PARAMETER ESTIMATION OF GENERALIZED LAMBDA DISTRIBUTION (GLD) USING THE MAXIMUM LIKELIHOOD METHOD IN SOFTWARE R
PENDUGAAN PARAMETER GENERALIZED LAMBDA DISTRIBUTION (GLD) DENGAN METODE KEMUNGKINAN MAKSIMUM
MENGGUNAKAN SOFTWARE R
Oleh
Rini Wong Dani
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA SAINS
Pada
Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2014
(2)
ABSTRACT
PARAMETER ESTIMATION OF GENERALIZED LAMBDA DISTRIBUTION (GLD) USING THE MAXIMUM LIKELIHOOD
METHOD IN SOFTWARE R
By
RINI WONG DANI
Parameter estimation is one of inferential statistics. Parameter estimation to be used to estimate of unknown population. In this study discuss about parameters estimation of Generalized Lambda Distribution (GLD). Generalized Lambda Distribution is a distribution with four parameters which is developed from a single parameter of Lambda Tukey distribution. To estimate parameters of GLD, we use Maximum Likelihood Method shows that the estimation of GLD cannot be solved analytically. To solve this problem this study itteratively utilizes Newton Rapshon Method using software R. The estimate values of parameters value of GLD’s obtained from simulation. Their biased is calculated as well of data. From the calculation proves that the large size of data then biased values tend to be smaller.
Keywords : Generalized Lambda Distribution (GLD), Maximum Likelihood Method, Newton Raphson Method.
(3)
(4)
(5)
(6)
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR TABEL
I. PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Batasan Masalah ... 3
1.3Tujuan Penelitian ... 3
1.4Manfaat Penelitian ... 3
II. LANDASAN TEORI 2.1Generalized Lambda Distribution (GLD) ... 4
2.2Fungsi Kepekatan Peluang GLD ... 5
2.3Pendugaan Parameter ... 8
2.4Metode Pendugaan Kemungkinan Maksimum (Maximum Likelihood Estimation) ... 10
2.5Metode Newton Raphson ... 11
2.6Program R ... 13
III.METODOLOGI PENELITIAN 3.1Waktu dan Tempat Penelitian ... 14
3.2Metode Penelitian ... 14
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Pendugaan Parameter GLD dengan Menggunakan Metode Kemungkinan Maksimum ... 16
4.1.1 Pendugaan Parameter ... 17
4.1.2 Pendugaan Parameter ... 17
4.1.3 Pendugaan Parameter ... 18
4.1.4 Pendugaan Parameter ... 19
4.2Metode Newton Raphson untuk Pendugaan Parameter dan ... 21
4.2.1 Turunan Kedua Parameter dari Logaritma Natural Fungsi Kemungkinan GLD Terhadap Parameter dan ... 23
4.2.2 Turunan Kedua Parameter dari Logaritma Natural Fungsi Kemungkinan GLD Terhadap Parameter dan ... 23
(7)
4.2.3 Turunan Kedua Parameter dari Logaritma Natural Fungsi Kemungkinan GLD Terhadap Parameter
dan ... 23 4.2.4 Turunan Kedua Parameter dari Logaritma Natural Fungsi
Kemungkinan GLD Terhadap Parameter
dan ... 25 4.3Menghitung Bias ... 27 V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(8)
I. PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Statistika merupakan salah satu cabang pengetahuan yang banyak dipelajari oleh ilmuan dari hampir semua bidang ilmu pengetahuan seperti ilmu kedokteran, teknik, manajemen, sosial, dan semua bidang yang mencakup pengetahuan manusia. Statistika adalah metode atau ilmu yang mempelajari suatu proses dalam merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, dan mempresentasikan data. Statistika dikelompokan menjadi dua macam, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensia. Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna, sedangkan statistika inferensia mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan gugus data populasinya.
Statistika inferensia salah satunya meliputi pendugaan parameter. Untuk mengetahui ukuran populasi atau disebut dengan parameter biasanya mengukurnya tidak secara langsung melainkan dengan cara mengambil sebagian kecil dari populasi (sampel) kemudian mengukurnya. Selanjutnya hasil pengukuran sampel tersebut digunakan untuk menduga ukuran sebenarnya
(9)
2 (ukuran populasinya atau parameternya). Dalam melakukan pendugaan parameter dari suatu distribusi dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satu diantaranya adalah Metode Kemungkinan Maksimum (Maximum Likelihood Method). Penggunaan Metode Kemungkinan Maksimum merupakan metode yang paling efisien dan sering memberikan pendugaan yang baik, karena prinsip dari metode kemungkinan maksimum adalah memilih penduga yang nilai-nilai dari parameternya memaksimumkan fungsi kemungkinan atau memaksimumkan informasi. Dalam menduga parameter dari suatu distribusi ada penduga parameter yang tidak dapat diselesaikan secara analitik, sehingga perlu diselesaikan dengan cara numerik. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan teknik iteratif yaitu Metode Newton Raphson. Metode Newton Raphson sering digunakan karena metode ini lebih sederhana dan mempunyai konvergensi yang cepat.
Generalized Lambda Distribution (GLD) awalnya diusulkan oleh Ramberg dan Schmeiser (1974), yang memiliki empat parameter dari hasil generalisasi distribusi Lambda Tukey satu parameter yang telah terbukti berguna dalam berbagai hal seperti konstuksi industri, data atmosfer, finansial, dan kesehatan. Sejak awal 1970-an GLD telah diaplikasikan untuk mencocokkan kejadian di banyak bidang (Karian dan Dudewicz, 2000). Dalam penelitian ini akan dilakukan pendugaan parameter Generalized Lambda Distribution (GLD) dengan Metode Kemungkinan Maksimum menggunakan software R.
(10)
3 1.2Batasan Masalah
Pada penelitian ini permasalahan dibatasi untuk membandingkan bias pada pendugaan parameter GLD dari masing-masing ukuran data dengan software R.
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menduga parameter GLD dengan menggunakan Metode Kemungkinan Maksimum
2. Membandingkan bias untuk data berukuran 20, 30, 50, dan 100 dengan masing-masing data dilakukan pengulangan sebanyak 100
1.4Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah memperdalam pemahaman mengenai statistika inferensia khususnya pendugaan parameter GLD.
(11)
II. LANDASAN TEORI
Dalam proses penelitian pendugaan parameter dari suatu distribusi diperlukan beberapa konsep dan teori yang mendukung dari ilmu statistika. Berikut akan dijelaskan beberapa konsep dan teori yang berkaitan dengan pendugaan parameter GLD dengan Metode Kemungkinan Maksimum menggunakan software R.
2.1 Generalized Lambda Distribution (GLD)
Keluarga distribusi Lambda Tukey didefinisikan oleh fungsi persentil yang berasal dari distribusi lambda satu parameter yang diusulkan oleh John Tukey (1960).
{
Distribusi Lambda Tukey digeneralisasi dengan tujuan untuk membangkitkan peubah acak dalam pembelajaran simulasi Monte Carlo ke dalam empat parameter GLD oleh Ramberg dan Schmeiser (1972-1974), dan Mykytka (1979). (Aljazar, 2005).
(12)
5 Generalized Lambda Distribution (GLD) dengan parameter dan , GLD ( , dengan fungsi persentilnya (invers dari fungsi distribusinya F(x)),
dengan
Parameter dan menunjukkan parameter lokasi dan parameter skala (scale parameter), serta dan menunjukkan kemiringan (skewness) dan keruncingan (kurtosis) dari GLD ( . (Karian dan Dudewicz, 2000).
Dalam menduga parameter GLD diperlukan fungsi kepekatan peluang GLD. Fungsi kepekatan peluang GLD akan dijelaskan pada Subbab 2.2.
2.2. Fungsi Kepekatan Peluang GLD
Untuk GLD ( , fungsi kepekatan peluangnya adalah
Bukti :
Jika , maka kita memiliki . Diturunkan terhadap , maka diperoleh
Atau
( ) ( )
(13)
6 Karena bentuk dari pada fungsi peluang dari GLD sudah diketahui, maka :
Sehingga,
( )
Jadi terbukti bahwa :
(Karian dan Dudewicz, 2000).
Teorema 2.1 Peubah Acak GLD
Jika peubah acak adalah GLD , maka peubah acak merupakan GLD ,
Bukti :
Jika adalah GLD ( , maka dari Persamaan (2.1) dapat diperoleh
(14)
7 Sehingga,
Oleh karena itu yang mengakibatkan
Menghasilkan
Ini membuktikan bahwa peubah acak merupakan GLD ( . (Karian dan Dudewicz, 2000).
Teorema 2.2 Peubah Acak GLD
Jika adalah suatu peubah acak dari GLD ( , maka merupakan GLD (
Bukti :
Jika adalah GLD ( , maka
dan
(15)
8
Selain itu dimana
Ini membuktikan bahwa merupakan GLD ( . (Karian dan Dudewicz, 2000).
Statistika inferensia terdiri dari pengujian hipotesis dan pendugaan. Pada penelitian ini akan dilakukan pendugaan parameter. Pendugaan parameter dilakukan untuk menduga ukuran dari suatu populasi yang belum diketahui. Definisi pendugaan parameter akan dijelaskan pada Subbab 2.3.
2.3 Pendugaan Parameter
Dalam statistika inferensia dibutuhkan pemahaman mengenai kaidah-kaidah pengambilan kesimpulan tentang suatu parameter populasi berdasarkan karakteristik sampel. Hal ini membangun apa yang disebut dengan pendugaan titik dari suatu fungsi kepekatan peluang parameter yang tidak diketahui.
Definisi 2.1
Misal suatu peubah acak memiliki fungsi kepekatan peluang yang bergantung pada suatu parameter tak diketahui dengan sebarang nilai dalam suatu himpunan ruang parameter , maka dinotasikan dengan
(16)
9 Definisi 2.2
Misal berdistribusi bebas stokastik identik dengan fungsi kepekatan peluang . Suatu statistik yang digunakan untuk menduga disebut sebagai penduga bagi .
Berkaitan dengan pendugaan parameter akan dijelaskan beberapa sifat penduga yang baik sebagai berikut:
1. Tak Bias
Penduga dikatakan sebagai penduga tak bias bagi jika ( )
2. Varians Minimum
Misal menyatakan suatu penduga tak bias maka disebut penduga varians minimum jika
[ ] 3. Konsisten
Penduga dikatakan sebagai penduga konsisten bagi jika → untuk → yaitu bila
| | (Hoog & Craig, 1995)
Untuk menduga parameter dari suatu distribusi dapat dilakukan dengan beberapa metode. Dalam penelitian ini pendugaan parameter GLD akan dilakukan dengan menggunakan Metode Kemungkinan Maksimum. Definisi Metode Kemungkinan Maksimum akan dijelaskan pada Subbab 2.4.
(17)
10 2.4 Metode Pendugaan Kemungkinan Maksimum (Maximum Likelihood
Estimation Method)
Definisi 2.3
Misalkan adalah sampel acak berukuran n yang saling bebas stokastik identik dari suatu distribusi yang mempunyai fungsi kepekatan peluang . Fungsi kepekatan peluang bersama dari adalah yang merupakan fungsi kemungkinan (Likelihood Function). Untuk tetap, fungsi kemungkinan merupakan fungsi dari
dan dilambangkan dengan dan dinotasikan sebagai berikut:
̃
∏
Definisi 2.4
merupakan fungsi kepekatan peluang dari . Untuk hasil pengamatan , nilai ̂ berada dalam ( ̂ ) dimana maksimum yang disebut sebagai Maximum Likelihood Estimation (MLE) dari . Jadi, ̂ merupakan penduga bagi .
Jika ( ̂)
Maka untuk memaksimumkan dapat diperoleh dengan mencari turunan dari terhadap parameternya. Biasanya mencari turunan dari terhadap parameternya relatif sulit, sehingga dalam penyelesaiannya dapat diatasi dengan menggunakan logaritma atau fungsi ln dari yaitu:
(18)
11 ∑
Karena fungsi ln merupakan fungsi monoton naik, maka memaksimumkan setara dengan memaksimumkan . Untuk memaksimumkan adalah dengan mencari turunan dari terhadap parameternya, dimana hasil turunannya disamadengankan nol.
(Hoog & Craig, 1995)
Dalam menduga parameter dari suatu distribusi ada penduga parameter yang tidak dapat diselesaikan secara analitik, sehingga perlu diselesaikan dengan cara numerik. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan teknik iteratif yaitu Metode Newton Raphson. Metode Newton Raphson sering digunakan karena metode ini lebih sederhana dan mempunyai konvergensi yang cepat. Subbab 2.5 akan menjelaskan tentang definisi Metode Newton Raphson.
2.5 Metode Newton Raphson
Apabila dalam proses pendugaan parameter di dapat persamaan akhir yang non linear maka tidak mudah memperoleh pendugaan parameter tersebut, sehingga diperlukan suatu metode numerik untuk memecahkan persamaan non linear tersebut. Salah satu metode yang digunakan untuk memecahkan sistem persamaan non linear adalah Metode Newton Raphson. Metode Newton Raphson adalah metode untuk menyelesaikan persamaan non linear secara iteratif .
Jika merupakan nilai awal (inisialisasi) dari atau merupakan nilai ke-1 dari , maka dapat dimisalkan dan dengan i awal = 0.
(19)
12 Metode ini dapat diperluas untuk menyelesaikan sistem persamaan dengan lebih dari satu parameter. Misal maka iterasinya sebagai berikut:
Dimana ̂ [ ̂ ̂ ]
dan ̂ [ ̂ ̂ ]
Vektor gradien atau vektor turunan pertama terhadap parameternya dan dilambangkan dengan yaitu :
[ ]
Matriks Hessian atau matriks turunan kedua terhadap parameternya, dilambangkan dengan yaitu :
[ ]
(Seber and Wild, 2003).
Pada penelitian ini untuk memudahkan melakukan proses iterasi dengan Metode Newton Raphson peneliti menggunakan software R. Penjelasan mengenai software R akan dijelaskan pada Subbab 2.6.
(20)
13 2.6 Program R
R adalah perangkat lunak bebas untuk komputasi statistik dan grafik. Merupakan proyek GNU General Public License Free Software Foundation yang mirip dengan bahasa S yang dikembangkan di Bell Laboratories oleh Jhon Chambers dan rekan. R menyediakan berbagai statistik seperti linear dan nonlinear modeling, pengujian analisis klasik, analisis time-series, klasifikasi dan lainnya. Sebuah rangkaian perangkat lunak yang digunakan untuk manipulasi data, perhitungan, dan tampilan grafik yang mencakup antara lain sebagai berikut :
a. Penanganan data yang efektif dan penyimpanan data.
b. Rangkaian operator untuk perhitungan array dalam matriks tertentu.
c. Fasilitas grafik untuk analisis data dan menampilkan baik pada layar maupun hardcopy.
d. Bahasa pemprograman yang sederhana, berkembang dengan baik dan efektif. (r-project.org)
(21)
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2012/2013 di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
Metode penelitian bertujuan untuk menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan saat penelitian. Berikut ini akan dijelaskan metode penelitian dan langkah-langkah yang dilakukan dalam menduga parameter GLD.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menduga parameter GLD yaitu dan dengan Metode Kemungkinan Maksimum menggunakan software R.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menduga parameter GLD dengan menggunakan Metode Kemungkinan Maksimum dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Membentuk fungsi kemungkinan yang berasal dari fungsi kepekatan peluang GLD.
(22)
15 b. Memaksimumkan fungsi yang diperoleh untuk mendapatkan dugaan
parameter.
c. Dugaan parameter dari Metode Kemungkinan Maksimum diperoleh dengan mencari turunan pertama dari logaritma natural fungsi kepekatan peluang terhadap parameter-parameter yang akan diduga dan menyamakannya dengan nol.
2. Menyelesaikan dugaan parameter yang tidak dapat diselesaikan secara analitik menggunakan Metode iterasi Newton Raphson.
3. Menggunakan software R untuk mendapatkan nilai dugaan parameter GLD.
4. Membandingkan bias untuk data berukuran 20, 30, 50, dan 100 dengan masing-masing data dilakukan pengulangan sebanyak 100.
(23)
V. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pendugaan parameter GLD dengan Metode Kemungkinan Maksimum
menghasilkan pendugaan yang tidak dapat diselesaikan secara analitik, sehingga perlu diselesaikan dengan cara numerik menggunakan Metode Newton Raphson
2. Bias untuk data berukuran 20 yang diulang sebanyak 100 adalah ̂ , ̂ , ̂ , dan ̂
3. Bias untuk data berukuran 30 yang diulang sebanyak 100 adalah ̂ , ̂ , ̂ , dan ̂
4. Bias untuk data berukuran 50 yang diulang sebanyak 100 adalah ̂ , ̂ , ̂ , dan ̂
5. Bias untuk data berukuran 100 yang diulang sebanyak 100 adalah ̂ , ̂ , ̂ , dan ̂
6. Semakin besar ukuran data maka biasnya cenderung semakin kecil atau selisih antara nilai dugaan dengan nilai parameter sebenarnya mendekati nol
(24)
DAFTAR PUSTAKA
Aljazar, A.L. 2005. Generalized Lambda Distribution and Estimation Parameters. Tesis, The Islamic University of Gaza, Gaza.
Dudewicz, E.J. dan Mishra, S. N. 1988. Modern Mathematical Statistics. John Wiley & Sons, Canada.
Hogg, R.V. dan Craig, A.T. 1995. Introduction To Mathematical Statistics. Prentice-Hall, New Jersey.
Karian, Z. A. dan Dudewicz, E. J. 2000. Fitting Statistical Distribution The Generalized Lambda Distributions and Generalized Bootstrap Methods. CRC Press, Florida.
Mykytka, E. dan J. Ramberg. 1979. Fitting a distribution to data using an
alternative to moments IEEE Proceedings of the 1979 Winter. Simulation Conference, 361-374.
Seber, G.A.F dan Wild, C.J. 2003. Non linear Regression. Departement of Statistics University Auckland, New Zealand.
Ramberg J. S., Schmeiser B. W. 1974. An Approximate Method For Generating Asymmetric Random Variables. Communication of the ACM, 17, 78- 82. Tukey , J.W. 1960. The Practical Relation Between the Common Transformation
of Percentages of Counts and of Amounts, Technical Report 36, Statistical Techniques Research Group, Princeton University 3,4.
(25)
Lampiran 1. Tabel Nilai Dugaan Parameter GLD dengan Ukuran Data 20 yang Diulang Sebanyak 100
No Lambda 1 Lambda 2 Lambda 3 Lambda 4
1 0 2 -0.5169518 1.2751722
2 0 1 -0.5190205 1.3734561
3 0 1 -0.5009142 1.3935299
4 0 1 -0.4683905 1.01241
5 0 1 -0.4037354 1.5161832
6 0 2 -0.4068308 1.5223117
7 0 1 -0.4491573 1.5027312
8 0 2 -0.4530763 1.5323652
9 0 2 -0.4503222 1.6002798
10 0 2 -0.4555726 1.4185661
11 0 1 -0.4661305 1.4873989
12 0 1 -0.4628245 1.4796405
13 0 1 -0.4500842 1.5068585
14 0 2 -0.5500852 1.2559076
15 0 1 -0.4506173 1.4963494
16 0 1 -0.4458439 1.5281649
17 0 1 -0.4323421 1.5726581
18 0 2 -0.459571 1.25692
19 0 2 -0.4630554 1.3891212
20 0 1 -0.4550327 1.4832551
21 0 1 -0.4435449 1.5028652
22 0 1 -0.4498221 1.4752183
23 0 1 -0.4722185 1.4376524
24 0 2 -0.4233613 1.5250385
25 0 1 -0.4490557 1.4863965
26 0 1 -0.420182 1.589492
27 0 2 -0.5663911 1.6078379
28 0 1 -0.5474134 1.580208
29 0 2 -0.5681633 1.6222018
30 0 2 -0.5637537 1.6148662
31 0 1 -0.5555696 1.6655455
32 0 1 -0.4009569 1.5842466
33 0 2 -0.5491966 1.745542
34 0 1 -0.4389706 1.6142329
35 0 1 -0.4499599 1.5937779
(26)
37 0 1 -0.4275637 1.6222038
38 0 1 -0.432167 1.670115
39 0 1 -0.468903 1.486774
40 0 1 -0.439504 1.632825
41 0 1 -0.4286872 1.645996
42 0 2 -0.5480508 1.8006854
43 0 1 -0.5588871 1.7353809
44 0 2 -0.5558814 1.6955939
45 0 2 -0.5698927 1.6546432
46 0 2 -0.5081057 1.6099308
47 0 2 -0.5538257 1.7716054
48 0 2 -0.5646154 1.487171
49 0 1 -0.5561874 1.7157709
50 0 1 -0.3479581 1.6930278
51 0 1 -0.4305775 1.6128378
52 0 2 -0.4272335 1.6242657
53 0 1 -0.4192286 1.7081321
54 0 1 -0.388343 1.61314
55 0 1 -0.3963354 1.7005072
56 0 1 -0.429485 1.601702
57 0 1 -0.3928907 1.659188
58 0 1 -0.3966687 1.7201061
59 0 1 -0.3970787 1.7992828
60 0 2 -0.409599 1.656175
61 0 1 -0.3066656 1.7088711
62 0 1 -0.3937376 1.6963757
63 0 2 -0.3862797 1.5893514
64 0 2 -0.3757704 1.7326737
65 0 1 -0.4093192 1.6961917
66 0 1 -0.344679 1.712961
67 0 1 -0.3493144 1.7795741
68 0 1 -0.3444986 1.850033
69 0 2 -0.3250996 1.9045796
70 0 1 -0.3695265 1.7549542
71 0 1 -0.3492921 1.7510499
72 0 2 -0.3567116 1.8396109
73 0 1 -0.3813739 1.8186126
74 0 2 -0.3495134 1.8948395
75 0 2 -0.3495905 1.8787674
(27)
77 0 2 -0.3563645 1.791002
78 0 2 -0.3495879 1.8618134
79 0 2 -0.3324947 1.8067093
80 0 1 -0.3031106 2.0571349
81 0 2 -0.3556888 1.9468968
82 0 2 -0.3607442 1.8196278
83 0 2 -0.3487118 1.6222664
84 0 1 -0.3488771 1.8335326
85 0 1 -0.3353123 1.9674967
86 0 1 -0.3553365 1.8477378
87 0 1 -0.3574629 1.805325
88 0 2 -0.3606715 1.8728748
89 0 1 -0.3394306 1.9751168
90 0 2 -0.3279881 2.027708
91 0 2 -0.3375979 1.8894268
92 0 2 -0.3624731 1.9451311
93 0 2 -0.353141 1.806371
94 0 1 -0.3532503 2.0651987
95 0 1 -0.3605927 1.9071936
96 0 1 -0.361442 2.010295
97 0 1 -0.3620971 1.954238
98 0 1 -0.3496545 2.0019522
99 0 2 -0.3473201 1.7626264
(28)
Lampiran 2. Tabel Nilai Dugaan Parameter GLD dengan Ukuran Data 30 yang Diulang Sebanyak 100
No Lambda 1 Lambda 2 Lambda 3 Lambda 4
1 0 1 -0.6561654 1.0958383
2 0 1 -0.6492006 1.1553651
3 0 2 -0.05371114 1.366366
4 0 1 -0.1238834 1.3268629
5 0 1 -0.4532107 1.2956895
6 0 1 -0.4429188 1.3108741
7 0 1 -0.4496385 1.1706338
8 0 2 -0.4970318 1.2408876
9 0 2 -0.4483926 1.2900652
10 0 2 -0.4468506 1.2200034
11 0 1 -0.4548101 1.2944336
12 0 2 -0.455606 1.310489
13 0 2 -0.4649617 1.1998575
14 0 2 -0.4634754 1.2083635
15 0 1 -0.4657445 1.202082
16 0 2 -0.4367955 1.2887173
17 0 1 -0.4394984 1.3204018
18 0 2 -0.4203007 1.2248087
19 0 1 -0.4474442 1.3167243
20 0 1 -0.4782927 1.2772471
21 0 1 -0.4468921 1.3005075
22 0 2 -0.4565618 1.2419676
23 0 1 -0.5326165 1.2588129
24 0 1 -0.5021396 1.3024216
25 0 1 -0.5096186 1.2665893
26 0 1 -0.5223923 1.276095
27 0 1 -0.4639617 1.3390647
28 0 2 -0.4991967 1.2842221
29 0 1 -0.5663911 1.2792711
30 0 1 -0.5491966 1.3091095
31 0 1 -0.5474134 1.3124162
32 0 1 -0.5681633 1.2313789
33 0 1 -0.5637537 1.2857526
34 0 1 -0.5555696 1.2747259
35 0 1 -0.2983913 1.401712
(29)
37 0 1 -0.4066301 1.3693562
38 0 2 -0.4623194 1.2910242
39 0 2 -0.4466286 1.3991075
40 0 1 -0.4483473 1.3993453
41 0 2 -0.5350584 1.2847032
42 0 1 -0.4453293 1.4039418
43 0 1 -0.4501527 1.4458407
44 0 2 -0.5032032 1.2988029
45 0 2 -0.433009 1.44723
46 0 2 -0.4683905 1.204188
47 0 2 -0.4362993 1.3800094
48 0 1 -0.5064523 1.3827176
49 0 2 -0.3687188 1.4128784
50 0 2 -0.3325932 1.4424542
51 0 2 -0.2789105 1.5508882
52 0 1 -0.2922314 1.3199894
53 0 1 -0.3526001 1.4595958
54 0 1 -0.3488735 1.3294405
55 0 1 -0.4040651 1.5251554
56 0 2 -0.394582 1.508674
57 0 2 -0.3940053 1.4528164
58 0 1 -0.400884 1.525715
59 0 1 -0.4434068 1.4854207
60 0 1 -0.4422814 1.4734295
61 0 2 -0.4600057 1.3958518
62 0 1 -0.4683997 1.4665322
63 0 1 -0.4526313 1.4567935
64 0 1 -0.4474515 1.5111744
65 0 1 -0.4476583 1.5040363
66 0 1 -0.4577801 1.4875224
67 0 1 -0.4423727 1.494016
68 0 1 -0.485359 1.443587
69 0 1 -0.4389448 1.4915913
70 0 1 -0.4680253 1.3856625
71 0 1 -0.4509921 1.464688
72 0 1 -0.4536893 1.4852737
73 0 1 -0.4515852 1.493893
74 0 1 -0.4549736 1.4971691
75 0 2 -0.1181656 1.7195455
(30)
77 0 2 -0.2848009 1.3681955
78 0 2 -0.2963662 1.5708269
79 0 1 -0.3209483 1.5615577
80 0 2 -0.2942216 1.5168759
81 0 2 -0.3180849 1.5525841
82 0 1 -0.3014073 1.6102211
83 0 1 -0.294502 1.598105
84 0 2 -0.2899533 1.5355656
85 0 2 -0.3314744 1.6534347
86 0 1 -0.3539062 1.574014
87 0 1 -0.4084187 1.5815062
88 0 1 -0.40075 1.61936
89 0 2 -0.3722687 1.6657051
90 0 1 -0.406629 1.565608
91 0 1 -0.3981601 1.5246008
92 0 2 -0.411055 1.510121
93 0 1 -0.3999819 1.6334015
94 0 1 -0.3926255 1.566646
95 0 2 -0.3868069 1.5321272
96 0 1 -0.4022397 1.5995464
97 0 1 -0.4020139 1.6180442
98 0 2 -0.3604385 1.7341637
99 0 2 -0.4257455 1.5472364
(31)
Lampiran 3. Tabel Nilai Dugaan Parameter GLD dengan Ukuran Data 50 yang Diulang Sebanyak 100
No Lambda 1 Lambda 2 Lambda 3 Lambda 4
1 0 1 -0.6036085 1.0984791
2 0 1 -0.6055932 1.0938385
3 0 2 -0.7013573 1.044564
4 0 2 -0.4961716 1.184083
5 0 1 -0.4995906 1.203295
6 0 1 -0.5538257 1.1898376
7 0 1 -0.5646154 1.1791599
8 0 1 -0.5561874 1.176901
9 0 1 -0.5480508 1.196238
10 0 1 -0.5478768 1.1891917
11 0 1 -0.5588871 1.1552394
12 0 2 -0.5558814 1.1796627
13 0 1 -0.5698927 1.1631032
14 0 1 -0.5491713 1.1989818
15 0 2 -0.5776736 1.0963922
16 0 1 -0.549454 1.181267
17 0 1 -0.5523624 1.1836959
18 0 1 -0.5663767 1.1652508
19 0 2 -0.03052031 1.01315744
20 0 1 -0.2459654 1.299975
21 0 2 -0.2297309 1.2808481
22 0 1 -0.3579216 1.2953346
23 0 2 -0.4501048 1.2802836
24 0 1 -0.5040951 1.2698284
25 0 1 -0.5107568 1.2889976
26 0 2 -0.5120022 1.255745
27 0 1 -0.5104738 1.294332
28 0 1 -0.5052662 1.2941958
29 0 1 -0.5165595 1.2752829
30 0 2 -0.5386288 1.251745
31 0 2 -0.5058199 1.2570829
32 0 1 -0.5023555 1.2818511
33 0 1 -0.5088867 1.2621955
34 0 1 -0.5059533 1.2956017
35 0 1 -0.4997182 1.2794154
(32)
37 0 1 -0.4964296 1.3100976
38 0 1 -0.5099256 1.2815905
39 0 1 -0.5085119 1.2580795
40 0 1 -0.5192329 1.2807391
41 0 1 -0.5041084 1.2390388
42 0 1 -0.5056274 1.2755745
43 0 1 -0.5143993 1.1964444
44 0 1 -0.5086375 1.3094785
45 0 1 -0.4952612 1.2990748
46 0 1 -0.5080226 1.2034923
47 0 1 -0.5017576 1.2898416
48 0 1 -0.4977004 1.3151461
49 0 1 -0.5089946 1.2562625
50 0 1 -0.4980097 1.2998211
51 0 1 -0.5184331 1.2758718
52 0 2 -0.5040659 1.2675182
53 0 2 -0.07488498 1.4431871
54 0 1 -0.153395 1.398406
55 0 2 -0.08781829 0.71830374
56 0 1 -0.2021129 1.3782456
57 0 2 -0.2168788 1.34147
58 0 2 -0.1666132 1.3481548
59 0 1 -0.248147 1.381053
60 0 2 -0.2264712 1.3298692
61 0 1 -0.3578623 1.3904032
62 0 1 -0.3325721 1.4226823
63 0 1 -0.3648152 1.3850638
64 0 2 -0.3386024 1.2864061
65 0 1 -0.450249 1.391859
66 0 2 -0.4583782 1.3981158
67 0 1 -0.4474838 1.3934564
68 0 2 -0.4566859 1.3870154
69 0 1 -0.4537664 1.3443819
70 0 2 -0.4620724 1.3411096
71 0 1 -0.4985982 1.4130952
72 0 1 -0.5060109 1.3939582
73 0 1 -0.5004453 1.4013027
74 0 2 -0.1235488 1.5580249
75 0 2 -0.1804996 1.3128553
(33)
77 0 2 -0.201715 1.39435
78 0 2 -0.187883 1.384025
79 0 2 -0.2004637 1.4139197
80 0 1 -0.3003636 1.4911391
81 0 1 -0.2955793 1.5058133
82 0 2 -0.3013387 1.4962862
83 0 1 -0.3079276 1.4969254
84 0 2 -0.2911909 1.4145475
85 0 2 -0.2993648 1.4729085
86 0 1 -0.3470067 1.4822976
87 0 2 -0.332927 1.457715
88 0 1 -0.3495134 1.4883374
89 0 1 -0.3495905 1.4987558
90 0 1 -0.3449831 1.4945686
91 0 2 -0.3563645 1.4519269
92 0 1 -0.3495879 1.4880069
93 0 2 -0.3398543 1.5290534
94 0 1 -0.3531639 1.5186513
95 0 1 -0.3462423 1.4992493
96 0 1 -0.3473734 1.4462889
97 0 1 -0.3510108 1.4595901
98 0 1 -0.3458 1.419842
99 0 1 -0.3438741 1.4657914
(34)
Lampiran 4. Tabel Nilai Dugaan Parameter GLD dengan Ukuran Data 100 yang Diulang Sebanyak 100
No Lambda 1 Lambda 2 Lambda 3 Lambda 4
1 0 1 -0.2992625 1.2086531
2 0 2 -0.3468913 1.2072085
3 0 1 -0.4060059 1.1947118
4 0 1 -0.4000819 1.1731308
5 0 1 -0.4496887 1.1890553
6 0 1 -0.4483606 1.1946189
7 0 2 -0.4552024 1.1931918
8 0 2 -0.4550492 1.1841075
9 0 1 -0.4556102 1.1917265
10 0 2 -0.4482598 1.1798099
11 0 2 -0.4390518 1.1264183
12 0 2 -0.4597746 1.1627466
13 0 1 -0.5089891 1.194025
14 0 1 -0.4985219 1.2033881
15 0 1 -0.5067302 1.0989308
16 0 2 -0.5044757 1.1591553
17 0 1 -0.5052098 1.1849412
18 0 1 -0.5081057 1.1835527
19 0 1 -0.5016977 1.1783964
20 0 1 -0.1468173 1.3033289
21 0 2 -0.3554533 1.2804963
22 0 1 -0.3479155 1.276284
23 0 1 -0.3538171 1.2875464
24 0 2 -0.363887 1.279554
25 0 1 -0.3555106 1.2908684
26 0 1 -0.3440093 1.2167227
27 0 2 -0.3565624 1.2853106
28 0 1 -0.3513344 1.270719
29 0 1 -0.3583554 1.2633518
30 0 2 -0.3428797 1.2953219
31 0 1 -0.3475323 1.2826902
32 0 2 -0.3556904 1.2111023
33 0 2 -0.3372457 1.2674426
34 0 1 -0.3525302 1.2975188
35 0 1 -0.3553823 1.2855208
(35)
37 0 2 -0.387503 1.285938
38 0 1 -0.3973224 1.2486207
39 0 1 -0.4002684 1.2827732
40 0 1 -0.4020839 1.2674019
41 0 1 -0.3958459 1.3041701
42 0 2 -0.3945025 1.2794681
43 0 1 -0.3984913 1.2352045
44 0 1 -0.400762 1.30334
45 0 2 -0.3955801 1.2994411
46 0 1 -0.4012955 1.2855537
47 0 2 -0.3984557 1.2819913
48 0 1 -0.4004861 1.2651685
49 0 2 -0.3848121 1.3201839
50 0 1 -0.4021253 1.2750744
51 0 1 -0.3977507 1.2972246
52 0 1 -0.4012814 1.2964036
53 0 1 -0.3985369 1.3048964
54 0 1 -0.3953 1.238655
55 0 1 -0.3978365 1.2978127
56 0 1 -0.4006469 1.251645
57 0 1 -0.4044031 1.2977164
58 0 2 -0.4010017 1.294684
59 0 1 -0.3984101 1.2972469
60 0 1 -0.3948642 1.2972655
61 0 1 -0.4128007 1.2908647
62 0 1 -0.3984426 1.2914705
63 0 1 -0.400555 1.293378
64 0 1 -0.4126121 1.296109
65 0 1 -0.3956689 1.2803129
66 0 1 -0.3951889 1.3000445
67 0 1 -0.3966306 1.3023119
68 0 1 -0.404493 1.291493
69 0 2 -0.4153205 1.2848438
70 0 1 -0.3999809 1.2724737
71 0 2 -0.4040658 1.2373674
72 0 1 -0.394503 1.267776
73 0 1 -0.4021593 1.2937274
74 0 2 -0.4017926 1.2734915
75 0 1 -0.3968352 1.2450606
(36)
77 0 1 -0.4024474 1.2966519
78 0 1 -0.3989721 1.2397411
79 0 2 -0.3954644 1.2659896
80 0 1 -0.3996056 1.2951884
81 0 1 -0.3998716 1.297575
82 0 1 -0.4104087 1.2938531
83 0 1 -0.3959673 1.3010363
84 0 1 -0.3987204 1.2922046
85 0 1 -0.4002383 1.3017904
86 0 1 -0.4491573 1.2516942
87 0 1 -0.4530763 1.2791473
88 0 1 -0.4503222 1.299544
89 0 1 -0.4555726 1.2839006
90 0 2 -0.4473352 1.27527
91 0 2 -0.4482005 1.2820759
92 0 1 -0.4500307 1.2942729
93 0 1 -0.4481883 1.2858013
94 0 1 -0.4515911 1.2978058
95 0 1 -0.4424243 1.2918291
96 0 1 -0.4484331 1.2837034
97 0 1 -0.447633 1.264206
98 0 1 -0.4563443 1.2956256
99 0 1 -0.454123 1.294496
(37)
Program simulasi dengan software R 3.0.1
1. Membangkitkan data berukuran 20 dengan pengulangan sebanyak 100 library(gld)
#random data gld = rgl(n, lambda1=0, lambda2 = NULL, lambda3 = NULL, lambda4 = NULL, param = "rs")
ulangan<-100 n<-20
x<-matrix(0,n,ulangan) x_sort<-matrix(0,n,ulangan) for (k in 1:ulangan)
{
x[,k]<- rgl (n, 0, 1, 0.00001, 1.25, param="rs") x_sort[,k]<-sort(x[,k])
} x x_sort
write.table(x_sort,file="D:/Bahan_Skripsi/Simulasi/Program_GLD/20data.txt")
Proses iterasi pada data berukuran 20 DATA_Y <- read.table
(file= "D:/Bahan_Skripsi/simulasi/Program_GLD/20data.txt",header=TRUE) n<-nrow (DATA_Y)
ulangan<-ncol (DATA_Y) iterasi<-500
Y_ <- DATA_Y
Y <- array(0,c(n,ulangan)) for (k in 1:ulangan)
{
Y[,k]<-Y_[,k] }
lamda_nol<-matrix(c(0,1,-0.5,1.4),4,1) lamda_satu<-matrix(0,4,iterasi-1)
lamda_duga<-matrix(c(lamda_nol,lamda_satu),4,iterasi) G2<-matrix(0,1,iterasi)
G3<-matrix(0,n,iterasi) G4<-matrix(0,n,iterasi) A1<-matrix(0,n,iterasi) A2<-matrix(0,n,1) A3<-matrix(0,n,iterasi)
(38)
B<-matrix(0,n,iterasi) B1<-matrix(0,n,iterasi) B2<-matrix(0,n,iterasi) H1<-matrix(0,1,iterasi) H2<-matrix(0,n,iterasi) H3<-matrix(0,n,iterasi) H4<-matrix(0,n,iterasi) H5<-matrix(0,n,iterasi) I1<-matrix(1,n,1) Hg<-matrix(4,iterasi) library(MASS) for (j in 1:iterasi) {
for (i in 1:n) { A1[i,j]<-Y[i,j]^(lamda_duga[3,j]-1) A2[i,1]<-I1[i,1]- Y[i,j] A3[i,j]<-A2[i,1]^(lamda_duga[4,j]-1) B[i,j]<-(lamda_duga[3,j]*A1[i,j])+(lamda_duga[4,j]*A3[i,j]) B1[i,j]<-A1[i,j]+(lamda_duga[3,j]*A1[i,j]*log(Y[i,j])) B2[i,j]<-A3[i,j]+(lamda_duga[4,j]*A3[i,j]*log(A2[i,1])) H1[1,j]<- (-n/(lamda_duga[2,j]^2)) H2[i,j]<- ((2*A1[i,j]*log(Y[i,j])+(lamda_duga[3,j]*A1[i,j]*log(Y[i,j]^2)*(B[i,j]))-(B1[i,j]^2))/(B[i,j]^2)) H3[i,j]<- (-(B1[i,j]*B2[i,j])/(B[i,j]^2)) H4[i,j]<- H3[i,j] H5[i,j]<- (((2*A3[i,j]*log(A2[i,1]))+(lamda_duga[4,j]*A3[i,j]*(log(A2[i,1])^2)*(B[i,j]) )-(B2[i,j]^2))/(B[i,j]^2)) H_lamda<-matrix(c(0,0,0,0,0,H1[1,j],0,0,0,0,-sum(H2[,j]),-sum(H3[,j]),0,0,-sum(H4[,j]),-sum(H5[,j])),4,4) G2[1,j]<-n/lamda_duga[2,j] G3[i,j]<- B1[i,j]/B[i,j] G4[i,j]<-B2[i,j]/B[i,j] G_lamda <-array(c(0,G2[1,j],-sum(G3[,j]),-sum(G4[,j])),4,1) Hinv<-ginv(H_lamda,0.001) Hg <-Hinv%*%G_lamda
lamda_duga[,j+1]<-lamda_duga[,j] – Hg }
(39)
2. Membangkitkan data berukuran 30 dengan pengulangan sebanyak 100 library(gld)
#random data gld = rgl(n, lambda1=0, lambda2 = NULL, lambda3 = NULL, lambda4 = NULL, param = "rs")
ulangan<-100 n<-30
x<-matrix(0,n,ulangan) x_sort<-matrix(0,n,ulangan) for (k in 1:ulangan)
{
x[,k]<- rgl (n, 0, 1, 0.00001, 1.25, param="rs") x_sort[,k]<-sort(x[,k])
} x x_sort
write.table(x_sort,file="D:/Bahan_Skripsi/Simulasi/Program_GLD/30data.txt") Proses iterasi pada data berukuran 30
DATA_Y <- read.table
(file= "D:/Bahan_Skripsi/simulasi/Program_GLD/30data.txt",header=TRUE) n<-nrow(DATA_Y) ulangan<-ncol(DATA_Y) iterasi<-500 Y_<-DATA_Y Y<-array(0,c(n,ulangan)) for (k in 1:ulangan) { Y[,k]<-Y_[,k] } lamda_nol<-matrix(c(0,1,-0.45,1.1),4,1) lamda_satu<-matrix(0,4,iterasi-1) lamda_duga<-matrix(c(lamda_nol,lamda_satu),4,iterasi) G2<-matrix(0,1,iterasi) G3<-matrix(0,n,iterasi) G4<-matrix(0,n,iterasi) A1<-matrix(0,n,iterasi) A2<-matrix(0,n,1) A3<-matrix(0,n,iterasi) B<-matrix(0,n,iterasi) B1<-matrix(0,n,iterasi) B2<-matrix(0,n,iterasi)
(40)
H1<-matrix(0,1,iterasi) H2<-matrix(0,n,iterasi) H3<-matrix(0,n,iterasi) H4<-matrix(0,n,iterasi) H5<-matrix(0,n,iterasi) I1<-matrix(1,n,1) Hg<-matrix(4,iterasi) library(MASS) for (j in 1:iterasi) {
for (i in 1:n) {
A1[i,j]<-Y[i,j]^(lamda_duga[3,j]-1) A2[i,1]<-I1[i,1]- Y[i,j]
A3[i,j]<-A2[i,1]^(lamda_duga[4,j]-1)
B[i,j]<-(lamda_duga[3,j]*A1[i,j])+(lamda_duga[4,j]*A3[i,j]) B1[i,j]<-A1[i,j]+(lamda_duga[3,j]*A1[i,j]*log(Y[i,j])) B2[i,j]<-A3[i,j]+(lamda_duga[4,j]*A3[i,j]*log(A2[i,1])) H1[1,j]<- (-n/(lamda_duga[2,j]^2))
H2[i,j]<- ((2*A1[i,j]*log(Y[i,j])+(lamda_duga[3,j]*A1[i,j]*log(Y[i,j]^2)*(B[i,j]))-(B1[i,j]^2))/(B[i,j]^2))
H3[i,j]<- (-(B1[i,j]*B2[i,j])/(B[i,j]^2)) H4[i,j]<- H3[i,j]
H5[i,j]<-
(((2*A3[i,j]*log(A2[i,1]))+(lamda_duga[4,j]*A3[i,j]*(log(A2[i,1])^2)*(B[i,j]) )-(B2[i,j]^2))/(B[i,j]^2))
H_lamda<-matrix(c(0,0,0,0,0,H1[1,j],0,0,0,0,-sum(H2[,j]),-sum(H3[,j]),0,0,-sum(H4[,j]),-sum(H5[,j])),4,4)
G2[1,j]<-n/lamda_duga[2,j] G3[i,j]<- B1[i,j]/B[i,j] G4[i,j]<-B2[i,j]/B[i,j]
G_lamda <-array(c(0,G2[1,j],-sum(G3[,j]),-sum(G4[,j])),4,1) Hinv<-ginv(H_lamda,0.001)
Hg <-Hinv%*%G_lamda
lamda_duga[,j+1]<-lamda_duga[,j] - Hg }
(41)
3. Membangkitkan data berukuran 50 dengan pengulangan sebanyak 100 library(gld)
#random data gld = rgl(n, lambda1=0, lambda2 = NULL, lambda3 = NULL, lambda4 = NULL, param = "rs")
ulangan<-100 n<-50
x<-matrix(0,n,ulangan) x_sort<-matrix(0,n,ulangan) for (k in 1:ulangan)
{
x[,k]<- rgl (n, 0, 1, 0.00001, 1.25, param="rs") x_sort[,k]<-sort(x[,k])
} x x_sort
write.table(x_sort,file="D:/Bahan_Skripsi/Simulasi/Program_GLD/50data.txt") Proses iterasi pada data berukuran 50
DATA_Y <- read.table
(file= "D:/Bahan_Skripsi/simulasi/Program_GLD/50data.txt",header=TRUE) n<-nrow(DATA_Y) ulangan<-ncol(DATA_Y) iterasi<-500 Y_<-DATA_Y Y<-array(0,c(n,ulangan)) for (k in 1:ulangan) { Y[,k]<-Y_[,k] } lamda_nol<-matrix(c(0,1,-0.6,1.1),4,1) lamda_satu<-matrix(0,4,iterasi-1) lamda_duga<-matrix(c(lamda_nol,lamda_satu),4,iterasi) G2<-matrix(0,1,iterasi) G3<-matrix(0,n,iterasi) G4<-matrix(0,n,iterasi) A1<-matrix(0,n,iterasi) A2<-matrix(0,n,1) A3<-matrix(0,n,iterasi) B<-matrix(0,n,iterasi) B1<-matrix(0,n,iterasi) B2<-matrix(0,n,iterasi)
(42)
H1<-matrix(0,1,iterasi) H2<-matrix(0,n,iterasi) H3<-matrix(0,n,iterasi) H4<-matrix(0,n,iterasi) H5<-matrix(0,n,iterasi) I1<-matrix(1,n,1) Hg<-matrix(4,iterasi) library(MASS) for (j in 1:iterasi) {
for (i in 1:n) {
A1[i,j]<-Y[i,j]^(lamda_duga[3,j]-1) A2[i,1]<-I1[i,1]- Y[i,j]
A3[i,j]<-A2[i,1]^(lamda_duga[4,j]-1)
B[i,j]<-(lamda_duga[3,j]*A1[i,j])+(lamda_duga[4,j]*A3[i,j]) B1[i,j]<-A1[i,j]+(lamda_duga[3,j]*A1[i,j]*log(Y[i,j])) B2[i,j]<-A3[i,j]+(lamda_duga[4,j]*A3[i,j]*log(A2[i,1])) H1[1,j]<- (-n/(lamda_duga[2,j]^2))
H2[i,j]<- ((2*A1[i,j]*log(Y[i,j])+(lamda_duga[3,j]*A1[i,j]*log(Y[i,j]^2)*(B[i,j]))-(B1[i,j]^2))/(B[i,j]^2))
H3[i,j]<- (-(B1[i,j]*B2[i,j])/(B[i,j]^2)) H4[i,j]<- H3[i,j]
H5[i,j]<-
(((2*A3[i,j]*log(A2[i,1]))+(lamda_duga[4,j]*A3[i,j]*(log(A2[i,1])^2)*(B[i,j]) )-(B2[i,j]^2))/(B[i,j]^2))
H_lamda<-matrix(c(0,0,0,0,0,H1[1,j],0,0,0,0,-sum(H2[,j]),-sum(H3[,j]),0,0,-sum(H4[,j]),-sum(H5[,j])),4,4)
G2[1,j]<-n/lamda_duga[2,j] G3[i,j]<- B1[i,j]/B[i,j] G4[i,j]<-B2[i,j]/B[i,j]
G_lamda <-array(c(0,G2[1,j],-sum(G3[,j]),-sum(G4[,j])),4,1) Hinv<-ginv(H_lamda,0.001)
Hg <-Hinv%*%G_lamda
lamda_duga[,j+1]<-lamda_duga[,j] - Hg }
(43)
4. Membangkitkan data berukuran 100 dengan pengulangan sebanyak 100 library(gld)
#random data gld = rgl(n, lambda1=0, lambda2 = NULL, lambda3 = NULL, lambda4 = NULL, param = "rs")
ulangan<-100 n<-100
x<-matrix(0,n,ulangan) x_sort<-matrix(0,n,ulangan) for (k in 1:ulangan)
{
x[,k]<- rgl (n, 0, 1, 0.00001, 1.25, param="rs") x_sort[,k]<-sort(x[,k])
} x x_sort
write.table(x_sort,file="D:/Bahan_Skripsi/Simulasi/Program_GLD/100data.txt") Proses iterasi pada data berukuran 100
DATA_Y <- read.table
(file= "D:/Bahan_Skripsi/simulasi/Program_GLD/100data.txt",header=TRUE) n<-nrow(DATA_Y) ulangan<-ncol(DATA_Y) iterasi<-500 Y_<-DATA_Y Y<-array(0,c(n,ulangan)) for (k in 1:ulangan) { Y[,k]<-Y_[,k] } lamda_nol<-matrix(c(0,1,-0.3,1.2),4,1) lamda_satu<-matrix(0,4,iterasi-1) lamda_duga<-matrix(c(lamda_nol,lamda_satu),4,iterasi) G2<-matrix(0,1,iterasi) G3<-matrix(0,n,iterasi) G4<-matrix(0,n,iterasi) A1<-matrix(0,n,iterasi) A2<-matrix(0,n,1) A3<-matrix(0,n,iterasi) B<-matrix(0,n,iterasi) B1<-matrix(0,n,iterasi) B2<-matrix(0,n,iterasi)
(44)
H1<-matrix(0,1,iterasi) H2<-matrix(0,n,iterasi) H3<-matrix(0,n,iterasi) H4<-matrix(0,n,iterasi) H5<-matrix(0,n,iterasi) I1<-matrix(1,n,1) Hg<-matrix(4,iterasi) library(MASS) for (j in 1:iterasi) {
for (i in 1:n) {
A1[i,j]<-Y[i,j]^(lamda_duga[3,j]-1) A2[i,1]<-I1[i,1]- Y[i,j]
A3[i,j]<-A2[i,1]^(lamda_duga[4,j]-1)
B[i,j]<-(lamda_duga[3,j]*A1[i,j])+(lamda_duga[4,j]*A3[i,j]) B1[i,j]<-A1[i,j]+(lamda_duga[3,j]*A1[i,j]*log(Y[i,j])) B2[i,j]<-A3[i,j]+(lamda_duga[4,j]*A3[i,j]*log(A2[i,1])) H1[1,j]<- (-n/(lamda_duga[2,j]^2))
H2[i,j]<- ((2*A1[i,j]*log(Y[i,j])+(lamda_duga[3,j]*A1[i,j]*log(Y[i,j]^2)*(B[i,j]))-(B1[i,j]^2))/(B[i,j]^2))
H3[i,j]<- (-(B1[i,j]*B2[i,j])/(B[i,j]^2)) H4[i,j]<- H3[i,j]
H5[i,j]<-
(((2*A3[i,j]*log(A2[i,1]))+(lamda_duga[4,j]*A3[i,j]*(log(A2[i,1])^2)*(B[i,j]) )-(B2[i,j]^2))/(B[i,j]^2))
H_lamda<-matrix(c(0,0,0,0,0,H1[1,j],0,0,0,0,-sum(H2[,j]),-sum(H3[,j]),0,0,-sum(H4[,j]),-sum(H5[,j])),4,4)
G2[1,j]<-n/lamda_duga[2,j] G3[i,j]<- B1[i,j]/B[i,j] G4[i,j]<-B2[i,j]/B[i,j]
G_lamda <-array(c(0,G2[1,j],-sum(G3[,j]),-sum(G4[,j])),4,1) Hinv<-ginv(H_lamda,0.001)
Hg <-Hinv%*%G_lamda
lamda_duga[,j+1]<-lamda_duga[,j] - Hg }
(1)
2. Membangkitkan data berukuran 30 dengan pengulangan sebanyak 100 library(gld)
#random data gld = rgl(n, lambda1=0, lambda2 = NULL, lambda3 = NULL, lambda4 = NULL, param = "rs")
ulangan<-100 n<-30
x<-matrix(0,n,ulangan) x_sort<-matrix(0,n,ulangan) for (k in 1:ulangan)
{
x[,k]<- rgl (n, 0, 1, 0.00001, 1.25, param="rs") x_sort[,k]<-sort(x[,k])
} x x_sort
write.table(x_sort,file="D:/Bahan_Skripsi/Simulasi/Program_GLD/30data.txt") Proses iterasi pada data berukuran 30
DATA_Y <- read.table
(file= "D:/Bahan_Skripsi/simulasi/Program_GLD/30data.txt",header=TRUE) n<-nrow(DATA_Y)
ulangan<-ncol(DATA_Y) iterasi<-500
Y_<-DATA_Y
Y<-array(0,c(n,ulangan)) for (k in 1:ulangan) {
Y[,k]<-Y_[,k] }
lamda_nol<-matrix(c(0,1,-0.45,1.1),4,1) lamda_satu<-matrix(0,4,iterasi-1)
lamda_duga<-matrix(c(lamda_nol,lamda_satu),4,iterasi) G2<-matrix(0,1,iterasi)
G3<-matrix(0,n,iterasi) G4<-matrix(0,n,iterasi) A1<-matrix(0,n,iterasi) A2<-matrix(0,n,1) A3<-matrix(0,n,iterasi) B<-matrix(0,n,iterasi) B1<-matrix(0,n,iterasi) B2<-matrix(0,n,iterasi)
(2)
Hg<-matrix(4,iterasi) library(MASS) for (j in 1:iterasi) {
for (i in 1:n) {
A1[i,j]<-Y[i,j]^(lamda_duga[3,j]-1) A2[i,1]<-I1[i,1]- Y[i,j]
A3[i,j]<-A2[i,1]^(lamda_duga[4,j]-1)
B[i,j]<-(lamda_duga[3,j]*A1[i,j])+(lamda_duga[4,j]*A3[i,j]) B1[i,j]<-A1[i,j]+(lamda_duga[3,j]*A1[i,j]*log(Y[i,j])) B2[i,j]<-A3[i,j]+(lamda_duga[4,j]*A3[i,j]*log(A2[i,1])) H1[1,j]<- (-n/(lamda_duga[2,j]^2))
H2[i,j]<- ((2*A1[i,j]*log(Y[i,j])+(lamda_duga[3,j]*A1[i,j]*log(Y[i,j]^2)*(B[i,j]))-(B1[i,j]^2))/(B[i,j]^2))
H3[i,j]<- (-(B1[i,j]*B2[i,j])/(B[i,j]^2)) H4[i,j]<- H3[i,j]
H5[i,j]<-
(((2*A3[i,j]*log(A2[i,1]))+(lamda_duga[4,j]*A3[i,j]*(log(A2[i,1])^2)*(B[i,j]) )-(B2[i,j]^2))/(B[i,j]^2))
H_lamda<-matrix(c(0,0,0,0,0,H1[1,j],0,0,0,0,-sum(H2[,j]),-sum(H3[,j]),0,0,-sum(H4[,j]),-sum(H5[,j])),4,4)
G2[1,j]<-n/lamda_duga[2,j] G3[i,j]<- B1[i,j]/B[i,j] G4[i,j]<-B2[i,j]/B[i,j]
G_lamda <-array(c(0,G2[1,j],-sum(G3[,j]),-sum(G4[,j])),4,1) Hinv<-ginv(H_lamda,0.001)
Hg <-Hinv%*%G_lamda
lamda_duga[,j+1]<-lamda_duga[,j] - Hg }
(3)
3. Membangkitkan data berukuran 50 dengan pengulangan sebanyak 100 library(gld)
#random data gld = rgl(n, lambda1=0, lambda2 = NULL, lambda3 = NULL, lambda4 = NULL, param = "rs")
ulangan<-100 n<-50
x<-matrix(0,n,ulangan) x_sort<-matrix(0,n,ulangan) for (k in 1:ulangan)
{
x[,k]<- rgl (n, 0, 1, 0.00001, 1.25, param="rs") x_sort[,k]<-sort(x[,k])
} x x_sort
write.table(x_sort,file="D:/Bahan_Skripsi/Simulasi/Program_GLD/50data.txt") Proses iterasi pada data berukuran 50
DATA_Y <- read.table
(file= "D:/Bahan_Skripsi/simulasi/Program_GLD/50data.txt",header=TRUE) n<-nrow(DATA_Y)
ulangan<-ncol(DATA_Y) iterasi<-500
Y_<-DATA_Y
Y<-array(0,c(n,ulangan)) for (k in 1:ulangan) {
Y[,k]<-Y_[,k] }
lamda_nol<-matrix(c(0,1,-0.6,1.1),4,1) lamda_satu<-matrix(0,4,iterasi-1)
lamda_duga<-matrix(c(lamda_nol,lamda_satu),4,iterasi) G2<-matrix(0,1,iterasi)
G3<-matrix(0,n,iterasi) G4<-matrix(0,n,iterasi) A1<-matrix(0,n,iterasi) A2<-matrix(0,n,1) A3<-matrix(0,n,iterasi) B<-matrix(0,n,iterasi) B1<-matrix(0,n,iterasi) B2<-matrix(0,n,iterasi)
(4)
Hg<-matrix(4,iterasi) library(MASS) for (j in 1:iterasi) {
for (i in 1:n) {
A1[i,j]<-Y[i,j]^(lamda_duga[3,j]-1) A2[i,1]<-I1[i,1]- Y[i,j]
A3[i,j]<-A2[i,1]^(lamda_duga[4,j]-1)
B[i,j]<-(lamda_duga[3,j]*A1[i,j])+(lamda_duga[4,j]*A3[i,j]) B1[i,j]<-A1[i,j]+(lamda_duga[3,j]*A1[i,j]*log(Y[i,j])) B2[i,j]<-A3[i,j]+(lamda_duga[4,j]*A3[i,j]*log(A2[i,1])) H1[1,j]<- (-n/(lamda_duga[2,j]^2))
H2[i,j]<- ((2*A1[i,j]*log(Y[i,j])+(lamda_duga[3,j]*A1[i,j]*log(Y[i,j]^2)*(B[i,j]))-(B1[i,j]^2))/(B[i,j]^2))
H3[i,j]<- (-(B1[i,j]*B2[i,j])/(B[i,j]^2)) H4[i,j]<- H3[i,j]
H5[i,j]<-
(((2*A3[i,j]*log(A2[i,1]))+(lamda_duga[4,j]*A3[i,j]*(log(A2[i,1])^2)*(B[i,j]) )-(B2[i,j]^2))/(B[i,j]^2))
H_lamda<-matrix(c(0,0,0,0,0,H1[1,j],0,0,0,0,-sum(H2[,j]),-sum(H3[,j]),0,0,-sum(H4[,j]),-sum(H5[,j])),4,4)
G2[1,j]<-n/lamda_duga[2,j] G3[i,j]<- B1[i,j]/B[i,j] G4[i,j]<-B2[i,j]/B[i,j]
G_lamda <-array(c(0,G2[1,j],-sum(G3[,j]),-sum(G4[,j])),4,1) Hinv<-ginv(H_lamda,0.001)
Hg <-Hinv%*%G_lamda
lamda_duga[,j+1]<-lamda_duga[,j] - Hg }
(5)
4. Membangkitkan data berukuran 100 dengan pengulangan sebanyak 100 library(gld)
#random data gld = rgl(n, lambda1=0, lambda2 = NULL, lambda3 = NULL, lambda4 = NULL, param = "rs")
ulangan<-100 n<-100
x<-matrix(0,n,ulangan) x_sort<-matrix(0,n,ulangan) for (k in 1:ulangan)
{
x[,k]<- rgl (n, 0, 1, 0.00001, 1.25, param="rs") x_sort[,k]<-sort(x[,k])
} x x_sort
write.table(x_sort,file="D:/Bahan_Skripsi/Simulasi/Program_GLD/100data.txt") Proses iterasi pada data berukuran 100
DATA_Y <- read.table
(file= "D:/Bahan_Skripsi/simulasi/Program_GLD/100data.txt",header=TRUE) n<-nrow(DATA_Y)
ulangan<-ncol(DATA_Y) iterasi<-500
Y_<-DATA_Y
Y<-array(0,c(n,ulangan)) for (k in 1:ulangan) {
Y[,k]<-Y_[,k] }
lamda_nol<-matrix(c(0,1,-0.3,1.2),4,1) lamda_satu<-matrix(0,4,iterasi-1)
lamda_duga<-matrix(c(lamda_nol,lamda_satu),4,iterasi) G2<-matrix(0,1,iterasi)
G3<-matrix(0,n,iterasi) G4<-matrix(0,n,iterasi) A1<-matrix(0,n,iterasi) A2<-matrix(0,n,1) A3<-matrix(0,n,iterasi) B<-matrix(0,n,iterasi) B1<-matrix(0,n,iterasi) B2<-matrix(0,n,iterasi)
(6)
Hg<-matrix(4,iterasi) library(MASS) for (j in 1:iterasi) {
for (i in 1:n) {
A1[i,j]<-Y[i,j]^(lamda_duga[3,j]-1) A2[i,1]<-I1[i,1]- Y[i,j]
A3[i,j]<-A2[i,1]^(lamda_duga[4,j]-1)
B[i,j]<-(lamda_duga[3,j]*A1[i,j])+(lamda_duga[4,j]*A3[i,j]) B1[i,j]<-A1[i,j]+(lamda_duga[3,j]*A1[i,j]*log(Y[i,j])) B2[i,j]<-A3[i,j]+(lamda_duga[4,j]*A3[i,j]*log(A2[i,1])) H1[1,j]<- (-n/(lamda_duga[2,j]^2))
H2[i,j]<- ((2*A1[i,j]*log(Y[i,j])+(lamda_duga[3,j]*A1[i,j]*log(Y[i,j]^2)*(B[i,j]))-(B1[i,j]^2))/(B[i,j]^2))
H3[i,j]<- (-(B1[i,j]*B2[i,j])/(B[i,j]^2)) H4[i,j]<- H3[i,j]
H5[i,j]<-
(((2*A3[i,j]*log(A2[i,1]))+(lamda_duga[4,j]*A3[i,j]*(log(A2[i,1])^2)*(B[i,j]) )-(B2[i,j]^2))/(B[i,j]^2))
H_lamda<-matrix(c(0,0,0,0,0,H1[1,j],0,0,0,0,-sum(H2[,j]),-sum(H3[,j]),0,0,-sum(H4[,j]),-sum(H5[,j])),4,4)
G2[1,j]<-n/lamda_duga[2,j] G3[i,j]<- B1[i,j]/B[i,j] G4[i,j]<-B2[i,j]/B[i,j]
G_lamda <-array(c(0,G2[1,j],-sum(G3[,j]),-sum(G4[,j])),4,1) Hinv<-ginv(H_lamda,0.001)
Hg <-Hinv%*%G_lamda
lamda_duga[,j+1]<-lamda_duga[,j] - Hg }