Pola Spasial dan Dampak Krisis Ekonomi terhadap Pendapatan, Harga serta Konsumsi Bahan Makanan
POLA SPASIAL DAN DAMPAK KRISIS EKONOMI TERHADAP
PENDAPATAN, HARGA SERTA KONSUMSI BAHAN MAKANAN
OLEH:
ODRY SYAFWIL
NRP. 97229
Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Magister Sains
pada
Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002
ABSTRAK
Odry Syafwil. Pola Spasial dan Dampak Krisis Ekonomi terhadap Pendapatan, Harga serta
Konsumsi Bahan Makanan. Di bawah komisi pembimbing Affendi Anwar (Ketua), Slamet
Suto~iio(Anggota), dan R. Sunsun Saefblhakim (Anggota).
Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan analisis dampak krisis ekonomi
terhadap pendapatan rumahtangga serta harga dan pangsa konsumsi bahan makanan
rumahtangga dengan menggunakan Model Regresi Hayashi 1. Beberapa fenomena penting
\rang dijadikan bahan analisis dampak krisis ekonomi antara lain
tingkat kesejahteraan
penduduk, harya bahan makanan yang dikonsumsi rumahtangga, pola konsurnsi bahan
mal\anan penduduk, respon permintaan bahan makanan oleh rurnahtangga bila terjadi
per~~bahan
ha~ga.pendapatan, maupun liarga bahan makanan lainnya
yang
.
secar-a berturuttnrut disinibolkan oleh Elastisitas Harga Sendiri, Elastisitas Pengeluaran, dan Elastisitas
Harga Silang Fenomena terakhir ini dihitung dengan rnenggunakan Model Permintaan
.-iln~o\// ~ C J L IL/
~ ~ I I I LS~j : Is /I e~/ v
(AIDS) yang untuk pertama kalinya telah diperkenalkan oleh
Deatun and Muelbauer pada tahun 1980.
Di samping itu penelitian ini mengkaji pula pola spasial dari keempat fenomena di
atas dengan menggunakan Model Regresi Hayashi 1 yang juga digunakan dalam melakukan
analisis dampak krisis ekonomi Pola spasial yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan
menurut pulau (Pulau Jawa dan Pulau Sulawesi), daerah (perkotaan dan perdesaan), dan
tisiografi (pesisir, dataran rendah, dan dataran tinggi). Untuk melengkapi penelitian ini
dilakukan pula analisis terhadap keempat fenomena di atas menurut strata rnasyarakat yaitu
berdasarkan kelompok pengeluaran rumahtangga yang diperinci inenurut pengeluaran
rendah, menengah, dan ti&
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil Survei Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas) 1996 dan 1998 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS). Data Susenas 1996 mewakili keadaan sebelum krisis ekonomi sedangkan Susenas
1998 mewakili keadaan dalam kondisi krisis ekonomi.
Hasil penelitian ini memperlihatkan adanya pengaruh yang nyata dampak krisis
ekonomi terhadap beberapa fenomena penting antara lain, semakin meningkatnya total
rupiah pengeluaran rumahtangga dan rupiah pengeluaran konsumsi bahan makanan
rumahtangga sebagai akibat meningkatnya secara signifikan harga agregat semua bahan
makanan, semakin menurunnya tingkat kesejahteraan penduduk dan ukuran rumahtangga;
semakin meningkatnya proporsi pengeluaran beras, ikan, dan mie oleh rumahtangga dalam
kondisi krisis ekonomi dibandingkan sebelum kondisi krisis ekonomi Sebaliknya proporsi
pengeluaran sayur oleh rumahtangga semakin menurun sedangkan proporsi pengeluaran
terigu dan minyak tidak mengalami perubahan Sementara itu respon permintaan sebagian
besar bahan makanan oleh rumahtangga tidak berbeda nyata sebelum maupun dalam kondisi
krisis ekonomi bila terjadi kenaikan harga komoditi tersebut dan komoditi lainnya serta
pendapatan.
Hasil penelitian ini juga memperlihatkan pola spasial beberapa fenomena penting antara
lain, total rupiah pengeluaran rumahtangga dan rupiah pengeluaran konsumsi bahan
makanan rumahtangga antar rumahtangga Pulau Jawa dan Sulawesi tidak memperlihatkan
perbedaan yang signifikan, tingkat kesejahteraan penduduk perkotaan relatif lebih baik
dibandingkan penduduk pedesaan, tingkat kesejahteraan penduduk Pulau Jawa relatif lebih
baik dibandingkan penduduk Pulau Sulawesi, tingkat kesejahteraan antara penduduk pesisir,
dataran rendah, dan dataran tinggi tidak memperlihatkan adanya perbedaan yang signifikan.
Artinya tingkat ketimpangan terjadi antara daerah dan pulau sementara letak fisiografi tidak
begitu mempengaruhi tingkat ketimpangan kesejahteraan; adanya hubungan yang bersifat
korelasi positif antara tingkat kesejahteraan dengan tingkat ketimpangan penduduk tetapi
mempunyai korelasi negatif dengan ukuran rumahtangga. Artinya semakin membaik tingkat
kesejahteraan penduduk secara nyata diikuti pula oleh tingkat ketimpangan yang semakin
tinggi tetapi ukuran rumahtangga semakin kecil.
Hasil penelitian ini juga memperlihatkan pola spasial beberapa fenomena penting
menurut pulau antara lain, ada perbedaan yang nyata pola konsumsi sebagian besar bahan
makanan antara rumahtangga Pulau Jawa dan Pulau Sulawesi. Kecuali beras dan terigu,
mempunyai kesamaaan pola konsumsi antara mmahtangga Pulau Jawa dan Pulau Sulawesi;
variasi pola konsumsi sebagian besar bahan makanan oleh rumahtangga Pulau Jawa lebih
beragam dibandingkan rumahtangga Pulau Sulawesi Kecuali terigu dan sayur mempunyai
variasi pola konsumsi yang sama antar rumahtangga Pulau Jawa dan Pulau Sulawesi
,
hampir semua harga bahan makanan yang dikonsumsi rumahtangga Pulau Jawa secara nyata
masih lebih tinggi dibandingkan rumahtangga Pulau Sulawesi kecuali terigu. Harga terigu
yang dikonsumsi baik oleh rumahtangga Pulau Jawa maupun rumahtangga Pulau Sulawesi
tidak terlihat adanya perbedaan yang signifikan; ada perbedaan keragaman harga agregat
sebagian besar bahan makanan yang diltonsumsi rumahtangga Pulau Jawa dan rumahtangga
Pulau Sulawesi. Sedangkan keragamanan harga ikan dan mie yang dikonsumsi rumahtangga
Pulau Jawa tidak berbeda secara signifikan dibandingkan rumahtangga Pulau Sulawesi,
respon permintaan sebagian besar bahan makanan yang dikonsumsi oleh rumahtangga Pulau
Jawa dan Pulau Sulawesi tidak berbeda nyata bila terjadi perubahan harga bahan makanan
itu sendiri dan lainnya serta pendapatan
Bila pola spasial beberapa fenomena penting tersebut dilihat menurut daerah diperoleh
hasil antara lain, pola konsumsi semua bahan makanan antar rumahtangga perkotaan dan
perdesaan berbeda nyata, proporsi pengeluaran sebagian besar bahan makanan antar
rumahtangga perkotaan dan perdesaan tidak memperlihatkan adanya keragaman yang
berbeda secara signifikan Kecuali proporsi pengeluaran ikan dan mie mempunyai
keragaman yang berbeda secara signifikan antar mmahtangga perkotaan dan perdesaan,
harga agregat semua bahan makanan yang dikonsumsi rumahtangga perkotaan masih lebih
mahal dibandingkan rumahtangga perdesaan kecuali mie , tidak adanya perbedaan yang
signitikan untuk keragaman harga agregat semua bahan makanan yang dikonsumsi oleh
rumahtangga perkotaan dan perdesaa kecuali sayur, respon permintaan semua bahan
makanan yang dikonsumsi oleh rumahtangga perkotaan dan rumahtangga perdesaan tidak
berbeda nyata bila terjadi perubahan harga bahan makanan itu sendiri dan lainya maupun
pendapatan
Bila pola spasial beberapa fenomena penting tersebut dilihat menumt fisiografi diperoleh
hasil antara lain, proporsi pengeluaran semua bahan makanan antar rumahtangga pesisir,
dataran rendah, dan dataran tinggi tidak memperlihatkan adanya perbedaan yang signifikan
kecuali beras dan terigu , proporsi pengeluaran beras, sayur, dan minyak antar rumahtangga
fisiografi tidak memperlihatkan adanya keragaman yang berbeda Keragaman proporsi
pengeluaran berbeda nyata untuk bahan makanan terigu, ikan, dan mie bila dilihat antar
rumahtangga fisiografi , harga semua bahan makanan yang dikonsumsi mmahtangga pesisir,
dataran rendah, maupun dataran tinggi tidak memperlihatkan adanya perbedaan yang
signifikan kecuali minyak., respon permintaan beras, sayur, dan mie oleh rumahtangga antar
fisiografi tidak berbeda nyata bila terjadi perubahan harga kecuali terigu, ikan, dan minyak ,
respon permintaan beras, sayur, dan minyak oleh rumahtangga antar fisiografi tidak berbeda
nyata bila terjadi perubahan pendapatan kecuali terigu, ikan, dan mie. Dan respon
permintaan semua bahan makanan yang dikonsumsi oleh rumahtangga antar fisiografi tidak
berbeda nyata bila terjadi perubahan harga bahan makanan lainya.
Dan bila pola spasial beberapa fenomena penting tersebut dilihat menurut kelompok
pengeluaran diperoleh hasil antara lain, pola konsumsi semua bahan makanan yang
dikonsumsi oleh rumahtangga antar kelompok pengeluaran memperlihatkan adanya
perbedaan yang signifikan kecuali minyak.; keragaman pola konsumsi sebagian besar bahan
makanan memperlihatkan perbedaan yang nyata bila dilihat antar kelompok pengeluaran
kecuali terigu dan minyak.; harga semua bahan makanan yang dikonsumsi antar
rumahtangga berpengeluaran rendah, menengah, dan tinggi memperlihatkan adanya
perbedaan yang signifikan., keragaman harga semua bahan makanan yang dikonsumsi
rumahtangga berpengeluaran rendah, menengah, dan tinggi memperlihatkan adanya
perbedaan yang signifikan kecuali terigu dan minyak.; respon permintaan sebagian besar
bahan makanan oleh rumahtangga antar kelompok pengeluaran tidak berbeda nyata bila
terjadi perubahan harga bahan makanan itu sendiri dan lainnya serta pendapatan.
Hasil penting lainnya dari penelitian ini adalah bahwa secara umum nilai EHSG
pasangan komoditi yang diteliti tidak mempunyai perbedaan yang signifikan baik dilihat
menurut pulau, daerah, fisiografi, kelompok pengeluaran, dan tahun Artinya ada kesamaan
respon permintaan bahan makanan terhadap perubahan harga pasangan bahan makanan
lainnya oleh rumahtangga antar pulau, daerah, fisiografi, kelompok pengeluaran, dan tahun.
SURAT PEEWYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul :
POLA SPASIAL DAN DAMPAK KRISIS EKONOMI TERHADAP
PENDAPATAN, HARGA SERTA KONSUMSI BAHAN M.AX(ANAN
Semua sumber data dart informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan
dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, Agustus 2002
fl
Odiy Sy wil
PWD 97229
POLA SPASIAL DAN DAMPAK KRISIS EKONOMI TERHADAP
PENDAPATAN, HARGA SERTA KONSUMSI BAHAN MAKANAN
OLEH:
ODRY SYAFWIL
NRP. 97229
Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Magister Sains
pada
Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002
Judul Tesis
: POLA SPASIAL DAN DAMPAK KIUSIS EKONOMI TERHADAP
PENDAPATAN, HARGA SERTA KONSUMSI BAHAN MAKANAN
: Odry Syafwil
Nama
Nomor Pokok : NRP. 97229ffWD
Program Studi : Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan
Menyetuj ui
Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. H. Affendi Anwar, M.Sc.
Ketua
Dr. Slamet Sutomo, M.S.
Anggota
Ketua Program Studi Ilmu Perencanaa
Pembangunan Wilayah d a n Pedesaan,
\
Dr. Ir. H. R. Sunsun Saefulhakim
Anggota
rogram Pascasarjana
Pertanian Bogor,
Prof. Dr. Ir. H. Affendi Anwar, M.Sc.
3 AUG
Tanggal Lulus:
07
JUW 2Qb
RIWAYAT HIDUP
Penulis merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara dan dilahirkan di
Jakarta pada tanggal 8 Oktober 1954 dari ayah bernama H. Ismail Rajo Lelo dan
ibu bernama Hj . Komariah Leb.
Penulis menamatkan pendidikan sekolah dasar pada 1967 dari SD
Muhammadiyah Jalan Garuda 33 Jaltarta Pusat Kemudian penulis menamatkan
pendidikan menengah di SMP Negeri X Jakarta Pusat pada 1970 serta SMA
Negeri 1 pada 1973 Selanjutnya pada 1979 penulis menyelesaikan pendidikan
pada Altademi Ilmu Statistik (AIS) dan kemudian bertugas di BPS Propinsi
Sumatera Barat sampai dengan tahun 1986
Pada tahun 1986 penulis ditugas belajarkan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) ke Fakultas MIPA Jurusan Statistika Universitas Padjadjaran Bandung dan
setelah lulus pada 1988, penulis dipindah tugaskan ke BPS Pusat Jakarta
Pada tahun 1997 penulis diterima pada Program Studi Ilmu Perencanaan
Pembangunan Wilayah dan Pedesaan (PWD), Program Pascasarjana lnstitut
Pertanian Bogor dengan biaya sendiri Dan sejak tahun 1997 tersebut penulis
beralih tugas menjadi pengajar pada Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) Jakarta
Penulis menikah pada tahun 1983 dengan Suharni Danvis dan telah
dikaruniai 2 orang putra yaitu Fadly Rahman dan Zulhamdi Rahman serta seorang
putri bernama Rahma Juliasari
Bogor, Agustus 2002
Penulis
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt, karena berkat atas
rahmat dan hidayahNya tesis penelitian yang berjudul "Pola Spasial dan Dampak Krisis
Ekonomi terhadap Pendapatan, Harga serta Konsumsi Bahan Makanan" dapat diselesaikan.
Hasil penelitian ini merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Magister
Sains pada Program Studi Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan,
Program Pascasarjana lnstitut Pertanian Bogor.
Dalam penyusunan tesis ini penulis banyak memperoleh bantuan dan dukungan serta
bi~nbingandari berbagai pihak terutama sekali dari komisi pembimbing yaitu,
1 . Bapak Prof Dr Ir H Affendi Anwar, M Sc , selaku Ketua Komisi Pembimbing
sekaligus selaku Ketua Program Studi llmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan
Pedesaan, I'royram Pascasarjana lnstitut Pertanian Bogor
2
Bapak Dr Slamet Sutomo, M S dan Bapak Dr Ir H R Sunsun Saefullial
PENDAPATAN, HARGA SERTA KONSUMSI BAHAN MAKANAN
OLEH:
ODRY SYAFWIL
NRP. 97229
Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Magister Sains
pada
Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002
ABSTRAK
Odry Syafwil. Pola Spasial dan Dampak Krisis Ekonomi terhadap Pendapatan, Harga serta
Konsumsi Bahan Makanan. Di bawah komisi pembimbing Affendi Anwar (Ketua), Slamet
Suto~iio(Anggota), dan R. Sunsun Saefblhakim (Anggota).
Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan analisis dampak krisis ekonomi
terhadap pendapatan rumahtangga serta harga dan pangsa konsumsi bahan makanan
rumahtangga dengan menggunakan Model Regresi Hayashi 1. Beberapa fenomena penting
\rang dijadikan bahan analisis dampak krisis ekonomi antara lain
tingkat kesejahteraan
penduduk, harya bahan makanan yang dikonsumsi rumahtangga, pola konsurnsi bahan
mal\anan penduduk, respon permintaan bahan makanan oleh rurnahtangga bila terjadi
per~~bahan
ha~ga.pendapatan, maupun liarga bahan makanan lainnya
yang
.
secar-a berturuttnrut disinibolkan oleh Elastisitas Harga Sendiri, Elastisitas Pengeluaran, dan Elastisitas
Harga Silang Fenomena terakhir ini dihitung dengan rnenggunakan Model Permintaan
.-iln~o\// ~ C J L IL/
~ ~ I I I LS~j : Is /I e~/ v
(AIDS) yang untuk pertama kalinya telah diperkenalkan oleh
Deatun and Muelbauer pada tahun 1980.
Di samping itu penelitian ini mengkaji pula pola spasial dari keempat fenomena di
atas dengan menggunakan Model Regresi Hayashi 1 yang juga digunakan dalam melakukan
analisis dampak krisis ekonomi Pola spasial yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan
menurut pulau (Pulau Jawa dan Pulau Sulawesi), daerah (perkotaan dan perdesaan), dan
tisiografi (pesisir, dataran rendah, dan dataran tinggi). Untuk melengkapi penelitian ini
dilakukan pula analisis terhadap keempat fenomena di atas menurut strata rnasyarakat yaitu
berdasarkan kelompok pengeluaran rumahtangga yang diperinci inenurut pengeluaran
rendah, menengah, dan ti&
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil Survei Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas) 1996 dan 1998 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS). Data Susenas 1996 mewakili keadaan sebelum krisis ekonomi sedangkan Susenas
1998 mewakili keadaan dalam kondisi krisis ekonomi.
Hasil penelitian ini memperlihatkan adanya pengaruh yang nyata dampak krisis
ekonomi terhadap beberapa fenomena penting antara lain, semakin meningkatnya total
rupiah pengeluaran rumahtangga dan rupiah pengeluaran konsumsi bahan makanan
rumahtangga sebagai akibat meningkatnya secara signifikan harga agregat semua bahan
makanan, semakin menurunnya tingkat kesejahteraan penduduk dan ukuran rumahtangga;
semakin meningkatnya proporsi pengeluaran beras, ikan, dan mie oleh rumahtangga dalam
kondisi krisis ekonomi dibandingkan sebelum kondisi krisis ekonomi Sebaliknya proporsi
pengeluaran sayur oleh rumahtangga semakin menurun sedangkan proporsi pengeluaran
terigu dan minyak tidak mengalami perubahan Sementara itu respon permintaan sebagian
besar bahan makanan oleh rumahtangga tidak berbeda nyata sebelum maupun dalam kondisi
krisis ekonomi bila terjadi kenaikan harga komoditi tersebut dan komoditi lainnya serta
pendapatan.
Hasil penelitian ini juga memperlihatkan pola spasial beberapa fenomena penting antara
lain, total rupiah pengeluaran rumahtangga dan rupiah pengeluaran konsumsi bahan
makanan rumahtangga antar rumahtangga Pulau Jawa dan Sulawesi tidak memperlihatkan
perbedaan yang signifikan, tingkat kesejahteraan penduduk perkotaan relatif lebih baik
dibandingkan penduduk pedesaan, tingkat kesejahteraan penduduk Pulau Jawa relatif lebih
baik dibandingkan penduduk Pulau Sulawesi, tingkat kesejahteraan antara penduduk pesisir,
dataran rendah, dan dataran tinggi tidak memperlihatkan adanya perbedaan yang signifikan.
Artinya tingkat ketimpangan terjadi antara daerah dan pulau sementara letak fisiografi tidak
begitu mempengaruhi tingkat ketimpangan kesejahteraan; adanya hubungan yang bersifat
korelasi positif antara tingkat kesejahteraan dengan tingkat ketimpangan penduduk tetapi
mempunyai korelasi negatif dengan ukuran rumahtangga. Artinya semakin membaik tingkat
kesejahteraan penduduk secara nyata diikuti pula oleh tingkat ketimpangan yang semakin
tinggi tetapi ukuran rumahtangga semakin kecil.
Hasil penelitian ini juga memperlihatkan pola spasial beberapa fenomena penting
menurut pulau antara lain, ada perbedaan yang nyata pola konsumsi sebagian besar bahan
makanan antara rumahtangga Pulau Jawa dan Pulau Sulawesi. Kecuali beras dan terigu,
mempunyai kesamaaan pola konsumsi antara mmahtangga Pulau Jawa dan Pulau Sulawesi;
variasi pola konsumsi sebagian besar bahan makanan oleh rumahtangga Pulau Jawa lebih
beragam dibandingkan rumahtangga Pulau Sulawesi Kecuali terigu dan sayur mempunyai
variasi pola konsumsi yang sama antar rumahtangga Pulau Jawa dan Pulau Sulawesi
,
hampir semua harga bahan makanan yang dikonsumsi rumahtangga Pulau Jawa secara nyata
masih lebih tinggi dibandingkan rumahtangga Pulau Sulawesi kecuali terigu. Harga terigu
yang dikonsumsi baik oleh rumahtangga Pulau Jawa maupun rumahtangga Pulau Sulawesi
tidak terlihat adanya perbedaan yang signifikan; ada perbedaan keragaman harga agregat
sebagian besar bahan makanan yang diltonsumsi rumahtangga Pulau Jawa dan rumahtangga
Pulau Sulawesi. Sedangkan keragamanan harga ikan dan mie yang dikonsumsi rumahtangga
Pulau Jawa tidak berbeda secara signifikan dibandingkan rumahtangga Pulau Sulawesi,
respon permintaan sebagian besar bahan makanan yang dikonsumsi oleh rumahtangga Pulau
Jawa dan Pulau Sulawesi tidak berbeda nyata bila terjadi perubahan harga bahan makanan
itu sendiri dan lainnya serta pendapatan
Bila pola spasial beberapa fenomena penting tersebut dilihat menurut daerah diperoleh
hasil antara lain, pola konsumsi semua bahan makanan antar rumahtangga perkotaan dan
perdesaan berbeda nyata, proporsi pengeluaran sebagian besar bahan makanan antar
rumahtangga perkotaan dan perdesaan tidak memperlihatkan adanya keragaman yang
berbeda secara signifikan Kecuali proporsi pengeluaran ikan dan mie mempunyai
keragaman yang berbeda secara signifikan antar mmahtangga perkotaan dan perdesaan,
harga agregat semua bahan makanan yang dikonsumsi rumahtangga perkotaan masih lebih
mahal dibandingkan rumahtangga perdesaan kecuali mie , tidak adanya perbedaan yang
signitikan untuk keragaman harga agregat semua bahan makanan yang dikonsumsi oleh
rumahtangga perkotaan dan perdesaa kecuali sayur, respon permintaan semua bahan
makanan yang dikonsumsi oleh rumahtangga perkotaan dan rumahtangga perdesaan tidak
berbeda nyata bila terjadi perubahan harga bahan makanan itu sendiri dan lainya maupun
pendapatan
Bila pola spasial beberapa fenomena penting tersebut dilihat menumt fisiografi diperoleh
hasil antara lain, proporsi pengeluaran semua bahan makanan antar rumahtangga pesisir,
dataran rendah, dan dataran tinggi tidak memperlihatkan adanya perbedaan yang signifikan
kecuali beras dan terigu , proporsi pengeluaran beras, sayur, dan minyak antar rumahtangga
fisiografi tidak memperlihatkan adanya keragaman yang berbeda Keragaman proporsi
pengeluaran berbeda nyata untuk bahan makanan terigu, ikan, dan mie bila dilihat antar
rumahtangga fisiografi , harga semua bahan makanan yang dikonsumsi mmahtangga pesisir,
dataran rendah, maupun dataran tinggi tidak memperlihatkan adanya perbedaan yang
signifikan kecuali minyak., respon permintaan beras, sayur, dan mie oleh rumahtangga antar
fisiografi tidak berbeda nyata bila terjadi perubahan harga kecuali terigu, ikan, dan minyak ,
respon permintaan beras, sayur, dan minyak oleh rumahtangga antar fisiografi tidak berbeda
nyata bila terjadi perubahan pendapatan kecuali terigu, ikan, dan mie. Dan respon
permintaan semua bahan makanan yang dikonsumsi oleh rumahtangga antar fisiografi tidak
berbeda nyata bila terjadi perubahan harga bahan makanan lainya.
Dan bila pola spasial beberapa fenomena penting tersebut dilihat menurut kelompok
pengeluaran diperoleh hasil antara lain, pola konsumsi semua bahan makanan yang
dikonsumsi oleh rumahtangga antar kelompok pengeluaran memperlihatkan adanya
perbedaan yang signifikan kecuali minyak.; keragaman pola konsumsi sebagian besar bahan
makanan memperlihatkan perbedaan yang nyata bila dilihat antar kelompok pengeluaran
kecuali terigu dan minyak.; harga semua bahan makanan yang dikonsumsi antar
rumahtangga berpengeluaran rendah, menengah, dan tinggi memperlihatkan adanya
perbedaan yang signifikan., keragaman harga semua bahan makanan yang dikonsumsi
rumahtangga berpengeluaran rendah, menengah, dan tinggi memperlihatkan adanya
perbedaan yang signifikan kecuali terigu dan minyak.; respon permintaan sebagian besar
bahan makanan oleh rumahtangga antar kelompok pengeluaran tidak berbeda nyata bila
terjadi perubahan harga bahan makanan itu sendiri dan lainnya serta pendapatan.
Hasil penting lainnya dari penelitian ini adalah bahwa secara umum nilai EHSG
pasangan komoditi yang diteliti tidak mempunyai perbedaan yang signifikan baik dilihat
menurut pulau, daerah, fisiografi, kelompok pengeluaran, dan tahun Artinya ada kesamaan
respon permintaan bahan makanan terhadap perubahan harga pasangan bahan makanan
lainnya oleh rumahtangga antar pulau, daerah, fisiografi, kelompok pengeluaran, dan tahun.
SURAT PEEWYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul :
POLA SPASIAL DAN DAMPAK KRISIS EKONOMI TERHADAP
PENDAPATAN, HARGA SERTA KONSUMSI BAHAN M.AX(ANAN
Semua sumber data dart informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan
dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, Agustus 2002
fl
Odiy Sy wil
PWD 97229
POLA SPASIAL DAN DAMPAK KRISIS EKONOMI TERHADAP
PENDAPATAN, HARGA SERTA KONSUMSI BAHAN MAKANAN
OLEH:
ODRY SYAFWIL
NRP. 97229
Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Magister Sains
pada
Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002
Judul Tesis
: POLA SPASIAL DAN DAMPAK KIUSIS EKONOMI TERHADAP
PENDAPATAN, HARGA SERTA KONSUMSI BAHAN MAKANAN
: Odry Syafwil
Nama
Nomor Pokok : NRP. 97229ffWD
Program Studi : Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan
Menyetuj ui
Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. H. Affendi Anwar, M.Sc.
Ketua
Dr. Slamet Sutomo, M.S.
Anggota
Ketua Program Studi Ilmu Perencanaa
Pembangunan Wilayah d a n Pedesaan,
\
Dr. Ir. H. R. Sunsun Saefulhakim
Anggota
rogram Pascasarjana
Pertanian Bogor,
Prof. Dr. Ir. H. Affendi Anwar, M.Sc.
3 AUG
Tanggal Lulus:
07
JUW 2Qb
RIWAYAT HIDUP
Penulis merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara dan dilahirkan di
Jakarta pada tanggal 8 Oktober 1954 dari ayah bernama H. Ismail Rajo Lelo dan
ibu bernama Hj . Komariah Leb.
Penulis menamatkan pendidikan sekolah dasar pada 1967 dari SD
Muhammadiyah Jalan Garuda 33 Jaltarta Pusat Kemudian penulis menamatkan
pendidikan menengah di SMP Negeri X Jakarta Pusat pada 1970 serta SMA
Negeri 1 pada 1973 Selanjutnya pada 1979 penulis menyelesaikan pendidikan
pada Altademi Ilmu Statistik (AIS) dan kemudian bertugas di BPS Propinsi
Sumatera Barat sampai dengan tahun 1986
Pada tahun 1986 penulis ditugas belajarkan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) ke Fakultas MIPA Jurusan Statistika Universitas Padjadjaran Bandung dan
setelah lulus pada 1988, penulis dipindah tugaskan ke BPS Pusat Jakarta
Pada tahun 1997 penulis diterima pada Program Studi Ilmu Perencanaan
Pembangunan Wilayah dan Pedesaan (PWD), Program Pascasarjana lnstitut
Pertanian Bogor dengan biaya sendiri Dan sejak tahun 1997 tersebut penulis
beralih tugas menjadi pengajar pada Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) Jakarta
Penulis menikah pada tahun 1983 dengan Suharni Danvis dan telah
dikaruniai 2 orang putra yaitu Fadly Rahman dan Zulhamdi Rahman serta seorang
putri bernama Rahma Juliasari
Bogor, Agustus 2002
Penulis
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt, karena berkat atas
rahmat dan hidayahNya tesis penelitian yang berjudul "Pola Spasial dan Dampak Krisis
Ekonomi terhadap Pendapatan, Harga serta Konsumsi Bahan Makanan" dapat diselesaikan.
Hasil penelitian ini merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Magister
Sains pada Program Studi Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan,
Program Pascasarjana lnstitut Pertanian Bogor.
Dalam penyusunan tesis ini penulis banyak memperoleh bantuan dan dukungan serta
bi~nbingandari berbagai pihak terutama sekali dari komisi pembimbing yaitu,
1 . Bapak Prof Dr Ir H Affendi Anwar, M Sc , selaku Ketua Komisi Pembimbing
sekaligus selaku Ketua Program Studi llmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan
Pedesaan, I'royram Pascasarjana lnstitut Pertanian Bogor
2
Bapak Dr Slamet Sutomo, M S dan Bapak Dr Ir H R Sunsun Saefullial