Kerangka Pemikiran PENGARUH MULTIPLE LARGE SHAREHOLDERS DAN AKTIFITAS KOMITE AUDIT TERHADAP BIAYA AUDIT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

2.3 Kerangka Pemikiran

Penelitian ini menggunakan MLS dan aktifitas komite audit sebagai variabel independen yang dapat mempengaruhi biaya audit. MLS diuji di dalam penelitian ini karena MLS memiliki akses untuk dapat melihat laporan keuangan sebelum laporan tersebut dipublikasikan ke masyarakat luas. MLS juga dapat meminta agar laporan keuangan dibuat lebih transparan dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Kehadiran MLS diasumsikan akan membuat biaya audit berkurang karena saham lebih didominasi oleh MLS dibandingkan dengan pihak manajemen sehingga mengakibatkan manajemen laba menurun dan risiko audit menjadi lebih rendah Lemmon et al. ,2003. Selanjutnya, aktifitas komite audit merupakan salah satu faktor yang diprediksi dapat meningkatkan biaya audit. Komite audit akan membantu dewan direksi untuk membuat laporan keuangan yang berkualitas dan mengawasi kinerja perusahaan. Selain itu komite audit juga memiliki berbagai macam tugas dan tanggung jawab untuk melindungi kepentingan pemegang saham seperti menelaah laporan keuangan perusahaan, menelaah apakah perusahaan telah mematuhi undang-undang yang berlaku, memberi pendapat independen bila terjadi kesalahpahaman antara manajer dan akuntan, memberi rekomendasi kepada dewan komisaris terhadap akuntan yang independen, menelaah hasil pekerjaan auditor internal, dan meberikan rekomendasi jika terdapat benturan kepentingan antara manajer dan komisaris serta menjaga kerahasiaan dokumen di perusahaan Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-643BL2012. Aktifitas komite audit yang tinggi,misal melakukan pertemuan rapat komite audit yang lebih sering menandakan bahwa ukuran perusahaan lebih besar.Jika ukuran perusahaan makin besar, maka waktu yang diperlukan auditor eksternal untuk mengaudit juga semakin lama karena laporan keuangan pada perusahaan besar lebih rumit dan auditor harus lebih berhati-hati dalam mengaudit. Oleh sebab itu biaya audit yang ditimbulkan semakin tinggi. Penelitian ini mengacu pada penelitian Ismail 2012 sehingga juga menggunakan variabel kontrol seperti corporate governance berupa ukuran komite audit dan keahlian komite audit. Selain itu juga terdapat variabel kontrol karakteristik khusus perusahaan yaitu ukuran perusahaan yang diukur menggunakan logaritma natural dari total aset. Namun, variabel kontrol seperti rasio piutas atas aset perusahaan, kinerja perusahaan, rugi bersih, dan jumlah pegawai tidak digunakan karena variabel-variabel tersebut juga merupakan bagian dari ukuran perusahaan, sehingga apabila digunakan dikhawatirkan terjadi pengukuran ganda. Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka pemikiran disusun sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran H1a - H1b - H1b - H2 + Sumber : dikembangkan sendiri dari berbagai sumber untuk penelitian ini, 2014 Jumlah Multiple Large Shareholders Jumlah pemegang saham yang memiliki saham sedikitnya 3 dari total saham di perusahaan Aktifitas Komite Audit Jumlah frekuensi rapat komite audit Biaya Audit logaritma natural biaya audit Persentase Saham Multiple Large Shareholders Total persentase saham yang dimiliki oleh MLS 1. Ukuran Komite Audit Jumlah komite audit di perusahaan 2. Keahlian Komite Audit Jumlah anggota komite audit yang memiliki latar belakang pendidikanpengalaman di bidang akuntansi dan bisnis 3. Ukuran Perusahan logaritma natural total aset

2.4 Pengembangan Hipotesis