Pemeriksaan Klinis Pemeriksaan Radiologi Pemeriksaan Patologi

DIAGNOSA Untuk mendiagnosa karsinoma papiler pada payudara perlu dilakukan beberapa pemeriksaan , antara lain :

1. Pemeriksaan Klinis

2. Pemeriksaan Radiologi

3. Pemeriksaan Patologi

1. Pemeriksaan Klinis

Pada pemeriksaan klinis dadapatkan gejala dan tanda dari karsinoma papiler antara lain : - Teraba massa pada payudara, lokasi tumor paling sering pada bagian sentral dari payudara , yaitu dibawah puting , sampai ke kuadran lateral atas. - Keluar cairan dan darah pada puting - Terjadi retraksi dari puting Kadang-kadang tumor ini tidak menimbulkan gejala klinis, hanya dapat terlihat melalui skrining mamografi. 1,3,9

2. Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan radiologi pada karsinoma ini dapat dilakukan melalui USG dan mamografi. Dr. Fitriani Lumongga : Karsinoma Papiler Pada Payudara, 2008 USU Repository © 2008 Pada pemeriksan USG tumor terlihat sebagai massa salid yang hipoecoid atau massa yang kompleks dengan komponen kistik dan nodular solid serta peningkatan akustik posterior. Perdarahan pada kista sering terjadi oleh karena pecahnya pembuluh darah kapiler pada dinding kista ataupun oleh infark pada sel tumor. Keadan ini dapat dilihat sebagai aliran darah intramural melalui USG Colour Doppler. Pada Mamografi sulit dibedakan antara karsinoma duktal invasif dan insitu. Pada karsinoma papiler in situ tampak gambaran satu atau beberapa kelompokan kalsifikasi , kadang- kadang disertai dengan dilatasi duktus ataupun massa yang bulat tunggal ataupun multipel. 5,6

3. Pemeriksaan Patologi

• Gambaran Makroskopis Tumor bentuk bulat, dengan ukuran 2 – 10 cm . Pada tumor yang solid , tampak multi nodular terdiri dari jaringan granular dan lunak dengan focus nekrosis dan perdarahan. Pada tumor yang kistik dapat tunggal ataupun multilobular dengan rongga kista yang berisi jaringan nekrotik dan cairan darah. Pada lesi yang intra kistik dapat tunggal ataupun multifokal yang melekat pada dinding kista. 5,9 • Gambaran Mikroskopis Jaringan Tumor Secara mikroskopis kadang-kadang sulit dibedakan antara karsinoma papiler dengan benign duktal papiloma. Secara umum gambaran karsinoma papiler adalah sulit dijumpai bahkan hilangnya fibrous vascular core, epitel tersusun berlapis-lapis dengan jenis sel yang uniform dan mempunyai derajat anaplasia yang berbeda-beda. Tampak daerah dengan gambaran kribiform dan focus pada intraduktal karsinoma Dr. Fitriani Lumongga : Karsinoma Papiler Pada Payudara, 2008 USU Repository © 2008 disekitar duktus. Pada pembesaran rendah tampak gambaran massa tumor seperti daun dan berpapil-papil. Sel epitel berbentuk kuboid- kolumnar tumbuh tidak teratur dan berlapis-lapis terutama dekat membran basal serta sudah kehilangan polaritas .Sitoplasma jernih ataupun sedikit eosinofilik. Inti sel hiperkromatin , NC rasio meningkat. Banyak dijumpai sel yang mengalami mitosis, Pada karsinoma papiler yang solid, dijumpai pada beberapa area terdapat proliferasi sel yang menjadi padat oleh karena pertumbuhan yang berlebihan pada bagian basal. Tumor yang solid ini terjadi akibat duktus terisi sebagian besar atau seluruhnya oleh proliferasi neoplastik yang solid. Seluruh komponen neoplastik ini ditunjang oleh anyaman halus stroma fibrovaskular yang ujungnya menembus epitel. Adanya anyaman stroma fibrovaskular ini merupakan karakteristik dari karsinoma papiler solid. Pada karsinoma papiler variant kistik dijumpai daerah yang berbentuk kista dengan dindingnya terdiri dari jaringan ikat fibrous. Varian ini sulit dibedakan dari papilloma, tetapi pada karsinoma papiler ini terdapat fibrovaskular stalk tanpa lapisan sel myoepitel. 1,6,7,9 Perbedaan antara Papilloma dan Karsinoma Papiler 8,9 Dr. Fitriani Lumongga : Karsinoma Papiler Pada Payudara, 2008 USU Repository © 2008 • Pemeriksaan Sitologi FNAB Pada pemeriksaan sitologi FNAB sulit untuk membedakan antara karsinoma papiler dengan papiloma intra duktal serta sulit juga untuk membedakan tumor yang invasif dengan yang non invasive. Oleh karena itu pemeriksaan sitologi ini hanya sebagai pemeriksaan penunjang saja, sedangkan diagnosa akhir harus dengan pemeriksaan histologi. Pada pemeriksaan sitologi karsinoma papiler payudara akan dijumpai gambaran berupa : 1. Smear dengan selularitas yang tinggi 2. Papil yang aggregat , kadang-kadang tampak fibrovaskular core pada bagian sentral. 3. Sel kolumnar yang membentuk palisade 4. Inti membesar dan pleomorfis, dapat juga dijumpai nukleus atipia. 5. Tidak tampak adanya bare nukleus Dr. Fitriani Lumongga : Karsinoma Papiler Pada Payudara, 2008 USU Repository © 2008 6. Makrofag dan sel epitel dengan sitoplasma yang bervakuol. 7. Berkurangnya kohesi antar sel 5,10 8. Adanya nekrosis TERAPI Terapi utama pada karsinoma papiler payudara ini adalah dengan tindakan bedah mastektomi. Disamping itu juga diberikan terapi ajuvan berupa kemoterapi dan radioterapi. Pada penelitian ditemukan bahwa penderita yang mendapat ajuvan terapi mengalami penurunan angka rekuren sebesar 28 dan penurunan angka kematian sebesar 16. 5,9 PROGNOSIS Penderita karsinoma papiler yang invasif sering mengalami metastase ke kelenjar limfe diaksila, dan biasanya metastase ini tidak lebih dari tiga lymph node. Prognosis pada pasien ini sangat bervariasi. Veronesi’s studi meneliti bahwa 52 pasien dengan karsinoma papiler invasif dapat bertahan hidup sekitar 5 tahun. Kraus dan Neubeker melaporkan bahwa 43 dari seluruh kasus karsinoma papiler payudara dapat berkembang menjadi rekuren ataupun mengalami metastase. Pada penderita yang menjalani radikal mastektomi dapat bertahan hidup lebih dari 5 tahun. 1,2,9 Dr. Fitriani Lumongga : Karsinoma Papiler Pada Payudara, 2008 USU Repository © 2008 Karsinoma papiler payudara 3 Higher magnification of papillary carcinoma to demonstrate nuclear atypia and increased mitotic activity 3 Papillary carcinoma forming complex papillary structures, some of which are supported by delicate fibrous stalks. 3 Dr. Fitriani Lumongga : Karsinoma Papiler Pada Payudara, 2008 USU Repository © 2008 LAPORAN KASUS No. PA 070293 Pasien : M , wanita , 68 thn Klinis : Benjolan pada payudara , mobile Pemeriksaan :

1. Makroskopis