TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Roti Menggunakan Web-Services (Studi Kasus : Yulia Bakery).

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ROTI MENGGUNAKAN WEB-SERVICES

( STUDI KASUS : YULIA BAKERY )

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

EDY NURSUSANTO 08.41010.0044

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2015


(2)

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Pembatasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Sistem Informasi ... 7

2.1.1 Sistem... 7

2.1.2 Informasi ... 7

2.1.3 Sistem Informasi ... 7

2.2 Penjualan ... 8

2.2.1 Pengertian Penjualan... 8

2.2.2 Tujuan Penjualan... 9

2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan ... 9


(3)

2.4 Sistem Penjualan Tunai... 11

2.5 Konsep Dasar Basis Data ... 12

2.5.1 Database... ... 12

2.5.2 Sistem Basis Data... ... 13

2.6 Web-Services ... 13

2.6.1 Extensible Markup Language (XML)... 16

2.6.2 Simple Object Access Protocol (SOAP) ... 17

2.6.3 Web-Services Description Language (WSDL) ... 18

2.6.4 Universal Description Discovery and Integration(UDDI) 20 2.7 Safety Stock ... 20

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 22

3.1 Identifikasi Permasalahan ... 22

3.1.1 Document Flow Transaksi Penjualan... 23

3.1.2 Document Flow Pemesanan Roti ... 24

3.1.3 Document Flow Laporan Penjualan dan Pemesanan ... 26

3.2 Permasalahan ... 27

3.2.1 Analisis pada Proses Staf Kasir ... 27

3.2.2 Analisis pada Proses Bagian Produksi ... 27

3.2.3 Analisis pada Proses Pemilik ... 27

3.3 Solusi Permasalahan ... 28

3.3.1 Kebutuhan Perangkat Lunak(Software Requirement) ... 28


(4)

4.1 Kebutuhan Sistem ... 90

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras... 90

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 91

4.2 Pembuatan Program ... 91

4.3 Implementasi Sistem ... 91

4.3.1 Penjelasan Penggunaan Sistem ... 92

4.4 Uji Coba Fungsional dan Non-Fungsional ... 125

4.4.1 Uji Coba Fungsional dan Non-Fungsional Kasir ... 125

4.4.2 Uji Coba Fungsional dan Non- fungsional Pemilik ... 132

4.4.3 Fungsi Query... 136

4.5 Evaluasi ... 140

4.5.1 Evaluasi Terhadap Fungsional Kasir ... 140

4.5.2 Evaluasi Terhadap Fungsional Pemilik ... 141

BAB V PENUTUP ... 142

5.1 Kesimpulan ... 142

5.2 Saran ... 142

DAFTAR PUSTAKA ... 143


(5)

Tabel 3.1 Detail Kebutuhan Fungsi Melakukan Proses Transaksi Penjualan.. 31

Tabel 3.2 Detail Kebutuhan Fungsi Melakukan Proses Transaksi Pemesanan Roti ... 33

Tabel 3.3 Detail Kebutuhan Fungsi Melakukan Proses Pengambilan Pemesanan ... 36

Tabel 3.4 Detail Kebutuhan Fungsi Reminder Pesanan ... 37

Tabel 3.5 Detail Kebutuhan Fungsi Laporan Penjualan dan Pemesanan... 39

Tabel 3.6 Hubungan Fungsional dan Non-Fungsional Sistem... 40

Tabel 3.7 Tabel Master_Karyawan ... 73

Tabel 3.8 Tabel Master_Cabang ... 74

Tabel 3.9 Tabel Master Barang ... 74

Tabel 3.10 Tabel Produksi ... 74

Tabel 3.11 Tabel Barang Kadaluarsa ... 75

Tabel 3.12 Tabel Penjualan ... 75

Tabel 3.13 Tabel Detail Penjualan ... 76

Tabel 3.14 Tabel Pesanan... 76

Tabel 3.15 Tabel Detail Pesanan ... 77

Tabel 3.16 Histori Produksi ... 77

Tabel 3.17 Tabel Master Konsumen ... 78

Tabel 4.1 Penjelasan Halaman Login Pengguna ... 93

Tabel 4.2 Penjelasan Menu yang Tersedia pada User Admin ... 94


(6)

Atau Ubah Data ... 97

Tabel 4.5 Penjelasan Tampilan Menu Master Karyawan Tabcontrol Tambah Atau Ubah ... 99

Tabel 4.6 Penjelasan Menu yang Tersedia Pada Kasir ... 102

Tabel 4.7 Penjelasan Menu Penjualan... 104

Tabel 4.8 Penjelasan Menu Pembayaran Penjualan ... 106

Tabel 4.9 Penjelasan Menu Data Konsumen Pemesan ... 107

Tabel 4.10 Penjelasan Menu Entry Data Pemesanan ... 108

Tabel 4.11 Penjelasan Menu Pembayaran Pesanan ... 109

Tabel 4.12 Penjelasan Menu Pengambilan Pesanan Tabcontrol Pengambilan Pesanan ... 111

Tabel 4.13 Penjelasan Menu Awal Bagian Produksi ... 114

Tabel 4.14 Penjelasan Tampilan Stok Roti Tabcontrol Tambah data Stok Roti 115 Tabel 4.15 Penjelasan Tampilan Stok Roti Tabcontrol Data Stok Hari Ini ... 116

Tabel 4.16 Penjelasan Tampilan Stok Roti Tabcontrol Daftar Barang... 118

Tabel 4.17 Penjelasan Tampilan Pemesanan Roti ... 119

Tabel 4.18 Hasil Uji Fungsional Melakukan Proses Transaksi Penjualan Dan Pemesanan ... 126

Tabel 4.19 Hasil Uji Non-Fungsional Security pada Fungsional Melakukan Proses Transaksi Penjualan dan Pemesanan ... 128

Tabel 4.20 Hasil Uji Non-Fungsional Correctness pada Fungsional Memasukkan Data Transaksi Penjualan dan Pemesanan... 129

Tabel 4.21 Hasil Uji Non-Fungsional Interface pada Fungsional Memasukkan Data Transaksi Penjualan dan Pemesanan ... 131


(7)

Tabel 4.23 Hasil Uji Fungsional Membuat Laporan Penjualan

dan Pemesanan ... 133

Tabel 4.24 Hasil Uji Non-Fungsional Interface pada Fungsional Membuat Laporan Penjualan dan Pemesanan ... 135

Tabel 4.25 Hasil Uji-Non Fungsional Performance pada Fungsional Laporan Penjualan dan Pemesanan ... 135

Tabel 4.26 Hasil Uji Coba Login sistem ... 136

Table 4.27 Hasil Uji Coba Menampilkan Data Barang ... 137

Tabel 4.28 Hasil Uji coba Menginputkan Data Penjualan ... 137

Tabel 4.29 Hasil Uji Coba Menghapus Data Penjualan... 138

Tabel 4.30 Hasil Uji Coba Menginputkan Data Pemesanan ... 139


(8)

Gambar 2.1 Lapisan Dasar Web-Services ... 15

Gambar 2.2 Arsitektur Web-Services ... 15

Gambar 2.3 SOAP Messaging ... 18

Gambar 3.1 Document Flow Penjualan Roti... 24

Gambar 3.2 Document Flow Pemesanan Roti ... 25

Gambar 3.3 Document Flow Laporan Penjualan dan Pemesanan ... 26

Gambar 3.4 Blok Diagram Perancangan Sistem ... 42

Gambar 3.5 Skema Diagram ... 43

Gambar 3.6 System Flow Login Sistem ... 46

Gambar 3.7 System Flow Maintenance Master Cabang ... 47

Gambar 3.8 System Flow Maintenance Master Karyawan ... 48

Gambar 3.9 System Flow Maintenance Master Barang ... 49

Gambar 3.10 System Flow Penambahan Stok Barang ... 51

Gambar 3.11 System Flow Transaksi Penjualan ... 52

Gambar 3.12 System Flow Transaksi Pemesanan ... 54

Gambar 3.13 System Flow Reminder Pemesanan dan Jadwal Pemesanan ... 55

Gambar 3.14 System Flow Pengambilan Pemesanan... 56

Gambar 3.15 System Flow Maintenance Barang Kadaluarsa ... 57

Gambar 3.16 System Flow Laporan Penjualan... 58

Gambar 3.17 System Flow Laporan Pemesanan ... 59

Gambar 3.18 System Flow Laporan Stok ... 60


(9)

Menggunakan Web-Services ... 62

Gambar 3.21 Diagram Berjenjang Sistem Informasi Penjualan Roti Menggunakan Web-Services pada Yulia Bakery ... 63

Gambar 3.22 Data Flow Diagram Level 0 Sistem Informasi Penjualan Roti Menggunakan Web-Services ... 65

Gambar 3.23 Data Flow Diagram Level 1 Subsistem Maintenance Data ... 66

Gambar 3.24 Data Flow Diagram Level 1 Subsistem Penjualan ... 67

Gambar 3.25 Data Flow Diagram Level 1 Subsistem Pemesanan... 68

Gambar 3.26 Data Flow Diagram Level 1 Subsistem Penambahan Stok Barang 69 Gambar 3.27 Data Flow Diagram Level 1 Subsistem Pengurangan Stok Barang Kadaluarsa... 70

Gambar 3.28 Data Flow Diagram Level 1 Subsistem Pelaporan... 70

Gambar 3.29 Conceptual Data Model (CDM) Sistem Informasi Penjualan Roti pada Yulia Bakery... 71

Gambar 3.30 Physical Data Model (PDM) Sistem Informasi Penjualan Roti pada Yulia Bakery... 72

Gambar 3.31 Desain Halaman Login ... 79

Gambar 3.32 Desain Form Menu Utama ... 80

Gambar 3.33 Desain Form Master Cabang ... 80

Gambar 3.34 Desain Form Master Barang... 81

Gambar 3.35 Desain Form Master Karyawan... 82

Gambar 3.36 Desain Form Penjualan ... 82

Gambar 3.37 Desain Form Pemesanan ... 83

Gambar 3.38 Desain Form Pembayaran Penjualan... 84


(10)

Gambar 3.41 Desain Form Stok Barang ... 86

Gambar 3.42 Desain Form Laporan Penjualan ... 87

Gambar 3.43 Desain Form Laporan Hasil Penjualan... 87

Gambar 3.44 Desain Form Laporan Pemesanan ... 88

Gambar 3.45 Desain Form Laporan Konsumsi Konsumen ... 89

Gambar 4.1 Tampilan Login Pengguna... 92

Gambar 4.2 Menu yang tersedia pada Admin ... 94

Gambar 4.3 Tampilan Menu Master Cabang ... 95

Gambar 4.4 Tampilan Menu master Barang Tabcontrol Tambah Atau Ubah Data ... 96

Gambar 4.5 Tampilan Menu Master Barang Tabcontrol Cari Data Barang .... 98

Gambar 4.6 Tampilan Menu Master Karyawan Tabcontrol Tambah Atau Ubah Data ... 99

Gambar 4.7 Tampilan Menu Master Karyawan Tabcontrol cari Data ... 101

Gambar 4.8 Tampilan Menu Awal Kasir ... 102

Gambar 4.9 Tampilan Menu Penjualan... 104

Gambar 4.10 Tampilan menu Pembayaran Penjualan ... 105

Gambar 4.11Tampilan Menu Data Konsumen Pemesanan ... 106

Gambar 4.12 Tampilan Menu Entry Data Pemesanan ... 107

Gambar 4.13 Tampilan Menu Pembayaran Pesanan ... 109

Gambar 4.14 Tampilan Pengambilan Pesanan Tabcontrol Pengambilan Pesanan ... 111

Gambar 4.15 Tampilan Pengambilan Pesanan Tabcontrol Cari Data Pesanan 112 Gambar 4.16 Tampilan Menu Awal Bagian Produksi ... 113


(11)

Gambar 4.18 Tampilan Data Stok Barang Hari Ini... 116

Gambar 4.19 Tampilan Daftar Barang ... 117

Gambar 4.20 Tampilan Pemesanan Roti... 119

Gambar 4.21 Tampilan form Laporan ... 120

Gambar 4.22 Tampilan Form Laporan hasil Penjualan ... 121

Gambar 4.23 Tampilan Laporan Pesanan Roti ... 122

Gambar 4.24 Tampilan Laporan Konsumsi Konsumen... 122

Gambar 4.25 Tampilan Output Penjualan... 123

Gambar 4.26 Tampilan Output Laporan Hasil Penjualan ... 124


(12)

Lampiran 1 Biodata Penulis ... 145

Lampiran 2 Contoh Produk ... 146

Lampiran 3 Tempat Ovservasi ... 147

Lampiran 4 Dokumen Pemesanan... 148


(13)

1

1.1Latar Belakang

Yulia Bakery merupakan usaha kecil yang bergerak di bidang produksi makanan, khususnya roti. Ada beberapa jenis roti yang diproduksi oleh Yulia Bakery yaitu: bakery, tart, dan pastry. Selain itu masih terdapat berbagai macam roti dari setiap jenisnya. Tidak hanya hasil produksi yang tersedia, Yulia Bakery juga menjual minuman, permen dan perlengkapan kue seperti aneka lilin, piring tart, dan sebagainya. Yulia Bakery memproduksi roti untuk penjualan setiap hari maupun memenuhi pesanan konsumen.Yulia Bakery mempunyai cabang yang terletak di kota Kediri dan pusatnya terdapat di kota Sidoarjo. Pemilik dibantu oleh stafnya untuk mengolah cabang Yulia Bakery dalam produksi dan penjualannya yang dilakukan pada cabang dan pusat Yulia Bakery.

Proses penjualan yang terjadi pada Yulia Bakery bisa dikatakan sebagai penjualan pada umumnya, yaitu Pelanggan memilih roti, kemudian pelanggan memberikan roti yang akan dibeli kepada kasir. Selanjutnya kasir akan menghitung, membuat nota dan akan mencatat penjualan dalam buku penjualan. Data-data yang dicatat oleh kasir adalah nama roti, jumlah roti yang dibeli, dan total pembelian. Yulia Bakery juga memproduksi roti sesuai dengan pesanan konsumen. Pesanan akan diterima oleh kasir dan dicatat dalam buku catatan pesanan. Data-data yang dicatat dalam buku pesanan adalah nama konsumen, alamat, daerah, jenis roti yang dipesan, jumlah pesanan, dan tanggal pemesanan. Dalam pembayaran pemesanan, konsumen bisa langsung membayar secara tunai


(14)

atau dengan memberikan uang muka untuk tanda jadi. Selanjutnya pesanan akan diberikan oleh kasir ke bagian produksi, yang nantinya bagian produksi akan mengecek setiap hari apakah ada pemesanan untuk keesokan harinya. Hasil dari rekapitulasi penjualan per periode dan pemesanan roti yang sudah dilakukan oleh kasir, akan dikirim oleh staf Yulia Bakery kepada pemilik setiap satu minggu sekali. pemilik akan menggunakan hasil rekapitulasi tersebut untuk digunakan sebagai pengecekan pendapatan maupun bahan evaluasi cabang Yulia Bakery.

Saat ini, proses pelayanan pembayaran yang dilakukan di kasir terjadi cukup lama. Konsumen harus menunggu kasir untuk membuat nota dan mencatat transaksi penjualan ke dalam buku penjualan. Dengan proses yang terjadi sekarang, antrian yang terjadi di kasir mencapai enam orang antrian. Antrian yang terjadi karena lamanya pencatatan dalam buku penjualan yang dilakukan oleh kasir yang mengakibatkan pembatalan pelanggan dalam pembelian roti yang disebabkan kurangnya pelayanan kasir. Jika proses ini sering terjadi, maka akan berdampak pada kekecewaan pelanggan dan hilangnya pelanggan dalam pelayanan transaksi pembelian roti.

Selain permasalahan dalam proses penjualan, Yulia Bakery juga mengalami permasalahan di dalam proses pemesanan yang diterima oleh bagian produksi. Sering terjadinya pemesanan roti yang diterima yang tanggal pengambilan pemesanan tidak urut, contohnya konsumen pertama yang memesan untuk minggu depan dan ada konsumen kedua yang memesan untuk lusa. Dari proses yang berjalan saat ini, penanganan dalam pemesanan masih belum maksimal, sering terlewatnya pengecekan yang dilakukan oleh bagian produksi dan tidak adanya pengingat atau reminder untuk pemesanan. Dengan proses


(15)

pemesanan yang berjalan sekarang, bagian produksi harus teliti dalam pengecekan pemesanan setiap harinya. Terlewatnya pemesanan akan berdampak pada kekecewaan pelanggan untuk pemesanan roti pada Yulia Bakery. Untuk proses laporan yang diterima pemilik Yulia Bakery setiap satu minggu sekali, pemilik tidak bisa memantau aktivitas penjualan dan pemesanan dari Yulia Bakery setiap harinya. Dengan laporan yang diterima oleh pemilik setiap satu minggu sekali, pemilik tidak bisa langsung memberikan kebijakan. Selama ini pemilik hanya bisa memberikan kebijakan ketika laporan transaksi dan pemesanan diterima oleh pemilik.

Dari permasalahan tersebut, Yulia Bakery membutuhkan sebuah sistem informasi penjualan berbasis web-service yang nantinya membuat data antara cabang dan Pusat Yulia Bakery menjadi terintegrasi. Pemilik dapat mengetahui informasi dalam transaksi per harinya, sehingga dapat membantu pemilik lebih cepat dalam mengevaluasi penjualan di pusat maupun cabang Yulia Bakery. Dengan adanya sistem ini, diharapkan dalam transaksi yang dilakukan oleh kasir bisa menjadi lebih cepat dalam pelayanan maupun pembuatan laporan transaksi dan pemesanan setiap harinya, dan juga dapat membantu bagian produksi dalam menangani pemesanan konsumen sehingga tidak ada pesanan yang terlewat.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditulis perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang dan membangun Sistem Informasi Penjualan dengan menggunakan web-services yang dapat menghasilkan laporan penjualan roti yang cepat dan akurat ?


(16)

1.3Pembatasan Masalah

Dalam pembuatan sistem informasi ini, agar tidak menyimpang dari tujuan yang ingin dicapai maka penulisan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

1. Sistem menangani transaksi penjualan secara tunai.

2. Sistem ini tidak menangangi tentang safety stock.

3. Sistem ini tidak membahas tentang masalah pembelian bahan baku.

1.4Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai adalah menghasilkan Sistem Informasi Penjualan dengan menggunakan

web-services yang dapat menghasilkan laporan penjualan roti yang cepat dan

akurat.

1.5Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan di dalam memahami persoalan dan pembahasannya, maka penulisan laporan Tugas Akhir ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dikemukakan hal-hal yang menjadi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai, serta sistematika penulisan tugas akhir ini.


(17)

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini dibahas secara singkat teori-teori yang berhubungan dan mendukung dalam pembuatan tugas akhir ini. Adapun teori yang dibahasa meliputi: Penjualan yang merupakan obyek utama, sistem informasi merupakan subyek utama, konsep basis data, web-services, dan safery stock.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ketiga analisa dan perancangan sistem membahas tentang analisa dan perancangan sistem yang akan dibuat secara jelas, lengkap, mudah dipahami, dan sesuai dengan perumusan masalah Tugas Akhir yaitu bagaimana merancang dan membangun sistem informasi penjualan roti dan bagaimana membuat laporan sistem informasi penjualan roti yang cepat dan akurat pada Yulia Bakery. Proses perencanaan yang dilakukan antara lain membuat blok diagram, context diagram, Diagram jenjang, DFD, ERD, struktur table, desain

input output dan desain uji coba.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Pada bab ini tentang implementasi dari sistem yang dibuat secara keseluruhan serta melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibuat untuk mengetahui apakah sistem tersebut dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian sistem dilakukan pada validasi input, fungsionalitas sistem, dan non-fungsionalitas sistem.


(18)

BAB V PENUTUP

Pada bab ini dibahas tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran yang ada pada bab ini didapatkan dari hasil evaluasi sistem, sedangkan saran akan menjelaskan saran atau masukkan untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.


(19)

7

2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem

Menurut Fitz Gerald dalam Jogiyanto (2005), suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu, sedangkah menurut (Hall, 2007) mengatakan sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhungan dengan berfungsi dengan tujuan yang sama. Banyak komponen yang dimaksud adalah sebuah sistem harus lebih dari satu bagian.

2.1.2 Informasi

Menurut McFadden,dkk dalam Kadir (2003) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. sedangkan menurut Davis dalam Kadir (2003), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

2.1.3 Sistem Informasi

Menurut Leitch dan Davis dalam Jogiyanto (2005), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan


(20)

strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan, sedangkan Gelinas, Oram, dan Wiggins dalam Kadir (2003) mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan

manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta

menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.

2.2 Penjualan

Penjualan merupakan pembelian sesuatu (barang atau jasa) dari suatu pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang dari pihak tersebut, penjualan juga merupakan suatu sumber pendapatan perusahaan, semakin besar penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.

2.2.1 Pengertian Penjualan

Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan perusahaan. Hal ini dapat disebabkan karena sasaran penjualan yang diharapkan tidak tercapai dan pendapatanpun akan berkurang.

Penjualan adalah pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang atau jasa (Simamora, 2000).


(21)

2.2.2 Tujuan Penjualan

Dalam suatu perusahaan kegiatan penjualan adalah kegiatan yang penting, karena dengan adanya kegiatan penjualan tersebut maka akan terbentuk laba yang dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan.

Menurut Swastha (2005), tujuan umum dari penjualan yang dimiliki oleh perusahaan yaitu :

1. Mencapai volume penjualan tertentu.

2. Mendapatkan laba tertentu.

3. Menunjang pertumbuhan perusahaan.

2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan

Aktivitas penjualan banyak dipengaruhi oleh faktor tertentu yang dapat meningkatkan aktivitas perusahaan, oleh karena itu manajer penjualan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan. Menurut Swastha (2005), terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan antara lain:

1. Kondisi dan kemampuan penjual

Kondisi dan kemampuan terdiri dari pemahaman atas beberapa masalah penting yang berkaitan dengan produk yang dijual, jumlah dan sifat dari tenaga penjual adalah :

a. Jenis dan karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan.

b. Harga produk atau jasa.

c. Syarat penjualan, seperti : pembayaran dan pengiriman.

2. Kondisi pasar

Pasar sebagai kelompok pembelian atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan dan dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya.


(22)

3. Modal

Modal atau dana sangat diperlukan dalam rangka untuk mengangkut barang dagangan ditempat atau untuk membesarkan usahanya.

4. Kondisi organisasi perusahaan.

Pada perusahaan yang besar, biasanya masalah penjual ini ditangani oleh bagian tersendiri, yaitu bagian penjualan yang dipegang oleh orang-orang yang ahli dibidang penjualan.

5. Faktor-faktor lain

Faktor-faktor lain seperti periklanan, peragaan, kampanye dan pemberian hadiah sering mempengaruhi penjualan karena diharapkan dengan adanya faktor-faktor tersebut pembeli akan kembali membeli lagi barang yang sama.

2.2.4 Sistem Penjualan

“Menurut West Churman, sebuah sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan”

(Krismiaji, 2002). Sedangkan pengertian penjualan (sale) dalam buku

Ensiklopedia Ekonomi, Keuangan dan Perdagangan adalah “suatu kontrak atau perjanjian antara dua pihak, masing-masing dikenal sebagai penjual, dan pembeli, yang mewajibkan pihak yang pertama itu untuk, atas pertimbangan akan suatu pembayaran, atau suatu janji akan pembayaran sejumlah harga dalam uang tertentu, memindahkan kepada pihak yang terakhir hak dan kepemilikan harta benda” (Abdurrachman, 2001).

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem penjualan adalah suatu sistem yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk menjual atau memasarkan barang dagangan kepada konsumen.


(23)

2.3 Sistem Informasi Penjualan

Sistem Informasi Penjualan diartikan sebagai pembuatan pernyataan penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembelian, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang yang disertai dengan pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan atas penjualan yang berlaku. (Sudayat, 2009). Sedangkan menurut Midjan dan Susanto (2005) Sistem informasi penjualan adalah kerangka kerja dalam sumber daya manusia, alat, metode dan kesemuanya itu dikoordinasikan untuk mengolah data penjualan menjadi informasi penjualan yang berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Tujuan adanya Sistem Informasi Penjualan untuk membantu manajer maupun pemilik dalam berbagai hal seperti :

1. Membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.

2. Manajemen dapat menerima laporan lebih sering dan terperinci.

3. Manajemen dapat memonitor prestasi produk, pasar, karyawan, penjualan dan

berbagai unit pemasaran lainnya.

Sistem informasi penjualan ini sangat berperan dalam setiap perusahaan, agar aktivitas penjualan yang dilakukan dapat cepat serta akurat diselesaikan dan informasi yang tersaji dapat tepat waktu pada saat dibutuhkan.

2.4 Sistem Penjualan Tunai

Transaksi penjualan tunai yaitu penjualan yang dilakukan dengan cara konsumen melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh


(24)

perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan ( Mulyadi, 2001 ).

Informasi yang umumnya diperlukan oleh manejemen dari penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :

1. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk

selama jangka waktu tertentu.

2. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.

3. Jumlah harga produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.

4. Nama dan alamat pembeli. Informasi ini dibutuhkan dalam penjualan produk

tertentu, namun pada umumnya informasi nama dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan tunai.

5. Kuantitas produk yang dijual.

6. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.

7. Otorisasi pejabat yang berwenang.

2.5 Konsep Dasar Basis Data 2.5.1 Database

Menurut Marlinda (2004), database adalah suatu susunan atau kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang diorganisir atau dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redudansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai),


(25)

masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data

independence (kebebasan data).

2.5.2 Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004), sistem basis data adalah suatu sistem

menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk

menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi atau perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat empat komponen pokok, yaitu :

1. Data

Data didalam sebuah basis data dapat disimpan secara terintegrasi (integrated) dan data dapat dipakai secara bersama-sama (shared).

2. Hardware (Perangkat Keras)

Terdiri dari semua peralatan komputer yang digunakan untuk pengelolaan sistem basis data.

3. Software (Perangkat Lunak)

Berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai dengan data fisik pada basis data.

4. User atau pemakai.

2.6 Web-Services

Dalam Microsoft (2000), dinyatakan bahwa web-services merupakan tahapan ketiga dari tahapan evolusi ASP (Application Service Provider) dimana pada tahapan pertama ditekankan pada penyediaan aplikasi berbasis client-server.


(26)

Pada tahapan ketiga ini, komponen-komponen atau building blocks software disediakan sebagai service dan disebarkan lewat jaringan internet untuk diintegrasikan dengan aplikasi-aplikasi lain.

Menurut Kreger (2001), web-services diartikan sebagai antar muka (interface) yang menggambarkan sekumpulan operasi-operasi yang dapat diakses melalui jaringan, misalnya internet, dalam bentuk pesan XML (Extensible Markup

Language), sedangkan menurut W3C web-services adalah suatu sistem perangkat

lunak yang didesain untuk mendukung interaksi mesin ke mesin pada suatu jaringan. Web-services mempunyai suatu interface yang diuraikan dalam suatu format machine-processible seperti WSDL. Sistem lain yang berinteraksi dengan

Web-services dilakukan melalui interface/antar muka menggunakan pesan seperti

SOAP. Pada umumnya pesan ini melalui HTTP dan XML yang merupakan salah satu standart web. Perangkat Lunak aplikasi yang ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman dan berjalan pada berbagai platform dapat menggunakan

web-services untuk pertukaran data pada jaringan komputer seperti internet dalam cara

yang serupa dengan komunikasi inter-process pada komputer tunggal.

Interoperabilitas ini (sebagai contoh, antara Java dan Python, atau Microsoft


(27)

Gambar 2.1 Lapisan Dasar Web-services

Web-services dapat dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman

apa saja dan juga dapat diimplementasikan pada platform manapun. Hal ini dimungkinkan karena web-services berkomunikasi menggunakan sebuah standart format data yang universal yaitu XML dan menggunakan protokol SOAP. Karena

web-services menggunakan format data XML, oleh karena itu web-services

menggunakan format data XML, maka web-service juga mewariskan sifat

multi-tier dari XML, sehingga memungkinakan terjadinya integrasi antar web-services

atau aplikasi (Microsoft,2001).


(28)

Menurut Kreger (2001), dikatakan bahwa model dari sebuah

web-services didasarkan pada interaksi antara tiga komponen yang berperan dalam web-services, yaitu : service provider, service registry dan service requestor atau consumer. Interaksi yang terjadi antara ketiga komponen tersebut juga melibatkan

operasi publish ,find, bind. service provider menyediakan service yang dapat diakses melalui jaringan komputer, misalnya internet. Kemudian, service provider mendeskripsikan service yang dibangun dan mem-publish-kan service description tersebut ke service registry atau secara langsung ke service consumer. Service

requestor atau consumer menggunakan operasi find untuk mendapatkan service description secara lokal melalui service registry. Service description yang

diperoleh itu kemudian digunakan untuk men-bind service provider dan berinteraksi dengan implementasi web-service yang akan digunakan tersebut.

2.6.1 Extensible Markup Language (XML)

XML merupakan sebuah Markup Language untuk dokumentasi

terstruktur. Dokumen-dokumen terstruktur adalah dokumen-dokumen yang

mempunyai isi atau content (kata dan gambar) serta indikasi yang menyatakan makna dari content tersebut. XML mempunyai kelebihan sebagai berikut :

a. XML tidak bergantung pada platform atau sistem operasi yang digunakan.

b. Hasil pencarian data lebih akurat.

c. Dokumen XML dapat diterjemahkan ke dalam beberapa format yang berbeda

karena dalam XML data dan instruksi dipisahkan.

Ada enam jenis markup yang bisa muncul dalam sebuah dokumen XML, yaitu:


(29)

a. Elemen dan atribut. Elemen menyatakan sifar dari content dan dilingkupinya sedangkan atribut merupakan pasangan dari nama-nilai yang muncur dalam tag setelah nama elemen.

b. Entity reference, digunakan supaya tanda markup dapat dimasukkan ke dalam

dokumen XML dan dianggap sebagai content. c. Comment atau komentar

d. Processing Instruction (PI), memungkinkan dokumen berisi suatu instruksi

untuk suatu aplikasi.

e. CDATA Section. Dalam sebuah dokumen, CDATA Section menginstruksikan

parser untuk mengabaikan karakter-karakter tertentu yang mungkin akan

dikenali sebagai karakter markup.

f. Document Type Declaration (DTD). DTD berisi deklarasi markup yang

memenuhi grammar untuk suatu kelas dokumen.

2.6.2 Simple Object Access Protocol (SOAP)

SOAP (Simple Object Access Protocol) merupakan protokol yang digunakan untuk mempertukarkan data atau informasi dalam format XML.SOAP dapat dikatakan sebagai gabungan antara HTTP dengan XML karena SOAP umumnya menggunakan protokol HTTP sebagai sarana transport datanya dan data yang akan dipertukarkan ditulis dalam format XML. Karena SOAP menggunakan HTTP dan XML maka SOAP memungkinkan pihak-pihak yang menpunyai platform, sistem operasi dan perangkat lunak yang berbeda dapat saling mempertukarkan datanya.


(30)

Pada dasarnya SOAP mengikuti model transmini pesan HTTP yang bersifat request-respond dimana parameter SOAP request diletakkan dalam HTTP

request dan paramerter SOAP response diletakkan dalam HTTP response.

Gambar 2.3 SOAP Messaging

Dalam konsep web-services, SOAP merupakan mekanisme yang digunakan untuk mengirimkan pesan diantara client dengan web-service. Pesan dalam hal ini berupa permintaan client yang menginstruksikan web-services untuk melakukan pekerjaaan tertentu dan dapat pula berupa respon dari service yang merupakan hasilnya. SOAP tidak tergantung pada model pemrograman ataupun sistem operasi. Hal ini berarti sebuah aplikasi client yang ditulis dalam bahas pemrograman ataupun sistem operasi.

2.6.3 Web-Services Description Language (WSDL)

Menurut Shohoud (2001), WSDL merupakan sebuah bahasa berbasis XML yang digunakan untuk mendefinisikan web-services dan menggambarkan bagaimana cara untuk mengakses web-services tersebut.

Setelah web-services ditemukan menggunakan UDDI, client yang akan menggunakan service yang disediakan oleh web-services perlu mengetahui cara untuk dapat berinteraksi dengan web-service tersebut dan service apa saja yang disediakan di dalam web-service. Fungsional service yang disediakan oleh web-


(31)

WSDL merupakan suatu dokumen XML yang menjelaskan method-method apa saja yang tersedia dalam suatu web-services, parameter-parameter apa saja yang diperlukan untuk memanggil suatu method, dan apa hasil dari method yang dipanggil. WSDL menjelaskan bagaimana cara berinteraksi dengan web-services dan mengandung informasi mengenai pesan yang dapat dikirim ke SOAP message dan jenis respon yang akan dikembalikan oleh web services.

WSDL berisi detail bagi programmer dalam membuat client application untuk dapat menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh web-services. Dokumen WSDL juga akan menunjukkan pada client bagaimana web services akan bertingkah laku. Notasi yang digunakan WSDL untuk menggambarkan

format message yang digunakan berdasarkan pada standart XML Schema. WSDL

juga menggambarkan protokol komunikasi apa saja yang digunakan untuk berinteraksi dengan web-services. WSDL menggambarkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menulis program yang dapat bekerja dengan web-services.

Terdapat ada lima elemen utama dalam sebuah dokumen WSDL yaitu :

a. Elemen <type>, berfungsi untuk mendefinisikan tipe data-tipe data yang

digunakan dalam pesan.

b. Elemen <message>, berfungsi untuk mendefinisikan format dari sebuah pesan.

Pesan digunakan sebagai struktur masukan(input) atau keluaran(Output) bagi operasi.

c. Elemen <portType>, berfungsi untuk mendefinisikan sekumpulan

operasi-operasi. Tiap-tiap elemen <operation> mendefinisikan sebuah operasi dan pesan masukan atau keluaran yang berkaitan dengan operasi tersebut.


(32)

d. Elemen <binding>, berfungsi untuk memetakan operasi-operasi dan pesan yang terdefinisikan pada port tipe ke protokol tertentu.

e. Elemen <service>, berfungsi untuk mendefinisikan sekumpulan port-poert

yang saling berhubungan. Elemen <port> memetakan binding ke lokasi dari sebuah web-service.

2.6.4 Universal Description,Discovery and Integration (UDDI)

Menurut Ariba, IBM dan Microsoft (2000), UDDI merupakan suatu cara untuk mempublikasikan dan menentukan informasi tentang web-service. Dalam dunia internet sekarang ini, UDDI bisa dianalogikan dengan search engine. Perbedaan UDDI dengan search engine adalah bahwa search engine hanya berisi URL dari suatu website, search engine tidak dapat memberikan hasil misalnya berupa alamat e-mail. Karena search engine hanya berisi URL maka hanya ada satu format data yang dapat ditampilkan yaitu HTML. Search engine tidak dapat menampilkan dokumen SOAP maupun dokumen XML. Di samping itu, search

engine tidak dapat digunakan untuk memanggil aplikasi lain yang terletak di

tempat lain (remote call). Sedangkan UDDI mampu melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh search engine, misalnya memanggil aplikasi lain yang terletak secara remote (Accenture dkk, 2001).

2.7 Safety Stock

Safety Stock adalah stock tambahan dari item yang direncanakan untuk

berada dalam inventori yang dijadikan sebagai stok pengaman guna mengatasi fluktuasi dalam ramalan penjualan, pesanan-pesanan pelanggan dalam waktu singkat (short-term customer orders), penyerahan item untuk pengisian kembali


(33)

inventori, dan lain-lain. Safety stock merupakan kebijaksanaan manajemen berkaitan dengan stabilisasi dari sistem manufakturing, dimana apabila sistem

manufakturing semakin stabil kebijaksanaan stok pengaman ini dapat


(34)

Pada bab ini akan membahas tentang identifikasi masalah, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Roti Menggunakan Web-Services. Sebelum melakukan identifikasi dan analisis permasalahan, telah dilakukan pengumpulan data dengan teknik wawancara dan observasi yang dilakukan di perusahaan. Adapaun hasil dari wawancara dan observasi dapat dilihat pada lampiran 1.

3.1Identifikasi Permasalahan

Identifikasi permasalahan dilakukan pada saat maupun setelah proses wawancara dan observasi pada Yulia Bakery. Untuk melakukan identifikasi masalah, maka dilakukan observasi oleh panelis pada Yulia Bakery yang dilakukan pada 29 oktober 2013 sampai 4 november 2013. Data-data yang diperlukan untuk dilakukan analisis dikumpulkan dengan melakukan wawancara pada tiga responden yaitu : pemilik Yulia Bakery, bagian produksi, dan bagian kasir untuk mengumpulkan data. Selain itu juga melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan yang sedang berjalan.

Kegiatan penjualan yang berjalan pada cabang Yulia Bakery sama seperti kegiatan penjualan pada umumnya. Pelanggan yang memilih roti yang akan dibeli, kemudian melakukan pembayaran pada kasir. Kekurangan yang dimiliki oleh Yulia Bakery ini terlihat pada pelayanan yang dilakukan di kasir terjadi cukup lama. Konsumen harus menunggu kasir untuk membuat nota dan mencatat transaksi penjualan ke dalam buku penjualan, data- data yang dicatat oleh kasir ke


(35)

dalam nota dan buku penjualan adalah nama roti, jumlah roti yang dibeli, dan total pembelian.

Selain melayani konsumen yang melakukan pembelian secara tunai, kasir juga melayani pesanan roti. kasir akan mencatat pemesanan ke dalam buku pesanan, data-data yang akan dicatat dalam buku pesanan adalah nama konsumen, alamat, daerah, jenis roti yang dipesan, jumlah pesanan, dan tanggal pemesanan. Dalam pembayaran pemesanan yang diterima, konsumen bisa langsung membayar secara tunai atau dengan memberikan uang muka untuk tanda jadi. Pesanan yang telah diterima oleh kasir nantinya akan dicek setiap hari oleh bagian produksi untuk mengetahui apakah terdapat pesanan yang harus diproduksi.

Dari data-data rekapitulasi penjualan dan pemesanan yang diterima oleh oleh kasir setiap minggunya akan diberikan kepada pemilik yang berada di pusat Yulia Bakery, yang nantinya data-data ini bisa digunakan pemilik untuk memberikan kebijakan. Data-data yang diterima oleh pemilik hanya sebatas transaksi yang berjalan pada Yulia Bakery setiap harinya, yang nantinya pemilik akan mengecek ulang dari penjualan tersebut.

Dari hasil identifikasi yang telah dilakukan, Gambaran proses bisnis yang ada pada Yulia Bakery adalah sebagai berikut :

1. Document Flow Transaksi Penjualan Roti. 2. Document Flow Pemesanan Roti.

3. Document Flow Laporan penjualan dan pemesanan.

3.1.1 Document Flow Transaksi Penjualan Roti

Pada fungsionalitas ini, proses dimulai dari konsumen yang memilih roti yang ada di rak display Yulia Bakery kemudian membawa ke kasir dan


(36)

melakukan pembayaran. Kasir mencatat transaksi tersebut ke dalam buku penjualan dan membuat nota penjualan yang nantinya akan diberikan kepada konsumen. Data-data yang dimasukkan kedalam buku penjualan adalah nama roti, jumlah roti yang dibeli, dan total pembelian.

Document Flow Penjualan

Kasir Konsumen

Mulai

Daftar Roti

Daftar Roti

Membuat Nota Penjualan

Mencatat Transaksi ke Dalam Buku

Penjualan

Nota Penjualan Catatan Transaksi Penjualan Nota Penjualan

Selesai

D

Gambar 3.1 Document Flow Penjualan Roti

3.1.2 Document Flow Pemesanan Roti

Pada fungsionalitas ini,proses dimulai dari konsumen yang akan memesan roti di Yulia Bakery diterima oleh kasir. Kasir akan mencatat dalam buku pesanan dan membuat nota pemesanan yang diberikan kepada konsumen sebagai tanda bukti ketika akan mengambil roti yang akan dipesan. Pembayaran pesanan dapat dilakukan secara tunai maupun uang muka sebagai tanda jadi.


(37)

Setiap hari bagian produksi akan mengecek pesanan yang telah diterima oleh kasir untuk selanjutnya dilakukan produksi sesuai dengan pesanan.

Document Flow Pemesanan Roti

Kasir Bag.Produksi

Konsumen

Mulai

Daftar Pesanan Roti

Daftar Pesanan Roti

Mencatat Pesanan ke dalam Buku

Pesanan Dan Membuat Nota

Pemesanan

Pembayaran Tunai ?

Menyakan Pembayaran

Pembayaran

Daftar Pesanan

Nota Pemesanan Roti Nota Pemesanan

Roti

Selesai

Melakukan Pengecekan Pesanan Setiap

Harinya Pembayaran

Ya

Tidak

D

D

Terdapat Pesanan ?

Proses Produksi Sesuai Pesanan

Ya

Tidak


(38)

3.1.3 Document Flow Laporan Penjualan dan Pemesanan

Pada fungsionalitas laporan penjualan ini proses diawali dari kasir yang memberikan hasil rekapitulasi penjualan dan pemesanan roti selama 7 hari kepada pemilik. Pemilik akan mengecek hasil rekapitulasi penjualan dan pemesanan tersebut dan akan melakukan evaluasi. Hasil dari evaluasi yang dilakukan oleh pemilik akan dijadikan acuan untuk kebijakan selanjutnya pada Yulia Bakery.

Document Flow Laporan Penjualan dan Pemesanan

Pemilik Kasir

Rekapitulasi Penjualan

Rekapitulasi Pemesanan Mulai

Menyerahkan Laporan 1 minggu sekali

Rekapitulasi Pemesanan Rekapitulasi

Penjualan

D

Membuat Hasil Evaluasi dan Kebijakan Baru

Hasil Evaluasi dan Kebijakan Baru

Selesai


(39)

3.2 Permasalahan

Setelah diketahui proses alur dokumen atau document flow yang dilakukan oleh masing-masing pengguna, maka proses berikutnya adalah melakukan analisis kebutuhan yang sesuai dengan proses-proses tersebut. analisis kebutuhan ini diperlukan untuk merancang kebutuhan masing-masing pengguna sistem. analisis ini dilakukan dengan kebutuhan masing-masing pengguna sistem. analisis ini dilakukan pada setiap pengguna yang secara langsung berinteraksi dengan sistem nantinya. Berikut ini hasil analisis kebutuhan untuk masing-masing pengguna :

3.2.1 Analisis pada Proses Staf Kasir

Dalam proses transaksi penjualan terjadi suatu antrian dan menunggunya konsumen yang disebabkan oleh kasir yang melakukan pembuatan nota penjualan dan pencatatatan data penjualan ke dalam buku penjualan. Hal seperti ini tentu saja membuat konsumen kecewa dengan pelayanan yang lama.

3.2.2 Analisis pada Proses Bagian Produksi

Dalam proses pemesanan roti terjadi rawannya terlewatnya produksi oleh bagian produksi terhadap pemesanan yang diterima dikarenakan pada penerimaan pesanan jadwal pengambilan pesanan tanggal tidak urut.

3.2.3 Analisis pada Proses Pemilik

Dalam proses penerimaan laporan, pemilik mendapatkan laporan setiap satu minggu sekali. Laporan yang diterima terlalu lama sehingga pembuatan kebijakan hanya bisa dilakukan setelah laporan diterima dan dievaluasi oleh pemilik.


(40)

3.3Solusi Permasalahan

Setelah dilakukan pengumpulan data melalui proses wawancara dan observasi, pengolahan data dari hasil observasi, dilanjutkan dengan melakukan identifikasi masalah, didapatkan suatu permasalahan yang harus diselesaikan dengan memberikan solusi terbaik yang sesuai dengan permasalahan yang ada.

Dalam menyelesaikan permasalahan, solusi yang diberikan ialah dengan

membangun Sistem Informasi Penjualan yang disesuaikan dengan kebutuhan pihak Yulia Bakery.

Dalam membangun sebuah sistem informasi sebagai solusi pada permasalahan yang ada diperusahaan, dikerjakan melalui beberapa tahapan. Tahapan pengembatangan perangkat lunak terdiri dari :

3.3.1 Kebutuhan Perangkat Lunak(Software Requirement)

Kebutuhan perangkat lunak merupakan langkah awal dalam membangun sebuah sistem atau aplikasi, hal ini dilakukan agar aplikasi yang dibangun sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dalam melakukan identifikasi kebutuhan perangkat lunak, ada beberapa tahapan yang harus dilalui, yaitu :

A.Elisitasi Kebutuhan (Requirement Elicitation)

Elisitasi atau pengumpulan kebutuhan merupakan aktivitas awal dalam proses rekayasa kebutuhan (Requirement Enginerring). Proses elisitasi ini dilakukan dengan cara seperti pertama kali melakukan identifikasi permasalahan, yaitu wawancara dan observasi terhadap stakeholder yang terkait. Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau ditetapkan, kebutuhan harus dikumpukan melalui proses elisitasi. Pada tahapan ini dilakukan penyeleksian data


(41)

yang diperoleh sehingga dapat diketahui data-data yang digunakan dan yang tidak digunakan terkait dengan pengembangan perangkat lunak.

Berikut ini data yang dikumpulkan melelaui proses wawancara ataupun observasi pada perusahaan. Data tersebut meliputi :

a. Data Cabang

Data cabang digunakan untuk proses pengelolaan master cabang yang ada pada sistem nantinya.

b. Data Barang

Data barang digunakan untuk proses pemasukan data sebagai data master pada aplikasi, sehingga ketika aplikasi pada sistem digunakan sudah terdapat data barang yang sudah sesuai dengan barang yang sekarang dijual atau digunakan.

c. Data Karyawan

Data karyawan digunakan untuk pengelolaan terhadap hak akses pengguna atau user yang terlibat dalam sistem ini nantinya.

d. Data Konsumen

Data konsumen yang digunakan adalah data konsumen yang sudah pernah melakukan pemesanan roti sebelumnya.

e. Data Penjualan

Data jumlah penjualan yang dikumpukan adalah data mulai bulan oktober tahun 2012 sampai bulan September tahun 2013. Data ini digunakan sebagai data pembanding kebenaran antara sistem dengan proses manual.

f. Data Pemesanan

Data pemesanan yang diterima oleh kasir yang dikumpulkan sebagai data pemesanan yang diterima oleh bagian produksi.


(42)

B.Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis)

Sesuai dengan hasil elisitasi data-data yang dibutuhkan untuk

membangun perangkat lunak, dibutuhkan beberapa proses yang dapat

digabungkan dan dibangun fungsi secara terkomputerisasi.

B.1 Analisis Kebutuhan Kasir

Membutuhkan suatu aplikasi yang dapat mendukung transaksi penjualan dan transaksi pelayanan yang dilakukan oleh kasir sehingga pelayanan dan rekap data penjualan dan data pemesanan menjadi lebih cepat.

B.2 Analisis Kebutuhan Bagian Produksi

Dari hasil analisis yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya, bahwa bagian produksi membutuhkan peningkatan kinerja untuk beberapa proses, yaitu :

a. Membuat suatu reminder atau pengingat untuk bagian produksi untuk pesanan

yang diterima sehingga meminimalkan terlewatnya pesanan pelanggan

b. Membuat suatu notifikasi untuk bagian produksi bahwa ada barang yang

kadaluarsa untuk hari ini.

B.3 Analisis Kebutuhan Pemilik

Membuat suatu informasi yang disampaikan untuk pemilik yang bisa di akses dimana saja dengan data yang didapat atau diupdate setiap tiga jam sekali menggunakan web-services, sehingga pemilik bisa memantau transaksi dan dapat membuat kebijakan yang diperlukan dengan cepat.


(43)

C.Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (Requirement Spesification)

Dalam proses membangun dan mengembangkan perangkat lunak, diperlukan perancangan spesifikasi perangkat lunak yang tepat dan detil, dengan tujuan agar perangkat lunak yang akan dikembangkan tersebut memiliki deskripsi fungsi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masing-masing pengguna. Kebutuhan fungsi tersebut meliputi kebutuhan fungsional dan non-fungsional.

.

C.1 Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional merupakan dasar dari fungsi penyusunan fungsi-fungsi yang akan dibangun didalam perangkat lunak. Fungsi-fungsi-fungsi perangkat lunak tersebut telah melewati proses identifikasi kebutuhan setiap pengguna atau

user. Adapun kebutuhan fungsional yang sudah disetujui oleh stakeholder tersebut

meliputi staf kasir, bagian produksi, dan pemilik.

C.1.1 Staf Kasir

Kebutuhan fungsional beserta penjelasannya untuk kasir dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Detail Kebutuhan Fungsi Melakukan Proses Transaksi Penjualan

Nama Fungsi

Melakukan Proses Transaksi Penjualan

Stakeholder Staf Kasir

Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk melakukan proses transaksi penjualan.

Kondisi Awal

1. Data cabang sudah tersedia

2. Data pengguna sudah tersedia.

3. Data barang sudah tersedia

Alur Normal

Aksi Pengguna Respon Sistem

1. Pengguna Memasukkan

Username dan Password

1.a) Sistem Melakukan Otentikasi

Masukkan Pengguna

b) Sistem Menampilkan Form Utama sesuai dengan otorisasi


(44)

Alur Normal

Aksi Pengguna Respon Sistem

Pengguna

2. Pengguna memilih sub

menu “Penjualan” yang

terdapat pada menu

“Transaksi”.

2.a) Sistem menampilkan form

transaksi penjualan.

b) Sistem sudah melakukan

generate otomatis pada nomor

nota penjualan.

c) Nama kasir yang terdapat pada

form transaksi penjualan sudah

otomatis terisi sesuai dengan

pengguna yang melakukan login ke dalam aplikasi.

3. Pengguna melakukan scan

barcode barang yang akan

dibeli untuk dimasukkan ke dalam field textbox yang terdapat pada form transaksi penjualan.

3. a) Sistem menampilkan nama barang, jenis barang, harga barang dan quantity yang otomatis terisi sejumlah 1 item. b) Sistem menampilkan detail penjualan di dalam gridview detail penjualan.

4. Pengguna melakukan

tombol bayar selesai

melakukan entry detail

penjualan.

4. a) Sistem menampilkan form pembayaran penjualan.

b) Sistem Otomatis Menampilkan Total Penjualan sesuai dengan penjualan.

5. Pengguna Memasukkan

pembayaran ke dalam

field pembayaran.

5. Sistem Otomatis melakukan perhitungan antara uang

pembayaran – total penjualan

dan ditampilkan dalam field kembalian pembayaran.

6. Pengguna menekan

tombol bayar pada form pembayaran penjualan

6. a) Sistem akan Menampilkan

report nota penjualan

b) Sistem akan melakukan print nota penjualan

Alur Eksepsi

Aksi Pengguna Respon Sistem

1. Pengguna salah

memasukkan username

atau password.

1.Sistem Menampilkan pesan

kesalahan input-an username

ataupun password maupun

kedua-duanya.

2. Pengguna tidak bisa

masuk ke form utama dari aplikasi sistem

2.Sistem menampilkan pesan

database tidak tersambung,

3. Pengguna mengisi

pembayaran kurang dari total penjualan

3.Tombol bayar pada form

pembayaran penjualan tidak bisa digunakan atau disable.

Kondisi Akhir

1. Fungsi ini dapat menyimpan data transaksi penjualan ke dalam

database penjualan dan detail penjualan.


(45)

Kebutuhan Non-Fungsional

Security

Sistem hanya bisa diakses oleh pengguna yang memiliki hak akses melakukan transaksi penjualan

Correctness

Perhitungan antara total penjualan dengan harga barang dan quantity harus sesuai.

Interface

1. Menu tersedia dalam bahasa

indonesia.

2. Warna tampilan form di-design

tidak terlalu mencolok.

Performance

Dalam proses pelayanan transaksi penjualan sistem harus mampu melakukan transaksi minimal 10 barang dengan catatan waktu di bawah 2 menit.

Operability

1. Posisi menu button antara

halaman sama.

2. Setiap field dalam form terdapat

fungsi tab yang disesuaikan dengan alir proses bisnis

Kebutuhan fungsional kasir yang lainnya adalah melakukan transaksi Pemesanan Roti. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Detail Kebutuhan Fungsi Melakukan Proses Transaksi Pemesanan Roti

Nama Fungsi

Melakukan Proses Transaksi Pemesanan Barang

Stakeholder Staf Kasir

Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk melakukan proses transaksi pemesanan

barang atau roti.

Kondisi Awal

1. Data cabang sudah tersedia

2. Data pengguna sudah tersedia.

3. Data barang sudah tersedia

4. Data Konsumen sudah tersedia

Alur Normal

Aksi Pengguna Respon Sistem

1. Pengguna Memasukkan

Username dan Password

1.a) Sistem Melakukan Otentikasi

Masukkan Pengguna

b) Sistem Menampilkan Form utama sesuai dengan otorisasi


(46)

Alur Normal

Aksi Pengguna Respon Sistem

pengguna

2. Pengguna memilih sub

menu “Pemesanan” yang

terdapat pada menu

“Transaksi”.

2.a) Sistem menampilkan form

master konsumen untuk data

konsumen yang akan melakukan pemesanan roti.

b) Sistem sudah melakukan

generate otomatis pada nomor

“id_konsumen”

3. Pengguna memilih tombol

“Simpan dan Lanjut

Pemesanan”

3.a) Sistem menampilkan form

transaksi pemesanan.

b) Sistem sudah melakukan

generate otomatis pada nomor

nota pemesanan.

c) Nama kasir yang terdapat pada

form transaksi penjualan sudah

otomatis terisi sesuai dengan

pengguna yang melakukan login ke dalam aplikasi.

4. Pengguna memasukkan

kode barang dari barang yang akan dibeli ke dalam

field kode barang dan

menekan tombol “enter

pada keyboard.

4. Sistem menampilkan nama barang, jenis barang, dan harga barang.

5. Pengguna melakukan

pengisian quantity

pemesanam ke dalam field

quantity. Dan menekan

tombol “tambah”

5. a) Sistem menampilkan detail pemesanan di dalam gridview detail pemesanan.

b) Sistem Menampilkan Total Pemesanan sesuai dengan pesanan,

6. Pengguna Menekan

tombol pembayaran pada

form transaksi pemesanan.

6.a) Sistem akan menampilkan

form pembayaran pemesanan.

b) Sistem akan menampilkan total biaya pemesanan dan minimal pembayaran yang didapat dari 50% total biaya pemesanan.

7. Pengguna menekan

tombol “Bayar” 6. a) Sistem akan Menampilkan report nota pemesanan

b) Sistem akan melakukan print nota pemesanan.

Alur Eksepsi

Aksi Pengguna Respon Sistem

1. Pengguna salah

memasukkan username

atau password.

1. Sistem Menampilkan pesan

kesalahan input-an username

ataupun password maupun


(47)

Alur Eksepsi

Aksi Pengguna Respon Sistem

2. Pengguna tidak bisa

masuk ke form utama dari aplikasi sistem

2. Sistem menampilkan pesan

database tidak tersambung,

4. Pengguna mengisi

pembayaran kurang dari total pemesanan.

4.Tombol bayar pada form

pembayaran penjualan tidak bisa digunakan atau disable.

Kondisi Akhir

3. Fungsi ini dapat menyimpan data transaksi penjualan ke dalam

database pemesanan dan detail pemesanan.

4. Fungsi ini dapat mencetak nota pemesanan.

Kebutuhan Non-Fungsional

Security

Sistem hanya bisa diakses oleh pengguna yang memiliki hak akses melakukan transaksi pemesanan

Correctness

Perhitungan antara total pemesanan dengan harga barang dan quantity harus sesuai.

Interface

1. Menu tersedia dalam bahasa

indonesia.

2. Warna tampilan form di-design

tidak terlalu mencolok.

Performance

Dalam proses pelayanan transaksi penjualan sistem harus mampu melakukan transaksi minimal 10 barang dengan catatan waktu di bawah 2 menit.

Operability

1. Posisi menu button antara

halaman sama.

2. Setiap field dalam form terdapat

fungsi tab yang disesuaikan

dengan alir proses bisnis

Kebutuhan fungsional kasir yang lainnya adalah Melakukan transaksi Pengambilan Pemesanan Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.3.


(48)

Tabel 3.3 Detail Kebutuhan Fungsi Melakukan Transaksi Pengambilan Pemesanan

Nama Fungsi

Melakukan Proses Transaksi pengambilan pemesanan

Stakeholder Staf Kasir

Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk melakukan proses pengambilan

pemesanan.

Kondisi Awal

1. Data cabang sudah tersedia

2. Data pengguna sudah tersedia.

3. Data barang sudah tersedia

4. Data Konsumen sudah tersedia

5. Data Karyawan sudah tersedia

6. Data transaksi pemesanan sudah tersedia

Alur Normal

Aksi Pengguna Respon Sistem

1. Pengguna Memasukkan

Username dan Password

1. a)Sistem melakukan otentikasi masukkan pengguna.

b) Sistem menampilkan “Halaman Utama”, dan memberikan otorisasi kepada pengguna.

2. Pengguna memilih sub

menu “Pengambilan

pemesanan” yang terdapat pada menu “Transaksi”.

2. Sistem dapat Menampilkan

“Halaman Pengambilan

Pemesanan”

3. Pengguna memasukkan

Kode Nota Pemesanan

3. a) Sistem Menampilkan Detail Barang Pesanan

b) Sistem Menampilkan Total

Pembayaran yang Belum di

Bayar

4. Pengguna melakukan

checklist pada status pengambilan barang

4. Button simpan menjadi enable

5. Pengguna menekan

tombol simpan.

5. Data Pemesanan status berubah menjadi sudah diambil dan sudah hilang dari daftar pesanan

Alur Eksepsi

Aksi Pengguna Respon Sistem

1. Pengguna salah

memasukkan username

atau password.

1. Sistem Menampilkan pesan

kesalahan input-an username

ataupun password maupun

kedua-duanya.

2. Pengguna tidak bisa

masuk ke form utama dari aplikasi sistem

2. Sistem menampilkan pesan


(49)

Alur Eksepsi

Aksi Pengguna Respon Sistem

3. Pengguna salah

memasukkan nota pesanan

3. Tombol bayar pada form

pembayaran penjualan tidak

bisa digunakan atau disable.

Kondisi Akhir

1. Fungsi ini akan mengubah data status pesanan..

2. Daftar pesanan yang belum selesai sudah berubah.

Kebutuhan Non-Fungsional

Security

Sistem hanya bisa diakses oleh pengguna yang memiliki hak akses melakukan transaksi pemesanan

Correctness

Detail pesanan dengan nota

pemesanan yang dimasukkan

sesuai.

Interface

1. Menu tersedia dalam bahasa

indonesia.

2. Warna tampilan form di-design

tidak terlalu mencolok.

Operability

1. Posisi menu button antara

halaman sama.

2. Setiap field dalam form terdapat

fungsi tab yang disesuaikan

dengan alir proses bisnis

C.1.2 Bagian Produksi

Kebutuhan fungsional dan beserta penjelasan untuk bagian produksi dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Detail Kebutuhan Fungsi Reminder Pesanan

Nama Fungsi

Reminder Pesanan Stakeholder Bagian Produksi

Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk reminder pesanan yang diterima untuk

hari ini dan hari berikutnya.

Kondisi Awal

Data pesanan sudah tersedia

Alur Normal

Aksi Pengguna Respon Sistem

1. Pengguna Memasukkan

Username dan Password

1. a)Sistem melakukan otentikasi masukkan pengguna.

b) Sistem menampilkan “Halaman Utama”, dan memberikan otorisasi kepada


(50)

Alur Normal

Aksi Pengguna Respon Sistem

pengguna.

c) Sistem menampilkan

Informasi Bahwa Ada Pesanan

2. Pengguna menekan

Tombol “Lihat Pesanan”

pada Informasi Ada

Pesanan.

2.Sistem dapat menampilkan

halaman pesanan untuk hari ini dan besok secara urut sesuai

dengan tanggal dan jam

pengamblan

3. Pengguna Merubah status

pengerjaan pada halaman pesanan untuk hari ini dan hari esok dan menekan tombol simpan.

3. a) Sistem dapat mengubah status pengerjaan pada database.

b) menampilkan informasi bahwa status pengerjaan sudah diubah

Alur Eksepsi

Aksi Pengguna Respon Sistem

1. Pengguna salah

memasukkan username

atau password.

1. Sistem Menampilkan pesan

kesalahan input-an username

ataupun password maupun

kedua-duanya.

2. Pengguna tidak bisa

masuk ke form utama dari aplikasi sistem

2. Sistem menampilkan pesan

database tidak tersambung, Kondisi

Akhir

Fungsi ini akan memberikan reminder pesanan untuk hari ini dan hari esok.

Kebutuhan Non-Fungsional

Security

Sistem hanya bisa diakses oleh pengguna yang memiliki hak akses melakukan transaksi pemesanan.

Interface

1. Menu tersedia dalam bahasa

indonesia.

2.Warna tampilan form di-design

tidak terlalu mencolok.

Operability

1. Posisi menu button antara

halaman sama.

2. Setiap field dalam form terdapat

fungsi tab yang disesuaikan

dengan alir proses bisnis setiap proses yang dijalankan, sehingga mudah dioperasikan.

C.1.3Pemilik

Kebutuhan fungsional dan beserta penjelasan untuk pemilik dapat dilihat pada tabel 3.5.


(51)

Tabel 3.5 Detail Kebutuhan Fungsi Laporan Penjualan dan Pemesanan

Nama Fungsi

Laporan Penjualan dan Pemesanan

Stakeholder Pemilik

Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk mencetak laporan penjualan dan

pemesanan sesuai dengan parameter yang diinginkan

Kondisi Awal

1. Data cabang sudah tersedia

2. Data barang sudah tersedia

3. Data karyawan sudah sudah tersedia

4. Data konsumen sudah tersedia

5. Data transaksi penjualan sudah tersedia

6. Data transaksi pemesanan sudah tersedia

Alur Normal

Aksi Pengguna Respon Sistem

1. Pengguna memilih menu

laporan pada tampilan

website.

1. Sistem menampilkan beberapa sub menu laporan untuk pemilik.

2. Pengguna memilih sub

menu laporan yang dipilih

2. Sistem dapat menampilkan tampilan sub menu yang dipilih oleh pengguna

3. Pengguna memasukkan

Kode Cabang ke dalam

field kode cabang yang

ada di tampilan laporan

dan menekan tombol

“Enter” pada keyboard.

3. Sistem menampilkan nama

cabang, dan alamat cabang

berdasarkan inputan pada field kode cabang.

4. Pengguna menginputkan

parameter tanggal awal

dan tanggal akhir untuk

range tanggal laporan

yang diinginkan dan

menekan tombol “Lihat Laporan”

4. Sistem dapat menampilkan hasil

laporan yang diinginkan oleh

pengguna sesuai dengan sub menu dan sesuai dengan parameter.

5. Pengguna Menekan

gambar pdf pada laporan yang dihasilkan

5. Sistem akan melakukan

download laporan ke dalam format pdf

Alur Eksepsi

1. Pengguna salah

menginputkan kode

cabang.

1. Sistem menampilkan pesan

kode cabang yang diinputkan salah.

2. Pengguna salah

menginputkan parameter

tanggal akhir lebih besar dari pada tanggal awal

2. Sistem menampilkan pesan

range tanggal akhir harus lebih


(52)

Kondisi Akhir

Fungsi ini akan menghasilkan laporan penjualan dan pemesanan

Kebutuhan Non-Fungsional

Security

Sistem hanya bisa diakses oleh pengguna yang memiliki hak akses

melakukan melihat laporan

penjualan dan pemesanan.

Interface

1. Menu tersedia dalam bahasa

indonesia.

2.Warna tampilan form di-design

tidak terlalu mencolok.

Performance

1. Sistem dapat mengupdate data setiap 3 jam sekali.

2. Laporan yang diterima sesuai dengan penjualan sampai batas waktu terakhir penarikan data dari database sementera ke dalam database server.

C.2 Kebutuhan Non-Fungsional

Dalam penerapan fungsi-fungsi tersebut dengan tujuan mendukung kinerja fungsi utama dari sistem, dibutuhkan juga fungsi non-fungsional. Adapun kebutuhan non-fungsional yang sudah disetujui oleh stakeholder tersebut dapat dilihat lebih detail pada tabel 3.6.

Tabel 3.6 Hubungan Fungsional dan Non-Fungsional Sistem

No. Stakeholder Fungsional Sistem

Non-Fungsional Sistem

1 Kasir

a. Melakukan transaksi penjualan

a. Security b. Correctness c. Interface d. Performance e. Operability

b. Melakukan transaksi pemesanan

a. Security b. Correctness c. Interface


(53)

No. Stakeholder Fungsional Sistem Non-Fungsional

Sistem d. Operability

c. Melakukan proses transaksi

pengambilan pesanan

a. Security

b. Correctness

c. Interface d. Operability

2. Bagian

Produksi a. Kebutuhan Fungsi reminder Pesanan

a. Security b. Interface

c. Operability

3 Pemilik a. Laporan Penjualan dan Pemesanan

a. Security b. Interface c. Performance d. operability

3.3.2 Desain Sistem (Software Design)

Perancangan sistem merupakan tahap pengembangan setelah analisis sistem dilakukan. Dalam perancangan sistem akan memberikan gambaran tentang langkah-langkah yang akan dilakukan dalam membangun sistem yang akan dibuat. Gambaran umum mengenai sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar 3.4 Blok Diagram pada halaman 29. Blok Diagram tersebut menjelaskan tentang apa saja yang menjadi input dan akan diproses oleh sistem sehingga menghasilkan output yang akan dihasilkan oleh sistem yang dibangun.


(54)

text text text

Data Penjualan

Data Pemesanan

Data Barang

Data Konsumen

Penyusunan Jadwal Pesanan

Transaksi Penjualan

Transaksi Pemesanan

Laporan Hasil Penjualan

Laporan Pemesanan

Laporan Konsumen

Laporan Konsumsi Konsumen

Reminder Pesanan Roti

Laporan Penjualan

INPUT PROSES OUTPUT

Data Barang

Laporan Wilayah Pemesanan

Data Stok Barang Perubahan Stok

Barang

Laporan Stok Barang

Nota Pemesanan Nota Penjualan

Gambar 3.4 Blok Diagram Perancangan Sistem

Pada gambar di atas menjelaskan bahwa data inputan yang dibutuhkan oleh sistem untuk mengolah transaksi penjualan adalah data barang dan data penjualan yang diperoleh dari transaksi penjualan setiap hari. Laporan yang nanti dihasilkan dari transaksi penjualan ini adalah laporan penjualan, laporan hasil penjualan, dan laporan jenis konsumsi konsumen. Sedangkan data yang


(55)

diperlukan untuk pemesanan roti adalah data konsumen, data barang, dan data pemesanan. Dari data pemesanan roti ini terjadi proses transaksi pemesanan dan penyusunan jadwal pesanan pelanggan. Laporan yang dihasilkan dari proses pemesanan ini adalah laporan konsumen, laporan pemesanan, dan laporan wilayah pemesanan. Dalam proses penyusunan jadwal pesanan, sistem akan memberikan

reminder untuk bagian produksi yang dijadikan pengingat bahwa ada pesanan

untuk hari ini yang harus diproduksi.

Model pengembangan yang digunakan dalam Tugas Akhir ini yaitu berupa rancang bangun sistem informasi penjualan roti menggunakan

web-service. Dengan mengumpulkan data pada transaksi setiap harinya dan

data-data pemesanan yang nantinya data-data tersebut digunakan sebagai inputan. Selanjutnya data tersebut akan diproses dan dianalis sesuai dengan informasi yang dihasilkan. Secara garis besar dapat digambarkan dengan menggunakan arsitektur seperti pada gambar 3.5.

Data Penjualan Nota Penjualan Konsumen Kasir Bag. Produksi Database Sementara Pemilik Remi nder Pe

sanan Roti

SERVER

SISTEM INFORMASI PENJUALAN Data Pemesanan Data Konsumen Nota Pemesanan Data Penjualan Data Konsumen Data Pemesanan Data Barang

Web-Service Yulia Bakery

· MoveDataKaryawan

· MoveDataBarang

· MoveDataKonsumen

· MoveDataPenjualan

· MoveDataDetailPenjualan

· MoveDataPesanan

· MoveDataDetailPesanan

· MoveDataProduksi

Internet Inte rnet Data Penjualan Data Pesanan Data Konsumen Data Stok Barang Laporan Penjualan

Laporan Pemesanan Laporan Hasil Penjualan Laporan Konsumi Konsumen Laporan Wilayah Pemesanan

Laporan Stok Barang

Data Stok Barang Ubah Status Pengerjaan

Pesanan


(56)

Sistem informasi penjualan roti pada Yulia Bakery ini dilakukan untuk mengoptimalkan tingkat pelayanan konsumen oleh kasir. data penjualan yang akan diinputkan ke dalam sistem dengan database sementara adalah data barang, dan data jumlah barang yang dibeli oleh konsumen dari proses ini akan menghasilkan struk atau nota untuk konsumen. Sedangkan untuk pelayanan pesanan yang diterima oleh kasir, data yang diinputkan ke dalam sistem dengan database sementara adalah data pesanan, data konsumen, dan data barang dan sistem akan memberikan output berupa struk atau nota pesanan konsumen. Dari data yang telah disimpan pada database sementara, setiap tiga jam sekali data tersebut akan mengupdate data yang ada di dalam database pusat dengan menggunakan web-service. Data-data yang akan dipindahkan dari database sementara ke dalam database pusat adalah data penjualan, data pesanan, data stok barang, dan data konsumen.

Data pesanan yang sudah masuk pada database pusat server nantinya akan memberikan suatu reminder untuk bagian produksi bahwa terdapat pesanan yang harus di produksi. Dengan adanya reminder ini diharapkan akan mengurangi terlewatnya pesanan konsumen yang berdampak kerugian bagi Yulia Bakery. Untuk produksi setiap harinya bagian produksi akan menambahkan stock roti ke dalam sistem database sementara ketika setelah produksi dan akan dimasukkan ke dalam rak display.

Untuk laporan yang bisa diinformasikan kepada pemilik, data yang diambil adalah data yang sudah masuk dalam database pusat yang berada pada pusat Yulia Bakery. Informasi yang didapat oleh pemilik adalah laporan penjualan, laporan pemesanan, laporan hasil penjualan, laporan konsumsi


(1)

139

dari proses sebelumnya. Hasil dari uji coba menginputkan data pemesanan dapat kita lihat pada tabel 4.30.

Tabel 4.30 Hasil Uji Coba Menginputkan Data Pemesanan Test

CaseID

Tujuan Input Output yang

diharapkan

Status 11 Menyimpan data

pemesanan

Menekan tombol simpan pada form pemesanan

Tampilan form pembayaran pemesanan

Sukses

12 Menyimpan data detail pemesanan

Memasukkan data barang pada pemesanan Tampilan gridview data detail

pemesanan yang dipesan

Sukses

13 Menghitung harga barang yang akan disimpan Memasukkan kode barang Menampilkan hasil perhitungan total pemesanan

Sukses

B.4 Hasil Uji Coba Menghapus Data Pemesanan

Data pemesanan yang sudah tersimpan ke dalam database masih dapat dihapus selama belum dilakukan mencetak nota pemesanan.

Tabel 4.31 Hasil Uji Coba Menghapus Data Penjualan Test

CaseID

Tujuan Input Output yang

diharapkan

Status 14 Menghapus Detail

Pesanan

memilih data detail pesanan yang akan dihapus pada gridview dan menekan tombon hapus

Berhasil melakukan penghapusan detail pesanan dan mengubah daftar pesanan pada gridview

Sukses

15 Mengubah Detail Pesanan

memilih data detail pesanan yang akan dihapus pada

Berhasil

mengubah daftar pesanan pada gridview


(2)

140

Test CaseID

Tujuan Input Output yang

diharapkan

Status gridview dan

menekan tombon Ubah 16 Membatalkan Pesanan Memilih

button cancel pada form pemesanan

Form pemesanan menampilkan nomor nota yang baru

Sukses

4.5 Evaluasi

Setelah tahap implementasi, uji coba fungsional dan non-fungsional dilakukan, selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap system tersebut secara keseluruhan, terutama pada hasil output program yaitu akurasi data hasil laporan dan transaksi dibandingkan dengan perhitungan manual tanpa menggunakan aplikasi.

4.5.1 Evaluasi terhadap fungsional kasir

Pada uji coba tampilan transaksi penjualan dan pemesanan, telah dilakukan pengujian terhadap fungsi pemasukan data transaksi penjualan dan pemesanan.Uji coba tersebut dilakukan untuk mengetahui respon dari masukan dan keluaran yang dihasilkan oleh sistem.Hasil uji coba yang dilakukan menunjukkan bahwa aplikasi yang sudah dibangun sudah menunjukkan hasil yang sesuai dengan harapan.Adapun hasil yang dilakukan oleh sistem adalah mampu menyimpan data transaksi penjualan, dan transaksi pemesanan barang data-data terkait dengan fungsional dari kasir. Dari hasil uji coba juga bisa menunjukkan waktu transaksi penjualan menggunakan sistem hanya memakan waktu tidak lebih dari 2 menit, sedangkan dengan proses penjualan dengan total penjualan barang


(3)

141

yang sama menggunakan proses pelayanan penjualan yang dilakukan oleh kasir saat inimencapai waktu 5 menit untuk setiap konsumen.

4.5.2 Evaluasi Terhadap Fungsional Pemilik

Pada uji coba tampilan laporan yang telah dilakukan pengujian terhadap fungsional pembuatan laporan penjualan dan pemesanan. Uji coba tesebut telah melakukan evaluasi hasil dari output program yaitu akurasi data hasil penjualan maupun pemesanan. Hasil dari sistem tersebut dibandingkan dengan hasil perhitungan manual menggunakan Microsoft Office Excel pada periode yang sama, hasil dari uji coba tersebut menunjukkan bahwa data output dari sistem sudah sesuai dengan hasil manual yang dilakukan oleh pemilik untuk periode yang sama. Hal ini berarti aplikasi memiliki akurasi yang baik.


(4)

142 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan uji coba dan evaluasi terhadap rancang bangun sistem informasi penjualan ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya Sistem Informasi ini dapat membantu kasir dalam proses penjualan dan pemesanan barang sehingga pelayanan kasir menjadi lebih cepat, dari yang sebelumnya belum terdapat sistem yang menghabiskan waktu rata-rata 5 menit untuk melayani pelanggan menjadi rata-rata 2 menit. Sistem Informasi ini dapat mengirimkan data transaksi penjualan dan pemesanan pada semua cabang menggunakan web-service sehingga pemilik perusahaan dapat mengontrol dan mengevaluasi penjualan dan pemesanan perusahaan dengan cepat dan akurat.

5.2 Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan kepada peneliti berikutnya apabila ingin mengembangkan system yang telah dibuat ini agar menjadi lebih baik adalah sebagai berikut :

1. Aplikasi mendatang sebaiknya diintegrasikan dengan pembelian bahan baku sehingga pemilik bisa mendapatkan informasi yang cepat.

2. Aplikasi ini juga dapat dikembangkan ke arah peramalan penjualan dimana didalamnya terdapat saran dan spesifikasi jumlah roti atau barang yang harus diproduksi berdasarkan laporan yang sudah ada.


(5)

143

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

Accenture, Ariba, Commerce One, Compaq, Fujitsu, Hewlett-Packard, 12 Technologies, Intel, IBM, Microsoft, Oracle, SAP AG, Sun, Microsystems, Verisign. 2001. UDDI Executive White Paper. From http://www.uddi.org.

Ariba, IBM, Microsoft. 2000. UDDI Technical White Paper. From http://www.uddi.org.

James, A. Hall, 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga, Terjemahan Amir Abadi Yusuf, Salemba Empat, Jakarta.

Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain. Yogyakarta : Andi Offset.

Kadir, Abdul, 2003, Pengenalan Sistem Informasi , Andi Offset, Yogyakarta Kreger, H .2001. Web-services Conceptual Architecture (WSCA 1.0). USA: IBM

Software Group.

Krismiaji, 2002, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi ke-satu, Penerbit UPP. AMP YKPN, Yogyakarta.

Midjan, La, Dan Susanto Azhar. 2005. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan. Bandung : Lingga Jaya.

Marlinda, L. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta : Andi.

Microsoft .2000. Application Service Provider. USA: Evolution And Resource (A White Paper).

Microsoft Corp.2001. Microsoft .net Framework. USA : Evolution And Resource. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

Pressman, Roger. 2001. Software Engineering: A Practioner’s Approach 4 th Edition. McGrawHill.

Shohoud, Y. 2001. Introduction to WDSL. devXpert Corporation.

Simamora, Henry, 2001. Akuntansi Basis Dasar Pengambilan Keputusan Bisnis, Cetakan Pertama, Jakarta : Salemba Empat.


(6)

144

Swastha, Basu. 2005, Manajemen Penjualan, Cetakan ke-duabelas. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta,.

W3C. 2013. Web Services Tutorial. http://www.w3schools.com /webservices/ws_intro.asp , diakses tanggal 24 Juli 2013.

W3C. 2013. Simple Object Access Protocol. http://www.w3schools.com/soap/, diakses tanggal 24 Juli 2013.