PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGK.
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK)TERHADAP PETERNAK DOMBA
PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARIKECAMATANBANTARUJEG
KABUPATENMAJALENGKA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Departemen Pendidikan Luar Sekolah
Oleh :
PungkyAnugrahPamungkas 1102195
DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
2015
(2)
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK)TERHADAP PETERNAK DOMBA
PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARIKECAMATANBANTARUJEG
KABUPATEN MAJALENGKA
Oleh
PungkyAnugrahPamungkas
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas IlmuPendidikan
© PungkyAnugrahPamungkas 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
(4)
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Pungky Anugrah Pamungkas. “Program Pendampingan oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) terhadap Peternak Domba pada Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka”. Program pendampingan merupakan program yang dibentuk oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang dikelola oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan masyarakat. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan peneliti terhadap program pendampingan pada pemberdayaan masyarakat di Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan hasil pada program pendampingan oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) terhadap peternak domba pada KUBE di Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya mengenai konsep pemberdayaan masyarakat, konsep manajemen program, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), konsep pendampingan, dan konsep Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dan alat pengumpul data adalah pedoman wawancara dan pedoman observasi. Subjek penelitian ini terdiri dari satu pendamping, satu ketua, satu bendahara, satu sekretaris, dua anggota KUBE dan dua orang triangulan pada program pendampingan. Teknik analisis data yang dilakukan adalah reduksi data, penyajian data/display data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai perencanaan program pendampingan sesuai dengan mekanisme perencanaan yang telah ditetapkan, dimulai dari identifikasi potensi, dokumentasi kebutuhan dan penetapan jenis usaha. Pelaksanaan pendampingan sesuai dengan perencanaan, yaitu mengembangkan jenis usaha, perawatan, dan pengolahan pupuk kandang. Evaluasi program pendampingan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali dengan metode diskusi dan pemecahan masalah bersama. Hasil program pendampingan pada penelitian ini diantaranya berkaitan dengan kecakapan yang memuat aspek pengetahuan, keterampilan dan sosial, kemandirian serta ekonomi.
Kata Kunci : Pendampingan, Pemberdayaan, Kelompok Usaha Bersama, Tenaga
(5)
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Pungky Anugrah Pamungkas. “Accompaniment program of Tenaga Kerja Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) toward sheep’s breeder in Kelompok Usaha Bersama (KUBE) at Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka”. Accompaniment program is a program which is created by Dinas Sosial Tenaga Kerja and Transmigration that is managed by Teaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) to decreasepoverty society. Background of the reseach is curiosity of researcher toward accompaniment program at community empowerment Kelompok Usaha Bersama (KUBE). The purposes of the research are to describe planning, implementation, evaluation and also to describe the result to. Accompaniment program of Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) toward sheep’s breeder in Kelompok Usaha Bersama (KUBE) at Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka. The basic theories that had chosen in this research are empowerment program community concept, management program, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), accompaniment concept and Kelompok Usaha Bersama (KUBE) concept. This research is using describe research method eith qualitative approach, whereas the main instrument of collecting data is interview orientation and observation orientation. The subject who become data resource consist of an accompaniment, a chairman, a treasurer, a secretary two member of KUBE and two triangulan at accompaniment program. Technique of data analysis which has done in this research are data reduction, display, conclution and verification. The result of research about planning, which developed a type of business, treatment and processing of manure. The evaluation accompaniment program is conducted every 3 months through discuss method and problem solving. The result of accompaniment program in this research are about powess at knowledge aspect, skills and social an economic.
Key Word : Accompaniment, Empowerment, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan and Kelompok Usaha Bersama.
(6)
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ...Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ...Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMAKASIH ...Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ...Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... 1
DAFTAR TABEL ...Error! Bookmark not defined. DAFTAR BAGAN ...Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ...Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ...Error! Bookmark not defined. BAB IPENDAHULUAN...Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. B. Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. D. Pertanyaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. F. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. G. Sistematika Penulisan ... Error! Bookmark not defined.
BAB IIKAJIAN PUSTAKA ...Error! Bookmark not defined.
A. Konsep Pemberdayaan ... Error! Bookmark not defined. 1. Definisi Pemberdayaan... Error! Bookmark not defined. 2. Tujuan Pemberdayaan ... Error! Bookmark not defined. 3. Proses Pemberdayaan ... Error! Bookmark not defined. 4. Unsur-Unsur Pemberdayaan ... Error! Bookmark not defined. 5. Strategi Pemberdayaan ... Error! Bookmark not defined. B. Konsep Manajemen ... Error! Bookmark not defined. 1. Konsep Perencanaan ... Error! Bookmark not defined. 2. Konsep Pelaksanaan ... Error! Bookmark not defined. 3. Konsep Evaluasi... Error! Bookmark not defined. C. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) .. Error! Bookmark not defined.
(7)
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pengertian TKSK ... Error! Bookmark not defined. 2. Tugas dan Tanggung Jawab TKSK ... Error! Bookmark not defined. 3. Fungsi TKSK ... Error! Bookmark not defined. D. Konsep Pendampingan ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Pendampingan ... Error! Bookmark not defined. 2. Tujuan Pendampingan ... Error! Bookmark not defined. 3. Proses Pendampingan ... Error! Bookmark not defined. E. Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian KUBE ... Error! Bookmark not defined. 2. Tujuan dan Sasaran KUBE ... Error! Bookmark not defined. 3. Proses Pembentukan KUBE ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN ...Error! Bookmark not defined.
A. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Tahap persiapan ... Error! Bookmark not defined. 2. Tahap pelaksanaan ... Error! Bookmark not defined. 3. Tahap pelaporan ... Error! Bookmark not defined. B. Informan dan Tempat Penelitian... Error! Bookmark not defined. 1. Informan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 2. Tempat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. D. Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...Error! Bookmark not defined.
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Geografis Kecamatan Bantarujeg ... Error! Bookmark not defined. 2. Profil KUBE Babakan Asih ... Error! Bookmark not defined. B. Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Identitas Informan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 2. Pendapat Informan ... Error! Bookmark not defined. C. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB VSIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASIError! Bookmark not defined.
A. Simpulan ... Error! Bookmark not defined. B. Implikasi ... Error! Bookmark not defined. C. Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.
(8)
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
(9)
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemiskinan menjadi satu tantangan serius yang harus dihadapi Indonesia. Kemiskinan diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya dan meningkatkan kualitas hidupnya. Sedangkan fakir miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan/atau mempunyai mata pencaharian tetapi tidak mempunya kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupan dirinya dan/atau keluarganya (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2011 pasal 1 ayat 1 Tentang Penanganan Fakir Miskin). Berbagai upaya dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan, namun angka kemiskinan tidak berkurang secara signifikan. Persentase jumlah penduduk miskin pada tahun 2014 mencapai 11,25% atau 28,28 juta jiwa dan mengalami tambahan jumlah penduduk miskin sekitar 1,9 juta jiwa pada tahun 2015. Jumlah angka kemiskinan di Kabupaten Majalengka mencapai 108.422 keluarga atau 308.428 jiwa. Di Kecamatan Bantarujeg sendiri terdapat 4.981 keluarga atau 13.791 jiwa.
Permasalahan kemiskinan ini menjadi salah satu tolok ukur Indeks Pembangunan Masyarakat. Sektor pembangunan nasional yang menjadi Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) diantaranya pada bidang pendidikan, kesehatan dan perekonomian. Dimana kemiskinan tersebut menjadi permasalahan pada bidang perekonomian.
Pada bidang perekonomian tersebut mencakup beberapa sektor, salah satunya sektor peternakan. Hal ini sesuai dengan wilayah Indonesia yang memiliki potensi dan mayoritas masyarakat bermata pencaharian di bidang peternakan, setelah pertanian. Upaya dalam mengentaskan kemiskinan, korelasi yang paling dekat adalah dengan peningkatan pendapatan keluarga. Dalam konteks peningkatan pendapatan keluarga ini, sektor peternakan menjadi salah satu landasan dalam pengentasan kemiskinan tersebut.
(10)
2
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 6 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan menyatakan bahwa :
“Peternakan diselenggarakan dengan tujuan untuk: mencukupi kebutuhan
rakyat akan protein-hewani dan lain-lain bahan, yang berasal dari ternak yang bermutu tinggi; mewujudkan terbentuknya dan perkembangannya industri dan perdagangan bahan-bahan, yang berasal dari ternak; mempertinggi penghasilan dan taraf hidup rakyat terutama rakyat petani-peternak; mencukupi kebutuhan akan tenaga pembantu bagi usaha pertanian dan pengangkutan; mempertinggi daya-guna tanah”.
Jenis ternak dalam usaha peternakan terbagi menjadi tiga yaitu ternak ruminansia, non ruminansia, dan unggas. Ternak ruminansia adalah ternak yang pakan utamanya berupa hijauan seperti rumput dan dedaunan, misalnya sapi perah, sapi potong, kambing, dan domba. Ternak non ruminansia adalah ternak yang pakan utamanya berupa biji, sayuran, dan umbi, misalnya babi dan kelinci. Ternak unggas adalah ternak yang makanan pokoknya adalah biji-bijian seperti jagung, gandum, dan beras.
Banyak permasalahan yang dihadapi saat ini dalam pembangunan peternakan di daerah, antara lain mencakup : masih lemah dan rendahnya tingkat penerapan teknologi seperti banyaknya peternak yang menggunakan cara tradisional dalam bidang peternakan, lemahnya administrasi kelembagaan, rendahnya partisipasi masyarakat, berorientasi proyek dan bersifat top-down.
Beberapa solusi yang dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut salah satunya dengan dilaksanakan suatu program pemberdayaan masyarakat, dalam hal ini adalah melakukan program pemberdayaan dalam bidang peternakan. Melalui pemberdayaan masyarakat diharapkan dapat mengentaskan kemiskinan karena melalui program yang bersifat bottom-up planning, desentralistik, adanya partisipasi masyarakat yang tinggi, berorientasi tujuan serta adanya peran Lembaga Swadaya Masyarakat yang besar. Pemberdayaan peternakan adalah salah satu bagian dari program pengembangan masyarakat berpenghasilan rendah guna menghidupkan potensi lokal masyarakat yang berbasis peternakan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, khususnya di daerah pedesaan. Pendekatan usaha dalam pemberdayaan peternakan salah satunya
(11)
3
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melalui pola usaha kemitraan dengan jenis kegiatan pembibitan dan pembudidayaan ternak domba, dimana ternak domba merupakan usaha ternak ruminansia, selain itu pula dengan melakukan kegiatan pengelolaan limbah ternak domba yang selama ini belum dimanfaatkan oleh para peternak.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2009 pasal 4 menyebutkan bahwa Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan kesejahteraan sosial dan dalam Pasal 5 ayat satu (1) Penyelenggaraan kesejahteraan sosial ditujukan kepada perseorangan; keluarga; kelompok; dan/atau masyarakat serta dalam ayat dua (2) menyebutkan bahwa penyelenggaraan kesejahteraan sosial diprioritaskan kepada mereka yang memiliki kehidupan yang tidak layak secara kemanusiaan dan memiliki kriteria masalah sosial diantaranya karena kemiskinan; ketelantaran; kecacatan; keterpencilan; dan ketunaan sosial.
Kementrian sosial telah melaksanakan program pemberdayaan melalui mekanisme Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial. Dengan mekanisme tersebut diharapkan proses pemberdayaan bagi fakir miskin tidak lagi menempatkan sasaran pemberdayaan sebagai objek, melainkan subjek yang ikut melaksanakan program tersebut. Kementrian sosial merealisasikan program pemberdayaan tersebut melalui program Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Pada program tersebut, Kementrian Sosial memfasilitasi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dalam melakukan pendampingan pemberdayaan. TKSK merupakan lembaga di bawah naungan kementrian sosial yang berada di tingkat kecamatan. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) adalah seseorang yang diberi tugas untuk melaksanakan pendampingan sosial dalam Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di tingkat kecamatan, sebagai tenaga relawan yang direkrut dari unsur Karang Taruna dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) atas dasar kesukarelawan dan keikhlasan untuk mengabdi. Program yang dilaksanakan TKSK tiap kecamatan berbeda. Salah satu TKSK yang berada di Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka memiliki program pendampingan pemberdayaan dalam bidang peternakan domba.
(12)
4
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam prakteknya TKSK Bantarujeg dapat memfasilitasi dalam hal pembinaan teknis budidaya usaha ternak sampai kepada teknis pembibitan domba dan pengelolaan hasil produksi ternak domba berupa daging domba dan pupuk, selain itu juga TKSK Bantarujeg dapat dijadikan sebagai sasaran penelitian, penyuluhan dan pengembangan sumber daya manusia. Proses pemberdayaan peternakan domba tersebut dilakukan pada Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Babakan Asih Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg. KUBE merupakan kelompok usaha binaan TKSK Bantarujeg yang memiliki program di bidang peternakan domba.
Kecamatan Bantarujeg merupakan salah satu kecamatan yang strategis dan memiliki potensi yang besar baik sumber daya alam maupun sumber daya sumber daya manusianya. Kecamatan Bantarujeg terdiri dari bukit dan pesawahanan dimana rumput yang menjadi pakan utama terrnak domba sangat berlimpah. Latar belakang masyarakat Kecamatan Bantarujeg yang sebagian besar terdiri dari petani dan peternak sudah memiliki kemampuan secara turun temurun dalam beternak domba menjadi faktor pendukung keberhasilan KUBE dalam mengembangkan dan meningkatkan hasil produksinya. Hasil produksi tersebut tidak hanya dipasarkan di Kecamatan Bantarujeg tetapi juga sudah dipasarkan keluar kecamatan.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti berupaya melakukan penelitian mengenai : Program Pendampingan oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Terhadap Peternak Domba Pada Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Di Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka.
B. Identifikasi Masalah
Dalam sebuah penelitian perlu adanya identifikasi yang dimaksudkan agar permasalahan di lapangan dapat diuraikan dan memudahkan peneliti dalam penelitian selanjutnya. Permasalahan yang dihadapi di Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Babakan Asih diantaranya adalah
1. Rendahnya pendidikan anggota karena sebagian besar hanya lulusan pendidikan dasar bahkan ada yang tidak mengenyam bangku sekolah sama sekali
(13)
5
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Anggota tidak memperhatikan segi kesehatan domba yang terlihat dari kondisi sebagian domba yang kotor dan kandangnya yang kurang terawat.
3. Pemeliharaannya yang menggunakan cara tradisional. Karena rendahya pendidikan anggota KUBE, kurangnya kesadaran dalam pemeliharaan serta perawatan dan pelaksanaannya masih menggunakan cara tradisional
4. Dalam proses pemberdayaan dilakukan pendampingan.
5. Pendampingan dilakukan pada peternak domba untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, peneliti merumuskan masalah penelitian mengenai “Bagaimana Program Pendampingan Oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Terhadap Peternak Domba Pada Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Di Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka ?”
D. Pertanyaan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, peneliti dapat menguraikan pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana perencanaan program pendampingan oleh TKSK Bantarujeg terhadap peternak domba pada KUBE Babakan Asih ?
2. Bagaimana pelaksanaan program pendampingan oleh TKSK Bantarujeg terhadap peternak domba pada KUBE Babakan Asih ?
3. Bagaimana evaluasi program pendampingan oleh TKSK Bantarujeg terhadap peternak domba pada KUBE Babakan Asih ?
4. Bagaimana hasil dari program pendampingan oleh TKSK Bantarujeg terhadap peternak domba pada KUBE Babakan Asih ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini diantaranya :
1. Untuk mendeskripsikan perencanaan program pendampingan yang dilakukan oleh TKSK Bantarujeg terhadap peternak domba pada KUBE Babakan Asih.
(14)
6
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan program pendampingan yang dilakukan oleh TKSK Bantarujeg terhadap peternak domba pada KUBE Babakan Asih. 3. Untuk mendeskripsikan evaluasi program pendampingan yang dilakukan oleh
TKSK Bantarujeg terhadap peternak domba pada KUBE Babakan Asih. 4. Untuk mendeskripsikan hasil dari program pendampingan oleh TKSK
Bantarujeg terhadap peternak domba pada KUBE Babakan Asih.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, menambah pengetahuan kepada anggota KUBE, sebagai referensi lembaga Pendidikan Luar Sekolah dalam mengembangkan model pembelajaran pada program yang diselenggarakan di lembaga Pendidikan Luar Sekolah.
2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan dalam pengaplikasian terori yang telah diperoleh, dan pengalaman dalam mengaplikasikan teori di lapangan. b. Bagi pendamping TKSK Bantarujeg
Menjadi referensi dalam meningkatkan profesionalitas dalam profesi. c. Bagi anggota KUBE Babakan Asih
Menambah pengetahuan dan wawasan yang berguna dalam meningkatkan kualitas KUBE.
G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman skripsi maka perlu sistematika penulisan yang merujuk pada pedoman penulisan karya ilmiah UPI (2015, hlm. 16-38) berikut struktur organisasi skripsi:
BAB I Pendahuluan yang berisikan Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Pertanyaan Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan.
(15)
7
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB II Kajian Pustaka. Kajian Pustaka merupakan landasan teori dan gambaran umum mengenai dasar teori penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya mengenai Konsep Pemberdayaan, Konsep Manajemen, Konsep Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Konsep Pendampingan dan Konsep KUBE.
BAB III Metode penelitian. Berisikan Desain Penelitian, Informan dan Tempat Penelitian, Pengumpulan Data dan Analisis Data
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Membahas gambaran umum lokasi penelitian dan mencakup pembahasan hasil yang didapatkan dari pelaksanaan penelitian.
BAB V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi. Berisikan simpulan, implikasi dan rekomendasi sebagai penjelasan terakhir dan penelitian.
(16)
38
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di KUBE Babakan Asihdi Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka dengan melalui beberapa tahap, yaitu :
1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan, peneliti melakukan beberapa persiapan sebelum melakukan penelitian. Hal-hal yang dipersiapkan peneliti diantaranya :
a. Menentukan permasalahan yang akan diteliti. Permasalahan yang diteliti yaitu mengenai program pendampingan terhadap peternak domba pada KUBE Babakan Asih.
b. Memilih lokasi yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian, yakni pada pelaksanaan pendampingan program KUBE Babakan Asih yang berada di Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka.
c. Melakukan studi pendahuluan dan perizinan penelitian melalui observasi awal ke tempat lokasi penelitian, yaitu kepada pendamping TKSK Bantarujeg dan ketua kelompok KUBE Babakan Asih.
d. Menyusun rumusan masalah yaitu pada program pendampingan peternak domba.
e. Melakukan studi kepustakaan dalam mencari dasar teori dalam melaksanakan penelitian.
f. Membuat pedoman observasi dan wawancara untuk memudahkan peneliti mendapatkan informasi.
2. Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan penelitian ke lapangan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam menjawab permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya.Data-data tersebut diperoleh melalui observasi,
(17)
39
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
wawancara, studi dokumentasi dan triangulasi / gabungan. Tahap pelaksanaan ini, peneliti melakukan beberapa hal, yaitu :
a. Wawancara terhadap pendamping TKSK Bantarujeg. b. Wawancara terhadap ketua kelompok KUBE.
c. Wawancara terhadap sekretaris KUBE. d. Wawancara terhadap bendahara KUBE. e. Wawancara terhadap anggota I KUBE. f. Wawancara terhadap anggota II KUBE. g. Wawancara terhadap triangulan I h. Wawancara terhadap triangulan II
i. Mencatat, merekam, dan mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan pendampingan dan penelitian.
j. Menganalisis data yang diperoleh.
3. Tahap pelaporan
Tahap pelaporan yang dilakukan peneliti adalah dengan mengumpulkan semua informasi dan data yang diperoleh, digabungkan / triangulasi dan membuat pelaporan yang sesuai dengan sistematika dalam melaksanakan penelitian.Hasil pelaporan berupa penelitian kualitatif deskriptif secara menyeluruh, luas dan mendalam.
B. Informan dan Tempat Penelitian
Informan dan tempat penelitian digunakan sebagai sumber data untuk mendapatkan informasi yang diperlukan mengenai berbagai halyang perlu diteliti. Partisipan dan tempat penelitian dalam program pemberdayaan ternak domba pada KUBE Babakan Asih di Desa Babakansari sebagai berikut :
1. Informan Penelitian
a. Ase Rulianto S. Pd selaku pendamping TKSK Bantarujeg.
b. Ketua, sekretaris, bendahara, 2 (dua) anggota KUBE Babakan Asih c. 2 (dua) orang triangulan.
(18)
40
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Tempat Penelitian
Observasi dilaksanakan di KUBE Babakan Asih Desa Babakansari RT 012/RW 004 Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka yang merupakan salah satu kelompok yang didampingi TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) dalam upaya pemberdayaan masyarakat pada bidang ternak domba.
C. Teknik Pengumpulan Data
Metode penelitian adalah tahap awal yang harus dilaksanakan oleh peneliti untuk mendapatkan data/informasi pokok dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan pada permasalahan yang menjadi objek / sasaran penelitian.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif.Metode penelitian kualitatif yaitu metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivism, karena digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti berperan sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi / gabungan, analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2009, hlm. 9).Tujuan dari metode penelitian kualitatif yaitu menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif, menemukan teori, menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna.
Menurut Zuriah (2006, hlm. 47) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkanuntuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematisdan akurat mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.Penelitian dengan menggunakan metode ini dilaksanakan untuk menggambarkan / mendeskripsikan situasi keadaan secara objektif.Data yang terkumpul berupa kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka. Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian kualitatif deskriptif terbagi menjadi 3 (tiga) tahap, yaitu pertama tahap orientasi atau deskripsi yang mendeskripsikan apa yang dilihat, dirasa, didengar dan ditanyakan sebagai awal informasi yang diperoleh, tahap kedua yaitu reduksi / fokus dengan memfokuskan masalah yang diteliti dengan cara memilih data yang menarik, penting dan berguna, tahap ketiga yaitu seleksi dengan menguraikan fokus yang telah ditetapkan dengan lebih rinci
(19)
41
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan melakukan analisis data yang mendalam terhadap informasi dan data yang telahdiperoleh.
Hasil akhir dari penelitian kualitatif adalah bukan sekedar menghasilkan data atau informasi yang sulit dicari melalui metode kuantitatif, namun harus mampu menghasilkan informasi yang bermakna atau ilmu baru yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah manusia.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitan, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2012, hlm. 308), dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan diantaranya :
a. Observasi
Observasi merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengamati mengenai perilaku dan keadaan apa yang terjadi pada jangka waktu yang sudah ditentukan. Marshall (1995) dalam Sugiyono (2011, hlm. 310) menyatakan bahwa “melalui observasi, peneliti belajar mengenai perilaku, dan makna dari perilaku tersebut”. Dalam penelitian ini observasi dilaksanakan untuk mengetahui dan mengumpulkan data mengenai program pendampingan terhadap peternak domba dalam proses pemberdayaan di KUBE Babakan Asih. Adapun pelaksanaan pada observasi disini menggunakan teknik observasi partisipatif, dimana dalam hal ini peneliti datang ke tempat kegiatan yang sedang diamati tetapi peneliti tidak mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh yang sedang diamati.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan serta pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat di kontruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2011, hlm. 72).Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai segala hal yang berkaitan dengan program pendampingan terhadap peternak domba di KUBE Babakan Asih.
c. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan usaha penelaahan terhadap beberapa dokumen (barang-barang tertulis) atau arsip. Suharsimi Arikunto (2002, hlm. 206)
(20)
42
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengemukakan bahwa “Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal -hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan lain sebagainya”.Studi dokumentasi diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pokok penelitian.Studi dokumentasi pada penelitian ini yakni mengumpulkan data dari seluruh dokumen penting yang berhubungan dengan layanan administrasi di KUBE Babakan Asih.
d. Triangulasi
Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2011, hlm. 241).Dalam teknik triangulasi, peneliti menggabungkan beberapa teknik pengumpulan data menjadi satu kesatuan.Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi secara bersamaan. Tujuan dari triangulasi bukan hanya untuk mencari kebenaran, melainkan juga meningkatkan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.
Triangulasi yang dilakukan peneliti adalah dengan menggabungkan data dan informasi yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi sehingga menjadi satu kesimpulan yang dapat menjawab permasalahan dalam penelitian.
D. Analisis Data
Pada penelitian kualitatif, data yang diperoleh berasal dari berbagai teknik pengumpulan data yang selanjutnya digabungkan dan diolah serta dianalisis secara terus menerus dan mendalam sampai kepada titik jenuh data. Menurut Bogdan (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 244) analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Analisisdata pada penelitian kualitatif bersifat induktif, yaitu analisis berdasarkan data yang diperoleh, dan berlangsung selama pengumpulan data di
(21)
43
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lapangan.Analisis data yang dilakukan diantaranya reduksi data, display data, dan menarik kesimpulan.
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Penelitian kualitatif dilaksanakan secara terus menerus dan mendalam, sehingga akan ditemukan berbagai data objektif yang diperoleh dari lapangan. Jumlah data tersebut tidak sedikit, perlu dicatat secara terinci dan mendalam. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis data dengan mereduksi data.Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian, reduksi data dapat memberikan gambaran, memperjelas, mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.
Pada penelitian ini, peneliti mereduksi data dan memfokuskan pada proses pendampingan, pelaksanaan pendampingan, evaluasi dan hasil program pendampingan terhadap peternak domba di KUBE Babakan Asih.
b. Data Display (Penyajian Data)
Setelah peneliti mereduksi data, maka langkah selajutnya yaitu mendisplaykan data / menyajikan data.Pada penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antarkategori, flowchart, dan sejenisnya. Pada proses penyajian data ini, data yang diperoleh akan mengalami perkembangan karena fenomena sosial pada penelitian kualitatif bersifat kompleks dan dinamis. Peneliti harus selalu menguji apa yang telah ditemukan berkembang atau tidak.Penyajian data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan dalam bentuk uraian singkat mengenai permasalah dan data yang ditemukan di lapangan.
c. Conclusion Drawing / Verifikasi
Langkah ketiga dalam penelitian kualitatif menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2011 ; 252) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
(22)
44
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya pernah ada.Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran yang sebelumnya masih belum jelas sehingga setelah diteliti menjadi lebih jelas, dapat berupa hubungan kasual atau interaktif, hipotesis atau teori.
(23)
76
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
Pada bagian ini, peneliti mengemukakan simpulan, implikasi dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB
sebelumnya mengenai “Program Pendampingan Terhadap Peternak Domba Oleh
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Pada Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg”.
Program pendampingan terhadap pemberdayaan peternak domba oleh TKSK Bantarujeg pada KUBE Babakan Asih merupakan program yang dibentuk oleh pemerintah, dalam hal ini Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam rangka membantu masyarakat untuk mengentaskan kemiskinan. Bantuan yang diberikan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anggota kelompok KUBE di dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, meningkatkan kemampuan anggota kelompok KUBE dalam mengatasi masalah, dan meningkatkan kemampuan anggota kelompok KUBE dalam menampilkan peranan sosialnya, mengingat di daerah Bantarujeg memiliki Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang dapat dikembangkan secara optimal. Dana yang diperoleh dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi tersebut dikelola oleh TKSK Bantarujeg dengan membuat KUBE. Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan di KUBE tersebut didampingi oleh seorang pendamping, sehingga program yang dilaksanakan disebut program pendampingan. Program pendampingan yang dilaksanakan memfokuskan pada satu bidang, yaitu peternakan domba.
A. Simpulan
1. Perencanaan Program Pendampingan terhadap Pemberdayaan Peternak Domba oleh TKSK Bantarujeg pada KUBE Babakan Asih
Perencanaan program pendampingan terhadap pemberdayaan peternak domba oleh TKSK Bantarujeg pada KUBE Babakan Asih dilakukan sesuai dengan tujuan dan mengikuti proses sesuai dengan alur penyelenggaraan program pendampingan. Dimulai dari tahap pengidentifikasian dan dokumentasi awal, perencanaan mengenai pemfokusan jenis usaha yang akan dikembangkan,
(24)
77
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penetapan waktu yang dimusyawarahkan bersama dengan anggota KUBE hingga tahap pelaksanaan.
2. Pelaksanaan Program Pendampingan terhadap Pemberdayaan Peternak Domba oleh TKSK Bantarujeg pada KUBE Babakan Asih
Proses pemberdayaan peternak domba oleh TKSK Bantarujeg pada KUBE Babakan Asih dilakukan melalui program pendampingan. Pelaksanaan merupakan pengaplikasian dari perencanaan yang telah direncanakan sebelumnya bersama antara pendamping dengan anggota KUBE. Langkah-langkah yang dilaksanakan pendamping yaitu mendampingi dan memfasilitasi peserta dalam mengidentifikasi dan menentukan jenis usaha yang akan dikembangkan serta mengawasi berjalannya kegiatan dan pengembangan usaha tersebut. Strategi pemberdayaan yang digunakan adalah dengan melibatkan peserta dalam proses perencanaan dan pelaksanaan untuk berperan aktif dalam menentukan tujuan, materi, metode, alat dan evaluasi yang akan dilaksanakan.
Pada pelaksanaan pendampingan, setelah menentukan jenis usaha yang dikembangkan yaitu di bidang peternakan domba, maka pendamping melakukan tugasnya dalam melaksanakan pendampingan, misalnya memfasilitasi peserta untuk mendapatkan ilmu mengenai perawatan domba, pemeliharaan kandang dan kebersihan, pengobatan modern dan tradisional, vaksinasi, dan pengolahan pupuk. Materi tersebut diperoleh langsung baik oleh pendamping, manteri hewan maupun aparat desa.
3. Evaluasi Program Pendampingan terhadap Pemberdayaan Peternak Domba oleh TKSK Bantarujeg pada KUBE Babakan Asih
Evaluasi merupakan hal yang menentukan dalam keberlangsungan suatu program berkaitan dengan pengembangan atau perbaikan program yang sedang dilaksanakan tersebut. Evaluasi menjadi tujuan dalam mengetahui pencapaian yang sudah terlewati, baik itu perkembangan atau hambatan yang terjadi. Pendamping melaksanakan evaluasi ketika program masih berjalan. Pelaksanaan evaluasi dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Evaluasi yang dilaksanakan oleh pendamping berbentuk laporan lisan. Bentuk laporan KUBE dilakukan karena menimbang bahwa seluruh peserta KUBE tidak ada yang memiliki komputer untuk membuat laporan secara tertulis. Laporan yang diterima oleh pendamping
(25)
78
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
selanjutnya dilaporkan ke kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi kabupaten untuk selanjutnya dilaporkan ke Bupati.
4. Hasil dari Program Pendampingan terhadap Pemberdayaan Peternak Domba oleh TKSK Bantarujeg pada KUBE Babakan Asih
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, ada beberapa hasil yang ditemukan dari program pendampingan. Hasil yang diperoleh yaitu berkaitan dengan aspek kecakapan, kemandirian dan ekonomi.
Pada aspek kecakapan, hasil yang ditemukan berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sosial. Peserta mengalami perubahan dalam hal pengetahun, keterampilan dan sosial. Dalam hal pengetahuan, peserta memperoleh pengetahuan mengenai perawatan domba, pemeliharaan kandang, pengobatan modern dan tradisional, vaksinasi, pengolahan pupuk dan lainnya. Dalam hal keterampilan, peserta mampu terampil dalam membuat kandang domba dan mengolah pupuk secara praktek. Dalam hal sosial, peserta mampu berinteraksi baik antarsesama anggota KUBE maupun dengan masyarakat dengan baik.
Pada aspek kemandirian, peserta mampu hidup mandiri dalam menjalani kehidupannya. Misalnya peserta mampu membiayai kebutuhan hidup sehari-hari tanpa meminjam kepada orang lain karena mereka memiliki penghasilan dari usaha ternak domba. Selain itu, peserta lebih mandiri dalam melaksanakan organisasi KUBE maupun kemasyarakatan seperti mengikuti rapat RT, RW dan Desa.
Pada aspek ekonomi, peserta mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga, mampu memenuhi biaya sekolah anak-anaknya, dan membuka usaha untuk menopang kehidupan keluarga.
B. Implikasi
Pada bagian ini, peneliti mengemukakan implikasi yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian. Implikasi tersebut diantaranya menambah wawasan mengenai pemberdayaan ternak domba, menambah wawasan mengenai KUBE dan pendampingan serta menambah kecakapan peserta baik secara teori maupun praktek.
(26)
79
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, dapat dikemukakan beberapa rekomendasi yang dapat digunakan sebagai masukan dan pertimbangan bagi beberapa pihak yang terkait, diantaranya :
1. Rekomendasi bagi Pendamping
Pelaksanaan program pendampingan terhadap peternak domba oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) pada Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Rekomendasi yang dapat peneliti kemukakan bagi pendamping diantaranya pendamping diharapkan mampu mendampingi peserta lebih optimal lagi, misalkan memperluas mitra atau pengusaha yang bisa memberikan modal, mengikutsertakan KUBE dalam perlombaan agar peserta lebih termotivasi untuk mengembangkan usahanya, serta menggunakan strategi yang inovatif.
2. Rekomendasi bagi KUBE
Rekomendasi untuk KUBE yang dapat peneliti kemukakan diantaranya KUBE diharapkan mampu mengembangkan jenis usaha yang dijalani. Misalnya mengembangkan jenis usaha pada pertanian atau home industrymengingat program pendampingan pada ternak domba dapat dikatakan berhasil dan berkembang. Pengembangan jenis usaha tersebut diharapkan mampu meningkatkan taraf kehidupan masyarakat Kecamatan Bantarujeg, khususnya Desa Babakansari, serta Sumber Daya Alam yang terdapat di sana dapat dikelola dengan baik. Disamping pengembangan jenis usaha, KUBE harus memperluas jaringan dalam kemitraan agar usaha usaha yang dikembangkan lebih optimal dan tidak hanya peserta yang mendapatkan hasil, akan tetapi seluruh masyarakat yang ada di sekitarnya.
3. Rekomendasi bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik untuk peneliti khususnya, maupun untuk peneliti selanjutnya. Rekomendasi yang dapat peneliti kemukakan untuk peneliti selanjutnya diantaranya diharapkan mampu meneliti
(27)
80
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
permasalahan secara lebih fokus, misalnya lebih kepada hasil yang diperoleh dari program yang dilaksanakan terhadap lingkungan, atau sosial.
(28)
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR RUJUKAN
SumberBuku :
Anwas, Oos M (2013).PemberdayaanMasyarakat di Era Global. Bandung: Alfabeta Arikunto, SuharsimidanCepiSafruddin Abdul Jabar (2009). Evaluasi Program
Pendidikan. Jakarta: BumiAksara.
Arikunto, Suharsimi (2002). ProsedurSuatuPenelitian: PendekatanPraktek. Jakarta: RinekaCipta.
Harjanto. (2010). PerencanaanPengajaran. Jakarta: RinekaCipta
Hikmat, Harry (2013).StrategiPemberdayaanMasyarakat. Bandung: HumanioraUtama Press.
Kamil, Mutofa (2010). Model PendidikandanPelatihan. Bandung: Alfabeta.
Mangunhrdjana, A. M. (1989). PendampinganKaumMuda. Yogyakarta: PT Kanisius
Marzuki, Saleh (2010).Pendidikan Nonformal:
DimensidalamKeaksaraanFungsional, PelatihandanAndragogi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
RoesmididanRisyanti, R. (2006). PemberdayaanMasyarakat. Bnadung: AlqaprintJatinangor.
Sastropoetro, Santoso (1982). Partisipasi, komunikasi, PersuasidanDisiplindalam
Pembangunan Nasional. Bandung: Alumni.
Sobahi, KarnadanCucuSuhana (2011). PemberdayaanMasyarakatdalamPendidikan
di Era Otonomi Daerah. Bandung: CV. Cakra.
Sudjana, Djudju (2001). PendidikanLuarSekolah: Wawasan, SejarahPerkembangan,
Falsafah, TeoriPendukung, sertaAsas. Bandung: Falah Production.
_________________(2004). Manajemen Program Pendidikan (UntukPendidikanNonformaldanPengembanganSumberDayaManusia).
Bandung: Falah Production.
_________________(2006). EvaluasiPendidikanLuarSekolah. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.
(29)
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono(2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
_________(2012). MetodePenelitianKualitatif. Bandung: Alfabeta
Suharto, Edi (2009). MembangunMasyarakatMemberdayakan Rakyat. Bandung: RefikaAditama.
_________(2010). MembangunMasyarakatMemberdayakan Rakyat. Bandung: RefikaAditama.
Sumodiningrat, Gunawan(2009). Mewujudkan Kesejahteraan Bangsa: Menanggulangi Kemiskinan dengan Prinsip Pemberdayaan Masyarakat.
Jakarta: PT Alex Media Komputindo.
Terry, George R dan Leslie W. Rue (2010). Dasar-dasarManajemen. Jakarta: BumiAksara.
Zuriah, Nurul (2006). MetodologiPenelitianSosialdanPendidikan :Teori-Aplikasi. Jakarta: BumiAksara.
SumberInternet :
Turindra, Azis (2009) PemberdayaanMasyarakat. [online]. Tersedia
turindraatp.blogspot.co.id/2009/11/pemberdayaan-masyarakat.html?m=1
Panca(2014). PedomanPenumbuhandanPengembanganKelompok Usaha Bersama
(KUBE). [online]. Tersedia :
http://kua-ci.blogspot.com/p/pedoman-kube.html[Diakses 3 Februari 2015] Solovers(2013). Permensos RI Nomor 3 Tahun 2013 Tentang TKSK. [online].
Tersedia : http://fktksksolo.blogspot.com/2013/04/permensos-ri-nomor-3-tahun-2013-tentang.html[Diakses 3 Februari 2015]
..……. (2014). KementrianSosial. [online]. Tersedia
:http://www.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=16336[ Diakses 12 November 2014]
(30)
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
..……. (2014). Peran TKSK. [online]. Tersedia :http://kbbi.web.id/peran[ Diakses12 November 2014]
SumberLain :
BukuSakuPendampingSosial P2KPD-BLPS Tahun 2011 Data SektoralKabupatenMajalengkaTahun 2014
Undang–UndangRepublik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 TentangPenyelenggaraanKesejahteraanSosial.
Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 13 Tahun 2011 TentangPenanganan Fakir Miskin.
ModulPendampinganSosial(2011). Program
PenamnggulanganKemiskinanPerdesaanMelaluiMekanismeBantuanPemberd ayaanSosial.
UPI (2014). PedomanPenulisanKaryaIlmiah.Bandung :Tidakditerbitkan
PedomanTeknisPemberdayaan Fakir Miskin di Wilayah PenghasilTembakauTahun2011.
PeraturanMenteriSosialRepublik Indonesia Nomor 3 Tahun 2013 TentangTenagaKesejahteraanSosialKecamatan.
(1)
78
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
selanjutnya dilaporkan ke kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi kabupaten untuk selanjutnya dilaporkan ke Bupati.
4. Hasil dari Program Pendampingan terhadap Pemberdayaan Peternak Domba oleh TKSK Bantarujeg pada KUBE Babakan Asih
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, ada beberapa hasil yang ditemukan dari program pendampingan. Hasil yang diperoleh yaitu berkaitan dengan aspek kecakapan, kemandirian dan ekonomi.
Pada aspek kecakapan, hasil yang ditemukan berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sosial. Peserta mengalami perubahan dalam hal pengetahun, keterampilan dan sosial. Dalam hal pengetahuan, peserta memperoleh pengetahuan mengenai perawatan domba, pemeliharaan kandang, pengobatan modern dan tradisional, vaksinasi, pengolahan pupuk dan lainnya. Dalam hal keterampilan, peserta mampu terampil dalam membuat kandang domba dan mengolah pupuk secara praktek. Dalam hal sosial, peserta mampu berinteraksi baik antarsesama anggota KUBE maupun dengan masyarakat dengan baik.
Pada aspek kemandirian, peserta mampu hidup mandiri dalam menjalani kehidupannya. Misalnya peserta mampu membiayai kebutuhan hidup sehari-hari tanpa meminjam kepada orang lain karena mereka memiliki penghasilan dari usaha ternak domba. Selain itu, peserta lebih mandiri dalam melaksanakan organisasi KUBE maupun kemasyarakatan seperti mengikuti rapat RT, RW dan Desa.
Pada aspek ekonomi, peserta mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga, mampu memenuhi biaya sekolah anak-anaknya, dan membuka usaha untuk menopang kehidupan keluarga.
B. Implikasi
Pada bagian ini, peneliti mengemukakan implikasi yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian. Implikasi tersebut diantaranya menambah wawasan mengenai pemberdayaan ternak domba, menambah wawasan mengenai KUBE dan pendampingan serta menambah kecakapan peserta baik secara teori maupun praktek.
(2)
79
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, dapat dikemukakan beberapa rekomendasi yang dapat digunakan sebagai masukan dan pertimbangan bagi beberapa pihak yang terkait, diantaranya :
1. Rekomendasi bagi Pendamping
Pelaksanaan program pendampingan terhadap peternak domba oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) pada Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Rekomendasi yang dapat peneliti kemukakan bagi pendamping diantaranya pendamping diharapkan mampu mendampingi peserta lebih optimal lagi, misalkan memperluas mitra atau pengusaha yang bisa memberikan modal, mengikutsertakan KUBE dalam perlombaan agar peserta lebih termotivasi untuk mengembangkan usahanya, serta menggunakan strategi yang inovatif.
2. Rekomendasi bagi KUBE
Rekomendasi untuk KUBE yang dapat peneliti kemukakan diantaranya KUBE diharapkan mampu mengembangkan jenis usaha yang dijalani. Misalnya mengembangkan jenis usaha pada pertanian atau home industrymengingat program pendampingan pada ternak domba dapat dikatakan berhasil dan berkembang. Pengembangan jenis usaha tersebut diharapkan mampu meningkatkan taraf kehidupan masyarakat Kecamatan Bantarujeg, khususnya Desa Babakansari, serta Sumber Daya Alam yang terdapat di sana dapat dikelola dengan baik. Disamping pengembangan jenis usaha, KUBE harus memperluas jaringan dalam kemitraan agar usaha usaha yang dikembangkan lebih optimal dan tidak hanya peserta yang mendapatkan hasil, akan tetapi seluruh masyarakat yang ada di sekitarnya.
3. Rekomendasi bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik untuk peneliti khususnya, maupun untuk peneliti selanjutnya. Rekomendasi yang dapat peneliti kemukakan untuk peneliti selanjutnya diantaranya diharapkan mampu meneliti
(3)
80
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
permasalahan secara lebih fokus, misalnya lebih kepada hasil yang diperoleh dari program yang dilaksanakan terhadap lingkungan, atau sosial.
(4)
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR RUJUKAN
SumberBuku :
Anwas, Oos M (2013).PemberdayaanMasyarakat di Era Global. Bandung: Alfabeta Arikunto, SuharsimidanCepiSafruddin Abdul Jabar (2009). Evaluasi Program
Pendidikan. Jakarta: BumiAksara.
Arikunto, Suharsimi (2002). ProsedurSuatuPenelitian: PendekatanPraktek. Jakarta: RinekaCipta.
Harjanto. (2010). PerencanaanPengajaran. Jakarta: RinekaCipta
Hikmat, Harry (2013).StrategiPemberdayaanMasyarakat. Bandung: HumanioraUtama Press.
Kamil, Mutofa (2010). Model PendidikandanPelatihan. Bandung: Alfabeta.
Mangunhrdjana, A. M. (1989). PendampinganKaumMuda. Yogyakarta: PT Kanisius
Marzuki, Saleh (2010).Pendidikan Nonformal:
DimensidalamKeaksaraanFungsional, PelatihandanAndragogi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
RoesmididanRisyanti, R. (2006). PemberdayaanMasyarakat. Bnadung: AlqaprintJatinangor.
Sastropoetro, Santoso (1982). Partisipasi, komunikasi, PersuasidanDisiplindalam
Pembangunan Nasional. Bandung: Alumni.
Sobahi, KarnadanCucuSuhana (2011). PemberdayaanMasyarakatdalamPendidikan
di Era Otonomi Daerah. Bandung: CV. Cakra.
Sudjana, Djudju (2001). PendidikanLuarSekolah: Wawasan, SejarahPerkembangan,
Falsafah, TeoriPendukung, sertaAsas. Bandung: Falah Production.
_________________(2004). Manajemen Program Pendidikan
(UntukPendidikanNonformaldanPengembanganSumberDayaManusia). Bandung: Falah Production.
_________________(2006). EvaluasiPendidikanLuarSekolah. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.
(5)
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono(2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
_________(2012). MetodePenelitianKualitatif. Bandung: Alfabeta
Suharto, Edi (2009). MembangunMasyarakatMemberdayakan Rakyat. Bandung: RefikaAditama.
_________(2010). MembangunMasyarakatMemberdayakan Rakyat. Bandung: RefikaAditama.
Sumodiningrat, Gunawan(2009). Mewujudkan Kesejahteraan Bangsa: Menanggulangi Kemiskinan dengan Prinsip Pemberdayaan Masyarakat.
Jakarta: PT Alex Media Komputindo.
Terry, George R dan Leslie W. Rue (2010). Dasar-dasarManajemen. Jakarta: BumiAksara.
Zuriah, Nurul (2006). MetodologiPenelitianSosialdanPendidikan :Teori-Aplikasi. Jakarta: BumiAksara.
SumberInternet :
Turindra, Azis (2009) PemberdayaanMasyarakat. [online]. Tersedia
turindraatp.blogspot.co.id/2009/11/pemberdayaan-masyarakat.html?m=1
Panca(2014). PedomanPenumbuhandanPengembanganKelompok Usaha Bersama
(KUBE). [online]. Tersedia :
http://kua-ci.blogspot.com/p/pedoman-kube.html[Diakses 3 Februari 2015] Solovers(2013). Permensos RI Nomor 3 Tahun 2013 Tentang TKSK. [online].
Tersedia : http://fktksksolo.blogspot.com/2013/04/permensos-ri-nomor-3-tahun-2013-tentang.html[Diakses 3 Februari 2015]
..……. (2014). KementrianSosial. [online]. Tersedia
:http://www.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=16336[ Diakses 12 November 2014]
(6)
Pungky Anugrah Pamungkas, 2015
PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
..……. (2014). Peran TKSK. [online]. Tersedia :http://kbbi.web.id/peran[ Diakses12
November 2014]
SumberLain :
BukuSakuPendampingSosial P2KPD-BLPS Tahun 2011 Data SektoralKabupatenMajalengkaTahun 2014
Undang–UndangRepublik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 TentangPenyelenggaraanKesejahteraanSosial.
Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 13 Tahun 2011 TentangPenanganan Fakir Miskin.
ModulPendampinganSosial(2011). Program
PenamnggulanganKemiskinanPerdesaanMelaluiMekanismeBantuanPemberd ayaanSosial.
UPI (2014). PedomanPenulisanKaryaIlmiah.Bandung :Tidakditerbitkan
PedomanTeknisPemberdayaan Fakir Miskin di Wilayah
PenghasilTembakauTahun2011.
PeraturanMenteriSosialRepublik Indonesia Nomor 3 Tahun 2013 TentangTenagaKesejahteraanSosialKecamatan.