DAMPAK SOSIAL KEBERADAAN PABRIK TEH TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT GUNUNG DEMPO

DAMPAK SOSIAL KEBERADAAN PABRIK TEH TERHADAP KEHIDUPAN
MASYARAKAT GUNUNG DEMPO
Oleh: ELA ELMITA ( 01240003 )
Sociology
Dibuat: 2006-06-05 , dengan 3 file(s).

Keywords: Pabrik teh, kehidupan masyarakat gunung dempo
Industrialisasi merupakan upaya sadar dan terencana dalam rangka mengelola dan memanfaatkan
sumber daya guna mencapai tujuan pembangunan yakni meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat dan bangsa. Perkembangan industri memang membawa akibat-akibat positif bagi
kehidupan manusia, hakekat perkembangan industri akan selalu berarti bagi perkembangan
peradaban manusia, dan lebih konkrit lagi perkembangan industri akan selalu berarti pula bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun demikian disisi lain dari segi positif
perkembangan itu juga terdapat akibat-akibat yang negatif, berbagai dampak muncul sebagai
akibat dari perkembangan itu diantaranya dampak kehidupan sosial dan ekonomi seperti pola
hubungan atau sistem interaksi, gaya hidup, cara berfikir, lapangan kerja, dan pendapatan, yang
semuanya dapat berubah dalam masyarakat setempat akibat dari adanya industri tersebut.
Pada penelitian ini, peneliti meneliti tentang “Dampak sosial Keberadaan Pabrik Teh Terhadap
Masayarakat Gunung Dempo. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana dampak sosial dari keberadaan pabrik teh terhadap kehidupan masyarakat Gunung
Dempo di Desa Gunung Dempo, Kecamatan Dempo Selatan, Kotamadya Pagar Alam, Propinsi

Sumatera Selatan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, yang
bertujuan memberikan gambaran yang jelas tentang keadaan obyek pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik pusposive sampling, sehingga diperoleh sampel sejumlah 20 orang.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi tak berstruktur, wawancara tak
berstruktur, serta dokumentasi berupa arsip dan photo. Sedangkan kerangka teori dalam
penelitian ini menggunakan teori konflik yang dikemukakan oleh Dahrendorf.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak sosial keberadaan pabrik teh terhadap kehidupan
masyarakat Gunung Dempo adalah: Hubungan interaksi, telah mengalami perubahan dimana
telah terdapat sifat individualis. Gaya hidup, telah mengalami perubahan terutama pada pola
konsumsi masyarakat. Cara berfikir, telah mengalami perubahan dalam cara berfikir yang lebih
modern. Lapangan kerja, dengan adanya pabrik teh ternyata telah memberikan lapangan kerja
bagi masyarakat disekitarnya. Pendapatan, dengan menjadi buruh dipabrik teh ternyata sebagian
besar dari masyarakat Gunung dempo belum dapat meningkatkan perekonomian mereka.
Konflik, dengan adanya konflik tentang penguasaan tanah yang terjadi pada masyarakat Gunung
Dempo, dapat membantu mengeratkan ikatan kelompok yang terstruktur secara longgar.

Abstract


Industrialization is a conscious and planned effort in order to manage and utilize resources to
achieve development goals that improve the quality of life of the community and nation.

Industrial development is to bring positive consequences for human life, the nature of industrial
development will always be meaningful to the development of human civilization, more concrete
and more industrial development will always mean well for the improvement of community
welfare. However, on the other side in terms of positive developments there are also negative
consequences, the various impacts arise as a result of these developments including the impact of
social and economic life such as the pattern of relationship or interaction systems, lifestyles,
ways of thinking, employment, and income, that everything can change in the local community
resulting from the industry.
In this study, researchers examined the "social impact Tea Factory Against The existence of the
community of Mount Dempo. The purpose of this study is to investigate how the social impact
of the existence of the tea factory on the lives of people in the village of Mount Gunung Dempo
Dempo, District of South Dempo, Municipality Pagar Alam, South Sumatra Province.
In this study, researchers used a descriptive qualitative research method, which aims to provide a
clear picture about the state of the object at the present time based on the facts that appear or as
they are. Technique pusposive sampling using sampling, in order to obtain samples of 20 persons.
The instruments used in this study is not structured observation, unstructured interviews, and
documentation of archives and photo. While the theoretical framework in this research uses the

theory advanced by Dahrendorf conflict.
The results showed that the existence of social impact on the lives of tea plant communities of
Mount Dempo is: The relationship of interaction, has undergone changes which have been found
individualistic nature. Lifestyle, has undergone a change, especially on the consumption patterns
of society. Way of thinking, has undergone a change in a more modern way of thinking.
Employment, with a tea factory has turned out to provide employment for the surrounding
community. Income, with a labor dipabrik tea that most of the people of Mount Dempo not been
able to improve their economy. Conflict, by conflicts about land ownership which occurred in
the community of Mount Dempo, can help strengthen ties loosely structured group.