demi kepentingan perdagangan, pengaturan hak cipta telah menjadi materi penting dalam TRIPs Agreement yang menyatu dalam GATTWTO.
Selain itu konsep hak cipta telah berkembang menjadi keseimbangan antara kepemilikan pribadi natural justice dan kepentingan
masyarakatsosial.
1. Hak –hak yang terkandung dalam hak cipta
Artikel 9 subartikel 2 TRIPs menyatakan;” copyright protection shall extend to expressions and not to ideas, procedures, methods of operation
or mathematical concepts as such. Jadi perlindungan hak cipta seharusnya diberikan kepada perwujudan karya dan bukan kepada ide,
prosedur, metode pelaksanaan atau konsep matematis sejenis. Suatu ide pada dasarnya tidak mendapatkan perlindungan, sebab ide belum
memiliki wujud yang memungkinkan untuk dilihat, didengar atau dibaca. Hak-hak yang terkandung dalam copyright pada dasarnya bersifat
economic right dan moral right, yang didalamnya tercermin kepentingan pribadi dan kepentingan sosial.
a. Reproduction rights
Hak reproduksi Adalah hak untuk menggandakan atau memperbanyak jumlah ciptaan, baik dengan peralatan tradisional
maupun modern. b. Distribution
right Hak ini dimaksudkan bahwa pencipta berhak menyebarluaskan
hasil ciptaannya kepada masyarakat dalam bentuk penjualan,
penyewaan ataupun bentuk lain agar ciptaan tersebut dikenal luas oleh masyarakat
c. Adaptation right
Hak adaptasi adalah hak untuk melakukan adaptasi baik melalui penerjemahan atau alih bahasa, aransemen music, menggubah
karangan non fiksi ke fiksi atau sebaliknya. Hak ini diatur baik oleh konvensi Bern maupun Universal Copyright Convention UCC.
d. Performing right
Hak pertunjukan ini diatur khusus dalam Konvensi Roma, juga pada UCC dan konvensi Bern. Pertunjukan dimaksudkan juga
penyajian kuliah, khotbah, pidato, presentasi serta penyiaran film, rekaman suara pada tv dan radio. Istilah pertunjukan kadang
disamakan dengan pengumuman, artinya mempublikasikan ciptaan agar suatu ciptaan dapat dibaca, didengar atau dilihat orang lain.
e. Cable casting right Yaitu hak penyiaran yang dijalankan operasinya melalui transmisi
kabel. Misalnya, suatu studio TV menayangkan program acara komersialnya yang disiarkan kepada pelanggan melalui kabel.
f. Broadcasting right
Yaitu hak untuk menyiarkan dengan mentransimisikan suatu ciptaan dengan peralatan nirkabel.
g. Publicsocial right
Hak ini menunjukkan bahwa hak cipta disamping sebagai hak ekslusif individu juga berfungsi social. Diberbagai Negara sering
disebut dengan public lending right, yaitu hak pinjam oleh masyarakat yang berlakunya sama dengan lamanya perlindungan hak cipta.
h. Moral right
Hak moral biasanya melindungi kepentingan pribadi si pencipta utamanya berangkutan dengan reputasinya. Hak moral ini meliputi
hak untuk mencantumkan nama pencipta, baik asli atau samara, serta identitas lainnya pada ciptaannya.
i. Neighbouring right
Pemilik hak-hak yang berkaitan dengan hak cipta ini meliputi pelaku yang menghasilkan karya pertunjukan, produser rekaman, serta
lembaga penyiaran yang menghasilkan karya siaran. pada dasarnya hak ini dimaksudkan untuk member ijin atau melarang orang lain yang
tanpa persetujuannya memperbanyak ciptaan yang dilindungi oleh hak cipta.
Pencipta suatu karya atau ciptaan pada awalnya adalah pemegang hak cipta atas karyanya tersebut. Pengalihan kepemilikan bisa dilakukan
melalui proses penyerahan atau pemberian lisensi kepada seseorang. Apabila suatu ciptaan dibuat oleh karyawan pemerintah dan karya
tersebut menjadi bagian sehari-hari tugas karyawan tersebut, maka pemegang hak cipta biasanya adalah pemerintah. Namun, baik di sector
pemerintah maupun swasta, hal ini sangat ditentukan oleh perjanjian.
2. Pelanggaran Hak Cipta