10
1. PENDAHULUAN
Suatu industri didirikan dan dibentuk untuk menghasilkan produk atau jasa yang akan memberikan keuntungan pada usaha tersebut. Industri tersebut juga
memberikan keuntungan pada konsumen dengan menghasilkan produk atau jasa yang dibutuhkan konsumen. Namun tetap saja kerusakan lingkungan sebagian
besar diakibatkan oleh industri yang hanya sekedar ingin memperoleh laba sebesar besarnya dan tidak mempeduliakan lingkungan. Dampak positif dari
berdirinya industri tersebut adalah terciptanya lapangan pekerjaan, mengurangi kemiskinan, meningkatkan sumber daya manusia dan masih banyak lagi. Namun
ada beberapa dampak negatifnya yaitu kerusakan lingkungan, seperti pencemaran air, tanah, udara, kerusakan ozon dan lain-lain. Di Indonesia, sekitar 15-20
limbah dibuang secara baik dan tepat, sisanya dibuang di sungai dan kali, menciptakan masalah banjir Bank Dunia, 2003. Harahap 2001,347
menyebutkan bahwa dampak perusahaan tersebut sebagai eksternalitas. Dari segi konsumen, sekarang ini konsumen mulai sadar akan pentingnya kelangsungan
hidup planet bumi dan lingkungan global. Sebenarnya tidak hanya konsumen yang sadar akan pentingnya
kelangsungan hidup planet bumi dan lingkungan global. Pemerintah juga mencanangkan
program pembangunan
berkelanjutan, dimana
pelaku pembangunan dituntut untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan termasuk
perusahaan-perusahaan tersebut Yuliusman, 2008. Tentang lingkungan memang bukanlah hal baru lagi untuk dibahas namun selalu menarik untuk dibahas lebih
mendalam Paranoan, 2010. Mulai dari pencemaran udara, pencemaran air,
11
bencana alam, mencairnya es dikutub utara, rusaknya ekosistem laut, perubahan iklim yang tidak menentu dan pemanasan global. Untuk mengurangi dampak
negatif tersebut maka pelaku bisnis perlu memperbaiki kinerja lingkungan, pengendalian biaya, investasi dengan tekhnologi yang ramah lingkungan, dan
mendorong untuk berproduksi yang lebih ramah lingkungan. Profesi akuntansi identik dengan angka dan tidak peduli dengan sistem
industri yang lain. Isu-isu lingkungan secara langsung dan tidak langsung telah masuk dalam performa ekonomi suatu usahakegiatan maupun
organisasi Kartikasari, 2012. Oleh karena itu munculah akuntansi hijau atau
green accounting
yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah informasi yang dibuat bagi mereka yang memerlukan atau dapat menggunakannya. Sahid 2002
menjelaskan
green accounting
juga memberikan peluang untuk meminimalisasi biaya energi, konservasi sumber daya, mengurangi resiko lingkungan terhadap
kesehatan, keamanan dan mendorong kearah keunggulan kompetitif.
Green accounting
adalah jenis akuntansi yang mencoba untuk menghubungkan faktor biaya lingkungan ke dalam hasil kegiatan usaha perusahaan. Seperti kita ketahui
bahwa banyak pelaku bisnis yang mengabaikan lingkungan dalam pembuatan dan pengambilan keputusan, oleh karena itu dibutuhkan model revisi yang disebut
green accounting.
Kekuatan utama yang melatar belakangi munculnya
green accounting
adalah banyaknya negara-negara yang berupaya untuk mengatasi ancaman- ancaman yang ditimbulkan perubahan iklim, dan masalah lingkungan lainnya.
Pengungkapan akuntansi lingkungan di negara-negara berkembang memang
12
masih sangat kurang. Banyak penelitian yang berkembang di area
Social Accounting Disclosure
memperlihatkan bahwa pihak pelaku bisnis yang melaporkan kinerja lingkungannya masih sangat terbatas. Lindrianasari 2007,
menegaskan bahwa salah satu faktor keterbatasan itu adalah lemahnya sanksi hukum yang berlaku di negara tersebut. Lindrianasari 2007, mewakili penelitian
Mobus 2005 yang menemukan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara sanksi hukum pengungkapan lingkungan yang wajib dengan penyimpangan aturan
yang dilakukan oleh perusahaan. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik melakukan penelitian pada pelaku
bisnis khususnya pelaku bisnis usaha jasa salon di wilayah Salatiga tentang pentingnya
green accounting.
Seperti yang kita ketahui usaha jasa salon bergerak
di bidang jasa kecantikan baik itu berupa kecantikan wajah, kecantikan rambut dan kecantikan badan. Usaha ini dikhususkan bagi para wanita baik anak-anak
remaja hingga orang dewasa. Usaha yang menyangkut kaum wanita memang tidak pernah membosankan. Selain fashion, kecantikan adalah salah satu usaha
yang berpeluang besar untuk perempuan. Perempuan untuk tampil cantik biasanya tidak akan segan-segan mengeluarkan uang yang cukup banyak. Sehingga banyak
yang memanfaatkan peluang ini untuk membuka usaha jasa salon. Kelebihan dari salon kecantikan itu adalah selalu dicari orang, karena siapapun orang selalu
butuh penampilan yang baik dan prima. Kelebihannya lagi adalah bisa mendapatkan pemasukan dari pelanggan yang loyal. Akan tetapi perlu dicermati,
karena ini adalah usaha di bidang jasa, kepuasan pelanggan adalah segalanya. Jenis jasa yang ditawarkan sangat variatif mengingat kebutuhan akan kecantikan
13
merupakan idaman bagi setiap wanita. Salon merupakan salah satu wadah untuk mewujudkan hal tersebut
. Usaha jasa salon ini sangat menjanjikan mengingat
pangsa pasar yang cukup besar dimana seiring perkembangan jaman, tren dan model gaya rambut yang terus berubah ditambah kebutuhan akan kecantikan diri
sangat penting bagi perempuan. Seperti kita ketahui usaha jasa salon tidak menggunakan bahan yang ramah lingkungan, misalnya penggunaan zat-zat
berbahaya, penggunaan
hair spray
yang mengandung
aerosol
yang notabene akan mempercepat terjadinya lubang ozon, pembuangan limbah shampo dan lain-lain.
Walaupun terlihat sepele apabila dibandingkan dengan perusahaan yang beskala besar namun limbah yag dihasikan usaha jasa salon tidak bisa dianggap remeh
mengingat banyaknya usaha jasa salon yang berdiri di wilayah Salatiga ini, mulai dari usaha jasa salon yang tergolong kecil hingga usaha jasa salon yang tergolong
besar.
Green accounting
memang kurang cocok apabila diterapkan pada usaha kecil termasuk usaha jasa salon, namun usaha besar ataupun kecil sebagian besar
selalu menghasikan limbah, untuk itu diperlukan pengetahuan mengenai
green accounting
pada pelaku bisnis usaha kecil khususnya pelaku bisnis usaha jasa salon di Salatiga.
Dari uraian diatas fokus dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah pelaku bisnis usaha jasa salon di Salatiga peduli terhadap
lingkungan? 2.
Apakah pelaku bisnis usaha jasa salon di Salatiga memiliki pengetahuan mengenai
green accounting
?
14
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepedulian pelaku bisnis usaha jasa salon terhadap lingkungan dan pengetahuan mengenai
green accounting
pada usaha jasa salon di Salatiga. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat mengenai pengetahuan
green accounting
bagi peneliti, pembaca, dan juga pelaku bisinis khususnya usaha jasa salon di Salatiga.
2. KAJIAN PUSTAKA