36 keduanya akan berdampak baik bagi Negara. Tingkat pengangguran di
Indonesia akan berangsur berkurang hingga sampai pada tidak adanya pengangguran. Setiap kelulusan akan langsung dibutuhkan di dunia kerja. Akan
tetapi banyak kesulitan yang dihadapi untuk memperoleh kesesuaian antara kompetensi di sekolah dengan dunia kerja. Salah satunya kurang kerjasama
antara pihak sekolah dengan dunia kerjadunia industri. Dunia kerja yang semakin berkembang mengikuti era globalisasi ini menuntut sekolah juga harus
mengikuti perkembangannya agar selalu sesuai dengan apa yang dibutuhkan di dunia kerja.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Beberapa hasil penelitian yang relevan yang bisa dijadikan bahan pendukung dalam pelaksanaan penelitian diantaranya yaitu:
1. Penelitian yang dilakukan Ali Muhson, Daru Wahyuni, Supriyanto Endang Mulyani 2012 dengan judul Analisis Relevansi lulusan Perguruan Tinggi
dengan Dunia Kerja menyimpulkan bahwa tingkat keterserapan lulusan masuk dalam kategori tinggi karena hanya ada 4,8 lulusan yang belum
terserap dalam pasar kerja, selebihnya 95,2 lulusan jurusan Pendidikan Ekonomi sudah terserap di pasar kerja. Tingkat relevansi dilihat dari jenis
pekerjaan termasuk cukup relevan karena 51 lulusan bekerja sesuai dengan bidang yaitu pendidik. Jika dilihat dari mata pelajaran yang diampu juga
sangat relevan karena 83 alumni mengajar IPS, Ekonomi dan Kewirausahaan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Baiq Rina Amalia Safitri, Haris Anwar Syafrudie, Sutrisno 2012 dengan judul Relevansi Program Studi Keahlian
Teknik Bangunan Dengan Pekerjaan Lulusan, menyimpulkan :
37 a. Dilihat relevansi dari pekerjaan lulusan, keahlian teknik konstruksi baja
termasuk kategori tidak relevan, keahlian teknik konstruksi kayu termasuk kategori tidak relevan, keahlian teknik konstruksi batu dan beton termasuk
kategori relevan, dan keahlian teknik gambar bangunan termasuk kategori relevan.
b. Dilihat relevansi keterampilan yang diajarkan terhadap kebutuhan keterampilan pada pekerjaan lulusan, keahlian teknik konstruksi baja
termasuk kategori tidak relevan, keahlian teknik konstruksi kayu termasuk kategori tidak relevan, keahlian konstruksi batu dan beton termasuk
kategori relevan, dan keahlian teknik gambar bangunan termasuk kategori relevan.
c. Dilihat relevansi pengetahuan yang diajarkan terhadap kebutuhan keterampilan pada pekerjaan lulusan, keahlian teknik konstruksi baja
termasuk kategori tidak relevan, keahlian teknik konstruksi kayu termasuk kategori tidak relevan, keahlian konstruksi batu dan beton termasuk
kategori relevan, dan keahlian teknik gambar bangunan termasuk kategori relevan.
3. Penelitian yang dilakukan Tri Nugroho 2011 dengan judul Relevansi Kurikulum Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta dengan SMK dan
Dunia Kerja Studi Kesesuaian Job Sheet Praktek Pengelasan dengan Kompetensi Ideal menyimpulkan:
a. Terdapat 13 kompetensi pengelasan MIG dan 7 kompetensi pengelasan TIG yang dibutuhkan oleh dunia kerja PT. Mega Andalan Kalasan
b. Tingkat relevansi job sheet praktek pengelasan yang digunakan di SMK dengan kompetensi pengelasan yang dibutuhkan calon pekerja di dunia
38 kerja job ideal untuk SMK adalah sebesar 73,64 yaitu dalam kategori
relevan. c. Tingkat relevansi job sheet praktek pengelasan yang digunakan di FT UNY
dengan kompetensi pengelasan yang dibutuhkan calon guru SMK job ideal FT UNY adalah sebesar 73,96 yaitu dalam kategori relevan.
d. Terdapat 10 kompetensi pengelasan MIG dan 5 kompetensi pengelasan TIG yang dibutuhkan di dunia kerja PT. Mega Andalan Kalasan tetapi
tidak diajarkan di SMK. e. Terdapat 9 kompetensi pengelasan OAW, 3 kompetensi pengelasan
SMAW, 9 kompetensi pengelasan MIG, dan 9 Kompetensi pengelasan TIG yang dibutuhkan di dunia kerja PT. Mega Andalan Kalasan dan atau
diajarkan di SMK tetapi tidak diajarkan di FT UNY.
C. Pertanyaan Peneliti