PENGARUH CURRENT RATIO (CR), CASH RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO (DER), DAN RETURN ON INVESTMENT (ROI) TERHADAP DIVIDEND PER SHARE (DPS) (Studi pada Perusahaan Sektor Property dan Real Estate yang Tercatat di BEI)

PENGARUH CURRENT RATIO (CR), CASH RATIO, DEBT TO
EQUITY RATIO (DER), DAN RETURN ON INVESTMENT (ROI)
TERHADAP DIVIDEND PER SHARE (DPS)
(Studi pada Perusahaan Sektor Property dan Real Estate yang Tercatat di BEI)

SKRIPSI

Oleh:

Ahmad Shodikin
201010160311410

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JANUARI 2014

PENGARUH CURRENT RATIO (CR), CASH RATIO, DEBT TO
EQUITY RATIO (DER), DAN RETURN ON INVESTMENT (ROI)
TERHADAP DIVIDEND PER SHARE (DPS)
(Studi pada Perusahaan Sektor Property dan Real Estate yang Tercatat di BEI)


SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

Ahmad Shodikin
201010160311410

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JANUARI 2014

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan Rahmat dan Berkah-Nya sehingga penelitian ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa penulis ucapkan “Alhamdulillah” atas
selesainya skripsi ini dengan bantuan secara tidak langsung oleh Allah SWT,

walaupun bantuan tersebut tidak secara langsung penulis bisa merasakan tetapi
secara batin dan lahiriah tersentuh dengan memberikan pencerahan yang tiada
batas. Dan kepada Nabi Muhammad SAW ucapkan Shalawat serta Salam penulis
curahkan, yang telah memberikan kehidupan yang selalu berada di bawah
naungan Islami.
Penelitian yang berjudul ”Pengaruh Current Ratio (CR), Cash Ratio,
Debt to Equity Ratio (DER), dan Return On Investment (ROI) terhadap
Dividend Per Share (DPS), (Studi pada Perusahaan Property dan Real Estate
yang Tercatat di BEI)”. Skripsi ini penulis susun dalam rangka melengkapi tugas
akhir

menempuh

studi

di

Fakultas

Ekonomi


dan

Bisnis

Universitas

Muhammadiyah Malang, untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi.
Proses penyusunan awal hingga akhir penulisan skripsi ini tentunya
banyak berbagai pihak yang berperan baik dalam memberikan motivasi maupun
doa yang mereka berikan kepada penulis, sehingga penulisan skripsi ini bisa
selesai dengan baik. Penuh kerendahan hati yang tulus penulis sampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya yang telah banyak membantu penulis. Untuk
itu penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat yaitu:

1. Prof, Dr, Bambang Widagdo, M.M selaku dosen pembimbing 1 yang telah
memberikan bimbingan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini
dengan lancar dan baik.
2. Drs. M. Jihadi, M.si selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan

bimbingan, pelatihan, dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini
dengan baik.
3. Dr. H. Nazaruddin Malik, S.E., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah sedikit banyak
memberikan motivasi dan pembelajaran dalam belajar persentasi dan
bagaimana menghadapi dunia kerja.
4. Dra. Aniek Rumijati, M.M, selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah memberikan fasilitas dan ilmu yang
memadai bagi mahasiswa jurusan manajemen khususnya penulis sebagai
penunjang kegiatan pembelajaran dalam perkuliahan.
5. Erna Retna Rahadjeng, Sri Nastiti, Wenny Yuniaris, Novita Ratna Satiti,
Marsudi, Mohyi, selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan sedikit banyak saran-saran maupun sanggahan kepada penulis
baik terhadap perilaku penulis maupun dalam penyusunan skripsi. Karena
penulis mengganggap sebagai dosen mpembimbing bayangan.
6. Bapak/Ibu Dosen Jurursan Manajemen dan LC (Language Center) yang
penulis tidak bias sebutkan satu per satu, yang telah memberikan ilmu
yang bermanfaat dan pembelajaran yang membuat penulis lebih obsesif
dalam perkuliahan. Mulai sejak awal masuk kuliah yaitu semester 1 yang
tidak tahu tentang dunia perkuliahan sampai semester 7 yang menjadi

MABA (Mahasiswa Basi ), mungkin penulis membuat Bapak/Ibu dosen
jengkel karena tingkah laku penulis , penulis mohon maaf karena
kejengkelan tersebut ketidaksadaran penulis.
7. Dra, Titiek Ambarwati., M.M selaku Dosen Wali yang telah menggantikan
orang tua sementara di kampus putih ini dan membimbing penulis dari
awal masuk perkuliahan yang tidak tahu apa-apa sampai sekarang yang

penuh pengetahuan. Ilmu yang diberikan kepada penulis semoga mendapat
balasan lebih dari setimpal. Amien
8. Bapak/Ibu Karyawan Tata Usaha Fakultas yang penulis tidak bisa
sebutkan satu per satu, yang telah memberikan fasilitas administrasi
memadai untuk menunjang administrasi kuliah sehingga penyelesaian
semua administrasi lancer dengan baik.
9. Alm. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan pelajaran yang sangat
berharga kepada penulis tentang pentingnya menjaga silaturahmi mulai
sejak lahir hingga tiada Dan juga kepada seluruh keluarga penulis yang
telah mensupport baik secara material maupun doa, yang membuat penulis
selalu bersemangat.
10. Ibu dan Bapak Ngatemun selaku Bapak/ibu kos penulis, yang telah
memberikan fasilitas, kebaikan, dan bimbingan sebagai pengganti orang

tua. Beliau banyak memberikan motivasi dan dukungan, walaupun ada
sedikit banyak teguran  yang diberikan. Tetapi itu merupakan motivasi
terbesar buat penulis.
11. Teman-teman GS Gang 6 Ari, Aditya, Darwis, Dopik, Erez, Feri, Franky,
Helen, Reza, Romikhul, Ronald, Sukma, Wahyu, dan Yunita yang telah
banyak memberikan pengalaman, canda tawa, suka duka, ngebuli, dan
traveling mulai dari awal perkuliahan hingga kini yang selalu menjadi
kegiatan rutin. Thank’s
12. Teman-Teman KKN 84 yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu
karena terlalu banyak dan bagus-bagus namanya. Terima kasih temanteman, tanpa kalian penulis tidak akan tahu bagaimana mengabdi kepada
masyarakat yang penuh canda tawa dan halau rintang yang kita hadapi
bersama-sama selama kurang lebih satu bulan di Desa Bayeman,
Situbondo yang tercinta. Dan khusus buat seseorang yang telah
memberikan pembelajaran tentang arti hidup.
13. Teman-teman P2KK Ibnu Rusyid yang telah banyak memberikan
pengalaman

keagamaan

dan


belajar

kepemimpinan dalam jiwa tiap teman-teman.

bersama

dalam

penerpa

14. Teman-Teman Kakak Tingkat dan Adek Tingkat yang telah memberikan
baik pengalaman, canda tawa maupun cerita humor untuk selalu eksis
dalam dunia perkuliahan.
15. Teman-Teman Kuliah Kelas H yang telah banyak memberikan
pengalaman, teman, sikap, perilaku, canda tawa, suka duka yang begitu
banyak kita alami bersama dari sejak awal kuliah hingga kini. Semoga
pertemenan ini tetap selalu abadi. 
16. Teman-Teman Kuliah


Kons. Keuangan

yang telah membagikan

pengetahun mapun pengalaman kalian kepada penulis hingga penulis bisa
menyelesaikan penelitian ini dengan syukur Alhamdulillah. Good Job.
17. Teman-Teman Kos Gang 4, Afan, Ageng, Fadhil, Fajar, Mas Arik, Mas
Hadi, Mas Nyit, Nur, Risky, Riki, Robin, Rohman, Vergi, dan Yudi yang
telah memberikan support baik secara menghibur maupun menyusahkan
. Dan memberikan waktunya kepada penulis untuk selalu berfoya-foya
dalam kebaikan mulai awal semester hingga kini.
18. Teman-Teman Organisasi IMM yang telah memberikan pengalaman
berorganisasi dan belajar bagaimana berorganisasi. Karena IMM, penulis
bisa tumbuh lebih dewasa karena ilmu yang didapat dalam IMM. Banyak
ilmu yang didapat, pengalaman, dan teman. Terutama Ayunda Vera yang
telah banyak memberikan pengetahuannya kepada penulis. Religuitas,
Humanitas, dan Intelektualitas, kata-kata tersebut selalu penulis kenang. 
Semangat Pagi
19. Teman-Teman Part Time dan Volunteer Caca, Enny, Elvina, Firda, Indra,
Lalu, Novi, Novia, Robin, Romikhul, dan Qomar yang telah berbagi waktu

dan aktivitas dalam melaksanakan berbagai Job Disk di Laboratorium
Manajemen tercinta yang penuh tekanan, canda gurau, maupun Insomnia.
20. Semua pihak kampus (Satpam, CS, Jukir, dll) yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu yang telah membantu menyelesaikannya skripsi ini
walaupun bantuan tersebut tidak berwujud.

Semoga semua amal kebaikan serta bantuan pihak-pihak yang di atas
mendapatkan balasan dari Allah SWT. Dan Penulis meminta mohon maaf yang
sebesar-besarnya atas perilaku dan sikap penulis yang kurang ajar atas pihak yang
di atas. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
siapapun yang membaca.
Waalaikum Salam Wr. Wb.
Malang, 24 Januari 2014

Ahmad Shodikin

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ....................................................................................................... v
ABSTRACT ..................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................
B. Rumusan Masalah .............................................................................
C. Batasan Masalah ................................................................................
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.......................................................
1. Tujuan Penelitian ..........................................................................
2. Kegunaan Penelitian......................................................................

1
6
7
7
7
7


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka ...............................................................................
1. Landasan Penelitian Terdahulu ....................................................
2. Tinjauan Teori ..............................................................................
a. Kebijakan Dividen ....................................................................
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen ...........
c. Dividend Per Share ..................................................................
B. Kerangka Pikir Penelitian ..................................................................
C. Hipotesis ............................................................................................

9
9
12
12
17
23
24
25

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................................
B. Definisi Operasional Variabel ...........................................................
C. Populasi dan Sampel .........................................................................
1. Populasi ........................................................................................
2. Sampel ..........................................................................................
D. Data dan Sumber Data.......................................................................
1. Jenis Data .....................................................................................
2. Sumber Data .................................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................
F. Teknik Analisis Data..........................................................................
1. Analisis Regresi Linier Berganda ................................................
2. Uji Asumsi Klasik ........................................................................
3. Uji Hipotesis ................................................................................

26
26
27
27
28
29
29
29
29
30
30
31
33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 36
B. Analisis Data ..................................................................................... 37

1. Analisis Deskriptif .......................................................................
2. Hasil Uji Asumsi Klasik ..............................................................
a. Hasil Uji Normalitas Data........................................................
b. Hasil Uji Multikolonieritas ......................................................
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................................
d. Hasil Uji Autokorelasi .............................................................
3. Hasil Koefisien Determinasi ........................................................
4. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda .................................
5. Hasil Uji Hipotesis .......................................................................
a. Hasil Uji Secara Simultan (Uji F) ............................................
b. Hasil Uji Secara Parsial (Uji t) ................................................

38
39
39
41
42
43
45
46
48
48
51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... 60
B. Saran .................................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 64
LAMPIRAN.................................................................................................... 66

DAFTAR LAMPIRAN
No.
1.
2.
3.
4.

Judul
Laporan KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) dalam pembagian
dividen 2010-2013
ICMD 2013
Laporan Keuangan Perusahaan
Hasil Perhitungan Current Ratio (CR), Cash Ratio, Debt to Equity
Ratio (DER), Return On Investment (ROI), dan Dividend Per Share
(DPS) Perusahaan Property dan Real Estate Tahun 2009-2012

5.

Output SPSS Versi 13

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim. 2005. Analisis Investasi; Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta.
Anwar Sanusi. 2012. Metodologi Penelitian Bisnis; Salemba Empat, Jakarta.
Arthur J. K., David F. S., John D. Martin., dan Jay W. P.1999.Dasar-dasar
Manajemen Keuangan; Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.
Aryanto Budinugroho. 2010. Pelaksanaan Ketentuan PPh Final Atas Pengalihan
Hak Atas Tanah dan atau Bangunan Bagi Wajib Pajak yang Usaha
Pokoknya Melakukan Pengalihan Hak Atas Tanah dan atau Bangunan
oleh PT X; FISIP, UI, Jakarta.
Farkhan Widodo ST. 2003. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividend
Per Share “Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta”; Semarang.
J. Fred W, dan Eugene F. B.1986. Dasar-dasar Manajemen Keuangan; Edisi
Empat, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
J. Supranto. 2001. Statistik “Teori dan Aplikasi”; Edisi Keenam, Jilid Dua,
Erlangga, Jakarta.
Mahmud Hanafi dan Abdul Halim.2003. Analisis Laporan Keuangan; Edisi
Revisi, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
M. Faisal Abdullah. 2001. Dasar-dasar Manajemen Keuangan; UMM press,
Malang.
Ridwan S. Sundjaja dan Inge Berlian.2003. Manajemen Keuangan; Edisi Kelima,
Buku Satu, Literata Lintas Media, Jakarta.
Ridwan S. Sundjaja dan Inge Berlian. 2003. Manajemen Keuangan: Edisi
Keempat, Buku Dua, Literata Lintas Media, Jakarta.
Setiawati. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividend Per Share
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
“Periode 2006-2010”; Makassar.
Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan “Teori, Konsep, dan Aplikasi”; Edisi
Pertama, Ekonisia, Yogyakarta.
Suryadi, Purwanto S.H.2009. Statistika “Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern”;
Edisi 2, Buku 2, Salemba Empat, Jakarta.

Warsono. 1998. Manajemen Keuangan “Keputusan Keuangan Jangka Panjang”;
Buku Satu, UMM Press, Malang
Yulia Efni dan Sri Restuti. 2009. Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity
Ratio (DER), Rentabilitas Ekonomi (RE), dan Return On Equity (ROE)
Terhadap Dividend Per Share (DPS) pada Perusahaaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI; Riau.
Http://andicarissa.wordpress.com/2011/12/21/rasio-likuiditas-solvabilitas-danrentabilitas/, diunduh November, 27, 2013.
Http://serbadatips.blogspot.com/2013/03/pengertian-dividen.html,

diunduh

November, 23, 2013.
http://www.idx.co.id/idid/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan
.aspx, di unduh November, 24, 2013
http://www.ksei.co.id/support/data_user_guide, diunduh November, 21, 2013

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dana yang dimiliki setiap orang dapat ditanamkan ke dalam
berbagai investasi, seperti investasi pada proyek, investasi pada perdagangan
valuta asing, obligasi maupun investasi saham. Investasi pada saham
merupakan suatu alternatif investasi yang cukup menarik karena seorang
investor dapat berspekulasi dan berharap bahwa saham yang dimilikinya saat
itu akan mendatangkan keuntungan.
Aktivitas investasi dihadapkan berbagai risiko dan ketidakpastian
yang sulit diprediksi. Untuk menguranginya, memerlukan informasi baik
informasi intern (kinerja perusahaan) maupun ekstern (kondisi ekonomi dan
politik negara). Informasi yang diperoleh lazimnya didasarkan pada intern
yang tercermin dalam laporan keuangan. Berdasarkan laporan keuangan,
dapat mengetahui kinerja perusahaan dalam kemampuan menghasilkan profit
dan besarnya pendapatan dividen per lembar. Investor menanamkan dananya
ke perusahaan untuk mencari keuntungan, baik berupa pendapatan dividen
maupun selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain).
Teori menyebutkan bahwa ada 7 variabel yang mempengaruhi yang
berhubungan dengan penentuan dividen mencakup (Sutrisno, 2003:304) yaitu
(1) Posisi solvabilitas Perusahaan, (2) Posisi likuiditas, (3) Kebutuhan untuk

melunasi hutang, (4) Rencana perluasan, (5) Kesempatan investasi, (6)
Stabilitas pendapatan, (7) Pengawasan terhadap perusahaan.
Kondisi solvabilitas perusahaan kurang menguntungkan, biasanya
tidak membagikan laba. Dikarenakan lebih banyak untuk memperbaiki posisi
struktur modalnya. Maka dalam pembagian dividen akan berkurang bahkan
tidak membagikan dividen. Dan Sumber dana perusahaan adalah kreditor
berupa hutang jangka pendek maupum panjang. Hutang harus segera dibayar
saat jatuh tempo, dan untuk membayar harus disediakan dana. Semakin
banyak hutang dibayar semakin besar dana disediakan kepada pemegang
saham. Dengan jatuh temponya, berarti dana hutang harus diganti. Alternatif
mengganti dana hutang dengan mencari hutang baru (meroll-over hutang).
Perusahaan berkembang ditandai dengan semakin pesatnya
pertumbuhan perusahaan, dan hal ini bisa dilihat dari perluasaan yang
dilakukan perusahaan. Semakin pesat, semakin besar kebutuhan dana untuk
membiayai perluasan. Kebutuhan dana bisa dipenuhi baik dari hutang,
menambah modal sendiri, dana salah satunya dari internal resources berupa
memperbesar laba ditahan. Maka pesat perluasan yang dilakukan semakin
kecil dividend akan dibagikan. Kesempatan investasi merupakan faktor yang
mempengaruhi besarnya yang akan dibagi. Semakin terbuka kesempatan
investasi semakin kecil dividen yang dibayarkan sebab dananya digunakan
memperoleh kesempatan investasi. Namun bila sebaliknya dananya lebih
banyak akan digunakan untuk membayar dividen.

Pemilik tidak mau kehilangan kendali terhadap perusahaan. Apabila
perusahaan mencari sumber dana dari modal sendiri, kemungkinan akan
masuk investor baru dan ini tentunya akan mengurangi kekuasan pemilik
lama dalam mengendalikan perusahaan. Jika dibelanjai dari hutang risikonya
cukup besar. Oleh karena itu, perusahaan cenderung tidak membagi
dividennya agar pengendalian tetap berada ditangannya.
Studi empirik juga menjadi resigep (perbedaan) dalam penelitian
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pembagian dividen. Misal
penelitian yang dilakukan oleh Farkhan (2003) menyebutkan bahwa current
ratio tidak memiliki pengaruh terhadap dividen dengan asumsi current ratio
tidak terdistribusi normal. Sedangkan penelitian yang dilakukan Yulia (2009)
menghasilkan current ratio berpengaruh terhadap dividen.
Penelitian yang dilakukan Yulia (2009) menyebutkan bahwa Debt
to Equity Ratio tidak memiliki pengaruh terhadap dividen dengan
mengatakan jumlah hutang yang dibayarkan relatif kecil tidak mempengaruhi
kebijakan dividen. Sedangkan yang dilakukan oleh Setiawati (2012)
menghasilkan penelitian bahwa DER memiliki pengaruh terhadap DPS
dengan asumsi DER menunjukkan bagian dari modal sendiri yang dijadikan
jaminan untuk keseluruhan hutangnya. Suatu perusahaan memprioritaskan
keuntungan yang diperolehnya untuk membayar hutang sedangkan sisanya
akan dibagikan sebagai Dividend Per Share.
Hasil penelitian yang dilakukan Farkhan (2003) variabel Cash Ratio
tidak memiliki pengaruh terhadap DPS dengan pengertiannya bahwa kas

yang besar belum tentu mencerminkan akan membagikan dividen yang besar,
pada dasarnya kebijakan dividen suatu perusahaan berdasarkan laba yang
diperoleh saat ini. Hasil penelitian tersebut tidak sesuai dengan teori, karena
dalam teori posisi likuiditas perusahaan rendah, biasanya dividen yang
diberikan dalam bentuk dividend per share juga rendah (Warsono, 1998:237).
Kecuali perusahaan yang menggunakan kebijakan dividen stabil. Hal ini
dilakukan untuk menjaga kestabilan likuiditas.
Return On Investment yang merupakan tingkat pengembalian
investasi dengan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba.
Bukti empirik dilakukan oleh Farkhan (2003) bahwa ROI memiliki pengaruh
negatif terhadap DPS yang artinya semakin besar ROI yang dihasilkan maka
mengakibatkan menurunnya DPS yang dibagikan. Hal ini tidak sesuai dengan
teori bahwa semakin stabil keuntungan diperoleh perusahaan, semakin besar
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen (Warsono, 1998:237),
sehingga kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba merupakan
indikator utama kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan hasil kontradiktif, yang
memiliki perbedaan baik antara peneliti satu dengan yang lain maupun
peneliti dengan teori, sehingga perlu dilakukan penelitian hubungan antara
Return On Investment (ROI) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap
dividend per share serta hubungan antara cash ratio dan current ratio dengan
dividend per share.

Faktor perkembangan sektor property mulai maju, banyak indikator
yang terlihat di masyarakat. Misalnya pembangunan perumahan baru dengan
harga yang relatif murah, bahkan pembangunan perumahan Go Green yang
lagi trennya di setiap provinsi, apalagi di kota-kota besar yang merupakan
tempat polusi. Disamping itu komponen penunjang kepemilikan rumah juga
semakin mudah dan menjangkau berbagai lapisan masyarakat, misalnya
dengan kucuran kredit rumah yang melimpah. Hampir semua bank besar di
Indonesia mempunyai produk kredit kepemilikan rumah dengan berbagai
variasi pembiayaan.

Gambar 1.1
Pertumbuhan Property 2009-2013 (dalam kuartal)

Dilihat dari kurva diatas bahwa perkembangan properti dari tahun
ke tahun mulai meningkat. Dari peningkatan tersebut pastinya perusahaan
akan mengalami peningkatan pula dalam menghasilkan keuntungan.
Keuntungan

tersebut

dapat

digunakan

perusahaan

untuk

berbagai

pembiayaan. Dari indikator tersebut bahwa perusahaan dalam melakukan

pembiayaan baik untuk melunasi hutang jangka pendek, jangka panjang,
modal kerja maupun pengembalian investasi, akankah meningkatnya pula
pembagian dividen yang akan dibagikan. Sundjaja (2003:388) menyebutkan
bahwa faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi pembagian dividen.
Hal ini dapat dilihat pembangunan gedung perkantoran baru di
kawasan bisnis dan ruko di sepanjang jalan utama di kota besar. Maka tak
mengherankan jika kemudian bisnis properti ini diminati sebagai bisnis yang
menguntungkan. Pesatnya bisnis properti didorong oleh kebutuhan pokok
manusia akan papan, disamping pangan dan sandang. Dalam rangka
keperluan usaha, seseorang/badan usaha memerlukan tempat untuk keperluan
usahanya. Properti juga menjadi alternatif utama untuk berinvestasi. Harga
yang relatif selalu naik dimasa mendatang, juga dapat dijadikan bisnis sewa
yang mendatangkan keuntungan pasif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
rumusan masalah yang timbul tersebut akan menjadi patokan peneliti untuk
melakukan penelitian. Hal tersebut diperlukan agar penelitian yang akan
dibahas mempunyai sebuah masalah yang nantinya akan diselesaikan. Maka,
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah Current Ratio (CR), Cash Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), dan
Return On Investment (ROI) berpengaruh terhadap Dividend Per Share
(DPS)?

2. Variabel manakah yang dominan berpengaruh terhadap Dividend Per
Share (DPS)?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah berfungsi untuk membatasi obyek masalah yang
diteliti sehingga masalah yang diteliti tidak meluas dan mempermudah
penelitian

dalam

menganalisis

permasalahan.

Adapun

pembatasan

masalahnya yakni periode pengamatan 2009-2012. Dan variabel yang
digunakan hanya Current Ratio (CR), Cash Ratio, Debt to Equity Ratio
(DER), dan Return On Investment (ROI).
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio (CR), Cash Ratio, Debt to
Equity Ratio (DER), dan Return On Investment (ROI) terhadap
Dividend Per Share (DPS).
b. Untuk mengetahui variabel yang dominan berpengaruh terhadap
Dividend Per Share (DPS).
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi para investor dan calon investor informasi diatas dapat
digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil
keputusan untuk membeli atau menjual saham sehubungan dengan
harapan atas Dividend Per Share yang akan dibagikan.

b. Bagi perusahaan hendaknya penelitian ini dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan dividen agar dapat
memaksimalkan nilai perusahaan sehingga dapat menarik para
investor atau calon investor untuk menanamkan modalnya pada masa
yang akan datang.
c. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai salah satu referensi
untuk penyusunan penelitian yang akan datang khususnya membahas
topik yang sama.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka
1. Landasan Penelitian Terdahulu
Dalam review akan diuraikan secara ringkas hasil penelitian terdahulu
yang menghubungkan faktor-faktor yamg mempengaruhi dividen per
lembar saham (Dividend per Share). Dengan demikian hasil penelitian
ini akan mengacu pada penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.
Meskipun ruang lingkup penelitian yang hampir sama yaitu pada masalah
pembagian dividen, tetapi karena obyek penelitian yang berbeda
mengakibatkan beberapa hasil penelitian yang berbeda pula. Berikut ini
penelitian terhdahulu yang diuraikan secara singkat:
a. Farkhan Widodo (2003) dalam tesisnya yang berjudul ”Analisis
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Dividend Per Share (Studi
Empiris di Bursa Efek Jakarta)” menggunakan 34 perusahaan sebagai
sampel dalam periode 1999-2000 dengan variabel independen
Current Ratio (CR), Cash Ratio, Debt Total Assets, Earning Per
Share (EPS), Cash Flow, Return On Investment (ROI) dan variabel
dependen Dividend Per Share (DPS).
Penelitian ini menghasilkan bahwa secara bersama-sama semua
variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap DPS. Sedangkan
variabel dominan yang berpengaruh terhadap DPS adalah EPS.

Pendapatnya bahwa perlembar saham (EPS) merupakan total
keuntungan diperoleh investor untuk setiap lembar sahamnya.
Semakin besar EPS maka pendapatan dividen perlembar saham yang
akan diterima oleh para pemegang saham juga semakin besar.
b. Yulia dan Sri (2009) dalam penelitiannya tentang pengaruh Current
Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Rentabilitas Ekonomi,
Return On Equity (ROE), terhadap Dividend Per Share (DPS) dengan
metode purposive sampling menghasilkan sebanyak 27 perusahaan
sebagai sampel dengan hasil penelitiannya adalah secara simultan
semua variabel berpengaruh terhadap DPS. Dan sedangkan variabel
dominan yang berpengaruh terhadap DPS yaitu variabel ROE.
Dikatakan dominan bahwa tingkat keuntungan yang diperoleh
perusahaan cukup besar selama tiga tahun berturut-tumt sehingga
perusahaan dapat membagikan dividen kepada pemegang saham
perusahaan.
c. Setiawati (2012) melakukan penelitian empiris mengenai pengaruh
Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Eanring Per Share
(EPS), terhadap Dividend Per Share (DPS) dengan periode
pengamatan 2006-2010 dan sampel yang digunakan sebanyak 20
sampel yaitu perusahaan Manufaktur terdaftar di BEI.
Penelitian ini menghasilkan bahwa secara simultan semua variabel
perngaruh terhadap DPS, untuk variabel dominan yang berpengaruh
adalah variabel EPS dikatakan suatu perusahaan yang menjalankan

operasinya tentu mampu menghasilkan tingkat keuntungan bersih atau
earning. Earning yang dinyatakan dalam tiap lembarnya disebut
Earning Per Share (EPS). Sedangkan dividen akan dibayarkan bila
perusahaan memperoleh keuntungan bersih, maka Earning Per Share
tentu saja akan mempengaruhi besarnya dividen.

Secara ringkas hasil penelitian terdahulu yang menghubungkan
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap dividen ditunjukkan tabel
sebagai berkut:
Tabel 2.1
Daftar Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Tahun
Farkhan
Widodo, ST

2003












Yulia Efni dan
Sri Restuti
2009



Setiawati
2012






Variabel
Sampel
Hasil Penelitian
Secara
parsial ROI, DTA,
CR
EPS berpengaruh negatif
Cash Ratio
terhadap
DPS (CR dan Cash
Debt Total
Flow
tidak).
Dan secara
Assets
simultan
Cash
Ratio, ROI,
34
EPS
Cash Flow Sampel Cash Flow, DTA, tidak
berpengaruh terhadap DPS.
ROI
CR
tidak
lolos
uji
DPS
Normalitas.
Dominan
berpengaruh EPS
Secara simultan semuanya
CR
berpengaruh terhadap DPS.
DER
Dan
secara parsial CR,
Rentabilitas
27
DER, Rentabilitas Ekonomi
Ekonomi
Sampel tidak berpengaruh terhadap
ROE
DPS, (ROE berpengaruh).
DPS
Dominan
berpengaruh
adalah ROE.
Secara parsial CR, DER,
CR
EPS berpengaruh terhadap
DER
20
DPS. Dan secara simultan
EPS
Sampel semuanya
berpengaruh
DPS
terhadap DPS. Dominan
berpengaruh adalah EPS.

2. Tinjauan Teori
a. Kebijakan Dividen
Suad

(1996:381)

mendefinisikan

bahwa

kebijakan

dividen

menyangkut tentang masalah penggunaan laba yang menjadi hak para
pemegang saham. Pada dasarnya, laba tersebut dibagi sebagian untuk
dividen atau ditahan untuk diinvestasikan kembali. Dengan demikian
pertanyaannya seharusnya adalah kapan (artinya, dalam keadaan
seperti apa) laba akan dibagikan dan kapan akan ditahan, dengan tetap
memperhatikan

tujuan

perusahaan

yaitu

meningkatkan

nilai

perusahaan.
Sutrisno (2003:380) menuturkan bahwa Cash Dividend merupakan
bagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen ini
untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan
dari laba perusahaan. Keputusan mengenai jumlah laba yang ditahan
dan dividen yang akan dibagikan diputuskan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham.
Sebagian keuntungan didistribusikan kepada pemegang
saham dan sebagian lagi akan ditahan. Terkait dengan keuntungan,
maka manajer keuangan harus dapat mengambil keputusan mengenai
besarnya keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham dan
beberapa

yang

harus ditahan

guna

mendanai perkembangan

perusahaan. Keputusan tersebut akan mempunyai pengaruh yang
menentukan

terhadap

nilai

perusahaan.

Kebijakan

ini

akan

mempengaruhi kebijakan pembelanjaan maka keputusannya dengan
hati-hati dan harus melibatkan para pemegang saham sebagai pemilik
perusahaan.
Permasalahan

kadang

rumit

karena

adanya

alternatif

pendanaan dari luar. Dengan demikian, dimungkinkan membagi laba
sebagai dividen, dan pada saat yang sama menerbitkan saham baru.
Masalah lain bahwa perusahaan bisa membagikan bukan dalam
bentuk uang tunai tetapi bentuk saham (dikenal sebagai stock
dividend). Demikian juga perusahaan membagikan dana ke pemegang
saham dengan cara membeli kembali (sebagian) saham (dikenal
repurchase of stocks).
1) Kontroversi Dividen
Kebijakan dividen masih merupakan masalah yang mengundang
perdebatan, karena terdapat lebih dari satu pendapat. Berbagai
pendapat tentang dividen bisa dikelompokkan menjadi tiga, tetapi
yang didefinisikan oleh Abdul (2005:92) menjadi 3 yang yaitu:
a) Dividen Seharusnya dibayarkan Setinggi-tingginya
Beranggapan bahwa harga saham dipengaruhi oleh dividen yang
dibayarkan. P = d / (k - g), dimana P = harga saham, d =
dividen yang dibayarkan tahun 1, k = tingkat keuntungan yang
disyaratkan, dan g = tingkat pertumbuhan dividen. Rumus
tersebut menunjukkan bahwa pembayaran dividen yang lebih

tinggi (d ) cenderung meningkatkan harga saham (P ). d
maksimum besarnya sama dengan laba yang diperoleh pada
tahun yang bersangkutan.
Bagi investor, jumlah rupiah diterima dari pembayaran dividen
risikonya lebih kecil daripada keuntungan capital gain dan
dividen lebih dapat diperkirakan. Sedangkan capital gain lebih
sulit diperkirakan. Maka, pembayaran dividen tinggi dianggap
perusahaan mempunyai prospek keuntungan

yang baik.

Pengaruh penurunan besarnya dividen dibayar dapat menjadi
informasi kurang baik pada perusahaan. Dividen tanda
tersedianya laba dan besarnya dividen dibayar merupakan
informasi tingkat pertumbuhan laba saat ini dan mendatang.
b) Dividen Seharusnya dibayarkan Serendah-rendahnya
Anggapan ini berdasarkan pada kenyataan adanya biaya
mengambang (floatation cost) dan tarif pajak dividen yang lebih
besar daripada tarif pajak capital gain. Kesempatan investasi
yang menguntungkan apabila dibiayai dengan laba ditahan
berarti merupakan penghematan floatation cost bagi perusahaan
sehingga dalam periode berikutnya dapat meningkatkan besar
dividen yang dibayarkan.
Dengan adanya tarif pajak dividen yang lebih tinggi daripada
tarif pajak capital gain, maka para pemegang saham cenderung

lebih suka menginvestasikan keuntungan yang diperoleh
perusahaan daripada menerimanya dalam bentuk dividen.
Investasi yang menguntungkan dapat meningkatkan harga
saham sehingga investor akan mendapatkan capital gain.
c) Dividen dibayarkan Setelah Semua Kesempatan Investasi yang
Memenuhi Persyaratan didanai.
Beranggapan bahwa tidak ada pajak perseorangan/perusahaan,
tidak ada floatation cost, kebijakan dividen tidak mempengaruhi
biaya modal sendiri, dan keputusan investasi terpisah dari
keputusan

pendanaan.

Apabila

kesempatan

investasi

menjanjikan hasil pengembalian yang lebih tinggi daripada
pengembalian yang disyaratkan, para pemegang saham akan
lebih senang jika perusahaan menahan laba. Sebaliknya, jika
lebih rendah daripada hasil pengembalian yang disyaratkan,
mereka akan lebih suka jika dividen dibagikan.
Akhirnya pertanyaan muncul adalah mengapa dalam praktiknya
perusahaan enggan menurunkan pembayaran dividen? Mungkin
disebabkan dapat membuat pemegang saham menafsirkan
bahwa kenaikan/penurunan pembayaran, merupakan cermin
membaik/memburuknya prospek perusahaan. Karena umumnya
investor cenderung bereaksi berlebihan jika ada kabar buruk.
Maka, perusahaan enggan mengambil keputusan penurunan

pembayaran sebab harga saham akan naik/turun jika terjadi
peningkatan/penurunan pembayaran yang tidak diharapkan.
2) Bentuk Pembayaran Dividen
Abdul

(2005:94)

mendefinisikan

bahwa

ada

tiga

bentuk

pembayaran dividen yaitu:
a) Dividen dalam jumlah Rupiah Stabil
Banyak perusahaan yang menjalankan kebijakan pembayaran
dividen yang stabil, artinya jumlah dividen per lembar yang
dibayarkan setiap tahunnya relatif tetap selama jangka waktu
tertentu meskipun pendapatan per lembar saham per tahunnya
berfluktuasi. Pembayaran dividen yang stabil memberikan kesan
kepada para investor bahwa perusahaan mempunyai prospek
baik

di

masa

akan

datang.

Maka,

manajemen

dapat

mempengaruhi harapan para investor melalui kebijakan dividen
yang stabil.
b) Dividen dengan Rasio Pembayaran Konstan
Beberapa perusahaan melakukan pembayaran dividen berdasar
pada persentase tertentu dari laba. Karena laba berfluktuasi,
maka menjalankan kebijakan ini akan berakibat jumlah dividen
dalam rupiah akan berfluktuasi. Kebijakan ini tidak akan
memaksimumkan nilai saham perusahaan, karena pasar tidak

dapat mengandalkan kebijakan ini untuk memberikan informasi
tentang perusahaan di masa mendatang.
c) Dividen Tetap yang Rendah Ditambah Ekstra
Pembayaran dividen ini hanyalah merupakan modifikasi dari
cara 1 dan cara 2 di atas. Kebijakan ini memberi fleksibilitas
pada perusahaan tetapi mereka. Apabila laba perusahaan sangat
berfluktuasi, kebijakan ini akan merupakan pilihan terbaik.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen
Semakin tinggi dividen yang dibagikan kepada pemegang saham akan
mengurangi kesempatan perusahaan untuk mendapatkan sumber dana
intern dalam rangka mengadakan reinvestasi, sehingga dalam jangka
panjang akan menurunkan nilai perusahaan. Oleh karena itu, tugas
manajer keuangan untuk bias menentukan kebijakan dividen yang
optimal agar bisa menjaga nilai perusahan. Sundjaja (2003:387)
beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya dividen yang akan
dibagikan dan kebijakan dividen, yaitu:
1) Peraturan Hukum
a) Peraturan mengenai labar bersih menentukan bahwa dividen
daat dibayar dari laba tahun-tahun yang lalu dan laba tahun
berjalan.
b) Peraturan

mengenai

tindakan

yang

merugikan

modal.

Melindungi para kreditur, dengan melarang pembayaran

dividen

yang

berasal

dari

modal

membagikan

investasinya bukan membagikan keuntungannya.
c) Peraturan mengenai tak mampu bayar. Perusahaan boleh tidak
membayar

dividen

jika

tidak

mampu

(bangkrut

jumlah hutang lebih besar daripada jumlah harta).
2) Posisi Likuiditas
Laba ditahan biasanya diinvestasikan dalam bentuk aktiva yang
diperlukan

untuk

menjalankan

usaha.

Seperti

peralatan,

persediaan, dan barang lainnya, bukan disimpan dalam bentuk
uang tunai. Oleh karena itu suatu perusahaan yang keuntungannya
luar biasa mungkin saja tidak dapat membayar dividen karena
keadaan likuiditasnya. Memang perusahaan yang sedang tumbuh
biasanya betul-betul kekurangan dana. Situasi seperti ini membuat
perusahaan memutuskan untuk tidak membayar dividen dalam
bentuk uang tunai.
a) Likuiditas

merupakan

kemampuan

perusahaan

untuk

memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek yang
jatuh tempo (Sundjaja, 2003:134). Jika likuiditas perusahaan
rendah, biasanya dividen yang diberikan dalam bentuk
dividend per share juga rendah (Warsono, 1998:237).
Berdasarkan uraian, diketahui bahwa semakin tinggi current
ratio maka semakin tinggi perusahaan membagikan dividend
per share kepada para pemegang saham.

b) Kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban yang
harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid
adalah dengan rasio kas. Aktiva perusahaan yang likuid
adalah kas dan surat berharga. Kewajiban utang jangka
pendek dengan kas dan surat yang dapat segera diuangkan.
Tidak terdapat standar likuiditas untuk cash ratio sehingga
penilaiannya tergantung kebijakan.Jika perusahaan memenuhi
kewajibannya, maka sisa pembayaran kewajiban dibagikan
sebagai dividen. Maka hal ini ada pengaruh terhadap dividend
per share.
3) Membayar Pinjaman
Jika perusahaan telah membuat pinjaman untuk memperluas
usahanya atau untuk pembiayaan lainnya maka ia dapat melunasi
pinjamanya ada saat jatuh tempo atau ia dapat menyisihkan
cadangan-cadangan untuk melunasi pinjaman itu nantinya. Jika
diputuskan bahwa pinjaman itu akan dilunasi, maka biasanya
harus ada laba ditahan.
a) Apabila perusahaan dalam kondisi solvabilitasnya kurang
menguntungkan, biasanya tidak membagikan laba. Hal ini
disebabkan laba yang diperoleh lebih banyak digunakan untuk
memperbaiki posisi struktur modalnya (Sutrisno, 2001: 304).
Kemampuan perusahaan dalam membayar utang yang didanai
modal sendiri dapat diukur dengan menggunakan debt to

equity ratio. Semakin tinggi solvabilitas perusahaan maka
semakin tinggi pula membagikan dividen. Berdasarkan uraian,
diketahui bahwa ada pengaruh DER terhadap DPS yang
dibagikan.
4) Kontrak Pinjaman
Menyangkut pinjaman jangka panjang, seringkali membatasi
kemampuan

perusahaan

untuk

membayar

dividen

tunai.

Pembatasan tersebut untuk melindungi para kredit, yaitu:
a) Dividen yang akan datang hanya boleh dibayar dari
keuntungan yang diperoleh sesudah ditandatanganinya kontrak
pinjaman.
b) Dividen tidak boleh dibayarkan jika modal kerja bersih
jumlahnya lebih kecil dari suatu jumlah tertentu. Begitu pula
saham preferen biasanya menyatakan bahwa dividen atas
saham biasa tidak boleh dibayarkan sebelum semua dividen
atas saham preferen selesai dibayar.
5) Pengembangan Aktiva
Semakin

cepat

kebutuhannya

pertumbuhan
untuk

perusahaan,

membiayai

semakin

pengembangan

besar
aktiva

perusahaan. Semakin banyak dana yang dibutuhkan di kemudian
hari, semakin banyak laba yang harus ditahan dan tidak
dibayarkan. Apabila ingin menambah modal dari luar maka

sumber alami yang tersedia adalah pemegang saham sekarang,
yang sudah mengenal perusahaan.
6) Tingkat Pengembalian
Tingkat pengembalian atas aset menentukan pembagian laba
dalam bentuk dividen yang dapat digunakan oleh pemegang
saham baik ditanamkan kembali di dalam perusahaan maupun di
tempat lain.
7) Stabilitas Keuntungan
Perusahaan yang keuntungannya relatif teratur seringkali dapat
memperkirakan bagaimana keuntungan di kemudian hari. Maka
perusahaan seperti itu kemungkinan besar akan membagikan
keuntungannya dalam bentuk dividen dengan presentasi yang
lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang keuntungannya
berfluktuasi.
a) Ukuran

keseluruhan

keefektifan

manajemen

dalam

menghasilkan laba dengan aktiva yang tersedia disebut Hasil
Atas Investasi. Semakin tinggi hasil yang dihasilkan semakin
baik (Sundjaja dkk, 2003:145). Kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba atas pengembalian investasi
diperlukan, karena berkenaan dengan kemampuan dalam
pengembalian investasi. Maka, memiliki pengaruh terhadap

DPS. Karena semakin tinggi tingkat pengembalian yang
dihasilkan maka semakin tinggi DPS diberikan.
8) Pasar Modal
Perusahaan besar yang sudah mantap, dengan profitabilitas yang
tinggi dan keuntungan yang teratur, dengan mudah dapat masuk
ke pasar modal atau memperoleh macam-macam dana dari luar
untuk pembiayaannya. Sedangkan untuk perusahaan kecil yang
masih baru akan terlalu berisiko bagi para debitur. Sebab
kemampuannya untuk meningkatkan modal atau memperoleh
pinjaman dari pasar modal terbatas. Oleh sebab itu untuk
membiayai operasinya ia harus menahan laba lebih banyak.
9) Kendali Perusahaan
Jika perusahaan hanya memperluas usahanya dari pembiayaan
intern maka pembayaran dividen akan berkurang. Kebijakan ini
dijalankan atas pertimbangan bahwa menambah modal dengan
menjual saham biasa akan mengurangi pengendalian atas
perusahaan oleh golongan pemegang saham yang kini sedang
berkuasa.

Selain

itu

penjualan

saham

tambahan

akan

memperbesar resiko berfluktuasinya keuntungan bagi para
pemegang saham.

10) Keputusan Kebijakan Dividen
Hampir semua perusahan ingin mempertahankan dividen per
saham pada tingkat yang konstan. Tetapi naiknya dividen selalu
terlambat dibandingkan dengan naiknya keuntungan. Artinya
dividen itu baru akan dinaikkan jika sudah jelas bahwa
meningkatnya keuntungan itu benar-benar mantap dan nampak
cukup permanen.

c. Devidend Per Share
Dividen merupakan bagian dari laba yang diberikan kepada para
pemegang saham biasa dalam bentuk kas/tunai.Tunai merupakan
dividen yang dibayarkan dalam bentuk uang tunai. Sedangkan dividen
saham (stock dividend) merupakan dividen yang dibayarkan dalam
bentuk saham dengan proporsi tertentu (Sutrisno, 2001:309). Nilai
dari suatu dividen tunai sesuai dengan nilai tunai yang diberikan,
sedangkan nilai suatu dividen saham dapat dihitung dengan rumusan
sebagai berikut:
DPS = Dividen Saham Biasa/Jumlah Saham Biasa Beredar. Harga
wajar dividen saham merupakan harga yang diputuskan di dalam
RUPS, dan merupakan harga penutupan yang tersedia sebelum RUPS
yang akan memutuskan dividen saham (umumnya pada sesi terakhir
hari bursa sebelumnya atau sesi terakhir sebelum RUPS dimulai).

B. Kerangka Pikir Penelitian
Berdasar konsep-konsep dasar teori dan hasil-hasil penelitian
terdahulu maka faktor-faktor yang dapat digunakan untuk memprediksi
pengaruh dari masing-masing variabel independen Current Ratio, Cash
Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return On Investment tersebut terhadap
variabel dependen yaitu Dividend Per Share dapat digambarkan dalam
kerangka pemikiran teoritis dihalaman selanjutnya:

Current Ratio (CR)
Cash Ratio
Dividend Per Share (DPS)
Debt to Equity Ratio (DER)
Return On Investment (ROI)

Variabel Independen

Variabel Dependen
Gambar 2.1
Kerangka Pikir

Berdasar model pada gambar 2.1 tersebut menunjukkan bahwa
variabel independen terdiri dari Current Ratio (CR) (X ), Cash Ratio (X ),
Debt to Equity Ratio (DER) (X ), Return On Investment (ROI) (X ), serta
variabel dependennya Dividend Per Share (DPS) (Y).

C. Hipotesis
a. Diduga ada pengaruh simultan antara Current Ratio (CR), Cash Ratio,
Debt to Equity Ratio (DER), Return On Investment (ROI) terhadap
Dividend Per Share (DPS) pada perusahaan Property dan Real Estate
yang tercatat di BEI.
b. Diduga ada variabel yang dominan berpengaruh terhadap Dividend Per
Share (DPS) pada perusahaan Property dan Real Estate yang tercatat di
BEI.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 93 78

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 73 97

Pengaruh Current Ratio (CR), Longterm Debt Equity Ratio (LtDER), Total Asset Turnover (TATO), Return On Asset (ROA) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI Tahun 2010-2012

0 52 102

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia

2 71 93

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Investment, Return On Equity, dan Price Earnings Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

1 68 87

Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio dan Return On Equity Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Kelompok Aneka Industri Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 69 79

Analisis Pengaruh Debt to Eqiuty Ratio (DER), Current Ratio (CR), Dividen per Share (DPS), dan Return On Assets (ROA) terhadap Harga Saham Perusahaan Finansial Indeks KOMPAS 100

0 44 84

PENGARUH CURRENT RATIO (CR), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), RETURN ON INVESTMENT (ROI) TERHADAP DEVIDEND PER SHARE (DPS) (Sektor Industri Barang Konsumsi yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia)

1 3 40

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER), RETURN ON INVESTMENT (ROI), CURRENT RATIO (CR), EARNING PER SHARE (EPS), DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP DIVIDEND PER SHARE (DPS) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 10 20

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Harga Saham pada Perusahaan yang Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 6 137