Strategi Koping dan Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesejahteraan Subjektif pada Keluarga Penerima Program Keluarga Harapan (PKH).

STRATEGI KOPING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA
KELUARGA PENERIMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

ARY RACHMAWATI

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010

ABSTRACT
ARY RACHMAWATI. Coping Strategies and the Factors that Influence
Subjective Well-being of the Recipient Families “Program Keluarga Harapan”
(PKH). Under the direction of HERIEN PUSPITAWATI and RETNANINGSIH.
PKH is one of poverty alleviation programs of government issued in 2007.
This study aims to identify coping strategy and the factors that influence
subjective well-being of the recipient families PKH. This study conducted in
Bogor district Dramaga sub-district in May to July 2009. Design used was crosssectional study with survey methods. Samples in this research are the recipient
mother and the sample size is 150 samples. Based on research results can be seen
that the coping strategy economic functions performed low percentage on

samples. In addition, the factors that influence subjective well-being of the
recipient's family PKH is long education wife, great family members, social
support, total family expenditures and economic functions coping strategy. In
general, this study shows that the program can not be said succeeded because the
welfare level of the sample is still low even this program unwittingly creating
dependency on recipient families PKH so that these families can not live
independently and have a low social security level.
Key words: PKH, social support, coping strategy, subjective well-being.

RINGKASAN
ARY RACHMAWATI. Strategi Koping dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kesejahteraan Subjektif pada Keluarga Penerima Program Keluarga Harapan
(PKH). Dibimbing oleh HERIEN PUSPITAWATI dan RETNANINGSIH.
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi strategi koping dan faktorfaktor yang mempengaruhi kesejahteraan subjektif pada keluarga penerima PKH.
Tujuan khusus penelitian ini adalah mengidentifikasi (1) Karakteristik demografi,
sosial dan ekonomi keluarga pada keluarga penerima PKH; (2) Dukungan sosial
keluarga dan manfaat PKH pada keluarga penerima PKH; (3) Strategi Koping
Fungsi Ekonomi dan tingkat kesejahteraan subjektif pada keluarga penerima
PKH; (4) Menganalisis hubungan antar karakteristik keluarga, dukungan sosial
keluarga, strategi koping fungsi ekonomi dan kesejahteraan subjektif pada

keluarga penerima PKH; dan (5) Menganalisis faktor yang mempengaruhi
kesejahteraan subjektif pada keluarga penerima PKH.
Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul “Faktorfaktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Keluarga dan Prestasi Belajar Anak
pada Keluarga Penerima PKH. Desain penelitian yang digunakan adalah cross
sectional study. Penelitian dilakukan di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor
pada bulan Mei-Juli 2009. Total contoh adalah 150 yang ditentukan secara
proportional random sampling. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer
dan sekunder. Data primer meliputi: 1) karakteristik contoh (besar keluarga, usia,
struktur keluarga, pendidikan, pekerjaan, pendapatan keluarga, pengeluaran
keluarga hutang dan kepemilikan aset); 2) dukungan sosial (keluarga dan
tetangga); dan 3) strategi koping fungsi ekonomi dan kesejahteraan subjektif.
Data sekunder diperoleh dari instansi terkait yang meliputi gambaran umum
lokasi penelitian, potensi wilayah, dan data penerima PKH. Metode pengumpulan
data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dan Indept
Interview. Analisis data yang digunakan adalah statistika deskriptif (rata-rata,
minimum, maksimum, dan standar deviasi) dan inferensia (uji beda Paired t test,
korelasi Rank Spearman dan regresi linier berganda).
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa persentase terbesar
(58%) keluarga contoh termasuk dalam kategori keluarga sedang (5-7 org). Usia
suami (48%) berada pada kelompok dewasa madya (41-60 th) sedangkan usia istri

(58,7%) berada pada kelompok dewasa awal (18-40 th). Tingkat pendidikan
suami (87,3%) dan istri (98,7%) hampir sama, yakni tidak memenuhi wajib
belajar 9 tahun. Persentase terbesar pekerjaan suami adalah sebagai buruh nontani baik sebelum (40,7%) dan saat PKH (38,7%) sedangkan untuk istri persentase
terbesar (19,3%) bekerja sebagai buruh tani. Lebih dari separuh contoh (50,7%)
memiliki pendapatan dibawah garis kemiskinan artinya keluarga termasuk
keluarga sangat miskin. Persentase pengeluaran contoh untuk pangan jauh lebih
besar dibandingkan dengan pengeluaran non pangan, yaitu sebesar 61,7 persen
dan 38,3 persen.
Manusia sebagai makhluk sosial tentunya membutuhkan dukungan baik
yang berasal dari keluarga besar maupun tetangga. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa persentase terbesar untuk bentuk dukungan yang diterima oleh contoh baik
yang berasal dari keluarga besar maupun tetangga ialah membantu kesulitan
keuangan keluarga. Selama kurang lebih dua tahun program PKH berjalan

manfaat yang dirasakan oleh contoh terlihat belum optimal hanya 27,3 persen
contoh yang menyatakan tinggi manfaatnya. Strategi koping fungsi ekonomi yang
dilakukan oleh lebih dari separuh (57,3%) contoh termasuk dalam kategori
sedang. Berdasarkan tipe strategi koping fungsi ekonomi dapat diketahui bahwa
strategi koping fungsi ekonomi yang dilakukan oleh lebih dari separuh (50,7%)
contoh termasuk dalam Tipe 1 yang artinya bahwa strategi penghematan dan

penambahan pendapatan yang dilakukan oleh contoh keduanya berada pada posisi
rendah. Sama halnya dengan tingkat kesejahteraan subjektif yang dicapai. Lebih
dari separuh contoh termasuk dalam kategori sedang, artinya bahwa tingkat
kesejahteraan subjektif yang dicapai belum maksimal.
Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spearman dapat diketahui bahwa
terdapat hubungan positif antara aset keluarga dengan dukungan tetangga
(r=0,182; p=0,05), pengeluaran non pangan per kapita dengan dukungan keluarga
(r=0,215; p=0,01), besar anggota keluarga dengan strategi koping fungsi ekonomi
(r=0,254; p=0,01), usia istri dengan strategi koping fungsi ekonomi (r=0,212;
p=0,01), pengeluaran pangan per kapita dengan kesejahteraan subjektif (r=0,176;
p=0,05), dukungan keluarga dengan kesejahteraan subjektif (r=0,205; p=0,01).
Selain itu, terdapat hubungan negatif antara pendapatan per kapita dengan strategi
koping fungsi ekonomi (r=-0,238; p=0,01), strategi koping fungsi ekonomi
dengan kesejahteraan subjektif (r=-0,264; p=0,01). Adapun faktor yang
mempengaruhi kesejahteraan subjektif ialah besar anggota keluarga, dukungan
sosial, total pengeluaran per kapita, lama pendidikan istri, dan strategi koping
fungsi ekonomi.
Saran yang dapat diajukan dari hasil penelitian antara lain: 1) rendahnya
kesadaran dan tingkat pendidikan contoh mengharuskan pemerintah melakukan
usaha lebih keras lagi dalam membangun kesadaran keluarga miskin akan arti

pendidikan bagi masa depan mereka serta menggalakkan program pendidikan
kejar paket A,B,C; 2) rendahnya perilaku strategi koping pada contoh
memberikan indikasi pentingnya pemberdayaan keluarga oleh pemerintah
setempat bekerja sama dengan pihak yang berkiprah dalam upaya peningkatan
kesejahteraan keluarga baik dari aspek pengetahuan maupun strategi manajemen
keuangan; 3) usaha yang dilakukan oleh keluarga miskin cenderung rendah karena
memang akses terhadap pendidikan dan pekerjaan itu terbatas. Oleh karena itu,
pemerintah harusnya memberikan program pemberdayaan bidang pendidikan
kepada keluarga miskin agar akses terhadap pendidikan dapat terbuka; 4)
diharapkan khususnya bagi pendamping agar dapat memberikan penyuluhan
secara langsung kepada penerima PKH, harapannya bahwa informasi dapat
tersebar rata dan dapat bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan; 5) terdapat 3,3
persen contoh sangat tidak sesuai menerima bantuan PKH. Ini dapat dijadikan
sumber masukan bagi instansi pemerintah agar lebih akurat lagi dalam melakukan
pendataan mengenai keadaan sosial ekonomi masyarakat sehingga pengkategorian
miskin/tidak miskin tepat dan jelas; 6) salah satu kelemahan dari program PKH
yaitu memberikan dampak psikologis yang berupa ketergantungan sehingga
keluarga tidak bisa mandiri dan mempunyai ketahanan sosial yang rendah. Oleh
karena itu, diharapkan pemerintah mengakaji kembali program pemberdayaan
pada kluster 1 yang sudah dilaksanakan agar dampak yang ditimbulkan semakin

berkurang.

STRATEGI KOPING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN SUBYEKTIF PADA
KELUARGA PENERIMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperolah
Gelar Sarjana Ilmu Keluarga dan Konsumen pada
Fakultas Ekologi Manusia
Institut Pertanian Bogor

Oleh:
ARY RACHMAWATI

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010


Judul

:

Strategi Koping dan Faktor-faktor yang
mempengaruhi Kesejahteraan Subjektif
pada Keluarga Penerima Program Keluarga
Harapan (PKH).

Nama Mahasiswa

:

Ary Rachmawati

NIM

:

I24051651


Menyetujui,

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc, M.Sc
NIP. 19621110 198603 2 001

Ir. Retnaningsih, M.Si
NIP. 19631112 198903 2 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen

Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc
NIP. 19630714 198703 1 002


Tanggal Pengesahan:

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Purworejo, Jawa Tengah pada Tanggal 25 April
1987. Penulis adalah anak ke tiga dari tiga bersaudara dari keluarga Bapak
Suyono dan Ibu Suwarni.
Pendidikan Taman Kanak-Kanak ditempuh penulis dari Tahun 1992
hingga Tahun 1993 di TK Tunas Rimba, Purworejo. Pada Tahun 1993 penulis
menempuh pendidikan di SD Negeri Tirtodranan, Purworejo sampai dengan
Tahun 1999 selanjutnya pada tahun yang sama penulis menempuh pendidikan di
SLTP Negeri 3 Purworejo hingga tahun 2000 dan pada tahun tersebut pula penulis
pindah sekolah di SLTP Negeri 2 Gombong hingga lulus pada Tahun 2002. Pada
Tahun 2002, penulis melanjutkan pendidikan di SLTA Negeri 1 Karanganyar,
Kebumen sampai dengan Tahun 2005.
Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui
jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) di Departemen Ilmu Keluarga dan
Konsumen (IKK), Fakultas Ekologi Manusia pada tahun 2005. Selama menjadi
mahasiswa penulis ikut aktif dalam berbagai macam kegiatan di kampus, seperti
menjadi bendahara II Himpunan Profesi Ilmu Keluarga dan Konsumen (20062008), anggota Divisi Profil mading ”creackres” Ilmu Keluarga dan Konsumen
(2006-2007), anggota OMDA Kebumen, anggota Lingkung Seni Sunda Gentra

Kaheman IPB Divisi Tari (2006-sekarang), anggota Misi Kebudayaan Malaysia
Divisi tari (2009), serta aktif dalam berbagai macam kepanitiaan, baik yang
diselenggarakan oleh HIMPRO IKK maupun kegiatan kampus lainnya.

UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi yang berjudul
”Strategi Koping dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Subjektif
pada Keluarga Penerima Program Keluarga Harapan (PKH)” berhasil diselesaikan
dengan baik. Pada kesempatan ini, dengan rasa hormat yang setinggi-tingginya,
penulis ucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc. M.Sc dan Ir. Retnaningsih, M.Si selaku
dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, kesempatan serta
ilmu-ilmunya untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.
2. Dr. Ir. Lilik Noor, MSFA selaku dosen pemandu seminar skripsi serta sebagai
dosen penguji skripsi yang telah berkenan memberikan masukan yang berarti
dalam penulisan karya ini.
3. Megawati Simanjuntak, SP terima kasih banyak atas bantuannya selama ini.
Tak lupa pada Prof. Dr. Pipin dan Bapak Suryadi selaku pendamping PKH,
terimakasih banyak atas segala informasi yang diberikan.

4. Seluruh aparat desa dan Kecamatan Dramaga yang telah membantu atas
kelengkapan data serta bantuannya saat di lapang, terimakasih banyak. Pada
ibu Aisyah, ibu Eni dan ibu Titin terimakasih banyak atas bantuannya
menyediakan tempat untuk wawancara.
5. Bapak, Ibu, Mas Ade, Mbak Titin tersayang, terima kasih banyak atas kasih
sayang, cinta, dukungan, kesabaran, nasehat, dan semangat yang kalian
berikan.
6. Untuk teman dan sahabatku Lestari Agusalim BM, Shely, Mardiana Rusman,
Eka Wulida L, Elya S, Endah, Wulan, Fitri, Tika, Ismi, Ratih, Ifah.
Terimakasih banyak teman-teman atas kerjasama dan bantuannya selama ini.

Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat berguna dan dapat dijadikan
sebagai perbandingan maupun penambah pengetahuan para pembaca.

Bogor, Februari 2010
Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ......................................................................................

x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................

xii

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

xiii

PENDAHULUAN
Latar Belakang .......................................................................................
Perumusan Masalah ................................................................................
Tujuan Penelitian ...................................................................................
Kegunaan Penelitian ..............................................................................

1
3
5
6

TINJAUAN PUSTAKA
Konsep dan Pendekatan Teori Keluarga ..................................................
Kemiskinan ..............................................................................................
Pemberdayaan Sosial ..............................................................................
Program Keluarga Harapan (PKH) .........................................................
Kesejahteraan Keluarga ..........................................................................
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Subjektif .................
Dukungan Sosial .....................................................................................
Strategi Koping Keluarga ........................................................................

7
10
14
17
21
23
27
29

KERANGKA PEMIKIRAN .....................................................................

34

METODE PENELITIAN
Disain, Tempat dan Waktu ......................................................................
Contoh dan Teknik Penarikan Contoh ....................................................
Jenis dan Cara Pengambilan Data ............................................................
Pengolahan dan Analisis Data ..................................................................
Definisi Operasional ................................................................................

36
36
39
40
44

HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Lokasi Penelitian ..........................................................
Karakteristik Demografi Keluarga ..........................................................
Besar Keluarga ...............................................................................
Tipe Keluarga .................................................................................
Usia ................................................................................................
Tingkat dan Lama Pendidikan .......................................................

46
49
49
49
50
51

viii

Karakteristik Sosial Ekonomi ..................................................................
Pekerjaan Suami .............................................................................
Pekerjaan Istri ................................................................................
Pendapatan per kapita ....................................................................
Total Pengeluaran per kapita Keluarga ...........................................
Kepemilikan Aset dan Jumlah Hutang ...........................................
Kesesuaian Penerima Program PKH dengan Kriteria RTSM .................
Dukungan Sosial .....................................................................................
Manfaat PKH yang Dirasakan Keluarga .................................................
Strategi Koping Fungsi Ekonomi ............................................................
Strategi Penghematan Keluarga (Cutting-Back) ............................
Strategi Penambahan Pendapatan Keluarga ...................................
Tipe Strategi Koping ......................................................................
Kesejahteraan Subyektif ...........................................................................
Hubungan Antar Variabel ........................................................................
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Keluarga Subjektif ....
Pembahasan Umum ..................................................................................
Keterbatasan Penelitian ............................................................................

Halaman
52
52
53
54
55
60
63
65
66
67
67
69
70
72
72
77
81
83

KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................

85

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

88

LAMPIRAN ................................................................................................

92

ix

STRATEGI KOPING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA
KELUARGA PENERIMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

ARY RACHMAWATI

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010

ABSTRACT
ARY RACHMAWATI. Coping Strategies and the Factors that Influence
Subjective Well-being of the Recipient Families “Program Keluarga Harapan”
(PKH). Under the direction of HERIEN PUSPITAWATI and RETNANINGSIH.
PKH is one of poverty alleviation programs of government issued in 2007.
This study aims to identify coping strategy and the factors that influence
subjective well-being of the recipient families PKH. This study conducted in
Bogor district Dramaga sub-district in May to July 2009. Design used was crosssectional study with survey methods. Samples in this research are the recipient
mother and the sample size is 150 samples. Based on research results can be seen
that the coping strategy economic functions performed low percentage on
samples. In addition, the factors that influence subjective well-being of the
recipient's family PKH is long education wife, great family members, social
support, total family expenditures and economic functions coping strategy. In
general, this study shows that the program can not be said succeeded because the
welfare level of the sample is still low even this program unwittingly creating
dependency on recipient families PKH so that these families can not live
independently and have a low social security level.
Key words: PKH, social support, coping strategy, subjective well-being.

RINGKASAN
ARY RACHMAWATI. Strategi Koping dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kesejahteraan Subjektif pada Keluarga Penerima Program Keluarga Harapan
(PKH). Dibimbing oleh HERIEN PUSPITAWATI dan RETNANINGSIH.
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi strategi koping dan faktorfaktor yang mempengaruhi kesejahteraan subjektif pada keluarga penerima PKH.
Tujuan khusus penelitian ini adalah mengidentifikasi (1) Karakteristik demografi,
sosial dan ekonomi keluarga pada keluarga penerima PKH; (2) Dukungan sosial
keluarga dan manfaat PKH pada keluarga penerima PKH; (3) Strategi Koping
Fungsi Ekonomi dan tingkat kesejahteraan subjektif pada keluarga penerima
PKH; (4) Menganalisis hubungan antar karakteristik keluarga, dukungan sosial
keluarga, strategi koping fungsi ekonomi dan kesejahteraan subjektif pada
keluarga penerima PKH; dan (5) Menganalisis faktor yang mempengaruhi
kesejahteraan subjektif pada keluarga penerima PKH.
Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul “Faktorfaktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Keluarga dan Prestasi Belajar Anak
pada Keluarga Penerima PKH. Desain penelitian yang digunakan adalah cross
sectional study. Penelitian dilakukan di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor
pada bulan Mei-Juli 2009. Total contoh adalah 150 yang ditentukan secara
proportional random sampling. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer
dan sekunder. Data primer meliputi: 1) karakteristik contoh (besar keluarga, usia,
struktur keluarga, pendidikan, pekerjaan, pendapatan keluarga, pengeluaran
keluarga hutang dan kepemilikan aset); 2) dukungan sosial (keluarga dan
tetangga); dan 3) strategi koping fungsi ekonomi dan kesejahteraan subjektif.
Data sekunder diperoleh dari instansi terkait yang meliputi gambaran umum
lokasi penelitian, potensi wilayah, dan data penerima PKH. Metode pengumpulan
data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dan Indept
Interview. Analisis data yang digunakan adalah statistika deskriptif (rata-rata,
minimum, maksimum, dan standar deviasi) dan inferensia (uji beda Paired t test,
korelasi Rank Spearman dan regresi linier berganda).
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa persentase terbesar
(58%) keluarga contoh termasuk dalam kategori keluarga sedang (5-7 org). Usia
suami (48%) berada pada kelompok dewasa madya (41-60 th) sedangkan usia istri
(58,7%) berada pada kelompok dewasa awal (18-40 th). Tingkat pendidikan
suami (87,3%) dan istri (98,7%) hampir sama, yakni tidak memenuhi wajib
belajar 9 tahun. Persentase terbesar pekerjaan suami adalah sebagai buruh nontani baik sebelum (40,7%) dan saat PKH (38,7%) sedangkan untuk istri persentase
terbesar (19,3%) bekerja sebagai buruh tani. Lebih dari separuh contoh (50,7%)
memiliki pendapatan dibawah garis kemiskinan artinya keluarga termasuk
keluarga sangat miskin. Persentase pengeluaran contoh untuk pangan jauh lebih
besar dibandingkan dengan pengeluaran non pangan, yaitu sebesar 61,7 persen
dan 38,3 persen.
Manusia sebagai makhluk sosial tentunya membutuhkan dukungan baik
yang berasal dari keluarga besar maupun tetangga. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa persentase terbesar untuk bentuk dukungan yang diterima oleh contoh baik
yang berasal dari keluarga besar maupun tetangga ialah membantu kesulitan
keuangan keluarga. Selama kurang lebih dua tahun program PKH berjalan

manfaat yang dirasakan oleh contoh terlihat belum optimal hanya 27,3 persen
contoh yang menyatakan tinggi manfaatnya. Strategi koping fungsi ekonomi yang
dilakukan oleh lebih dari separuh (57,3%) contoh termasuk dalam kategori
sedang. Berdasarkan tipe strategi koping fungsi ekonomi dapat diketahui bahwa
strategi koping fungsi ekonomi yang dilakukan oleh lebih dari separuh (50,7%)
contoh termasuk dalam Tipe 1 yang artinya bahwa strategi penghematan dan
penambahan pendapatan yang dilakukan oleh contoh keduanya berada pada posisi
rendah. Sama halnya dengan tingkat kesejahteraan subjektif yang dicapai. Lebih
dari separuh contoh termasuk dalam kategori sedang, artinya bahwa tingkat
kesejahteraan subjektif yang dicapai belum maksimal.
Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spearman dapat diketahui bahwa
terdapat hubungan positif antara aset keluarga dengan dukungan tetangga
(r=0,182; p=0,05), pengeluaran non pangan per kapita dengan dukungan keluarga
(r=0,215; p=0,01), besar anggota keluarga dengan strategi koping fungsi ekonomi
(r=0,254; p=0,01), usia istri dengan strategi koping fungsi ekonomi (r=0,212;
p=0,01), pengeluaran pangan per kapita dengan kesejahteraan subjektif (r=0,176;
p=0,05), dukungan keluarga dengan kesejahteraan subjektif (r=0,205; p=0,01).
Selain itu, terdapat hubungan negatif antara pendapatan per kapita dengan strategi
koping fungsi ekonomi (r=-0,238; p=0,01), strategi koping fungsi ekonomi
dengan kesejahteraan subjektif (r=-0,264; p=0,01). Adapun faktor yang
mempengaruhi kesejahteraan subjektif ialah besar anggota keluarga, dukungan
sosial, total pengeluaran per kapita, lama pendidikan istri, dan strategi koping
fungsi ekonomi.
Saran yang dapat diajukan dari hasil penelitian antara lain: 1) rendahnya
kesadaran dan tingkat pendidikan contoh mengharuskan pemerintah melakukan
usaha lebih keras lagi dalam membangun kesadaran keluarga miskin akan arti
pendidikan bagi masa depan mereka serta menggalakkan program pendidikan
kejar paket A,B,C; 2) rendahnya perilaku strategi koping pada contoh
memberikan indikasi pentingnya pemberdayaan keluarga oleh pemerintah
setempat bekerja sama dengan pihak yang berkiprah dalam upaya peningkatan
kesejahteraan keluarga baik dari aspek pengetahuan maupun strategi manajemen
keuangan; 3) usaha yang dilakukan oleh keluarga miskin cenderung rendah karena
memang akses terhadap pendidikan dan pekerjaan itu terbatas. Oleh karena itu,
pemerintah harusnya memberikan program pemberdayaan bidang pendidikan
kepada keluarga miskin agar akses terhadap pendidikan dapat terbuka; 4)
diharapkan khususnya bagi pendamping agar dapat memberikan penyuluhan
secara langsung kepada penerima PKH, harapannya bahwa informasi dapat
tersebar rata dan dapat bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan; 5) terdapat 3,3
persen contoh sangat tidak sesuai menerima bantuan PKH. Ini dapat dijadikan
sumber masukan bagi instansi pemerintah agar lebih akurat lagi dalam melakukan
pendataan mengenai keadaan sosial ekonomi masyarakat sehingga pengkategorian
miskin/tidak miskin tepat dan jelas; 6) salah satu kelemahan dari program PKH
yaitu memberikan dampak psikologis yang berupa ketergantungan sehingga
keluarga tidak bisa mandiri dan mempunyai ketahanan sosial yang rendah. Oleh
karena itu, diharapkan pemerintah mengakaji kembali program pemberdayaan
pada kluster 1 yang sudah dilaksanakan agar dampak yang ditimbulkan semakin
berkurang.

STRATEGI KOPING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN SUBYEKTIF PADA
KELUARGA PENERIMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperolah
Gelar Sarjana Ilmu Keluarga dan Konsumen pada
Fakultas Ekologi Manusia
Institut Pertanian Bogor

Oleh:
ARY RACHMAWATI

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010

Judul

:

Strategi Koping dan Faktor-faktor yang
mempengaruhi Kesejahteraan Subjektif
pada Keluarga Penerima Program Keluarga
Harapan (PKH).

Nama Mahasiswa

:

Ary Rachmawati

NIM

:

I24051651

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc, M.Sc
NIP. 19621110 198603 2 001

Ir. Retnaningsih, M.Si
NIP. 19631112 198903 2 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen

Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc
NIP. 19630714 198703 1 002

Tanggal Pengesahan:

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Purworejo, Jawa Tengah pada Tanggal 25 April
1987. Penulis adalah anak ke tiga dari tiga bersaudara dari keluarga Bapak
Suyono dan Ibu Suwarni.
Pendidikan Taman Kanak-Kanak ditempuh penulis dari Tahun 1992
hingga Tahun 1993 di TK Tunas Rimba, Purworejo. Pada Tahun 1993 penulis
menempuh pendidikan di SD Negeri Tirtodranan, Purworejo sampai dengan
Tahun 1999 selanjutnya pada tahun yang sama penulis menempuh pendidikan di
SLTP Negeri 3 Purworejo hingga tahun 2000 dan pada tahun tersebut pula penulis
pindah sekolah di SLTP Negeri 2 Gombong hingga lulus pada Tahun 2002. Pada
Tahun 2002, penulis melanjutkan pendidikan di SLTA Negeri 1 Karanganyar,
Kebumen sampai dengan Tahun 2005.
Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui
jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) di Departemen Ilmu Keluarga dan
Konsumen (IKK), Fakultas Ekologi Manusia pada tahun 2005. Selama menjadi
mahasiswa penulis ikut aktif dalam berbagai macam kegiatan di kampus, seperti
menjadi bendahara II Himpunan Profesi Ilmu Keluarga dan Konsumen (20062008), anggota Divisi Profil mading ”creackres” Ilmu Keluarga dan Konsumen
(2006-2007), anggota OMDA Kebumen, anggota Lingkung Seni Sunda Gentra
Kaheman IPB Divisi Tari (2006-sekarang), anggota Misi Kebudayaan Malaysia
Divisi tari (2009), serta aktif dalam berbagai macam kepanitiaan, baik yang
diselenggarakan oleh HIMPRO IKK maupun kegiatan kampus lainnya.

UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi yang berjudul
”Strategi Koping dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Subjektif
pada Keluarga Penerima Program Keluarga Harapan (PKH)” berhasil diselesaikan
dengan baik. Pada kesempatan ini, dengan rasa hormat yang setinggi-tingginya,
penulis ucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc. M.Sc dan Ir. Retnaningsih, M.Si selaku
dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, kesempatan serta
ilmu-ilmunya untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.
2. Dr. Ir. Lilik Noor, MSFA selaku dosen pemandu seminar skripsi serta sebagai
dosen penguji skripsi yang telah berkenan memberikan masukan yang berarti
dalam penulisan karya ini.
3. Megawati Simanjuntak, SP terima kasih banyak atas bantuannya selama ini.
Tak lupa pada Prof. Dr. Pipin dan Bapak Suryadi selaku pendamping PKH,
terimakasih banyak atas segala informasi yang diberikan.
4. Seluruh aparat desa dan Kecamatan Dramaga yang telah membantu atas
kelengkapan data serta bantuannya saat di lapang, terimakasih banyak. Pada
ibu Aisyah, ibu Eni dan ibu Titin terimakasih banyak atas bantuannya
menyediakan tempat untuk wawancara.
5. Bapak, Ibu, Mas Ade, Mbak Titin tersayang, terima kasih banyak atas kasih
sayang, cinta, dukungan, kesabaran, nasehat, dan semangat yang kalian
berikan.
6. Untuk teman dan sahabatku Lestari Agusalim BM, Shely, Mardiana Rusman,
Eka Wulida L, Elya S, Endah, Wulan, Fitri, Tika, Ismi, Ratih, Ifah.
Terimakasih banyak teman-teman atas kerjasama dan bantuannya selama ini.

Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat berguna dan dapat dijadikan
sebagai perbandingan maupun penambah pengetahuan para pembaca.

Bogor, Februari 2010
Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ......................................................................................

x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................

xii

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

xiii

PENDAHULUAN
Latar Belakang .......................................................................................
Perumusan Masalah ................................................................................
Tujuan Penelitian ...................................................................................
Kegunaan Penelitian ..............................................................................

1
3
5
6

TINJAUAN PUSTAKA
Konsep dan Pendekatan Teori Keluarga ..................................................
Kemiskinan ..............................................................................................
Pemberdayaan Sosial ..............................................................................
Program Keluarga Harapan (PKH) .........................................................
Kesejahteraan Keluarga ..........................................................................
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Subjektif .................
Dukungan Sosial .....................................................................................
Strategi Koping Keluarga ........................................................................

7
10
14
17
21
23
27
29

KERANGKA PEMIKIRAN .....................................................................

34

METODE PENELITIAN
Disain, Tempat dan Waktu ......................................................................
Contoh dan Teknik Penarikan Contoh ....................................................
Jenis dan Cara Pengambilan Data ............................................................
Pengolahan dan Analisis Data ..................................................................
Definisi Operasional ................................................................................

36
36
39
40
44

HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Lokasi Penelitian ..........................................................
Karakteristik Demografi Keluarga ..........................................................
Besar Keluarga ...............................................................................
Tipe Keluarga .................................................................................
Usia ................................................................................................
Tingkat dan Lama Pendidikan .......................................................

46
49
49
49
50
51

viii

Karakteristik Sosial Ekonomi ..................................................................
Pekerjaan Suami .............................................................................
Pekerjaan Istri ................................................................................
Pendapatan per kapita ....................................................................
Total Pengeluaran per kapita Keluarga ...........................................
Kepemilikan Aset dan Jumlah Hutang ...........................................
Kesesuaian Penerima Program PKH dengan Kriteria RTSM .................
Dukungan Sosial .....................................................................................
Manfaat PKH yang Dirasakan Keluarga .................................................
Strategi Koping Fungsi Ekonomi ............................................................
Strategi Penghematan Keluarga (Cutting-Back) ............................
Strategi Penambahan Pendapatan Keluarga ...................................
Tipe Strategi Koping ......................................................................
Kesejahteraan Subyektif ...........................................................................
Hubungan Antar Variabel ........................................................................
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Keluarga Subjektif ....
Pembahasan Umum ..................................................................................
Keterbatasan Penelitian ............................................................................

Halaman
52
52
53
54
55
60
63
65
66
67
67
69
70
72
72
77
81
83

KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................

85

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

88

LAMPIRAN ................................................................................................

92

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
1.

Jumlah dan persentase penduduk miskin di daerah pedesaan
menurut Pulau .......................................................................................

10

Garis kemiskinan, jumlah dan persentase penduduk miskin,
1996-2008 .............................................................................................

11

3.

Kewajiban peserta PKH dalam mengunjungi fasilitas kesehatan ..........

18

4.

Besaran bantuan penerima PKH ...........................................................

20

5.

Sebaran jumlah populasi penerima PKH dan jumlah contoh di
Kecamatan Dramaga, Bogor ................................................................

37

6.

Jenis data, variabel, alat dan cara pengukuran serta skala data..............

40

7.

Desa-desa di Kecamatan Dramaga dan jumlah penduduk .....................

46

8.

Data penduduk menurut mata pencaharian ...........................................

47

9.

Data jumlah sekolah ..............................................................................

47

10. Sebaran jumlah penerima PKH di 10 desa di Kec. Dramaga ................

48

11. Sebaran contoh berdasarkan besar keluarga .........................................

49

12. Sebaran contoh berdasarkan tipe keluarga ............................................

50

13. Sebaran contoh berdasarkan usia suami-istri ........................................

50

14. Sebaran contoh berdasarkan tingkat pendidikan ...................................

51

15. Sebaran contoh berdasarkan lama pendidikan ......................................

52

16. Sebaran contoh berdasarkan pekerjaan suami ......................................

52

17. Sebaran contoh berdasarkan perubahan kerja suami ............................

53

18. Sebaran contoh berdasarkan pekerjaan istri ..........................................

54

19. Sebaran contoh berdasarkan perubahan kerja istri ................................

54

20. Sebaran contoh berdasarkan pendapatan per kapita per bulan .............

55

21. Sebaran contoh berdasarkan persentase kontribusi dana PKH terhadap
total pendapatan per kapita per bulan ...................................................

55

22. Rata-rata persentase pengeluaran per kapita per bulan ........................

56

23. Rata-rata alokasi pengeluaran dana PKH per bulan ..............................

58

24. Persentase alokasi dana PKH dari hasil wawancara mendalam ...........

59

25. Persentase contoh berdasarkan kepemilikan aset keluarga ...................

61

2.

x

Halaman
26. Sebaran contoh berdasarkan jumlah hutang ..........................................

62

27. Sebaran contoh berdasarkan rasio hutang dan aset dalam rupiah .........

63

28. Persentase contoh berdasarkan kriteria rumah tangga miskin ..............

64

29. Sebaran contoh atas kelayakan penerimaan PKH berdasarkan
kriteria rumah tangga miskin ...............................................................

65

30. Sebaran contoh berdasarkan bentuk dukungan yang diterima ..............

66

31. Sebaran contoh berdasarkan dukungan keluarga dan dukungan
tetangga ................................................................................................

66

32. Sebaran contoh berdasarkan item manfaat yang dirasakan ..................

67

33. Sebaran contoh berdasarkan manfaat PKH ...........................................

68

34. Sebaran contoh berdasarkan strategi koping fungsi ekonomi ...............

70

35. Tipe strategi koping fungsi ekonomi ....................................................

71

36. Sebaran contoh berdasarkan tingkat kesejahteraan subjektif ................

71

37. Hasil uji korelasi antara karakteristik keluarga dengan
dukungan sosial keluarga ......................................................................

73

38. Hasil uji korelasi antara karakteristik keluarga dengan
strategi koping fungsi ekonomi keluarga ..............................................

74

39. Hasil uji korelasi antara karakteristik keluarga dengan
kesejahteraan subjektif ..........................................................................

76

40. Analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
kesejahteraan subjektif ..........................................................................

78

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman
1.
2.
3.

Besaran IPM Kabupaten Bogor periode 1999-2007 ..............................
Kerangka pemikiran ..............................................................................
Tahapan pemilihan contoh ....................................................................

3
35
39

xii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1.

Pengukuran variabel penelitian .............................................................

93

2.

Sebaran contoh berdasarkan pengeluaran pangan dan non
pangan keluarga ....................................................................................

95

Sebaran contoh berdasarkan strategi penghematan
pengeluaran keluarga ...........................................................................

96

4.

Sebaran contoh berdasarkan strategi penambahan pendapatan ............

97

5.

Sebaran contoh berdasarkan tingkat kesejahteraan subyektif ...............

98

6.

Alokasi pengeluaran contoh Indepth Interview ....................................

99

7.

Hasil uji korelasi Spearman karakteristik keluarga, dukungan sosial,
strategi koping fungsi ekonomi dan kesejahteraan subyektif ............... 100

8.

Hasil uji Regresi .................................................................................... 101

9.

Deskriptif untuk data Indept Interview ................................................. 103

3.

10. Foto lapang ............................................................................................ 107

xiii

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kemiskinan merupakan problematika kemanusiaan yang telah mendunia
dan hingga kini masih menjadi isu sentral di belahan bumi manapun (Anonim
2008). Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak
sanggup memelihara dirinya sendiri dengan taraf kehidupan yang dimiliki dan
juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental, maupun fisiknya untuk
memenuhi kebutuhannya (BKKBN 1996). Indonesia sebagai negara yang kaya
akan sumber daya alam pada tahun 1998 mempunyai 49,5 juta jiwa penduduk
yang tergolong miskin. Jumlah penduduk miskin tersebut terdiri dari 17,6 juta
jiwa di perkotaan dan 31,9 juta jiwa di perdesaan. Angka penduduk miskin
tersebut lebih dari dua kali lipat banyaknya dibandingkan dengan angka tahun
1996 (sebelum krisis ekonomi) yang hanya mencatat jumlah penduduk miskin
sebanyak 7,2 juta jiwa di perkotaan dan 15,3 juta jiwa perdesaan. Jumlah
penduduk miskin Indonesia pada tahun 2008 sebesar 34,96 juta jiwa atau 15,42
persen, yang lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2007
yaitu 37,17 juta jiwa atau 16,58 persen dari total penduduk (BPS 2008).
Kabupaten Bogor merupakan salah satu kota di Indonesia dengan jumlah
penduduk terbanyak kedua di provinsi Jawa Barat. Menurut hasil Sensus Daerah
(SUSDA) jumlah penduduk Kabupaten Bogor pada Tahun 2007 telah mencapai
4.237.962 jiwa dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) sebesar 0,53 persen.
Laju Pertumbuhan Penduduk yang pesat ini sayangnya tidak diimbangi dengan
pembentukan modal yang besar sehingga memunculkan masalah kemiskinan di
Kabupaten Bogor. Pada Tahun 2007, jumlah penduduk miskin di Kabupaten
Bogor mencapai 1.017.879 jiwa atau sebesar 24,02 persen dari jumlah penduduk
pada Tahun 2007 (Rancagan Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten
Bogor Tahun 2005-2025). Walaupun angka ini sudah mengalami penurunan dari
tahun 2006 namun jumlah penduduk miskin yang mencapai angka sekitar 24,02
persen berpotensi menimbulkan masalah kesehatan, gangguan keamanan,
prostitusi dan gizi buruk yang akhirnya akan berdampak pada kualitas
sumberdaya manusia (SDM) Indonesia.

2

Penurunan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bogor tentunya tidak
terlepas dari peran pemerintah dalam usaha memberantas kemiskinan. Banyak
program-program pemerintah yang sudah dijalankan seperti PNPM Mandiri,
Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan pada Tahun 2007 pemerintah mengeluarkan
Program Keluarga Harapan (PKH). PKH pada prinsipnya memberikan bantuan
tunai kepada rumahtangga sangat miskin. Sasaran dari program ini adalah ibu-ibu
pada usia subur, sedang hamil atau menyusui, anak-anak balita, serta anak-anak
usia sekolah dasar dan menengah pertama, terutama mereka yang termasuk dalam
kelompok rumahtangga miskin. Besarnya dana yang diberikan pada peserta PKH
berkisar antara Rp.600.000,- sampai dengan Rp.2.200.000,- per tiga bulan
(UPPKH Pusat 2007). Dalam program ini, peran dari seluruh anggota keluargalah
yang menjadi kunci dari pembangunan dan sentra dalam mengentaskan
kemiskinan.
Keluarga merupakan suatu unit dalam sistem ekonomi, yang senantiasa
berinteraksi (mempengaruhi dan dipengaruhi) oleh sistem ekonomi yang lebih
besar (Bryant 1990). Artinya bahwa keadaan ekonomi keluarga akan tergantung
pada bagaimana keberadaan ekonomi negara saat itu. Kemiskinan dan krisis
ekonomi di Indonesia membuat kehidupan keluarga miskin semakin terpuruk.
Setiap keluarga miskin mempunyai kemampuan yang berbeda untuk mengatasi
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Friedman (1998) mendefinisikan
strategi koping sebagai respon perilaku positif yang digunakan keluarga dan
sistemnya untuk memecahkan masalah atau mengurangi stres akibat peristiwa
tertentu. Melalui strategi koping yang efektif diharapkan tujuan keluarga mudah
tercapai sehingga tingkat kebahagiaan dan tingkat kepuasan juga akan meningkat.
Dengan demikian, tingkat kesejahteraan keluarga pun akan meningkat. Hal ini
sesuai dengan teori yang disampaikan Santamarina et al. (2002) diacu dalam
Suandi (2007) bahwa kesejahteraan dengan pendekatan subjektif diukur dari
tingkat kebahagiaan dan kepuasan yang dirasakan oleh masyarakat sendiri bukan
oleh orang lain.

3

Perumusan Masalah
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu alat ukur
sederhana untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan SDM. IPM
merupakan angka rata-rata dari indeks pendidikan, indeks kesehatan, dan indeks
kemampuan daya beli masyarakat (BPS 2005). Pasca otonomi daerah, nilai IPM
Kabupaten Bogor semakin besar yaitu sejak Tahun 1999 sampai Tahun 2007.
Kondisi ini menandakan bahwa tingkat kesejahteraan penduduk Kabupaten Bogor
semakin baik. IPM Kabupaten Bogor yang telah dicapai pada Tahun 2007, yaitu
70,18 poin. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 0,73 poin dari
Tahun 2006 yang mencapai 69,45 poin. Secara rinci nilai tersebut merupakan
kontribusi dari komponen pembentuknya, terdiri dari angka harapan hidup (67,58
th), angka melek huruf (95,78%), rata-rata lama sekolah (7,11 th) dan kemampuan
daya beli masyarakat sebesar Rp.559.300,- per kapita/bl.
IPM Kabupaten Bogor
71.00
70.00
70.18
69.00

69.45
68.99

68.00
67.81 68.10

67.00
66.80

66.00
65.00

66.38

IPM

65.20 65.40

64.00
63.00
62.00
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Gambar 1. Besaran IPM Kabupaten Bogor Periode 1999-2007
(Bapeda 2005)
Kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bogor yang semakin meningkat
sayangnya tidak diimbangi dengan menurunnya angka permasalahan sosial. BPS
mencatat bahwa pada Tahun 2007 jumlah permasalahan sosial di Kabupaten
bogor relatif tinggi. Berdasarkan beberapa kasus permasalahan sosial, jumlah
yang paling tinggi di Kabupaten Bogor adalah jumlah fakir miskin (41.590 jiwa)
kemudian yang kedua adalah jumlah anak terlantar yang mencapai 12.166 jiwa.

4

Disini terlihat adanya ketimpangan, di sisi lain kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Bogor meningkat namun permasalahan sosial yang ada cenderung
tinggi. Oleh karena itu, dalam rangka menuntaskan permasalahan sosial tersebut
pemerintah pusat khususnya di Kabupaten Bogor melaksanakan Program
Keluarga Harapan (PKH). Program ini merupakan cikal bakal pengembangan
sistem perlindungan sosial, khususnya bagi keluarga sangat miskin (UPPKH Pusat
2007). Selain itu, program ini dikeluarkan dengan harapan bisa meningkatkan
derajat kesejahteraan masyarakat miskin terutama dalam segi pendidikan melalui
wajib belajar sembilan tahun serta kesehatan ibu dan anak. Salah satu kecamatan
di Kabupaten Bogor yang memperoleh PKH adalah Kecamatan Dramaga.
Berdasarkan data Potensi Desa (Podes) 2005 Kecamatan Dramaga termasuk lima
besar yang memiliki penduduk miskin terbanyak di Kabupaten Bogor, yaitu
mencapai 11.354 jiwa.
Setiap keluarga mempunyai strategi koping yang berbeda-beda antara satu
keluarga dengan keluarga lainnya dalam menghadapi kondisi yang sulit
khususnya untuk keluarga miskin. Mereka mempunyai cara khusus untuk bisa
bertahan hidup dalam kondisi yang serba keterbatasan. Ini menjadi suatu hal yang
menarik untuk diteliti, mengingat bahwa PKH merupakan salah satu program
unggulan dari pemerintah guna mengentaskan kemiskinan. Untuk itu, perlu
dilakukan evaluasi mengenai sejauh mana tingkat keberhasilan dan manfaat PKH
dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga di Kabupaten Bogor khususnya di
Kecamatan Dramaga dan mengingat bahwa program ini baru berjalan selama dua
tahun. Selain itu, perlu juga dilakukan identifikasi strategi koping yang dilakukan
oleh keluarga miskin penerima PKH terkait dengan adanya dana tambahan PKH
untuk pendidikan dan kesehatan serta menganalisis faktor yang mempengaruhi
kesejahteraan subjektif.
Menurut Deacon dan Firebaugh (1981), keluarga memiliki strategi koping
apabila terjadi perubahan pendapatan sehingga akan mepengaruhi alokasi
pengeluaran keluarga. Terjadinya perubahan pendapatan akan memengaruhi nilai
dan tujuan yang akan dicapai oleh sebuah keluarga. Nilai dan tujuan tersebut akan
menentukan tingkat kepuasan dan tingkat kebahagiaan keluarga yang pada
akhirnya menentukan tingkat kesejahteraan keluarga. Berdasarkan penjabaran

5

diatas, peneliti mencoba menguraikan permasalahan yang akan diangkat dalam
penelitian ini. Permasalahan tersebut adalah:
1. Bagaimanakah karakteristik demografi, sosial, dan ekonomi keluarga
penerima PKH?
2. Bagaimanakah dukungan sosial keluarga dan manfaat PKH pada keluarga
penerima PKH?
3. Bagaimanakah strategi koping fungsi ekonomi dan tingkat kesejahteraan
subjektif pada keluarga penerima PKH?
4. Bagaimanakah hubungan antar karakteristik keluarga, dukungan sosial
keluarga, strategi koping fungsi ekonomi dan kesejahteraan subjektif pada
keluarga penerima PKH?
5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesejahteraan subjektif pada
keluarga penerima PKH?
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi
koping dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan subjektif pada
keluarga penerima Program Keluarga Harapan (PKH).
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi karakteristik demografi, sosial, dan ekonomi pada keluarga
penerima PKH.
2. Mengidentifikasi dukungan sosial keluarga dan manfaat PKH pada keluarga
penerima PKH.
3. Mengidentifikasi strategi koping fungsi ekonomi dan tingkat kesejahteraan
subjektif pada keluarga penerima PKH.
4. Menganalisis hubungan antar karakteristik keluarga, dukungan sosial keluarga,
strategi koping fungsi ekonomi dan kesejahteraan subjektif pada keluarga
penerima PKH.
5. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan subjektif pada
keluarga penerima PKH.

6

Kegunaan Penelitian
Penelitian mengenai strategi koping dan faktor-faktor yang mempengaruhi
kesejahteraan subjektif pada keluarga Penerima Keluarga Harapan (PKH) ini
memiliki kegunaan, ant