PENGARUH PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI DALAM MENGURANGI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA DI SMA N 11 MEDAN T.A. 2015/2016.

(1)

PENGARUH PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

TEKNIK DISKUSI DALAM MENGURANGI KESULITAN

BELAJAR MATEMATIKA DI SMA N 11 MEDAN

T.A. 2015/2016

SKRIPSI

OLEH:

Anggi Muharman Lubis

Nim: 1103151003

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

PENGARUH PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

TEKNIK DISKUSI DALAM MENGURANGI KESULITAN

BELAJAR MATEMATIKA DI SMA N 11 MEDAN

T.A. 2015/2016

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

OLEH:

Anggi Muharman Lubis

Nim: 1103151003

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

DATA PRIBADI

Nama : Anggi Muharman Lubis Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 17 Juli 1992 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Belum Menikah Nama Ayah : Alm.Tajuddin Lubis Pekerjaan : -

Nama Ibu : Yusni Rais Pekerjaan : Pensiunan PNS

Alamat Orang Tua : Jl. Pukat I Gg. Batu 5 Nomer 8 Medan

RIWAYAT PENDIDIKAN

Sekolah Dasar : SD Muhammadiyah 06 Medan T.A 1998 s/d 2004

Sekolah Menengah Pertama : SMP Muhammadiyah 02 Medan T.A 2005 s/d 2007

Sekolah Menengah Atas : SMK Swasta Mandiri Medan Estate T.A 2007 s/d 2010

PENGALAMAN KULIAH

1. Pernah melaksanakan PPLT di SMA Teladan Pematangsiantar 2. Melakukan Penelitian di SMA Negeri 11 Medan

Hormat saya,


(8)

i

ABSTRAK

ANGGI MUHARMAN LUBIS. NIM. 1103151003. Pengaruh Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Dalam Mengurangi Kesulitan Belajar Matematika di SMA N 11 Medan TA. 2015/2016. Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah : Adakah pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi untuk mengurangi kesulitan belajar matematika di SMA N 11 Medan TA. 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dalam mengurangi kesulitan belajar matematika di SMA N 11 Medan TA. 2015/2016

Jenis penelitian ini adalah ekperimen semu dengan desain pre-test dan post-test. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode

purposive sampling dari siswa yang berjumlah 30 orang sehingga diketahui 10

orang siswa yang akan diberikan layanan bimbingan kelompok. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket yaitu angket mengurangi kesulitan belajar matematika sebanyak 35 butir yang terlebih dahulu diujicobakan dan dianalisis oleh peneliti untuk mendapatkan angket yang valid dan reliable.

Dari hasil analisis diperoleh data Pre-Test rata-rata = 80% termasuk kategori sedang dan 20% termasuk kategori tinggi, dan rata-rata Post-Test =10% termasuk kategori rendah dan 90% sedang. Teknik uji hipotesis menggunakan rumus uji wilcoxon yang memperoleh hasil Jhitung = 0 sedangkan harga Jtabel = 8, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dalam mengurangi kesulitan belajar matematika di SMA N 11 Medan Ta. 2015/2016. pada taraf nyata  = 0,05. Hal ini terlihat dari Jhitung

<

J

tabel (0 < 8).

Kata Kunci : Bimbingan Kelompok, Teknik Diskusi, Kesulitan Belajar Matematika


(9)

i

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji yang dalam dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmatNya kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik – baiknya.

Skripsi yang berjudul : Pengaruh Penerapan Layanan Bimbingan

Kelompok Teknik Diskusi Dalam Mengurangi Kesulitan Belajar Matematika di SMA N 11 Medan TA. 2015/2016, adalah sebuah usaha yang disusun penulis

untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat – syarat dalam mencapai gelar Serjana Pendidikan ( S.Pd ) pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa untuk kesempurnaan skripsi ini, penulis tidak dapat menafikan partisipasi pihak lain yang turut memberikan bantuan moril maupun materil, untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih sedalam – dalamnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan, Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan bidang Akademik, Bapak Dr. Aman Simaremare, MS selaku Wakil Dekan bidang Umum dan Keuangan dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut,M.Pd selaku Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan.

3. Ibu Dra, Zuraida Lubis, M.Pd, Kons selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan dan juga Ibu Dra. Nur Arjani, M.pd selaku Sekertaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan di Unimed.


(10)

ii

4. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd, Kons selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA) sekaligus selaku Dosen Pembimbing Skripsi (PS) penulis, yang telah banyak memberikan bimbingan selama masa perkuliahan di Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Unimed.

5. Ibu Dr. Nur’aini, MS, Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, Bapak Prof.Dr.Abdul Munir, M.Pd selaku dosen penyelaras sekaligus dosen penguji yang telah banyak memberikan saran, arahan, dan kritikan dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah banyak memberikan Ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi kepada penulis selama berada didalam maupun diluar perkuliahan.

7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada penulis terutama dalam usaha surat – menyurat.

8. Rasa hormat kepada Bapak Drs.K.Lumbantoruan,MPd Selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 11 Medan, dan Dra. Amnizar Lubis selaku guru Bimbingan Konseling, yang telah membantu proses penelitian dengan sangat baik, serta seluruh staf SMA Negeri 11 Medan yang membantu peneliti, terima kasih atas izin, bantuan dan kerjasama kepada penulis selama penelitian disekolah tersebut.

9. Khusus buat keluarga tercinta teristimewa kedua orang tua, Alm Tajuddin Lubis (ayahanda) dan Yusni Rais (Ibunda) yang telah banyak memberi kasih sayang kepada penulis dalam segi moril, materil, dan spiritual,


(11)

iii

sehingga penulis dapat menyelesaikan Pendidikan S1 pada Program Studi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan / BK FIP Universitas Negeri Medan. Terimakasih selalu mendoakan dan memperjuangkan penulis dengan sepenuh hati dalam menyelesaikan studi sampai keperguruan tinggi.

10.Saudara-saudariku yang sangat kukasihi: Kakak Eva Yunita Khairani Lubis, Emy Yunianti Lubis, Nuriaty Prasetya Lubis, Fitria Lubis, Abang Ali Musa Madong Lubis, Adik Destri Anggraini Lubis.

11.Buat seseorang yang spesial, Riska Juliana Sitepu terimakasih atas doa dan semangat serta dukungan yang selama ini menguatkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

12.Sahabat-sahabatku di SMA dan Seperkumpulan Alam Bebas : Saiful Sahnan, Fajar, Adi, Anda Bongor, Boyent, Dobol, Weli, Joko, Zikri. Teman – teman di PPLT SMA Teladan Siantar. Serta teman – teman seperjuangan penulis satu bimbingan Riska, Imel, Rizky, Dila, Rio, Rendy dan Buat Teman – teman BK reguler A 2010 tanpa terkecuali.

13.Dan tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada siswa SMA Negeri 11 Medan yang membantu penulis dalam pengisian angket, dan kesediannya menjadi subjek penelitian dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Atas segala dukungan dan jasa mereka penulis tidak dapat membalasnya, Seiring doa semoga ALLAH SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, serasa mengharap ridhoNya dan dengan segala kerendahan hati penulis menyerahkan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.


(12)

iv

Penulis menerima saran yang sifatnya membangun demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khusus dalam bidang bimbingan dan konseling . Terimakasih.

Medan, Desember 2015 Penulis

ANGGI MUHARMAN LUBIS NIM. 1103151003


(13)

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI………...………... vi

DAFTAR TABEL………. viii

DAFTAR LAMPIRAN………. ix

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 5

1.4 Perumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II : KAJIAN TEORI... 7

2.1 Kerangka Teoritis ... 7

a. Pengertian Kesulitan Belajar ... 7

b. Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar Matematika . 9 c. Kekeliruan Umum yang dilakukan oleh anak Berkesulitan Belajar Matematika ... 9

d. Pengajaran Remedial Matematika... 10

e. Bimbingan Kelompok ... 12

1. Pengertian Bimbingan Kelompok ... 12

2. Tujuan Bimbingan Kelompok ... 14

3. Asas-Asas Bimbingan Kelompok ... 15

4. Komponen Bimbing Kelompok ... 15

5. Teknik Diskusi dalam Bimbingan Kelompok ... 18

6. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Dalam Mengurangi Kesulitan Belajar Matematika... 20

2.2 Kerangka Konseptual ... 20

2.3 Hipotesis ... 21

BAB III : METODE PENELITIAN ... 22

3.1 Jenis Penelitian ... 22

3.2 Desain Penelitian ... 22

3.3 Subjek Penelitian... . 22

3.4 Kontrol Varian... 23

3.5 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 25

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.5 Teknik Analisis Data ... 28

3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30


(14)

vii

4.2 Persiapan Penelitian... 31

4.3 Pelaksanaan Penelitian... 31

4.4 Pengujian Persyaratan Analisis... 32

4.5 Hasil Penelitian ... 34

4.6 Pengujian Hipotesis ... 39

4.7 Pembahasan Penelitian ... 40

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 44

5.2 Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45


(15)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert... 26 Tabel 2: Kisi-Kisi angket kesulitan Belajar Matematika

(belum valid)... 26 Tabel 3: Hasil Uji Validasi angket (valid)... 33 Tabel 4: Hasil Pre-test (sebelum diberi layanan bimbingan kelompok

Teknik diskusi... 34 Tabel 5 Hasil post-test (setelah diberi layanan bimbingan kelompok

Teknik diskusi... 35 Tabel 6 Analisis data... 36


(16)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Penelitian Mengurangi Kesulitan Belajar... 46

Lampiran 2 Sebaran Data Uji Coba Angket Mengurangi Kesulitan Belajar Matematika di SMA Negeri 11 Medan... 48

Lampiran 3 Perhitungan Validitas Angket Mengurangi Kesulitan Belajar Matematika... 49

Lampiran 4 Perhitungan Reliabilitas Angket Mengurangi kesulitan Belajar Matematika... 52

Lampiran 5 Angket Penelitian Mengurangi Kesulitan Belajar Untuk Post-Test... 55

Lampiran 6 Skor Data Pre-Test Kesulitan Belajar Matematika... 57

Lampiran 7 Skor Data Post-Test Kesulitan Belajar Matematika... 58

Lampiran 8 Tabulasi Data Penelitian... 59

Lampiran 9 Perhitungan Kategori Mengurangi Kesulitan Belajar Matematika Sebelum Diberi Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Pada Siswa Kelas X-9 di SMA Negeri 11 Medan T.A 2015/2016... 60

Lampiran 10 Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standar Deviasi (SD) Pre-Test... 62

Lampiran 11 Perhitungan Kategori Mengurangi Kesulitan Belajar Matematika Setelah Diberi Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Pada Siswa Kelas X-9 di SMA Negeri 11 Medan T.A 2015/2016... 64

Lampiran 12 Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standar Deviasi (SD) Pre-Test... 66

Lampiran 13 Pengujian Hipotesis... 68

Lampiran 14 Perhitungan Penurunan Kecemasan ... 72

Lampiran 15 Jadwal Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Dalam Mengurangi Kesulitan Belajar Matematika SMA Negeri 11 Meda ... 73


(17)

x

Lampiran 16 Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling

(RPLBK)... 74 Lampiran 17 Dokumentasi Penelitian... 90


(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Banyak orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang paling sulit. Meskipun demikian, semua orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Seperti halnya bahasa, membaca, dan menulis, kesulitan belajar matematika yang sesuai.

Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari SD sampai SLTA dan bahkan juga perguruan tinggi. Ada banyak alasan mengapa siswa harus mempelajari matematika. Cornelius (1982:38) mengemukakan lima alasan\ perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berfikir yang jelas dan logis (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya .

Konsep menunjuk pada pemahaman dasar. Siswa mengembangkan suatu konsep ketika mereka mampu mengklasifikasikan atau mengelompokkan benda-benda atau mereka dapat mengasosiasikan suatu nama dengan kelompok benda-benda tertentu. Sebagai contoh anak mengenal konsep segitiga sebagai suatu bidang yang dikelilingi oleh tiga garis lurus. Pemahaman anak tentang konsep segitiga dapat dilihat pada saat anak mampu membedakan berbagai bentuk geometri lain dari segitiga.


(19)

2

Pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan ketrampilan. Dalam pemecahan masalah biasanya melibatkan beberapa kombinasi konsep dan ketrampilan dalam suatu situasi baru atau situasi yang berbeda. Sebagai contoh pada saat siswa diminta untuk mengukur luas selembar papan, beberapa konsep dan keterampilan ikut terlibat. Beberapa konsep yang terlibat adalah, bujur sangkar, garis sejajar, dan sisi, beberapa keterampilan yang terlibat adalah ketrampilan mengukur, menjumlahkan dan mengalikan.

Dalam dunia pendidikan matematika di Indonesia dikenal adanya matematika modern. Pada sekitar tahun 1974 matematika modern mulai diajarkan di SD sebagai pengganti berhitung. Matematika modern lebih menekankan pada pemahaman struktur dasar system bilangan dari pada mempelajari keterampilan dan fakta-fakta hafalan. Pelajaran matematika modern lebih menekankan pada mengapa dan bagaimana matematika melalui penemuan dan eksplorasi. Pengajaran semacam itu agaknya telah mengabaikan beberapa aspek dari psikologi belajar dan kurang menguntungkan bagi anak berkesulitan belajar.

Karena adanya berbagai kesulitan tentang matematika modern maka muncul gagasan untuk kebali ke berhitung. Sesungguhnya persoalannya bukan terletak pada nama matematika atau berhitung, tetapi terletak pada materi yang harus diajarkan dan pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran. Nama matematika bukan merupakan persoalan karena berhitung adalah bagian dari matematika. Di Amerika Serikat sendiri telah muncul gerakan keterampilan dasar

(basic skills movement) yang mencermunkan kekecewaan terhadap matematika


(20)

3

Meskipun anak-anak berkesulitan belajar tampak mendapat keuntungan dari program yang secara langsung mengajarkan ketrampilan menghitung atau kalkulasi, keterampilan ini hanya merupakan sebagian dari pendidikan matematika. Konsep, ketrampilan, dan pemecahan masalah matematika adalah keseluruhan elemen esensial dari belajar matematika, dan arena itu harus tergabung dalam kurikulum.

Berdasarkan dialog singkat awal yang diperoleh dari guru bidang studi, guru Bk dan Siswa masalah belajar yang sering timbul dikalangan siswa, misalnya masalah pengaturan waktu belajar, memilih cara belajar yang efektif dan efisien, menggunakan buku-buku referensi, cara belajar kelompok, bagaimana mempersiapkan diri mengahadapi ujian, dari masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan program pelayanan bimbingan dan konseling untuk membantu para siswa agar mereka dapat berhasil dalam belajar. Melalui pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan siswa dapat mengalami perkembangan yang optimal baik secara akademis, psikologis dan sosial.

Informasi yang diperoleh dari siswa perlu mendapat perhatian serius di kalangan para peserta didik. Dikatakan demikian, karena kesulitan belajar yang dialami oleh para siswa di sekolah akan membawa dampak negatif, baik bagi siswa sendiri maupun lingkungannya, bahwa pada umumnya siswa sulit memusatkan perhatian atau konsentrasi saat belajar matematika. Salah satu upaya yang dilakukan oleh konselor bimbingan dan konseling dalam rangka membantu konseli adalah dengan memberikan pelayanan Bimbingan Belajar.

Prayitno (2004:309) mengemukakan bahwa bimbingan kelompok merupakan upaya bantuan kepada individu dalam suasana kelompok yang bersifat


(21)

4

bimbingan dan diarahkan kepada pemberian kemudahan dalam rangka perkembangan dan pertumbuhannya. Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi. Sering kegagalan itu terjadi disebabkan mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang memadai. Sehingga dengan diterapkannya layanan bimbingan kelompok terhadap siswa yang sulit memahami bidang studi matematika dapat memperlancar kegiatan positif dan meminimalisir tindakan-tindakan negatif saat belajar matematika.

Dari uraian diatas peneliti tertarik melakukan penelitian di SMA N 11 Medan Ta. 2015/2016 kenyataannya, masih banyak siswa yang dapat dikategorikan mengalami kesulitan belajar matematika hal ini dilihat dari dialog singkat yang dilakukan oleh peneliti, masih adanya siswa yang mengatakan tidak terlalu menyukai matematika karena tingkat kesulitannya.

Berdasarkan permasalahan diatas maka judul penelitian ini dirumuskan “Pengaruh Penerapan layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi dalam

Mengurangi Kesulitan Belajar Matematika di SMA N 11 Medan Ta. 2015/2016”.

1.2Identifikasi Masalah

Adapun Identifikasi masalah-masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Adanya kesulitan belajar matematika yang dialami siswa. 2. Kurangnya minat siswa mengerjakan soal-soal latihan di kelas

3. Sulitnya membentuk konsep, keterampilan dan pemecahan masalah bidang studi matematika.


(22)

5

4. Banyak siswa yang mengabaikan PR (Pekerjaan Rumah) untuk diselesaikan atau dikerjakan

1.3 Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini adalah Pengaruh Penerapan layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi dalam Mengurangi kesulitan belajar matematika di SMA N 11 Medan Ta. 2015/2016.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Apakah ada pengaruh layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusiuntuk mengurangi kesulitan belajar yang terjadi pada siswa SMAN 11 Medan Ta. 2015/2016.

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui pengaruh layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi dalam mengurangi kesulitan belajar matematika SMAN 11 Medan Ta. 2015/2016

1.6Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian maka diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk :

a. Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan pemikiran dan pemahaman bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan bimbingan dan konseling, khususnya dalam penerapan layanan Bimbingan Kelompok dengan topik mengurangi kesulitan belajar siswa yang diterapkan di dalam sekolah maupun di luar sekolah.


(23)

6

b. Manfaat Praktis

Setelah manfaat teoritis muncul, adapula manfaat praktis muncul. Adapun manfaat praktis yang muncul dari penelitian ini adalah:

1.Guna mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir dinamis, sekaligus mengetahui kemampuan peniliti dalam menerapkan ilmu yang dipelajari. 2.Sebagai bahan referensi dalam menambah dan memperkaya ilmu

pengetahuan khususnya Jurusan PPB/BK di Universitas Negeri Medan. 3.Bagi sekolah tempat penelitian, sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan

Layanan Bimbingan Belajar.

4.Sebagai bahan masukan bagi siswa SMAN 11 dalam memahami kesulitan belajar matematika yang wajar ataupun tidak wajar dalam kehidupan di lingkungan manapun ia berada.

5.Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan serta tambahan bagi para pihak yang berminat pada masalah yang sama.


(24)

44

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Hasil analisa data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai Jhitung = -2,803 dengan α = 0,05 dan n = 10, maka berdasarkan daftar, Jtabel = -1,96. Dengan demikian Jhitung < Jtabel (-2,803 < -1,96). Artinya Hipotesis diterima. Data Pre-test diperoleh rata – rata 75,9 sedangkan setelah pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi (Post-test) diperoleh rata-rata 55,4. Artinya skor rata-rata siswa setelah mendapat layanan bimbingan kelompok teknik diskusi lebih rendah daripada sebelum mendapat layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi. Perubahan penurunan interval Kesulitan belajar matematika siswa setelah diberi layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi sebesar 20,5 atau 37%. Hal ini menunjukan ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap kesulitan belajar matematika siswa kelas X-9 di SMA Negeri 11 Medan T.A 2015/2016 atau hipotesis dapat diterima.

5.2Saran-saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan penulis dalam penelitian ini adalah:

a) Saran untuk guru BK/ Konselor

Hendaknya lebih mengaplikasikan segala jenis bimbingan dan konseling di sekolah maupun diluar sekolah. Konselor hendaknya lebih perduli dalam mengurangi kesulitan Belajar.


(25)

45 Mengingat ditemukannya pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi untuk mengurangi kesulitan belajar matematika, maka disarankan kepada siswa yang memiliki kesulitan belajar matematika yang tergolong tinggi, agar mengikuti layanan bimbingan kelompok teknik diskusi secara teratur dan serius. Diharapkan juga siswa dapat mengurangi dan memperbaiki diri dari kesulitan belajar.

c) Saran Kepada Peneliti Lain

Kepada peneliti lain yang menaruh perhatian meneliti tentang kesulitan belajar matematika, agar lebih memperhitungkan aspek – aspek lain yang memiliki hubungan dengan kesulitan belajar matematika.

d) Mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dapat mengurangi kesulitan belajar matematika maka selayaknya layanan bimbingan kelompok teknik diskusi tetap dilaksanakan secara berkelanjutan.

e) Bagi siswa-siswi yang berkesulitan belajar matematika yang tergolong tinggi hendaknya memiliki keinginan untuk mengikuti bimbingan kelompok yang diadakan oleh konselor sekolah untuk mengurangi kesulitan belajar matematika.


(26)

45

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Mulyono. 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Aqib, Zainal. 2012. Pendidikan Karakter di Sekolah. Bandung: Yrama Widya Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Hartinah, Sitti. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika Aditama Nurgayah. 2011. Strategi dan Metode Pembelajaran. Bandung: Cita Pustaka Media

Perintis

Prayitno, dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.

Jakarta: Rineka Cipta

Prayitno.2001. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Tohirin.2007. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (BerbasisIntegrasi).Jakarta. Grafindo.

Wibowo Mungin Edi, 2005. Konseling Kelompok Pembelajaran, Unnes Press.

Winkel, W.S. dan M.M. Sri Hastuti. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.Media Abadi

Yusuf, Syamsu LN. 2011. Landasan Bimbingan dan konseling. Bandung : Rosdakarya.


(1)

4 bimbingan dan diarahkan kepada pemberian kemudahan dalam rangka perkembangan dan pertumbuhannya. Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi. Sering kegagalan itu terjadi disebabkan mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang memadai. Sehingga dengan diterapkannya layanan bimbingan kelompok terhadap siswa yang sulit memahami bidang studi matematika dapat memperlancar kegiatan positif dan meminimalisir tindakan-tindakan negatif saat belajar matematika.

Dari uraian diatas peneliti tertarik melakukan penelitian di SMA N 11 Medan Ta. 2015/2016 kenyataannya, masih banyak siswa yang dapat dikategorikan mengalami kesulitan belajar matematika hal ini dilihat dari dialog singkat yang dilakukan oleh peneliti, masih adanya siswa yang mengatakan tidak terlalu menyukai matematika karena tingkat kesulitannya.

Berdasarkan permasalahan diatas maka judul penelitian ini dirumuskan “Pengaruh Penerapan layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi dalam Mengurangi Kesulitan Belajar Matematika di SMA N 11 Medan Ta. 2015/2016”.

1.2Identifikasi Masalah

Adapun Identifikasi masalah-masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Adanya kesulitan belajar matematika yang dialami siswa. 2. Kurangnya minat siswa mengerjakan soal-soal latihan di kelas

3. Sulitnya membentuk konsep, keterampilan dan pemecahan masalah bidang studi matematika.


(2)

5 4. Banyak siswa yang mengabaikan PR (Pekerjaan Rumah) untuk

diselesaikan atau dikerjakan 1.3 Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini adalah Pengaruh Penerapan layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi dalam Mengurangi kesulitan belajar matematika di SMA N 11 Medan Ta. 2015/2016.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Apakah ada pengaruh layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusiuntuk mengurangi kesulitan belajar yang terjadi pada siswa SMAN 11 Medan Ta. 2015/2016.

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui pengaruh layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi dalam mengurangi kesulitan belajar matematika SMAN 11 Medan Ta. 2015/2016

1.6Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian maka diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk :

a. Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan pemikiran dan pemahaman bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan bimbingan dan konseling, khususnya dalam penerapan layanan Bimbingan Kelompok dengan topik mengurangi kesulitan belajar siswa yang diterapkan di dalam sekolah maupun di luar sekolah.


(3)

6

b. Manfaat Praktis

Setelah manfaat teoritis muncul, adapula manfaat praktis muncul. Adapun manfaat praktis yang muncul dari penelitian ini adalah:

1.Guna mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir dinamis, sekaligus mengetahui kemampuan peniliti dalam menerapkan ilmu yang dipelajari. 2.Sebagai bahan referensi dalam menambah dan memperkaya ilmu

pengetahuan khususnya Jurusan PPB/BK di Universitas Negeri Medan. 3.Bagi sekolah tempat penelitian, sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan

Layanan Bimbingan Belajar.

4.Sebagai bahan masukan bagi siswa SMAN 11 dalam memahami kesulitan belajar matematika yang wajar ataupun tidak wajar dalam kehidupan di lingkungan manapun ia berada.

5.Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan serta tambahan bagi para pihak yang berminat pada masalah yang sama.


(4)

44

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Hasil analisa data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai Jhitung =

-2,803 dengan α = 0,05 dan n = 10, maka berdasarkan daftar, Jtabel = -1,96.

Dengan demikian Jhitung < Jtabel (-2,803 < -1,96). Artinya Hipotesis diterima. Data Pre-test diperoleh rata – rata 75,9 sedangkan setelah pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi (Post-test) diperoleh rata-rata 55,4. Artinya skor rata-rata siswa setelah mendapat layanan bimbingan kelompok teknik diskusi lebih rendah daripada sebelum mendapat layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi. Perubahan penurunan interval Kesulitan belajar matematika siswa setelah diberi layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi sebesar 20,5 atau 37%. Hal ini menunjukan ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap kesulitan belajar matematika siswa kelas X-9 di SMA Negeri 11 Medan T.A 2015/2016 atau hipotesis dapat diterima.

5.2Saran-saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan penulis dalam penelitian ini adalah:

a) Saran untuk guru BK/ Konselor

Hendaknya lebih mengaplikasikan segala jenis bimbingan dan konseling di sekolah maupun diluar sekolah. Konselor hendaknya lebih perduli dalam mengurangi kesulitan Belajar.


(5)

45 Mengingat ditemukannya pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi untuk mengurangi kesulitan belajar matematika, maka disarankan kepada siswa yang memiliki kesulitan belajar matematika yang tergolong tinggi, agar mengikuti layanan bimbingan kelompok teknik diskusi secara teratur dan serius. Diharapkan juga siswa dapat mengurangi dan memperbaiki diri dari kesulitan belajar.

c) Saran Kepada Peneliti Lain

Kepada peneliti lain yang menaruh perhatian meneliti tentang kesulitan belajar matematika, agar lebih memperhitungkan aspek – aspek lain yang memiliki hubungan dengan kesulitan belajar matematika.

d) Mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dapat mengurangi kesulitan belajar matematika maka selayaknya layanan bimbingan kelompok teknik diskusi tetap dilaksanakan secara berkelanjutan.

e) Bagi siswa-siswi yang berkesulitan belajar matematika yang tergolong tinggi hendaknya memiliki keinginan untuk mengikuti bimbingan kelompok yang diadakan oleh konselor sekolah untuk mengurangi kesulitan belajar matematika.


(6)

45

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Mulyono. 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Aqib, Zainal. 2012. Pendidikan Karakter di Sekolah. Bandung: Yrama Widya Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Hartinah, Sitti. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika Aditama Nurgayah. 2011. Strategi dan Metode Pembelajaran. Bandung: Cita Pustaka Media

Perintis

Prayitno, dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Prayitno.2001. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Tohirin.2007. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (BerbasisIntegrasi).Jakarta. Grafindo.

Wibowo Mungin Edi, 2005. Konseling Kelompok Pembelajaran, Unnes Press.

Winkel, W.S. dan M.M. Sri Hastuti. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.Media Abadi

Yusuf, Syamsu LN. 2011. Landasan Bimbingan dan konseling. Bandung : Rosdakarya.