• Apakah tanggung jawab pihak yang membeli terhadap anak setelah ritual ini dijalankan? Apakah anak tetap tinggal dengan orang tua atau bisa tinggal bersama
pihak yang membeli? • Bagaaimana si anak memanggil bapakibu atau keluarga yang membelinya? Apakah
statusnya sama dengan anak angkat? • Bagaimana perasaan bapakibu setelah menjalankan tradisi ini?
• Sebagai seorang pendeta majelis jemaat anggota gereja, apakah ada keberatan hati nurani berkaitan dengan tradisi nenek moyang dan aturan-aturan gereja?
• Bagaimana pandangan bapakibu sebagai seorang pendeta jemaat majelis jemaat anggota jemaat, tentang tradisi ini, jika dikaitkan dengan ajaran Alkitab bahwa
keselamatan, kesehatan dan perubahan sifat hanya bisa dikerjakan oleh Tuhan Yesus sendiri? Mengapa harus memakai tradisi menjual anak untuk mendapatkan kesehatan
atau perubahan sifat si anak? Menurut bapakibu sebagai pelayan Tuhan anggota gereja apakah ini tidak bertentangan dengan ajaran Alkitab?
• Bagaimana tanggapan teman-teman pendeta majelis jemaat yang lain ketika bapakibu menjalankan tradisi ini?
• Bagaimana relasi dengan gereja dan saudara seiman lainnya berkaitan dengan pelaksanaan ritual?
6. Hasil ritual :
• Apakah tradisi ini selalu membuahkan hasil positif, atau adakah hasil yang negatif atau tidak berhasil, misalnya anak menjadi semakin sakit atau semakin nakal?
7. Pandangan yang seobyektif mungkin tentang tradisi ini :
• Apakah makna inti tradisi ini dalam pandangan bapakibu?
8. Sebagai seorang pendeta jemaat majelis jemaat anggota jemaat, adakah saran yang
hendak disampaikan? Apakah tradisi ini harus dilestarikan, dialihkan ataukah ditinggalkan? Jika tradisi ini harus dialihkan atau ditinggalkan, adakah saran tentang
bagaimana orang tua mengusahakan kesehatan dan perbaikan karakter anaknya?
PARTISIPAN : Ketua Adat
• Nama : • Alamat :
• Umur : • Pekerjaan :
• Pendidikan : • Jabatan dalam gerejamasyarakat : Ketua adat
Pertanyaan-pertanyaan :
• Dalam menjual anak, apakah ada persayaratan khusus dalam memutuskan siapa yang harus membeli si anak?
• Umumnya pihak yang membeli dari pihak ke keluarga atau dari pihak luar?
9. Motif dan tujuan :
• Mengapa orang tua memutuskan untuk menjual anaknya? • Apakah ada latar belakang kepercayaan dari nenek moyang atau orang-orang tua
sebelumnya tentang menjual anak? Jika Ya, bisakah menceritakan latar belakang kepercayaan tersebut?
• Apakah maksud dan tujuan dari menjual anak ini? Selain alasan anak sakit, dan muka yang mirip dengan salah satu orang tuanya, apakah
ada alasan lain? • Apakah ini tradisi dalam semua suku di pulau Timor? Suku-suku apa saja? Bisa
menjelaskan contoh dari salah satu suku lain?
10. Cara, proses atau ritual pembelian.
• Bagaimana cara atau proses menjual? • Apakah ada upacara atau ritual khusus?
• Kapan? Di mana? • Apakah ada nazar, persembahan kepada Tuhan atau roh-roh nenek moyang, dan doa-doa
secara Kristen? Jika ada nazar, apakah maksud nazar tersebut? • Bagaimana bahasa, kata-kata, expresi, doa-doa atau mantra-mantra kalau ada yang
diucapkan? • Bisa ceritakan makna dari setiap cara atau ritual, kata-kata dan ekspresi?
• Apakah ada cara yang wajib dengan maknanya tersendiri? Apakah bisa memakai cara yang lain selain cara-cara yang sudah pernah dipakai? Kalau tidak, apa alasan dan
konsekwensinya? • Jikalau tidak melakukan ritual ini, apa konsekwensinya?
11. Sarana pendukung, mediator atau benda-benda yang digunakan sebagai