Pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan analisis butirkorelasi yang digunakan adalah Pearson Product
Moment.Jika koefisien korelasi r bernilai positif dan lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi 5 persen atau 0,05 signifikan
pada level 0,05 yang ditunjukkan dengan tanda atau signifikan pada level 0,01 yang ditunjukkan dengan tanda maka butir
pertanyaan tersebut dinyatakan valid atau sah, namun jika sebaliknya yaitu bernilai negatif atau positif namun lebih kecil dari
r tabel dengan taraf signifikansi yang sama 5 persen atau 0,05 maka butir pertanyaan dinyatakan tidak valid dan harus dihapus
Rahardian, 2010. Dalam penelitian ini, untuk mengukur validitas tidak hanya dilakukan dengan analisis butir korelasi namun juga
menggunakan analisis faktor. Analisis faktor mempunyai tujuan untuk mendefinisikan struktur suatu data matrik dan menganalisis
struktur saling hubungan korelasi antar sejumlah besar variabel test score, test items, jawaban kuesioner dengan cara
mendefinisikan satu set kesamaan variabel atau dimensi dan sering disebut dengan faktor.
3.7. Uji Asumsi Klasik
3.7.1. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol Ghozali, 2011
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dalam sebuah model regresi adalah :
a. Nilai R
2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi namun secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan yang kemudian akan mempengaruhi variabel dependen
b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen
c. Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya,
variance inflation factor. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena keduanya berhubungan terbalik
sebagaimana terlihat dalam rumus berikut : VIF = 1
Tolerance
Nilai cut-off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitasadalah nilai tolerance 0 dan nilai VIF 0. Jika nilai
TOL lebih kecil dari 0,10
berarti terdapat korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95. Indikator adanya multikolinearitas yaitu jika nilai
VIF lebih dari 10.
3.7.2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain Ghozali, 2005. Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
grafik scatter plot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk satu pola yang teratur bergelombang, melebar, kemudian
menyempit maka hal ini mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Namun jika tidak ada pola jelas seperti titik-titik yang menyebar diatas dan
dibawah angka
nol pada
sumbu-sumbu, maka
tidak terjadi
heterokedastisitas.
3.7.3. Uji Normalitas