Pendahuluan Pengertian BAHAN PAJK AGUSTUS 13
Ramadhan diibaratkan sebagai madrasah, didalamnya terdapat berbagai kurikulum yang akan mentarbiyah setiap orang yang memasukinya. Dari madrasah inilah lahir sosok-sosok yang
berbeda, dan setiap orang yang memasuki madrasah tersebut tentu ingin mendapat predikat ‘lulus’. Hanya saja, setelah lulus apakah proses tarbiyah yang telah dilakukan tersebut
membawa dampak positif pada dirinya, dampak yang akan mampu meningkatkan produktivitas amaliahnya. Nah, inilah Syawal sebaai ajang pembuktian bahwa kita layak mendapat predikat
lulus tersebut.
Hanya karena Ramadhan telah usai, maka tilawah Qur’an pun selesai.Karena Ramadhan telah berakhir, maka qiyamullail pun tak pernah dijalankan lagi. Ini adalah tanda bahwa ia
belumlah cukup berada dalam madrasah Ramadhan. Aa Gym menggambarkan Ramadhan sebagai sebuah kepompong, dari dari kepompong tersebut diharapkan mampu melahirkan kupu-
kupu indah, yang terbang mengangkasa dan setiap orang takjub memandangnya.Maka, semoga kita diberikan kekuatan untuk meningkatkan ibadah-ibadah yang telah dilaksanakan selama
bulan Ramadhan.Baik peningkatan kuantitas ataupun kuantitas.
Keteguhan dalam Beribadah, Istiqamah
Istiqamah dimaknai sebagai istimroriyah, kontinuitas, berkelanjutan atau terus menerus. Sabda Nabi Muhammad Saw. “Katakanlah; Aku beriman kepada Allah, dan beristiqamahlah ”
setelahnya kita meyakini dengan seyakin-yakinnya ke-Maha Besaran Allah Swt. maka tugas kita selanjutnya adalah beristiqamah.
Istiqamah dalam setiap aktivitas kebaikan kita akan membangkitkan amalan-malan kecil menjadi amalan dahsyat yang membanggakan. Tak salah jika seorang ahli hikmah mengatakan
bahwa tak ada kebaikan kecil jika ia dilakukan secara terus menerus, dan taka da amalan besar jika ia hanya dilakukan sekali saja. Ketika sebuah amal kecil dilakukan secara terus menerus
maka amalan itu akan membentuk karakter kita, dan ketika telah terbentuk sebuah karakter, maka keutamaan serta pahala yang berlipat ganda akan teraih secara tidak langsung.
Berbahagialah bagi orang-orang yang meneguhkan diri untuk tetap beristiqamah dalam beribadah dijalan-Nya. Istiqamah yang dinamis, yakni istiqamah yang senantiasa
memperbaharui amalnya dengan sebaik-baik niat, sekuat-kuat usaha dan sebanyak mungkin memberikan manfaat bagi orang lain. Inilah Syawal, bulan yang harus kita pertegas dengan
keistiqamahan. Istiqamah dalam taat, istiqamah dalam shabar dan istiqamah dalam ikhlas.
Epilog
“Jika hari ini lebih baik dari hari kemarin, ialah orang yang beruntung. Jika hari ini sama dengan hari kemarin, ialah orang yang merugi. Dan jika hari ini lebih buruk daripada hari
kemarin, maka yakinlah ia termasuk golongan orang yang celaka”. Demikian ungkapan Sang Hujjatul Islam, Imam Al-Ghazali. Dengan berbagai keistimewaan yang Allah karuniakan pada
Sungguh kebahagiaan itu telah menjadi janji Allah Swt. kepada kita semua, tugas kita adalah menjemputnya agar kebahagiaan itu kita raih, kita rasakan dan kita bagi kepada sesame,
karena salahsatu jalan kebahagiaan adalah membahagiakan orang lain. Dan sebagaimana ungkapan setiap ‘Iedul Fitri, minal’aidin walfaizin, semoga kita semua kembali untuk berjumpa
dengan-Nya dalam keadaan fitrah dan termaktub sebagai hamba-Nya yang memperoleh keberuntungan dan kebahagiaan dengan sebaik-baik derajat, Al-Muttaqin.Wallahu A’lam.