7 tersebut dipengaruhi oleh parameter saluran transmisi yaitu resistansi, induktansi,
kapasitansi dan konduktansi. Keempat parameter ini tergantung pada jenis konduktor yang digunakan dan konfigurasi saluran transmisi itu sendiri [6].
2.3.1. Resistansi
Resistansi R adalah penyebab utama dari terjadinya rugi-rugi daya power loss pada saluran transmisi. Rugi-rugi daya yang dihasilkan yaitu berupa
panas. Resistansi suatu penghantar dirumuskan dengan [6] :
2
I P
R
................................................................................................... 2.1 dimana R
Ωm merupakan resistansi efektif pada penghantar, ΔP Watt merupakan rugi daya pada saluran dan I Ampere merupakan arus rms.
Resistansi efektif suatu penghantar dipengaruhi oleh jenis arus yang mengalir pada penghantar dan konstruksi dari penghantar tersebut. Nilai resistansi
efektif suatu jenis penghantar akan berbeda jika penghantar digunakan pada sistem dengan arus AC dan jika digunakan pada sistem dengan arus DC, yakni
terkait dengan distribusi arus pada penghantar. Jika arus diasumsikan terdistribusi merata pada penghantar maka resistansi tersebut disebut sebagai resistansi DC.
Jika arus diasumsikan tidak terdistribusi merata, maka resistansi tersebut disebut sebagai resistansi AC. Resistansi dc diberikan oleh rumus di bawah ini
A l
R
Ω ........................................................................................ 2.2
dimana, ρ = resistivitas penghantar ohm-meter l = panjang konduktor m
A = luas penampang konduktor m
2
2.3.2. Induktansi
Induktansi pada saluran transmisi merupakan akibat dari adanya medan magnet yang muncul di sekitar penghantar yang dialiri arus. Persamaan yang
penting untuk induktansi per fasa dari saluran tiga-fasa rangkaian tunggal adalah sebagai berikut [6]:
Universitas Sumatera Utara
8 Ds
Deq L
ln 10
2
7
Hm per fasa ....................................................... 2.3 dimana, D
eq
= rata-rata geometris dari ketiga jarak pada saluran tidak simetris D
s
= GMR penghantar Nilai D
eq
didapatkan dengan perhitungan yang mengacu pada susunan penghantar pada saluran. Nilai GMR suatu jenis penghantar spesifik untuk tiap
jenisnya. Jika tiap fase hanya terdiri dari suatu penghantar, maka nilai GMR yang terdapat pada katalog penghantar dapat langsung digunakan. Tetapi jika
penghantar untuk tiap fase adalah penghantar berkas, maka harus digunakan nilai GMR pengganti sesuai dengan konfigurasi penghantar berkas tersebut.
2.3.3. Kapasitansi