Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kebijakan Dividen, Cash Holding, Ukuran Perusahaan dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Perusahaan LQ – 45 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2013

(1)

i

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, KEBIJAKAN DIVIDEN, CASH HOLDING, UKURAN PERUSAHAAN DAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Perusahaan LQ – 45 Di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh: AHMAD DARMANTO

NIM: 1111082000065

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

ii

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kebijakan Dividen, Cash Holding, Ukuran Perusahaan dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan

(Studi Perusahaan LQ – 45 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2013)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh: Ahmad Darmanto NIM. 1111082000065

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yahya Hamja, MM Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc NIP. 19490602 197803 1 002 NIDN. 2004068701

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Selasa, 11 Agustus 2015 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Ahmad Darmanto

2. NIM : 1111082000065

3. Jurusan : Akuntansi Manajemen

4. Judul Skripsi : Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kebijakan Dividen, Cash Holding, Ukuran Perusahaan dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Perusahaan LQ – 45 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2013)

Setelah mencermati dan memperlihatkan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ketahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11 Agustus 2015

1. Najwa Khairina, M.Si

2. Dr. Amilin, SE.,Ak.,M.Si.,CA.,QIA.,BKP. NIP. 19730615 200501 1 009

3. Dr. Rini, Ak., CA. NIP. 19760315 200501 2 002


(4)

(5)

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama Mahasiswa : Ahmad Darmanto

NIM : 1111082000065

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mempu mengembangkan dan tidak mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain. 3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya,dan telahn melalui pembuktian yang dapatdipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk dikenakan sanksi berdasarkan peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 22 September 2015


(6)

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Data Pribadi

Nama : Ahmad Darmanto

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Jakarta 1993

Jenis Kelamin : Laki-laki

Nama Ayah : Mukhidin

Nama Ibu : Parjini

Anak Ke Dari : 1 dari 2 bersaudara

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Alamat : Jl. Pasir Putih RT 04 RW 04 No. 48

Kel. Pasir Putih, Kec. Sawangan. Depok

No. Telp : 0812 8687 4498

E-mail : darmanto1993@gmail.com

II. Pendidikan Formal

1999 – 2005 : SDN 08 Pondok Labu 2005 – 2008 : SMPN 226 Jakarta Selatan 2008 – 2011 : SMAN 97 Jakarta Selatan

2011 – 2015 : S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.


(7)

vii

INFLUENCE OF PROFITABILITY, LEVERAGE, DIVIDEND POLICY,CASH HOLDING, FIRM SIZE AND CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY TO VALUE OF THE COMPANY

ABSTRACT

This research purposes is to analyze the influence of profitability, leverage, dividend policy, cash holding, firm size and corporate social responsibility on value of the company. This research uses samples of company who listed in index LQ – 45 during 2009 - 2013 period. The number of company uses for sample is 8 companies with 5 years observation. Based on method purposive sampling, the total of research sample is 40 financial statements. Hypothesis in this research uses multiplier regression.

The Result of this research is indicates that profitability, dividend policy and firm size have influence on value of the company. On the other hand, leverage, cash holding and corporate social responsibility have no influence on value of the company. On the determination of test there is influence of 69,7 % of the independent variables (profitability, leverage, dividend polic, cash holding, firm size and corporate social responsibility) of the dependent variable (value of company). Meanwhlie, a total of 30,3 % is affected by other variables and not included into this regression analysis, such as good corporate governance, investment opportunity set, andreturn on assets.

Keyword : profitability, leverage, dividend policy, cash holding, firm size, corporate social responsibility and value of company


(8)

viii

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, KEBIJAKAN DIVIDEN, CASH HOLDING, UKURAN PERUSAHAAN DAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh profitabilitas, leverage, kebijakan dividen, cash holding, ukuran perusahaan dan corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di indeks LQ – 45 selama periode 2009-2013. Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel penelitian ini adalah 8 perusahaan dengan pengamatan selama 5 tahun. Berdasarkan metode purposive sampling, total sampel penelitian adalah 40 laporan keuangan, pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas, kebijakan dividen dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan leverage, cash holding dan corporate social responsibility tidakberpengaruh terhadap nilai perusahaan. Pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar 69,7 % dari variabel independen (profitabilitas, leverage, kebijakan dividen, cash holding, ukuran perusahaan dan corporate social responsibility) terhadap variabel dependen (nilai perusahaan). Sedangkan sebanyak 30,3 % di pengaruihi oleh variabel lain dan tidak termasuk kedalam analisis regresi ini, seperti corporate governance, investment opportunity set, dan return on assets.

Kata kunci : profitabilitas, leverage, kebijakan dividen, cash holding, ukuran perusahaan, corporate social responsibility dan nilai perusahaan


(9)

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan rahmatnya bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kebijakan Dividen, Cash Holding, Ukuran Perusahaan dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Perusahaan LQ – 45 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2013).”. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW manusia paling muliaa, yang telah memberikan teladan bagi semua umat manusia.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus dielesaikan sebagai syarat guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, syukur Alhamdulillah penulis haturkan atas kekuatan Allah SWT yang telah anugerahkan. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tuaku, ibu Parjini dan Bapak Mukhidin tercinta atas segala kasih sayang, cinta, perhatian, semangat, dukungan, dan doa yang tiada pernah henti, yang merupakan motivator terbesar di hati peneliti sekaligus guru kehidupan penulis.

2. Adikku Arianto yang telah memberikan semangat, motivasi, inspirasi, serta doa terbaiknya kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga kita dapat menjadi anak-anak yang membanggakan bagi kedua orang tua baik di dunia maupun di akhirat kelak.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


(10)

x

4. Ibu Yessi Fitri, SE., Msi., Ak., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM. selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia menyediakan waktunya yang sangat berharga untuk membimbing peneliti. Terima kasih atas segala masukan guna penyelesaian skripsi ini

6. Ibu Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan, saran, motivasi, dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas segala bimbingan dan ilmu yang telah diberikan selama ini.

7. Seluruh Dosen dan karyawan Univeritas Islam Negeri yang telah memberikan ilmu dan bantuan kepada peneliti selama menuntut ilmu menjadi bekal bagi peneliti serta motivasi yang tidak henti-henti diberikan. 8. Sahabat seperjuangan seluruh keluarga akuntansi B angkatan 2011 dan keluarga besar akuntansi angkatan 2011. Terima kasih telah menjadi sepenggal bagian dari kehidupan peneliti sehingga membuatnya menjadi lebih berwarna

9. Sevira Arta yang selalu ada saat penulis sedang mengerjakan skripsi dari awal hingga akhir, terima kasih atas dukungan dan kesabarannya. Semoga sukses dan tercapai cita-citanya aamiin.

10.Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu per satu. Terima kasih atas bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini h jauh dari sempurna dikarenakan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, 22 September 2015


(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan Skripsi... ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ... iii

Lembar Pengujian Ujian Skripsi ... iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ... v

Daftar Riwayat Hidup ... vi

Abstract ... vii

Abstrak ... viii

Kata Pengantar ... ix

Daftar Isi ... xii

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xv

Daftar Lampiran ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 13

C. Tujuan Penelitian ... 13

D. Kegunaan Penelitian ... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 16

A. Tinjuan Literatur ... 16

1. Signalling Theory ... 16


(12)

xii

3. Profitabilitas ... 18

4. Leverage ... 20

5. Kebijakan Dividen... 22

6. Cash Holding ... 25

7. Ukuran Perusahaan ... 27

8. Corporate Social Responsbility ... 28

9. Nilai Perusahaan ... 32

B. Penelitian Terdahulu ... 34

C. Keterkaitan antar Variabel ... 39

1. Profitabilitas dengan Nilai Perusahaan ... 39

2. Levarage dengan Nilai Perusahaan ... 39

3. Kebijakan Dividen dengan Nilai Perusahaan ... 40

4. Cash Holding dengan Nilai Perusahaan ... 40

5. Ukuran Perusahaan dengan Nilai Perusahaan ... 41

6. Corporate Social Responsibility dengan Nilai Perusahaan .... 42

D. Kerangka Pemikiran ... 44

BAB III METODE PENELITIAN ... 45

A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 45

1. Variabel Independen ... 45

a. Profitabilitas ... 46

b. Leverage ... 46

c. Kebijakan Dividen ... 47

d. Cash Holding ... 47

e. Ukuran Perusahaan... 47

f. Corporate Social Responsbility ... 48

2. Variabel Dependen ... 49

a. Nilai Perusahaan... 49

B. Populasi Penelitian ... 50

C. Metode Penentuan Sampel. ... 51


(13)

xiii

E. Metode Analisis Data ... 52

1. Analisis Stasistik Deskriptif ... 53

2. Uji Asumsi Klasik ... 53

a. Uji Normalitas ... 53

b. Uji Multikolinieritas ... 54

c. Uji Autokorelasi ... 54

d. Uji Heteroskedastisitas ... 56

F. Analisis Regresi Linier ... 57

1. Uji Koefisien Determinasi ... 57

2. Uji Persamaan Regresi Linier Berganda ... 57

G. Pengujian Hipotesis (Uji Residual) ... 58

1. Uji Statistik F ... 58

2. Uji Statistik T ... 58

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 60

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ... 62

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ... 64

1. Uji Statistik Deskriptif ... 64

2. Uji Asumsi Klasik ... 64

3. Uji Regresi Linier Berganda ... 73

4. Uji Hipotesis ... 77

BAB V PENUTUP ... 86

A. Kesimpulan ... 86

B. Impilasi Teoritis ... 88

C. Implikasi Untuk Kebijakan Perusahaan ... 90

D. Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 93


(14)

xiv

DAFTAR TABEL

NO KETERANGAN HALAMAN

2.1 Penelitian Terdahulu ... 34

3.1 Pengambilan Keputusan Autokorelasi ... 55

3.2 Operasional Variabel ... 66

4.1 Rincian Sampel Penelitian ... 68

4.2 Sampel Perusahaan Yang Digunakan ... 69

4.3 Uji Statistik Deskriptif ... 70

4.4 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ... 74

4.5 Uji Multikolinieritas ... 75

4.6 Uji Autokorelasi Durbin-Watson ... 76

4.7 Uji Autokorelasi Run Test ... 77

4.8 Uji Heteroskedasisitas Glejser ... 80

4.9 Uji Koefisien Determinasi ... 81

4.10 Uji Persamaan Regresi Linier Berganda ... 82

4.11 Uji F (Simultan) ... 85


(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

NO KETERANGAN HALAMAN

2.1 Kerangka Pemikiran ... 44

4.1 Uji Normalitas Secara Grafik ... 72

4.2 Uji Normalitas Secara Grafik ... 74


(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

NO HALAMAN

1 Nama Sampel Perusahaan ... 99

2 Data Mentahan Variabel Penelitian ... 99


(17)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini dunia usaha semakin berkembang pesat.

Semakin pesat dan ketatnya persaingan menyebabkan perusahaan harus lebih

efektif dan efisien dalam melakukan kegiatan operasi agar dapat menjamin

kelangsungan hidup perusahaan. Mengembangkan skala usaha perusahaan

dibutuhkan peran investor, dimana investor disini memberikan pengaruh

positif terhadap nilai perusahaan secara keseluruhan, serta terhadap biaya

modal perusahaan secara keseluruhan pula. Adapun tujuan investor

menginvestasikan dananya di pasar modal yakni untuk dapat memiliki suatu

perusahaan dan memperoleh deviden yang dibagikan (Astiari, 2014).

Nilai perusahaan menurut Nurlela (2008) didefinisikan sebagai nilai

pasar. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham

maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga

saham, maka semakin tinggi kemakmuran pemegang saham. Untuk mencapai

nilai perusahaan umumnya para pemodal menyerahkan pengelolaannya

kepada profesional.

Peningkatan nilai perusahaan yang tinggi merupakan tujuan jangka

panjang yang seharusnya dicapai perusahaan yang akan tercermin dari harga

pasar sahamnya karena penilaian investor terhadap perusahaan dapat diamati

melalui pergerakan harga saham perusahaan yang ditransaksikan di bursa


(18)

2

perusahaan akan muncul konflik kepentingan antara manajer dan

pemegang saham (pemilik perusahaan) yang sering disebut agency problem

(Retno, 2012 ).

Saham dapat memberikan peluang keuntungan yang tinggi, namun

dengan risiko yang tinggi pula. Investor perlu melakukan analisis saham

secara tepat untuk meminimalisir risiko yang tidak diharapkan. Analisis

saham bisa dilakukan melalui analisis teknikal maupun analisis fundamental.

Analisis teknikal adalah analisis terhadap pola pergerakan saham di masa lalu

melalui suatu grafik untuk meramalkan pergerakan harga di masa mendatang,

sedangkan analisis fundamental adalah analisis berdasarkan kinerja keuangan

suatu perusahaan. Kinerja keuangan tersebut terangkum dalam laporan

keuangan yang diterbitkan setiap tahunnya oleh perusahaan yang

bersangkutan. Analisis laporan keuangan menggunakan rasio keuangan dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga saham

(Sambora, 2014).

Perusahaan diharapkan mampu melakukan pengambilan keputusan

keuangan yang dilakukan secara tepat, karena setiap keputusan keuangan

yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan yang lainnya yang

berdampak terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan meningkatkan

pendapatan pemegang saham secara maksimum apabila harga saham

perusahaan naik. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan, maka

pendapatan para pemegang saham juga akan naik dan berdampak baik pula


(19)

3 Profitabilitas bisa di jadikan indikator untuk menilai suatu perusahaan.

Besar kecilnya suatu nilai ukuran profitabilitas bisa memberikan dampak

langsung bagi perusahaan karena akan berpengaruh bagi calon investor

apakah mereka akan menanamkan modalnya atau tidak.

Suatu perusahaan untuk dapat melangsungkan aktivitas operasinya,

haruslah berada dalam keadaan yang menguntungkan/profitable. Tanpa

adanya keuntungan akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari

luar. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan

diminati sahamnya oleh investor. Sehingga, dengan demikian profitabilitas

dapat mempengaruhi nilai perusahaan (Mardiyati, 2012).

Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan

keputusan manajemen, oleh karena itu rasio ini menggambarkan tentang hasil

akhir dari kebijakan dan keputusan operasional perusahaan (Mulyadi, 2006:

73).

Profitabilitas memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap nilai

perusahaan. Hal ini berarti semakin tinggi nilai profit yang didapat maka

akan semakin tinggi nilai perusahaan. Karena profit yang tinggi akan

memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu

investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Permintaan saham yang

meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan yang meningkat (Mardiyati,

2012).

Profitabilitas menjadi penting karena perusahaan pada umumnya


(20)

4 pengaruh baik ataupun buruk bagi perusahaan. Fenomena ini dibuktikan

dengan kenyataan bahwa di satu sisi, perusahaan harus dapat menghasilkan

keuntungan untuk dapat menutupi kewajibannya terhadap para pemegang

saham dan untuk menghindari melakukan pinjaman kepada pihak eksternal

demi kelangsungan hidup perusahaan. Namun hal ini tidak sepenuhnya benar

karena pada perusahaan tertentu yang bonafit, hutang digunakan sebagai alat

untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan, sehingga fenomena inilah

yang menarik untuk meneliti (Sambora, 2014).

Leverage adalah suatu kebjakan sebuah perusahaan untuk menggunakan

dana yang di dapat dari luar perusahaan. Dengan menggunakan dana yang

didapatkan dari luar perusahaan tentu saja akan ada risiko yang besar bagi

perusahaan apakah perusahaan mampu mengembalikan dana tersebut, selain

itu akan ada keuntungan juga yang dapat di ambil oleh perusahaan karena

akan mendapatkan suntikan dana lebih untuk kegiatan operasional

perusahaan.

Kebijakan hutang bisa digunakan untuk menciptakan nilai perusahaan

yang diinginkan, namun kebijakan hutang juga tergantung dari ukuran

perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan besar relatif lebih

mudah untuk mengakses ke pasar modal. Kemudahan ini mengindikasikan

bahwa perusahaan dengan aktiva besar relatif mudah memenuhi sumber dana


(21)

5 Solvabilitas merupakan istilah yang sering digunakan perusahaan untuk

mengukur kemampuan perusahaan di dalam memenuhi seluruh kewajiban

finansialnya apabila perusahaan di likuidasi (Mulyadi, 2006: 70).

Menurut penelitian Sholekah (2014) Leverage berpengaruh terhadap

nilai perusahaan. Semakin besar tingkat hutang yang dimiliki perusahaan

maka akan semakin besar pula risiko investasi yang akan berimbas pada

penurunan nilai perusahaan. Perusahaan yang menggunakan hutang

mempunyai kewajiban atas beban bunga dan beban pokok pinjaman.

Penggunaan hutang (external financing) memiliki risiko yang cukup besar

atas tidak terbayarnya hutang, sehingga penggunaan hutang perlu

memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

Kebijakan dividen sering dianggap sebagai signal bagi investor dalam

menilai baik buruknya perusahaan, hal ini disebabkan karena kebijakan

dividen dapat membawa pengaruh terhadap harga saham perusahaan

(Mardiyati, 2012).

Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba atau

menahannya guna di investasikan kembali di dalam perusahaan. Kebijakan

dividen yang optimal pada suatu perusahaan adalah kebijakan yang

menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini dan pertumbuhan di

masa datang (Astuti, 2004: 145).

Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini

sesuai dengan teori bird in the hand theory, karena saat harga saham


(22)

6 perusahaan turun ketika perusahaan mengumumkan penurunan dividen.

Salah satu alasan dari reaksi pasar terhadap informasi pengumuman dividen

tersebut adalah karena pemegang saham lebih menyukai pendapatan

sekarang, sehingga dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar saham

(Rahayu, 2014).

Perusahaan perlu mendapatkan daya saing strategis agar dapat

meningkatkan nilai perusahaannya pada titik maksimum. Namun beberapa

bahkan banyak perusahaan gagal untuk melakukan aktivitas penciptaan nilai

tersebut. Kegagalan perusahaan berskala besar, skandal-skandal keuangan,

dan krisis-krisis di berbagai negara, telah memusatkan perhatian pada

pentingnya corporate governance. Buruknya praktik corporate governance

sering dituding menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis (Putri, 2011).

Kesimpulkannya adalah sebagian besar faktor yang menyebabkan

kegagalan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah terjadi

penyimpangan atau skandal keuangan. Bisa jadi karena pengelolaan dan

pengawasan keuangan atau kas yang kurang baik, sehingga bisa terjadi

skandal yang merugikan perusahaan.

Banyak penelitian menemukan bahwa pada perusahaan dengan corporate

governance yang lemah lebih cepat menghabiskan kepemilikan kas (cash

holdings) mereka untuk investasi yang tidak efisien. Isshaq (2009)

mengatakan bahwa investasi yang tidak efisien yang disebabkan oleh

corporate governance yang lemah, akan memberi konsekuensi pada


(23)

7 Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan

besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara antara lain dengan total

aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Besar kecilnya perusahaan

akan mempengaruhi kemampuan dalam menanggung risiko yang mungkin

timbul dari berbagai situasi yang dihadapi perusahaan (Prasetyorini,2013).

Menurut Analisa (2011), ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang

berbeda terhadap nilai perusahaan suatu perusahaan. Ukuran perusahaan

dilihat dari total assets yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat

dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Jika perusahaan memiliki

total asset yang besar, pihak manajemen lebih leluasa dalam mempergunakan

aset yang ada di perusahaan tersebut. Kebebasan yang dimiliki manajemen

ini sebanding dengan kekhawatiran yang dilakukan oleh pemilik atas asetnya.

Jumlah asset yang besar akan menurunkan nilai perusahaan jika dinilai dari

sisi pemilik perusahaan. Akan tetapi jika dilihat dari sisi manajemen,

kemudahan yang dimilikinya dalam mengendalikan perusahaan akan

meningkatkan nilai perusahaan (Dewi, 2013 ).

Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan

dalam memperoleh dana dari pasar modal dan menentukan kekuatan

tawar-menawar (bargaining power) dalam kontrak keuangan. Perusahaan besar

biasanya dapat memilih pendanaan dari berbagai bentuk utang, termasuk

penawaran spesial yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan

perusahaan kecil. Semakin besar jumlah uang yang terlibat, semakin


(24)

8 preferensi kedua pihak, sebagai ganti dari penggunaan kontrak standar utang

(Hanawati, 2015).

Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang

mengemuka di dunia perusahaan multinational. Wacana ini digunakan oleh

perusahaan dalam rangka mengambil peran menghadapi perekonomian

menuju pasar bebas. Perkembangan pasar bebas yang telah membentuk

ikatan-ikatan ekonomi dunia dengan terbentuknya AFTA, APEC dan

sebagainya, telah mendorong perusahaan dari berbagai penjuru dunia untuk

secara bersama melaksanakan aktivitasnya dalam rangka mensejahterakan

masyarakat di sekitarnya. Shemerhorn (1993) memberi definisi

tanggungjawab sosial perusahaan (TSP) sebagai suatu kepedulian organisasi

bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka sendiri dalam melayani

kepetingan organisasi dan kepentingan publik eksternal. Secara konseptual,

TSP adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintregasikan

kepedulian sosial dalam opersi bisnis dan interaksi mereka dengan para

pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan

kemitraan (Nuryana, 2005).

Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan proses

pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi

perusahaan terhadap kelompok khusus yang berkepentingan terhadap

masyarakat secara keseluruhan. Perusahaan akan mengungkapkan suatu

informasi jika informasi tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan.


(25)

9 keunggulan kompetitif perusahaan. Perusahaan yang memiliki kinerja

lingkungan dan sosial yang baik akan direspon positif oleh investor melalui

peningkatan harga saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai

perusahaan (Astiari, 2014).

Meskipun sesungguhnya memiliki pendekatan yang relatif berbeda,

beberapa nama lain yang memiliki kemiripan atau bahkan identik dengan

TSP ini antara lain investasi sosial perusahaan (Corporate Social

Investment/investing), pemberian perusahaan, (Corporate Giving),

Kedermawanan perusahaan (Corporate Philantropy), Relasi kemasyarakatan

perusahaan (Corporate Community Relatins) dan pengembangan masyarakat

(Community Development) (Suharto, 102: 2007).

Munculnya konsep TSP di dorong oleh terjadinya kecenderungan pada

masyarakat industri yang dapat disingkat dengan fenomena DEAF (yang

dalam bahasa inggris berarti tuli) senuah akronim dari dehumanisasi,

equalisasi, aquariumisasi, dan feminisasi (Suharto,2005).

1. Dehumanisasi industri, efisiensi dan mekanisasi yang semakin

menguatbaik bagi kalangan buruh di perusahaan tersebut, maupun bagi

masyarakat di sekitar perusahaan. Merger mania dan perampingan

perusahaan telah menimbulkan gelombang pemutusan hubungan kerja dan

penggangguran, ekspansi, dan eksploitasi dunia industri telah melahirkan


(26)

10 2. Equalisasi hak-hak publik. Masyarakat kini semakin sadar akan haknya

untuk meminta pertanggungjwaban perusahaan atas berbagai masalah

sosial yang sering kali di timbulkan oleh beroperasinya perusahaan

kesadaran ini semakin menuntut akuntabilitas (accountability) perusahaan

bukan saja dalam proses produksi, melainkan pula dalam kaitannya

dengan kepedulian perusahaan terhadap berbagai dampak sosial yang di

timbulkannya.

3. Aquariumisasi dunia industri, Dunia kerja kini semakin transparan dan

terbuka laksana sebuah akuarium. Perusahaan yang hanya memburu rente

ekonomi dan mengabaikan hukum, prinsip etis, dan filantropis tidak akan

mendapat dukungan publik bahkan dalam banyak kasus, masyarakat

menuntut agar perusahaan seperti ini di tutup.

4. Feminisasi dunia kerja. Semakin banyaknya wanita yang bekerja, makin

menuntut penyesuain perusahaan, bukan saja terhadap lingkungan internal

organisasi, pemberian cuti hamil dan melahirkan, keselamatan dan

kesehatan kerja, melainkan pula terhadap timbulnya biaya-biaya sosial

seperti penelantaran anak, kenakalan remaja, akibat berkurangnya atau

hilangnya kehadiran ibu-ibu di rumah dan lingkungan masyarakat.

Pelayanan sosial seperti perawatan anak (child care), pendirian fasilitas

pendidikan dan kesehatan bagi anak anak, atau pusat-pusat kegiatan

olahraga dan rekreasi bagi remaja bisa merupakan sebuah “kompensasi”


(27)

11 Pemikiran yang melandasi Corporate Social Responsibility (Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan) yang sering dianggap inti dari etika bisnis adalah

bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomi

dan legal (artinya kepada pemengang saham atau shareholder) tetapi juga

kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan

(stakeholder) yang jangkauannya melebihi kewajiban-kewajiban di atas.

Tanggung jawab sosial dari perusahaan terjadi antara sebuah perusahaan

dengan semua stakeholder, termasuk di dalamnya adalah pelanggan atau

customer, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah, supplier

bahkan juga kompetitor. (Nurlela, 2008)

Pentingnya tanggung jawab sosial telah diatur di dalam Undang-Undang

No. 25 Tahun 2001 tentang Penanaman Modal dan Undang-Undang No. 40

Tahun 2001 tentang Perseroan Terbatas. Hal ini menjelaskan bahwa

tanggung jawab sosial itu merupakan suatu kewajiban yang harus

dilaksanakan perusahaan, bukan berarti merupakan kegiatan sukarela.

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan tanggung jawab yang sangat

melekat pada setiap perusahaan penanam modal untuk dapat tetap

menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan,

nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. (Setianingsih, 2014)

Corporate social responsibility merupakan bentuk tanggung jawab

perusahaan dalam memperbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan

yang terjadi akibat aktivitas operasional perusahaan. Semakin banyak bentuk


(28)

12

image perusahaan menjadi meningkat. Investor lebih berminat pada

perusahaan yang memiliki citra yang baik di masyarakat karena semakin

baiknya citra perusahaan, loyalitas konsumen semakin tinggi sehingga dalam

waktu lama penjualan perusahaan akan membaik dan profitabilitas

perusahaan juga meningkat. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai

saham perusahaan akan meningkat.(Retno, 2012)

Corporate social responsibility sebagai sebuah gagasan, perusahaan

tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom

line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam

kondisi keuangannya (financial) saja. Tapi tanggung jawab perusahaan harus

berpijak pada triple bottom lines. Di sini bottom lines lainnya selain finansial

juga ada sosial dan lingkungan. Karena kondisi keuangan saja tidak cukup

menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (sustainable).

Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila, perusahaan

memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. Sudah menjadi fakta

bagaimana resistensi masyarakat sekitar, di berbagai tempat dan waktu

muncul kepermukaan terhadap perusahaan yang dianggap tidak

memperhatikan aspek-aspek sosial, ekonomi dan lingkungan hidupnya.

(Nurlela, 2008)

Nurlela dan Islahudin (2008) melakukan penelitian tentang pengaruh

Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan dengan

kepemilikan manajerial sebagai variabel moderating dan mengambil sampel


(29)

13 tahun 2005. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Corporate Social

Responsibility, presentase kepemilikan manajemen serta interaksi antara

Corporate Social Responsibility dengan prosentase kepemilikan manajemen

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Astiari,

2014).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan apa yang telah diuraikan dalam latar belakang, maka

rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Apakah profitabilitas memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan?

2. Apakah leverage memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan?

3. Apakah kebijakan dividen memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan?

4. Apakah cash holding memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan?

5. Apakah ukuran perusahaanmemiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan?

6. Apakah Corporate Social Responsibility memiliki pengaruh terhadap nilai

perusahaan ?


(30)

14

C. Tujuan Peneletian

Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka

tujuan penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

2. Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan.

3. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai

4. Untuk mengetahui pengaruh cash holding terhadap nilai perusahaan

5. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.

6. Untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap

nilai perusahaan.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan kegunaan

dan kontribusi sebagai berikut

1. Bagi calon investor

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan

pertimbangan dan acuan pada saat melakukuan investasi. Sehingga bisa

lebih bijaksana dalam mengambil keputusan investasi.

2. Bagi perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan dan acuan bagi perusahaan dalam


(31)

15 meningkatkan nilai perusahaan serta sebagai bahan pertimbangan

mengevaluasi kinerja manajemen dimasa yang akan datang.

3. Bagi akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam dunia

pendidikan khusus nya mengenai, profitabilitas, leverage, kebijakan

dividen, cash holding, ukuran perusahaan dan Corporate Social

Responsibility yang diterapkan pada suatu perusahaan serta pengaruhnya

terhadap nilai perusahaan.

4. Bagi penelitian yang akan datang

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi atau bahan wacana di

bidang keuangan sehingga dapat bermanfaat penelitian selanjutnya


(32)

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Literatur

Sebuah penelitian seharusnya memiliki teori yang menunjang penelitian

tersebut.Penelitian ini akan membahas variabel–variabel yaitu profitabilitas,

leverage, kebijkan dividen, cash holding, ukuran perusahan, corporate social

responsibility dan nilai perusahaan. Berikut adalah teorinya:

1. Signalling Theory

MM mengansumsikan bahwa investor memiliki ansumsi yang sama

mengenai prospek perusahaan seperti yang dimiliki para manajer-ini

disebut kesamaan informasi (symmetric information). Akan tetapi, dalam

kenyataan manajer manajer mempunyai informasi yang lebih baik dari

pada investor luar.Hal ini disebut ketidaksamaan informasi (asymmetric

information ) dan ini sangat berpengaruh terhadap keputusan struktur

modal yang optimal (Bringham, 2001: 36).

Jika manajer memiliki keyakinan bahwa prospek perusahaan baik,

dan karenanya ingin agar harga saham meningkat, manajer tersebut

tentunya ingin mengkomunikasikan hal tersebut kepada para investor.

Manajer bisa menggunakan utang yang lebih banyak, yang nantinya

berperan sebagai sinyal yang lebih terpercaya. Ini karena perusahaan


(33)

17 dengan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Investor

diharapkan akan menangkap sinyal tersebut, sinyal yang

mengindikasikan bahwa perusahaan mempunyai prospek yang prospektif

di masa depan (Mardiyati, 2012).

2. Agency Theory

Perkembangan dalam bisnis, pemilik menghadapi permasalahan

yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan. Pada kondisi ini pemilik

tidak dapat mengelola sendiri, akibatnya tanggung jawab pengelolaa

perusahaaan didelegasikan pada pihak kedua. Keputusan Inl

menyebabkan terjadinya pemisahan kepemilikan dan pengendalian

perusahaan antara pemilik sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen.

(Jensen, 1976). Pemisahan kepemilikan dan pengendalian tersebut

menyebabkan manajer bertindak tidak sesuai dengan kegiatan prinsipal.

Melaksanakan tugas manajerial, manajer memiliki tujuan pribadi yang

bersaingan dengan tujuan prinsipal didalam memaksimalkan

kemakmuran pemegang saham. Manajer membebankan biaya kepada

perusahaan sehingga mengurangi keuntungan dan pembayaran dividen.

Konflik yang disebabkan oleh pemisahan kepemilikan dan pengendalian

perusahaan disebut sebagai konflik keagenan (agency conflict) (Ahmad,

2008).

Penunjukkan manajer oleh pemegang saham untuk mengelola


(34)

18 perbedaan kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Perbedaan

sangat mungkin terjadi karena para pengambil keputusan tidak perlu

menanggung risiko sebagai akibat adanya kesalahan dalam pengambilan

keputusan bisnis, begitu pula jika mereka tidak dapat meningkatkan nilai

perusahaan. Risiko tersebut sepenuhnya ditanggung oleh para pemilik.

Karena tidak menanggung risiko dan tidak mendapat tekanan dari pihak

lain dalam mengamankan investasi para pemegang saham, maka pihak

manajemen cenderung membuat keputusan yang tidak optimal. Kondisi

ini akan menimbulkan masalah keagenan (Ahmad, 2009).

Hubungan keagenan (agency relathionship) terjadi ketika satu atau

lebih individu yang disebut dengan prinsipal menyewa individu atau

organisasi lainnya yang disebut sebgai agen. Untuk melakukan sejumlah

jasa dan mendelegasikan kewenangan untuk membuat keputusan pada

agen tesebut. Hubungan keagenan utama dalam manajemen keuangan

terjadi di antara:

a. Pemegang saham dan manager

b. Manajer dan pemilik utang (Bringham, 2009: 26).

3. Profitabilitas

Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan

keputusan manajemen, oleh karena itu rasio ini menggambarkan tentang


(35)

19 (2006: 73). Menurut Bringham (2009: 107) Profitabilitas adalah hasil

akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan manajemen perusahaan.

Mulyadi (2006, 52) menyebutkan bahwa profitabilitas berusaha

mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba,baik

menggunakan seluruh aktiva yang ada atau modal sendiri.

Ada beberapa cara pengukuran rasio profitabilitas, antara lain sebagai

berikut (Mulyadi, 2006: 74) :

a. Net Profit Margin (NPM)

Net profit margin dihitung dengan membagi laba bersih sesudah pajak

dengan penjualan.

b. Operatng Profit Margin (OPM)

Operating profit margin dihitung dengan membagi laba sebelum

bunga dan pajak dengan penjualan.

c. Gross Profit Margin (GPM)

Gros profit margin dihitung dengan membagi laba kotor dengan

penjualan.

d. Return on Asset (ROA)

Return on Asset dihitung dengan membagi laba bersih sesudah pajak

dengan total aktiva.

e. Return on Equity (ROE)

Return on equity dihitung dengan membagi laba bersih sesudah pajak


(36)

20

f. Earning Power

Earning power atau dikenal dengan juga dengan istilah Rentabilitas

Ekonomi dihitung dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak

dengan total altiva.

g. Earning Per Share (EPS)

Earning per share dihitung dengan membagi laba yang tersedia untuk

para pemegang saham dengan jumlah saham yang beredar.

h. Dividend Per Share ( DPS)

Dividend per share dihitung dengan membagi jumlah dividen yang

dibayarkan dengan jumlah saham yang beredar.

i. Return on Common Stock Equity (RCSE)

Return on commo stock equity dihitung dengan membagi laba yang

tersedia bagi pemegang saham biasa dnegan modal sendiri minus

saham preferen.

4. Leverage

Untuk mendanai operasional perusahaan yang terus meningkat, kerapkali perusahaan memakai dana pinjaman yang di kenal dengan

leverage keuangan. Jadi leverage keuangan adalah pengunaan pmbiayaan

dengan hutang. Pembiayaan dengan hutang ini memiliki beberapa


(37)

21 a. Memperoleh dana melalui hutang membuat pemegang saham dapat

mempertahankan pengendalian atas perusahaan dengan investasi

yang terbatas.

b. Kreditur melihat ekuitas, atau dana yang di setor pemilik untuk

memberikan marjin pengaman, sehingga jika pemegang saham hanya

memberikan sebagian kecil dananya sebagai modal, maka kreditur

dapat melihat bahwa sebagian besar risiko perusahaan

ditanggungnya.

c. Jika perusahaan memperoleh pengembalian yang lebih besar di

banding pembayaran bunga, maka tingkat pengembalian modal

pemilik akan lebih besar (Astuti, 2004: 35).

Solvabilitas merupakan istilah yang sering digunakan perusahaan

untuk mengukur kemampuan perusahaan di dalam memenuhi seluruh

kewajiban finansialnya apabila perusahaan di likuidasi. (Mulyadi, 2006:

70)

Di dalam buku Mulyadi (2006, 71) ada beberapa pengukuran yang

sering di gunakan perusahaan untuk menilai kinerja perusahaan yakni

sebagai berikut:

a. The debt ratio

The debt ratio dihitung dengan membagi total hutang (liability)


(38)

22 b. Long term debt to equity ratio

Long term debt to equity ratio dihitung dengan membagi utang

jangka panjang dengan modal sendiri.

c. Long term debt to capitalization ratio

Long term debt to capitalization ratio dihitung dengan membagi

hutang jangka panjang dengan modal jangka panjang.

d. Time interest earned

Time interest earned dihitung dengan membagi laba bersih operasi

atau laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan beban bunga.

e. Total debt coverage

Total debt coberage dihitung dengan dengan membagi laba bersih

operasi atau aba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan

pembayaran pokok pinjaman dan beban bunga.

f. The overall coverage ratio (OCR)

Rasio ini dihitung dengan membagi EBIT dan lease payment denga

pembayaran pokok pinjaman dan dividen saham preferen di lakukan

atas dasar sesudah pajak, maka harus di sesuaikan atas dasar sebelum

pajak.

5. Kebijakan Dividen

Menurut Astuti (2004, 145) Kebijakan dividen menyangkut


(39)

23 investasikan kembali di dalam perusahaan. Kebijakan dividen yang

optimal pada suatu perusahaan adalah kebijakan yang menciptakan

keseimbangan di antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa datang.

a. Faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen :

1). Peraturan Pemerintah

Beberapa negara ikut mengatur kebijakan dividen bagi

perusahaan dengan tujuan melindungi kreditur.

2). Hambatan dalam perjanjian/kontrak

Bank akan membatasi pembayaran dividen tunai sampai batas

tetentu dari laba bisa di capai atau bank mengatur pembayaran

denda sampai jumlah tertentu.

3). Hambatan Internal

Jumlah pembayaran dividen tunai juga tergantung pada

tesediannya uang kas perusahaan.

4). Perkiraan pertumbuhan di masa yang akan datang

Bila pimpinan perusahaan melihat adanya banyak peluang

untuk mengembangkan perusahaan, maka pimpinan akan

cenderung menahan labanya untuk pembiayaa rencana


(40)

24 5). Pertimbangan pemilik Perusahaan

Dalam menentukan kebijakan dividen, pertama-tama perusahaan

harus sepakat untuk mengutamakan kesejahteraan pemilik.

6). Pertimbangan Pasar

Perusahaan hendaknya ikut mempertimbangkan reaksi pasar atas

kebijkan dividen yang diambilnya.

b. Ada beberapa teori mengenai kebijakan dividen yaitu:

1.) Dividen tidak relevan dari “MM”

Menurut Modligiani dan Miller (MM) nilai sutu perusahaan tidak

ditentukan oleh besar kecilnya Dividen Payout Ratio, Tapi di

tentukan oleh laba bersih perusahaan sebelum pajak EBIT dan

kelas risiko perusahaan.

2.) Teori The bird in the hand

Gondor dan Linter menyatakan bahwa biaya modal sendiri

perusahaan akan naik jika DPR rndah karena investor lebih suka

menerima dividen ketimbang capital gains.

3.) Teori perbedaan pajak

Teori ini di ajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy. Mereka

menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan

dividen dan capital gains, para invstor lebih menyukai capital


(41)

25 4.) Teori signaling Hypothesis

Ada bukti empiris bahwa jika ada kenaikan dividen, sering di

ikutin dengan kenaikan harga saham. Sebaliknya penurunan

dividen pada umumnya menyebabkan harga saham turun

(Atmajaya, 2008: 287).

6. Cash Holding (Kepemilikan Kas)

Menurut PSAK no 2 Tahun (2009) Kas terdiri atas saldo kas (cash

on hand) dan rekening giro (demand deposits). Setara kas (cash

equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka

pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang

dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak

signifikan.

Kas meliputi uang logam, uang kertas, cek,wesel pos (kiriman uang

lewat pos; money orders), dan deposito. Perangko bukan lah kas

melainkan biaya yang dibayar di muka (prepaid expence) atau beban

yang di tangguhkan (deffered expence). Pada umumnya perusahaan

membagi kas menjadi dua kelompok yaitu uang yang teredia di kasir

perusahaan ( cash on hand ) dan uang yang tersimpan di bank (cash in

bank).

Menurut Sumarsan (2011, 2) Penggunaan atau pengeluaran kas bagi

sebuah perusahaan dapat disebabkan oleh adanya transaksi-transaksi


(42)

26 a. Adanya pembelian barang dagangan secara tunai.

b. Adanya pembayaran beban operasional perusahaan secara tunai.

c. Adanya pembayaran hutang dagang perusahaan.

d. Adanya pembayaran dividen, bunga atau sewa dan lainnya.

Kas merupakan aktiva yang paling lancar dibanding aktiva lainnya.

Oleh karena itu, kas merupakan aktiva yang paling di gemari untuk di

curi, dimanipulasi dan diselewengkan (Hery, 2009: 232).

Dari uraian di atas bisa di katakan bahwa kas membutuhkan

pengendalian yang baik dan pengawasan yang baik dalam pengunaannya

oleh perusahaan. Alasannya adalah kas adalah aktiva lancar, sehingga

penggunaan dan penyimpanannya harus sangat hati – hati untuk mengindari risiko kerugian karena hilang nya kas.

Untuk melakukan pengandalian yang baik terhadap kas, ada

beberapa prosedur yang dapat di lakukan oleh perusahaan:

a. Menyetorkan uang ke kas bank minimal satu kali sehari. Semua

tagihan yang diterima oleh perusahaan harus disetorkan ke bank

paling sedikit satu kali sehari, hal ini dapat mengecilkan

kemungkinan terjadi kecurangan dalam penggunaan kas.

b. Membentuk sistem kas kecil. Untuk pembayaran yang tidak terlalu

besar jumlah uangnya dikeluarkan dengan uang kas kecil. Metode


(43)

27 (imprest find system) dan sistem dana berubah/berfluktuasi (fluctuate

fund system).

c. Setiap pembayaran kepada pemasok dan penerimaan pembayaran.

sebaiknya sebaiknya ditransfer lewat rekening bank.

d. Digunakan CCTV untuk pengawas terhadap kas.

e. Menggunakan sistem voucher untuk setiap pembayaran, sehingga

setiap pembayaran melibatkan lebih dari satu karyawan.

f. Melakukan cek fisik uang kas secara mendadak.

g. Melakukan rekonsiliasi bank.

7. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan

besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara antara lain dengan total

aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Ukuran perusahaan

dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan karena semakin besar

ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula

perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal

maupun eksternal (Prasetyorini, 2013).

Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar cenderung

memiliki kondisi yang lebih stabil. Kestabilan tersebut menarik investor

untuk memiliki saham perusahaan. Kondisi ini menjadi penyebab atas

naiknya harga saham perusahaan di pasar modal. Investor memiliki


(44)

28 Menurut Analisa dalam Dewi (2013), ukuran perusahaan mempunyai

pengaruh yang berbeda terhadap nilai perusahaan suatu perusahaan.

Dalam hal ukuran perusahaan dilihat dari total assets yang dimiliki oleh

perusahaan, yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan.

Jika perusahaan memiliki total asset yang besar, pihak manajemen lebih

leluasa dalam mempergunakan aset yang ada di perusahaan tersebut.

Kebebasan yang dimiliki manajemen ini sebanding dengan kekhawatiran

yang dilakukan oleh pemilik atas asetnya. Jumlah asset yang besar akan

menurunkan nilai perusahaan jika dinilai dari sisi pemilik perusahaan.

Akan tetapi jika dilihat dari sisi manajemen, kemudahan yang

dimilikinya dalam mengendalikan perusahaan akan meningkatkan nilai

perusahaan.

8. Corporate Social Responsibility (CSR)

Menurut The World Business Council for Sustainable Development

(WBCSD) dalam (Rika 2008), Corporate Social Responsibility atau

tanggung jawab sosial perusahaan didefinisikan sebagai komitmen bisnis

untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan,

melalui kerja sama dengan para karyawan serta perwakilan mereka,

keluarga mereka, komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk

meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi

bisnis sendiri maupun untuk pembangunan. Konsep corporate social

responsibility melibatkan tanggung jawab kemitraan antara pemerintah,


(45)

29 Kemitraan ini tidaklah bersifat pasif dan statis. Kemitraan ini merupakan

tanggungjawab bersama secara sosial antara stakeholders.

Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan di dalam laporan

yang disebut sustainibility reporting. Sustainibility reporting adalah

pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh

dan kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks pembangunan

berkelanjutan (sustainable development). Sustainibility reporting harus

menjadi dokumen strategis yang berlevel tinggi yang menempatkan isu,

tantangan dan peluang sustainibility development yang membawanya

menuju kapada core business dan sektor industrinya.( Nurlela, 2008).

Pertanggungjawaban sosial perusahaan atau corporate social

resposibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara

sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke

dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi

tanggung jawab organisasi di bidang hukum (Darwin dalam retno, 2006,)

Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan di dalam laporan

yang disebut sustainability reporting. Sustainability reporting adalah

pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh

dan kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks pembangunan

berkelanjutan (sustainable development).

Dalam penelitian Zuhron (2003) menyebutkan indikator-indikator


(46)

30 a. Kemasyarakatan

b. Ketenagakerjaan

c. Produk dan Konsumen

d. Lingkungan Hidup

1). Kemasyarakatan

a) Dukungan pada kegiatan seni dan budaya

b) Dukungan pada kegiatan olah raga (termasuk

sponsorship)

c) Partisipasi sosial kepada masyarakat (termasuk sumbangan)

d) Dukungan ke lembaga kerohanian

e) Dukungan kelembaga pendidikan (termasuk bea

siswa,kesempatan magang, kesempatan penelitian)

f) Dukungan ke lembaga sosial lain

g) Fasilitas sosial dan fasilitas umum

h) Prioritas lapangan pekerjaan bagi masyarakat

sekitar(temasuk pemberian fasilitas dan motivasi oleh

perusahaan untuk berwiraswasta)

2). Ketenagakerjaan

a) Jumlah tenaga kerja

b) Keselamatan kerja (kebijakan dan fasilitas keselamatan


(47)

31

c) Kesehatan (termasuk fasilitas dokter dan poliklinik

perusahaan)

d) Koperasi karyawan

e) Gaji/upah

f) Tunjangan dan kesehatan lain (termasuk UMR, dan

bantuan masa krisis,kesejahteraan untuk karyawan,

asuransi dan fasilitas transportasi)

g) Pendidikan dan latihan (termasuk kerjasama dengan

perguruan tinggi negeri)

h) Kesetaraan gender dalam kesempatan kerja dan karir

i) Fasilitas peribadatan (termasuk peringatan hari besar

agama)

j) Cuti karyawan (termasuk cuti yang diperlukan oleh

pekerja wanita)

k) Pensiun (termasuk pembentukan/pemilihan dana

pensiun)

l) Serikat pekerja

m) Kesepakatan kerja Bersama

n) Turn over pekerja

3). Produk dan Konsumen

a) Mutu produk

b) Penghargaan kualitas (termasuk sertifikat kualitas,


(48)

32

c) Costomer Satisfication (upaya untuk meningkatkan

kepuasan konsumen)

4). Lingkungan Hidup

a) Kebijakan lingkungan

b) Sertifikasi lingkungan dan analisis mengenai dampak

lingkungan (AMDAL)

c) Rating (termasuk penghargaan dibidang lingkungan)

d) Energi (termasuk energi saving, total energi yang

digunakan dan sebagainya)

e) Pencegahan/pengolahan polusi (termasuk pengolahan

limbah)

f) Dukungan pada konservasi satwa

g) Dukungan pada konservasi lingkungan

9. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat

keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham.

Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai

perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada

kinerja perusahaan saat ini namun pada prospek perusahaan dimasa yang

akan datang. Semakin tinggi harga saham, maka akan semakin tinggi

pula kemakmuran pemegang saham. Memaksimalkan kemakmuran


(49)

33 sekarang dari return yang diharapkan di masa yang akan datang

(Sambora, 2014: 3).

Manajer yang sekaligus pemegang saham akan meningkatkan nilai

perusahaan, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan maka nilai

kekayaannya sebagai individu pemegang saham akan ikut meningkat

pula (Christiawan, 2007).

Terdapat beberapa konsep nilai yang menjelaskan nilai suatu

perusahaan antara lain:

a. Nilai nominal yaitu nilai yang tercantum secara formal dala

anggaran dasar perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam neraca

perusahaan, dan juga ditulis jelas dalam surat saham kolektif.

b. Nilai pasar, sering disebut kurs adalah harga yang terjadi dari proses

tawar menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa ditentukan jika

saham perusahaan dijual di pasar saham.

c. Nilai intrinsik merupakan nilai yang mengacu pada perkiraan nilai riil

suatu perusahaan. Nilai perusahaan dalam konsep nilai intrinsik ini

bukan sekadar harga dari sekumpulan aset, melainkan nilai perusahaan

sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan menghasilkan

keuntungan di kemudian hari.

d. Nilai buku, adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar

konsep akuntansi.

e. Nilai likuidasi itu adalah nilai jual seluruh aset perusahaan setelah


(50)

34 merupakan bagian para pemegang saham. Nilai likuidasi bisa dihitung

berdasarkan neraca performa yang disiapkan ketika suat perusahaan

akan likuidasi.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang dijadikan acuan dalam

melakukan suatu penelitian. Penelitian terdahulu yang digunakan adalah


(51)

35

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Umi Mardiyati, Gatot Nazir Ahmad dan Ria Putri

(2012)

Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas TerhadapNilai

Perusahaan

yang Terdaftar di BEI Periode (2005-2010)

Varibel Independen: - Kebijakan Dividen - Kebijakan Hutang - Profitabilitas

Variabel Dependen: - Nilai Perusahaan

Teknik Analisis Data: - Analisis Regresi

Berganda

Objek Penelitian dan Periode Penelitian

Kebijakan dividen memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, Kebijakan hutang berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, Profitabilitas memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap nilai perusahaan

2. Dwita Ayu Rizqia dan Siti Aisjah Sumiati (2013)

Effect of Managerial Ownership, Financial Leverage, Profitability, Firm Size, and Investment Opportunity

on Deviden Policy and Firm Value, Study

Manufacturing Industries during (2006-2009)

Variabel Indpenden: - Financial Leverage, - Profitability

- Firm Size

Variabel Dependen: - Firm Value

Variabel Independen: -Managerial Ownership - Investment

Opportunity

Variael Dependen:

- Dividend Policy

Objek Penelitian, Periode Penelitian dan Teknik Analisis Data

Managerial ownership and investment opportunity negatively affect on dividend policy.

Meanwhile, financial leverage, profitability, and firm size did not affect on dividend

policy,Managerial ownership, financial leverage, Profitability, firm size, investment opportunity, and dividend policyhas a positive effect on firm value


(52)

36

Tabel 2.1 Lanjutan

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

3 Ayu Sri Mahatma, dan Dewi Ary Wirajaya (2013)

Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur (2009-2011) Variabel Independen: - Profitabilitas - ukuran Perusahaan

Variabel Dependen: - Nilai Perusahaan

Teknik Analisis Data: - Analisis Regresi

Linier Berganda

Variabel Indpenden: - Struktur Modal

Objek Penelitian dan Periode Penelitian

Struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan pada nilai perusahaan,

Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan pada nilai

perusahaan dan

Ukuran perusahaan tidak berpengaruh pada nilai perusahaan

4. Fitri Dwi Rahayu dan ,Nadia Asandi Mitra (2014)

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverege, Profitabilitas, Kebijakan Dividend an Cash Holding Terhadap Nilai Perusahaan pada

Perusahaan Manufaktur (2008-2012)

Variabel Independen: - Ukuran Perusahaan - Leverege, - Profitabilitas, - Kebijakan Dividen - Cash Holding

Variabel Dependen: - Nilai Perusahaan

Teknik Analisis Data: - Analisis Regresi

Linier Berganda

Objek Penelitian dan Periode Penelitian

Ukuran Perusahaan,.Leverage,

Profitabilitas, Cash Holding tidak berpengaruh terhdap nilai

perusahaan Sedangkan Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.


(53)

37

Tablel 2.1 Lanjutan

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

5. Febrina Wibawati Sholekah,

Lintang Venusita (2014)

Pengaruh Kepemilikan

Manajerial, Kepemilikan Institusional,Leverage, Firm Size dan Corporate Social Responsbility Terhadap Nilai Perusahaan pada

Perusahaan High Profile yang Terdaftar di BEI (2008-2012)

Variabel Independen: - Leverage

- Firm Size - CSR

Variabel Dependen: - Nilai Perusahaan

Teknik Analisis Data: - Analisis Regresi

Linier Berganda

Periode Penelitian

Variabel Dependen: - Kepemilikan

Manajerial - Kepemilikan

Institusional

Objek Penelitian

Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Firm size tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. CSR berpengaruh terhadap nilai perusahaan

6. Verawati Hansen dan Juniarti

(2014)

Pengaruh Family Control, Size, Sales Growth, dan Leverage

Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Jasa dan Investasi yang Terdaftar di BEI Periode (2009-2011)

Variabel Independen: - Size

- Leverage

Variabel Dependen: - Nilai Perusahaan

Teknik Analisis Data: - Analisis Regresi

Linier Berganda

Variabel Independen: - Family Control - Sales Growth

Variabel Dependen: - Profitabilitas

Objek Penelitian dan Periode Penelitian

Family control berpengaruh negatif terhadap profitabilitas namun tidakberpengaruh untuk nilai perusahaan Firm size

memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan; Sales growth tidak memiliki pengaruh terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan

Leverage tidak memiliki

pengaruh terhadap profitabilitas namun memiliki pengaruh yang positif terhadap nilai perusahaan


(54)

38

Tabel 2.Lanjutan

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

7. Olivia Tjia and Lulu Setiawati (2012)

Effect of CSR Disclosure to Value of the Firm: Study for Banking Industry in Indonesia

(2008-2010)

Variabel Independen : - Corporate Social

Responsibility

Variabel Dependen - Value of The Firm

Objek Penelitian dan Periode Penelitian

Teknik Analisis Data:

- simple regression analysis

Corporate social

responsibility disclosures have no effect on firm value

8. Bhekti Fitri Prasetyorini (2013)

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price Earning Ratio dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2008-2011)

Variabel Independen: - Ukuran Perusahaan

- Leverage

- Profitabilitas

Variabel Dependen: - Nilai Perusahaan

Teknik Analisis Data - Analisis Regresi

Linier Berganda

Variabel Independen: - Price Earning Ratio

Objek Penelitian dan Periode Penelitian

Ukuran perusahaan, price earning ratio, dan

profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sesangkan leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan


(55)

39

C. Keterkaitan antar variabel

1. Profitabilitas dengan Nilai Perusahaan

Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, salah satunya profitabilitas. Mardiyati (2012), Rizqia , (2012), menunjukkan

bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini

dinyatakan dengan tingkat perolehan laba yang besar dalam tingkat

pengembalian yang tinggi atas investasi perusahaan sehingga perusahaan

dikatakan memiliki kinerja yang baik.

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis profitabilitas dengan nilai

perusahaan bisa di rumuskan sebagai berikut

H : Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 2. Leverage dengan Nilai Perusahaan

Untuk menandanai operasional perusahaan yang terus meningkat, kerapkali perusahaan memakai dana pinjaman yang di kenal dengan

leverage keuangan. Jadi leverage keuangan adalah pengunaan pmbiayaan

dengan hutang.

Sujoko (2007) dan Khatab (2011) berpendapat bahwa leverage

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Rasio ini menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya dengan

modal sendiri. Semakin tinggi nilai rasio ini berarti modal sendiri


(56)

40 Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis leverage dengan nilai

perusahaan bisa di rumuskan sebagai berikut.

H : leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 3. Kebijakan Dividen dengan Nilai Perusahaan

Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba

atau menahannya guna di investasikan kembali di dalam perusahaan.

Kebijakan dividen yang optimal pada suatu perusahaan adalah kebijakan

yang menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini dan

pertumbuhan di masa datang (Astuti, 2004: 145).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizqia (2013) mengatakan

bahwa hubungan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan adalah

berpengaruh.

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis kebijakan dividen dengan

nilai perusahaan bisa di rumuskan sebagai berikut.

H : Kebijakan Dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan

4. Cash Holding dengan Nilai Perusahaan

Kas merupakan aktiva yang paling lancar dibanding aktiva lainnya. Oleh karena itu, kas merupakan aktiva yang paling di gemari untuk di

curi, dimanipulasi dan diselewengkan.(Hery, 2009: 232)

Zhang (2005) dan Isshaq (2009) berpendapat Cash Holding


(57)

41 kepemilikan kas sebuah perusahaan merupakan ukuran bagi perusahaan

untuk mendapatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya

di perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis cash holding dengan nilai

perusahaan bisa di rumuskan sebagai berikut.

H : Cash Holding berpengaruh terhadap nilai perusahaan

5. Ukuran Perusahaan dengan Nilai Perusahaan

Ukuran perusahaan dinyatakan sebagai deter-minan dari struktur

keuangan dalam hampir setiap studi dan untuk sejumlah alasan berbeda.

Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan

dalam memperoleh dana dari pasar modal dan menentukan kekuatan

tawar-menawar (bargaining power) dalam kontrak keuangan (Hasnawati,

2015).

Dalam penelitian Hansen (2014) dan Nuraina (2012) Firm size atau

ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis ukuran perusahaan dengan

nilai perusahaan bisa di rumuskan sebagai berikut

H : Ukuran perusahaanberpengaruh terhadap nilai perusahaan


(58)

42

6. Corporate Social Responsibility dengan Nilai Perusahaan

Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial

perusahaan didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk memberikan

kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerja sama

dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga mereka,

komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan

kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri

maupun untuk pembangunan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Setiangningsih (2014) dan

Sholekah (2014) mengatakan bahwa CSR berpengaruh terhadap nilai

perusahaan. Peningkatan CSR terhadap masyarakat akan menciptakan

citra yang baik terhadap perusahaan, Investor lebih berminat pada

perusahaan yang memiliki citra yang baik di masyarakat karena semakin

baiknya citra perusahaan, loyalitas konsumen semakin tinggi

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis corporate social

responsibility dengan nilai perusahaan bisa di rumuskan sebagai berikut:

H : Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan


(59)

43

D. Kerangka Pemikiran Teoristis

Berdasarkan pemaparan di atas, maka terdapat kerangka pemikiran

teoristis dalam penelitian ini adalah hubungan antara profitabilitas , leverage,

kebijakan dividen , cash holding , ukuran perusahaan dan corporate social

responsibility terhadap nilai perusahaan, dan gambarnya bisa kita lihat di


(60)

44

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Variabel Independen (X)

Perusahaan yang terdaftar di LQ 45 2009-2013

Variabel Dependen (Y) 1. Nilai Perusahaan

Uji Asumsi Klasik

Analisis Regresi Linier Berganda

Pengujian dan Pembahasan 1. Profitabilitas

2. Leverage

3. Kebijakan Dividen 4. Cash Holding

5. Ukuran Perusahaan

6. Corporate Social Responsibility

Type equation here.

Uji Hipotesis


(61)

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Penelitian

Variabel yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel

dependen dan variabel independen.

a. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel

yang lain. Penelitian ini menggunakan variabel profitabilitas, Leverage,

Kebijakan Dividen, Cash Holding ,Ukuran Perusahaan dan Corporate

Social Responsibility sebagai variabel independen.

b. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

independen. Variabel dependen pada perusahaan ini adalah Nilai


(62)

46

2. Definisi Operasional Variabel

a. Variabel Independen

1). Profitabilitas (ROE)

Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan

keputusan manajemen. Oleh karena itu rasio ini menggambarkan

hasil akhir dari kebijakan dan keputusan-keputusan operasional

perusahaan. Secara umum, rasio profitabilitas di hitung dengan

membagi laba dengan modal. Rasio profitabilitas juga menunjukkan

pengaruh gabungan dari likuiditas, aktiva , dan utang terhadap hasil

operasi. Ada beberapa cara untuk menghitung rasio profitabilitas,

salah satunya adalah dengan ROE atau Return On Equity (Mulyadi,

2006: 75) . ROE dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Laba bersih = laba kotor – beban operasi Modal Sendiri

Modal sendiri = saham biasa + tambahan modal disetor + laba

ditahan

2). Leverage (DER)

Leverage digambarkan untuk melihat sejauh mana asset

perusahaan dibiayai oleh hutang dibandingkan dengan modal sendiri.


(63)

47

Leverage yang semakin besar menunjukkan risiko investasi yang

semakin besar pula. Perusahaan dengan leverage yang rendah memiliki

risiko leverage yang rendah pula. Rasio Leverage yang menjadi

variabel bebas dalam penelitian ini adalah DER. Leverage bisa

menggunakan rasio debt to equity yaitu sebagai berikut (Sambora,

2014). :

Dimana :

total hutang = hutang lancar + hutang tidak lancar Total Ekuitas

total aktiva = aktiva lancar+aktiva tetap

3). Kebijakan Dividen

Proxy dari kebijakan dividen yang dipilih untuk penelitian ini

Dividend Payout Ratio (DPR), dengan alasan bahwa, DPR lebih dapat

menggambarkan perilaku oportunistik manajerial yaitu dengan melihat

berapa besar keuntungan yang dibagikan kepada shareholders sebagai

dividen dan berapa yang disimpan di perusahaan (Mardiyati, 2012).

Rumus dividend payout ratio adalah sebagai berikut:

DER = H

DPR

=


(64)

48 Dividen per lembar saham = y y

y

Laba per lembar saham =

laba bersih setelah pajak − dividend saham preferen

rata – rata jumlah saham yang beredar 4). Cash Holding

Cash holding adalah jumlah kepemilikan kas yang dimiliki oleh

perusahaan. Penelitian yang dilakukan Isshaq, (2009) variabel cash

holdings dapat diukur dengan :

5). Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan besarnya aset yang dimiliki oleh

suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dalam dapat dihitung dengan

persamaan sebagai berikut (Rahayu 2014.

6). Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate social responsibility menggunakan suatu daftar

pengungkapan tanggung jawab sosial yang dijabarkan ke dalam 78

item pengungkapan yang telah disesuaikan dengan kondisi yang ada

SIZE = Log Total Assets


(65)

49 di Indonesia sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perhitungan untuk

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan adalah sebagai

berikut:

a). Dengan menggunakan variabel dummy, yaitu:

Score 0 : jika perusahaan tidak mengungkapkan item pada

daftar pertanyaan.

Score 1 : jika perusahaan mengungkapkan item pada daftar

pertanyaan.

b). Perhitungan indeks tingkat pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan diukur dengan rasio total skor yang diperoleh

dengan skor maksimal yang diperoleh. Indeks diformulasikan

sebagai berikut (Amilia dalam Laras, 2012)

n : jumlah skor pengungkapan yang diperoleh

k : jumlah skor maksimal

b. Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai

perusahaan.

Indeks =�


(66)

50

1) Nilai perusahaan

Variabel dependen adalah variabel yang diengaruhi oleh

variabel independen. Definisi operasional variabel terikat dalam

penelitian ini yaitu nilai perusahaan diukur dengan Tobin’s Q,

Tobin’s Q dihitung dengan rumus (Agustine, 2014).

Q = Nilai Perusahaan

MVE = Nilai pasar ekuitas (Equity Market Value), yang

diperoleh dari hasil perkalian harga saham penutupan

(closing price) akhir tahun dengan jumlah saham yang

beredar pada akhir tahun

BVE = Nilai buku dari ekuitas (Equity Book Value), yang di

peroleh dari selisih total aset perusahaan dengan total

kewajiban

D = Nilai buku dari total utang

B. Populasi Penelitian

Indeks LQ 45, menggunakan 45 saham yang merupakan saham-saham

dengan transaksi terbanyak di BEI. Indeks LQ 45 hanya terdiri dari 45 saham

Q

=

V + BV +


(1)

103

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 40

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,73892058 Most Extreme Differences Absolute ,097

Positive ,097

Negative -,071

Test Statistic ,097

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(2)

104

Model

Collinearity Statistics

Tolerance

VIF

(Constant)

ROE

,799

1,252

DER

,467

2,140

DPR

,613

1,632

CASH

,624

1,603

ASET

,343

2,917

CSR

,553

1,809

e. Dependent Variable: NP

Model

R

R Square

Adjusted

R Square

Durbin-Watson

1

,835

a

,697

,642

1,692

a. Predictors: (Constant), CSR, DER, CASH, ROE, DPR,

ASET

b. Dependent Variable: NP


(3)

105

Coefficientsa Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Value

a

-,13159

Cases < Test Value

20

Cases >= Test Value

20

Total Cases

40

Number of Runs

17

Z

-1,121

Asymp. Sig.

(2-tailed)

,262

c. Median

Sumber : Data sekunder yang diolah tahun


(4)

106

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficient

s

T

Sig.

B

Std. Error

Beta

1(Constant)

-3,003E-15

2,319

,000

1,000

ROE

,000

1,707

,000

,000

1,000

DER

,000

,078

,000

,000

1,000

DPR

,000

,845

,000

,000

1,000

CASH

,000

,234

,000

,000

1,000

ASET

,000

,391

,000

,000

1,000

CSR

,000

2,578

,000

,000

1,000

b. Dependent Variable: AbsUt

Sumber : Data sekunder yang di olah tahun 2015

.

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

1

,835

a

,697

,642

,803291

a. Predictors: (Constant), CSR, DER, CASH, ROE, DPR, ASET b. Dependent Variable: NP


(5)

107

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Regression 49,021 6 8,170 12,662 ,000b

Residual 21,294 33 ,645

Total 70,316 39

a. Dependent Variable: NP

b. Predictors: (Constant), CSR, DER, CASH, ROE, DPR, ASET

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 10,212 2,319

ROE 8,284 1,707 ,520

DER ,115 ,078 ,206

DPR -1,886 ,845 -,273

CASH ,223 ,234 ,115

ASET -1,846 ,391 -,772

CSR 4,152 2,578 ,207

c. Dependent Variable: NP


(6)

108

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 10,212 2,319 4,403 ,000

ROE 8,284 1,707 ,520 4,853 ,000

DER ,115 ,078 ,206 1,468 ,152

DPR -1,886 ,845 -,273 -2,232 ,033

CASH ,223 ,234 ,115 ,952 ,348

ASET -1,846 ,391 -,772 -4,722 ,000

CSR 4,152 2,578 ,207 1,611 ,117

d. Dependent Variable: NP


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2013

6 65 94

Pengaruh Dividen, Struktur Aset, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 78 74

Mekanisme Good Corporate Governance (GCG), Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibility (CSR), dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 30 100

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

0 19 112

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,Dan Nilai Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility DenganGood Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 95 137

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Perusahaan Jasa Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011–2013)

0 4 16

PengaruhTata kelola perusahaan, Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Intensitas penelitian dan Pengembangan terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009 – 201

1 3 18

Pengaruh Dividen, Struktur Aset, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Mekanisme Good Corporate Governance (GCG), Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibility (CSR), dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 23