Batang tarik PERENCANAAN ATAP

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolahan 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap 75 Diambil, S 2 = 5 d = 5 . 1,27 = 6,35 cm = 6 cm

b. Batang tarik

Digunakan alat sambung baut-mur. Diameter baut  = 12,7 mm ½ inches Diameter lubang = 13,7 mm. Tebal pelat sambung  = 0,625 . d = 0,625 x 12,7 = 7,94 mm. Menggunakan tebal plat 8 mm Tegangan geser yang diijinkan Teg. Geser = 0,6 .  ijin = 0,6 . 1600 =960 kgcm 2 Tegangan tumpuan yang diijinkan Teg. tumpuan = 1,5 .  ijin = 1,5 . 1600 = 2400 kgcm 2 Kekuatan baut : a P geser = 2 . ¼ .  . d 2 .  geser = 2 . ¼ .  . 127 2 . 960 = 2430,96 kg b P desak =  . d .  tumpuan = 0,9 . 1,27. 2400 = 2473,2 kg P yang menentukan adalah P geser = 2430,96 kg. Perhitungan jumlah baut-mur, Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolahan 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap 76 1,532 2430,96 3724,44 P P n geser maks.    ~ 2 buah baut Digunakan : 2 buah baut Perhitungan jarak antar baut : a 1,5 d  S 1  3 d Diambil, S 1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27 = 3,175 cm = 3 cm b 2,5 d  S 2  7 d Diambil, S 2 = 5 d = 5 . 1,27 = 6,35 cm = 6 cm Tabel 3.16 Rekapitulasi perencanaan profil kuda-kuda B Nomor Batang Dimensi Profil Baut mm 1   60 . 60 . 6 2  12,7 2   60 . 60 . 6 2  12,7 3   60 . 60 . 6 2  12,7 4   60 . 60 . 6 2  12,7 5   60 . 60 . 6 2  12,7 6   60 . 60 . 6 2  12,7 7   60 . 60 . 6 2  12,7 8   60 . 60 . 6 2  12,7 9   60 . 60 . 6 2  12,7 10   60 . 60 . 6 2  12,7 11   60 . 60 . 6 2  12,7 12   60 . 60 . 6 2  12,7 13   60 . 60 . 6 2  12,7 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolahan 2 Lantai BAB 4 Perencanaan Tangga 77

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

4.1. Uraian Umum

Tangga merupakan bagian dari struktur bangunan bertingkat yang penting sebagai penunjang antara struktur bangunan lantai dasar dengan struktur bangunan tingkat atasnya. Penempatan tangga pada struktur suatu bangunan berhubungan dengan fungsi bangunan bertingkat yang akan dioperasionalkan. Pada bangunan umum, penempatan tangga harus mudah diketahui dan strategis untuk menjangkau ruang satu dengan yang lainya, penempatan tangga harus disesuaikan dengan fungsi bangunan untuk mendukung kelancaran hubungan yang serasi antara pemakai bangunan tersebut.

4.2. Data Perencanaan Tangga