Kepada
mahasiswa
calon
guru,
diharapkan
menggunakan
model
pembelajaran Inkuiri terbimbing dipadu PBI dalam pembelajaran tertentu,
sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih bervariasi.
61
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, S.S., (2014), Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi kurikulum
2013, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Ambarsari, W., Santosa, S., dan Maridi, (2013), Penerapan Pembelajaran inkuiri
terbimbing terhadap keterampilan proses sains dasar pada pelajaran
biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta, Journal of Biology
Education 5: 81-95
Amelia, A., Hartono, dan Sari, D.K., (2014), Penerapan model Problem Based
Instruction untuk meningkatkan keterampilan proses sains di sekolah
menengah atas, Journal of Chemical Education 1: 1-8
Ango, M.L.,(2002), Mastery of Science Process Skills and Their Effective Use in
the Teaching
of Science: An Educology of Scienceducation in the
Nigerian Context, International Journal of Educology
16: 11-30,
International Journal of Educology 16: 11-30
Arikunto, S., (2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Penerbit
Bumi Aksara , Jakarta.
Atikasari,S.,Isnaeni, W ., dan Prasetyo, A.P.B., (2012), Pengaruh Pendekatan
Problem Based Learning dalam Materi Pencemaran Lingkungan Terhadap
Kemampuan Analisis, Unnes Journal of Biology Education ISSN 22526579, 18-25
Darmana,R., (2012), Pengaruh Model Problem-Based Instruction Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran Matematika,
Skripsi,Universitas Ganesha Jakarta.
Darmana, kdk.R., Sedanayasa, Gd., dan Antarai, Ni Ngh.M., (2012), Pengaruh
model Problem-based Instruction terhdap kemampuan pemecahan masalah
dalam pembelajaran matematika, Jurnal Pendidikan Ganesha 1: 1-10
Depdiknas. 2003. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
Deta, U.A., Suparmi, dan Widha, S., (2013), Pengaruh metode inkuiri terbimbing
dan proyek, kreativitas serta keterampilan proses sains terhadap prestasi
belajar siswa, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 9: 28-34
Dimyati dan Mudjiono, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Depdikbud: Dirjen
Dikti, Jakarta.
62
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2012), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Penelitian
Kependidikan , FMIPA Unimed, Medan.
Irnaningtyas, (2013), Biologi untuk SMA/MA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Ngalimun, (2013), Strategi dan Model Pembelajaran, Penerbit Aswaja Pressindo
Yogyakarta.
Pradani, N.C., Zubaidah, S., dan Lestari, U., (2014), Pengaruh model
pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) dipadu dengan Jigsaw
terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa, Jurnal
Pendidikan Biologi 1: 1-10
Putri, H.N., Wisanti, dan Hidayati, S.N., (2014), Penerapan model pembelajaran
Problem-Based Instruction pada materi pencemaran air untuk
meningkatkan keterampilan proses sains siswa SMP kelas VII, Jurnal
Pendidikan Biologi UNESA 1: 1-6
Rizky,P., (2014), Pencemaran Udara, http://softilmu.blogspot.com/ 2014/06/
pencemaran-udara.html, (Diakses pada tanggal 25 Januari 2016)
Rokhmatika, S., Halita, dan Prayitno, B.A., (2012), Pengaruh Model inkuiri
terbimbing dipadu kooperatif jigsaw terhadap kemampuan proses sains
ditinjau dri kemampuan akademik, Journal of Biology Education 4: 72-83
Rustaman, N.Y., (2005), Strategi Belajar Mengajar Biologi, Jurusan Pendidikan
Biologi FMIPA UPI, Bandung.
Sanjaya, W., (2008). Perencnaan dan
Kencana Prenada Media, Jakarta.
desain sistem pembelajaran, Penerbit
Sanjaya, W., (2009). Kurikulum dan Pembelajaran, Penerbit Kencana Prenadan
Media, Jakarta.
Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Kencana Prenada Media, Jakarta.
Saragih, P.A.H., (2012), Penerapan Pertanyaan Produktif untuk Meningkatkan
Kemampuan Siswa dalam Kerja Ilmiah dan Pemahaman Konsep pada
Pembelajaran Struktur dan Fungsi Sel di Kelas XI-IPA SMA Yapim BiruBiru T.P.2011/2012, Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan.
Suprihatin, E., Hidayah, Y., (2014), Penerapan model pembelajaran inkuiri
terbimbing pada konsep pencemaran lingkungan dalam melatih
63
keterampilan menyelesaikan masalah siswa kelas VII MTS ATTHOHIRIYAH, Jurnal Ilmiah Kependidikan 9: 11-24
Susilawati, Susilawati, dan Sridana, N., (2014), Pengaruh model pembelajaran
inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains siswa, Jurnal tadris
IPA Biologi FITK IAIN Mataram 9: 27-36
Trianto, (2008), Mendesain Pembelajaran Kontekstual di Kelas, Penerbit Cerdas
Pustaka Publisher, Jakarta.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Waryantobio, (2012), Pencemaran, http://waryantobio.blogspot.com/2012/04/lks
pencemaran- kd-4.html, (Diakses pada tanggal 25 Januari 2016)
Wena, M., (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.