A. TEORI PROPRIETARY KEPEMILIKAN DAN TEORI ENTITAS
Teori proprietary memusatkan perhatiannya pada pemilik proprietor. Dengan ini, semua konsep, prosedur , dan aturan-aturan akuntansi semuanya dilihat dari sudut pandang pemilik.
Lain halnya dengan teori entitas. Teori entitas melibatkan bisnis sebagai entitas terpisah dari pemilik dan akuntansi mencatat transaksi dari entitas tersebut.
1. TEORI PROPRIETARY KEPEMILIKAN
Teori proprietary dapat digambarkan dengan persamaan : P = A – L
Dimana ekuitas pemilik adalah asset dikurang liabilitas. P merupakan kekayaan bersih pemilik bisnis. Sprague mengatakan bahwa neraca kepemilikan adalah jumlah dari beberapa waktu
tertentu semua elemen yang merupakan kekayaan beberapa orang atau sekumpulan orang. Semua hasil bisnis adalah peningkatan kekayaan, yang berarti meningkatkan ekuitas pemilik.
Asset merupakan kepunyaan pemilik dan liabilitas adalah kewajiban pemilik. Definisi teori proprietary menurut Vatter adalah teori pembukuan berpasangan yang
dilandasi pada ide bahwa beban dan pendapatan mempunyai karakteristik aljabar yang sama, yaitu meningkatkan kekayaan pada sisi kredit dan sebaliknya. Modal keuangan daripada
pandangan modal fisik sesuai dengan teori proprietary. Pandangan teori akuntansi proprietary dikembangkan ketika bisnis masih dalam skala
kecil dan dalam bentuk perseorangan atau persekutuan. Namun dengan munculnya perusahaan, teori ini telah terbukti tidak memadai sebagai dasar untuk menjelaskan akuntansi perusahaan.
Dengan hukum, perusahaan adalah entitas terpisah dari pemilik.
2. TEORI ENTITAS
Teori entitas muncul untuk mengatasi kelemahan dari teori proprietary. Teori ini bermula dari fakta bahwa perusahaan adalah entitas terpisah dari pemilik. Teori ini melampaui asumsi
2
entitas akuntansi mengenai pemisahan urusan bisnis dan pribadi. Martin menguraikan dua asumsi yang terkait dengan gagasan entitas akuntansi yaitu ;
1. Pemisahan. Untuk tujuan akuntansi, perusahaan adalah terpisah dari pemilik. 2. Sudut pandang. Prosedur akuntansi dilakukan dari sudit pandang entitas.
Meskipun , teori enitas secara khusus cocok untuk akuntansi perusahaan , para pendukungnya percaya bahwa hal itu dapat diterapkan pada bisnis perseorangan, persekutuan
dan bahkan yang bukan merupakan organisasi nirlaba, menyediakan : 3. Akun dan transaksi diklasifikasikan dan dianalisis dari sudut pandang entitas sebagai unit
operasi. 4. Prinsip dan prosedur akuntansi tidak diformulasikan hanya pada kepentingan pemilik
saja.
3. KONSEP LABA