INTERVENSI SOSIAL PADA PROSES PEMBENTUKAN KELOMPOK SOSIAL DI PEDESAAN (Studi Evaluatif pada Pendampingan Yayasan Daya Pertiwi dalam Pembentukan Kelompok Usaha Mikro di Desa Resapombo Kecamatan Doko Kabupaten Blitar)
INTERVENSI SOSIAL PADA PROSESPEMBENTUKAN KELOMPOK
SOSIAL DI PEDESAAN(Studi Evaluatif pada Pendampingan Yayasan
Daya Pertiwi dalamPembentukan Kelompok Usaha Mikro di Desa
ResapomboKecamatan Doko Kabupaten Blitar)
Oleh: HIDAYATULLAH ( 01240011 )
Sociology
Dibuat: 2006-06-05 , dengan 3 file(s).
Keywords: INTERVENSI SOSIAL
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) adalah bagian yang tak terpisahkan dari dinamika politik
dan ekonomi masyarakat Indonesia saat ini. Bentuk aktivitas LSM yang cukup mendapat
perhatian adalah program-program pemberdayaan dan pendampingan masyarakat pedesaan yang
bertujuan menjadikan masyarakat lebih berdaya dan tidak tergantung sepenuhnya terhadap
pihak-pihak diluar dirinya. Yayasan Daya Pertiwi (YDP) adalah salah satu LSM yang telah
melakukan pendampingan terhadap pembentukan kelompok usaha mikro pada masyarakat
pedesaan. Untuk melihat seberapa jauh intervensi sosial melalui program pendampingan YDP
pada masyarakat pedesaan maka penelitian ini juga diorientasikan pada metode evaluasi program
tersebut.
Penelitian evaluatif-kualitatif ini juga bertujuan untuk mengetahui bentuk intervensi sosial atau
program pendampingan dalam proses pembentukan kelompok usaha mikro serta tanggapan
anggota kelompok terhadap proses pendampingan kelompoknya. Sedangkan lokasi penelitian
berada di Desa Resapombo Kecamatan Doko Kabupaten Blitar sebagai tempat pelaksanaan
program pendampingan YDP dalam pembentukan kelompok usaha mikro.
Penelitian ini menggunakan teknik analisa matriks pengaruh eksplanatori. Yaitu teknik analisa
yang mencoba menjelaskan hasil akhir program pendampingan YDP pada pembentukan
kelompok usaha mikro dengan langkah-langkah: (1) membangun sajian matriks yang terdiri
tujuan program, kategori situasi dan dimensi waktu; (2) memasukkan data atau segala perubahan
spesifik yang sudah diverifikasi dengan frasa singkat ke dalam matriks; (3) menganalisis data
dalam matriks.
Proses pendampingan YDP dalam pembentukan kelompok usaha mikro di Desa Resapombo
Kecamatan Doko Kabupaten Blitar menggunakan empat pendekatan umum: membangun
kesadaran individual, membangun kesadaran kelompok, pendekatan proses, dan pendekatan pola
hubungan konsultatif. Sedangkan tanggapan anggota kelompok pada proses pendampingan
kelompoknya memiliki muatan evaluatif yang mengacu pada tujuh indikator kualitatif yang
dapat dikategorikan kedalam tiga kriteria umum: sangat baik, cukup baik, dan kurang baik.
Kriteria sangat baik dapat dilihat pada tanggapan pada aspek-aspek: kemampuan sosio-ekonomi,
kemampuan politik, dan transfer pengetahuan. Kriteria cukup baik dapat dilihat dari sejumlah
jawaban anggota pada aspek: kemampuan personal, kemampuan interpersonal, dan kualitas
pendampingan. Sedangkan tanggapan yang menunjukkan kriteria kurang baik hanya pada aspek
kemandirian.
Abstract
Non-Governmental Organization (NGO) is an integral part of political and economic dynamics
of Indonesian society today. Form of NGO activities that enough attention is the empowerment
programs and rural community assistance aimed at making communities more empowered and
not depend entirely on the parties beyond himself. Daya Pertiwi Foundation (YDP) is one of the
NGOs that have made assistance to the establishment of micro enterprises in rural communities.
To see how far social intervention through YDP mentoring programs in rural communities, this
study also oriented to the program evaluation methods.
Qualitative evaluative research also aims to determine the form of social intervention or
mentoring programs in the process of establishing micro-enterprises and response group member
advisory group to the process group. While the study sites located in the village of Doko
Resapombo Blitar District as a place of execution YDP mentoring program in the formation of
micro-enterprise groups.
This study uses explanatory influence matrix analysis techniques. That analysis techniques that
try to explain the end result YDP mentoring program on micro-enterprise group formation with
the steps: (1) build a matrix dish consisting program objectives, the categories of situations and
the dimension of time, (2) inputting data or any specific changes that have been verified with a
short phrase into the matrix, (3) analyze the data in the matrix.
YDP mentoring process in the formation of micro-enterprise groups in the village of Doko Blitar
District Resapombo use four general approaches: build individual awareness, build awareness of
the group, process approach, and consultative approach to relationship pattern. While responses
to the process of mentoring group members the group has a charge that refers to the seven
evaluative qualitative indicators that can be categorized into three general criteria: excellent,
pretty good, and less good. The criteria are very well can be seen in response to the following
aspects: socio-economic ability, political skills, and knowledge transfer. Criteria are good
enough can be seen from a number of answers to members on aspects: personal skills,
interpersonal skills, and quality of mentoring. While the responses indicate unfavorable criteria
only on aspects of self-reliance.
SOSIAL DI PEDESAAN(Studi Evaluatif pada Pendampingan Yayasan
Daya Pertiwi dalamPembentukan Kelompok Usaha Mikro di Desa
ResapomboKecamatan Doko Kabupaten Blitar)
Oleh: HIDAYATULLAH ( 01240011 )
Sociology
Dibuat: 2006-06-05 , dengan 3 file(s).
Keywords: INTERVENSI SOSIAL
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) adalah bagian yang tak terpisahkan dari dinamika politik
dan ekonomi masyarakat Indonesia saat ini. Bentuk aktivitas LSM yang cukup mendapat
perhatian adalah program-program pemberdayaan dan pendampingan masyarakat pedesaan yang
bertujuan menjadikan masyarakat lebih berdaya dan tidak tergantung sepenuhnya terhadap
pihak-pihak diluar dirinya. Yayasan Daya Pertiwi (YDP) adalah salah satu LSM yang telah
melakukan pendampingan terhadap pembentukan kelompok usaha mikro pada masyarakat
pedesaan. Untuk melihat seberapa jauh intervensi sosial melalui program pendampingan YDP
pada masyarakat pedesaan maka penelitian ini juga diorientasikan pada metode evaluasi program
tersebut.
Penelitian evaluatif-kualitatif ini juga bertujuan untuk mengetahui bentuk intervensi sosial atau
program pendampingan dalam proses pembentukan kelompok usaha mikro serta tanggapan
anggota kelompok terhadap proses pendampingan kelompoknya. Sedangkan lokasi penelitian
berada di Desa Resapombo Kecamatan Doko Kabupaten Blitar sebagai tempat pelaksanaan
program pendampingan YDP dalam pembentukan kelompok usaha mikro.
Penelitian ini menggunakan teknik analisa matriks pengaruh eksplanatori. Yaitu teknik analisa
yang mencoba menjelaskan hasil akhir program pendampingan YDP pada pembentukan
kelompok usaha mikro dengan langkah-langkah: (1) membangun sajian matriks yang terdiri
tujuan program, kategori situasi dan dimensi waktu; (2) memasukkan data atau segala perubahan
spesifik yang sudah diverifikasi dengan frasa singkat ke dalam matriks; (3) menganalisis data
dalam matriks.
Proses pendampingan YDP dalam pembentukan kelompok usaha mikro di Desa Resapombo
Kecamatan Doko Kabupaten Blitar menggunakan empat pendekatan umum: membangun
kesadaran individual, membangun kesadaran kelompok, pendekatan proses, dan pendekatan pola
hubungan konsultatif. Sedangkan tanggapan anggota kelompok pada proses pendampingan
kelompoknya memiliki muatan evaluatif yang mengacu pada tujuh indikator kualitatif yang
dapat dikategorikan kedalam tiga kriteria umum: sangat baik, cukup baik, dan kurang baik.
Kriteria sangat baik dapat dilihat pada tanggapan pada aspek-aspek: kemampuan sosio-ekonomi,
kemampuan politik, dan transfer pengetahuan. Kriteria cukup baik dapat dilihat dari sejumlah
jawaban anggota pada aspek: kemampuan personal, kemampuan interpersonal, dan kualitas
pendampingan. Sedangkan tanggapan yang menunjukkan kriteria kurang baik hanya pada aspek
kemandirian.
Abstract
Non-Governmental Organization (NGO) is an integral part of political and economic dynamics
of Indonesian society today. Form of NGO activities that enough attention is the empowerment
programs and rural community assistance aimed at making communities more empowered and
not depend entirely on the parties beyond himself. Daya Pertiwi Foundation (YDP) is one of the
NGOs that have made assistance to the establishment of micro enterprises in rural communities.
To see how far social intervention through YDP mentoring programs in rural communities, this
study also oriented to the program evaluation methods.
Qualitative evaluative research also aims to determine the form of social intervention or
mentoring programs in the process of establishing micro-enterprises and response group member
advisory group to the process group. While the study sites located in the village of Doko
Resapombo Blitar District as a place of execution YDP mentoring program in the formation of
micro-enterprise groups.
This study uses explanatory influence matrix analysis techniques. That analysis techniques that
try to explain the end result YDP mentoring program on micro-enterprise group formation with
the steps: (1) build a matrix dish consisting program objectives, the categories of situations and
the dimension of time, (2) inputting data or any specific changes that have been verified with a
short phrase into the matrix, (3) analyze the data in the matrix.
YDP mentoring process in the formation of micro-enterprise groups in the village of Doko Blitar
District Resapombo use four general approaches: build individual awareness, build awareness of
the group, process approach, and consultative approach to relationship pattern. While responses
to the process of mentoring group members the group has a charge that refers to the seven
evaluative qualitative indicators that can be categorized into three general criteria: excellent,
pretty good, and less good. The criteria are very well can be seen in response to the following
aspects: socio-economic ability, political skills, and knowledge transfer. Criteria are good
enough can be seen from a number of answers to members on aspects: personal skills,
interpersonal skills, and quality of mentoring. While the responses indicate unfavorable criteria
only on aspects of self-reliance.