PERAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DALAM PENGELOLAAN DANA HIBAH (Studi Penelitian Program Hibah kepada Masyarakat melalui LPMK di Kelurahan Mojolangu Kota Malang)

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya terarah dan terpadu serta
berkesinambungan untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat dalam
rangka menunjang pencapaian masyarakat adil dan makmur dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Pada dasarnya pemerintah harus meningkatkan
kualitas pelayanan masyarakat untuk mendorong tumbuhnya prakarsa dan
kreatifitas lokal. Pembangunan juga merupakan upaya untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat yang dilaksanakan secara berencana dan menyeluruh yang
meliputi semua segi kehidupan.
Begitu juga dengan pembangunan kelurahan sebagai bagian integral dari
pembangunan

nasional

dilaksanakan


oleh

pemerintah

dan

badan-badan

pembangunan bersama-sama dengan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan
yang adil dan merata. Ini dimaksudkan agar pembangunan dapat berlangsung
secara berdaya guna dan berhasil guna sekaligus tepat sasaran dengan tujuan
pembangunan kelurahan sesuai aspirasi dan prioritas yang diinginkan oleh
masyarakat. Pembangunan itu sendiri mempunyai makna yaitu suatu hal yang
tidak dapat kita pisahkan dari kehidupan manusia, hal ini akibat dari keinginan
manusia untuk selalu berkembang dan maju dari waktu ke waktu. Pembangunan
dilakukan secara terencana, baik dalam arti jangka panjang, jangka sedang, dan

2

jangka pendek. dan merencanakan berarti mengambil keputusan sekarang tentang

hal-hal yang akan dilakukan pada waktu tertentu di masa depan.1
Kompleksnya pembangunan Kelurahan menuntut keunggulan dari pemerintah
untuk selalu berusaha dan memberikan hasil yang bermanfaat bagi masyarakat
dikelurahan. Dalam usaha ini maka pemerintah telah mengeluarkan kebijakankebijakan berupa belanja langsung kepada masyarakat dalam bidang kesehatan,
pendidikan dan olahraga, pemberdayaan masyarakat dan ekonomi, intinya
merupakan pedoman pemerintah dalam melaksanakan tugas pembangunan.
Perencanaan pembangunan kelurahan merupakan proses yang bergerak timbal
balik. Di satu sisi, rencana pembangunan akan menemukan berbagai kegiatan
proyek yang harus dijalankan oleh suatu kelurahan dan ini selanjutnya menjadi
tugas yang harus dipikul oleh pemerintah kelurahan dalam menciptakan
pembangunan nasional. Tetapi di sisi lain perangkat kelurahan dapat pula
menerima amanat pemerintah diatasnya proyek-proyek yang seharusnya
dilaksanakan kelurahan tersebut. Jadi sebelum proyek-proyek diberbagai
kelurahan ditentukan kegiatan perencanaan yang baik perlu mengadakan dialog
antara perencanaan tingkat atas dan perencanaan kelurahaan yang bersangkutan.
Namun keputusan dalam menentukan prioritas pelaksanaan proyek dan penentuan
jenis proyek yang dijalankan terletak pada pemerintah tingkat atas.
Walaupun demikian, adanya perencanaan pembangunan akan banyak sekali
manfaatnya dalam meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya dan dalam
mengusahakan alokasi yang adil di daerah Kelurahan. Salah satu tugas dan


1

Siagian. 2005. Proses Pengelolaan Pembangunan Nasional. Jakarta. PT Gunung Agung.Hlm:5

3

perencanaan tingkat atas adalah membuat suatu program untuk menyebarluaskan
proyek-proyek ke berbagai kelurahan dengan tujuan agar penyebaran tersebut
dapat memberikan sumbangan yang optimal kepada usaha pemerintah untuk
membangun. Konsep partisipasi masyarakat dalam pembangunan perlu dilihat
sebagai “shared authority (otoritas bersama) diantara para stakeholders
pembangunan, dimana proses pembangunan tidak di dominasi oleh satu pihak saja
(misalnya pemerintah) tetapi merupakan usaha bersama yang didasar pada nilai
bersama, visi bersama, dan misi bersama.
Secara politis partisipasi masyarakat dalam pembangunan juga dapat
memperkuat proses demokratisasi, karena dengan partisipasi masyarakat berarti
memberi kesempatan yang nyata kepada mereka untuk mempengaruhi perubahan
keputusan tentang masalah kehidupan yang mereka hadapi sehari-hari dan
mempersempit jurang pemisah antara pemerintah dan rakyat. Partisipasai juga

memperluas pendidikan politik bagi masyarakat sebagai landasan bagi pendidikan
demokrasi, sehingga masyarakat menjadi terlatih dalam menangani masalahmasalah publik dan masyarakat lebih peka dan sensitif dalam menyusun prioritasprioritas kebutuhan dan kepentingan yang berbeda. Sehingga dengan adanya
partisipasi masyarakat dalam menangani urusan-urusan publik akan memperkuat
solidaritas komunitas masyarakat.
Namun dalam prakteknya tujuan tersebut tidak selalu dapat tercapai. Hal ini
dimungkinkan adanya perencanaan tidak efektif dan efisien, kekurangan
informasi mengenai potensi daerah dan berbagai faktor lainnya. Akibatnya timbul
ketimpangan-ketimpangan dalam merumuskan dan melaksanakan penyebaran

4

proyek-proyek pembangunan di kelurahan. Oleh karena itu, aparatur Kelurahan
dengan bantuan LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan)
haruslah secara aktif menetukan perumusan perencanaan pembangunan agar
sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan. Termasuk dalam menjalankan
program Dana Hibah untuk masyarakat Kelurahan melalui LPMK di Malang.
Selama ini pembangunan masih terpusat di pusat kota dan dilakukan oleh
Pemerintah Kota. Ini membuat pembangunan yang berjalan tidak bisa menyentuh
seluruh lapisan masyarakat dengan merata. Keadaan ini terjadi karena pemkot
sulit mendeteksi hal-hal apa saja yang perlu diprioritaskan dalam pembangunan di

wilayah kelurahan.
Dengan adanya program dana hibah yang digulirkan, maka pembangunan di
wilayah kelurahan dapat berjalan dengan merata. Sebab dalam prinsip dana hibah
ini, masyarakat melalui LPMK dapat menentukan prioritas pembangunannya, baik
itu pembangunan fisik maupun non-fisik di masing-masing daerah tempat
tinggalnya.
Selain itu, adanya dana hibah ini juga mampu menambah jumlah lapangan
kerja yang semakin lama semakin menyempit. Misalnya saja ketika di kelurahan
tersebut membangun gorong-gorong, masyarakat diharapkan menggunakan sistem
padat karya. Dengan sistem ini, berarti pemanfaatan dana hibah akan memberi
pekerjaan kepada tenaga kerja di daerah tersebut. Yang tidak kalah pentingnya
dari program dana hibah tersebut adalah masyarakat akan dapat ikut berperan
serta membangun Kota Malang. Karena semakin cemerlang ide masyarakat untuk
memanfaatkan dana hibah, maka kemajuan di Kota Malang juga akan semakin

5

pesat pula. Sehingga masyarakat dituntut untuk berlomba-lomba menjadi lebih
aktif dan kreatif memanfaatkan dana hibah.
Komitmen Walikota Malang dalam mensejahterakan masyarakat Malang telah

diwujudkan dengan menyalurkan Dana Hibah (Block Grant) melalui LPMK
sebesar Rp. 500 juta untuk masing-masing Kelurahan. Pada tahun 2010 ini dana
tersebut 100 % telah disalurkan seluruhnya dengan total nilai mencapai Rp. 28,5
Milyar. Sebagai konsekwensinya dengan berpedoman pada Peraturan Walikota
Malang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pedoman Penggunaan Dana Hibah
Kepada masyarakat Kelurahan melalui LPMK dan pada Naskah Perjanjian Hibah
Daerah (NPHD) antara Pemkot Malang dengan LPMK pada Pasal 5 Ayat 2
menyatakan bahwa pihak kedua (LPMK) wajib membuat laporan realisasi
penggunaan Dana Hibah paling lambat 1 (satu) bulan setelah pencairan, maka
laporan penggunaan dana (SPJ) Dana Hibah tahap 2 (dua) atau secara keseluruhan
harus sudah disampaikan paling lambat tanggal 10 pada bulan berikutnya setelah
dana dicairkan ke rekening LPMK.2
Akan tetapi peran LPMK juga masih kurang maksimal, seperti yang terjadi di
Kelurahan Mojolangu Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, bahwa masyarakat
di sana masih sangat asing dengan program LPMK di kelurahannya, walaupun
sebenarnya pihak kelurahan selalu mengajak pengurus RT dan RW untuk
mensosialisasikan tentang pentingnya LPMK sesuai dengan Pasal 7 Perda Kota
Malang No. 18 Tahun 2001 Tentang Pembentukan Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Kelurahan (LPMK) Di Kota Malang, selain itu LPMK juga masih
2


Peraturan Walikota Malang Nomor 13 Tahun 2009 tentang Pedoman Penggunaan Dana Hibah
Kepada masyarakat Kelurahan melalui LPMK dan pada Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD)
antara Pemkot Malang dengan LPMK

6

kesulitan mengajukan proposal pembangunan fisik ke Pemerintah Kota Malang
khususnya Dinas Pekerjaan Umum Kota Malang, karena memberikan standar
tinggi untuk proposal pembangunan fisik, yang seolah-olah ingin mempersulit
untuk menyetujui proposal yang diajukan pengurus LPMK, yaitu setiap program
harus ada gambar dan spesifikasi bangunan yang jelas, padahal tidak semua
LPMK di Kota Malang memiliki ahli teknik sipil yang dapat membantu LPMK.
Selain itu LPMK Mojolangu juga menemui kendala dalam mensosialisasikan
program LPMK kepada masyarakat, hal itu membuktikan bahwa masyarakat
Kelurahan Mojolangu masih kurang peduli terhadap program LPMK.
Berdasarkan uraian diatas, maka penyusun tertarik mengkajinya lebih jauh
dengan

melakukan


penelitian

yang

berjudul

“PERAN

LEMBAGA

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DALAM
PENGELOLAAN DANA HIBAH (Studi Penelitian Program Hibah kepada
Masyarakat melalui LPMK di Kelurahan Mojolangu Kota Malang)”.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimanakah peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
(LPMK) dalam pengelolaan dana Hibah di Kelurahan Mojolangu dalam
perencanaan pembangunan?
2. Faktor-faktor apa saja yang menghambat peran Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam pengelolaan dana Hibah di

Kelurahan Mojolangu dalam perencanaan pembangunan?

7

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah tertulis di atas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis peran Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam pengelolaan dana Hibah di
Kelurahan Mojolangu dalam perencanaan pembangunan.
2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis faktor pendukung dan
penghambat peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
(LPMK) dalam pengelolaan dana Hibah di Kelurahan Mojolangu dalam
perencanaan pembangunan.
D. Kontribusi Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, adapun
kontribusi penelitian yang ingin dicapai adalah:
1. Manfaat Praktis
a. Sebagai masukan kepada kelurahan Mojolangu Malang dalam penerapan
peran lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan (LPMK) sekaligus

sumbangan pemikiran untuk meningkatan perencanaan pembangunan
b. Bagi para penentu kebijakan, pemerhati dan praktisi di lapangan dapat
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menganalisa sistem
perencanaan pembangunan.
2. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan kajian dan sumbangan pemikiran yang berkaitan dengan
perencanaan pembangunan melalui LPMK.

8

b. Sebagai bahan bacaan dan referensi bagi penyusun selanjutnya dalam
tema yang sama serta untuk menambah wawasan tentang peran lembaga
pemberdayaan masyarakat kelurahan

(LPMK) dalam perencanaan

pembangunan
E. Definisi Konseptual
Definisi konseptual menguraikan tentang beberapa istilah atau konsep
yang terkait pada penelitian yang dilakukan. Adapun konsep-konsep yang dibuat

dalam penelitian ini agar tetap terfokus sesuai dengan tujuan yang dicapai oleh
peneliti, demikian pula agar ada batasan-batasan dan tidak keluar dari konteknya,
secara konseptual sebagai berikut:
1. Program hibah
Hibah adalah merupakan suatu pemberian yang bersifat sukarela (tidak ada
sebab dan musababnya) tanpa ada kontra prestasi dari pihak penerima
pemberian, dan pemberian itu dilangsungkan pada saat si pemberi masih
hidup.3 Sedangkan yang dimaksud dengan Program Dana Hibah melalui
LPMK adalah program untuk pembangunan partisipatif di kelurahan, yang
seluruhnya dilakukan dan di rencanakan oleh masyarakat kelurahan untuk
membangun Kelurahannya baik pembangunan fisik maupun non fisik.
2. LPMK
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) adalah lembaga
masyarakat yang tumbuh dari oleh dan untuk rakyat, serta merupakan
wahana partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang memadukan

3

Rasyid, Sulaiman. 1990. Fiqh Islam. Bandung. Sinar Baru. Hlm:305

9

pelaksanaan berbagai kegiatan pemerintah dan prakarsa serta swadaya
gotong royong masyarakat dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan,
dan juga sebagai wadah yang di bentuk atas prakarsa masyarakat sebagai
mitra pemerintah kelurahan dalam menampung dan mewujud aspirasi.4
3. Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu usaha sadar oleh pemerintah suatu negeri
beserta dengan partisipasinya. Lembaga-lembaga kolektif yang lain dalam
mengkoordinasikan kebijakan publik secara rasional, dengan maksud untuk
secara lebih lengkap dan lebih cepat mencapai tujuan-tujuan yang
diinginkan dalam perkembangan yang sedang berlangsung5.
4. Pembangunan
Pembangunan adalah suatu perubahan yang terus-menerus dari suatu
keadaan tertentu kepada suatu keadaan yang dianggap lebih baik. Dengan
demikian pembangunan adalah suatu proses yang berorientasi kepada
perubahan, proses perubahan ini menuju kepada kondisi yang lebih baik dari
kondisi sebelumnya yang dilaksanakan secara berencana yang meliputi
seluruh aspek kehidupan masyarakat6.
F. Definisi Operasional
Definisi Operasional merupakan salah satu langkah penting dalam
penelitian karena berperan sebagai alat untuk mengukur variabel. Definisi
operasional juga merupakan suatu unsur yang memberitahukan bagaimana cara
4

5

6

Perda Kota Malang Nomor 18 Tahun 2001 Tentang Pembentukan Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Kelurahan di Kota Malang
Ateng, Safrudin. 1993, Perencanaan Administrasi Pembangunan Daerah, Mandar Maju
Bandung, hal 11
Bintoro, 1999. Perencanaan Pembangunan, PT Raja Grafindo Jakarta, hal 42

10

mengukur suatu variabel. Untuk menilai variabel dapat dilihat melalui indikasi
dengan indikator yang ada atau terjadi.
1. Peran

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam

pengelolaan dana Hibah di Kelurahan Mojolangu dalam perencanaan
pembangunan, sebagai berikut:
a. Perencanaan kegiatan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
(LPMK) dalam pengelolaan dana Hibah di Kelurahan Mojolangu Kota
Malang
- Proses Perencanaan Kegiatan
- Proses Penetapan Alokasi Pembiayaan Kegiatan
b. Sosialisasi Program Hibah Kepada Masyarakat Kelurahan melalui LPMK
kepada masyarakat
- Sosialisasi di tingkat Kecamatan
- Sosialisasi di tingkat Kelurahan
2. Faktor-faktor

pendukung

dan

penghambat

Lembaga

Pemberdayaan

Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam pengelolaan dana Hibah:
a. Faktor pendukung
- Internal
- Eksternal
b. Faktor penghambat
- Internal
- Eksternal

11

G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif, dengan alasan agar
dapat menggali informasi yang mendalam mengenai objek yang diteliti.
Metode deskriptif sebagai prosedur pemecahan masalah yang diteliti
berdasarkan fakta-fakta, sehingga tujuan dari metode deskripstif adalah untuk
menggambarkan tentang suatu masyarakat atau kelompok tertentu atau
gambaran tentang gejala sosial. 7
Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan alasan
bahwa dalam penelitian ini berupaya menggali data, yaitu data berupa
pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau asli. Kemudian
responden dan peneliti memberikan penafsiran, sehingga dapat memunculkan
suatu temuan atau mengembangkan temuan dan memberikan informasi
serta gambaran peran

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan

(LPMK) dalam pengelolaan dana Hibah di Kelurahan Mojolangu Kota
Malang.
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan
informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. 8 Karena sebagai subyek
yang mampu memberikan informasi yang seluas-luasnya, maka dalam
penelitian ini penyusun sangat berhati-hati dalam menentukan informan, agar
didapatkan informasi yang valid dan lengkap. Penelitian ini menggunakan
7
8

Soehartono, Irawan. 2002. Metode Penelitian Sosial. Bandung: hlm:35
Lexey, Moleong. 2001 Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung.: Remaja Rosdakaria. Hlm: 90

12

intensity

sampling

karena para

informan tersebut

dipandang dapat

memberikan pengalaman yang seluas-luasnya terutama berhubungan dengan
perencanaan pembangunan di Kelurahan. 9 Oleh karenanya informan penelitian
yang dipilih 6 orang diantaranya adalah:
a. Ketua LPMK/ 1 orang
b. Sekretaris Kelurahan/ 1 orang
c. Ketua RW/ 1 orang
d. Ketua RT/ 1 orang
e. Tokoh masyarakat/ 2 orang
f. Masyarakat/ 4 orang
3. Sumber Data
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer berupa data kata-kata dan tindakan tentang: (a)
sejauh mana perencanaan pembangunan melalui

LPMK (b). Data

tentang bentuk perencanaan pembangunan, (c). data tentang
Program Hibah.
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder diperoleh dari buku, bahan referensi dan hasilhasil kajian yang semuanya mendukung atau memperkaya sumber data
primer. Dalam penelitian ini dicari informasi yang diperoleh pemerintah
desa, juga dari beberapa dokumen yang terkait, berupa catatan
perencanaan pembangunan yang disusun oleh kelurahan.

9

Ibid:92

13

4. Teknik Pengumpulan Data
Pada prinsipnya pengumpulan data empirik diawali dengan memahami
setting. Dalam hal ini peneliti masuk sebagai bagian dari subyek penelitian.
Sehubungan dengan penelitian ini, maka digunakan teknik pengumpulan data
berupa

pengamatan (observasi),

wawancara

(interview),

dan teknik

dokumentasi untuk mencari data sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian10. Teknik pengumpulan
data yang dipilih tergantung pada faktor utama dan jenis data. Dalam
penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah:
a. Observasi
Guba dan Lincoln mengemukakan beberapa alasan penggunaan teknik
observasi: Pertama, teknik ini didasarkan atas pengalaman secara
langsung, kedua, memungkinkan melihat dan mengamati sendiri,
kemudian

mencatat

kejadian

yang

terjadi

di

lapangan,

ketiga,

memungkinkan mencatat peristiwa dalam situasi berkaitan dengan
pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh,
keempat, pengamatan adalah merupakan alternatif menghindari bias data,
kelima, memungkinkan memahami situasi-situasi yang rumit.11
Di samping itu teknik observasi merupakan teknik penelitian melalui
penjajakan lapangan berusaha mengenal segala unsur lingkungan sosial,

10
11

Gulo, W. 2002. Metode Penelitian, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Hlm: 115
Lexey, Moleong. 2001 Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung.: Remaja Rosdakaria. Hlm:
126

14

sedangkan yang dimaksud dengan penilaian keadaan lapangan adalah
untuk menilai keadaan, situasi, latar dan konteksnya lebih spesifik lagi
observasi dikatakan sebagai penelitian dengan cara pengindraan yaitu
mengamati. 12
b. Wawancara
Teknik pengumpulan data berikutnya yang digunakan adalah teknik
wawancara. Dalam penelitian ini sengaja menggunakan teknik wawancara
mendalam

dan terstruktur dengan menggunakan pedoman wawancara

yang merupakan suatu cara pengumpulan data secara langsung dengan
informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang
masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini diperlukan beberapa informan
yang dianggap memahami masalah yang diteliti. Oleh sebab itu peneliti
sebelum melakukan wawancara, perlu menentukan informan kunci.
Beberapa pertimbangan dalam menentukan informan kunci, adalah aparat
kelurahan

dan

pihak

LPMK

yang

terlibat

dalam

perencanaan

pembangunan atau subyek yang berkompeten dalam permasalahan yang
diteliti.
Menurut Moloeng (2002) taknik wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang
mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai/informan. Masalah
pencatatan data wawancara merupakan suatu aspek utama yang amat
penting dalam wawancara, karena jika

12

Ibid. 2002:112

tidak dilakukan dengan

15

semestinya, maka sebagian dari data akan hilang, dan usaha wawancara
akan sia-sia.13
c. Dokumentasi
Teknik dokumentasi merupakan penelusuran dokumen-dokumen resmi
dalam menjajaki sumber tertulis tersebut. Sehingga akan memperkaya data
disamping itu metode dokumentasi ini akan dapat membantu peneliti
dalam penganalisaan.
Peneliti mencari data sekunder dengan jalan mengadakan studi
kepustakaan dan rekaman. Lincoln dan Guba seperti yang diikuti oleh
Sonhaji (1994) mengartikan rekaman sebagai setiap tulisan atau
pernyataan yang dipersiapkan oleh individual atau organisasi dengan
tujuan membuktikan adanya suatu peristiwa atau memenuhi accountin.
Sedangkan

dokumen digunakan untuk mengacu setiap tulisan atau

rekaman, yaitu dipersiapkan secara khusus untuk tujuan tertentu.14
5. Lokasi Penelitian
Data-data

penelitian

dirancang

dengan

pendekatan

wawancara

mendalam, observasi dan dokumentasi. Cara yang dilakukan dengan
mendiskripsikan peran

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan

(LPMK) dalam pengelolaan dana Hibah di Kelurahan Mojolangu Kota
Malang.
13

Lexey, Moleong. 2001 Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung.: Remaja Rosdakaria. Hlm:
15
14
Sonhadji, Ahmad, 1994. Teknik Pengumpulan dan Analisa Data Dalam Peneltian Kualitatif
(Dalam buku Penelitian Kualitatif dalam Bidang Ilmu-Ilmu Sosial Keagamaan). Penerbit
Kalimasahada Press Malang. Hlm: 74

16

6. Teknik Analisis Data
Dalam rangka mencapai hasil penelitian, data yang akan dikumpulkan
perlu dianalisis. Analisis data merupakan tahap yang sangat menentukan
dalam keseluruhan proses penelitian. Analisis data menyangkut kekuatan
analisis dan kemampuan mendeskripsikan situasi dan konsepsi yang
merupakan bagian dari penelitian. Dengan melakukan analisa data dapat
memberikan

arti

dari

makna

yang

berguna

dalam

memecahkan

permasalahan.15
Teknik

analisis

data

adalah

proses

mengatur

urutan

data,

pengorganisasian ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar,
sehingga dapat ditemukan tema yang dirumuskan. Data yang terkumpul
terdiri dari catatan lapangan, interview, gambar, foto dan dokumen berupa
laporan, biografi, artikel, kemudian direduksi dan diolah untuk memperoleh
kesimpulan informasi tersebut. Proses analisis data dimulai dengan menelaah
seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yang kemudian dilakukan
reduksi data (menformulasikan teori ke dalam seperangkat konsep) yang
dilakukan dengan membuat rangkuman inti dalam penelitian tersebut. Dalam
penelitian ini data dianalisis secara normatif melalui studi literatur dan
analisis bersifat kualitatif atau uraian. 16
Proses analisis dilakukan sejak proses pencarian data dimulai sampai
akhirnya dirasa telah cukup. Pendekatannya menggunakan pendekatan
kualitatif, dimana peneliti mencari dan menganalisa data tanpa harus
15

Lexey, Moleong. 2002 Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung.: Remaja Rosdakaria. Hlm:
15
16
Ibid

17

menunggu sampai seluruh data terkumpul. Jadi proses analisa data dilakukan
sejak mengumpulkan data maupun setelah selesai mengumpulkan data yang
diperoleh dari melalui observasi, wawancara maupun studi dokumen dengan
analisa kualitatif.
Analisis data yang dilakukan dengan menerapkan metode analisis yang
lazim digunakan dalam penelitian lapangan (field research). Peneliti
berpedoman pada langkah-langkah sebagai berikut:
1. Analisis data dalam penelitian lapangan dilakukan secara jalin-menjalin
dengan proses pengamatan.
2. Berusaha menemukan kesamaan dan perbedaan berkenaan dengan gejala
sosial yang diamati, yakni menemukan model partisipasi masyarakat yang
diteliti.
3. Membentuk taksonomi tindakan terkait dengan kondisi yang diamati.
4. Menyusun secara tentatif proposisi teoritis, berkenaan dengan kategori
yang dikembangkan/dihasilkan dari penyusunan taksonomi diatas.
5. Melakukan pengamatan lebih lanjut terhadap tindakan sosial yang
berkaitan dengan proposisi-proposisi sementara.
6. Mengevaluasi

proposisi

teoritis

sementara

untuk

menghasilkan

kesimpulan.
7. Untuk mencegah penarikan kesimpulan secara subyektif, dilakukan upaya:
(a) mengembangkan intersubyektif melalui diskusi dengan orang lain, (b)
menjaga kepekaan sosial dan kesadaran sebagai peneliti.

18

Di samping itu, untuk menambah bobot validitas dan otentisitas sumber
data, peneliti akan menggunakan strategi internal, yakni; (a) melakukan kritik
ekstern untuk menentukan otentisitas sumber data, (2) melakukan kritik intern
untuk menentukan kredibilitas informasi yang dikemukakan oleh sumber
tersebut.
Selanjutnya, proses analisis data baik ketika mengumpulkan data
maupun setelah selesai pengumpulan dimulai dengan17:
1. Data yang telah terkumpul dari berbagai sumber melalui observasi,
wawancara, studi dokumen dan sebagainya, dibaca dan ditelaah dengan
seksama untuk dijadikan acuhan berfikir serta mencari solusi yang tepat,
dan pada penelitian lebih lanjut diharapkan menghasilkan hasil data yang
valid.
2. Data yang telah terkumpul, direduksi sehingga tersusun secara sistematis,
akan lebih nampak pokok-pokok terpenting menjadi fokus penelitian, guna
memberikan gambaran yang lebih tajam terhadap fenomena yang diteliti.
3. Data yang direduksi, disusun dalam satuan-satuan yang berfungsi untuk
menentukan atau mendefinisikan kategori dari satuan yang telah
dikategorikan akan diberikan kode-kode tertentu untuk memudahkan
pengendalian data dan penggunaannya setiap saat, sehingga penggalian
data dapat dijadikan pijakan untuk mempermudah penelitian.

17

Faisal, Sanapiah. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif, Hakekat Beserta Karakteristik dan
Variasi. Malang : Universitas Negeri Malang. Hlm;31

PERAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN
(LPMK) DALAM PENGELOLAAN DANA HIBAH
(Studi Penelitian Program Hibah kepada Masyarakat melalui LPMK di Kelurahan
Mojolangu Kota Malang)

SKRIPSI

Oleh :
Suhardi
(06230016)

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI

Nama

: Suhardi

NIM

: 06230016

Jurusan

: Ilmu Pemerintahan

Fakultas

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi : Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan dalam
Pengelolaan Dana Hibah. (Studi Penelitian Program Hibah kepada
Masyarakat melalui LPMK di Kelurahan Mojolangu Kota Malang)

Disetujui,

Pembimbing I

(Drs. Krishno Hadi)

Dekan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(Dr. Wahyudi, M.Si)

Pembimbing II

(Drs. H.Achmadur.Rifa’I, M.Si)

Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

(Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si)

Set el ah banyak r i nt angan, cobaan, pengal am an ser t a k eni k m a t an
yang saya dap at k an di dal am m enyusun k ar ya t ul i s i ni , suk ur
Al ham du l i l l ah saya panj at k an k e ha di r at Al l oh sw t . Yang t el ah
m em ber i k an saya k em ud ahan dan k ek uat a n ser t a k esehat an
sehi ngga t ugas ak hi r i ni dapat t er sel esai k an dengan bai k .

Skripsi ini Saya persembahkan untuk:
1. Kedua orang tuaku yang selama ini banyak memotivasi dalam
penyelesaian skripsi ini.
2. Saudara-saudaraku yang selalu mendorong dan menyemangati hidupku
hingga saat ini
3. teman-teman seperjuangan di kampus Universitas Muhammadiyah
Malang ditempat kami berdiskusi dan berbagi suka dan duka
4. Buat papuk Guruku dan paman-pamanku yang memberikan motivasi, dan
selalu memberi semangat serta dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

Saya ucapkan banyak terimakasih kepada;
a.
Sem ua dosen yang t el ah m engaj ar i saya dal am banyak ha l
t er ut am a k epada dosen pem bi m bi ng pak Ri f a I dan pak Kr i s ser t a Bu
Tr i dan pak Jaenu r i yang t el ah m em bant u saya di dal am
m enyel esai k an sk r i psi i ni
b.
Angga, Per an, I w an, Gun, Ant ok , dan Mas Her u yang sal am a i ni
m em bant u dan m em ber i k an saya unt uk m em ak ai sepeda m ot or dan
k om put er nya
c.

Ter i m ak asi h k epada Di m as yang sel am a i ni bi sa m em bant u
dan m em ber i k an pengar ahan

d.

Bang Adi yang sel al u m em ber i k an dana ser t a pi nj am an dana
unt uk m enyel esai k an per k ul i ahan dan t ugas ak hi r i ni .

KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur dipanjatkan kehadirat Alloh SWT, karena dengan
kehendakNya

serta

rahmat,

taufik

dan

hidayahNya,

penyusun

dapat

menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam menyelesaikan program serjana studi Ilmu Pemerintahan,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam hal ini pula saya berharap agar pembaca terutama pada diri saya sendiri
semakin mengerti dan memahami mengenai apa yang telah saya angkat di dalam
judul skripsi ini yaitu bagaimana “PERAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT

KELURAHAN

(LPMK)

DALAM

PENGELOLAAN

DANA HIBAH (Studi Penelitian Program Hibah kepada Masyarakat melalui
LPMK di Kelurahan Mojolangu Kota Malang)”.
Penulisan skripsi ini tidak dapat terwujud tanpa bantuan dari semua pihak
yang telah berkenan memberikan segala yang penyusun perlukan sehubungan
dengan penyelesaian skripsi ini. Untuk itu semua pada kesempatan ini penyusun
menghaturkan ucapan banyak terimakasih yang setulusnya kepada:
1. Drs. Muhajir Effendi, M.A.P selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang
2. Dr. Wahyudi, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
3. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan
4. Drs. Krishno Hadi selaku Pembimbing I dan Drs.H.Achmadur Rifa’i, M.Si
selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan arahan, motivasi,
masukan dan pengorbanan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Ilmu Pemerintahan yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu. Terima kasih untuk keikhlasan dan ketulusan bapak /ibu dosen
dalam berbagi ilmu dengan kami.
6. Teman-teman seperjuangan di Universitas Muhamadyah Malang, tempat
dimana kami selalu berbagi dan berdiskusi.
7. Serta semua pihak yang namanya belum sempat tertulis disini, penyusun
juga mengucapakan terima kasih atas segala bantuanya. Semoga semua
kebaikan dan ketulusannya dalam membantu penyusun, mendapat balasan
serta berkah dari Allah SWT.
Dalam pembuatan skripsi penyusun menyadari bahwa dalam skipsi ini
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan skripsi ini.
Akhirnya penyusun sekali lagi berharap skripsi sederhana ini dapat memberi
manfaat, tidak hanya untuk penyusun pribadi melainkan juga bagi pihak yang
berkepentingan, Amien.

Malang, 24 Januari 2011
Penulis

SUHARDI

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ......................................................................................... i
Lembar Pengesahan ......................................................................................... ii
Lembar Pernyataan .......................................................................................... iii
Lembar Persembahan ....................................................................................... iv
Kata pengantar ................................................................................................. v
Abstraksi ......................................................................................................... vi
Daftar Isi ......................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 7
D. Kontribusi Penelitian................................................................................... 7
E. Definisi Konseptual ..................................................................................... 8
F. Definisi Operasional .................................................................................... 9
G. Metode Penelitian ....................................................................................... 11
1. Jenis Penelitian ........................................................................................ 11
2. Subyek Penelitian .................................................................................... 11
3. Sumber Data ............................................................................................ 12
4. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 13
5. Lokasi Penelitian ..................................................................................... 15
6. Teknik Analisa Data ................................................................................ 16
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Peran.. ....................................................................................... 19
B. Program Hibah ........................................................................................... 23
1. Pengertian Hibah .................................................................................... 23
2. Dasar Hukum Program Hibah Untuk Masyarakat Melalui LPMK .......... 24
3. Tujuan Program Hibah Masyarakat Kelurahan Melalui LPMK............... 25
C. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) ........................... 26
1. Pengertian LPMK .................................................................................. 26
2. Tugas dan Fungsi LPMK ....................................................................... 27

D. Perencanaan Pembangunan Partisipatif ...................................................... 30
1. Pengertian Perencanaan.......................................................................... 30
2. Karakteristik Perencanaan ...................................................................... 34
3. Arti Penting Perencanaan ....................................................................... 35
4. Prinsip-Prinsip Perencanaan yang Baik .................................................. 37
5. Perencanaan Pembangunan Partisipatif .................................................. 38
E. Teori Pembangunan .................................................................................... 40
BAB III. DESKRIPSI WILAYAH
A. Gambaran Lokasi Penelitian........................................................................ 45
1. Letak Geografis ...................................................................................... 45
2. Kondisi Penduduk .................................................................................. 46
3. Kondisi SDM ......................................................................................... 51
BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
A. Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam
pengelolaan dana Hibah............................................................................... 53
1. Perencanaan Kegiatan Masyarakat Kelurahan melalui LPMK di Kelurahan
Mojolangu Kota Malang ........................................................................ 53
2. Sosialisasi Program Hibah Kepada Masyarakat Kelurahan melalui LPMK
kepada masyarakat ................................................................................. 68
B. Faktor-faktor pendukung dan penghambat peran Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam pengelolaan dana Hibah ................. 72
1. Faktor pendukung .................................................................................. 72
2. Faktor penghambat ................................................................................. 75
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 81
B. Saran ........................................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA
Ateng, Safrudin. 1993, Perencanaan Administrasi Pembangunan Daerah, Mandar
Maju Bandung
Bintoro, 1999. Perencanaan Pembangunan, PT Raja Grafindo Jakarta
Faisal, Sanapiah. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif, Hakekat Beserta
Karakteristik dan Variasi. Malang : Universitas Negeri Malang
Huraerah, Abu. 2008. Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat.
Bandung. Humaniora
Gulo, W. 2002. Metode Penelitian, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
Khairuddin, H. 1992. Pembangunan Masyarakat, Tinjauan Aspek: Sosiologi,
Ekonomi dan Perencanaan. Yogyakarta. Liberty
Lexey, Moleong. 2002 Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung.: Remaja
Rosdakaria
Rasyid, Sulaiman. 1990. Fiqh Islam. Bandung. Sinar Baru
Siagian. 2005. Proses Pengelolaan Pembangunan Nasional. Jakarta. PT Gunung
Agung
Soehartono, Irawan. 2002. Metode Penelitian Sosial. Bandung
Sonhadji, Ahmad, 1994. Teknik Pengumpulan dan Analisa Data Dalam Peneltian
Kualitatif (Dalam buku Penelitian Kualitatif dalam Bidang IlmuIlmu Sosial Keagamaan). Penerbit Kalimasahada Press Malang
Suryono, Agus. 2004. Pengantar Teori Pembangunan. Malang. UM Press

Sumber lain:
Peraturan Walikota Malang Nomor 13 Tahun 2009 tentang Pedoman Penggunaan
Dana Hibah Kepada masyarakat Kelurahan melalui LPMK dan pada Naskah
Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) antara Pemkot Malang dengan LPMK
Perda Kota Malang Nomor 18 Tahun 2001 Tentang Pembentukan Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan di Kota Malang

GUIDENCE INTERVIW
(Pedoman Wawancara)

1. Bagaimana proses sosialisasi program hibah melalui LPMK kepada

masyarakat di tingkat Kecamatan dalam perencanaan pembangunan?
2. Apa saja yang dilakukan aparatur kelurahan dalam sosialisasi program

hibah melalui LPMK kepada masyarakat di tingkat Kelurahan ?
3. Bagaimana perencanaan kegiatan pembangunan kelurahan melalui LPMK

di Kelurahan Mojolangu Kota Malang?
4. Bagaimana proses penetapan alokasi Pembiayaan Kegiatan pembangunan

di Kelurahan Mojolangu Kota Malang?
5. Faktor apa saja yang mendukung peran Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam pengelolaan dana Hibah?
6. Faktor apa saja yang menghambat peran Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam pengelolaan dana Hibah?

Informan:
a. Ketua LPMK
b. Sekretaris Kelurahan
c. Ketua RW
d. Ketua RT
e. Tokoh masyarakat
f. Masyarakat pengguna program dana hibah

Dokumen yang terkait

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN DANA HIBAH KOTA MALANG (Studi Penelitian Di Kelurahan Rampal Celaket-Kota Malang)

0 11 23

KINERJA LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN DALAM PENGGUNAAN DANA HIBAH ( Studi Penelitian Penggunaan Dana Hibah Di Kelurahan Gadang Kecamatan Sukun Kota Malang )

0 27 29

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN(Studi kasus : Musrenbang Terkait Pengelolaan Dana Hibah di Kelurahan Mojolangu kecamatan Lowokwaru Kota Malang)

1 13 35

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN DANA HIBAH 2010-2011 KOTA MALANG(Studi di Kelurahan Lowokwaru- Kota Malang)

0 6 32

STRATEGI LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN (Studi di Kelurahan Wonoasih Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo)

5 36 26

PERAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI KELURAHAN (Studi pada Kelurahan Pandanwangi Kota Malang)

0 7 2

IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) SEBAGAI UPAYA Implementasi Peran Dan Fungsi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK ) Sebagai Upaya Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus pada LPMK Kelurah

0 4 17

PENDAHULUAN Implementasi Peran Dan Fungsi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK ) Sebagai Upaya Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus pada LPMK Kelurahan Joyosuran Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta dalam Perspektif Perda Kota Su

0 5 7

IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) SEBAGAI UPAYA Implementasi Peran Dan Fungsi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK ) Sebagai Upaya Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus pada LPMK Kelurah

0 2 11

STUDI KOMPARATIF PERAN LPMK (LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN) DALAM PEMBANGUNAN KELURAHAN TAHUN 2015 DI KELURAHAN BENDUNGAN DAN KELURAHAN CIWEDUS KOTA CILEGON PROVINSI BANTEN

1 1 202