LATIHAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGATASI KECEMASAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mahasiwa merupakan salah satu elemen penting dalam memberikan
warna bagi kehidupan sebuah bangsa. Mahasiswa juga selalu dianggap sebagai
kaum intelektual. Hal ini disebabkan dengan berbagai macam aktifitas baik di
dalam kelas dengan berbagai bidang keilmuan yang dipelajari, maupun di luar
kelas melalui aktifitas keorganisasian yang mereka geluti. Sebagai kaum
intelektual, tentunya mahasiswa memiliki tanggungjawab yang diembankan
pada mereka. Tanggungjawab tersebut berupa perolehan nilai yang maksimal
sebagai salah satu wujud kemampuan secara akademik, maupun keaktifan dalam
berorganisasi sebagai bentuk pembelajaran non akademik.
Untuk memenuhi tanggungjawab secara akademik, proses perkuliahan
merupakan salah satu situasi yang harus dihadapi oleh setiap mahasiswa. Di
mana dalam proses perkuliahan tersebut terjadinya proses belajar mengajar
antara dosen dan mahasiswa. Dalam proses belajar mengajar tersebut beragam
metode pengajaran yang dilakukan oleh para dosen. Ada yang menggunakan
metode ceramah, diskusi, presentasi dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman bagi para mahasiswa. Sebagai seorang mahasiswa, saat
mengikuti perkuliahan para mahasiswa tentunya akan selalu menghadapi sebuah

situasi yang menuntut mereka untuk mengemukakan pendapat dan tidak hanya
sebagai pendengar saja. Tuntutan untuk mengemukakan pendapat tersebut baik
dalam bentuk pertanyaan terhadap materi yang belum dipahami, bertanya
dikarenakan adanya pendapat yang berbeda dari apa yang mahasiswa pahami,
menjawab pertanyaan dosen, melakukan presentasi terhadap materi yang
menjadi tugas tiap mahasiswa, dan menjawab pertanyaan teman ataupun dosen
saat presentasi. Dalam proses belajar mengajar juga tentunya diperlukan adanya
evaluasi terhadap materi-materi yang disampaikan para dosen terhadap para
mahasiswanya dengan cara adanya ujian baik secara lisan maupun tertulis. Hal

1

2

tersebut

merupakan

situasi


yang

mengharuskan

mahasiswa

untuk

mengemukakan pendapatnya, dan jika ia tidak mampu mengemukakan
pendapatnya, maka dapat dipastikan akan memberikan dampak buruk terhadap
nilai akademik.
Dari beberapa contoh yang dikemukakan di atas, kemampuan
mengemukakan pendapat merupakan salah satu hal terpenting yang harus
dimiliki oleh setiap mahasiswa demi menunjang proses belajar baik di dalam
maupun di luar kelas. Kemampuan mahasiswa mengemukakan pendapat bisa
dilihat pada saat mereka ditanya oleh dosen, keaktifan bertanya, saat presentasi
dan sebagainya. Lebih lanjut beberapa dosen bahkan menjadikan keaktifan
mahasiswa dalam bertanya maupun berpendapat dan performa saat presentasi
sebagai dasar untuk memberi nilai selain bentuk evaluasi lain misalnya.
Faktanya, sebagai seorang mahasiswa ada beberapa diantara mereka yang

mampu mengemukakan pendapatnya akan tetapi beberapa diantaranya lagi tidak
mampu mengemukakan pendapatnya. Pada dasarnya kemampuan untuk
mengemukakan pendapat harus dimiliki oleh setiap mahasiswa dengan berbagai
aktifitas di kelas maupun di luar kelas yang digelutinya. Tentunya hal ini sangat
memberikan dampak bagi diri pribadi mahasiswa tersebut.
Bagi mahasiswa yang mampu mengemukakan pendapat, baik saat
ditanya oleh dosen, keberanian bertanya (keaktifan) di dalam dan luar kelas, dan
saat presentasi, dengan ditunjang adanya dasar untuk memberi nilai oleh para
dosen, akan memberikan keuntungan bagi mahasiswa secara akademik.
Sebaliknya, bagi mahasiswa yang tidak mampu mengemukakan pendapatnya
akan memberikan kerugian bagi mereka secara akademik.
Lain daripada hal tersebut di atas kemampuan mengemukakan pendapat
juga sangat diperlukan bagi mahasiswa saat melamar pekerjaan dan berada di
dunia kerja. Salah satu kegagalan mahasiswa melamar pekerjaan disebabkan
ketidakmampuan mereka mengemukakan pendapat baik saat wawancara ataupun
proses lainnya. Dalam dunia kerja tidak jarang mereka diminta untuk
mengemukakan pendapat terhadap suatu hal oleh atasan mereka, dan bilamana
mereka tidak mampu mengemukakan pendapat maka bisa berdampak kepada
karir yang mereka jalani.


3

Salah satu faktor yang menyebabkan mahasiswa tidak mampu
mengemukakan pendapatnya adalah kecemasan atau kekhawatiran. Kecemasan
(anxietas) adalah suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat
dibenarkan yang sering disertai dengan gejala fisiologis dan psikologis (Tomb,
2000). Gejala fisiologis dari kecemasan dapat berupa ujung-ujung anggota
dingin (kaki dan tangan), keringat berpercikan, gangguan pencernaan, cepatnya
detak jantung, tidur terganggu, kepala pusing, hilang nafsu makan, dan
pernapasan terganggu. Sedangkan gejala psikologis dari kecemasan dapat berupa
sangat takut, serasa akan terjadi bahaya atau penyakit, tidak mampu memusatkan
perhatian, kelemahan dan kemurungan, hilang kepercayaan dan ketenangan, dan
ingin lari dari menghadapi suasana kehidupan (Fahmi, 1977).
Melihat gejala yang ditimbulkan akibat dari adanya kecemasan ini,
tentunya mahasiswa yang mengalami kecemasan baik dalam taraf ringan
maupun berat sangatlah merasa tidak nyaman. Terlebih jika kecemasan itu
berkenaan dengan kecemasan mengemukakan pendapat. Dengan peran sebagai
mahasiswa yang menuntut mereka untuk mampu mengemukakan pendapat
tentunya kecemasan mengemukakan pendapat menjadi salah satu hal yang perlu
menjadi perhatian penting. Hal ini juga dijelaskan sebelumnya bahwa ada

beberapa diantara mereka yang memang mengalami kecemasan mengemukakan
pendapat.
Melihat dampak yang ditimbulkan cukup merugikan bagi perkembangan
prestasi, mahasiswa dan karir kedepannya; dan mereka juga tidak semestinya
terus menerus hidup dalam kecemasan, perlu kiranya diupayakan suatu metode
untuk membantu mereka mengatasi kecemasannya terkhusus pada kecemasan
mengemukakan pendapat melalui sebuah teknik. Dan teknik yang digunakan
dalam penelitian ini adalah relaksasi.
Utami (2002) menyatakan bahwa manfaat dari relaksasi ini diantaranya
adalah membuat individu lebih mampu menghindari reaksi yang berlebihan
karena adanya stres, mengurangi tingkat kecemasan, mengontrol anticipatory
anxiety sebelum situasi yang menimbulkan kecemasan, dan mampu mengurangi

4

atau mengobati masalah-masalah yang berhubungan dengan dengan stres seperti
hipertensi, sakit kepala, dan insomnia.
Relaksasi merupakan salah satu teknik yang sesuai untuk mengurangi
tingkat kecemasan. Ada beberapa bukti bahwa individu dengan tingkat
kecemasan yang tinggi dapat menunjukkan efek fisiologis positif melalui latihan

relaksasi (Utami, 2002). Keterampilan relaksasi sangat berguna untuk
mengembangkan kemampuan tetap tenang atau menghindari kecemasan saat
menghadapi kesulitan, selalu rileks akan membuat seseorang memegang kendali
hidup. Dan salah satu bentuk kecemasan tersebut adalah kecemasan dalam
mengemukakan pendapat.
Utami (2002) menyatakan bahwa ada bermacam-macam bentuk
relaksasi, antara lain relakasasi otot progresif, relaksasi kesadaran indera dan
relaksasi melalui hipnose, yoga, dan meditasi. Sedangkan teknik relaksasi yang
sering digunakan untuk mengurangi ketegangan otot serta kecemasan adalah
relaksasi otot progresif (Utami, 2002). Relaksasi otot progresif adalah teknik
manajemen kecemasan yang cukup sering digunakan untuk mereduksi
kecemasan. Hal ini dikarenakan relaksasi otot progresif merupakan jenis
relaksasi termurah, mudah untuk dilakukan secara mandiri. Selain itu relaksasi
otot progresif didukung secara empiris dapat direspon ketegangan tingkat tinggi,
seperti insomnia, mengurangi ketegangan sakit kepala, pengobatan tambahan
pada kanker dan manajemen penyakit kronis. Dan alasan ini juga yang menjadi
pertimbangan peneliti menggunakan relaksasi otot progresif sebagai teknik
untuk menurunkan tingkat kecemasan dalam penelitian ini.
Relaksasi otot progresif merupakan salah satu bentuk relaksasi yang
mengkombinasikan latihan nafas dalam dan serangkaian seri kontraksi dan

relaksasi otot. Relaksasi otot progresif bertujuan untuk mengurangi ketegangan
dan kecemasan dengan cara melemaskan otot-otot badan. Dalam relaksasi otot
progresif, seseorang diminta untuk menegangkan otot-otot dengan ketegangan
tertentu, dan setelah itu mengendorkannya (Mulyono, 2005).

5

Selain beberapa alasan di atas, penggunaan relaksasi otot progresif pada
penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Eka Sri (2006)
yang berjudul pengaruh intervensi relaksasi otot progresif terhadap penurunan
tingkat kecemasan lansia di Panti Wedha Griya Asih. Berdasarkan hasil
penelitiannya dapat diketahui bahwa teknik relaksasi otot progresif memiliki
pengaruh untuk menurunkan tingkat kecemasan. Dengan adanya penelitian
sebelumnya yang menggunakan relaksasi otot progresif sebagai cara untuk
menurunkan tingkat kecemasan pada lansia, maka peneliti ingin mengetahui
apakah relaksasi otot progresif dapat menurunkan tingkat kecemasan pada
individu yang mengalami kecemasan mengemukakan pendapat, sehingga
peneliti merasa masalah ini penting untuk diangkat pada penelitian yang
berjudul “Latihan Relaksasi Otot Progresif Untuk Mengatasi Kecemasan
Mengemukakan Pendapat”. Sekali lagi dengan harapan latihan relaksasi otot

progresif ini dapat dijadikan alternatif solusi untuk mengatasi kecemasan pada
individu yang mengalami kecemasan mengemukakan pendapat.
B. Rumusan Masalah
Apakah latihan relaksasi otot progresif dapat menurunkan tingkat
kecemasan pada mahasiswa yang mengalami kecemasan mengemukakan
pendapat?

C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah latihan relaksasi otot progresif dapat
menurunkan tingkat kecemasan pada mahasiswa yang mengalami kecemasan
mengemukakan pendapat.

6

D. Manfaat Penelitian
Diangkatnya masalah ini dalam penelitian diharapkan dapat memberikan
manfaat. Diantaranya :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dalam pengembangan
teknik yang tepat pada mahasiswa yang memiliki tingkat kecemasan pada

kondisi tertentu.
2. Manfaat Praktis
Memberikan alternatif solusi dalam menurunkan tingkat kecemasan
pada mahasiswa yang mengalami kecemasan mengemukakan pendapat.

LATIHAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGATASI
KECEMASAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT

SKRIPSI

Oleh:
Muhammad Thohir
08810076

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

LATIHAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGATASI
KECEMASAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT


SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai salah satu persyarataan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi

Oleh:
Muhammad Thohir
08810076

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Latihan
Relaksasi Otot Progresif Untuk Mengatasi Kecemasan Mengemukakan Pendapat”, sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah
Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si dan Zainul Anwar, M.Psi selaku Pembimbing I dan
II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang
sangat berguna, sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi ini dengan baik.
3. Drs. Tulus Winarsunu, M.Si dan Dr. Diah Karmiyati, M.Si selaku dosen wali yang telah
mendukung dan memberi pengarahan sejak awal perkuliahan selesainya skripsi ini.
4. Kepada Bapak Zakarija Achmat, M.Si selaku kepala Career Center, Ibu Yuni Nurhamida,
M.Si selaku Kepala Laboratorium Psikologi, dan Ibu Dra. Siti Suminarti F, M.Si selaku
Kepala Pusat Layanan Psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberikan pembelajaran dan dukungan untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Ayahanda dan ibunda tercinta dan terkasih serta adekku tersayang Nurul Khairunnisa yang
selalu memberi dukungan, doa dan kasih sayang sehingga penulis memiliki motivasi
dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Kepada Mba Eka Indah Nurmawati, S.Psi terima kasih telah bersedia meluangkan
waktunya untuk berbagi ilmu untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Kepada adek Fitri Mirnawati terimakasih atas dukungan, motivasi, dan perhatian yang
selama ini diberikan tanpa kenal lelah. Tetap semangat dan segera menyusul wisuda.
8. Teman-teman Tim Career Center, Asisten Laboratorium Psikologi, dan Asisten Pusat
Layanan Psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang, terima kasih atas diskusi
ringan yang sering dilakukan, canda dan tawa, dan kebersamaan yang diberikan sehingga
penulis mendapatkan motivasi untuk tetap semangat menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada teman-teman yang selama ini bersama saat bimbingan, Gilang, Mas Yogi, Reni,
Myrza, dan Sani, terima kasih atas kesediaannya bertukar pikiran, canda dan tawa yang
memberikan keceriaan saat mengerjakan skripsi ini.
10.

Teman-teman angkatan 2008 khususnya kelas F yang selalu mengingatkan dan

memberi motivasi, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
banyak memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan
saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada
umumnya.

Malang, 05 November 2012
Penulis

Muhammad Thohir

INTISARI
Thohir, Muhammad (2012). Latihan Relaksasi Otot Progresif Untuk Mengatasi
Kecemasan Mengemukakan Pendapat. Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang. Pembimbing:(1) Dra. Cahyaning Suryaningrum, M. Si.
(2) Zainul Anwar, M.Psi.
Kata Kunci : relaksasi otot progresif, mahasiswa, kecemasan mengemukakan pendapat
Kehidupan mahasiswa sangat erat dengan situasi yang mengharuskan mereka
mengemukakan pendapat, baik dalam kelas maupun di luar kelas seperti presentasi, diskusi,
dan tanya jawab dengan dosen. Faktanya, beberapa diantara mereka tidak mampu
mengemukakan pendapatnya. Salah satu faktor yang menyebabkan mahasiswa tidak mampu
mengemukakan pendapat adalah kecemasan atau kekhawatiran. Salah satu teknik yang
efektif untuk mengurangi kecemasan adalah relaksasi otot progresif. Berdasarkan
permasalahan tersebut, penulis memfokuskan penelitian tentang latihan relaksasi otot
progresif untuk menurunkan tingkat kecemasan pada mahasiswa yang mengalami kecemasan
mengemukakan pendapat.
Jenis penelitian yang digunakan adalah case study design. Pelaksanaan dilakukan
dengan 4 tahap yaitu tahap pra intervensi, intervensi, pasca intervensi, dan follow up atau
tindak lanjut. Metode pengambilan data menggunakan self report tingkat kecemasan dan
tingkat keseringan gejala kecemasan, dan wawancara. Subyek yang digunakan dalam
penelitian ini berjumlah satu orang dengan persyaratan tertentu yakni subyek adalah
mahasiswa yang mengalami kecemasan mengemukakan pendapat. Penganalisaan data
meliputi empat bagian, yaitu bagaimana tingkat dan gejala kecemasan sebelum intervensi,
kemudian bagaimana tingkat kecemasan selama proses intervensi, bagaimana tingkat dan
gejala kecemasan setelah intervensi dihentikan, dan terakhir bagaimana tingkat dan gejala
kecemasan pada tahap follow up.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa relaksasi otot progresif dapat
menurunkan tingkat kecemasan mengemukakan pendapat pada mahasiswa. Hal ini
dikarenakan teknik relaksasi otot progresif dapat membantu memberikan efek rileks dan
tenang. Sehingga mahasiswa yang mengalami kecemasan mengemukakan pendapat dapat
mengelola kecemasannya dengan baik, dapat tetap tenang, rileks, terkendali, dan akhirnya
mampu untuk mengemukakan pendapat.

ABSTRACT
Thohir, Muhammad (2012). Progressive Muscle Relaxation Training for Overcoming Fear to
Act Opinion". Skripsi, Faculty of Psychology, University of Muhammadiyah Malang.
Advisors : (1) Dra. Cahyaning Suryaningrum, M. Si. (2) Zainul Anwar, M.Psi.

Keywords: progressive muscle relaxation, students, anxiety expression
Students’ life is very closely to the situations that require them to act their opinion,
both in the classroom and outside it such as presentation, discussion and Q & A with the
lecturers. In fact, some of them are not able to act their opinions. One of the factors that cause
the students not able to act an opinion is anxiety or worries. One of the effective techniques to
reduce anxiety is a progressive muscle relaxation. Based on these problems, the writer
focused the research on the progressive muscle relaxation to reduce the level of anxiety on
students who are anxiety to act an opinion.
The type of research is case study design. The implementation is done by 4 stages, pre
stage intervention, intervention, post intervention and follow up. The data retrieval method is
using self report of the anxiety level, the level of anxiety symptoms intensity, and interviews.
The subject used in the study is one with specific requirements which the subject is a student
who suffered anxiety suggested. Data analysis includes four parts, those are, how the levels
and symptoms of anxiety before the intervention, then how the level of anxiety during the
process, how the intervention levels and symptoms of anxiety after the intervention was
stopped, and lastly how the level of anxiety symptoms at follow up phase.
Based on the results of the research, it showed that the progressive muscle relaxation
can decrease the level of anxiety’s expression on the students. This is due to the progressive
muscle relaxation technique can give the effect to relax and calm down. So that students who
are anxieties can manage the anxiety well, they can stay calm, relaxed, controlled, and finally
being able to act the opinions.

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR

................................................................................................. i

INTISARI ....................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ...........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian............................................................................................ 6

BAB II TINJAUN PUSTAKA
A. Kecemasan
1. Pengertian Kesemasan .............................................................................. 7
2. Tingkat Kesemasan .................................................................................. 8
3. Macam-macam Kecemasan ...................................................................... 9
4. Ciri-ciri Kecemasan .................................................................................. 10
5. Perspektif Teoritis Kecemasan ................................................................. 12
6. Stressor Pencetus Kecemasan ................................................................... 14
7. Mekanisme Coping Terhadap Kecemasan.................................................. 14
B. Relaksasi Otot Progresif
1. Pengertian Relaksasi Otot Progresif .......................................................... 15
2. Manfaat Relaksasi Otot Progresif .............................................................. 16
3. Langkah-langkah Dalam Melakukan Relaksasi Otot Progresif.................. 17
4. Persiapan Dalam Latihan Relaksasi Otot Progresif.................................... 18
5. Prosedur Relaksasi Otot Progresif .............................................................. 20
6. Kumpulan Otot Yang Akan Direlaksasi...................................................... 21
C. Kecemasan mengemukakan pendapat dan relaksasi otot progresif ................... 21
D. Kerangka Berfikir ............................................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................................ 24
B. Variabel Penelitian ........................................................................................... 24
C. Definisi Operasional ......................................................................................... 24
D. Subyek Penelitian .............................................................................................. 25
E. Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 25
1. Self Report .................................................................................................... 25
2. Wawancara..................................................................................................... 26
3. Waktu Penelitian............................................................................................ 28
4. Prosedur Penelitian ....................................................................................... 28
F. Rancangan Analisis Data .................................................................................. 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subyek Penelitian ............................................................................. 31
B. Gambaran Kasus ............................................................................................... 31
C. Pelaksanaan Intervensi ...................................................................................... 35
1. Tahap Pra Intervensi ...................................................................................... 35
2. Tahap Intervensi ........................................................................................... 36
3. Tahap Pasca Intervensi ................................................................................. 39
4. Tahap Follow Up .......................................................................................... 41
D. Hasil dan Analisis Data ...................................................................................... 42
1. Tingkat Kecemasan ...................................................................................... 42
2. Tingkat Keseringan Gejala Kecemasan ........................................................ 44
E. Pembahasan ....................................................................................................... 46

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 50
B. Saran-Saran ....................................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 52
LAMPIRAN ..................................................................................................................... 54

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

Tabel 3.1

: Waktu penelitian........................................................... 28

Tabel 4.1

: Identitas diri subyek penelitian..................................... 31

Tabel 4.2

: Identifikasi karakteristik masalah ................................. 35

Tabel 4.3

: Identifikasi masalah SS................................................. 35

Tabel 4.4

: Tingkat kecemasan SS.................................................. 42

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

Gambar 4.1

: Grafik gejala tingkat kecemasan ( pra intervensi) .... .... 36

Gambar 4.1

: Grafik perkembangan tingkat kecemasan ..................... 43

Gambar 4.1

: Grafik tingkat keseringan kecemasan SS.................... .. 44

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A
Lampiran 1

Informed Consent ........................................................... 56

Lampiran 2

Pedoman Wawancara...................................................... 57

Lampiran 3

Modul Intervensi............................................................. 60

Lampiran 4

Jadwal Pelaksanaan......................................................... 61

LAMPIRAN B
Lampiran 1

Panduan Kelompok Otot Yang Direlaksasi .................... 63

Lampiran 2

Instruksi Latihan Relaksasi Otot Progresif ..................... 64

LAMPIRAN C
Lampiran 1

Grafik Perkembangan Tingkat Kecemasan SS ............... 69

Lampiran 2

Grafik Tingkat Keseringan Kecemasan SS..................... 70

Lampiran 3

Self Report Tingkat Kecemasan SS ............................... 71

Lampiran 4

Self Report Tingkat Keseringan Kecemasan SS ............ 72

DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Musthafa . (1977). Kesehatan jiwa dalam keluarga, sekolah dan masyarakat (Cetakan
kedua). Jakarta : Bulan Bintang.
Goliszek, A. (2005). Manajemen stres. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Popular.
Golfried, M.R. & Davison, G.C. (1976). Clinical behavior therapy. New York : Holt. Rinehar
and Winston.
Kaplan. & Sadock. (2010). Sinopsis psikiatri ilmu pengetahuan perilaku psikiatri klinis (Jilid
dua). Tangerang : Binarupa Aksara.
Kazdin, A.E. (1992). Research design in clinical psychology. America : Library of Congress.
Kerlinger, F.N. (2004). Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press.
Luluk, A.Z. & Bandiyah, S. (2008). Psikologi kesehatan (Cetakan pertama). Jogyakarta :
Mitra Cendika.
Moleong, Lexy J. (2010). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Mulyono, R. (2005). Terapi marah. Jakarta : Studia press.
Nevid, J.S, Rathus, S.A, & Greene, B. (2003). Psikologi abnormal. Jakarta : Erlangga.
Niven, N. (2000). Psikologi kesehatan pengantar untuk perawat & professional kesehatan
lain. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC.
Soewondo, S. (2009). Panduan dan instruksi latihan relaksasi progresif. Depok : LPSP3 UI
Subandi, M.A. (2002). Psikoterapi pendekatan konvensional dan kontemporer. Yogyakarta :
Pustaka pelajar.
Suryabrata, S. (2008). Psikologi kepribadian (Cetakan keenam belas). Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Stuart, G.W. (2007). Keperawatan jiwa (Cetakan pertama). Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Tomb, D.A. (2003). Buku saku psikiatri. Jakarta : Penerbit buku Kedokteran EGC.
Winarsunu, T. (2009). Statistik dalam penelitian psikologi & pendidikan (Cetakan keempat).
Malang : UMM Press.