Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuiditas dan sebaliknya jika perusahaan yang current ratio-nya terlalu
tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana yang menganggur pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan
Murti, 2011. Current ratio yang tinggi bisa disebabkan oleh kondisi perdagangan yang kurang baik atau manajemen yang yang bobrok. Dalam
masa resesi pihak manajemen mungkin enggan mengganti barangnya. Dengan demikian, persediaan barang dan utang dagang ditekan sampai tingkat yang
paling rendah, atau saldo piutang yang terlalu besar karena adanya kebijakan kredit dan penagihan yang kurang efektif.
Pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk diketahui sebagai berikut :
Tahun 2012 : Tahun 2013: CR = 21.128.313.000.000 CR = 21.247.830
000.000
11.897.977.000.000 12.123.790.000.000 = 1,78 : 1 atau 178 = 1,75 : 1 atau
175
Berarti Kemampuan untuk membayar utang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancer. Setiap utang lancar Rp. 1,00 dijamin oleh aktiva lancar Rp 1,78
pada tahun 2012 dan Rp 1,75 pada tahun 2013.
2. Definisi Return on Assets ROA
Return on assets merupakan rasio profitabilitas. Return on assets juga sering disebut sebagai Return on Investment ROI. Return on Assets mengukur
kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Rasio ini mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan oleh
perusahaan dengan menggunakan seluruh dana aktiva yang dimilikinya dan dapat dibandingkan dengan tingkat bunga bank yang berlaku Prastowo, 2011.
Return on Assets ROA atau sering disebut Return on Investment ROI. ROI merupakan salah satu bentuk rasio profitabilitas yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang
digunakan untuk operasional perusahaan Sunardi, 2010. Dengan demikian, rasio ini membandingkan keuntungan yang diperoleh dari sebuah kegiatan
operasi perusahaan net operating income dengan jumlah investasi atau aktiva net operating assets yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan
tersebut. ROA dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :
ROA= Keuntungan Neto sesudah pajak
Jumlah Aktiva ROA mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih
setelah pajak dan total asset yang digunakan untuk operasional perusahaan. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif dalam
memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak Stella, 2009. Hal ini akan menarik investor untuk memiliki saham perusahaan
tersebut.
Pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk diketahui sebagai berikut : Tahun 2013: Tahun 2012:
ROA = 10.807.957.000.000 ROA = 9.805.421.000.000
27.404.594.000.000 26.247.527.000.000 = 0,39 atau 39 = 0,37 atau 37
Artinya, perusahaan berada pada zona aman. Karena, menurut surat ketetapan BINo.2367KEPDIR nilai batas minimal ROA adalah 1. Jika nilai ROA berada
dibawah 1 maka perusahaan berada di zona tidak aman.
3. Definisi Debt to Equity Ratio DER