2. Teknik Lanjutan I : Teknik Simak Libat Cakap SLC
Dalam melakukan proses penyadapan, peneliti berpartisipasi sambil menyimak, artinya peneliti berpartisipasi dalam pembicaraan dan
menyimak pembicaraan. Keikutsertaan peneliti dapat aktif maupun reseptif. Keikutsertaan peneliti didalam pembicaraan diakui dan
disadari oleh mitrawicara, tanpa disadari oleh mitrawicara bahwa yang diperhatikan oleh peneliti adalah penggunaan singkatan dan akronim
yang digunakan oleh mitrawicara. 3.
Teknik Lanjutan II : Teknik Simak Bebas Libat Cakap SBLC Dalam teknik ini peneliti tidak ikut berpartisipasi dalam percakapan.
Peneliti hanya menyimak apa yang dikatakan oleh orang-orang yang terlibat percakapan.
4. Teknik IV : Teknik Catat
Setelah teknik pertama, kedua dan ketiga selesai digunakan maka seluruh percakapan yang tertuang di dalam monitor disimpan ke dalam
disket atau flash disck yang kemudian dicetak atau di print.
3.5 Metode dan Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, langkah-langkah berikut diambil untuk menganalisis data tersebut. Setelah semua data yang relevan untuk penelitian ini
dikumpulkan kemudian diseleksi data yang termasuk singkatan dan akronim, mendaftarkan seluruh singkatan dan akronim yang terdapat dalam chatting,
mengklasifikasikan data yang telah diteliti, memaparkan hasil analisis secara menyeluruh yang menggunakan singkatan dan akronim.
Universitas Sumatera Utara
Metode yang digunakan dalam teknik analisis data adalah metode padan yakni penentuan satuan lingual dengan menyesuaikan, menyelaraskan,
mencocokkan, atau memadankan identitas satuan lingual dengan unsur penentunya Sudaryanto, 1993: 26. Metode padan dapat dilakukan dengan
metode pilah. Singkatan dan akronim yang terdapat dalam chatting di Internet akan diketahui berkat daya pilah yang digunakan oleh peneliti.
Contoh: Jejaka : “hi, how r u?” = hai, how are you? ‘hai apa kabar?’
Gadis : “im 5n, thx.” = I am fine, thanks. ‘saya baik-baik saja, terima kasih.’
Jejaka : “asl pls.” = age, sex, location, please? ’permohonan saat menanyakan umur, jenis kelamin dan lokasi.
Gadis : “21 fIna.”= 21, female, Indonesia. 21 tahun, perempuan, dari Indonesia.
Jejaka : “oic, dr Indo jg ya?PSSDMN?” = Oh, i see. ‘Oh saya mengerti, dari Indonesia juga ya. Posisi dimana?”
Jejaka : “oh...Mjg Bdg...Kmh kbr BDG?” = Oh, Mojang Bandung, Kumaha kabar Bandung?
Saat memulai percakapan 1 Jejaka tidak mengetahui siapa yang diajak bicara. Oleh karena itu, pemakai 1 menggunakan bahasa Inggris agar dapat
berkomunikasi secara internasional. Setelah jejaka mengetahui identitas dari lawan bicaranya gadis maka Jejaka menggunakan bahasa Indonesia bahkan
kemudian dilanjutkan dengan bahasa Sunda yang merupakan bahasa daerah Bandung.
Universitas Sumatera Utara
Percakapan di atas menggunakan bahasa inggris. Dalam hal ini bahasa Indonesia sebagai bahasa dasar dan bahasa Inggris sebagai bahasa yang
dipasangkan yang berupa serpihan-serpihan pieces. Dengan metode padan dapat dilihat dari contoh bahwa dalam chatting banyak menggunakan bahasa Inggris.
Dengan teknik pilah maka setiap kata yang telah dipadankan tersebut dipilah-pilah dari bahasa pertamanya.
Kemudian untuk menjelaskan makna yang terkandung dalam suatu ujaran digunakan teknik sisip, yaitu penyisipan unsur satuan lingual agar menghasilkan
satu tuturan yang baru Sudaryanto, :1993:64. Percakapan di atas, ujaran jejaka sulit dimengerti orang awam. Sehingga untuk menjelaskan maksud tuturannya
maka digunakan teknik sisip, sehingga ujarannya menjadi “age, sex, location, please?’’ yang dapat dipahami sebagai permintaan tentang umur, jenis kelamin,
dan lokasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV SINGKATAN DAN AKRONIM DALAM CHATTING DI INTERNET
4.1 Penggunaan Pola Singkatan dan Akronim yang dalam Chatting di Internet
Sebelum melakukan analisis, data dalam penelitian ini dimasukkan ke dalam tabel kemudian dikelompokkan sesuai dengan jenis masing-masing.
Adapun jenis yang dimaksud adalah singkatan dan akronim. Singkatan kemudian dibagi menjadi enam pola dan akronim dibagi menjadi dua pola.
4.1.1 Penggunaan Pola Singkatan dalam Chatting di Internet
Pola singkatan dalam Chatting adalah: Pola I : Singkatan yang menggunakan huruf awal kapital.
PolaII : Bentuk singkatan. Bentuk singkatan ini disebut juga pemendekan kata. Pola III : Angka sebagai pengganti huruf atau kata.
Pola IV : Gabungan huruf dan angka. Pola V : Singkatan yang mengubah beberapa huruf.
Pola VI : Singkatan yang menghilangkan unsur vokal sebuah kata.
Universitas Sumatera Utara