4.1 Metodologi Penulisan
Gambar 4.1 One Line Diagram Sistem Kelistrikan
Tenaga listrik dihasilkan di pusat pembangkit listrik dengan level tegangan menengah 13-20 kV. Pusat pembangkit tenaga listrik pada umumnya jauh dari
pengguna tenaga listrik, untuk mentransmisikan tenaga listrik dari pembangkit ini diperlukan penggunaan saluran tegangan tinggi STT atau saluran tegangan ekstra
tinggi STET.
Untuk memperoleh tegangan yang lebih tinggi ini diperlukan transformator penaik tegangan step up transformator. Tegangan tinggi ini diperlukan untuk
berbagai alasan efisiensi yaitu penggunaan penampang penghantar menjadi efisien karena arus yang mengalir menjadi lebih kecil jika menggunakan tegangan tinggi.
Apabila saluran transmisi telah dekat ke pusat pemakaian tenaga listrik tegangan diturunkan di gardu induk GI menjadi tegangan menengah TM. Setiap GI
Universitas Sumatera Utara
merupakan Pusat Beban untuk satu daerah pelanggan tertentu, bebannya akan berubah sepanjang waktu sehingga daya yang dibangkitkan dalam pusat pembangkit
tenaga listrik akan ikut berubah. Perubahan daya yang dihasilkan di pusat pembangkit bertujuan untuk mempertahankan tenaga listrik tetap pada frekuensi 50
Hz. Proses perubahan ini dikoordinasikan dengan Pusat Pengaturan Beban P3B. Tegangan menengah dari GI ini melalui saluran distribusi primer disalurkan ke gardu
distribusi GD atau pemakai tegangan menengah. Dari saluran distribusi primer 20 kV diturunkan menjadi tegangan rendah TR 220380 V melalui gardu distribusi
GD. Tegangan rendah dari gardu distribusi disalurkan melalui saluran tegangan rendah ke konsumen tegangan rendah.
Yang menjadi topik bahasan dalam tugas akhir ini adalah jatuh tegangan dan rugi-rugi pada saluran distribusi primer jaringan 20 kV di Gardu Induk PLN
Sibolga.
Gambar 4.2 Oneline diagram sistem 20 kV PLN Sibolga
Adapun data-data yang diperlukan adalah:
1. Mengambil data beban pada penyulang.
Universitas Sumatera Utara
2. Mengambil data arus yang mengalir pada penyulang pada saat beban tersebut.
3. Mengambil data panjang saluran.
4. Mengambil data kawat yang digunakan yaitu: nilai tahanan dan reaktansi.
5. Mengambil data daya pada penyulang.
6. Menentukan nilai cos
Ω penyulang. 7.
Mengolah data dengan rumus dan ETAP
4.2 Rugi-rugi