2.1.6 Hubungan Antara Ukuran Perusahaan Dengan Struktur Modal
U
kuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecinya perusahaan menurut berbagai cara antara lain dengan total aktiva, log
size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagai dalam tiga kategori yaitu perusahaan besar
large firm
, perusahaan menegah
medium firm
, perusahaan kecil
small firm
. Perusahaan dengan ukuran yang besar akan dapat menghasilkan produk dengan tingkat biaya yang rendah
merupakan unsur untuk mencapai laba yang diinginkan sesuai dengan standar yang telah diinginkan. Disamping itu perusahaan dengan ukuran yang besar akan
lebih mempunyai kemungkinan untuk memenangkan persaingan dalam bisnis, Perusahaan besar mempunyai pengendalian dan tingkat daya saing yang tinggi
dibanding dengan perusahaan kecil, sehingga bisa dibandingkan dengan perlindungan terhadap risiko ekonomis.
2.1.7 Hubungan Antara Umur Perusahaan Dengan Struktur Modal
Umur perusahaan adalah ukuran standar reputasi dalam model struktur modal Joshua Abor dan Nicholas Bekpie, 2007. Perusahaan yang telah lama
berdiri dimungkinkan memiliki reputasi yang lebih baik dari pada perusahaan yang baru berdiri karena seiring dengan perjalanan waktu yang lebih lama berarti
perusahaan telah menghadapi berbagai kondisi. Perusahaan yang dapat melalui berbagai kondisi tersebut menunjukkan adanya stabilitas dalam suatu manajemen
perusahaaan. Reputasi berpengaruh pada nama baik perusahaan telah dibangun selama
bertahun-tahun yang dipahami oleh pasar dan yang diamati kemampuannya untuk
memenuhi kewajibannya secara tepat waktu. Direksi dalam suatu perusahaan dalam menangani hal yang berkaitan dengan reputasi perusahaan cenderung
bertindak lebih hati-hati dan menghindari proyek berisiko dan lebih mendukung pada proyek-proyek yang lebih aman. Joshua Abor dan Nicholas Bekpie 2007
menemukan bahwa umur perusahaan berpengaruh positif terhadap long term debt.
2.1.8 Hubungan Antara Pertumbuhan Penjualan Dengan Struktur Modal
Menurut Brigham dan Houston 2001, pertumbuhan penjualan mencerminkan tingkat produktivitas terpasang yang siap beroperasi serta
kapasitas saat ini yang dapat diserap pasar dan mencerminkan daya saing perusahaan dalam pasar. Jadi, semakin tinggi pertumbuhan perusahaan, maka
semakin tinggi pula penerimaan perusahaan. Suatu perusahaan yang memiliki pertumbuhan
positif mengindikasikan majunya perusahaan tersebut. Perusahaan dengan pertumbuhan yang tinggi sebaiknya
menggunakan hutang dalam jumlah besar, karena biaya pengembangan pada emisi saham biasa lebih tinggi dibandingkan dengan biaya pada emisi obligasi
Weston dan Copeland, 2000. Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban
tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil Brigham dan Houston, 2001.
2.1.9 Hubungan Antara Struktur Aktiva Dengan Struktur Modal