67
E. Kerangka Pikir
Manajemen Berbasis Sekolah MBS merupakan model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dengan melibatkan
warga sekolah dan masyarakat untuk mengelola sumber daya yang ada sebagai upaya meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan
nasional. Pemberian kewenangan yang lebih besar dalam mengelola sumber daya sekolah dan mendorong keterlibatan semua kelompok kepentingan yang
terkait dengan sekolah dalam pengambilan keputusan diharapkan dapat meningkatkan kemandirian sekolah dan mutu sekolah.
Jika yang menjadi masalah adalah banyak sekolah di Kecamatan Puwanegara belum menerapkan MBS sebaik di SD Negeri 2 Merden, maka
SD Negeri 2 Merden dapat dijadikan contoh bagi SD lain dalam penerapan MBS. Sebagaimana dikemukakan di atas, bahwa penerapan MBS dilihat dari
beberapa segi, serta memiliki beberapa faktor dan syarat yang perlu diperhatikan. Sedangkan Mulyasa 2002: 39 menyatakan bahwa “Hal yang
paling penting dalam implementasi manajemen berbasis sekolah adalah manajemen terhadap komponen-komponen se
kolah itu sendiri”. Oleh karena itu, untuk mengetahui penerapan MBS di SD Negeri 2 Merden Banjarnegara
perlu diukur masing-masing komponen manajemen berbasis sekolah sesuai dengan proses dan esensi MBS yaitu otonomi, fleksibilitas, partisipasi,
transparansi dan akuntabilitas. Komponen-komponen manajemen berbasis sekolah terdiri atas: 1
manajemen kurikulum dan pembelajaran, 2 manajemen peserta didik, 3
68 manajemen pendidik dan tenaga kependidikan, 4 manajemen pembiayaan,
5 manajemen sarana dan prasarana, 6 manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat, 7 manajemen budaya dan lingkungan sekolah, dan 8
manajemen layanan khusus. Dalam penelitian ini, penerapan MBS difokuskan pada komponen manajemen kurikulum dan pembelajaran, peserta didik, serta
pendidik dan tenaga kependidikan. Hal itu karena salah satu karakteritik MBS adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan PAKEM,
sedangkan komponen manajemen sekolah yang terkait dengan PAKEM adalah kurikulum dan pembelajaran, peserta didik, serta pendidik dan tenaga
kependidikan. Dengan penelitian ini, diharapkan sekolah lain dapat meniru penerapan MBS di SD Negeri 2 Merden.
Kerangka pikir tersebut bila digambarkan dalam bentuk bagan adalah sebagai berikut.
69 Implementasi
MBS dalam hal PAKEM
KOMPONEN MBS
1. Kurikulum dan Pembelajaran
2. Peserta Didik 3. Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Sekolah lain
dapat meniru penerapan MBS
di SD Negeri 2 Merden
Banyak sekolah di Kecamatan
Purwanegara belum menerapkan
MBS sebaik di SD Negeri 2 Merden.
Gambar 3. Kerangka Pikir Penelitian
70
F. Pertanyaan Penelitian