Pendapatan Wilayah TINJAUAN PUSTAKA

2.6. Pengelolaan Lingkungan dan Daya Dukung Lahan yang Berkelanjutan Berbasis Pengembangan Komunitas Pengelolaan Lingkungan dan Daya Dukung Lahan, serta pengembangan wilayah menurut Hayami 2002 tidak dapat direalisasikan tanpa adanya perubahan-perubahan organisasi sosial dan sistem sosial karena suatu sistem ekonomi dan pengelolaan sumberdaya dikondisikan oleh budaya dan kelembagaan yang ada dalam masyarakat. Oleh karena itu tingkat kesejateraan masyarakat tidak hanya dimaknai dengan pertumbuhan ekonomi dan produktivitas ekonomi tetapi juga harus mempertimbangkan kinerja sosial budaya masyarakatnya, seperti interaksi sosial, akses masyarakat serta pada pendapatan, pendidikan, kesehatan dan proses demokrasi. Menurut Putnam 1993, memperkenalkan konsep modal sosial yang didefinisikan sebagai gambaran kehidupan sosial yang memngkinkan para partisipan bertindak bersama secara lebih efektif untuk mencapai tujuan bersama Aspek utama modal sosial menurut Pretty dan Ward 2001 adalah: hubungan saling percaya relations of trust, adanya pertukaran reciprocity and exchange, aturan umum common rules, norma-norma norms dan sanksi-sanksi sanctions, keterkaitan connectedness, jaringan networks dan kelompok-kelompok groups Rustiadi, et al.2009. Pengelolaan lingkungan yang berdasarkan pengelolaan komunitas Eco- Community Based Management adalah pengelolaan komunitas yang selalu dilaksanakan dengan mempertimbangkan daya tampung dan daya dukung sosial bersama-sama dengan komponen lingkungan alam ekosistem dan lingkungan binaanbuatan tata ruangnya yang seluruhnya menjadi suatu kesatuan dalam lingkungan hidup, serta dilaksanakan dengan tindakan-tindakan yang bersifat komunikatif communicative action tanpa tekanan Purba ed, 2002. Sejalan dengan paradigma pembangunan berkelanjutan yang menuntut persyaratan adanya keterbukaan, kesetaraan, partisipasi masyarakat, pemberdayaan masyarakat, dan akuntabilitas, dituntut kesiapan dan profesionalisme dari semua pihak terkait, agar pengelolaan lingkungan dan peningkatan daya dukung lahan dapat dilaksanakan oleh semua pihak dan pembangunan berkelanjutan dapat dicapai Purba ed, 2002.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kabupaten yang meliputi 9 Kecamatan dan 123 Desa serta 9 kelurahan. Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan antara bulan yang dimulai bulan Agustus sampai dengan Oktober 2010.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan dan Alat yang digunakan untuk menganalisis data adalah peta administrasi, komputer, perangkat software Microsoft Excel, Microsoft Word, ArcGIS versi 9.3, Google Earth versi 5.2.1.1329 dan Microsoft QB V 4.5. Gambar 4 Peta Kabupaten Kudus.

3.3. Jenis Data dan Cara Pengumpulan Data

Jenis Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Jenis data dan pengumpulannnya seperti berikut : a. Data Primer Data primer digunakan untuk mengetahui pemakaian tenaga kerja pada usahatani yang dilakukan di Kabupaten Kudus. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survey melalui wawancara dengan menggunakan responden yang dipilih secara sengaja purposive sampling sebanyak 49 sesuai karakteristik penggunaan lahan yang diamati. Variabel yang diamati adalah 1. Usia responden 56 tahun, 56 tahun 2. Pendidikan SD, SMP, SMU, Sarjana 3. Tanggungan keluarga 2 , 2 4. Pekerjaan selain bertani Tanpa pekerjaan lain, dengan pekerjaan lain 5. Luas lahan usahatani 1 ha, 1 Ha 6. Status kepemilikan Sewa, Bengkok, Milik Sendiri 7. Pola irigasi tadah hujan, setengah teknis, teknis 8. Keuntungan tidak menguntungkan, menguntungkan 9. Pola tanam padi –tananaman lain, padi–tanaman lain–tanaman lain, padi- padi, padi –padi -tanaman lain 10. Alasan pemilihan komoditas pemenuhan kebutuhan pokok, ketersedian air, harga komoditas 11. Asal tenaga kerja setempat, dari desakecamatan lain 12. Pemakaian tenaga kerja pertanian per bulan pada tahun pengamatan. b. Data Sekunder Data sekunder yang dikumpulkan adalah data peta administarasi, data peta penggunaan terbaru, data PDRB Kabupaten Kudus tahun 2008, data Kudus dalam Angka 2008, data Kecamatan dalam angka dan data PODES Kab Kudus tahun 2008. Data-data ini kemudian diolah untuk dipergunakan dalam analisis yang diperlukan dalam penelitian.