danayang berasal dari APBN yang dialokasikan kepada daerah yang terkena bencana nasional, peristiwa luar biasa, dan atau krisis
solvabilitas.
2.1.3 Target Pendapatan Daerah
Target pendapatan daerah adalah perkiraan hasil perhitungan pendapatan daerah secara minimal dicapai dalam satu tahun anggaran. Agar perkiraan
pendapatan daerah dapat dipertanggungjawabkan, di dalam penyusunannya memerlukan perhitungan terhadap faktor-faktor sebagai berikut Soelarso, 1998:
1. Realisasi penerimaan pendapatan daerah dari tahun anggaran yang lalu dengan
memperlihatkan faktor pendukung yang menyebabkan tercapainya realisasi tersebut serta faktor-faktor penghambatnya.
2. Kemungkinan pencairan jumlah tunggakan tahun-tahun sebelumnya yang
diperkirakan dapat ditagih minimal 35 persen dari tunggakan sampai dengan tahun lalu.
3. Data potensi objek pajak dan estimasi perkembangan dan perkiraan
penerimaan dari penetapan tahun berjalan minimal 80 persen dari penetapan. 4.
Kemungkinan adanya perubahan penyesuaian, keanekaragaman tarif dan penyempurnaan sistem pemungutan.
5. Keadaan sosial ekonomi dan tingkat kesadaran masyarakat selaku Wajib
Pajakbayar. 6.
Kebijakan dibidang ekonomi dan moneter. 7.
Perkembangan tersedianya prasarana dan sarana serta biaya pungutan.
Adapun prosedur dalam penyusunan target pendapatan daerah beradadalam waktu satu bulan sebelum RAPBD disusun, maka setiap
dinasinstansipenghasilan PAD harus sudah menyiapkan Rencana Target Penerimaan PADkepada Dipenda, dengan tembusan kepada: a Biro Keuangan,
b Bappeda, cInspektorat Wilayah PropinsiKabupatenKota.
2.1.4 Kriteria Sumber Penerimaan Daerah
Kriteria yang harus dipenuhi dari suatu penerimaan daerah adalah: 1.
Kecukupan dan Elastisitas Sumber pendapatan daerah harus menghasilakan pendapatan yang
besar dalam kaitannya dengan seluruh atau sebagian biaya pelayanan yang dikeluarkan. Jika suatu sumber penerimaan separti retribusi hanya
menghasilkan persentase
yang kecil
diatas anggaran
yang dikeluarkannya, akan banyak menimbulkan kerugian yaitu ongkos
pungutan yang menjadi besar, upaya administrasi terbagi-bagi, pembebanan sulit dicapai secara adil dan kesan yang negatif terhadap
kemampuan keuangan akan timbul. 2.
Pemerataan Suatu sumber penerimaan seharusnya ditanggung oleh semua
golongan dalam masyarakat sesuai dengan konsep keadilan.
3. Kelayakan Administrasi
Suatu sumber penerimaan haruslah didukung dengan administrasi yang memadai yang akan memberikan kemudahan-kemudahan di dalam melakukan
perhitungan, pengawasan dan pelayanan pungutan.Davey, 2005
2.1.5 Retribusi Daerah