investasi. Dengan kata lain, syarat mutlak minimal pada permintaan inilah yang memerlukan adanya suatu jumlah minimum investasi dalam industri yang berkaitan
untuk mengatasi kecilnya pasar dan rendahnya dorongan berinvestasi di negara terbelakang.
Selain itu Rosenstein dalam Jhingan, 2007 menjelaskan tentang suatu jumlah minimum investasi membutuhkan suatu jumlah tertentu tabungan. Jumlah
tabungan ini tidak mudah dicapai oleh negara terbelakang yang miskin karena sangat rendahnya tingkat pendapatan. Untuk mengatasi hal ini, maka ketika pendapatan
meningkat sebagai peningkatan investasi, tingkat tabungan marginal diusahakan agar lebih tinggi dari pada tingkat rata-rata tabungan. Tapi tidak ada satu negarapun yang
pernah mempunyai tabungan marginal yang lebih tinggi dari pada tingkat rata-rata tabungan sebelumnya.
2.4.1. Pembentukan Modal
Modal dapat diciptakan dari beberapa sumber, pada umumnya modal terbentuk karena suatu proses produksi, penabungan dari produksi, serta pemakaian
benda tabungan untuk produksi selanjutnya. Dalam kenyataannya sering ditemukan pembentukan modal dilakukan dengan cara menggali potensi kekayaan, baik berupa
uang mupun barang yang dimiliki oleh petani yang bersangkutan Soekartawi, 1993. Secara makro pembentukan modal oleh petani dapat dilakukan dengan cara
memperbesar simpanan. Bentuk simpanan dapat beragam, mulai dari bentuk simpanan yang berupa uang atau barang, misalnya tanah, bangunan atau lainnya.
Bentuk disimpanan dalam masyarakat oleh pemerintah melalui perbankan diarahkan
Universitas Sumatera Utara
dalam bentuk tabungan atau deposito. Bagi petani di pedesaan pembentukan modal sering dilakukan dengan cara menabung, yaitu menyisihkan sebagian pendapatannya
untuk ditabung Soekartawi, 1993. Dalam pertanian dikenal ada modal fisik dan modal manusiawi Daniel,
2002. Modal fisik atau modal material yaitu berupa alat-alat pertanian, bibit, pupuk, ternak dan lainnya. Sedangkan modal manusiawi adalah biaya yang dikeluarkan
untuk pendidikan, latihan kesehatan dan lainnya. Modal manusiawi tidak memberikan pengaruh secara langsung, dampaknya akan kelihatan di masa datang dengan
meningkatnya kualitas dan produktivitas sumber daya manusia pengelolanya.
2.4.2. Modal dari Kredit
Kredit merupakan suatu alat atau cara untuk menciptakan modal, kenyataannya memang terjadi dilapangan bahwa tidak semua petani dapat memenuhi
modalnya dari kekayaan yang dimilikinya, karena itu petani memerlukan kredit untuk mendapatkan modal yang mereka inginkan. Secara ekonomi dapat dikatakan modal
pertanian berasal dari milik sendiri equity capital dan pinjaman dari pihak lainnya pihak ketiga. Modal yang merupakan pinjaman dari pihak lainnya ini lazim disebut
sebagai utang atau kredit Mubyarto, 2002. Kredit adalah suatu transaksi antara dua belah pihak, pihak pertama disebut
sebagai kreditor dan pihak kedua disebut sebagai debitor. Dengan perjanjian bahwa pihak pengutang akan membayar kembali utang tersebut pada waktu yang telah
ditentukan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak dalam suatu akte kredit.
Universitas Sumatera Utara
Jika dilihat dari segi penggunaannya kredit bisa dibagi atas beberapa macam, contohnya kredit investasi, kredit modal kerja, kredit usaha untuk biaya operasional
usaha. Dalam usaha pertanian dikenal beberapa macam kredit yang pernah diluncurkan pemerintah dengan tujuan membangun pengadaan modal petani agar
upaya peningkatan produksi dapat dicapai Daniel, 2002.
2.5. Faktor Tenaga Kerja Pertanian