MAKNA BENCANA ALAM BAGI MASYARAKAT (Studi di Dusun Kedungrejo, Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon Kabupaten Malang)

(1)

i

MAKNA BENCANA ALAM BAGI MASYARAKAT

(Studi di Dusun Kedungrejo, Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon Kabupaten Malang)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Sosiologi

R. Moh. Nanda Dio Febry P. K. 201010310311074

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang dan Diterima sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata Satu

(S1)

Pada tanggal :

Dihadapan Dewan Penguji

1. Dr. Vina Salviana DS, M.Si ( )

2. Drs. Sulismadi, M.Si ( )

3. Muhammad Hayat, MA ( )

4. Luluk Dwi K, S.Sos.M.Si ( )

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang


(3)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : R.Moh Nanda Dio Febry Putra Kusuma.

NIM : 201010310311074

Jurusan : Sosiologi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul : Makna Bencana Alam Bagi Masyarakat. (Studi Kasus Dusun Kedungrejo, Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang).

Disetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(Muhammad Hayat, MA) (Luluk Dwi K, S.Sos.M.Si)

Mengetahui,

Dekan FISIP Ketua Jurusan Sosiologi


(4)

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : R. Moh Nanda Dio Febry Putra Kusuma. Tempat, Tanggal lahir : Sumenep

NIM : 201010310311074

Jurusan :Sosiologi

Fakultas :Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa Karya Ilmiah atau Skripsi Saya yang berjudul Makna Bencana Alam Bagi Masyarakat. (Studi Kasus Dusun Kedungrejo, Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang). adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini Saya buat dengan sebenar-benarnya. Apabila pernyataan ini tidak benar, Saya bersedia mendapatkan sanksi akademis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, Yang Menyatakan,

R. Moh Nanda Dio Febry Putra Kusuma


(5)

v

Motto

Banyak kegagalan dalam hidup ini

dikarenakan orang-orang tidak

menyadari betapa dekatnya mereka

dengan keberhasilan saat mereka

menyerah

Jadilah Yang Terbaik

Dan Jangan Pernah Merasa

Paling Baik


(6)

vi

LEMBAR PERSEMBAHAN

Syukur alhamdulillah kepada Allah SWT...

Dengan Rahmat Mu yang telah mengabulkan do’a ku sehingga memberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini...

Untuk kedua orang tua, Bapak R.M. Faried Chandra Kusuma dan Ibu R.A. Dewi Repelita Maduratna tersayang yang selalu memberikan do’a terhadap ana

k-anaknya dan dukungan penuh untuk cepat menyelesaikan skripsi ini...

Untuk Keluarga besar saya tercinta di Malang dan Sumenep, terima kasih atas do’a, dukungan, semangat, dan kerja kerasnya selama saya menyelesaikan studi


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Makna Bencana Alam Bagi Masyarakat. (Studi Kasus Dusun Kedungrejo, Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang)”.

Skripsi ini merupakan bagian dari program akademik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang. Dengan adanya skripsi ini, penulis dapat menerapkan ilmu yang diperoleh pada saat kuliah serta dapat terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh tambahan informasi serta akan mampu melatih pola pikir bagi mahasiswa pada umumnya dan penulis khususnya. Penulis sadar bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari semua pihak, penyusunan skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof.Dr. Muhadjir Effendy, MAP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Dr. AsepNurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

3. BapakMuhammad Hayat, MA selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

4. Bapak Muhammad Hayat, M.A. selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan waktunya untuk bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Luluk Dwi Kumalasari, S.Sos, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan serta motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.


(8)

viii

mendidik saya selama perkuliahan dan memberikan kasih sayang kepada saya.

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Sosiologi FakultasIlmuSosialIlmuPolitik Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan ilmu bermanfaat bagi penulis selama menjadi mahasiswa Sosiologi.

8. Masyarakat Dusun Kedungrejo Desa Sukomulyo yang telah banyak membantu dalam memberikan informasi serta pengetahuan tentang penelitian yang saya lakukan dan mengizinkan saya melakukan penelitian di desa tersebut.

9. Kedua orang tua tercinta yang telah bekerja keras membiayai kuliah sayasampai selesai. Serta doa dan kasih sayangnya yang telah diberikan kepada saya untuk terus berjuang dan berprestasi.

11. Ayah saya di Malang serta seluruhkeluargabesarsaya di Malang dan Sumenep yang telah memberikan semangat yang luarbiasa dan terimakasihuntukadik saya.

12. Semua Mahasiswa Jurusan Sosiologi FISIP UMM yang telah memberikan dukungan dalam proses pengerjaanskripsiini. Terutama Mahasiswa angkatan 2010, serta semuanya yang tidak mungkin disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan perhatiannya.

13. Sahabat Tim Tawon (Reno Sabularang, Weni Borneo, Yek Reza, lilik Elong, Isol Asek, Agos Leho, Rio Peggek Dan Icang Kopeng) terima kasih atas waktunya untuk membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

16. Dan tak lupa orang yang aku sayang Annisa Putri Wulandita Gadis judes yang tak pernah lelah memberi semangat dan motifasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

17. Semua pihak yang secara langsung atau tidak langsung telah mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa hasil karya sederhana ini kiranya masih jauh dari sempurna meski telah berupaya dengan maksimal. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian. Pada akhirnya penulis berharap karya ini nantinya dapat bermanfaat bagi penulis


(9)

ix

sendiri dan pembaca sekalian sebagai referensi bagi karya-karya besar nantinya yang berkaitan dengan topik penelitian ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Malang, 02 Mei 2015 Penulis


(10)

x DAFTAR ISI

LEMBAR COVER ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN ... iv

LEMBAR PERNYATAAN ... v

MOTTO ... vi

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAKSI ... xi

ABCTRACT ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR SKEMA ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaaat Penelitian ... 6

1. Secara Teoritis ... 7

2. Secara Praktis ... 7

E. Definisi Konsep ... 7

F. Metode Penelitian ... 9

1. Jenis penelitian ... 10

2. Subjek Penelitian ... 11

3. Likasi Penelitian ... 11

G. Metode Pengumpulan data ... 11 H. Teknik analisa data...


(11)

xi

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1 Penduduk Berdasarkan Golongan Usia ... 33

2. Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Menurut jenis kelamin ... 33

3. Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan ... 34

4. Tabel 1.4 Jumlah Penduduk Menurut pekerjaan. ... 35

5. Tabel 1.5 Agama. ... 37

6. Tabel 1.6 Sarana Pendidikan ... 37

7. Tabel 1.7 Jasa Perdagangan ... 38

8. Tabel 1.8 Rumah Penduduk Menurut Jenis. ... 39

9. Tabel 1.9 Data Kesenian Organisasi ... 39

10. Tabel 3.10 Penilaian ancaman ... 42


(12)

xii Daftar Pustaka

Abdilla,Mujiono Bencana Edisi Kedua, Program Pelatihan Manajemen Bencana UNDP.

Alam, Liga M, Menyambut Tantangan Globalisasi Sebuah Biografi dan Gagasan Drs. Peni Suparto, Aksara Tumapel, 2005

BPBD (Badan Penanggulngan Bencana Daerah tahun 2013).

Bungin,Burhan, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial lainnya, Kencana,2009

Chang, William, Moral Lingkungan, Pustaka Teologi, 2001

Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif, (Cetakan Ketiga)Malang UMM Pres ,2008 Hardiman, F. Budi, Menuju Masyarakat Komunikatif, Kanisius, 2009

Ismawan, Indra, Resiko Ekologis di balik pertumbuhan ekonomi, Media Pressindo, 1999

Mustofa, Agus , Menuai Bencana, PDMA Pres Monografi Desa Sukomulyo, Tahun 2009

Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, P.T. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009

Nurjana Inyoman, Negara, Masyarakat Adat dan Kearifan Lokal In- Trans Publishing, 2008

Ritzer, George . Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma ganda, Rajagrafindo Persada,2004

Ritzer. Geoge Doguglas J. Goodman, Teori Sosiologi Moidern, Premada Media 2003

Soekanto, Soejono . Sosiologi Suatu Pengantar, Rajawali Pers , 1990

Soemarwoto, Otto, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Djambatan, 2008 Soemarwoto, Otto, Analisis Dampak Lingkungan, Gadjah Mada University


(13)

xiii Press,1994

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R D, Alfabeta Bandung, 2008

Sunarso Harun, Pranata Sosial, Tantangan dan Solusi dalam Penguatan Ketahanan Sosial, Pusat pengembangan Ketahanan Sosial Maysrakat, Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial, Departemen Sosial RI, 2006 Susetyo, Wawan , Meredakan Murka Tuhan Menyelamatkan Diri dari Bencana Sztompka, Piotr, Sosiologi Perubahan Sosial. Prenada, Edisi Pertama, cetakan

ketiga ,2004

Usman, Sunyoto,Sosiologi Sejarah, Teori dan Metodologi, Center For Indonesia Research and Development, 2004.

Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang Penanggulangan Bencana Alam , C.V. Citra Utama,2008

Program Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang, Volume 12 Nomor 2 Juli-Desember 2009, Salam, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, ISSN 1410-14512


(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bencana alam bisa terjadi karena faktor alam itu sendiri maupun karena ulah manusia. Bencana alam karena faktor alam terjadi murni karena berbagai proses yang terjadi di alam tanpa sedikitpun manusia terlibat di dalamnya. Kejadiannya merupakan peristiwa yang mengikuti hukum alam tertentu. Bencana alam karena gejala alam biasanya sulit untuk diperkirakan dan sulit pula untuk dihindari. Manusia sering tidak berdaya untuk menghentikannya karena kekuatannya di luar jangkauan kemampuan manusia, berdasarkan statistik mulai Tahun 2002 sampai Tahun 2010 wilayah Indonesia 83 % adalah wilayah rawan bencana. Sebagai contoh, bencana letusan gunung api tidak bisa dihentikan karena manusia kekuatannya sangat dahsyat dan kemampuan manusia yang terbatas. Manusia hanya berupaya mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan dengan memantau perkembangannya dan segera melakukan evakuasi ketika bencana terjadi.

Bencana alam merupakan fenomena alam yang tidak bisa dielakkan oleh siapapun. Bencana banjir dan longsor yang hampir pasti terjadi pada setiapdatangnya musim penghujan.Seperti yang terjadi di Kecamatan Pujon,Kabupaten Malang, banjir terjadi akibat limpasan air SungaiKonto yangmenggenangi rumah masyarakat dan sektor pertanian sehingga mengakibatkan kerugian hingga ratusan jutarupiah.Banyakupaya yang dilakukan oleh pihakpemerintah untuk mengantisipasi bencana banjir, yang melibatkan berbagai


(15)

2 sektorterkait, tetapi kejadian banjir tersebut masih terjadi dalam setiap tahun.Kejadian banjir seperti tersebut di atas lebih diartikan sebagai banjirlimpasan (discharge overland flow) atau di kalangan umumdikenal dengan istilahbanjir kiriman, karena tipe banjir ini berasal dari aliran perbukitan yang berada di Dusun Kedungrejo.

Banjir yang terjadi di Kabupaten Malang bukan hanya di Kecamatan Pujon saja, tetapi di Kecamatan lainnya juga mengalami bencana banjir tersebut. Seperti di Kecamatan Kepanjen Tahun 2013 rumah rusak terbanyak, yakni 36 rumah, ada di Desa Panggungrejo, ditambah 16 rumah di Desa Mangun rejo, dan 7 rumah di desa sangguruh. Mayoritas rumah rusak ringan dan sedang.Sedangkan rumah rusak berat berjumlah 11 unit, masing-masing delapan unit di panggungrejo dan tiga unit di mangunrejo. Selain di kepanjen, pada Tahun 2013 hujan dan angin juga merusak rumah-rumah di Wager dan Dampit, hujan deras disertai angin kencang merusak dua atap rumah milik dua warga desa sitirejo, wagir. Sedangkan di Dampit, selasa Tahun 2014 kemarin, puting beliung menumbangkan beberapa pohon besar dan menimpa tiga rumah warga[http://www.w3c.org/TR/1999/REC-html401-19991224/loose.dtd]Mitigasi Bencana Edisi Kedua, Program Pelatihan Manajemen Bencana UNDP.

Datangnya bencana alam tidak dapat diprediksi secara mutlak, bencana alam merupakan konsekwensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor, banjir) dan aktivitas manusia yang mereduksi lingkungan serta keberadaan di daerah titik rawan bencana alam.


(16)

3 Bencana alam bukan hanya mendatangkan kerugian harta benda, korban jiwa dan psikologis namun diperparah dengan kemiskinan.

Padatnya jumlah penduduk, penyempitan daya dukung lahan seperti di daerah aliran sungai khususnya Daerah Aliran Sungai Kunto yang berada di Desa Sukomulyo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang sebagai titik rawan bencana alam memberikan kontribusi terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. Sedikitnya 50 % lebih Kawasan Pengairan sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Kunto Desa Sukomulyo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang mengalami kerusakan (Antara 8 februari 2014).

Pengetahuan masyarakat tentang bencana seharusnya dapat terwujud dalam kesadaran tentang kerawanan wilayah yang menjadi tempat tinggal, pemahaman tentang sebab-sebab dan akibat adanya bencana.Kesadaran dapat terbentuk dari pengalaman, dan kejadian bencana. Seperti yang terjadi di Jawa Timurmenurut BPBD (Badan Penanggulngan Bencana Daerah tahun 2013), Jawa Timur merupakan titik rawan adalah Kabupaten Malang, Jember, Lumajang, Bojonegoro, Kediri, Trengalek, Tuban, Pasuruan, Situbondo, Bondowoso, Pacitan, Probolinggo, dan Banyuwangi.Bencana alam bukan hanya mendatangkan kerugian harta benda, korban jiwa dan gangguan psikologis bagi korban bencana tersebut. Namun dapat juga mengakibatkan kemiskinan yang akan semakin merajalela.Bencana alam tidak bisa dipandang sebelah mata akan tetapi sebagai hukum Tuhan namun malepetaka yang merusak sendi-sendi kehidupan manusia dengan berbagai korban materi, psikologis dan jiwa manusia. Dengan akar dasar sikap, nilai, persepsi, dan tindakan merupakan makna masyarakat menyikapi bencana alam. Respon masyarakat


(17)

4 terhadap lingkungan alam merupakan interaksi masyarakat untuk melakukan tindakan dalam penanggulangan bencana alam utamanya dalam mencegah terjadinya bencana alam sehingga angka korban bencana alam dapat diminimalisir. Kondisi wilayah Kabupaten Malang sangat rawan dan rentan bencana, oleh karena itu perlu adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kopentensi, pranata kearifan lokal, standar operasional dan prosedur penanggulangan bencana. Kabupaten Malang adalah salah satu bagian di Provinsi Jawa Timur yang daerahnya terdiri dari dataran tinggi atau pegunungan. Kecamatan Pujon khususnya yang mempunyai wilayah pegunungan dan berada di lereng Gunung Kawi, dengan banyak sungai-sungai kecil yang bermuara di aliran Sungai Konto serta mengalir di sepanjang wilayah Kecamatan Pujon.

Padatnya jumlah penduduk, penyempitan daya dukung lahan seperti di daerah aliran sungai khususnya di Dusun Kedungrejo, Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah titik rawan bencana alam yang memiliki sejarah traumatis bagi warga di sekitarnya yang telah mengalami beberapa kali kejadian bencana banjir dan tanah longsor baik secara rutinitas musiman tahunan, lima tahunan dan bahkan sepuluh tahunan atau lebih.

Menurut kejadiannya baik skala besar, sedang dan ringan, banyak warga menilai bencana banjir terbesar dalam sejarah aliran sungai konto khususnya di Dusun kedungrejo, Desa Sukomulyo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang terjadi pada tahun 2014 yang pada banjir sebelumnya skala air sungai memanglah besar akan tetapi aliran arusnya tidak sampai berdampak buruk, dan pada tahu 2014 turunnya hujan deras yang lebih parah dari sebelumnya sehingga di Dusun


(18)

5 Kedungrejo Daerah aliran sungan Konto, Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon Kab, Malang yang mengakibatkan satu jembatan roboh, tiga kandang sapi hanyut, satu rumah rusak, dan satu toko hanyut ditelan banjir. Untung saja tidak ada satupun korban jiwa pada kejadian yang menimpa desa tersebut(Badan Penanggulngan Bencana Daerah tahun 2014).

Fenomena diatas menarik untuk dikaji secara ilmiah, masyarakat bantaran daerah aliran sungai konto lebih bertahan menempati rumah di daerah titik rawan bencana alam dari pada memikirkan bahaya atau resiko yang dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa bisa diduga apalagi diperkirakan dengan pasti, baik banjir ataupun tanah longsornya. Pemahaman masyarakat tentang makna bencana alam lebih bersifat fatalistik dan kedaruratan.

Masyarakat daerah aliran sungai konto tentunya harus lebih mengetahui tentang bencana alam baik makna dan tindakan yang harus dilakukan, persepsi atau pola pandang untuk meminimalisir resiko bencana alam sehingga penanggulangan bencana alam bersifat responsive partisipatory yakni terciptanya interaksi masyarakat dengan lingkungan alam. Untuk itu fenomena tersebut peneliti mengambil judul “Makna Bencana Alam Bagi Masyarakat (Studi Pada Masyarakat di Dusun Kedungrejo, Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon Kabupaten Malang”


(19)

6 B. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:Bagaimana makna bencana alam bagi masyarakat Dusun Kedungrejo?

C. Tujuan Penelitian.

Sesuai dengan permasalahan tersebut, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:ingin mengetahuimakna bencana alam bagi masyarakat Dusun Kedungrejo.

D. Manfaat Penelitian.

i. Secara teoritis.

Penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuwan terutama dalam khasanah tema kajian maupun dalam mengkaji dan mengembangkan ilmu sosial yang menghubungkan dengan sosiologi khususnya dalam perencanaan dan sosiologi lingkungan.

ii. Secara praktis.

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi peneliti lain dalam permasalahan yang sama untuk mengimplementasikan kompetensi keilmuan yang sudah didapatkan.

2. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi salah satu naskah akademik yang dapat dijadikan bahan pertimbangan pemerintah dalam upaya penanggulangan bencana alam,Dan pengetahuan untuk masyarakat.


(20)

7 E. Definisi Konsep.

a. Makna

Menurut Simmel (dalam Vina Salviana D.S, 2009:3) makna adalah suatu proses fundamental di dalam kehidupan manusia, karena didalamnya ada hubungan antara “mind” yang satu dengan yang lainnya. Manusia dapat memberikan makna kepada semua kejadian/peristiwa, tindakan atau obyek yang berkaitan dengan pikiran, gagasan dan emosi.

Berdasarkan hasil interview untuk lebih jelas tentang makan bencana banjir yang terjadi di Dusun Kedungrejo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, diketahui bahwa Masyarakat Daerah Aliran Sungai Konto, sebagian besar penduduk asli Dusun Kedungrejo. Bagi mereka banjir yang terjadi bukan bencana alam yang terjadi tiba-tiba pada lokasi yang ditempati tetapi merupakan banjir kiriman dari lintas atau sepanjang aliran daerah sungai konto. Semua informan mengetahui bahwa Sungai Konto yang melewati wilayah Dusun Kedungrejo, dalam penelitian di musim hujan sering kali mengalami banjir yang tingginya sampai di pinggir tanggul sungai. Bahkan tidak jarang luapan banjir sampai menjangkau jalan gang rumah pinggir Sungai Konto dan bahkan pernah masuk kedalam rumah. Bagi masyarakat baginya banjir merupakan fenomena alam yang terbiasa dihadapi sehingga mereka belum dianggap sebagai ancaman atau bencana alam serius.

Makna adalah hubunagan antara lambang bunyi dengan acuannya. Makna merupakan bentuk responsi dari stimulus yang diperoleh pemeran dalam


(21)

8 komunikasi sesuai dengan asosiasi maupun hasil belajar yang dimiliki (http://id.m.wikipeda.org/Makna).

b. Bencana Alam

Bencana alam adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor (Undang-Undang No 24 Tahun 2007 tentangBencana).

c. Masyarakat

Menurut Ralph Linton, Soekanto (2002:24) mengatakan bahwa masyarakat merupakan setiap kelompok yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batasan yang dirumuskan dengan jelas.

Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri sebagai makhluk sosial dan memiliki naluri yang selalu hidup dengan orang lain (gregariousnesness) dan sebagai social animal (hewan sosial) hewan yang mempunyai naluri untuk hidup bersama. Sejak dilahirkan manusia terintervensi dengan kekuatan naluri dan dua hasrat/keinginan yang kuat yakni : Keinginan untuk


(22)

9 menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya (yaitu masyarakat) dan keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah menafsirkan serta menggambarkan keadaan sesuai dengan kenyatan yang sudah diperoleh. Pada penelitian kualitatif, diharapkan peneliti mempunyai lebih banyak keluasan dalam menyusun, mendiskripsikan, dan menganalisis hasil catatan data–data dilapangan secara subjektif (Sugioyo, 2010 : 54).

1. Jenis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan,penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan mendeskripsikan dan menginventarisir konsepsi masyarakat atau pandangan ide, gagasan, tindakan atau langkah-langkah yang dilakukan secara mendalam tentang bencana alam dan cara penanggulangannya, berupa studi kasus, sebagaimana yang dikatakan Bogdan dan Biklen (1982 : 58) bahwa studi kasus adalah kajian yang dirinci atas suatu latar, atau satu orang obyek, suatu tempat penyimpanan dokumen, atau suatu peristiwa tertentu. Studi kasus dalam penelitian senantiasa dilekatkan pada penelitian kualitatif. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan rancangan studi kasus (Bogdan dan Biklen, 1982 : 3) yang dimaksudkan studi kasus di sini merupakan suatu metode dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus cara insentif dan rinci (Surachman, 1992 : 143).


(23)

10 2. Subjek Penelitian.

Subyek penelitian ini adalah masyarakat yang berdomisili di sekitar daerah aliran sungai konto. Oleh karena terlalu luasnya dan banyaknya masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai konto (Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang) serta dengan pertimbangan karakter penelitian kualitatif maka peneliti akan menfokuskan studi ini pada masyarakat di Daerah Dusun Kedungrejo.

Dalam penelitian ini cara pengambilan sampel ditentukan oleh peneliti sendiri dengan pertimbangkan peneliti serta mengetahui karakteristik dan sifat sampel tersebut. Ada pun yang dijadikan subyek dalam penelitian ini dengan informan: Ada pun yang dijadikan subyek dalam penelitian ini dengan informan: masyarakat sebagai individu yakni kepala keluarga atau ibu rumah tngga, Tokoh Masyarakat (pengurus RW).

Untuk memperoleh data atau informan yang lebih signifikan dalam pengumpulan data peneliti memakai Purposive sampling yang merupakan kelompok kunci (key areas) yakni memilih dan menentukan masyarakat yang berada di daerah aliran sungai konto dan dilanjutkan dengan teknik snow ball samplingdengan jumlah informan 10 orang. Snow ball sampling merupakan pelabelan terhadap suatu aktivitas ketika peneliti mengumpulkan data dari satu responden berpindah ke responden yang lain yang memenuhi kriteria, melalui wawancara mendalam (intensive, indept- interview) dan berhenti ketika tidak ada informasi baru lagi, terjadi replikasi atau pengulangan variasi informasi, mengalami titik jenuh-informasi yang diberikan oleh informan tersebut sebelumnya. Hamidi (2008:83).


(24)

11 3. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini di Dusun Kedungrejo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang yang merupakan salah satu daerah di kabupaten Malang yang potensi rawan bencana banjir dan tanah longsor dengan pertimbangan bahwa Dusun Kedungrejo berada pada letak geografis diantara Desa Bendosari yang juga memiliki posisi sungai dengan ketinggian plengsengan 2 m dari air sungai.

G. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian, peneliti menggunakan Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan pada masyarakat Daerah Aliran Sungai Konto di Dusun Kedungrejo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.

a. Observasi

Metode observasi digunakan pada penelitian ini dianggap cukup relevan kaitannya dengan pengumpulan data atau fakta yang tidak mungkin dikumpukan melalui metode yang lain. Dengan metode observasi peneliti dapat mengamati peristiwa atau kegiatan yang sebenarnya, Sanapiah Faisal (1990:77) mengatakan ada tiga elemen utama yang dapat diobservasi sehubungan dengan situasi sosial yakni :

a. Lokasi atau fisik tempat situasi sosial berlangsung.

b. Manusia-manusia pelaku atau actor yang menduduki status tertentu dan memainkan peranan-peranan tertentu.

c. Kegiatan atau aktivitas para pelaku pada lokasi atau tempat berlangsung sesuatu situasi sosial.


(25)

12 Dalam penelitian ini peneliti melakukan teknik observasi langsung kepada masyarakat dengan pengamatan yang jelas dan saling mengetahui sehingga subyek dengan sukarela memberikan kesempatan untuk mengamati peristiwa yang terjadi. Adapun Sasaran Obsevasi :

1) Keadaan tata ruang jarak antara rumah dengan Sungai Konto 2) Struktur rumah

3) Kepedulian terhadap ekologis alam melalui penghijauan 4) Sistem pembuangan sampah

5) Aktivitas para pelaku (actor) b. Interview (Wawancara)

Esterberg (2002) mendefinisikan interview sebagai berikut:“a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction ofmeaning about a particular topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang atau untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu (Sugiyono:2008-231)

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara mendalam (in depth interview) dan dilakukan secara langsung kepada masyarakat Daerah Aliran Sungai Konto tentang Makna Bencana Alam. Pada metode interview/wawancara peneliti ingin mengetahui atau menemukan permasalahan secara terbuka, dimana responden atau pihak yag diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya, dimana peneliti mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan


(26)

13 informan. Interview penelitian ini dilakukan tanpa menyusun daftar pertanyaan yang ketat bersifat fleksibel dan tidak berstruktur, menggunakan pedoma-pedoman tertentu dengan pertanyaan-pertanyaan secara lebih bebas dan tidak terikat namun terfokus pada penelitian .

c. Dokumentasi

Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dari dokumen-dokumen yang sudah ada atau catatan-catatan, foto dokumentasi dan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan keperluan tercapainya tujuan penelitian dan sebagai sumber kesempurnaan penelitian tentang “makna bencana alam bagi masyarakat Dusun Kedungrejo”

H. Teknik Analisa Data

Untuk mengetahui kredibilitas data dalam penulisan ini digunakan teknik pemeriksaan kecukupan refansial. Data–data yang tidak direncanakan dalam penelitian, disimpan dan digunakan dalam analisis hasil penelitian. Data–data tersebut berasal dari observasi, wawancara serta dokumentasi. Data– data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan metode diskriptif kualitatif yaitu dengan cara menggambarkan dan menjelaskan permasalahan secara terperinci. Pada data yang diperoleh kemudian disusun dengan aturan–aturan dan analisa sedemikian sehingga memperindah bahasan (Surhasimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratek, Jakarta : Rineka Cipta, 2000, Hlm,68). Di dalam menetapkan suatu analisa dalam penelitian ini menggunakan tiga tahap yaitu: display data


(27)

14 (pengambilan data), reduksi data (pengolaan data) dan conclusion data (kesimpulan) sehingga didapatkan data yang valid.

Teknik analisa data merupakan langkah terakhir sebelum menarik kesimpulan, untuk itu teknik analisa data sangat diperlukan dalam penelitian untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh. Alasan penulis menggunakan deskriptif kualitatif karena metode ini menggambarkan Makna Bencana Alam. Setelah data dianalisa dengan metode diskriptif kualitatif selanjutnya dibahas permasalahan tersebut hingga ada pada suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif model analisis interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1984), melalui 4 tahap:

a. Pengumpulan Data

Kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari subjek penelitian yang ada relevansinya dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian. Untuk mengumpulkan data peneliti melakukan observasi terus terang atau tersamar, wawancara dengan subyek penelitian, serta melakukan dokumentasi. Dalam mengumpulkan data penelitian akan melakukan observasi tentang Makna Bencana AlamBagi Masyarakat daerah aliran Sungai Konto. Peneliti juga melakukan wawancara dengan subyek penelitian mengenai Makna Bencana Alama pada Masyarakat, serta peneliti juga melakukan dokumentasi sebagai data tambahan.


(28)

15 b. Reduksi Data

Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada penyederhanaan, keabstrakan dan tranfromasi data awal yang muncul dari catatan lapangan. Peneliti mengedit data dengan cara memilih bagian data untuk dikode, dipakai, dan yang diringkas, serta dimasukan dalam kategori yang diteliti. Reduksi data dilakukan secara terus menerus selama penelitian di lakukan. Pada tahap ini peneliti mereduksi data sesuai dengan indikator– indikator yang sudah di tentukan oleh peneliti yakni dengan cara memilah– milah data yang nantinya akan dibuat sebagai perbandingan yakni Makna Bencana Alam pada Masyarakat daerah aliran Sungai Konto.

c. Penyajian Data

Sekumpulan data yang terorganisir sehingga dapat memberi deskripsi menuju penarikan kesimpulan. Penyajian data harus mempunyai relevansi yang kuat dengan perumusan masalah secara keseluruhan dan disajikan secara sistematis. Dalam penyajian data penelitian akan menyajikan semua data–data yang diperoleh untuk menjawab dalam rumusan masalah dan tentunya ada kesesuaian rumusan masalah dan penyajian data yang diperoleh.


(29)

16 d. Penarikan Kesimpulan

Proses penarikan kesimpulan merupakan bagian penting dari kegiatan penelitian karena merupakan kesimpulan dari penelitian. Proses penarikan kesimpulan ini dimaksudkan untuk menganilis, mencari, makna dari data yang ada sehingga dapat ditemukan dalam penelitian yang telah dilakukan. Pada tahap ini, data–data dari hasil dari pengumpulan, reduksi dan pengajian data akan ditarik kesimpulan bagaimana makna bencana alam bagi masyarakat daerah aliran Sungai Konto di Dusun Kedungrejo, Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.

Skema 1.1

Model Analisa Interaktif Dari Miles dan Huberman

Sumber : Miles dan Huberman

Penyajian data Pengumpula

n data

Kesimpulan Reduksi data


(1)

11 3. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini di Dusun Kedungrejo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang yang merupakan salah satu daerah di kabupaten Malang yang potensi rawan bencana banjir dan tanah longsor dengan pertimbangan bahwa Dusun Kedungrejo berada pada letak geografis diantara Desa Bendosari yang juga memiliki posisi sungai dengan ketinggian plengsengan 2 m dari air sungai.

G. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian, peneliti menggunakan Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan pada masyarakat Daerah Aliran Sungai Konto di Dusun Kedungrejo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.

a. Observasi

Metode observasi digunakan pada penelitian ini dianggap cukup relevan kaitannya dengan pengumpulan data atau fakta yang tidak mungkin dikumpukan melalui metode yang lain. Dengan metode observasi peneliti dapat mengamati peristiwa atau kegiatan yang sebenarnya, Sanapiah Faisal (1990:77) mengatakan ada tiga elemen utama yang dapat diobservasi sehubungan dengan situasi sosial yakni :

a. Lokasi atau fisik tempat situasi sosial berlangsung.

b. Manusia-manusia pelaku atau actor yang menduduki status tertentu dan memainkan peranan-peranan tertentu.

c. Kegiatan atau aktivitas para pelaku pada lokasi atau tempat berlangsung sesuatu situasi sosial.


(2)

12 Dalam penelitian ini peneliti melakukan teknik observasi langsung kepada masyarakat dengan pengamatan yang jelas dan saling mengetahui sehingga subyek dengan sukarela memberikan kesempatan untuk mengamati peristiwa yang terjadi. Adapun Sasaran Obsevasi :

1) Keadaan tata ruang jarak antara rumah dengan Sungai Konto 2) Struktur rumah

3) Kepedulian terhadap ekologis alam melalui penghijauan 4) Sistem pembuangan sampah

5) Aktivitas para pelaku (actor) b. Interview (Wawancara)

Esterberg (2002) mendefinisikan interview sebagai berikut:“a meeting of two

persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction ofmeaning about a particular topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang atau untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu (Sugiyono:2008-231)

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara mendalam (in depth interview) dan dilakukan secara langsung kepada masyarakat Daerah Aliran Sungai Konto tentang Makna Bencana Alam. Pada metode interview/wawancara peneliti ingin mengetahui atau menemukan permasalahan secara terbuka, dimana responden atau pihak yag diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya, dimana peneliti mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan


(3)

13 informan. Interview penelitian ini dilakukan tanpa menyusun daftar pertanyaan yang ketat bersifat fleksibel dan tidak berstruktur, menggunakan pedoma-pedoman tertentu dengan pertanyaan-pertanyaan secara lebih bebas dan tidak terikat namun terfokus pada penelitian .

c. Dokumentasi

Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dari dokumen-dokumen yang sudah ada atau catatan-catatan, foto dokumentasi dan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan keperluan tercapainya tujuan penelitian dan sebagai sumber kesempurnaan penelitian tentang “makna bencana alam bagi masyarakat Dusun Kedungrejo”

H. Teknik Analisa Data

Untuk mengetahui kredibilitas data dalam penulisan ini digunakan teknik pemeriksaan kecukupan refansial. Data–data yang tidak direncanakan dalam penelitian, disimpan dan digunakan dalam analisis hasil penelitian. Data–data tersebut berasal dari observasi, wawancara serta dokumentasi. Data– data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan metode diskriptif kualitatif yaitu dengan cara menggambarkan dan menjelaskan permasalahan secara terperinci. Pada data yang diperoleh kemudian disusun dengan aturan–aturan dan analisa sedemikian sehingga memperindah bahasan (Surhasimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratek, Jakarta : Rineka Cipta, 2000, Hlm,68). Di dalam menetapkan suatu analisa dalam penelitian ini menggunakan tiga tahap yaitu: display data


(4)

14 (pengambilan data), reduksi data (pengolaan data) dan conclusion data (kesimpulan) sehingga didapatkan data yang valid.

Teknik analisa data merupakan langkah terakhir sebelum menarik kesimpulan, untuk itu teknik analisa data sangat diperlukan dalam penelitian untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh. Alasan penulis menggunakan deskriptif kualitatif karena metode ini menggambarkan Makna Bencana Alam. Setelah data dianalisa dengan metode diskriptif kualitatif selanjutnya dibahas permasalahan tersebut hingga ada pada suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif model analisis interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1984), melalui 4 tahap:

a. Pengumpulan Data

Kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari subjek penelitian yang ada relevansinya dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian. Untuk mengumpulkan data peneliti melakukan observasi terus terang atau tersamar, wawancara dengan subyek penelitian, serta melakukan dokumentasi. Dalam mengumpulkan data penelitian akan melakukan observasi tentang Makna Bencana AlamBagi Masyarakat daerah aliran Sungai Konto. Peneliti juga melakukan wawancara dengan subyek penelitian mengenai Makna Bencana Alama pada Masyarakat, serta peneliti juga melakukan dokumentasi sebagai data tambahan.


(5)

15 b. Reduksi Data

Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada penyederhanaan, keabstrakan dan tranfromasi data awal yang muncul dari catatan lapangan. Peneliti mengedit data dengan cara memilih bagian data untuk dikode, dipakai, dan yang diringkas, serta dimasukan dalam kategori yang diteliti. Reduksi data dilakukan secara terus menerus selama penelitian di lakukan. Pada tahap ini peneliti mereduksi data sesuai dengan indikator– indikator yang sudah di tentukan oleh peneliti yakni dengan cara memilah– milah data yang nantinya akan dibuat sebagai perbandingan yakni Makna Bencana Alam pada Masyarakat daerah aliran Sungai Konto.

c. Penyajian Data

Sekumpulan data yang terorganisir sehingga dapat memberi deskripsi menuju penarikan kesimpulan. Penyajian data harus mempunyai relevansi yang kuat dengan perumusan masalah secara keseluruhan dan disajikan secara sistematis. Dalam penyajian data penelitian akan menyajikan semua data–data yang diperoleh untuk menjawab dalam rumusan masalah dan tentunya ada kesesuaian rumusan masalah dan penyajian data yang diperoleh.


(6)

16 d. Penarikan Kesimpulan

Proses penarikan kesimpulan merupakan bagian penting dari kegiatan penelitian karena merupakan kesimpulan dari penelitian. Proses penarikan kesimpulan ini dimaksudkan untuk menganilis, mencari, makna dari data yang ada sehingga dapat ditemukan dalam penelitian yang telah dilakukan. Pada tahap ini, data–data dari hasil dari pengumpulan, reduksi dan pengajian data akan ditarik kesimpulan bagaimana makna bencana alam bagi masyarakat daerah aliran Sungai Konto di Dusun Kedungrejo, Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.

Skema 1.1

Model Analisa Interaktif Dari Miles dan Huberman

Sumber : Miles dan Huberman

Penyajian data Pengumpula

n data

Kesimpulan Reduksi data