Rancang bangun model sistem akuntansi diferensial dalam agroindustri the hitam

RANCANG BANGUN
MODEL SISTEM AKUNTANSI DIPERENSIAL
DALAM AGROINDUSTRI TEH HITAM

Oleh :

WIWIEK MARDAWIYAH DARYANTO

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PEJXTANIANBOGOR
2004

RANCANG BANGUN MODEL SISTEM AKUNTANSI DIFERENSIAL
DALAM AGROINDUSTRI TEH HITAM
( Design of Differential Accounting Systems Model in the Black Teu Agro-industry )
Wiwiek Mardawiyah Daryanto
Di bawah bimbingan: M.Syamsu1 Ma'arif, sebagai ketua, Endang Gumbira Sa'id,
Antarikso Abdulrahman, Illah Sailah, dan Ani Suryani, masing-masing sebagai anggota.

ABSTRAK
Indonesia adalah negara produsen teh terbesar ke enam dunia setelah India,

Republik Rakyat China (RRC), Srilangka, Kenya, dan Turki pada tahun 2002. Pada tahun
yang sarna, Indonesia adalah pengekspor teh terbesar ke lima dunia setelah Srilangka,
Kenya, RRC, dan India. 'selama sembilan tahun terakhir, jumlah ekspor teh Indonesia
menurun, dari 129.900 ton pada tahun 1993 menjadi 102.000 ton pada tahun 2002, atau
rerata penurunannya dua persen per tahun. Kondisi tersebut menyebabkan turunnya
pangsa pasar teh Indonesia dari 10,8% pada 1993 menjadi hanya 7,2% pada tahun 2002.
Kondisi tersebut diperburuk dengan kenyataan bahwa harga ekspor teh Indonesia di pasar
dunia adalah yang terendah dibandingkan dengan negara produsen teh lainnya. Selarna
tahun 1990 - 1998, harga rerata teh Indonesia masing-masing hanya 55,6%; 59,2%; dan
74,6% dari harga rerata teh India, Srilangka, dan Kenya. Turunnya volume penjualan
d i s e d dengan kondisi harga pasar yang terendzh disebabkan oleh lemahnya praktekpraktek manajemen dalam industri ini. Untuk meningkatkan efektivitas manajemen
agroindustri teh hitam Indonesia, dilakukanlah kajian dan pengembangan sistem
akuntansi diferensial sebagai strategi jangka pendek dan jangka panjang yang terpadu
sehingga dapat meningkatkan daya saing.
Tujuan penelitian ini secara urnum adalah menghasilkan rancang bangun model
sistem akuntansi diferensial agroindustri teh hitam y a n r dapat digunakan untuk
menghitung harga pokok produk produksi, mengukur dan menganalisa kinerja keuangan
agroindustri teh hitam, baik dari hasil pembukaan kebun baru (new plantin@, maupun
perernajaan kebun-kebun teh yang sudah tidak produktif (replanting). Agroindustri teh
hitam melibatkan berbagai faktor yang saling terkait clan komplek, oleh karena itu

pendekatan sistem digunakan dalam kajian hi. Model-model pengambilan keputusan
yang digunakan meliputi Soft Systems Methodology (SSM, Interpretive Structural
Modeling (ISM, cost-propt-volume(CVP) analysis, analisis rasio-rasio finansial. Analisis
sensitivitas juga dilakukan untuk mengetahui pengaruh peningkatan biaya produksi,
penurunan harga jual, dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika serikat.
Permodelan sistem dilakukan baik untuk pembukaan kebun baru atau new
planting maupun replanting. Selanjutnya validasi dilakukan terhadap setiap model
berdasarkan pencapaian kinerja sesungguhnya agroindustri teh hitam yang diperoleh dari
PTPN VIII clan Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung, serta keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia tentang penilaian kesehatan perusahaan negara.
Hasil validasi menunjukkan bahwa rancang bangun model sistem akuntansi agroindustri
teh hitam yang dikaji dan dikembangkan dalam penelitian ini mempunyai validitas yang
dapat diandalkan untuk kedua model tersebut. Namun demikian, hasil analisis sensitivitas
menunjukkan bahwa agroindustri teh hitam sangat sensitif terhadap perubahan faktorfaktor terkait, seperti penurunan harga jual produk, kenailcan biaya-biaya operasional, dan
depresiasi nilai tukar mata uang lokal.
Kata kunci: akuntansi diferensial, sistem, model, teh hitam, newplanting, replanting

-

DESIGN OF DIFFERENTUL ACCOUNTING SYSTEMS MODEL

IN THE BLACK TEA AGROINDUSTRY
(Rancang Bangun Model Sistern Akuntansi Diferensial dalam Agroindustri Teh Hitam)

Wiwiek Mardawiyah Daryanto
Supervisors: M.Syamsu1 Ma'arif, Chairman; and the members, Endang Gumbira Sa'id,
Antarikso Abdulrahman, Illah Sailah, and Ani Suryani.
ABSTRACT
Indonesia was the world's sixth largest producer of tea commodity, aafter India,
China, Srilangku, Kenya, and Turkey in the year of 2002. In the same year, Indonesia
was the world's fiafth ldrgest exporter of the tea commodity, aafter Srilangku, Kenya,
China, and India. During the last nine years, the export of Indonesian tea decreasedfrom
129,900 tons in 1993 to 102,000 tons in 2002, a decrease by an average of two percent
per year. This has caused the decrease of Indonesian market share of tea from 10.8
percent in 1993 to 7.2 percent in 2002. The situation has worsened by the fact that the
export price of the Indonesian tea in the world market was also the lowest compared to
the other tea producing countries. During the period of 1990 - 1998, the average price of
the Indonesian tea was only 55.6%; 59.2%; and 74.6% of the average price of India,
Srilangka, and Kenya respectively. Th~~decrease
in sales volume and the lowest export
price could be attributed to the poor managementpractices. To improve the efec.tiveness

of the management of the Indonesian black tea ago-industry, a dzflerential accounting
systems model was designed and developed as an integrated short and long-term
strategies through which the industry could improve its competitiveness.
The general objective of the study is to design a dicfferential accounting systems
model in the black tea ago-industry, in order to determimthe cost of production, to
analyse and to evaluate the performance of the black tea-bgro-industry both for new
planting and replanting models. Since the black tea ago-industry involves numerous
complex inter-related factors, systems of approaches were used in the study. The
decision-making computational models used in the study were Soft Systems Methodology
(SSIY), Interpretive Structural Modeling (ISM, cost-profit-volume (CVP) analysis,
financial ratios analysis. The sensitivity analysis is also used to find out the influences of
the increase of production costs, the decrease of product price, and the changes of rupiah
currency value toward the US dollar.
The models were designed for both new planting and replanting models. Each
model was then validated by using actual per3ormance of the black tea ago-industry
obtained from PT. Perkbunan Nusantara VIII (PTPN VIII) and Pusat Penelitian Teh
dun Kina (PPTK) Gambung, and the standard of soundJinancia1 measurementfor stateowned companies stated in the decree of the Finance Ministry of the Republic of
Indonesia. The validations show that the differential accounting systems model fits the
performance of the industry, for both models. However, the sensitivity analysis shows
that the black tea agro-industry was very sensitive towards the factor changes, such as

the decrease of product price, the increase of operating costs, and the depreciation of the
local currency.
Key words: differential accounting, systems, model, black tea, new planting, replanting

SURAT PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sebenar-benamya bahwa segala pernyataan dalam disertasi
saya yang berjudul RANCANG BANGUN MODEL SISTEM AKUNTANSI
DIFERENSIAL DALAM AGROINDUSTRI TEH HITAM,
merupakan gagasan atau hasil penelitian disertasi saya sendiri, dengan pembimbingan
para Komisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan rujukannya. Disertasi
ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di perguruan
tinggi lain.
Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat
diperiksa kebenarannya.

w

Bogor, 1 Januari 200

wiwiekL~ardawiyah

Daryanto
985 1 14 - Teknologi Industri Pertanian

RANCANG BANGUN
MODEL SISTEM AKUNTANSI DIFERENSIAL
DALAM AGROINDUSTRI TEH HITAM

Oleh :

WIWIEK MARDAWIYAH DARYANTO

Disertasi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor
pada Program Studi Teknologi Industri Pertanian

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004

: Rancang Bangun Model Sistem Akuntansi Diferensial


Judul Disertasi

dalam Agroindustri Teh Hitam
: Wiwiek Mardawiyah Daryarlto
: 985114
: Teknologi Industri Pertanian

Na~na

NRP
Program Studi

Menyetujui,

1 .Komjsi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. M. Svamsul hia'arif. M.Enp.
Ketua


X

D I

Anggota

ni su ani DEA
Anggota

Ik:

Dr. Ir. Illah Sailah, MS
Anggota

Anggota
Mengetahui,
2. Kclua I'rogram Studi
Teknologi Industri Pertanian

Dr.Ir.Irawadi Jamaran

Tanggal Lulus: 15 Januari 2004

da Manuwoto., MSc

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Ujung Pandang pada tanggal 6 Januari 1956 dari ayah
H.Amrullah dan ibu Nuning Sundari sebagai anak ke dua, dari enam bersaudara.
Menikah dengan Ir. Nova Daryanto MSc., penulis dikaruniai dua orang anak, yaitu
Bayu Hasdianto dan Candraditia.
Penulis meraih gelar Sarjana Akuntansi dengan predikat cum laude dari Fakultas
Ekonomi Universitas Gadjah Mada (FE-UGM), Yogyakarta pada tahun 1981. Dengan
bea siswa dari Bank Dunia, penulis berhasil menempuh gelar Master of Management ,
majoring in Agribusiness Management dari College of Economics and Management ,
University of the Philippines at Los Banos, Filipina, pada tahun 1988. Gelar sertifikasi,
CertlJied Management Accountant (CMA) diperolehnya dari Institute of Certified
Management Accountant, Australia pada tahun 2000.
Karier mengajarnya dimulai sejak tahun 1978 dengan menjadi Asisten Dosen
pada Fakultas Ekonomi UGM Yogyakarta, dan dilanjutkan menjadi Dosen Tetap pada
Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Kampus Yogyakarta (1981 - 1984) dan LPP
Karnpus Medan (1984 - 1990). Sejak tahun 1990 sampai sekarang, penulis menjadi

Dosen pada Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI), Jakarta. Penulis juga
mengajar pada Program Magister Manajemen Agribisnis (MMA) IPB sebagai Dosen
Tidak Tetap. Sejak tahun 2002 sampai sekarang penulis juga menjabat sebagai Direktur
Administrasi dan Keuangan IPMI, Jakarta.

PRAKATA
Puji syukur alharndulillah kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas karunia dan
bimbinganNya sehingga disertasi berjudul Rancang Bangun Model Sistem Akuntansi
Diferensial Agroindustri Teh Hitam (Design of Dzflerential Accounting System Model
in the Black Tea Agro-industry) dapat diselesaikan. Disertasi ini disusun untuk

memenuhi salah satu persyaratan dalarn mengikuti Program Pendidikan Doktor (S3)
pada Sekolah Pascasarjana Institut Perfanian Bogor.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Tim Komisi Pembimbing
sebagai berikut:
1. Bapak

Prof.Dr.Ir.M.Syamsu1 Ma'arif,

M.Eng.,


sebagai

Ketua

Komisi

Pembimbing,
2. Bapak Prof.Dr.Ir.E.Gumbira Sa'id, M.A. Dev., sebagai Anggota Komisi

Pembimbing,
3. Bapak Dr.Ir. Antarikso Abdulrahman, MBA, CPIM, sebagai Anggota Komisi

Pembimbing,
4. Ibu Dr.Ir. Illah Sailah, MS, sebagai Anggota Komisi Pembimbing, dan
5. Ibu Dr.lr. Ani Suryani, DEA, sebagai Anggota Komisi Pembimbing dan

Sekretaris Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
yang telah dengan tulus membimbing penulis dalarn menyelesaikan disertasi ini.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr.Ir.Irawadi Jamaran,
selaku Ketua Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Penulis mengucapkan terimakasih atas perhatian dan berbagai fasilitas yang
telah diberikan, sehingga proses pengumpulan dan analisis data serta penulisan
disertasi ini lancar dan dapat diselesaikan dengan baik kepada:

I . Direktur Eksekutif Sekolah Tinggi Manajemen IPMI beserta Staf Pengajar.
2. Direktur Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung, Bandung beserta Staf Peneliti.

3. Direktur Lembaga Pendidikar, Perkebunan Yogyakarta beserta Staf Pengajar.

4. Direktur Eksekutif Sekolah Tinggi Pendidikan dan Pembinaan Manajemen
\

Jakarta beserta Staf Pengajar.
Semoga penelitian ini bermaqfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan,
khususnya pada agroindustri teh hitam.

Bogor, 15 Januari 2004

Penulis

DAFTAR IS1
Halaman
DAFTAR TABEL .......................................................................

xi

DAFT'AR GAMBAR ...................................................................

xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................

xvii

PENDAHULUAN ..........................................................................

1

Latar Belakang ......................................................................

1

Tujuan Penelitian .................................................................

8

Ruang Lingkup Penelitian .......................................................
..
Manfaat Penelihan................................................................

9
9

TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................
Sejarah Perkembangan Agroindustri Teh di Indonesia .........................
Perkembangan Ekspor............................................................
Karakteristik Agribisnis Teh di Indonesia...............................................
Pengolahan Teh Hitam.........................................................................
Atribut Mutu Tell ...................................................................................
Penanaman Baru ( New Planting)..........................................................
Replanting...............................................................................................
LANDASAN TEORITIS....................................................................
Sistem Penunjang Keputusan................................................
Teknik Interpretive Structural Modelling (ISM) ...........................
Sistem Informasi Manajemg ....................................................
Sistem Akuntansi Manajemen.................................................................
Informasi Akuntansi................................................................................
Informasi Operasi........................................................................
Informasi Akuntansi Keuangan..........................................
Informasi Akuntansi Manajemen....................................
Ti pe infonnasi Akuntansi Manajemen.......................................
Informasi Akuntansi Diferensial.........................................-:.....
Teori Anggaran Perusahaan ....................................................
Analisis Hubungan Biaya-Volume-Laba ......................................
Analisis Pulang Pokok atau Analisis Itnpas (Break-evenAnalysis) .....
Metode Anggaran Investasi (Capital Budgeting Methods).................
Konsep Biaya Penggunaan Modal Secara Keseluruhan (Weighted
Average (Josf ($Capital) ........................................................................

10
10
11
14
16
19

22
25

Halaman
METODOLOGI PENELITIAN............................................................
Kerangka Pemikiran .............................................................
Pendekatan Sistem...............................................................
Analisis Kebutuhan.......................................................
Formulasi Pennasalahan .................................................
Identifikasi Sistem .......................................................
Permodelan Sistem...................................................................
Rekayasa Model .......................................................................
Submodel Investasi........................................................
Submodel Biaya Modal (Cost of Capital)..............................
Submodel Perencanaqn Produksi ...............................................
Subinodel Biaya Produksi ..........................................................
Submodel Penjualan ...................................................................
Submodel Laba Rugi......................................................
Submodel Aliran Dana ....................................................
Submodel Neraca ..........................................................
Submodel Kelayakan Investasi..........................................
Submodel Kinerja Keuangan .............................................
ANALISIS STRUKTURAL MODEL SISTEM AKUNTANSI DIFERENSIAL AGROINDUSTRI TEH HITAM ............................................................
Elemen Aktivitas Bidang Produksi Kebun..............................................
Elemen Aktivitas Bidang Produksi Pengolahan Tell Hitam ..................
Elemen Aktivitas Bidang Keuangan.......................................................
VALIDASI MODEL SISTEM AKUNTANSI DIFERENSIAL AGRO
INDUSTRI TEH HITAM ......................................................................
Submodel Investasi ................................................................................
Sub-Submodel Investasi Pabrik .....................................
Peralatan dan Mesin Pengolahan Teh Hitam CTC ................
Peralatan dan Mesin Pengolahan Teh Hitam Orthodox ..........
Sumber Tenaga Listrik ................................................
Kebutuhan Surnber Daya Manusia ..................................
Sub-Submodel Investasi Sarana Penunjang ........................
Submodel Biaya Modal ........................................................
Submodel Rencana Produksi ..................................................
Submodel Biaya Produksi .....................................................
Submodel Penjualan .....................................................

Halaman

Subrnodel Rugi Laba ...........................................................
Submodel Aliran Kas .........................................................
Submodel Neraca ..............................................................
Submodel Kelayakan Investasi ...............................................
Submodel Kinerja Keuangan .................................................
KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................
Kesimpulan ........................................................................
Saran ...............................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................

DAFTAR TABEL
Halaman
1. Ekspor teh Indonesia tahun 1969-1999...................................................

12

2. Perkembangan ekspor teh hitam dan teh hijau dari Indonesia,
tahun 1995 - 2000 ............................................ . ...................................

13

3. Perbedaan teh hitam orthodox dan teh hitam CTC.. . ... ......................

17

4. Perbedaan sistem pengolahan teh hitam orthodox dan CTC ................

18

5. Jenis-jenis grade teh hitam Orthodox ....................................................

18

6. Jenis-jenis grade teh hitam CTC ............................................................

19

7. Kandungan Kimia Mutu Teh Hitam .......................... ............ .. ............

21

8. Keterkaitan antara sub-elemen pada teknik ISM (Eriyatno, 2000).........

34

(m

9. Reachability Matrix
- final untuk elemen aktivitas bidang
produksi kebun model sistem akuntansi diferensial dalam agroindustri
teh hita~n................................................................................................. 101
10. Heacllability Matrix ( l - final untuk elemen bidang produksi
pengolahan teh model sistem akuntansi diferensial dalam agroindustri
t e h hitam ...........................................................................................

106

(m

1 1. Reachability Matrix
- Final untuk elemen aktivitas bidang
keuangan model sistem akuntansi diferensial dalam agroindustri t e h
hitam .................... .......... ......... ..............................................................

110

12. Jadwal pelaksanaan pekerjaan pembangunan kebun baru dan
replanting dan pabrik pengolahan teh hitam .........................................

1 17

13. Skenario rekayasa model sistem akuntansi diferensial dalam
agroindustri t e h hitam ......................................................... . . . .

118

Halaman

14. Investasi untuk berbagai prasarana pembangunan kebun dan pabrik
teh ......................................................................................................... 120
15. Kebutuhan biaya investasi pembangunan kebun baru dan replanting
dari tahun 2000 sampai dengan Tahun 2020 (dalam jutaan rupiah). ......

122

16. Kebutuhan suntikan dana untuh pembangunan kebun baru dan
replanting dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2020 (dalam jutaan
rupiah) .................................................................................................... 124
17. Perincian kebutuhan luas bangunan pabrik pengolahan teh hitam CTC
dan teh hitam orthodox (m2) .........:........................................................

126

18. Perincian kebutuhan peralatan dan mesin pabrik teh hitam CTC
dengan kapasitas pengolahan 10.400 kg pucuk per hari .......................

127

19. Perincian kebutuhan peralatan dan mesin pabrik teh hitam orthodox
dengan kapasitas pengolahan 18.400 kg pucuk per hari ........................

128

20. Jwnlah tenaga kerja yang dapat diserap dalam pengelolaan kebun teh
untuk kebun pertama dan kebun kedua ..................................................

131

2 1. Perkiraan produktivitas kebun teh .........................................................

135

22. Proyeksi produksi teh untuk setiap kebun ..................................

136

23. Hubungan antara mutu pucuk Jpersentase pucuk muda) dengan
komposisi grude yang dihasilkan KP GambungICC .............................

138

24. Proyeksi biaya panen dan pengangkutan, biaya pengolahan dan biaya
pemasaran ekspor/lokal ..........................................................................

139

25. Proyeksi biaya pokok produksi teh hitam CTC dan teh hitam orthodox
(Rplkg) .......................................... .....................................................

141

26. Proyeksi hasil penjualan produksi teh hitam (dalam jutaan rupiah) ......

143

27. Proyeksi laba setelah pajak pabrik pengolahan teh hitam CTC dan teh

hitam orthodox (dalam jutaan rupiah) ....................................................

144

Halaman
28. Proyeksi aliran kas pabrik pengolahan teh hitam CTC dan teh hitam
orthodox (dalam jutaan rupiah) .............................................................

146

29. Proyeksi aliran kas bersih pabrik pengolahan teh hitam CTC dan teh
hitam orthodox (dalam jutaan Rupiah) ...................................................

15 1

30. Hasil perhitungan IRR, NPV, Pay Back Period dan Profitability Index
(PI) pembangunan dan replanting kebun teh seluas 3000 ha ................

152

31. Analisis sensitivitas penurunan barga jual sebesar 5% per tahun
terhadap IRR, NPV, Pay Back Period dan Profitability Index (PI)
pembangunan kebun teh seluas 3000 ha ................................................

153

32. Analisis sensitivitas peningkatan biaya produksi sebesar 5% per tahun
pada IRR, NPV, Pay Back Period dan Profitability Index (PI)
pembangunan kebun teh seluas 3000 ha ...............................................

154

33. Analisis sensitivitas penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar
amerika sebesar 5% per tahun pada IRR,NPV, Pay Back Period dan
Profitability Index (PI) pembangunan kebun teh seluas 3000 ha .........

155

34. Daftar skor penilaian Return on Investment (ROO ................................

162

DAFTAR GAMBAR
Halaman

1 . Diagram alir proses pengolahan teh hitam (Arunachalam. 1995) .........

20

2 . Karakteristik pokok dan kemampuan SPK (Turban. 1993) ...................

29

3. Model konseptual sistem penunjang keputusan (Turban. 1993) ...........

31

4 . Konfigurasi dasar elemen-elemen sistem (McLeod. 200 1 ) ...................

36

5. Akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe inforrnasi (Anthony et
al.. 1995) ................................................................................................

39

6. Penggolongan informasi akuntansi manajemen (Mulyadi. 1997) .........

40

7.Diagram input output sistem akuntansi diferensial dalam
agoindustri teh hitam ...........................................................................

51

8. Diagram alir permodelan (Eriyatno. 4000) .................................

55

9. Metodologi pemecahan masalah dengan pendekatan sistem (Manetsch
dan Park. 1977 di dalam Eriyatno. 200'0)........................................

56

10. Proses soft system methodology (Flo~d.et aL.1993) ............................

57

11. Diagram alir deskriptif rekayasa model sistem akuntansi diferensial
dalam agroindustri teh hitam .................................................

60

12. Diagram alir deskriptif submodel investasi ...........................................

61

13. Diagram alir deskriptif submodel biaya modal (cost of capital) ...........

73

14. Diagram alir deskriptif submodel perpncanaan produksi ......................

74

15. Diagram alir deskriptif submodel biaya produksi ..................................

77

Halaman

16. Diagram alir desknptif submodel penjualan ...............................

85

17. Diagram alir deskriptif submodel laba rugi ...........................................

86

18. Diagram alir deskriptif submodel alirqn dana ........................................

88

19. Diagram alir deskriptif submodel neraca ...............................................

89

20. Diagram alir deskriptif submodel kelayakan investasi ..........................

92

21. Diagram alir deskriptif submodel kinerja keuangan ..............................

94

22. Diagram model struktural untuk eleqen bidang produksi kebun ........

103

23. Matriks driver power (DP) .
dependence ( D ) untuk elemen bidang
produksi kebun ..............................................................

104

24. Diagram model struktural untuk elemen bidang produksi pengolahan
tehhitam .........................................................................

107

25. Matriks Driver Power (DP) -Dependence
untuk elemen aktivitas
bidang produksi pengolahan teh hitam ......................................

108

26. Diab~ammodel struktural untuk eleqen aktivitas bidang keuangan...

111

27. Matriks Driver Power (DP).
Dependence (D) untuk elemen aktivitas
bidang keuangan ...............................................................

112

28. Grafik proyeksi perkembangan biaya .modal rata-rata .....................

134

29. Grafik proyeksi perkembangan biaya pokok produksi teh hitam ........

142

30. Grafik proyeksi perkembangan laba setelah pajak .........................

144

3 1 . Grafik proyeksi perkenibangan saldo kas akhir ............................

147

Halaman
32 . Grafik proyeksi perkembangan posisi aktiva ...............................

149

33 . Grafik proyeksi perkembangan rasio podal kerja terhadap aktiva ......

156

34. Grafik proyeksi perkembangan DER (Debt to Equity Ratio) ............

157

35. Grafik proyeksi perkembangan rasio butang terhadap Capital Asset ...

158

36. Grafik proyeksi perkembangan Total Assets Turnover ...................

158

37. Grafik proyeksi perkembangan Working Capital Turnover ..............

158

38. Grafik proyeksi perkembangan Gross Profit Margin .....................

159

39 . Grafik proyeksi perkembangan Operating Ratio ..........................

159

40. Grafik proyeksi perkembangan Net Profit Margin .........................

160

4 1 . Grafik proyeksi perkembangan Earning Power to Total Investment ...

16 1

42. Grafik proyeksi perkembangan Rate of Return for the Owner ...........

161

43 . Grafik proyeksi pel kembangan Rate of Return on Investment (ROO ...

162

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Luas Area Perkebunan Teh di Indonesia, Tahun 1967-200 1 (dalam
hektar)..............................................................................................
2. Produksi teh di Indonesia, tahun 1967-2001 (dalam ton) .............
3. Slructural Self-nteraction Matrix (SSIM), Reaclzibility Matrix

(RM), SSIM Final dan RM Finpl untuk elemen produksi kebun,
model sistem akuntansi diferensial dalam agroindustri t e h hitam
4 Structural Self-nteraction Matrix (SSIM), Reachibility Matrix

(RM), SSIM Final dan RM Final untuk elemen pengolahan teh,
model sistem akuntansi diferensial dalam agroindustri t e h hitam
5. Structural Sew-Interacion Matrix (SSIM), Reaclzibility Matrix

(RM), SSIM Final dan RM Final untuk elemen manajemen
keuangan, model sistem akuntansi diferensial dalam agroindustri
t e h hitam .......................................................................................
6. Perkiraan kebutuhan tenaga kerja (HK) efektif, bahan, alat serta
biayahaltahun untuk Tanaman Teh Belum Menghasilkan (TBM)
pada pembukaan kebun baru ...........................................................
7. Perkiraan kebutuhan tenaga kerja (HK) efektif, bahan, alat serta
biaydhaltahun untuk Tanaman Teh Menghasilkan (TM) pads
pembukaan kebun baru ..................................................................
8. Perkembangan areal pada pembukaan kebun baru seluas 1000 ha

9. Perkembangan areal pada pembukaan kebun baru seluas 2000 ha
10. Proyeksi kebutuhan tenaga kerja (HK efektif) untuk pemeliharaan
tanarnan teh menghasilkan pada pembukaan kebun baru seluas
1000 ha pada kebun I ......................................................................
11. Proyeksi kebutuhan tenaga kerja (HK efektif) untuk pemeliharaan
tanaman teh menghasilkan pada pembukaan kebun baru seluas
2000 ha pada Kebun I1 ......................................
12. Rekap kebutuhan tenaga kerja dan perumahan untuk kegiatan
pengelolaan pada pembukaan kebun baru seluas 1000 ha ...............

172

Halaman
13. Rekap kebutuhan tenaga keja @anperurnahan pada pembukaan
kebun baru seluas 2000 ha ...............................................................

187

14. Perhitungan kebutuhan alat angkutan pucuk (truk) pada
pembukaan kebun baru ....................................................................

188

15. Proyeksi produksi pada pembukpn kebun baru seluas 1000 ha .....

189

1 6. Proyeksi produksi pada pembukaan kebun baru seluas 2000 ha .....

190

17. Rencana pembangunan pabrik teh hitam (CTC) pada pembukaan
kebun baru seluas 1000 ha ...............................................................

191

18. Rencana pembangunan pabrik teh hitam orthodox pada
pembukaan kebun baru seluas 2000 ha ........................................

192

19. Proyeksi kebutuhan pengeluaran biaya praoperasional (dalam
ribuan rupiah) pada pembukaan kebun baru ....................................

193

20. Perkiraan kebutuhan biaya sarana penunjang dan rencana
penggunaannya pada pembukaan kebun baru seluas 1000 ha pada
kebun I (dalam jutaan rupiah) ........................................................

194

2 1. Perkiraan kebutuhan biaya sarana penunjang dan rencana
penggunaannya pada pembukaan kebun baru seluas 2000 ha pada
kebun I (dalam jutaan rupiah) ..........................................................

195

22. Perkiraan kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat untuk
pembibitan
1.000.000 stek, siap salur 80% dengan lama
pembibitan 12 bulan ..........................................................................

196

23. Proyeksi biaya investasi tanaman teh pada pembukaan kebun baru
seluas 1000 Ha (dalam jutaan rupiah) ..............................................

197

24. Proyeksi biaya investasi tanaman teh pada pembukaan kebun baru
seluas 2000 Ha (dalam jutaan rupiah) ...............................................

198

25. Perkiraan kebutuhan biaya investasi tanaman, pabrik teh hitam
CTC dan sarana penunjang pada pembukaan kebun baru seluas
1000 ha pada kebun I (dalam jutaan rupiah) ....................................

199

Halaman
26. Perkiraan kebutuhan biaya investasi tanaman, pabrik teh hitam
orthodox dan sarana penunjang pada pembukaan kebun baru
seluas 2000 ha pada kebun I1 (dalam jutaan rupiah) ........................
27. Perkiraan kebutuhan biaya investasi tanaman, pabrik teh hitam
CTC, pabrik teh hitam orthodox dan sarana penunjang pada
pembukaan kebun baru seluas 3000 (dalam jutaan rupiah) .............
28. Perhitungan biaya pengadaan pupuk per ha atas &sar
produktivitas pada tanaman teh menghasilkan dengan dosis N : P :
K = 5 : 1 : 2 untuk N = 12% dari produksi .....................................
29. Proyeksi kebutuhan biaya manajemen (umum dan administrasi)
untuk pemeliharaan tanaman teh menghasilkan pada pembukaan
kebun baru seluas 1000 ha pada kebun I .........................................
30. Proyeksi kebutuhan biaya manajemen (umum dan administrasi)
untuk pemeliharaan tanaman teh menghasilkan pada pembukaan
kebun baru seluas 2000 ha pada kebun I1 ........................................
3 1. Proyeksi kebutuhan biaya pemeliharaan tanaman teh
menghasilkan pada pembukaan kebun baru seluas 1000 ha pada
kebun I tanpa pembelian pupuk .......................................................
32. Proyeksi kebutuhan biaya pembelian pupuk untuk pemeliharaan
tanaman teh menghasilkan pada pembukaan kebun baru seluas
1000 ha pada kebun I .......................................................................

33. Proyeksi kebutuhan biaya pemeliharaan tanaman teh
menghasilkan pada pembukaan kebun baru seluas 2000 ha pada
kebun I1 tanpa pembelian pupuk ......................................................

34. Proyeksi kebutuhan biaya pembelian pupuk untuk pemeliharaan
tanaman teh menghasilkan pada pembukaan kebun baru seluas
2000 ha pada kebun I1 ......................................................................

35. Perkiraan biaya penyusutan aset pembukaan kebun baru seluas
1000 ha pada kebun I (dalam jutaan rupiah) ....................................
36. Perkiraan biaya penyusutan aset pembukaan kebun baru seluas

2000 ha pada kebun I1 (dalam jutaan rupiah) ..................................

Halaman
37. Perhitungan rencana biaya produksi pucuk dan teh hitam CTC
untuk pasar ekspor/lokal pada pembukaan kebun baru seluas 1000
ha (dalam jutaan rupiah) .................................................................
38. Perhitungan rencana biaya produksi pucuk dan teh hitam orthodox
untuk pasar ekspor/lokal pada pembukaan kebun baru seluas 2000
ha (dalam jutaan rupiah) .................................................................
39. Rencana penjualan hasil produksi teh hitam CTC pada pembukaan
kebun baru seluas 1000 Ha (dalam jutaan rupiah) ...........................
40. Rencana penjualan hasil produksi teh hitam orthodox pada
pembukaan kebun baru seluas 2000 Ha (dalam jutaan rupiah) .......
4 1. Proyeksi laba-rugi tahun 2000-2020 pada pembukaan kebun baru
dengan luas 1000 ha pada kebun 1(dalam jutaan rupiah) ................
42. Proyeksi laba-rugi tahun 2000-2020 pada pembukaan kebun baru
dengan luas 2000 ha pada kebun I1 (dalam jutaan rupiah) .............
43. Proyeksi laba-rugi tahun 2000-2020 pembukaan kebun baru
dengan luas total 3000 Ha (1000 ha untuk teh hitam CTC dan
2000 ha untuk teh hitam orthodox) (dalam jutaan rupiah) ..............
44. Perhitungan WACC (Weighted Average Cost of Capital)
pembukaan kebun baru seluas 1000 ha (dalam jutaan mpiah) ........
45. Perhitungan WACC (Weighted Average Cost of Capital)
pembukaan kebun baru seluas 2000 ha (dalam jutaan rupiah) ........
46. Perhitungan WACC (Weighted Average Cost of Capital)
pembukaan kebun baru seluas 3000 ha (dalam jutaan rupiah)
(1000 ha untuk teh hitam CTC dan 2000 ha untuk teh hitam
orthodox) ..........................................................................................
47. Proyeksi aliran kas tahun 2000-2020 pada pembukaan kebun baru
seluas 1000 ha pada kebun I (dalam jutaan rupiah)..........................
48. Proyeksi aliran kas tahun 2000-2020 kebun baru seluas 2000 ha
pada kebun I1 (dalam jutaan rupiah)..............................................

,

Halaman
49. Proyeksi aliran kas tahun 2000-2020 pada pembukaan kebun baru

seluas3000 ha (1000 ha untuk teh hitam CTC dan 2000 ha untuk
teh hitam orthodox)...........................................................................
50. Proyeksi aliran kas bersih tahun 2000-2020 dan perhitungan
IRR,NPV dan Payback Period kebun baru seluas 1000 ha pada
kebun I (dalam jutaan rupiah) ..........................................................
5 1 . Proyeksi aliran kas bersih tahun 2000-2020 dan perhitungan
LRR,NPV dan Payback Period kebun baru seluas 2000 ha pada
kebun I1 (dalam jutaan rupiah)..........................................................
52. Proyeksi aliran kas bersih tahun 2000-2020 dan perhltungan
IRR,NPV dan Payback Period kebun baru seluas 3000 ha (1000
ha untuk teh hitam CTC dan 2000 ha untuk teh hitam orthodox)
(dalarn jutaan rupiah)........................................................................
53. Proyeksi aliran kas bersih tahun 2000-2020 dan perhitungan
IRR,NPV dan Payback Period kebun barn seluas 3000 ha (1000
ha untuk teh hitam CTC dan 2000 ha untuk teh hitam orthodox)
(dalam jutaan rupiah) - hasil analisis sensitivitas penurunan harga
jual produk sebesar 5% per tahun.....................................................
54. Proyeksi aliran kas bersih tahun 2000-2020 dan perhitungan

IRR,NPV dan I'ayhack Period kebun baru seluas 3000 ha (1000
ha untu!: teh hitam CTC dan 2000 ha untuk teh hitam orthodox)
(dalam jutaan rupiah) - hasil analisis sensitivitas peningkatan
biaya produk sebesar 5% per tahun...............................................

55. Proyeksi aliran kas bersih tahun 2000-2020 dan perhitungan
IRR,NPV dan Puybuck Period kebun baru seluas 3000 ha (1000
ha untuk teh hitam CTC dan 2000 ha untuk teh hitam orthodox)
(dalam jutaan rupiah) - hasil analisis sensitivitas penguatan nilai
tukar rupiah terhadap US $ sebesar 5% per tahun............................
56. Proyeksi neraca pada pembukaan kebun baru seluas 1000 ha pada
kebun I (dalam jutaan rupiah) ..........................................................
57. Proyeksi neraca pada pembukaan kebun baru seluas 2000 ha pada
kebun I1 (dalam jutaan rupiah) ........................................................

Halaman

58. Proyeksi neraca pada perkebunan teh seluas 3000 ha (dalam jutaan
rupiah) (1000 ha untuk teh hitam CTC dan 2000 ha untuk teh
hitam orthodox).................................................................................
59. Perincian biaya kegiatan up-rooting pohon teh 6000 pohon per ha
dengan rnenggunakan tuckel............................................................
60. Perkiraan kebutuhan tenaga kerja (HOK) efektif, bahan, alat serta
biaya/ha/tahun untuk replanting tanaman teh belum menghasilkan
(TBM) pada kebun I dan kebun I1...................................................
6 1. Perkiraan kebutuhan tenaga kerja (HK) efektif, bahan, alat serta
biaya/ha/tahun untuk replanting tanarnan teh menghasilkan (TM)
pada kebun I dan kebun I1................................................................
62. Pengembangan areal replanting kebun teh I seluas 1000 ha ...........
63. Pengembangan areal replanting kebun teh I1 seluas 2000 ha..........

64. Proyeksi produksi pada replanting kebun I seluas 1000 ha ..............
65. Proyeksi produksi pada replanting kebun I1 seluas 2000 ha ...........
66. Rencana penggantian mesin pada pabrik teh hitam (CTC) pada
replanting kebun seluas 1000 ha untuk kebun I ..............................

67. Rencana penggantian mesin pada pabrik teh hitam (orthodox)
pada replanting kebun seluas 2000 ha untuk kebun I1 ....................
68. Proyeksi kebutuhan pengeluaran biaya praoperasional (dalam
ribuan rupiah) replanting kebun teh seluas 3000 ha ........................
69. Perkiraan kebutuhan biaya sarana penunjang dan rencana
penggunaannya untuk replanting kebun teh seluas 1000 ha pada
kebun I (dalam jutaan rupiah)...........................................................
70. Perluraan kebutuhan biaya sarana penunjang dan rencana
penggunaannya unruk replanting kebun teh seluas 2000 ha pada
kebun I1 (dalam jutaan rupiah).........................................................
71. Perkiraan kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat untuk
pembibitan 1.000.000 stek, siap salur 80% dengan lama
pembibitan 12 bulan untuk replanting kebun teh seluas 3000 ha.. ...

Halaman

72. Proyeksi biaya investasi replanting tanaman teh pada kebun I
seluas 1000 ha (dalam jutaan rupiah)...............................................
73. Proyeksi biaya investasi replanting tanaman teh pada kebun I1

seluas 2000 ha (dalam jutaan rupiah)...............................................
74. I'crkiraan kebutuhan biaya investasi tanaman, pabrik teh hitam

CTC dan sarana penunjang untuk kebun teh hasil replanting
seluas 1000 ha pada kebun I (dalam jutaan rupiah) .........................
75. Perkiraan kebutuhan biaya invqstasi tanaman, pabrik teh hitarn
orthodox dan sarana penunjang untuk kebun teh hasil replanting
seluas 2000 ha pada kebun I1 (dalam jutaan rupiah).........................
76. Perkiraan kebutuhan biaya investasi tanaman, pabrik teh hitam
CTC, pabrik teh hitam orthodox dan sarana penunjang untuk
kebun teh hasil replanting selua~ 3000 ha (dalam jutaan rupiah)..
77. Perhitungan biaya pengadaan pupuk per ha atas dasar
produktivitas pada tanaman teh menghasilkan dengan dosis N:P:K
= 5 : 1 : 2 untuk N = 12% dari produksi untuk replanting kebun
teh seluas 3000 ha.............................................................................
78. Proyeksi kebutuhan biaya manajemen (urnum dan administrasi)
untuk pemeliharaan tanaman teh menghasilkan kebun hasil
replanting seluas 1000 ha pada kebun I............................................
79. Proyeksi kebutuhan biaya manajemen (umum dan administrasi)
untuk pemeliharaan tanaman teh menghasilkan seluas 2000 ha
pada kebun I1 hasil replanting seluas 2000 ha pada kebun I1 ..........
80. Proyeksi kebutuhan biaya pemeliharaan tanaman teh
menghasilkan kebun hasil replanting seluas 1000 ha pada kebun I
tanpa pembelian pupuk ....................................................................
81. Proyeksi kebutuhan biaya pembelian pupuk untuk pemeliharaan
tanaman teh menghasilkan kebun hasil replanting seluas 1000 ha
pada kebun I .....................................................................................
82. Proyeksi kebutuhan biaya pemeliharaan tanaman teh
rnenghasilkan kebun hasil replanting seluas 2000 ha pada kebun I1
tanpa pembelian pupuk ................:...................................................

Halaman
83. Proyeksi kebutuhan biaya pembelian pupuk untuk pemeliharaan
tanaman teh menghasilkan kebun hasil replanting seluas 2000 ha
pada kebun I1 ....................................................................................
84. Perkiraan biaya penyusutan asset perkebunan teh hasil replanting
seluas 1000 ha pada kebun I (dalam jutaan rupaih) .........................
85. Perkiraan biaya penyusutan asset perkebunan teh hasil replanting
seluas 2000 ha pada kebun I1 (dalam jutaan rupaih) ........................
86. Perhitungan kebutuhan alat angkutan pucuk (truk) untuk
replanting kebun seluas 3000 ha ......................................................
87. Perhitungan rencana biaya produksi pucuk dan teh hitam CTC
untuk pasar ekspor dan lokal pada perkebunan teh hasil replanting
seluas 1000 ha (dalam jutaan rupiah) ..............................................
88. Perhitungan rencana biaya produksi pucuk dan teh hitam CTC
untuk pasar ekspor dan lokal pada perkebunan teh hasil replanting
seluas 2000 ha (dalam jutaan rupiah) ..............................................
89. Rencana penjualan h a i l produksi teh hitam CTC pada perkebunan
teh hasil replanting seluas 1000 ha (dalam jutaan rupiah) ..............
90. Rencana penjualan hasil produksi teh hitam Orthodox pada
perkebunan teh hasil replanling seluas 2000 ha (dalam jutaan
rupiah) ..............................................................................................
91. Proyeksi laba rugi tahun 2000-2020 kebun teh hasil replanting
seluas 1000 ha pada kebun I (dalam jutaan rupiah) .........................
92. Proyeksi laba rugi tahun 2000-2020 kebun teh hasil replanting
seluas 2000 ha pada kebun I1 (dalam jutaan rupiah) ........................
93. Proyeksi laba rugi tahun 2000-2020 kebun teh hasil replanting
seluas total 3000 ha (1000 ha untuk teh hitam CTC dan 2000 ha
untuk teh hitam orthodox) (dalam jutaan rupiah) ............................
94. Perhitungan WACC (Weighted Average Cost of Capital)
pembangunan kebun teh hasil replanting seluas 1000 ha (dalam
jutaan rupiah) ...................................................................................

Halaman
95. Perhitungan WACC (Weighted Average Cost of Capital)
pembangunan kebun teh hasil replanting seluas 2000 ha (dalam
jutaan rupiah) ...................................................................................
96. Perhitungan WACC (Weighted Average Cost of Capital)
pembangunan kebun teh hasil replanting seluas 3000 ha (dalam
jutaan rupiah) (1000 ha untuk teh hitam CTC dan 2000 ha untuk
teh hitam orthodox) .........................................................................
97. Proyeksi aliran kas tahun 2000-2020 replanting kebun teh seluas
1000 ha pada kebun I (dalam jutaan rupiah) ....................................

98. Proyeksi aliran kas tahun 2000-2020 replanting kebun teh seluas
2000 ha pada kebun I1 (dalam jutaan rupiah) ..................................
99. Proyeksi aliran kas tahun 2000-2020 replanting kebun teh seluas
3000 ha pada kebun I (1000 ha untuk teh hitam CTC dan 2000 ha
untuk teh hitam orthodox) (dalam jutaan rupiah) ............................
100. Proyeksi aliran kas bersih tahun 2000-2020 dan perhitungan IRR,
NPV dan Pay Back Period replanting kebun teh seluas 1000 ha
pada kebun I (dalam jutaan rupiah) .................................................
101. Proyeksi aliran kas bersih tahun 2000-2020 dan perhitungan IRR,
NPV dan Pay Back Period replanting kebun teh seluas 2000 ha
pada kebun I1 (dalam jutaan rupiah) ................................................
102. Proyeksi aliran kas bersih tahun 2000-2020 dan perhitungan IRR,
NPV dan Yay Back Period replanting kebun teh seluas 3000 ha
pada kebun I (1000 ha untuk teh hitam CTC dan 2000 ha untuk
teh hitam orthodox) (dalam jutaan rupiah) ......................................
103. Proyeksi aliran kas bersih tahun 2000-2020 dan perhitungan IRR,
NPV dan Pay Back Period replanting kebun teh seluas 3000 ha
pada kebun I (1000 ha untuk teh hitam CTC dan 2000 ha untuk
teh hitam orthodox) (dalam jutaan rupiah) hasil analisis
sensitivitas p e n m a n harga jual produk sebesar 5% per tahun ......
104. Proyeksi aliran kas bersih tahun 2000-2020 dan perhitungan IRR,
NPV dan Pay Back Period replanting kebun teh seluas 3000 ha
pada kebun I (1000 ha untuk teh hitam CTC dan 2000 ha untuk
teh hitam orthodox) (dalam jutaan rupiah) hasil analisis
sensitivitas penguatan nilai tukar rupiah sebesar 5% per tahun ......

Halaman
105. Proyeksi aliran kas bersih tahun 2000-2020 dan perhitungan IRR,
NPV dan Pay Back Period replanting kebun teh seluas 3000 ha
pada kebun 1 (1000 ha untuk teh hitam CTC dan 2000 ha untuk
teh hitam orthodox) (dalam jutaan rupiah) hasil analisis
sensitivitas peningkatan biaya produksi sebesar 5% per tahun .......

277

106. Proyeksi neraca pada perkebunan teh hasil replanting seluas 1000
pada kebun I .....................................................................................

278

107. Proyeksi neraca pada perkebunan teh hasil replanting seluas 2000
pada kebun I1 .................................................................................... 279
108. Proyeksi neraca pada perkebunan teh hasil replanting seluas 3000
(1000 ha untuk teh hitam CTC dan 2000 ha untuk teh hitam
orthodox)..........................................................................................

280

b h r BeXakang

hdustri teh cfi Indonesia diperkimh m q e m p s&im 300.000 pekerja dm
menghidupi sekitar 1.2UU.QOO petmi serfa X.OOO.000 pelakix yang terlibat dalm

agribisais teh, baik sebagai pekebun, pengolab mupun @gang.

Rasiu pggunaan

& n a g kaja dxl perkebman tell &pat mencapai satu setmgah hingga dua orang per

hektar per tahxm, sedan-

perkebqm tnianya di bawafi satu orang per hektar per

t&un (hmn, 20013. Seam nmiow, industrx: teh merryauxlbmg Produk hmestik

Bmtu sekitar Rp 1,2 triIyun per t&un dan menyumbmg devisa bersih sekitar US $ I I0

juta per &un.
lndonesia rnerupakan n e w produsen teh cwah m t a n ke enam dunia setelah

India, RepubIik Rskyat China (RRC), Srilangka, Kenya, dan Twki. Pada tahun 2002
total produIcsi teh Indonesia mencztpai f 57.000 ton auu 5,2% dafi total produksxl tch

dunia yang mencapai 3.021.532 ton. Selcitar 65% produksi teh Indonesia dirujukan
untuk pasar ekspor (ITC, 2003).

Sekiin sebagai prodmen, Indqnesia juga rnmpakm n e w pagekspor teh
c

d m t a n ke fima dunia setdah Srilangka, Kenya, Republik Rakyat China, dan

h&a, Perkembangan &par tefr Indonesia terus m m m sefama sembilm Cahun

W i r , yszitu dari 123.800 ton pador Wun 1993 rnenjadi 102.W ton pada &him 2002,
atau reratit Eunrn seksar 2% per

pan-

a m (Re, 2003). K d m tersebut menyebabkan

ekspor teh curah Indonesia di pasar drrnia m m m dmui 10,8% pada t&un 1983

rnenjadi 72% pada tahun 2002. Dit It& pihrak, pangs ekspor negm prsdwen teh
laianya yaim Kenya dm SriImgka texrus meningkat. P a paiadc: y e sama p a n e

ckspur tell SriJangka tnertingkat dari 18,2% menjdi 20,2% (fTC,2002). Volume ekspor
teh Indonesia sebagian €mar, atzlu 94% masih ddam bent& tell cmh.

Di samping rendahnya pangsa &spor, harm ekspor teh Indonesia addah yang
terendak dibandingkan denen negara produsen teh lainnya. Sdama p ' d e 1990-f998

harm ekspor rerata teh Indonesia masing-masing hanya 55,6%; 59,2% dan 74,6% dari
bar@ ekspor rerata tefi India, SrilanglFa dm Kenya, k k a n pdw sejak tahm 1991

hwga teh fndonesia di Jakarta Tea Ayctiun (JTA) febih md&dibrtndingkaxa dmgan

bafga tf3, di Colombo Tea Aucriun (CTA).Perbedam harga tersebut smakitr besar

se