Pengaruh Current Ratio (CR), Longterm Debt Equity Ratio (LtDER), Total Asset Turnover (TATO), Return On Asset (ROA) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI Tahun 2010-2012

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO (CR), LONGTERM DEBT EQUITY RATIO (LtDER), TOTAL ASSET TURNOVER (TATO) DAN

RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR

DI BEI TAHUN 2010-2012

OLEH

IHSAN HARFANI NASUTION

090503096

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Current Ratio (CR), Longterm Debt Equity Ratio (LtDER), Total Asset Turnover (TATO), Return On Asset (ROA) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI Tahun 2010-2012” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya besedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan,

Yang membuat Pernyataan,

NIM. 090503096 Ihsan Harfani Nasution


(3)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO (CR), LONGTERM DEBT EQUITY RATIO (LtDER), TOTAL ASSET TURNOVER (TATO) DAN

RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR

DI BEI TAHUN 2010-2012

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah rasio keuangan berpengaruh terhadap harga saham pada peusahaan Real Estate dan Property yang ada di BEI tahun 2010-2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham pada peusahaan Real Estate dan Property yang ada di BEI. Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis data adalah pendekatan kuantitatif, yaitu dengan teknik analisis regresi linier berganda sebagai alat bantu perhitungannya dan menggunakan bantuan program SPSS versi 17. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan dari 34 perusahaan yang terdaftar di BEI diperoleh 22 sampel perusahaan.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data-data yang dikumpulkan terlebih dahulu oleh penulis, yaitu berasal dari laporan keuangan emiten, website terkait dan berbagai sumber yang berhubungan lainnya. Variabel independen yang diteliti adalah rasio keuangan yang terdiri Current Ratio (CR) atau X1, Longterm Debt Equity Ratio (LtDER) atau X2, Total Asset Turnover (TATO) atau X3,dan Return On Asset (ROA) atau X4. Sedangkan variabel dependen yang diteliti adalah Harga Saham (Y).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel Current Ratio (CR) atau X1, Longterm Debt Equity Ratio (LtDER) atau X2, Total Asset Turnover (TATO) atau X3 tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada peusahaan Real Estate dan Property yang ada di BEI. Secara simultan, Current Ratio (CR) atau X1, Longterm Debt Equity Ratio (LtDER) atau X2, Total Asset Turnover (TATO) atau X3,dan Return On Asset (ROA) atau X4 berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada peusahaan Real Estate dan Property yang ada di BEI.

Kata kunci : Current Asset, Longterm Debt Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset, dan Harga Saham


(4)

ABSTRACT

ANALYSIS OF CURRENT RATIO (CR) , LONGTERM DEBT EQUITY RATIO (LtDER) , TOTAL ASSET TURNOVER (TATO) AND RETURN ON

ASSET (ROA) ON STOCK PRICE IN REAL ESTATE AND PROPERTY LISTED IDX YEARS IN 2010-2012

Formulation of the problem in this study is whether the financial ratios affect the stock price on the Vendor Real Estate and Property IDX 2010-2012. The purpose of this study was to determine the effect on stock prices of financial ratios on Real Estate and Property Vendor IDX. The approach used to analyze the data is quantitative approaches, namely the multiple linear regression analysis techniques as a tool for the calculation and use of SPSS version 17. The sample selection and purposive sampling of 34 companies listed on the Stock Exchange gained 22 sample companies.

Data used in this study is secondary data. The research was conducted by analyzing data collected by the first author, which is derived from the issuer's financial statements, related websites and various other related sources. The independent variables studied were composed of financial ratios Current Ratio (CR) or X1, Longterm Debt Equity Ratio (LtDER) or X2, Total Asset Turnover (TATO) or X3, and Return on Assets (ROA) or X4. While the dependent variable is studied Stock Price (Y).

The results of this study indicate that in partial Current Ratio (CR) or X1, Longterm Debt Equity Ratio (LtDER) or X2, Total Asset Turnover (TATO) or X3 no significant effect on the stock price on the Vendor Real Estate and Property IDX . Simultaneously, the Current Ratio (CR) or X1, Longterm Debt Equity Ratio (LtDER) or X2, Total Asset Turnover (TATO) or X3, and Return on Assets (ROA) or X4 significantly influence the stock price on the Vendor and Real Estate property is in IDX.

Keywords: Current Assets, Longterm Debt Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return on Assets, and Stock Price


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT karena Atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Current Ratio (CR), Longterm Debt Equity Ratio (LtDER), Total Asset Turnover (TATO), Return On Asset (ROA) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI Tahun 2010-2012”. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi, Universitas Sumatera Utara.

Penulis juga telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan do’a baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak selama proses penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada :

1. Bapak

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak

Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(6)

3. Bapa Akuntansi dan Ibu Dra. Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak

telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan petunjuk, pengarahan, dan bimbingan dari awal hingga selesainya skripsi ini dan I selaku dosen pembaca yang telah memberikan masukan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.

5. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis yang terkasih, Ayahanda Tohar dan Ibunda Fatimah Sari serta saudara- saudara penulis Surya Harfani Nasution dan Faiz Tria Harfani Nasution yang telah memberikan kasih sayang, doa, dukungan serta bimbingan yang tak terbatas kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Teman-teman di Fakultas Ekonomi angkatan 2009, khususnya kepada Devy Arianty Lubis, Prian Dani, Marwan Azhari, Defry Mawarman, Cut Zubaidi, Mhd. Ranto Daulay, Tri Ade Martadinata, dan Zulkautsar serta seluruh staf pengajar, staf Departemen Akuntansi, dan staf administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat disebutkan satu persatu.


(7)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan yang disebabkan keterbatasan penulis dalam pengetahuan dan pengulasan skripsi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran yang membangun sehingga skripsi ini dapat dijadikan acuan dalam penulisan karya-karya ilmiah selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Medan,

Penulis ,

Ihsan Harfani Nasution


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 7

1.3.1. Tujuan Penelitian ... 7

1.3.2. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1. Landasan Teori ... 9

2.1.1 Teori Pesinyalan ( Signalling Theory ) ... 9

2.1.2 Saham ... 10

2.1.3 Analisis Laporan Keuangan ... 13

2.1.4 Analisis Rasio Keuangan ... 15

2.1.5 Jenis – Jenis Rasio Keuangan ... 17

2.1.5.1 Rasio Likuiditas ... 17

2.1.5.2 Rasio Solvabilitas ... 19

2.1.5.3 Rasio Aktivitas ... 19

2.1.5.4 Rasio Rentabilitas dan Profitabilitas ... 21

2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 22


(9)

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 31

3.1. Desain Penelitian ... 31

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 31

3.3. Jenis dan Sumber Data ... 33

3.4. Metode Pengumpulan Data ... 34

3.5. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 34

3.5.1. Variabel Independen ... 34

3.5.2. Variabel Dependen ... 36

3.6. Metode Analisis Data ... 37

3.6.1. Statistik Deskriptif ... 38

3.6.2 Pengujian Asumsi Klasik ... 38

3.6.2.1. Uji Normalitas Data ... 38

3.6.2.2. Uji Multikolinearitas ... 39

3.6.2.3. Uji Heteroskedastisitas ... 40

3.6.3. Uji Autokorelas ... 40

3.6.4. Pengujian Hipotesis ... 41

3.6.4.1. Analisis Regresi Berganda ... 42

3.6.4.2. Uji Signifikan Simultan (Uji F ) ... 43

3.6.4.3. Uji Signifikan Parsial ( Uji t ) ... 43

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1 Desain Penelitian ... 44

4.2 Hasil Analisis ... 44

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 44

4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik ... 46


(10)

4.2.3 Uji Autokorelasi ... 55

4.2.4 Pengujian Hipotesis... 56

4.2.5 Analisis Regresi Berganda ... 56

4.2.6 Uji Koefisien Determinasi ... 58

4.2.7 Uji Signifikan Simultan (F) ... 59

4.2.8 Uji Signifikan Parsial ( t ) ... 61

4.2.9 Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

5.1 Kesimpulan ... 67

5.2 Keterbatasan ... 68

5.3 Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70


(11)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 25

3.1 Daftar Populasi Perusahaan ... 32

3.2 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 37

4.1 Deskriptif Statistik ... 45

4.2 Uji Normalitas ... 47

4.3 Uji Normalitas ( Setelah Transformasi ) ... 48

4.4 Uji Multikolinearitas ... 52

4.5 Uji Autokorelasi ... 55

4.6 Pemasukan dan Pengeluaran Variabel ... 56

4.7 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 57

4.8 Adjusted R2 ... 59

4.9 Uji Simultan ( F ) ... 60


(12)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1. Kerangka konseptual ... 27

4.1 Uji Normalitas (1) ... 49

4.2 Uji Normalitas (2) ... 50

4.3 Uji Heterokedastisitas... 54


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Daftar Populasi dan Sampel Real Estate dan Properti... 72

2 Data Variabel Penelitian ( Sebelum Transformasi) ... 73

3 Data Variabel Penelitian (Setelah Transformasi) ... 78

4 Statistik Deskriptif ... 83

5 Uji Normalitas Data (Sebelum Transformasi) ... 83

6 Uji Normalitas Data ( Setelah Transformasi) ... 84

7 Hasil Uji Multikolinearitas ... 85

8 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 86

9 Hasil Uji Autokorelasi ... 86

10 Hasil Uji Hipotesis ... 87


(14)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO (CR), LONGTERM DEBT EQUITY RATIO (LtDER), TOTAL ASSET TURNOVER (TATO) DAN

RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR

DI BEI TAHUN 2010-2012

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah rasio keuangan berpengaruh terhadap harga saham pada peusahaan Real Estate dan Property yang ada di BEI tahun 2010-2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham pada peusahaan Real Estate dan Property yang ada di BEI. Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis data adalah pendekatan kuantitatif, yaitu dengan teknik analisis regresi linier berganda sebagai alat bantu perhitungannya dan menggunakan bantuan program SPSS versi 17. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan dari 34 perusahaan yang terdaftar di BEI diperoleh 22 sampel perusahaan.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data-data yang dikumpulkan terlebih dahulu oleh penulis, yaitu berasal dari laporan keuangan emiten, website terkait dan berbagai sumber yang berhubungan lainnya. Variabel independen yang diteliti adalah rasio keuangan yang terdiri Current Ratio (CR) atau X1, Longterm Debt Equity Ratio (LtDER) atau X2, Total Asset Turnover (TATO) atau X3,dan Return On Asset (ROA) atau X4. Sedangkan variabel dependen yang diteliti adalah Harga Saham (Y).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel Current Ratio (CR) atau X1, Longterm Debt Equity Ratio (LtDER) atau X2, Total Asset Turnover (TATO) atau X3 tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada peusahaan Real Estate dan Property yang ada di BEI. Secara simultan, Current Ratio (CR) atau X1, Longterm Debt Equity Ratio (LtDER) atau X2, Total Asset Turnover (TATO) atau X3,dan Return On Asset (ROA) atau X4 berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada peusahaan Real Estate dan Property yang ada di BEI.

Kata kunci : Current Asset, Longterm Debt Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset, dan Harga Saham


(15)

ABSTRACT

ANALYSIS OF CURRENT RATIO (CR) , LONGTERM DEBT EQUITY RATIO (LtDER) , TOTAL ASSET TURNOVER (TATO) AND RETURN ON

ASSET (ROA) ON STOCK PRICE IN REAL ESTATE AND PROPERTY LISTED IDX YEARS IN 2010-2012

Formulation of the problem in this study is whether the financial ratios affect the stock price on the Vendor Real Estate and Property IDX 2010-2012. The purpose of this study was to determine the effect on stock prices of financial ratios on Real Estate and Property Vendor IDX. The approach used to analyze the data is quantitative approaches, namely the multiple linear regression analysis techniques as a tool for the calculation and use of SPSS version 17. The sample selection and purposive sampling of 34 companies listed on the Stock Exchange gained 22 sample companies.

Data used in this study is secondary data. The research was conducted by analyzing data collected by the first author, which is derived from the issuer's financial statements, related websites and various other related sources. The independent variables studied were composed of financial ratios Current Ratio (CR) or X1, Longterm Debt Equity Ratio (LtDER) or X2, Total Asset Turnover (TATO) or X3, and Return on Assets (ROA) or X4. While the dependent variable is studied Stock Price (Y).

The results of this study indicate that in partial Current Ratio (CR) or X1, Longterm Debt Equity Ratio (LtDER) or X2, Total Asset Turnover (TATO) or X3 no significant effect on the stock price on the Vendor Real Estate and Property IDX . Simultaneously, the Current Ratio (CR) or X1, Longterm Debt Equity Ratio (LtDER) or X2, Total Asset Turnover (TATO) or X3, and Return on Assets (ROA) or X4 significantly influence the stock price on the Vendor and Real Estate property is in IDX.

Keywords: Current Assets, Longterm Debt Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return on Assets, and Stock Price


(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang dirasakan adalah persaingan yang semakin tajam khususnya dalam dunia usaha. Persaingan dalam dunia usaha merupakan faktor ekstern yang tidak dapat dihindari dan tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Namun, demi mempertahankan keberadaannya, suatu perusahaan dapat melakukan upaya- upaya intern perusahaan. Upaya intern yang dapat dilakukan antara lain dengan memaksimalkan pemanfaatan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Bagi perusahaan yang ingin masuk ke pasar modal perlu memperhatikan syarat- syarat yang dikeluarkan oleh BAPEPAM sebagai regulator pasar modal. Selain itu, perusahaan juga harus mampu meningkatkan nilai perusahaan sehingga terjadi peningkatan penjualan sahamnya di pasar modal. Kehadiran pasar modal di Indonesia ditandai dengan banyaknya investor yang mulai menanamkan sahamnya dalam industri real estate and properti. Bisnis real estate and properti baik residensial maupun komersial menunjukkan perkembangan yang cukup pesat di Indonesia. Semakin pesatnya perkembangan sektor properti ini diikuti dengan semakin tingginya permintaan akan kebutuhan papan, sehingga membuat emiten properti membutuhkan dana dari sumber eksternal.


(17)

Pada tahun-tahun yang akan datang pertumbuhan perusahaan-perusahaan real estate dan property cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin tingginya minat konsumen terhadap property dan berdirinya perusahaan-perusahaan besar yang ada di Indonesia. Semakin banyak perusahaan-perusahaan real estate dan property itu membuka gerai maka kebutuhan modal kerja perusahaan tentu akan semakin besar pula, selain itu berdasarkan pengamatan peneliti diketahui bahwa pada beberapa perusahaan-perusahaan real estate dan property diperoleh adanya kenaikan modal kerja yang diikuti dengan kenaikan kemampuan menghasilkan laba, namun pada beberapa perusahaan lain kenaikan ini tidak diikuti dengan kenaikan kemampuan perusahaan menghasilkan laba.

Dengan melakukan analisis rasio keuangan, investor dapat mengetahui dan memprediksi harga saham suatu perusahaan berdasarkan kinerja keuangan dari perusahaan tersebut. Dalam hal ini, investor melakukan analisis fundamental dengan menggunakan beberapa data atau indikator seperti pendapatan, laba, pertumbuhan penjualan, imbal hasil atau pengembalian atas ekuitas (return on equity), margin laba (profit margin), dan data-data keuangan lainnya sebagai sarana untuk menilai kinerja dan potensi pertumbuhan perusahaan di masa mendatang ( Jogiyanto HM 2003:59).

Dari berbagai rasio keuangan yang ada, peneliti menggunakan Current Ratio (CR), Longterm Debt Equity Ratio (LtDER), Total Assets Turnover (TATO), dan Return on Assets (ROA). Current Ratio merupakan ukuran fundamental likuiditas perusahaan dan dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk


(18)

134). Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin baik kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban lancarnya dengan segera ketika ditagih. Dengan demikian, semakin besar margin of safety yang dapat disediakan perusahaan kepada investor, maka semakin tinggi pula harga saham perusahaan tersebut.

Longterm Debt Equity Ratio merupakan rasio solvabilitas yang menunjukkan hubungan antara utang jangka panjang dengan ekuitas. Semakin besar rasio ini menunjukkan bahwa semakin besar pendanaan perusahaan dengan utang jangka panjang sehingga dikhawatirkan perusahaan akan mengalami risiko gagal bayar ( Djarwanto 2004 ). Selain itu, besarnya beban bunga dan utang jangka panjang yang harus dibayar akan berdampak pada penurunan laba perusahaan. Penurunan laba akan diikuti dengan penurunan harga saham karena investor tidak akan berminat pada perusahaan yang mempunyai tingkat utang yang terlalu tinggi.

Total Assets Turnover merupakan rasio aktivitas yang mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan seluruh aktiva untuk menghasilkan penjualan selama satu periode tertentu ( Kasmir 2008 ). Semakin tinggi rasio ini menunjukkan kemampuan manajemen yang semakin efisien dalam menggunakan aktivanya untuk menghasilkan penjualan. Penjualan yang meningkat karena penggunaan aktiva yang semakin efisien ini pada gilirannya akan meningkatkan laba, yang kemudian akan berdampak positif pada harga saham perusahaan.


(19)

( Kasmir 2008 ). Semakin besar ROA berarti semakin baik, karena tingkat return saham yang diharapkan oleh investor akan semakin besar atau bernilai positif. Begitu juga sebaliknya semakin kecil atau bernilai negatif.

Merujuk pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Cory (2011) yang meneliti tentang Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Investment, Return On Equity, dan Price Earnings Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI. Hasil penelitiannya adalah yaitu rasio keuangan yang terdiri dari CR, DER, LTDtER, TATO, ROI, ROE, dan PER secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Penelitian oleh Adelia Violeta Ketaren (2011) yang meneliti tentang Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Equity, dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitiannya adalah variabel-variabel independen (CR, DER, TATO, ROE dan EPS) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial CR dan TATO memiliki pengaruh yang positif yang tidak signifikan terhadap harga saham.

Penelitian oleh Junita Natasya Silaen (2011) yang meneliti tentang Analisis Pengaruh Return on Equity (ROE), Return on Assets (ROA) dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitiannya adalah hasil uji signifikansi simultan (uji- F)


(20)

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham. Hasil uji parsial (uji-t) menunjukkan bahwa variabel Return on Asset (ROA) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham.

Penelitian oleh Annisa Suryani Nadeak (2011) yang meneliti tentang Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitiannya adalah ROA memberikan pengaruh yang positif dan tidak signifikan secara statistik terhadap harga saham di perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Return On Assets (ROA) secara parsial memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap harga saham.

Penelitian oleh Sidabutar (2012) yang meneliti tentang Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitiannya adalah variabel-variabel independen (CR, DER, dan ROE) secara serempak berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan Current Ratio (CR) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Dalam penelitian sebelumnya terdapat perbedaaan antara peneliti yang satu dengan peneliti yang lain. Junita ( 2011 ) yang meneliti tentang pengaruh Return On Equity ( ROE ), Return On Asset ( ROA ), dan Net Profit Margin


(21)

pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal ini justru berbeda dengan penelitian yang dilakukan Annisa ( 2011 ) dalam suatu penelitian terhadap harga saham, dimana variable yang digunakan adalah Return On Asset ( ROA ), Return On Equity ( ROE ), Return On Investment ( ROI ), Debt to Equity Ratio, dan Book Value. Hasil penelitian menunjukkan Return On Asset ( ROA ) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham.

Hasil penelitian yang belum konsisten antara penelitian satu dengan penelitian yang lainnya, baik berbeda lokasi maupun periode waktu, mendorong penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dan meneliti Current Ratio, Longterm Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, dan Return On Asset sebagai variabel bebas (independen). Peneliti memilih perusahaan Real Estate yang terdaftar di BEI sebagai objek penelitian dan periode pengamatan tahun 2010-2012 dengan judul “Analisis pengaruh Current Ratio (CR), Longterm Debt Equity Ratio (LtDER), Total Asset Turnover (TATO) dan Return On Asset (ROA) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012 “.

1.2 Perumusan Masalah

Dengan berdasar pada latar belakang diatas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut :


(22)

2. Apakah Longterm Debt Equity Ratio berpengaruh terhadap Harga Saham setelah koreksi pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI ?

3. Apakah Total Asset Turnover berpengaruh terhadap Harga Saham setelah koreksi pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI ? 4. Apakah Return On Asset berpengaruh terhadap Harga Saham setelah

koreksi pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI ? 5. Apakah Current Ratio, Longterm Debt Equity Ratio, Total Asset

Turnover, dan Return on Asset berpengaruh secara simultan terhadap Harga Saham setelah koreksi pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI ?

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini maka tujuan penelitian adalah untuk :

1. Mengetahui pengaruh likuiditas terhadap harga pasar saham. 2. Mengetahui pengaruh solvabilitas terhadap harga pasar saham. 3. Mengetahui pengaruh aktivitas terhadap harga pasar saham.

4. Mengetahui pengaruh rentabilitas / profitabilitas terhadap harga pasar saham.


(23)

5. Mengetahui pengaruh likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan rentabilitas / profitabilitas secara simultan terhadap harga pasar saham.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain:

1. Bagi Peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap harga pasar modal dan juga sebagai media yang dapat menunjang pembelajaran peneliti ke arah yang lebih baik.

2. Bagi Investor, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menjadi bahan pertimbangan dalam membeli saham suatu perusahaan terutama pada perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3. Bagi Perusahaan, penelitian ini diharapkan bisa menjadi suatu informasi yang bermanfaat bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangannya dalam upaya untuk melakukan pengembangan usahanya. 4. Bagi Peneliti berikutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian

untuk penelitian berikutnya mengenai pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap harga pasar modal yang terdaftar di BEI, atau penelitian-penelitian yang menyinggung masalah-masalah yang terdapat dalam penelitian ini.


(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teoritis

2.1.1 Teori Pesinyalan ( Signalling Theory )

Teori pesinyalan menunjukkan adanya asimetri informasi antara manajemen perusahaan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan informasi tertentu. Teori ini menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai inisiatif dan dorongan untuk memberikan informasi kepada pihak eksternal. Teori pensinyalan menjelaskan alasan perusahaan menyajikan informasi kepada publik. Informasi tersebut bisa berupa laporan keuangan, informasi kebijakan perusahaan maupun informasi lain yang dilakukan secara sukarela oleh manajemen perusahaan.

Menurut Jogiyanto (2003 : 392), informasi yang dipublikasikan sebagai pengumuman akan memberikan signal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar.

Pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai signal baik (good news) atau signal buruk (bad news). Jika pengumuman informasi tersebut sebagai signal baik bagi


(25)

Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan perusahaan yang dapat menjadi signal bagi pihak diluar perusahaan, terutama bagi pihak investor adalah laporan tahunan. Informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat berupa informasi akuntansi yaitu informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan dan informasi non akuntansi yaitu informasi yang tidak berkaitan dengan laporan keuangan. Laporan tahunan hendaknya memuat informasi yang relevan dan mengungkapkan informasi yang dianggap penting untuk diketahui oleh pengguna laporan baik pihak dalam maupun pihak luar. Semua investor memerlukan informasi untuk mengevaluasi resiko relatif setiap perusahaan, sehingga dapat melakukan diversifikasi portofolio dan kombinasi investasi dengan preferensi resiko yang diinginkan. Jika suatu perusahaan ingin sahamnya dibeli oleh investor, maka perusahaan harus melakukan pengungkapan laporan keuangan secara terbuka dan transparan.

2.1.2 Saham

Saham merupakan tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas yang diperoleh melalui pembelian atau cara lain yang kemudian diberikan hak atas deviden sesuai dengan besar kecilnya investasi modal pada perseroan tersebut. Menurut Fahmi (2012: 86) dalam pasar modal ada dua jenis saham yang paling umum dikenal oleh publik, yaitu saham biasa dan saham istimewa (preferen). Dimana kedua jenis saham ini memiliki arti dan aturannya masing-masing.


(26)

1. Saham Biasa

Saham biasa adalah surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal (rupiah, dolar, yen, dan sebagainya) dimana pemegangnya diberi hak untuk mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) serta berhak untuk menentukan pembeli right issue (penjualan saham terbatas) atau tidak. Pemegang saham ini di akhir tahun akan memperoleh keuntungan dalam bentuk dividen. Saham biasa memiliki beberapa jenis, yaitu:

a. Saham unggulan (blue chip-stock), yaitu saham dari perusahaan yang dikenal secara nasional dan memiliki sejarah laba, pertumbuhan, dan manajemen yang berkualitas.

b. Saham pertumbuhan (growth stock), yaitu saham-saham yang diharapkan memberikan pertumbuhan laba yang lebih tinggi dari rata-rata saham lain dan karenanya mempunyai PER yang tinggi.

c. Saham defensif (defensive stock), yaitu saham yang cenderung lebih stabil dalam masa resesi atau perekonomian yang tidak menentu berkaitan dengan dividen, pendapatan, dan kinerja pasar.

d. Saham siklikal (cyclical stock), yaitu sekuritas yang cenderung naik nilainya secara cepat saat ekonomi semarak dan jatuh juga secara cepat saat ekonomi lesu.

e. Saham musiman (seasonal stock), yaitu saham perusahaan yang penjualannya bervariasi karena dampak musiman, misalnya cuaca dan liburan.


(27)

f. Saham spekulatif (speculative stock), yaitu saham yang kondisinya memiliki tingkat spekulasi yang tinggi dan kemungkinan tingkat pengembalian hasilnya adalah rendah atau negatif.

2. Saham Preferen

Saham istimewa (preferred stock) adalah surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal (rupiah, dolar, yen, dan sebagainya) dimana pemegangnya akan memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk dividen yang akan diterima setiap kuartal (tiga bulan). Saham preferen merupakan saham dengan preferensi (hak-hak) yang melebihi saham biasa.

Harga saham merupakan harga suatu saham pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar serta oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal.

Menurut Widiadmodjo (2005: 46) harga saham dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Harga Nominal

Merupakan harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan arti penting pada saham karena dividen minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.


(28)

Merupakan harga yang pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi (underwritter) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk menentukan harga perdana.

3. Harga Pasar

Jika harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa. Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten dan penjamin emisi, harga ini yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain adalah harga pasar

2.1.3 Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan produk atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Akuntansi mampu memberikan informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan seperti tercermin pada laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan dapat dipakai sebagai alat untuk berkomunikasi antara pihak yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan. Di samping sebagai informasi, laporan keuangan juga sebagai pertangungjawaban atau accountability. Sekaligus menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.


(29)

Pengertian laporan keuangan menurut PSAK No. 1, Paragraf (SAK: 2007) yaitu :

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan . Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan ( yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian dari integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

Rahardjo, Budi (2007 : 53) mengatakan bahwa laporan keuangan adalah pertanggungjawaban manajer atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya kepada pihak – pihak yang berkepentingan (stakeholder) terhadap perusahaan : yaitu pemilik perusahaan (pemegang saham), pemerintah (instansi pajak), kreditor (Bank atau Lembaga Keuangan), maupun pihak yang berkepentingan lainnya.

Analisis laporan keuangan melibatkan penggunaan laporan keuangan, terutama neraca dan laporan laba rugi karena laporan keuangan menyajikan informasi mengenai suatu perusahaan. Adapun kegunaan analisis laporan keuangan adalah untuk membantu pemakai dalam memprakirakan masa depan dengan cara membandingkan, mengevaluasi, dan menganalisis keuangan. Wild, Subramanyam, dan Halsey (2008 :16) mengatakan bahwa analisis laporan keuangan (financial analysis) merupakan penggunaan laporan keuangan untuk menganalisis posisi dan kinerja perusahaan, dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan.


(30)

Kasmir (2008 : 68) mengungkapkan secara lengkap tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan adalah :

a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.

b. Untuk mengetahui kelemahan – kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.

c. Untuk mengetahui kekuatan – kekuatan yang dimiliki.

d. Untuk mengetahui langkah – langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.

e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.

f. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.

2.1.4 Analisis Rasio Keuangan

Laporan keuangan melaporkan aktivitas yang sudah dilakukan perusahaan dalam suatu periode tertentu. Aktivitas yang sudah dilakukan dituangkan dalam angka – angka, baik dalam bentuk mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing. Menurut Harahap (2008) “ rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti)”


(31)

Caranya adalah dengan membandingkan angka – angka yang ada dalam laporan keuangan atau antarlaporan keuangan. Setelah melakukan perbandingan, dapat disimpulkan posisi keuangan suatu perusahaan untuk periode tertentu. Pada akhirnya kita dapat menilai kinerja manajemen dalam periode tersebut. Perbandingan ini kita kenal dengan nama analisis rasio keuangan. Dari definisi ini, rasio keuangan harus menunjukkan hubungan yang sistematis dalam bentuk perbandingan antara perkiraan – perkiraan laporan keuangan. Perkiraan yang dibandingkan harus mengarah pada hubungan ekonomis yang penting agar hail perhitungan rasio keuangan dapat diinterpretasikan. Dalam hal menginterpretasikan hasil perhitungan rasio keuangan, maka diperlukan adanya pembanding.

Ada dua metode pembanding rasio keuangan perusahaan menurut Syamsuddin (2000:39), yaitu :

1. Cross- sectional approach

Cross- sectional approach adalah suatu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio – rasio antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lannya yang sejenis pada saat bersamaan. 2. Time series analysis

Time series analysis dilakukan dengan jalan membandingkan rasio- rasio finansial perusahaan dari satu periode ke periode lainnya.


(32)

Analisis rasio keuangan pada umumnya digunakan oleh tiga kelompok utama pemakai laporan keuangan yaitu manajer perusahaan, analisis kredit, dan analasis saham.

Kegunaan rasio keuangan bagi ketiga kelompok utama tersebut menurut Brigham dan Houston (2001 :119) adalah sebagai berikut :

1. Manajer, yang menerapkan rasio untuk membantu menganalisis, mengendalikan, dan kemudian meningkatkan operas perusahaan,

2. Analisis kredit, termasuk petugas peminjam bank dan analasis peringkat obligasi, yang menganalisis rasio – rasio untuk membantu memutuskan kemampuan perusahaan untuk membayar utang- utangnya, dan

3. Analisis saham, yang tertarik pada efisiensi, resiko, dan prospek pertumbuhan perusahaan.

Sebagai alat analisis keuangan, analisis rasio keuangan juga memiliki keterbatasan atau kelemahan. Keterbatasan utama dalam analisis raio keuangan adalah sulit membandingkan hasil perhitungan rasio keuangan suatu perusahaan dengan rata – rata industri.

2.1.5 Jenis – Jenis Rasio Keuangan 2.1.5.1 Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas sebagai rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo ( Kasmir 2008 ). Dari rasio ini dapat diperoleh pandangan tentang keadaan solvabilitas kas pada


(33)

Dengan kata lain, rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan maupun di dalam perusahaan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegunaan rasio ini adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban ( utang ) pada saat ditagih.

Semakin tinggi rasio likuiditas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan membayar hutang-hutang jangka pendeknya ( Kasmir 2008 ). Rasio likuiditas ini terdiri dari: current ratio, quick ratio, dan net working capital. Namun rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah Current Ratio. Rasio yang paling umum digunakan untuk menganalisa posisi modal kerja suatu perusahaan (likuiditas) adalah dengan menggunakan Current Ratio (CR). Rasio ini menunjukkan perbandingan nilai kekayaan lancar (yang segera dapat dijadikan uang) dengan hutang jangka pendek

Menurut Husnan (2003), current ratio adalah rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan aktiva lancar perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Alasan digunakannya CR secara luas sebagai ukuran likuiditas karena kemampuannya untuk menggambarkan (Wild, 2008):

1. Kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancarnya (kewajiban jangka pendek).

2. Kemampuan perusahaan dalam menyangga kerugian.


(34)

�� = ������������ ℎ����������� 2.1.5.2 Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang (Kasmir 2008). Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan ( dilikuidasi ).

Longterm Debt Equity Ratio merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan ( Kasmir 2008 : 159 ).

Longterm Debt Equity Ratio ( LtDER ) dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

�����= ℎ������������������ ������������ 2.1.5.3 Rasio Aktivitas


(35)

Menurut Kasmir (2008:172), rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Dapat dikatakan pula rasio aktivitas digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan. Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Dari hasil pengukuran, dapat terlihat apakah perusahaan lebih efisien dan efektif dalam mengelola aset yang dimilikinya atau mungkin justru sebaliknya.

Apabila tidak mampu untuk mencapai target, maka pihak manajemen harus mampu mencari sebab-sebab tidak tercapainya target yang telah ditentukan tersebut. Kemudian, dicari upaya perbaikan yang diperlukan. Namun, apabila mampu mencapai target yang telah ditentukan, maka hendaknya dapat dipertahankan atau ditingkatkan untuk periode berikutnya.

Beberapa tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan dari penggunaan rasio aktivitas antara lain (Kasmir, 2008:173):

a. untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.

b. untuk menghitung hari rata-rata penagihan piutang (days of receivables), dimana hasil perhitungan ini menunjukkan jumlah hari (berapa hari) piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih.


(36)

d. untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja berputar dalam satu periode atau berapa penjualan yang dapat dicapai oleh setiap modal kerja yang digunakan (working capital turnover).

e. untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.

f. untuk mengukur penggunaan semua aktiva perusahaan dibandingkan dengan penjualan.

Rasio aktivitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Total Asset Turnover (TATO). Total Asset Turnover menunjukkan bagaimana efektifitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk meningkatkan nilai penjualan dan meningkatkan laba (Sartono, 2001). TATO dipengaruhi oleh nilai penjualan bersih yang dilakukan oleh perusahaan dibandingkan dengan nilai aktiva total yang dimiliki oleh perusahaan.

Jika nilai TATO ditingkatkan berarti terjadi kenaikan penjualan bersih perusahaan, peningkatan penjualan bersih perusahaan akan mendorong peningkatan laba yang akan direspon dengan peningkatan harga saham perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan return saham perusahaan.

Total Asset Turnover (TATO) dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

����= ��������� ����� ������


(37)

Menurut Rahardjo (2007:120), rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal yang tertanam di dalamnya. Bila yang digunakan adalah seluruh modal yang tertanam di dalamnya, dalam hal ini seluruh aktiva atau kekayaan perusahaan, maka kita kenal dengan Rentabilitas Ekonomis. Sedang bila kita hanya memandang modal sendiri, maka kita kenal Rentabilitas Modal Sendiri. Rentabilitas sering juga dikelompokkan jadi satu dengan profitabilitas atau kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dari penjualan barang atau jasa yang diproduksinya.

Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Asset (ROA). Return On Asset adalah perbandingan antara keuntungan sebelum biaya bunga dan pajak ( EBIT = Earning before interest and taxes ) dengan seluruh aktiva atau kekayaan perusahaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dengan seluruh modal yang ada di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan.

Return On Asset (ROA) dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

���= ���������ℎ ����������

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Berikut disajikan tinjauan hasil penelitian terdahulu untuk mendukung kerangka konseptual penelitian :


(38)

pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI. Dengan variabel independen Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Investment, Return On Equity, dan Price Earnings Ratio. Penelitian menggunakan alat analisis regresi berganda. Dengan hasil penelitian CR, DER, LTDtER, TATO, ROI, ROE, dan PER secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Adelia Violeta Ketaren ( 2011 ) melakukan penelitian tentang Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Equity, dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan variabel independen Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Equity, dan Earning Per Share. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Dengan hasil penelitian variabel-variabel independen (CR, DER, TATO, ROE dan EPS) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial CR dan TATO memiliki pengaruh yang positif yang tidak signifikan terhadap harga saham.

Junita Natasya Silaen ( 2011 ) melakukan penelitian tentang Analisis Pengaruh Return on Equity (ROE), Return on Assets (ROA) dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail di Bursa Efek Indonesia. Dengan variabel independen Return on Equity (ROE), Return on Assets (ROA) dan Net Profit Margin (NPM). Penelitian ini menggunakan analisis regresi


(39)

menunjukkan bahwa kedua variabel Return on Asset dan Net Profit Margin memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham. Hasil uji parsial (uji-t) menunjukkan bahwa variabel Return on Asset (ROA) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham.

Annisa Suryani Nadeak ( 2011 ) melakukan penelitian tentang Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia. Dengan variabel independen Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Dengan hasil penelitian ROA memberikan pengaruh yang positif dan tidak signifikan secara statistik terhadap harga saham di perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Return On Assets (ROA) secara parsial memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap harga saham.

Sidabutar ( 2012 ) melakukan penelitian tentang Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan variabel independen Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE). Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Dengan hasil penelitian variabel-variabel independen (CR, DER, dan ROE) secara serempak berpengaruh signifikan


(40)

terhadap harga saham. Current Ratio (CR) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu N

o

Nama

Peneliti Judul

Variabel

Penelitian Hasil Penelitian 1 Cory

(2011)

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over,

Return On Investment, Return

On Equity, dan Price Earnings Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real

Estate dan

Property yang Terdaftar di BEI

Variabel independen: Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Investment, Return On Equity, dan Price Earnings Ratio. Variabel dependen: Harga Saham

Hasil penelitian ini menunjukkan CR, DER, LTDtER, TATO, ROI, ROE, dan PER secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

2 Adelia Violeta Ketaren (2011)

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Equity, dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Barang Konsumsi yang

Variabel independen: Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Equity, dan Earning Per

Hasil penelitian ini menunjukkan variabel-variabel independen (CR, DER, TATO, ROE dan EPS) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial CR dan TATO memiliki pengaruh yang positif yang tidak signifikan terhadap harga saham.


(41)

Efek Indonesia. Harga Saham 3 Junita

Natasya Silaen (2011)

Pengaruh Return on Equity (ROE), Return on Assets (ROA) dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail di Bursa Efek Indonesia

Variabel independen:

Return on Equity (ROE), Return on Assets (ROA) dan Net Profit Margin (NPM)

Variabel dependen: Harga Saham

Hasil penelitian menunjukkan hasil uji signifikansi simultan (uji- F) menunjukkan bahwa kedua variabel Return on Asset dan Net Profit Margin memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham. Dan hasil uji parsial (uji-t) menunjukkan bahwa variabel Return on Asset (ROA) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham

4 Annisa Suryani Nadeak (2011)

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di

Bursa Efek Indonesia.

Variabel independen: Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Variabel dependen: Harga Saham

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA memberikan pengaruh yang positif dan tidak signifikan secara statistik terhadap harga saham di perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Return On Assets (ROA) secara parsial memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap harga saham.


(42)

5 Sidabutar (2012)

Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham pada Perusahaan

Manufaktur

Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Variabel independen: Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio

(DER) dan

Return On Equity (ROE)

Variabel dependen: Harga Saham

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel independen (CR, DER, dan ROE) secara serempak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Dan Current Ratio (CR) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa penentuan variabel sebagai faktor-faktor pengaruh terhadap harga saham nampak berbeda dan kelompok saham yang dijadikan objek penelitian juga berbeda-beda. Hal tersebut yang mendasari untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham. Sehubungan dengan hal tersebut dalam penelitian ini menggunakan beberapa faktor fundamental yang berasal dari variabel-variabel rasio likuiditas (Current Ratio), rasio solvabilitas (Longterm Debt to Equity), rasio aktivitas (Total Assets Turn Over), rasio rentabilitas / profitabilitas (Return On Asset), dan terhadap harga saham.

2.3 Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan pustaka diatas maka dapat disimpulkan kerangka konseptual sebagai berikut :


(43)

H1

H2

H3

H4

H5

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Current Ratio ( CR ) merupakan rasio likuiditas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan ( Kasmir 2008 ). Dalam rangka memperkecil resiko likuditas perusahaan maka perusahaan harus memperkuat nilai rasio likuiditas. Karena perusahaan yang memiliki rasio likuiditas yang tinggi akan diminati oleh para investor dan akan berimbas pula pada harga saham yang cenderung naik. Tetapi, nilai likuiditas yang tinggi terutama rasio Current Ratio tidak sepenuhnya baik di pandangan pemegang saham karena bisa saja aktiva lancar tidak didayagunakan secara efektif. Dalam

Likuiditas (X1) : CR

Solvabilitas (X2) : LtDER

Aktivitas (X3) : TATO

Profitabilitas (X4) : ROA

Harga Pasar

Saham


(44)

kebutuhan atau adanya unsur aktiva lancar yang rendah likuiditasnya ( seperti persediaan ) yang berlebih-lebihan. Karena itu, perusahaan harus memperhatikan kondisi likuditas yang sehat antara aktiva lancar dengan utang jangka pendek perusahaan. Dengan begitu, kas perusahaan bertambah tanpa mengabaikan tingkat perputaran persediaan dan likuiditas perusahaan. Dengan likuiditas yang sehat makan para investor akan tertarik untuk berinvestasi. Jadi, Current Ratio memiliki pengaruh yang positif terhadap harga saham.

Longterm Debt to Equity Ratio ( LtDER ) merupakan rasio hutang terhadap modal, rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang ( Kasmir 2008 : 151), dimana semakin tinggi rasio ini mencerminkan risiko perusahaan yang relatif tinggi. Sehingga menurunkan minat investor untuk berinvestasi, sehingga dapat menurunkan harga saham perusahaan dan menurunnya return saham. Jadi, Longterm Debt to Equity Ratio ( LtDER ) memiliki pengaruh yang negatif terhadap harga saham.

Total Assets Turnover (TATO) merupakan rasio pengelolaan aktiva terakhir, mengukur perputaran atau pemanfaatan dari semua aktiva perusahaan (Kasmir 2008 ). Semakin besar perputaran asset maka akan semakin baik. Apabila perusahaan tidak menghasilkan volume usaha yang cukup untuk ukuran investasi sebesar total aktivanya, maka penjualan harus ditingkatkan. TATO merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektifitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya yang berupa assets. Semakin


(45)

bentuk kas. Dan perusahaan akan semakin cepat dalam membayar deviden sehingga harga saham di pasaran tidak turun. Jadi, Total Assets Turnover (TATO) memiliki pengaruh positif terhadap Harga saham.

Return on Asset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari investasi yang dipergunakan ( Kasmir 2008 ). Semakin besar ROA berarti kinerja perusahaan tersebut semakin baik, karena tingkat kembalian (return) semakin menghasilkan keuntungan berbanding asset yang relatif tinggi. Perusahaan akan memperoleh laba dan dengan laba tersebut perusahaan akan membayarkan deviden bagi para pemegang saham sehingga harga saham di pasaran tidak turun. Jadi, Return On Assets (ROA) memiliki pengaruh yang positif terhadap harga saham.

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya atas suatu penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudah dalam menganalisis.

Berdasarkan tinjauan teoritis, rumusan masalah dan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah

Hı : Current Ratio mempunyai pengaruh parsial terhadap harga saham. H2 : Longterm Debt Equity mempunyai pengaruh parsial terhadap harga

saham.

H3 : Total Aset Turnover mempunyai pengaruh parsial terhadap harga saham. H4 : Return on Asset mempunyai pengaruh parsial terhadap harga saham. H5 : Current Ratio, Longterm Debt Equity, Total Aset Turnover, dan Return


(46)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan antara variabel bebas dan varibel terikat dalam suatu penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2006:11) penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan elemen atau individual yang akan diteliti. Pengertian populasi menurut Erlina (2008 :23) adalah sekelompok orang, kejadian, suatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 yang berjumlah 34 perusahaan.

Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2006: 56). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian (Sugiyono, 2006).


(47)

Adapun kriteria yang ditetapkan adalah :

1. Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan tidak keluar (delisting) pada tahun 2010-2012.

2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang lengkap selama periode penelitian 2010-2012.

3. Perusahaan Real Estate dan Property yang tidak mengalami rugi dan yang mengalami peningkatan laba secara berturut-turut selama periode 2010-2012.

4. Laporan Keuangan setiap Perusahaan sudah di audit.

Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 22 perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian dari 34 populasi perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI. Adapun daftar sampel penelitianini sebagai berikut:

Tabel 3.1

Daftar Populasi Perusahaan

NO Nama Perusahaan Kode Kriteria Penentuan

Sampel

Sampel

1 2 3 4

1. PT APLN    Sampel 1

2. PT Alam Sutera Realty Tbk ASRI    Sampel 2

3. PT Bekasi Asri Pemula Tbk BAPA   X

4. PT Bumi Citra Permai Tbk BCIP    Sampel 3

5.

PT Bukit Darmo Property Tbk

  X

6. PT Sentul City Tbk BKSL    Sampel 4

7. PT BSDE    Sampel 5

8. PT Cowell Development Tbk COWL    Sampel 6

9. PT CTRA    Sampel 7

10. PT CTRP    Sampel 8

11. PT CTRS    Sampel 9

12. PT Duta Anggada Realty Tbk DART   X


(48)

16. PT Megapolitan Developments Tbk EMDE   X

17. PT Fortune Mate Indonesia Tbk FMII   X

18. PT Gowa Makassar Tourism

Development Tbk GMTD

   Sampel 12

19. PT Perdana Gapura Prima Tbk GPRA    Sampel 13

20. PT Jakarta International Hotels &

Development Tbk JIHD

   Sampel 14

21. PT Jaya Real Property Tbk JRPT    Sampel 15

22. PT Global Land Development Tbk KPIG    Sampel 16

23. PT Lamicitra Nusantara Tbk LAMI   X

24. PT Laguna Cipta Griya Tbk LCGC   X

25. PT Lippo Cikarang Tbk LPCK    Sampel 17

26. PT Lippo Karawaci Tbk LPKR    Sampel 18

27. PT Modernland Realty Tbk MDLN    Sampel 19

28. PT Metropolitan Kentjana Tbk MKPI    Sampel 20

29. PT Metro Supermarket Realty Tbk MTSM   X

30. PT MORE   X

31. PT Pakuwon Jati Tbk PWON    Sampel 21

32. PT

Tbk RBMS

  X

33. PT Danayasa Arthatama Tbk SCBD   X

34. PT Suryaemas Duta Makmur Tbk SMDM    Sampel 22

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam bentuk skala numerik. Data yang terdapat dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak dimana data itu telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya (Erlina, 2008: 31). Sumber data sekunder misalnya buku, laporan keuangan perusahaan, jurnal, internet, dan sebagainya. Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan berupa laporan keuangan perusahaan selama periode 2010 sampai dengan 2012. Data penelitian didapatkan dari situs Bursa Efek


(49)

3.4 Metode Pengumpulan Data

Diantaranya arsip (dokumentasi), wawancara, observasi, dan keusioner. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, yaitu suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan baik yang berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, notulen, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini data diperoleh dan dikumpulkan dari situs Bursa Efek Indonesia dengan mengunduh laporan keuangan tahunan perusahaan untuk periode 2010 sampai dengan 2012.

3.5 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional adalah menjelaskan karakteristik dari objek dalam elemen- elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian (Erlina, 2008: 24).

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen.

3.5.1 Variabel Independen

Menurut Erlina dan Mulyani (2008 : 34), “ variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan positif dan negatif bagi variabel lainnya”. Variabel independen (bebas) yang digunakan dalam penelitian ini adalah Current Ratio (X1), Longterm Debt Equity Ratio (X2), Total Assets Turnover Ratio (X3), dan Return On Asset Ratio (X4 ).


(50)

1. Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban– kewajiban jangka pendeknya ( Kasmir 2008 ). Likuiditas dalam penelitian ini diproksikan dengan current ratio (CR) yakni dengan membandingkan aktiva lancar (current asset) dengan hutang lancar (current liabilities).

�� = ������������ ℎ����������� 2. Solvabilitas

Solvabilitas adalah perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri yakni sejauh mana penggunaan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri ( Kasmir 2008 ). Dalam penelitian ini Longterm Debt to Equity (LtDER), yakni perbandingan antara hutang jangka panjang dengan total ekuitas.

�����= ℎ������������������ ������������ 3. Aktivitas

Aktivitas perbandingan antara laba setelah pajak dengan modal sendiri yakni sejauh mana penggunaan laba setelah pajak terhadap modal sendiri. Aktivitas dalam penelitian ini diproksikan dengan total asset turnover (TATO).


(51)

4. Rentabilitas dan Profitabilitas

Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal yang tertanam di dalamnya. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari kegiatan bisnis yang dilakukannya. Reantabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan Return On Asset (ROA).

���= ���������ℎ ����������

3.5.2 Variabel Dependen

Variabel dependen sering juga disebut dengan variabel terikat atau variabel tidak bebas merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel sebab atau variabel bebas/independen (Erlina, 2008: 36). Jadi variabel dependen adalah konsekuensi dari variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham (Y) dari perusahaan yang menjadi sampel penelitian.


(52)

Tabel 3.2

Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Definisi Variabel Variabel Skala

Independen Likuiditas Current ratio

( X1 )

Adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar aktiva lancar yang tersedia dengan kewajiban lancar. �� = ������������ ℎ����������� Rasio Independen Solvabilitas Longterm Debt to Equity

( X2 )

Adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka

panjang. LtDER =

Hutang jangka panjang ������������ Rasio Independen Aktivitas Total Asset Turnover

( X3 )

Adalah untuk mengukur

tingkat efisiensi

penggunaan total aktiva

untuk menghasilkan

penjualan. ���� = ��������� ����������� Rasio Independen Profitabilitas Return on Asset

( X4 )

Adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan seluruh modal yang ada di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan

��� =���������ℎ ���������� Rasio Dependen Harga Pasar Saham (Y)

Adalah ekspektasi nilai investasi pemegang saham (harga pasar saham).

Harga saham masing-masing perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI Rasio


(53)

3.6 Metode Analisis Data

Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis untuk dapat memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penlitian ini. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.6.1 Statistik Deskriptif

“Statistik ini digunakan untuk menginformasikan nilai minimum, maksimun, mean, standar deviasi, dan menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak” (Wijaya, 2011 : 41). Dengan menggunakan software statistik SPSS Versi 17.

3.6.2 Pengujian Asumsi Klasik

Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi – asumsi klasik. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolonearitas, uji heteroskedatisitas, dan uji autokorelasi.

3.6.2.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Erlina, 2008: 100). Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F


(54)

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk melihat normalitas data dalam penelitian ini.

1. Uji Kolmogrov Smimov, dalam uji ini terdapat pedoman yang digunakan dalam pengambilan keputusan.

• Jika nilai signifikan < 0,05 maka distribusi data tidak normal.

• Jika nilai signifikan > 0,05 maka distribusi data normal.

Menurut Erlina ( 2008 : 104 ) ada beberapa cara mengubah model regresi menjadi normal yaitu :

• Lakukan transformasi data ke bentuk lainnya.

• Lakukan trimming, yaitu membuang data outlier

• Lakukan winsorizing, yaitu mengubah data yang di outlier ke suatu nilai tertentu.

2. Histogram, yaitu pengujian dengan menggunakan ketentuan bahwa data normal berbentuk lonceng ( Bell Shaped ). Data yang baik adalah daya yang memiliki pola distribusi normal. Jika data menceng ke kanan atau menceng ke kiri berarti menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi secara normal.

3. Grafik Normality Probablitiy Plot, ketentuan yang digunakan adalah :


(55)

• Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 3.6.2.2Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah regresi mempunyai korelasi antar variabel independen. Multikolinearitas adalah ada tidaknya korelasi yang sempurna atau korelasi yang tidak sempurna tetapi relatif tinggi pada variabel bebasnya. Cara yang digunakan untuk melihat adanya multikolinieritas dapat dilakukan dengan dua pengujian yaitu :

• Jika nilai VIF labih besar dari 10, maka terjadi multikolinieritas yang cukup berat diantara variabel independen atau apabila jika korelasi diantara variabel independen lebih besar dari 0,8 (Erlina, 2008 : 103).

3.6.2.3Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baijk adalah tidak terjadi heteroskedastisitas ( Erlina, 2008 : 106).

Analisis pada gambar scatter plot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika :

1. Titik-titik data menyebar di atas, di bawah atau di sekitar angka nol. 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.


(56)

3. titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. 3.6.3 Uji Autokorelasi

Menurut Erlina (2008) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini muncul karena residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi, salah satunya adalah Uji Durbin Watson (DW). Pengambilan keputusan mengenai ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:

a. Nilai Durbin Watson (DW) terletak antara batas atas dan Upper Bound (DU) dan 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.

b. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau Lower Bound (DL), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif.


(57)

c. Bila nilai DW lebih besar daripada (4-DL), maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif.

d. Bila nilai DW terletak diantara batas atas (DW) dan batas bawah (DL) atau DW terletak antara (4-DU) dan (4-DL), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

3.6.4 Pengujian Hipotesis

Hipotesis diuji dengan analisis linier berganda untuk menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, digunakan uji (t-test) dan uji (F-test).

3.6.4.1Analisis Regresi Berganda

Regresi linier berganda yaitu suatu model linier regresi yang variabel dependennya merupakan fungsi linier dari beberapa variabel bebas. Regresi linier berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh beberapa variabel yang berkorelasi dengan variabel yang diuji. Teknik analisis ini sangat dibutuhkan dalam berbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan kebijakan manajemen maupun dalam telaah ilmiah.

Model regresi untuk menguji hipotesis tersebut dinyatakan dengan bentuk persamaan sebagai berikut:

Y = �+�1 (�1 ) +�2(�2) + β3(X3 ) +β4(�4) + � Keterangan :


(58)

β1− β4 =Koe�isienregresivaribel X1−X4 �1 = Current Ratio (CR)

�2 = Longterm Debt to Equity (LtDER) X3 = Turnover Asset (TATO)

�4 = Return on Asset (ROA) e = Error

3.6.4.2 Uji Signifikan Simultan ( Uji F )

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pangaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Adapun kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

a. Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima atau Ha ditolak. b. Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak atau Ha diterima.

c. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05% maka H0 ditolak atau Ha diterima.

3.6.4.3 Uji Signifikan Parsial ( Uji t )

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial dalam menerangkan variasi variabel dependen. Adapun kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

a. Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima atau Ha ditolak. b. Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak atau Ha diterima.


(59)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Desain Penelitian

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 34 Perusahaan dan dari 34 perusahaan tersebut terpilih 22 perusahaan sebagai sampel dalam penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data mengenai populasi dan sampel dapat dilihat secara jelas pada lampiran.

4.2 Hasil Analisis

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dariberupa data keuangan sampel perusahaan manufaktur dari tahun 2009 sampai tahun 2011 yang dijabarkan dalam bentuk statistik.

Berikut ini merupakan deskripsi data statistik dari seluruh data yang digunakan secara umum dalam penelitian ini:


(60)

Tabel 4. 1 Deskriptif Statistik

Sumber : Data Olahan SPSS, 2013

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari Tabel 4.1 maka dapat dijelaskan bahwa:

1. Variabel Current Ratio (CR) memiliki jumlah sampel (N) sebanyak 66, nilai minimum 0,30, nilai maksimum 15,09, mean (nilai rata-rata) sebesar 3,5270 dan Standart Deviation atau Simpangan Baku sebesar 2,92107.

2. Variabel LongTerm Debt Equity Ratio (LtDER) memiliki jumlah sampel (N) sebanyak 66, nilai minimum 0,01, nilai maksimum 3,03, mean (nilai rata-rata) sebesar 0,4276 dan Standart Deviation atau Simpangan Baku sebesar 0,61906. 3. Variabel Total Asset Turnover (TATO) memiliki jumlah sampel (N) sebanyak

66, nilai minimum (-0,03), nilai maksimum 9,07, mean (nilai rata-rata) sebesar 0,3702 dan Standart Deviation atau Simpangan Baku sebesar 1,12060.

4. Variabel Return on Assets (ROA) memiliki jumlah sampel (N) sebanyak 66, nilai minimum 0,00, nilai maksimum 0,64, mean (nilai rata-rata) sebesar

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CR 66 .30 15.09 3.2570 2.92107

LtDER 66 .01 3.03 .4276 .61906

TATO 66 -.03 9.07 .3702 1.12060

ROA 66 .00 .64 .0827 .12621

HARGA SAHAM

66 84.75 3900.00 815.7197 876.31499 Valid N

(listwise)


(61)

5. Variabel Harga Saham memiliki jumlah sampel (N) sebanyak 66, nilai minimum 84,75 nilai maksimum 3900,00, mean (nilai rata-rata) sebesar 815,7197 dan Standart Deviation atau Simpangan Baku sebesar 876,31499.

4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas berguna untuk melihat apakah data telah terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan model kolgomorov-smirnov. Menurut Ghozali (2005:115) memberikan pedoman pengambilan keputusan rentang data mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov yang dapat dilihat dari:

a) nilai sig. atau signifikan atau probabilitas <0,05, maka distribusi data adalah tidak normal,

b) nilai sig. atau signifikan atau probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal.

Hasil uji normalitas dengan menggunakan model Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini :


(62)

Tabel 4. 2 Uji Normalitas

Berdasarkan hasil uji statistik pada One-Sample Kolgomorov-Smirnov nilai signifikansinya ( Asymp. Sig. (2-tailed)) pada tabel tersebut adalah 0,020. Karena p = 0,020 < 0,05 maka dapat disimpulkan data tidak terdistribusi normal. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan treatment atau perbaikan pada data tersebut agar dapat memenuhi Uji Normalitas.

Menurut Syafrizal et.all (2008 : 62) Ada beberapa cara mengubah model regresi menjadi normal yaitu:

1. lakukan transformasi data, misalnya mengubah data menjadi bentuk logaritma (Log) atau natural (Ln).

2. menambah jumlah data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 66

Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation 8.30009610E2 Most Extreme

Differences

Absolute .187

Positive .187

Negative -.135

Kolmogorov-Smirnov Z 1.517

Asymp. Sig. (2-tailed) .020

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(63)

3. menghilangkan data yang dianggap sebagai penyebab tidak normalnya data. 4. menerima data apa adanya.

Oleh karena itu, guna memenuhi uji normalitas maka peneliti akan mentransformasikan data penelitian ini kedalam bentuk Logaritma (Log), kemudian data diuji ulang dengan menggunakan uji normalitas. Hasil Uji Normalitas pada data yang telah ditransformasi dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.

Tabel 4. 3

Uji Normalitas (Setelah Transformasi) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 62

Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation .86519715 Most Extreme

Differences

Absolute .094

Positive .084

Negative -.094

Kolmogorov-Smirnov Z .737

Asymp. Sig. (2-tailed) .649

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Data Olahan SPSS, 2013

Berdasarkan hasil Uji Normalitas tabel 4.3 dengan data yang telah ditransformasi ke dalam bentuk logaritma, maka hasil yang di dapatkan adalah data telah terdistribusi secara normal karena dari hasil pengolahan data tersebut,


(64)

Maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal, karena p = 0.649 > 0,05 dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya.

Untuk lebih jelas, berikut ini turut dilampirkan grafik histogram, dan normal probability plot yang terdistribusi normal.

Gambar 4. 1 Uji Normalitas


(65)

Gambar 4. 2 Uji Normalitas

Data yang telah terdistribusi normal dapat kita ketahui dengan melihat Histogram pada gambar 4.1, grafik histogram pada uji normalitas di atas dapat terlihat bahwa data terdistribusi mengikuti garis diagonal yang tidak melenceng (Skewness) ke kiri maupun ke kanan.

Data yang telah terdistribusi normal juga bisa diketahui dengan melihat grafik plot yang ditunjukkan pada gambar 4.2. Menurut Ghozali (2005:112)


(1)

HASIL PENGOLAHAN DATA SPSS 17.0 Statistik Deskriptif

Sumber : Data Olahan SPSS, 2013

Lampiran 5 Uji Normalitas Data (sebelum transformasi)

Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

CR 66 .30 15.09 3.2570 2.92107

LtDER 66 .01 3.03 .4276 .61906

TATO 66 -.03 9.07 .3702 1.12060

ROA 66 .00 .64 .0827 .12621

HARGA SAHAM

66 84.75 3900.00 815.7197 876.31499 Valid N

(listwise)

66

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 66

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 8.30009610E2 Most Extreme

Differences

Absolute .187

Positive .187

Negative -.135

Kolmogorov-Smirnov Z 1.517

Asymp. Sig. (2-tailed) .020

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(2)

Lampiran 6 Uji Normalitas Data ( Setelah Transformasi)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 62

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .86519715 Most Extreme

Differences

Absolute .094

Positive .084

Negative -.094

Kolmogorov-Smirnov Z .737

Asymp. Sig. (2-tailed) .649

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(3)

Lampiran 7 Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 7.021 .396 17.729 .000

LN CR .090 .205 .064 .437 .663 .649 1.542

LN LtDER -.138 .106 -.183 -1.297 .200 .687 1.456 LN TATO -.096 .098 -.125 -.979 .332 .836 1.196

LN ROA .418 .127 .425 3.284 .002 .819 1.221

Sumber : Data Olahan SPSS, 2013


(4)

Lampiran 8 Hasil Uji Heterokedastisitas

Lampiran 9 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Squar

e

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

Durbin-Watson R Square

Change F

Change df1 df2

Sig. F Change

1 .469a .220 .165 .89504 .220 4.018 4 57 .006 2.032 a. Predictors: (Constant), LN ROA, LN LtDER, LN TATO, LN CR

b. Dependent Variable: LN HARGA SAHAM Sumber : Data Olahan SPSS, 2013


(5)

Hasil Uji Hipotesis

Model Summaryb

Sumber : Data Olahan SPSS,2013

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .469a .220 .165 .89504

a. Predictors: (Constant), LN ROA, LN LtDER, LN TATO, LN CR b. Dependent Variable: LN HARGA SAHAM

Sumber : Data Olahan, SPSS 2013

ANOVAb Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 12.875 4 3.219 4.018 .006a

Residual 45.663 57 .801

Total 58.538 61

a. Predictors: (Constant), LN ROA, LN LtDER, LN TATO, LN CR b. Dependent Variable: LN HARGA SAHAM


(6)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1(Constant) 7.021 .396 17.729 .000

LN CR .090 .205 .064 .437 .663

LN LtDER -.138 .106 -.183 -1.297 .200

LN TATO -.096 .098 -.125 -.979 .332

LN ROA .418 .127 .425 3.284 .002

a. Dependent Variable: LN HARGA SAHAM Sumber : Data Olahan SPSS,2013

Lampiran 11

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian Tahapan

Penelitian

Juli Sept Des Jan Feb Mar Mar Keterangan

Pengajuan Judul 2 hari

Pengerjaan Proposal

3 minggu Pengumpulan

Data

3 bulan Bimbingan dan

Penulisan Skripsi

4 bulan

Ujian

Komprehensive


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Likuiditas (Current Ratio), Profitabilitas (Return On Equity, Return On Investment, Earning Per Share), dan Inventory Turnover Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 110 99

Pengaruh Debt to Asset Ratio, Current Ratio dan Cash Ratio terhadap Return on Asset pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013

2 73 74

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 283 90

Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Operating Asset Turnover dan Inventory Turnover terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2010-2013

1 50 91

Pengaruh Total Asset Turn Over, Debt to Equity Ratio dan Debt to Asset Ratio terhadap profitabilitas pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 74 88

Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), dan Firm Size (FS) terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 74 97

Pengaruh Opini Audit, Debt To Total Asset Ratio, Earning Per Share, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 64 99

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Investment, Return On Equity, dan Price Earnings Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

1 68 87

Analisis pengaruh rasio likuiditas, profitabiltas, aktivitas, leverage, dan frim size terhadap return saham: studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di LQ 45

1 5 70

Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham di Beli (Studi Empiris Pada Emiten yang Terdaftar Dalam Index LQ 45 Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2)

0 4 108