pengembalian saham tinggi dan sering melakukan transaksi. Karakteristik perusahaan tidak hanya dilihat dari besar atau kecilnya ukuran perusahaan, namun
dapat juga dilihat jenis usaha dalam suatu industri, karena masing-masing memiliki karakteristik berbeda dalam memikat investor.
2.2 Kajian Empiris
Terdapat beberapa penelitian mengenai pengaruh pembagian dividen tunai terhadap reaksi investor. Fuller dan Goldstein 2003 menguji hubungan kebijakan
dividen dengan pergerakan pasar. Mereka menemukan, besarnya dividen tunai yang dibagikan perusahaan berpengaruh terhadap reaksi investor dalam
melakukan transaksi, yang di indikasikan oleh frekuensi perdagangan saham. Variabel dividen tunai dengan menggunakan data dividend pershare dengan
asumsi bahwa perusahaan yang membagikan dividen hanya berupa kas dividen dan tidak dengan bentuk lain. Penelitian ini menggunakan natural logaritma
InDPS untuk menghindari perbedaan range yang cukup besar antar sampel perusahaan.
Sularso 2003 menganalisis pengaruh pengumuman ex-dividend date di Bursa Efek Jakarta dengan menggunakan sampel 14 saham dengan metode event
study. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga saham bereaksi negatif terhadap informasi pengumuman dividen naik pada saat ex-dividend date, dan bereaksi
positif terhadap informasi pengumuman dividen turun pada saat ex-dividend date. Ni Made Ria dan Nurul Husnah 2006 menganalisis pengaruh dividen
tunai dan ukuran perusahaan pada industri manufaktur terhadap perilaku investor. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah perilaku
investor yang diproksikan dengan transaksi frekuensi investor. Penelitian ini mengambil sampel perusahaan bidang industri manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2000-2005 dengan metode model regresi logit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanda koefisien DPS sebagai proksi dividen tunai
titidak sesuai dengan prediksi dimana hasilnya adalah semakin rendah nilai DPS, semakin besar kemungkinan frekuensi investor untuk melakukan transaksi.
Zainafree 2005 meneliti reaksi harga saham dari pengumuman pembayaran dividen serta menguji perbedaan reaksi harga saham yang
ditimbulkan dari pengumuman pembayaran dividen tunai naik dan turun. Penelitian ini menggunakan pendekatan event study, dengan sampel sebanyak 76
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2001-2004. Hasil dari penelitian ini menunjukkkan bahwa reaksi harga saham positif terhadap
pengumuman pembayaran dividen tunai naik, harga saham tidak bereaksi terhadap pengumuman pembayaran dividen tunai turun, dan reaksi harga saham
yang ditimbulkan dari pengumuman pembayaran dividen tunai naik tidak berbeda secara signifikan terhadap pengumuman pembayaran dividen tunai turun.
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu menunjukkan adanya
ketidakkonsistenan. Fuller dan Goldstein 2003 menunjukkan bahwa besarnya dividen tunai berpengaruh terhadap reaksi investor dalam melakukan transaksi.
Penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh Sularso 2003 menunjukkan bahwa harga saham bereaksi positif terhadap informasi pengumuman dividen turun pada
saat ex-dividend date. Sedangkan Zainafree 2005 menemukan bahwa reaksi harga saham positif terhadap pengumuman pembayaran dividen tunai naik. Ni
Made Ria dan Nurul Husnah 2006 menemukan hal yang berbeda yaitu dividen tunai DPS tidak memengaruhi transaksi frekuensi investor dalam perdagangan
saham. Penelitian ini menguji kembali ekternal validitas dari penelitian terdahulu.
Perbedaan hasil yang diperoleh pada penelitian terdahulu dapat terjadi karena perbedaan variabel pengukur, objek dan periode penelitian. Variabel independen
dalam penelitian ini adalah dividen tunai yang diproksikan dengan dividend payout ratio, dividend yield, ukuran perusahaan yang diproksikan dengan nilai
kapitalisasi pasar, dan perbedaan subsektor pada industri yang sama. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku investor. Objek penelitian adalah
perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 sampai dengan 2013.
2.3 Kerangka Konseptual Penelitian