PERAN KAMPUNG SIAGA BENCANA (KSB) DALAM MITIGASI BENCANA (Studi Di Desa Sukomulyo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang)

(1)

i

PERAN KAMPUNG SIAGA BENCANA (KSB) DALAM MITIGASI BENCANA

(Studi Di Desa Sukomulyo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Sosiologi

DISUSUN OLEH :

RENO FEBRIYANDANA PRATAMA

(08240036)

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ii

2015

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang dan Diterima sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata Satu (S1)

Pada tanggal : 04 Februari 2015 Dihadapan Dewan Penguji

1. Drs. Sulismadi, M.Si ( )

2. Muhammad Hayat, MA ( )

3. Dr. Vina Salviana DS, M.Si ( )

4. Rachmad K.Dwi Susilo, MA ( )


(3)

iii

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Dr. Asep Nurjaman, M.Si

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Reno Febriyandana Pratama NIM : 08240036

Jurusan : Sosiologi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul : Peran Kampung Siaga Bencana (KSB) Dalam Mitigasi Bencana (Studi Di Desa Sukomulyo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang)


(4)

iv

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Vina Salviana DS, M.Si Rachmad K.Dwi Susilo, MA

Mengetahui,

Dekan FISIP Ketua Jurusan Sosiologi


(5)

5

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Reno Febriyandana Pratama Tempat, Tanggal lahir : Sumenep, 14 Februari 1989

NIM : 08240036

Jurusan : Sosiologi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa Karya Ilmiah atau Skripsi Saya yang berjudul Peran Kampung Siaga Bencana (KSB) Dalam Mitigasi Bencana (Studi di Desa Sukomulyo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang) adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini Saya buat dengan sebenar-benarnya. Apabila pernyataan ini tidak benar, Saya bersedia mendapatkan sanksi akademis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 15 Januari 2015 Yang Menyatakan,


(6)

6

Reno Febriyandana Pratama

Motto

Tidak ada masalah yang tidak bisa

diselesaikan selama ada komitmen


(7)

7

LEMBAR PERSEMBAHAN

Syukur alhamdulillah kepada Allah SWT...

De ga Rah at Mu ya g telah e ga ulka do’a ku sehi gga

memberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan

skripsi ini...

Kupersembahkan karya ciptaku kepada

Ayahanda, MS Iriyanto dan Ibunda, Linda Suryani

Istriku, Ika Nining Rodianah

Buah hati kami, Galang Narendra Hariri Pratama dan

Ghatan Narendra Zaviro Pratama


(8)

8

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Warohmatullahi Wabarokatu..

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Skripsi dengan Judul ”Peran Kampung Siaga Bencana (KSB) Dalam Mitigasi Bencana (Studi Di Desa Sukomulyo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang)” dapat terselesaikan. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai derajat Sarjana Strata I, dan lebih dari itu sesungguhnya skripsi ini merupakan proses rangkuman dari proses pembelajaran yang telah ditempuh selama perkuliahan.

Skripsi ini merupakan bagian dari program akademik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang. Dengan adanya skripsi ini, besar manfaat yang diambil oleh mahasiswa dan khususnya bagi penulis. Dengan adanya skripsi ini, penulis dapat menerapkan ilmu yang diperoleh pada saat kuliah serta dapat terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh tambahan informasi serta akan mampu melatih pola pikir bagi mahasiswa pada umumnya dan penulis khususnya.

Penulis sadar bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari semua pihak, penyusunan skripsi ini tidak dapat berjalan dengan lancar dan terselesaikan dengan baik. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua penulis Bapak M Sya’ a Iriya to dan Ibu Linda Suryani atas

segala do’a, ridho, duku ga da kasih saya g ya g tidak terhi gga.

2. Terima Kasih kepada Bapak Wahyudi dan Ibu Rohani yang telah mendidik saya selama kuliah di UMM sampai lulus kuliah.

3. Prof.Dr. Muhajir Effendy, MAP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.


(9)

9

4. Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan Falkutas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Ibu Dr. Vina Salviana DS, M.Si sebagai Dosen Pembimbing I terima kasih atas bantuan, dukungan dan kesabarannya dalam memberikan arahan selama proses penyusunan skripsi di sela-sela kesibukannya serta selaku Dosen Wali penulis yang selalu memberi nasehat dan dukungan kepada penulis.

6. Bapak Rachmad K. Dwi Susilo, M.A sebagai Dosen Pembimbing II terima kasih atas bantuan, dukungan dan kesabarannya dalam memberikan arahan selama proses penyusunan skripsi di sela-sela kesibukannya.

7. Bapak dan Ibu Dosen Sosiologi Falkutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang yang telah berbagi ilmu kepada penulis.

8. Terimakasih kepada sahabat Jadu, Ipat, Rio Peggek, Isol DRT, Dio, Reza, Leho, Yadi, Imam, Enal, Ceblong dll yang selalu membantu penulis dalam mengerjakan skripsi dan tak lupa buat Karvina Weni yang selalu mendampingi dan memberi motivasi kepada penulis sampai menjadi Sarjanah.

9. Sahabat Sosiologi angakatan 2008 yang telah sukses duluan saya terima kasih

a yak atas do’a ya dan kawan-kawan Jurusan Sosiologi FISIP UMM yang telah memberikan dukungan dalam proses pengerjaan skripsi ini. Semoga kita semua dapat sukses bersama menuju lulusan Sosiologi yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat di kemudian hari.


(10)

10

10. Bapak Kepala Desa, Seketaris Desa dan Ibu Luluk sebagai ketua KSB di Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang atas data-data yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

11. Masyarakat Desa Sukomulyo secara menyeluruh dengan terbukanya sikap serta memberikan dukungan dan masyarakat menyambut dengan ramah tamah kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

12. Tim KSB di Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang atas data-data yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa hasil karya sederhana ini kiranya masih jauh dari sempurna sebagai karya ilmiah. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian. Pada akhirnya penulis berharap karya ini nantinya bisa bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca sekalian sebagai referensi bagi karya-karya besar nantinya yang berkaitan dengan topik penelitian ini.

Malang, 15 januari 2014

Penyusun


(11)

11 DAFTAR ISI

LEMBAR COVER ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN ... iv

LEMBAR PERNYATAAN ... v

MOTTO ... vi

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAKSI ... xi

ABCTRACT ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR SKEMA ... xx

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1


(12)

12

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaaat Penelitian ... 8

1. Secara Teoritis ... 8

2. Secara Praktis ... 9

E. Definisi Konsep ... 9

F. Metode Penelitian ... 10

1. Lokasi Penelitian ... 11

2. Jenis Penelitian ... 11

3. Subjek Penelitian ... 11

4. Metode Pengumpulan Data ... 12

5. Teknik Analisa Data ... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 18

2.1.1 Penelitian Terdahulu ... 18

2.1.2 KSB Berbasis Masyarakat ... 19

2.1.3 Masyarakat dan Alam . ... 22


(13)

13

2.1.5 Bencana Alam... ... 31

2.1.6 Penanggulagan Bencana Alam ... ... 33

2.2 Landasan Teori... ... 34

1. Teori Struktural Fungsionalis Talcott Parsons... ... 34

BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Sejarah Desa Sukomulyo ... 36

3.2 Gambaran Geografis ... 37

3.3 Keadaan Demografis ... 40

3.3.1... Pend uduk ... 40

3.3.2... Aga ma ... 44

3.3.3... Saran a Pendidikan ... 45

3.3.4... Jasa Perdagangan ... 46

3.3.5... Rum ah Penduduk Menurut Jenis ... 46

3.3.6... Kond isi Sosial Budaya Desa Sukomulyo ... 47

3.4 Struktur Pemerintahan Desa Sukomulyo ... 49


(14)

14

3.5.1 Proses Pendirian KSB Desa Sukumulyo ... 56

3.5.2 Pelaksanaan Pembentukan KSB ... 57

3.5.3 Simulasi Penanggulangan Bencana KSB ... 58

3.5.4 Metode ... 59

3.5.5 Hasil yang Dicapai ... 59

3.6 TAGANA ... 60

3. Pe gorga isasia KSB Desa Suko ulyo Ke a ata Pujo ….. 0

3.8 Target KSB ... 64

3.9 Prinsip Dasar KSB ... 64

3.10 Strategi ... 66

3.11 Pembiayaan ... 67

3.12 Seragam KSB ... 67

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA A. Gambaran Umum Informan ... 69

B.Awal Mula Terbentuknya KSB . Dalam Mitigasi Bencana Alam 71 C.Tujuan KSB Dalam Mitigasi Bencana Alam ... 74

D.Peran KSB Dalam Mitigasi Bencana Alam ... 75

a. ... Sebel um Bencana ... 82 b. ... Pada


(15)

15

Saat Terjadi Bencana ... 86

c. ... Sesu dah Terjadi Bencana ... 94

E. Kegiatan Pemulihan Dan Penguatan Sosial ... 97

F. Hambatan KSB Dalam Mitigasi Bencana ... 97

G.Analisis Teori Fungsionalisme Stuktural ... 101

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 108

B. Saran ... 109 DAFTAR PUSTAKA


(16)

16 DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 19

Tabel 3.1 Batas Wilayah Desa Sukomulyo ... 38

Tabel 3.2 Penduduk Desa Sukomulyo Berdasarkan Golongan Usia ... 40

Tabel 3.3 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin ... 41

Tabel 3.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan ... 42

Tabel 3.5 Jumah Penduduk menurut Pekerjaan ... 43

Tabel 3.6 Agama Penduduk ... 44

Tabel 3.7 Sarana Pendidikan ... 45

Tabel 3.8 Jasa Perdagangan ... 46

Tabel 3.9 Rumah Penduduk Menurut Jenis ... .. 46

Tabel 3.10 Data Organisasi Kesenian Desa Sukomulyo ... 47

Tabel 3.11 Penilaian Ancaman ... 52

Tabel 3.12 Sumber Kehidupan Yang Menjadi Kerentanan ... 53

Tabel 3.13 Penilaian Resiko ... 53

Table 3.14 Jadwal Jaga Pos KSB... 63

Table 4.1 Karakteristik Informan Berdasarkan Nama, Usia, Jenis Kelamin Dan Pekerjaan ... 70


(17)

17

Tabel 4.3 Karakteristik Informan Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 71


(18)

18

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.2.2 Peta Kecamatan Sukomulyo ... 39

Gambar 4.1 Pendirian KSB Tahun ... 74

Gambar 4.2 Posko KSB Tahun ... 74

Gambar 4.3 Pertemuan dan Simulasi Kebencanaan ... 83

Gambar 4.4 Membuat Gorong-Gorong ... 84

Gambar 4.5 Pelatihan KSB dan TAGANA ... 84

Gambar 4.6 Persiapan Simulasi KSB dan Tim TAGANA ... 85

Gambar 4.7 Upacara Pembukaan Simulasi KSB ... 86

Gambar 4.8 Pelaksanaan Simulasi Bencana ... 86

Gambar 4.9 Jembatan Putus ... 89

Gambar 4.10 Rumah Korban yang Terkena Bencana Banjir ... 90


(19)

19

Gambar 4.12 Bantuan Dari Dinsos Kabupaten Malang ... 96


(20)

20 DAFTAR SKEMA

Skema 1.1 Model Analisis Interaktif Miles dan Haberman ... 17


(21)

21

DAFTAR PUSTAKA

BPBD (Badan Penanggulngan Bencana Daerah tahun 2013), Jawa Timur.

Buku Lapaoran Kegiatan Kampung Siaga Bencana KSB Provensi Jawa Timur Tahun 2012

Buku Saku Kampung Siaga Bencana, (Kementrian Sosial Republik Indonesia, Tahun 2011)

Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (Dit.PSKBA)

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja &uact=8&ved=0CDAQFjAC&url=http%3A%2F%2Frepository.usu.ac.i d%2Fbitstream%2F123456789%2F29235%2F3%2FChapter%2520II.pdf &ei=Hg8nU9eJOY2urAefqoDYBg&usg=AFQjCNH8TykAFGdQGt0IL

b2W8qtgOWJBAw di akses tgl 16 maret 2014, pukul 22.59

[http://www.w3c.org/TR/1999/REC-html401-19991224/loose.dtd]

Mitigasi Bencana Edisi Kedua, Program Pelatihan Manajemen Bencana UNDP (Coburn, A.W, R. J. S. Spence, N. Pomonis, 1994)

Kampung Siaga Bencana KSB, Kementrian Sosial Republik Indonesia Tahun 2011

Lexy moleong. 1994. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosdakarya

Mustofa, Agus, Menui Bencana, PDMA Pres

Mustofa, Bisri dan Maharani Eilsa Vindi. 2008. Kamus Lengkap Sosiologi. Jogjakarta. Panji Pustaka

Monografi Desa Sukomulyo, Tahun 2010

Petunjuk Teknis Kampung Siaga Bencana, Tahun 2011

Ritzer, George dan Goodman, Douglas J. 20II. Teori Sosiologi Modern, Edisi ke-6 . Jakarta: Kencana

Rachmad K.D.S, Sosiologi Lingkungan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008


(22)

22

Sugioyo, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D, Alfabeta Bandung, 2008

Surhasimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratek, Jakarta : Rineka Cipta, 2000

Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

.Sunyoto Usman, ‘Studi Lingkungan Dalam Perspektif Sosiologi’, dalam Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004

Testimoni Anggota KSB Desa Sukomulyo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, Tahun 2011


(23)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Bencana alam seakan tidak henti-hentinya menimpa Indonesia, sehingga sudah tidak asing lagi bagi masyarakat dengan istilah gempa bumi, tsunami, letusan gunung, banjir, kekeringan, longsor, dan lain-lain. Wilayah Indonesia, termasuk daerah rawan bencana, terutama bencana alam, yang disebabkan karena posisi Indonesia terletak pada pertemuan 3 (tiga) lempeng tektonik dunia yaitu lempeng Hindia-Australia di sebelah selatan, Lempeng Eurasia di sebelah barat dan Lempeng Pasifik di sebelah timur.

Berdasarkan catatan dari Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukan bahwa ada 28 wilayah di Indonesia yang dinyatakan rawan bencana. Diantaranya Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta bagian Selatan, Jawa Timur bagian Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Kemudian pulau Sulawesi, Maluku Utara, Maluku Selatan, Papua serta Balikpapan di Kalimantan Timur (Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007).

Selain terletak tiga lempeng tektonik dunia. Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang di sebabkan baik oleh faktor alam dan faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa


(24)

2 manusia kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dampak psikologis (Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007).

Kejadian ini semakin mempertegas bahwa Indonesia memang merupakan daerah rawan gempa. Bencana demi bencana seakan hanya sesuatu proses yang berlalu tanpa disikapi secara partisipatif. Setelah bencana terjadi pemberitahuan surat kabar atau media lebih menekankan masalah penanganan korban dan bantuan, sedangkan tindakan antisipasinya sangat minim. Peristiwa bencana tidak mungkin dihindari, tetapi yang dapat dilakukan adalah memperkecil terjadinya korban jiwa, harta benda, maupun lingkungan. Penanggulangan bencana masih sering dipersepsikan sebagai bantuan dan pertolongan yang belum dianggap sebagai program penanggulangan atau mitigasi yang menyeluruh, yang pelaksanaannya sering bersifat reaktif dan kurang konsepsional. Badan-badan yang dilibatkan serta kekuatan dan dukungan yang dikerahkan memerlukan penggalakan dan penggiatan setelah atau dekat sebelum bencana terjadi untuk dapat secara tepat dan cepat bertindak dalam mengatasi ancaman bencana. Banyaknya korban jiwa maupun harta benda dalam peristiwa bencana yang selama ini terjadi, lebih sering disebabkan karena kurangnya kesadaran dan pemahaman pemerintah maupun masyarakat terhadap potensi kerentanan bencana serta upaya mitigasinya.

Pengetahuan masyarakat tentang bencana seharusnya dapat terwujud dalam kesadaran tentang kerawanan wilayah yang menjadi tempat tinggal, pemahaman tentang sebab-sebab dan akibat adanya bencana. Kesadaran dapat terbentuk dari pengalaman, dan kejadian bencana. Seperti yang terjadi di Jawa Timur menurut BPBD (Badan Penanggulngan Bencana Daerah tahun 2013), Jawa Timur


(25)

3 merupakan titik rawan adalah Kabupaten Malang, Jember, Lumajang, Bojonegoro, Kediri, Trengalek, Tuban, Pasuruan, Situbondo, Bondowoso, Pacitan, Probolinggo, dan Banyuwangi (Laporan Kegiatan Kampung Siaga Bencana KSB Propinsi Jawa Timur Tahun 2012).

Kondisi wilayah Kabupaten Malang sangat rawan dan rentan bencana, oleh karena itu perlu adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kopentensi, pranata kearifan lokal, standar operasional dan prosedur penanggulangan bencana. Kabupaten Malang adalah salah satu bagian di Provinsi Jawa Timur yang daerahnya terdiri dari dataran tinggi atau pegunungan. Kecamatan Pujon khususnya yang mempunyai wilayah pegunungan dan berada di lereng Gunung Kawi, dengan banyak sungai-sungai kecil yang bermuara di aliran sungai konto serta mengalir di sepanjang wilayah Kecamatan Pujon.

Pemprov Jatim melalui Dinas Sosial Kabupaten Malang pada bulan November Tahun 2010 meresmikan Desa Percontohan Siaga bencana tingkat nasional. Desa tersebut merupakan bagian dari program Kampung Siaga Bencana (KSB) lainnya yang sebelumnya telah dirintis pemerintah. Desa yang berhasil menjadi pilot project nasional, yakni Desa Sukomulyo Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang (Kegiatan KSB Propinsi Jawa Timur Tahun 2012).

Desa Sukomulyo merupakan daerah yang berada di wilayah rawan bencana banjir dan longsor. Wilayah tersebut masuk pada peta rawan bencana. Kesiap-siagaan masyarakat mempertahankan budaya kearifan lokal dengan menjaga kelestarian lingkungan, meski sering terjadi banjir dan longsor, namun jatuhnya korban bisa diminimalisir jumlahnya.


(26)

4 Letak desa yang dipisahkan dengan Sungai Konto yang berasal dari puncak perbukitan, menjadi wilayah yang selalu mendapat perhatian pemerintah khususnya selama musim penghujan. Data Tagana (taruna siaga bencana) Jatim menyebutkan, di wilayah tersebut pada Tanggal (24/04/2010) setidaknya sepuluh rumah rusak berat akibat terendam air bah, dan lima pengguna jalan menjadi korban akibat banjir bandang. Banjir terjadi setelah wilayah Malang Raya diguyur hujan deras dari siang hingga malam.

Dalam bencana tersebut, banjir juga merusakkan Jembatan Bailey sebagai pengganti Jembatan Ngeprih di Dusun Ngeprih, Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, yang sebelumnya telah ambles pertengahan Januari 2010. Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf pernah melakukan peninjauan lokasi pada bulan April 2010. Saat itu wagub melihat langsung hamparan sawah yang rata dengan tanah maupun batu-batu besar dan rumah yang hancur, Gus Ipul juga menyerahkan bantuan dan turun langsung disepanjang tepi Sungai Konto di pinggir jalan sampai Jembatan Belly. Ketiga tempat itu berada di jalur utama Malang-Kediri. Letak desa yang berada di perlintasan jalan menghubungkan Malang-Kediri-Jombang tak jarang juga sering terjadi kemacetan di wilayah tersebut. Ini karena jika terjadi longsor, antrian kendaraan sering mamadati wilayah permukiman di Desa (Kegiatan KSB Propinsi Jawa Timur Tahun 2012).

Sudah beberapa kali di Desa Sukomulyo tejadi bencana banjir sehingga mengakibatkan banjir pada Tahun 2013 hujan yang yang deras sehingga arus aliran Sungai Konto meluap dan menggenangi rumah-rumah warga yang bermukim di pinggir aliran Sungai Konto sehingga mengakibatkan dua rumah roboh. Bencana banjir yang paling banyak menelan korban terjadi pada Tanggal 8


(27)

5 Februari 2014 satu minggu sebelum gunung kelud meletus. Pada waktu itu sungai Konto mengalir deras hingga meluap dan menerjang jembatan yang menghubungkan antara Dusun Kedugrejo dan jalan raya, sehingga jembatan tersebut putus, rumah-rumah yang berada di aliran sungai banyak yang rusak. Yang menjadi korban lainnya diantaranya masyarakat Dusun Bakir dan Dusun Kedungrejo yank berada dipinggiran Sungai Konto dua orang tewas akibat arus aliran sungai yang cukup deras. (Kegiatan KSB Sukosari di Sukomulyo, Tahun 2014).

Bencana alam ialah bencana yang diakibatkan oleh alam yang prosesnya terjadi secara alamiah. Berdampingan dengan itu, bencana buatan manusia adalah akibat dari tangan-tangan manusia itu sendiri. Sedangkan bencana bastar adalah bencana yang diakibatkan oleh keduanya (alam dan manusia). Dewasa ini, berbagai pusat studi dan instansi pengamat bencana mulai memperhatikan pola-pola penanggulangan bencana. Dalam artian, manajemen bencana mulai dicanangkan mulai dari pencegahan, persiapan, mitigasi, hingga respon dan pemulihan pasca bencana.

Bencana adalah suatu gangguan serius terhadap masyarakat yang menimbulkan kerugian secara meluas dan dapat berdampak serius bagi masyarakat. Berbagai material maupun dampak dari bencana alam yang muncul kerap kali diluar kendali manusia. Lebih lanjut, menurut Parker (seorang pakar bencana, 1992), bencana ialah sebuah kejadian yang biasa terjadi karna sebab alam maupun ulah manusia, termasuk pula di dalamnya merupakan imbas dari kesalahan dalam sistem teknologi yang pada akhirnya berdampak pada kehidupan


(28)

6 Berkaitan dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah bahwa pemerintah Dinas Sosial Kabupaten Malang memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat yang bermukim di daerah rawan bencana mengembangkan suatu model kebijakan penanggulangan yang berbasis masyarakat yaitu KSB dimana urusan bersama antara Pemerintah Propinsi dan Kabupaten.

KSB merupakan program Dinas Sosial Kabupaten Malang yang di bangun atas kesepakatan bersama dengan pihak masyarakat di Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon. Dalam KSB ini masyarakat yang berada di daerah rawan bencana khususnya di Desa Sukomulyo di berdayakan dengan cara meningkatkan kapasitas mereka dan sekaligus menginisiasi adanya suatu prasarana penanggulangan bencana tingkat komunitas seperti lumbung sosial penanggulangan bencana, gardu sosial yang di dadalamnya dilengkapi cara-cara lokal untuk penanggulangan bencana (KSB Kementrian Sosial Republik Indonesia Tahun 2011).

Dengan didirikannya KSB di Desa Sukomulyo Kecamatan Pujon kemampuan masyarakat dalam mitigasi bencana tersebut cukup cepat, karena masyarakat sudah terlatih dan siap siaga dalam mengurangi resiko terjadinya bencana, rasa solidaritas dan semangat gotong royong masih melekat di masyarakat desa sukomulyo. Dengan cara bergotong-royong masyarakat membersihkan lumpur, sampah-sampah yang terbawa air, dan membenahi pipa air bersih. Serta mengefakuasi korban ketempat yang aman. Ancaman yang ditimbulkan dari bencana banjir bandang tersebut kerusakan pemukiman yang berada di DAS Sungai Konto dan merusak lahan persawahan yang mengakibatkan


(29)

7 akan menghambat kegiatan perekonomian di Desa tersebut. Karena Desa Sukomulyo merupakan salah satu penyuplai sayur-mayur di Pasar Pujon.

Bencana Banjir dan Longsor sering terjadi di Desa Sukomulyo, karena meluapnya aliran Sungai Konto akibat hutan di perbukitan gundul dan tebing-tebing yang terjal di sepanjang jalan yang menghubungkan Kabupaten Malang dengan Kabupaten Kediri. Ancaman bila terjadi tanah longsor adalah akan tertutupnya jalan tersebut sehingga akan mengganggu semua kegiatan transportasi di wilayah tersebut. Dan akan berdampak akan terganggunya kegiatan perekonomian di wilayah – wilayah yang sangat tergantung dengan akses jalan tersebut yaitu wilayah Kecamatan Ngantang, Kasembon dan Kabupaten Kediri. Tetapi pada dasarnya masyarakat masih perlu pelatihan serta dukungan moril dan materil dari instansi yang terkait dalam penanggulangan bencana alam yang sering terjadi di Desa Sukomulyo.

Dari uraian tersebut, maka timbul keinginan untuk mengkaji lebih lanjut masalah tersebut dengan judul: “Peran Kampung Siaga Bencana (KSB) Dalam Mitigasi Bencana (Studi Di Desa Sukomulyo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang)”.


(30)

8

1.2 Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tujuan KSB yang ada pada masyarakat Desa Sukomulyo dalam mitigasi bencana?

2. Bagaimana peran KSB di Desa Sukomulyo dalam mitigasi bencana?

1.3 Tujuan Penelitian.

Sesuai dengan permasalahan di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui tujuan KSB yang ada pada masyarakat Desa Sukomulyo dalam mitigasi bencana.

2. Untuk mengetahui peran KSB dalam mitigasi bencana.

1.4 Manfaat Penelitian.

Ada pun manfaat dari penelitian ini adalah: 1.4.1 Secara teoritis.

Penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuwan terutama dalam mengembangkan konsep perencanaan dan kebijakan tentang penanggulangan bencana untuk pengembangan sosiologi bencana.

1.4.2 Secara praktis.

1. Hasil Penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi peneliti tentang penanggulangan bencana alam khususnya dalam Sosiologi


(31)

9 Lingkungan bagi peneliti berikutnya, hasil peneliti ini dapat di jadikan referensi.

2. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi salah satu naskah akademik yang dapat dijadikan bahan pertimbangan pemerintah dalam upaya penanggulangan bencana alam.

1.5 Definisi Konsep.

a. Peran

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun secara informal. Peran didasarkan pada preskripsi (ketentuan) dan harapan peran yang menerangkan apa yang individu-individu harus lakukan dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang lain menyangkut peran-peran tersebut (Friedman, 1998:286).

b. KSB

KSB adalah sutu model penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang diinisiasi oleh Kementrian Sosial bersama dengan masyarakat untuk mewadahi kegiatan penanggulangan bencana yang di lakukan oleh masyarakat, dibentuk di daerah rawan bencanan dengan cara melibatkan seluruh elemen yang ada pada masyarakat (UU Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana). c. Bencana

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang di sebabkan baik oleh faktor alam dan/ faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan


(32)

10 timbulnya korban jiwa manusia kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dampak psikologis (UU REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2007 tentang Penanggulangan Bencana).

d. Mitigasi.

Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (UU REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2007 tentang Penanggulangan Bencana).

1.6 Metode Penelitian.

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah menafsirkan serta menggambarkan keadaan sesuai dengan kenyatan yang sudah diperoleh. Pada penelitian kualitatif, diharapkan penilti mempunyai lebih banyak keluasan dalam menyusun, mendiskripsikan, dan menganalisis hasil catatan data–data dilapangan secara subjektif (Sugioyo, 2010 : 54).

1.6.1 Lokasi Penelitian.

Penelitian dilakukan di Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang pada Peran KSB dalam Mitigasi Bencana di Desa Sukomulyo. Penelitian dilakukan di Desa Sukomulyo dengan pertimbangan:

a) Pada lokasi ini masih terkandung murni unsur pedesaan yang masih tradisional dan tatanan nilai sosail budaya masyarakat lokalnya masih kuat.


(33)

11 b) Pada lokasi ini masyarakat Masyarakat menjadi mengerti dan terbuka wawasannya serta mempunyai kesadaran tentang bahaya dan pentingnya berpartisipasi dalam penanggulangan bencana. Terbentuknya 70 orang petugas penanggulangan bencana lokal yang terampil, dan mampu melakukan kegiatan penanggulangan bencana di kambung siaga bencana serta dapat berkolabarsi dengan pemerintah baik pusat dan daerah.

1.6.2 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu adanya gambaran tentang unsur-unsur peran kelompok sebagai pokok penelitian, oleh karena itu dalam ini memerlukan gambaran unsur-unsur yang terkandung pada peran kelompok masyarakat dalam pengembangan KSB. Untuk itu dengan menggunakan pendekatan deskriptif data yang diperoleh dapat diuraikan lebih jelas dan lebih mudah dalam memahami hasil penelitian.

1.6.3 Subjek Penelitian.

Subjek penelitian yang digunakan atau dipilih oleh peneliti harus didasarkan ciri–ciri atau sifat–sifat yang sudah diketahui sebelumnya. Hal ini diatas biasa di sebut dengan purposive sampling. Penekanan purposive sampling disini adalah pada karakter anggota sampel yang karena pertimbangan mendalam dianggap atau dinyakini oleh peneliti akan benar– benar mewakili karakter populasi atau sub populasi. Purpsive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu


(34)

12 tentang apa yang diharapkan atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang diteliti (ibid).

Dalam penelitian ini cara pengambilan sampel ditentukan oleh peneliti sendiri dengan pertimbangkan peneliti serta mengetahui karakteristik dan sifat sampel tersebut.

Ada pun yang dijadikan subyek dalam penelitian ini adalah: 1. Ibu Luluk sebagai ketua KSB

2. Bapak Mauliq anggota KSB

3. Bapak Asmu’I anggota KSB

4. Bapak Abdul Rokim anggota KSB 5. Bapak Suwarno anggota KSB 6. Bapak Sunardi anggota KSB 7. Ibu Lestari anggota KSB 8. Bapak Bambang anggota KSB 9. Bapak Kasmadi anggota KSB 10. Bapak Bakhtiar anggota KSB

11. Bapak Zulkarnain Masyarakat Desa Sukomulyo

1.7 Metode Pengumpulan Data

Ada pun metode yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah: a) Interview atau Wawancara.

Wawancara (interview) adalah suatu percakapan tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu. Teknik wawancara dalam penelitian ini adalah


(35)

13 menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur agar pada saat wawancara berlangsung suasana yang terjadi bias santai dan terkesan wajar. (Ibid)

Interview dilakukan secara partipasipan yaitu penerimaan dan ke ikut sertaan interview dalam kegiatan interview sehingga tanya jawab berlangsung dalam suasana wajar. Susan Stainback (1988) mengemukakan bahwa dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal–hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpresentasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi (Sugioyo, 2010 : 72).

Dalam wawancara peneliti dengan semua informan tidak menggunakan pedoman wawancara secara sistematis agar dalam proses wawancara dapat berjalan apa adanya tetapi masih dalam kontek tema yang di angkat oleh peneliti.

b) Observasi.

Adalah pengamatan dan pencatatan secara observasi sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian, pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap obyek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi secara langsung pada lokasi guna mengumpilkan data–data yang diperlukan. Jenis observasi yang dilakukan adalah observasi terus terang atau tersamar, yaitu mereka yang diteliti mengetahui sejak awal bahwa peniliti melakukan kegiatan penelitian tetapi pada situasi tertentu peneliti dapat juga melakukan observasi secara tersamar karena tidak realistik untuk serba terus terang mengamati situasi (Sugiyono 2010 : 42).

Dalam observasi peneliti mengawali langkah penelitian secara umum, selanjutnya hal–hal yang di amati dalam observasi adalah tentang peran KSB


(36)

14 dalam mitigasi bencana. Peneliti akan mencari data yang berhubungan dengan peran KSB yang berbasis masyarakat dalam mitigasi bencana di Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.

c) Dokumentasi.

Dokumentasi adalah salah satu tekhnik pengumpulan data dengan cara mencatat data yang bersumber dari catatan, agenda, buku/pustaka, peraturan-peraturan tertulis, serta merekam hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian (Arikunto, Suharsimi, 2000 : 68).

Dalam dokumentasi digunakan untuk menambah kelengkapan data, mengetahui keadaan secara komplek, mengingat kemampuan kita yang sangat terbatas, dan mengetahui keaslian data.

1.8 Teknik Analisa Data.

Untuk mengetahui kredibilitas data dalam penulisan ini digunakan teknik pemeriksaan kecukupan refansial. Data–data yang tidak direncanakan dalam penelitian, disimpan dan digunakan dalam analisis hasil penelitian. Data –data tersebut berasal dari observasi, wawancara serta dokumentasi. Data– data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan metode diskriptif kualitatif yaitu dengan cara menggambarkan dan menjelaskan permasalahan secara terperinci. Pada data yang diperoleh kemudian disusun dengan aturan–aturan dan analisa sedemikian sehingga memperindah bahasan (Surhasimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratek, Jakarta : Rineka Cipta, 2000, Hlm,68). Di dalam menetapkan suatu analisa dalam penelitian ini menggunakan tiga tahap


(37)

15 yaitu: display data (pengambilan data), reduksi data (pengolaan data) dan conclusion data (kesimpulan) sehingga didapatkan data yang valid.

Teknik analisa data merupakan langkah terakhir sebelum menarik kesimpulan, untuk itu teknik analisa data sangat diperlukan dalam penelitian untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh. Alasan penulis menggunakan deskriptif kualitatif karena metode ini menggambarkan peran masyarakat KSB formal dalam mitigasi bencana. Setelah data dianalisa dengan metode diskriptif kualitatif selanjutnya dibahas permasalahan tersebut hingga ada pada suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif model analisis interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1984), melalui 4 tahap:

a. Pengumpulan Data

Kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari subjek penelitian yang ada relevansinya dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian. Untuk mengumpulkan data peneliti melakukan observasi terus terang atau tersamar, wawancara dengan subyek penelitian, serta melakukan dokumentasi.

Dalam mengumpulkan data penelitian akan melakukan observasi tentang peran masyarakat KSB formal dalam mitigasi bencana di Desa Sukomulyo. Peneliti juga melakukan wawancara dengan subyek penelitian mengenai peran KSB dalam mitigasi bencana di Desa Sukomulyo, serta peneliti juga melakukan dokumentasi sebagai data tambahan.


(38)

16

b. Reduksi Data

Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada penyederhanaan, keabstrakan dan tranfromasi data awal yang muncul dari catatan lapangan. Peneliti mengedit data dengan cara memilih bagian data untuk dikode, dipakai, dan yang diringkas, serta dimasukan dalam kategori yang diteliti. Reduksi data dilakukan secara terus menerus selama penelitian di lakukan. Pada tahap ini peneliti mereduksi data sesuai dengan indikator– indikator yang sudah di tentukan oleh peneliti yakni dengan cara memilah– milah data yang nantinya akan dibuat sebagai perbandingan yakni peran KSB dalam mitigasi bencana.

c. Penyajian Data

Sekumpulan data yang terorganisir sehingga dapat memberi deskripsi menuju penarikan kesimpulan. Penyajian data harus mempunyai relevansi yang kuat dengan perumusan masalah secara keseluruhan dan disajikan secara sistematis. Dalam penyajian data penelitian akan menyajikan semua data–data yang diperoleh untuk menjawab dalam rumusan masalah dan tentunya ada kesesuaian rumusan masalah dan penyajian data yang diperoleh.

d. Penarikan Kesimpulan

Proses penarikan kesimpulan merupakan bagian penting dari kegiatan penelitian karena merupakan kesimpulan dari penelitian. Proses penarikan kesimpulan ini dimaksudkan untuk menganilis, mencari, makna dari data yang ada sehingga dapat ditemukan dalam penelitian yang telah dilakukan. Pada tahap ini, data–data dari hasil dari pengumpulan, reduksi dan pengajian data akan ditarik kesimpulan bagaimana peran KSB dalam mitigasi bencana dan dianalisis dengan teori–teori yang berkaitan dengan data hasil kesimpulan tersebut.


(39)

17 Skema 1.1

Model Analisa Interaktif Dari Miles dan Huberman

Sumber : Miles dan Huberman

Pengumpulan data

Penyajian data

Kesimpulan Reduksi data


(1)

12 tentang apa yang diharapkan atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang diteliti (ibid).

Dalam penelitian ini cara pengambilan sampel ditentukan oleh peneliti sendiri dengan pertimbangkan peneliti serta mengetahui karakteristik dan sifat sampel tersebut.

Ada pun yang dijadikan subyek dalam penelitian ini adalah: 1. Ibu Luluk sebagai ketua KSB

2. Bapak Mauliq anggota KSB 3. Bapak Asmu’I anggota KSB 4. Bapak Abdul Rokim anggota KSB 5. Bapak Suwarno anggota KSB 6. Bapak Sunardi anggota KSB 7. Ibu Lestari anggota KSB 8. Bapak Bambang anggota KSB 9. Bapak Kasmadi anggota KSB 10. Bapak Bakhtiar anggota KSB

11. Bapak Zulkarnain Masyarakat Desa Sukomulyo

1.7 Metode Pengumpulan Data

Ada pun metode yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah:

a) Interview atau Wawancara.

Wawancara (interview) adalah suatu percakapan tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu. Teknik wawancara dalam penelitian ini adalah


(2)

13 menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur agar pada saat wawancara berlangsung suasana yang terjadi bias santai dan terkesan wajar. (Ibid)

Interview dilakukan secara partipasipan yaitu penerimaan dan ke ikut sertaan interview dalam kegiatan interview sehingga tanya jawab berlangsung dalam suasana wajar. Susan Stainback (1988) mengemukakan bahwa dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal–hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpresentasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi (Sugioyo, 2010 : 72).

Dalam wawancara peneliti dengan semua informan tidak menggunakan pedoman wawancara secara sistematis agar dalam proses wawancara dapat berjalan apa adanya tetapi masih dalam kontek tema yang di angkat oleh peneliti.

b) Observasi.

Adalah pengamatan dan pencatatan secara observasi sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian, pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap obyek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi secara langsung pada lokasi guna mengumpilkan data–data yang diperlukan. Jenis observasi yang dilakukan adalah observasi terus terang atau tersamar, yaitu mereka yang diteliti mengetahui sejak awal bahwa peniliti melakukan kegiatan penelitian tetapi pada situasi tertentu peneliti dapat juga melakukan observasi secara tersamar karena tidak realistik untuk serba terus terang mengamati situasi (Sugiyono 2010 : 42).

Dalam observasi peneliti mengawali langkah penelitian secara umum, selanjutnya hal–hal yang di amati dalam observasi adalah tentang peran KSB


(3)

14 dalam mitigasi bencana. Peneliti akan mencari data yang berhubungan dengan peran KSB yang berbasis masyarakat dalam mitigasi bencana di Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.

c) Dokumentasi.

Dokumentasi adalah salah satu tekhnik pengumpulan data dengan cara mencatat data yang bersumber dari catatan, agenda, buku/pustaka, peraturan-peraturan tertulis, serta merekam hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian (Arikunto, Suharsimi, 2000 : 68).

Dalam dokumentasi digunakan untuk menambah kelengkapan data, mengetahui keadaan secara komplek, mengingat kemampuan kita yang sangat terbatas, dan mengetahui keaslian data.

1.8 Teknik Analisa Data.

Untuk mengetahui kredibilitas data dalam penulisan ini digunakan teknik pemeriksaan kecukupan refansial. Data–data yang tidak direncanakan dalam penelitian, disimpan dan digunakan dalam analisis hasil penelitian. Data –data tersebut berasal dari observasi, wawancara serta dokumentasi. Data– data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan metode diskriptif kualitatif yaitu dengan cara menggambarkan dan menjelaskan permasalahan secara terperinci. Pada data yang diperoleh kemudian disusun dengan aturan–aturan dan analisa sedemikian sehingga memperindah bahasan (Surhasimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratek, Jakarta : Rineka Cipta, 2000, Hlm,68). Di dalam menetapkan suatu analisa dalam penelitian ini menggunakan tiga tahap


(4)

15 yaitu: display data (pengambilan data), reduksi data (pengolaan data) dan conclusion data (kesimpulan) sehingga didapatkan data yang valid.

Teknik analisa data merupakan langkah terakhir sebelum menarik kesimpulan, untuk itu teknik analisa data sangat diperlukan dalam penelitian untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh. Alasan penulis menggunakan deskriptif kualitatif karena metode ini menggambarkan peran masyarakat KSB formal dalam mitigasi bencana. Setelah data dianalisa dengan metode diskriptif kualitatif selanjutnya dibahas permasalahan tersebut hingga ada pada suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif model analisis interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1984), melalui 4 tahap:

a. Pengumpulan Data

Kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari subjek penelitian yang ada relevansinya dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian. Untuk mengumpulkan data peneliti melakukan observasi terus terang atau tersamar, wawancara dengan subyek penelitian, serta melakukan dokumentasi.

Dalam mengumpulkan data penelitian akan melakukan observasi tentang peran masyarakat KSB formal dalam mitigasi bencana di Desa Sukomulyo. Peneliti juga melakukan wawancara dengan subyek penelitian mengenai peran KSB dalam mitigasi bencana di Desa Sukomulyo, serta peneliti juga melakukan dokumentasi sebagai data tambahan.


(5)

16

b. Reduksi Data

Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada penyederhanaan, keabstrakan dan tranfromasi data awal yang muncul dari catatan lapangan. Peneliti mengedit data dengan cara memilih bagian data untuk dikode, dipakai, dan yang diringkas, serta dimasukan dalam kategori yang diteliti. Reduksi data dilakukan secara terus menerus selama penelitian di lakukan. Pada tahap ini peneliti mereduksi data sesuai dengan indikator– indikator yang sudah di tentukan oleh peneliti yakni dengan cara memilah– milah data yang nantinya akan dibuat sebagai perbandingan yakni peran KSB dalam mitigasi bencana.

c. Penyajian Data

Sekumpulan data yang terorganisir sehingga dapat memberi deskripsi menuju penarikan kesimpulan. Penyajian data harus mempunyai relevansi yang kuat dengan perumusan masalah secara keseluruhan dan disajikan secara sistematis. Dalam penyajian data penelitian akan menyajikan semua data–data yang diperoleh untuk menjawab dalam rumusan masalah dan tentunya ada kesesuaian rumusan masalah dan penyajian data yang diperoleh.

d. Penarikan Kesimpulan

Proses penarikan kesimpulan merupakan bagian penting dari kegiatan penelitian karena merupakan kesimpulan dari penelitian. Proses penarikan kesimpulan ini dimaksudkan untuk menganilis, mencari, makna dari data yang ada sehingga dapat ditemukan dalam penelitian yang telah dilakukan. Pada tahap ini, data–data dari hasil dari pengumpulan, reduksi dan pengajian data akan ditarik kesimpulan bagaimana peran KSB dalam mitigasi bencana dan dianalisis dengan teori–teori yang berkaitan dengan data hasil kesimpulan tersebut.


(6)

17 Skema 1.1

Model Analisa Interaktif Dari Miles dan Huberman

Sumber : Miles dan Huberman Pengumpulan

data

Penyajian data

Kesimpulan Reduksi data