Perilaku .1 Definisi Perilaku Domain Perilaku .1 Pengetahuan Knowledge

5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku 2.1.1 Definisi Perilaku Perilaku merupakan seperangkat perbuatantindakan seseorang dalam melakukan respon kemudian menjadikannya kebiasaan karena adanya nilai yang diyakini Mubarak, 2011. Perilaku mempunyai arti yang lebih kongkrit daripada jiwa, maka dari itu, perilaku lebih mudah dipelajari daripada jiwa namun melalui perilaku dapat dikenal jiwa seseorang. Perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan. Perilaku dikatakan wajar apabila ada penyesuaian diri yang selaras dengan peran manusia sebagai makhluk individu, sosial dan berketuhanan. Apabila manusia dapat menyesuaikan diri dengan baik maka itulah yang disebut dengan bahagia Purwanto, 1999. Beberapa teori telah dicoba untuk mengungkapkan determinan perilaku dari analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, salah satunya adalah teori Lawrence Green pada tahun 1980. Green mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan dan menyatakan bahwa perilaku seorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan sebagainya, dari orang atau masyarakat yang bersangkutan Mubarak, 2011. Benyamin Bloom dalam Notoatmodjo 2007, seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku manusia ke dalam tiga domain kawasan yaitu: a kognitif cognitive, b afektif Universitas Sumatera Utara 6 affective, dan c psikomotor psychomotor. Dalam perkembangannya, teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukur hasil pendidikan kesehatan, yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan. 2.2 Domain Perilaku 2.2.1 Pengetahuan Knowledge Pengetahuan merupakan kesan yang ada dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan pancainderanya. Pengetahuan sangat berbeda dengan kepercayaan beliefs, takhayul supersition, dan penerangan-penerangan yang keliru missinformation. Pengetahuan merupakan segala apa yang diketahui berdasarkan pengalaman yang di dapatkan oleh setiap manusia. Pengetahuan merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak sengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan yang termasuk ke dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan Mubarak, 2011. A. Tahu know Tahu diartikan sebagai kemampuan mengingat kembali recall materi yang telah dipelajari, termasuk hal-hal spesifik dari seluruh bahan atau rangsangan yang telah diterima. B. Memahami comprehension Universitas Sumatera Utara 7 Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikannya secara luas. C. Aplikasi application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi nyata. D. Analisa analysis Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen yang masih saling terkait dan masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut. E. Sintesis synthesis Sintesis diartikan sebagai kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian ke dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. F. Evaluasi evaluation Evaluasi diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu pendidikan, pekerjaan, umur, minat, pengalaman, kebudayaan lingkungan sekitar, dan informasi Mubarak, 2011. Universitas Sumatera Utara 8

2.2.2 Sikap Attitude

Sikap dapat dianggap sebagai suatu predisposisi umum untuk berespons atau bertindak secara positif dan negatif disertai emosi positif atau negatif terhadap suatu objek atau orang. Dengan kata lain, sikap perlu penilaian.Ada penilaian positif, negatif dan netral tanpa reaksi afektif apapun Maramis, 2006. Sikap merupakan pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap yang objektif. Jadi sikap senantiasa terarah terhadap suatu hal, objek, tidak ada sikap yang tanpa objek. Sikap dapat dibentuk atau berubah melalui 4 macam cara, yaitu adopsi, diferensiasi, integrasi, dan trauma Purwanto, 1999. Menurut Alport dalam Mubarak 2010, sikap mempunyai tiga komponen utama yaitu kepercayaankeyakinan idekonsep, kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek, dan kecenderungan untuk bertindak trend to behave. Ketiga komponen tersebut secara bersam-sama membentuk sikap yang utuh total attitude.

2.2.3 Tindakan Practice

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan overt behaviour. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Disamping faktor fasilitas, juga diperlukan faktor dukungan support dari pihak lain Notoatmodjo, 2007. Universitas Sumatera Utara 9 Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara tidak langsung melalui wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari, atau bulan yang lalu recall. Pengukuran juga dapat dilakukan secara langsung yaitu melalui observasi tindakan atau kegiatan responden Mubarak, 2011.

2.3 Tahapan Menopause