METODE PENELITIAN T1 232009132 Full text

22 lingkungan diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah ekonomis suatu perusahaan. Nilai tambah suatu perusahaan ini, merupakan salah satu keunggulan kompetitif bagi perusahaan tersebut.

3. METODE PENELITIAN

Obyek penelitian ini adalah usaha jasa salon yang ada di wilayah Salatiga, mulai usaha jasa salon kecil hingga usaha jasa salon yang tergolong besar. Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data kualitatif. Adapun sumber data yang digunakan yaitu data primer yang berasal dari kuesioner mengenai kepedulian lingkungan dan pengetahuan mengenai green accounting . Metode sampling yang digunakan adalah accidental sampling yang diambil dari pelaku bisnis usaha jasa salon yang bersedia menjadi responden penelitian. Kuesioner diisi oleh responden dengan pendampingan. Terdapat 6 indikator tingkat kepentingan pelaku bisnis, masing-masing indikator akan diukur dengan menggunakan skala pengukuran yang akan diberi nilai antara 1 sampai 6 yang menunjukkan tingkatan dari masing-masing indikator. Dengan deskripsi sebagai berikut, nilai “1” akan diberikan jika responden menjawab “sangat penting”, nilai “2” diberikan jika responden menjawab “penting”, nilai “3” diberikan jika responden menjawab “cukup penting”, nilai “4” diberikan jika responden menjawab “kurang penting” nilai “5” diberikan jika responden menjawab “tidak penting”. Dan nilai “6” jika responden menjawab “sangat tidak penting.” Untuk mengukur persepsi responden mengenai tingkat kepedulian terhadap lingkungan pelaku bisnis, tingkat kesadaran biaya lingkungan pelaku bisnis, 23 tingkat pengetahuan biaya pelaku bisnis, tingkat pengetahuan biaya lingkungan pelaku bisnis, dan tingkat gaya pengeluaran individu pelaku bisnis dengan cara sebagai berikut. Untuk kebutuhan nilai “1” dikategorikan “sangat tidak setuju”, nilai “2” dikategorikan “tidak setuju”, nilai “3” dikategorikan “kurang setuju”, nilai “4” dikategorikan “netral”, nilai “5” dikategorikan “cukup setuju”, nilai “6” dikategorikan “setuju” dan nilai “7 dikategorikan “sangat setuju”. Dalam kepedulian lingkungan hidup untuk menentukan responden peduli atau tidak peduli terhadap lingkungan hidup terdapat range antara 1-3. Untuk keb utuhan nilai “0-2,4” dikategorikan “tidak peduli”, nilai “2,4-4,8” dikategorikan “biasa”, nilai “4,8” dikategorikan “peduli”. Dalam kesadaran biaya lingkungan untuk menentukan responden sadar atau tidak sadar akan biaya lingkungan terdapat range antara 1-3. Untuk kebutuhan nilai “0-2,4” dikategorikan “tidak sadar”, nilai “2,4-4,8” dikategorikan “biasa”, nilai “4,8” dikategorikan “sadar”. Setelah mendapatkan gambaran penuh dan hasil dari kuesioner yang dibagikan kepada pelaku bisnis usaha jasa salon di Salatiga, langkah berikutnya adalah mengolah data dalam penelitian ini dengan memberikan kode coding untuk mengubah persepsiopini secara kualitatif kedalam suatu urutan kuantitatif. Skala pengukuran yang digunakan tersebut bertujuan untuk mengukur persepsi responden mengenai tingkat kepentingan pelaku bisnis dalam usaha, tingkat kepedulian terhadap lingkungan pelaku bisnis, tingkat kesadaran biaya lingkungan pelaku bisnis, tingkat pengetahuan biaya pelaku bisnis, tingkat pengetahuan biaya 24 lingkungan pelaku bisnis, dan tingkat gaya pengeluaran individu pelaku bisnis. Hasil skoring tersebut selanjutnya diolah menggunakan distribusi frekuensi. Langkah berikutnya setelah mendapatkan gambaran penuh dari hasil data yang diolah adalah menganalisis dan menginterpretasikan hasil data. Mulai dari hasil preferensi kepentingan, kepedulian pelaku bisnis terhadap lingkungan hidup, kesadaran pelaku bisnis terhadap biaya lingkungan, pengetahuan pelaku bisnis mengenai biaya, pengetahuan pelaku bisnis mengenai biaya lingkungan hingga gaya pengeluaran individu pelaku bisnis. Dari hasil data tersebut dapat ditarik kesimpulan dan dapat diberikan saran.

4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN