Pengolahan Data dengan Microsoft Office Excel 2007

7. Maka akan tampil seperti gambar di bawah ini: Gambar 5.4 Tampilan Chart Nilai penjualan energi listrik di PLN Persero cabang Binjai dalam Microsoft Office Excel 2007

5.5 Pengolahan Data dengan Microsoft Office Excel 2007

Dari data di atas dapat ditentukan besarnya peramalan den g an α = 0 ,9 . Dan untuk setiap perhitungan akan diberi nama tiap kolom seperti berikut ini: 1. Pada kolom pertama ditulis keterangan dengan t 2. Pada kolom ke dua ditulis keterangan dengan X t 3. Pada kolom ke tiga ditulis keterangan dengan S t 4. Pada kolom ke empat ditulis keterangan dengan S t 5. Pada kolom ke lima ditulis keterangan dengan a t 6. Pada kolom ke enam ditulis keterangan dengan b t 7. Pada kolom ke tujuh ditulis keterangan dengan F t+m Universitas Sumatera Utara 8. Pada kolom ke delapan ditulis keterangan dengan e t 9. Pada kolom ke sembilan ditulis keterangan dengan |e t | 10. Pada kolom ke sepuluh ditulis keterangan dengan e t 2 11. Pada kolom ke sebelas ditulis keterangan dengan PE t 12. Pada kolom ke duabelas ditulis keterangan dengan |PE t | Maka perhitungan masing-masing untuk periode, data aktual, pemulusan eksponensial tunggal, pemulusan eksponensial ganda, konstanta, slope, forecast, dan error adalah sebagai berikut: 1. Periode t Periode dalam kasus ini adalah tahun, dari 1996 sampai dengan 2008, yang kemudian digantikan dengan periode 1 sampai dengan 13. 2. Data aktual Xt Data aktualnya adalah nilai penjualan energi listrik PT. PLN Persero Cabang Binjai dari tahun 1996 sampai dengan 2008. 3. Pemulusan Eksponensial Tunggal S ’ . Untuk periode pertama yakni tahun 1996, adalah sebesar periode pertama dari data historisnya, sehingga rumus yang tertera pada sel C2 adalah =B2. Sedangkan untuk periode kedua yakni untuk tahun 1997 dapat menggunakan rumus =0,9B3+1-0,9C2. Dalam kasus ini untuk sel C3 menghasilkan angka 55,36. Untuk periode ketiga sampai periode ke tigabelas kita tinggal menyalin rumus pada sel C3. Universitas Sumatera Utara 4. Pemulusan Eksponensial Ganda S ” Untuk periode pertama yakni tahun 1996, adalah sebesar periode pertama dari data historisnya, sehingga rumus yang tertera pada sel D2 adalah =B2. Sedangkan untuk periode kedua yakni untuk tahun 1997 dapat menggunakan rumus =0,9C3+1-0,9D2. Dalam kasus ini untuk sel D3 menghasilkan angka 54,65. Untuk periode ketiga sampai periode ke tigabelas kita tinggal menyalin rumus pada sel D3. 5. Nilai konstanta pada periode ke t a t Dicari pada periode kedua, dengan rumus pada sel E3 adalah =2C3-D3, sehingga menghasilkan angka 56,07. Untuk tahun-tahun berikutnya tinggal menyalin rumus pada sel E3. 6. Nilai slope b t Dicari pada periode kedua, dengan rumus pada sel F3 adalah =0,91- 0,9C3-D3, sehingga menghasilkan angka 6,38. Untuk tahun-tahun berikutnya tinggal menyalin rumus pada sel F3. 7. Peramalan F t+m Dicari pada periode ketiga, dengan rumus pada sel G4 adalah =E3+F3, sehingga menghasilkan angka 62,45. Untuk tahun-tahun berikutnya tinggal menyalin rumus pada sel G4. Dan rumus untuk peramalan pada periode ke empatbelas atau tahun 2009 adalah =E14+F14 yang menghasilkan 535,25. Dan untuk periode ke limabelas atau tahun 2010 adalah =E14+F142 yang menghasilkan 596,52. Setelah selesai akan tampil seperti gambar dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 5.5 Hasil Peramalan dalam Metode Pemulusan Eksponensial Ganda Satu Parameter dari Brown

5.6 Menghitung Ketepatan Peramalan