xlviii Karena desakan yang semakin intensif meliputi banyak sektor kehidupan Bahasa
Indonesia, timbul kekhawatiran suatu ketika bahasa Jawa akan mati karena desakan dan tekanan Bahasa Indonesia itu. Padahal telah dinyatakan di muka, adanya kesetiaan
bahasa akan memperkuat pemertahan bahasa Weinrech, 1974 : 99. Kesetiaan bahasa itu mempunyai akar emosional yang kuat pada bahasa ibu Mother Tougue dan
terinternalisasi sejak kecil sehingga merupakan faktor dominan bagi pemertahanan bahasa. Gerakan nativistik untuk mempertahankan bahasa dari desakan bahasa yang
lebih superior itu dapat dipandang sebagai manivestasi kesetiaan bahasa Weinrech, 1974 : 101. Gerakan nativistik dalam kaitannya dengan pemertahankan bahasa itu
akan berlangsung terus menerus sampai timbul rasa aman bahasanya dalam hidup berdampingan dengan bahasa lain Sumarsono dan Paina Partana, 2004 : 369-370.
4. Pengukuran Sikap Bahasa dan Cara Pengukurannya
Dalam mengukur sikap bahasa seseorang yang diperlukan adalah kesetiaan bahasa, kebanggaan bahasa dan kesadaran akan norma bahasa pada pemakaian tingkat tutur
Garvin dan Mathiot dalam Suwito,1983 : 91. Cara pengukurannya dengan menggunakan skala Likert, yaitu cara yang membedakan setiap jawaban atas lima
kategori dengan skor masing-masing sebagai berikut : setuju sekali skor 5, setuju skor 4, tidak tahu skor 3, tidak setuju skor 2, dan sama sekali tidak setuju skor
1., dikembangkan dengan cara membandingkan kategori skor berupa positif, netral, dan negatif dan dilanjutkan dengan memberikan skala penentuan sikap bahasa yang
didasari pada hasil perhitungan skor, berupa : a.
Jumlah skor minimum sebelum titik tengah dikategorikan sebagai sikap negatif.
xlix b.
Jumlah skor pada titik tengah batas sikap negatif dan sikap positif dikategorikan sebagai sikap netral.
c. Jumlah skor sebelah kanan pada titik tengah sampai dengan skor maksimal
dikategorikan sebagai sikap positif.
00 25
50 75
100
Negatif Netral
Positif Paina Partana, 1988 : 48-50
l
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala alam, masyarakat atau kemanusiaan, berdasarkan disiplin ilmu yang bersangkutan Tim
Penyusun Kamus Pusat Pembinanan dan Pengembangan, 1988 : 581. Metode ini sebagai alat, prosedur, dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu dengan menggambarkan realitas yang ada. Yang dimaksud dengan deskriptif kualitatif adalah penelitian yang
dilakukan semata-mata hanya berdasarkan faktor yang ada atau fenomena yang secara empiris hidup pada penutur-penuturnya, sehingga menghasilkan catatan berupa
pemerian bahasa dan sifatnya seperti potret Sudaryanto, 1986 : 62. Pada penelitian kualitatif ada data berupa angka-angka tetapi sebenarnya angka-angka tersebut hanya
menjelaskan sesuatu Ronny Kountur, 2004 : 16.
B. Data Penelitian
Data adalah keterangan atau bahan yang dapat dijadikan dasar kajian Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1989 : 187. Data bahasa yang
diperlukan dalam penelitian ini berupa data lisan dan data tulis. Data lisan berupa data yang berasal dari peristiwa tutur yang terjadi di dalam pemakaian tingkat tutur krama
37