Analisis Daya dukung Pondasi telapak dengan menggunakan php skrip

(1)

ABSTRACT

BEARING CAPACITY ANALYSIS ON FOOTPLATE FOUNDATION

USING PHP SCRIPT

(Profesional Home Page Hypertext Preprocessor)

by :

M RIZKY ISMAIL

Foundation as we know is part of construction. A purpose of this construction is to continue a structure load to the ground which can endure the load without settlement effect. In order to guarantee the building is on stable condition concerning from structure load or outer force like a wind pressure, earthquake, etc and settlement which is more than permission limit unallowed. To avoid unfunctional foundation structure, foundation must placed on the solid ground which can endure sttructure load without causing excessive settlement. In this era computer technology develop quickly. Part of that is programming using PHP script. Programming using script can make some application to help us in our analyzing dan calculating proccess with interesting design , so we can operate it easily. And this program is using PHP script method . Basically analyzing and calculating footplate manually can used up our time. Because on calculating this we use a complex method, we need program to analyze and calculate footplate foundation. To make a calculation simpler and quicker. Some of manual test result which are found by us is having 1% difference with the program. So we consider this program is able to calculate the footplate foundation


(2)

ABSTRAK

ANALISIS DUKUNG PONDASI PERHITUNGAN DAYA

FOOTPLATE DENGAN MENGGUNAKAN PHPSKRIP

(Profesional Home Page Hypertext Preprocessor)

Oleh :

M RIZKY ISMAIL

Pondasi seperti yang dikenal adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahan tanpa terjadi differential settlement pada sistem strukturnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin Kestabilan Bangunan terhadap berat sendiri, beban - beban bangunan, gaya-Gaya luar seperti : tekanan angin, gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang diijinkan. Agar Kegagalan Fungsi pondasi dapat dihindari, maka pondasi Bangunan harus diletakkan Pada lapisan tanah yang cukup keras, padat, dan kuat mendukung beban Bangunan tanpa menimbulkan penurunan yang berlebihan. Dunia komputer berkembang dengan pesatnya. Salah satu perkembangan dunia komputer adalah bahasa pemograman komputer. Dimana dengan menggunakan bahasa pemograman dapat dibuat program-program komputer untuk mempermudah berbagai analisis dan perhitungan dengan tampilan tatap muka yang menarik dan praktis serta mudah dioperasikan. Dengan menggunakan bahasa pemograman PHP (Profesional Home Page Hypertext Preprocessor) program ini dibuat berdasarkan bahwa Perencanaan pondasi footplate apabila dilakukan manual membutuhkan waktu yang relatif lama karena banyak menggunakan perhitungan yang rumit. Jadi diperlukan suatu program perencanaan pondasi footplate untuk dapat menyederhanakan proses perhitungan sehingga diperoleh perencanaan pondasi foot plate yang baik dengan cepat dan tingkat ketelitian yang akurat.. Berdasarkan beberapa hasil uji perhitungan manual terdapat hasil perbedaan dibawah 1% dengan demikian program ini dapat digunakan untuk analisis pondasi telapak/footplate


(3)

ANALISIS PERHITUNGAN DAYA DUKUNG PONDASI

TELAPAK MENGGUNAKAN PROGRAM PHP

(

Profesional Hypertext Preprocessor)

(Skripsi)

Oleh :

M Rizky Ismail

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG


(4)

(5)

(6)

(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

M Rizky Ismail lahir di Kota Bandar Lampung, pada tanggal 30 September 1992, merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak Kamaruzaman dan Ibu Hernalia. Penulis memiliki satu orang saudara perempuan bernama Cut Karen.

Penulis menempuh pendidikan dasar di SDN 2 Beringin Raya, Kota Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2003. Pendidikan tingkat pertama ditempuh di SMP negri 4 Kota Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2006. Kemudian melanjutkan pendidikan tingkat atas di SMAN 2 Kota Bandar Lampung Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam yang diselesaikan pada tahun 2009. Penulis diterima menjadi mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lampung pada tahun 2009 melalui jalur SNMPTN. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam organisasi internal kampus yaitu UKMF Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (Himateks) 2010-2011. Penulis pernah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Sukamaju, Kecamatan Teluk betung timur, Bandar lampung tahun 2013 serta telah melakukan kegiatan Kerja Praktik selama 3 bulan pada Proyek Pembangunan rumah sakit kelas 3 Urip Sumoharjo, Bandar Lampung.


(8)

Persembahan

Sebuah karya kecil buah pemikiran dan kerja keras untuk

Allah SWT

Hormat dan patuh untuk ayah dan ibuku tercinta

Kamaruzaman dan Hernalia

adikku tersayang

Cut karen

Serta teman-teman terbaikku angkatan 2009.


(9)

M O T O

Manusia diciptakan mempunyai batas. Jika

pundakmu terlalu berat berdoalah. Semoga

berkah allah selalu bersamamu...

(ibu)


(10)

SANWACANA

Alhamdulillahirobbilalamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Analisis perhitungan daya dukung pondasi telapak Menggunakan Program PHP (Profesional Home Page Hypertext Preprocessor) yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memantu dalam proses penyusunan laporan ini. Ucapan terima kasih yang tulus penulis haturkan kepada :

1. Prof. Drs. Suharno, M.Sc, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Lampung.

2. Ir. Idharmahadi Adha, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lampung.


(11)

3. Ir Setyanto,M.T., selaku Dosen Pembimbing I skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan saran guna penyempurnaan penulisan skripsi ini.

4. Ir. Ahmad Zakaria, M.T.,Ph.D., selaku Dosen Pembimbing II skripsi yang telah banyak meluangkan waktu guna memberikan bimbingan, saran dan motivasi sehingga selesai skripsi ini.

5. Ir. Ir. Idharmahadi Adha,M.T, M.T., selaku Dosen penguji skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan, motivasi, dan nasihat.

6. Ir. Laksmi Irianti, M.T., selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7. Seluruh Dosen staff pengajar dan karyawan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjadi mahasiswa di Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lampung.

8. Keluargaku tersayang terima kasih atas keringat, air mata, semangat,

senyum, do’a dan dukungannya.

9. Teman-teman sipil 2009 terima kasih semangat, dukungan, tenaga, dan senantiasa mau mendengarkan keluh kesahku

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca.

Bandar Lampung, Agustus 2015 Penulis


(12)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR NOTASI viiii

I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 3

C. Batasan Masalah 3

D. Tujuan Penelitian 3

E. Manfaat Penelitian 4

F. Output/Keluaran 4

II. TINJAUAN PUSTAKA 5

A. Pondasi 5

1. Pondasi Foot plate 6

2. Baja Tulangan beton 6

B. Pengenalan Web 7

1. Web Server 7

2. PHP Editor 9

3. HTML 10

C. Skrip PHP 15

1. Aturan penulisan PHP skrip 15

2. Variabel dalam PHP 16

3. Metode Post 16

4. Echo 17

5. Struktur Kontrol Pemograman PHP 17


(13)

vi

III. METODE PENELITIAN 22

A. Perencanaan pondasi footplate 22

1. Menghitung DDT dengan metode terzaghi 23

2. Menghitung Dimensi Pondasi 25

3. Mengontrol Kuat geser 1 arah 25

4. Mengontrol Kuat geser 2 arah 26

B. Alat dan Bahan 27

1. Bahan 28

2. Alat 28

C. Metode Penelitian 28

D. Diagram Alir Penelitian 29

E. Diagram Alir Program 30

F. Pelaksanaan Penelitian 31

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 32

B. Halaman Website 33

1. Halaman Beranda 33

2. Halaman Pengertian 35

3. Halaman Program Perhitungan 36

C. Pemakaian Program 45

D. Perbandingan Antara Perhitungan Program dan Perhitungan Manual 55

V. PENUTUP A. KESIMPULAN 74

B. SARAN 74

DAFTAR PUSTAKA 75

LAMPIRAN 76

Program Utama 77

Program Pendukung 81

5. Menghitung tulangan Pondasi 26


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman


(15)

DAFTAR NOTASI

BjTP = Baja tulangan polos BjTD = Baja tulangan deform

qult = Daya Dukung Ultimit Pondasi

C = Cohesi Tanah

b = Berat Volume Tanah Df = Kedalaman Dasar Pondasi B = Lebar Pondasi

Sf = Safety Factor

Nc, Nq, N = Faktor daya dukung Terzaghi ditentukan oleh besar sudut geser

Dalam

Pu = Gaya aksial terfaktor kolom

Pup = Daya dukung pondasi yang dibebani

fc’ = Mutu beton yang diisyaratkan A = Luas daerah yang dibebani

σ = Tegangan yang terjadi pada dasar fondasi

σt = Daya dukung tanah

Pult = Beban axial terfaktor pada kolom B,L = Panjang dan lebar fondasi

Mu,x = Momen terfaktor kolom searah sumbu X Mu,y = Momen terfaktor kolom searah sumbu Y


(16)

q = Beban terbagi rata akibat beban sendiri fondasi ditambah beban tanah diatas fondasi

ht = Tebal fondasi ≥ 150 mm ha = Tebal tanah diatas fondasi

c = Berat per volume beton

t = Berat per volume tanah Vu = Gaya geser pons terfaktor

Vc = Gaya geser yang sanggup ditahan oleh beton Ø = Faktor keamanan = 0,7 (lihat SNI)

c = Rasio dari sisi panjang terhadap sisi pendek pada kolom, daerah beban terpusat / atau daerah reaksi bo = Keliling penampang krisis dari fondasi

αs = Suatu konstanta yang digunakan untuk menghitung

σmin = Tegangan tanah minimum

σmaks = Tegangan tanah maksimum

σa = Tegangan tanah sejarak "a" dari tepi fondasi

σx = Tegangan tanah sejarak "x" dari tepi fondasi a = Jarak dari area bidang yang menerima tekanan keatas dari tanah (area keruntuhan)

ds = decking

D = Diameter tulangan

a' = Tinggi blok tegangan beton teka persegi ekivalen Mu = Momen yang terjadi padafondasi


(17)

s = Jarak tulangan


(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Logo XAMPP 8

2. Logo Wamp Server 9

3. Halaman Editor PHP 10

4. Output Contoh Penggunaan Struktur Kontrol If 18 5. Output Contoh Penggunaan Struktur Kontrol If Else 19 6. Output Contoh Penggunaan Struktur Kontrol Else If 20 7. Proses Kerja Klien-Server 21 8. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian 33 9. Diagram Alir Pelaksanaan Program 34

10.Halaman Beranda 33

11.Halaman Pengertian 40

12.Halaman Input program pondasi telapak 46

13.Halaman Input data Perhitungan 51

14.Halaman Hasil Tabel 1 55

15.Halaman Hasil Tabel 2 dan 3 56

16.Halaman Hasil Tabel 4 56

17.Halaman Hasil Tabel 5 56


(19)

19.Jawaban dengan menggunakan program 2 dan 3 64 20.Jawaban dengan menggunakan program 4 64 21.Jawaban dengan menggunakan program 5 65


(20)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pondasi seperti yang dikenal adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahan tanpa terjadi differential settlement pada sistem strukturnya. Dan dalam penggunaannya di konstruksi pondasi dibagi menjadi 2 tipe yaitu

Pondasi dangkal dan pondasi dalam yang digunakan sesuai kebutuhan dan Sesuai dengan konstruksi yang diinginkan

Dalam setiap kontruksi, seperti gedung, jembatan, jalan raya, terowongan, Dinding penahan, menara, tanggul, harus mempunyai pondasi yang dapat Mendukungnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin Kestabilan Bangunan terhadap berat sendiri, beban - beban bangunan, gaya-Gaya luar seperti : tekanan angin, gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang diijinkan. Agar Kegagalan Fungsi pondasi dapat dihindari, maka pondasi Bangunan harus diletakkan Pada lapisan tanah yang cukup keras, padat, dan kuat mendukung beban Bangunan tanpa menimbulkan penurunan yang berlebihan


(21)

2

Dinilai dari fungsi pondasi yang sangat penting maka dari itu perencanaan pondasi harus melalui proses yang sangat tepat agar pondasi yang didapat dapat menopang kontruksi sesuai yang kita inginkan. Dalam perencanaan pondasi ada beberapa model pondasi yang sering sekali dipakai dalam konstruksi dala satunya adalah pondasi telapak atau biasa disebut pondasi foot plate. Didalam metode perencanaan pondasi langkah perhitungannya secara manual banyak menggunakan perhitungan rumit sehingga menjadi kurang praktis dan relatif lama. Salah satu upaya untuk mendapatkan hasil perencanaan pondasi foot plate yang akurat dalam waktu singkat, yaitu dengan cara membuat program perencanaan pondasi foot plate

Untuk membuat program perencanaan pondasi foot plate yang praktis dan mudah dijalankan maka diperlukan suatu bahasa pemrograman (software pembuat program) yang handal. Seiring dengan kemajuan software komputer yang semakin pesat, pemograman-pemograman berbasis web telah sangat berkembang, karena telah banyak orang yang menuangkan design-design analisis baik pekerjaan maupun di perkuliahannya di jaringan web tersebut.

Dengan semakin berkembangnya penggunaan program yang berbasis web tersebut, maka perlu diperkenalkan suatu sistem analisis yang sesuai untuk mempermudah dan mempercepat proses analisis perencanaan pondasi foot plate yang dapat disajikan dalam sebuah program komputer berbasis web dengan menggunakan program Profesional Home Page Hypertext Preprocessor (PHP). Pembuatan program berbasis web ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi yang tepat yang dapat membantu baik dalam dunia perkuliahan ataupun di dalam dunia kerja.


(22)

3

B. Rumusan Masalah

Perencanaan pondasi foot plate apabila dilakukan manual membutuhkan waktu yang relatif lama karena banyak menggunakan perhitungan yang rumit. Karena itu diperlukan suatu program perencanaan pondasi foot plate untuk dapat menyederhanakan proses perhitungan sehingga diperoleh perencanaan pondasi foot plate yang baik dengan cepat dan tingkat ketelitian yang akurat. Berdasarkan permasalahan diatas, maka rumusan masalahnya adalah bagaimana mengaplikasikan perhitungan perencanaan pondasi foot plate kedalam program Profesional Home Page Hypertext Preprocessor (PHP).

C. Batasan Masalah

Untuk membatasi ruang lingkup perhitungan ini, diperlukan batasan-batasan sebagai berikut :

1. Perhitungan pondasi hanya untuk pondasi telapak tunggal

2. Perhitungan perencanaan pondasi foot plate dengan menggunakan program Profesional Home Page Hypertext Preprocessor (PHP).

3. Perencanaan pondasi foot plate yang berpedoman pada aturan SNI

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari pemograman perhitungan pondasi footplate/telapak ini adalah : 1. Membuat perangkat lunak (software) perencanaan pondasi foot plate dengan


(23)

4

2. Mengenalkan dan memperdekat bahasa pemograman kedalam lingkungan teknik sipil.

3. Memberi sarana yang praktis untuk digunakan tanpa harus mengunduh program tersebut dan menginstalnya ke PC.

4. Menambah informasi yang dapat di akses internet, khususnya dunia Teknik Sipil.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah menjadi salah satu solusi yang tepat yang dapat membantu perhitungan perencanaan pondasi foot plate baik dalam dunia perkuliahan ataupun di dalam dunia kerja.

F. Output (Keluaran)

Keluaran yang dihasilkan dari program ini adalah :

1. Software atau program analisis perencanaan pondasi foot plate 2. Materi mengenai Pondasi foot plate.


(24)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pondasi

1. Pondasi merupakan bagian dari struktur yang berfungsi meneruskan beban menuju lapisan tanah pendukung dibawahnya (Setyanto 2000). Dalam struktur apapun, beban yang terjadi baik yang disebabkan oleh berat sendiri ataupun akibat beban rencana harus disalurkan ke dalam suatu lapisan pendukung dalam hal ini adalah tanah yang ada di bawah struktur tersebut. Banyak faktor dalam pemilihan jenis pondasi, faktor tersebut antara lain beban yang direncanakan bekerja, jenis lapisan tanah dan faktor non teknis seperti biaya konstruksi, waktu konstruksi. Pemilihan jenis pondasi yang digunakan sangat berpengaruh kepada keamanan struktur yang berada diatas pondasi tersebut. Jenis pondasi yang dipilih harus mampu menjamin kedudukan struktur terhadap semua gaya yang bekerja. Selain itu, tanah pendukungnya harus mempunyai kapasitas daya dukung yang cukup untuk memikul beban yang bekerja sehingga tidak terjadi keruntuhan. Dalam kasus tertentu, apabila sudah tidak memungkinkan untuk menggunakan pondasi dangkal, maka digunakan pondasi dalam. Pondasi dalam yang sering dipakai adalah pondasi tiang pancang. Menurut Bowles (1997), pondasi tiang pancang


(25)

6 banyak digunakan pada struktur gedung tinggi yang mendapat beban lateral dan aksial. Pondasi jenis ini juga banyak digunakan pada struktur yang dibangun pada tanah mengembang (expansive soil). Daya dukung tiang pancang yang diperoleh dari skin friction dapat diaplikasikan untuk menahan gaya uplift yang terjadi. Faktor erosi pada sungai juga menjadi pertimbangan penggunaan tiang pancang pada jembatan.

2. Pondasi foot plate

Jenis fondasi yang sering digunakan oleh sebagian orang terutama gedung lantai dua adalah jenis fondasi telapak atau dikenal juga dengan nama foot plate. Jenis konstruksi ini lazimnya menggunakan beton bertulang dengan ukuran dan detail penulangan tertentu (Wahyudi, herman 2014). Sesuai dengan analisa teknis fondasi tersebut harus mampu berfungsi sesuai dengan peruntukanya

3. Baja Tulangan Beton

Baja tulangan merupakan baja berbentuk batang berpenampang bundar yang digunakan untuk penulangan beton, yang diproduksi dari bahan baku billet dengan cara canai panas (hot rolling). Berdasarkan bentuknya, baja tulangan beton dibedakan menjadi 2 (dua) jenis yaitu baja tulangan beton polos dan baja tulangan beton sirip. Baja tulangan beton polos adalah baja tulangan beton berpenampang bundar dengan permukaan rata tidak bersirip, disingkat BjTP. Sedangkan baja


(26)

7 tulangan beton sirip (deform) adalah baja tulangan beton dengan bentuk khusus yang permukaannya memiliki sirip melintang dan rusuk memanjang yang dimaksudkan untuk rneningkatkan daya lekat dan guna menahan gerakan membujur dari batang secara relatif terhadap beton

(Browiyana, 2015), disingkat BjTD. Pada penggunaannya, baja tulangan polos (BjTP) hanya digunakan untuk tulangan pengikat sengkang atau spiral, umumnya diberi kait pada ujungnya. Untuk tulangan utama beton sendiri digunakan baja tulangan sirip (BjTD) agar terjadi lekatan erat antara baja tulanga dengan beton.

B. Pengenalan WEB

Dalam membuat web yang dapat diakses pada umumnya seorang pemogram harus melakukan penginstalan softwere pendukung untuk membuat webnya, untuk itu diperlukan pencarian dan penginstalan softwere tersebut, terutama yang sesuai dan yang diperlukan oleh web yang akan kita desain. Sehingga setelah program dibuat nantinya tidak akan terjadi kegagalan pengoperasian (Purbo Onno, 2000). Dalam pembuatan web ini digunakan softwere atau program yang harus diinstal sebelumnya antara lain:

1. Web server

Web server atau server web merupakan perangkat lunak yang ditempatkan pada komputer jenis apapun. (Anhar 2010) yang sesuai dengan spesifikasi teknis minimal yang dianjurkan oleh perangkat lunak


(27)

8 tersebut yang mampu menerima permintaan HTTP/HTTPS dari klien melalui media browser ( IE, Firefox, Chrome, dll) dan mengirimkan kembali dalam bentuk halaman-halaman website yang umumnya secara standar adalah Hypertext Markup Language (.html).

Beberapa aplikasi perangkat lunak pembangun web server yang dapat dipergunakan diantaranya adalah Apache, Xitami, PWS, IIS dan sebagainya. Ada banyak web server yang dapat digunakan dan sesuai sebagai web server dikomputer antara lain :

a. XAMPP server

XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda.


(28)

9 b. Wamp Server

Menginstal Wamp server sama seperti dengan XAMPP, menginstal Wamp juga menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Di dalam Wamp juga telah di lengkapi tool-tool seperti Aphace dan Mysql.

Gambar 2. Logo Wamp Server

2. PHP Editor

Website baik di dalamnya terkandung PHP atau tidak dibangun menggunakan tag-tag HTML, dan untuk mengetikan tag-tag itu diperlukan aplikasi yang dapat menyimpan file berupa HTML, PHP atau Javascript. Ada beberapa editor yang digunakan untuk mengembangkan atau membangun website dan yang digunakan untuk membangun website ini adalah Notepad++.

Notepad++ adalah sebuah editor text dan kode sumber yang berjalan di sistem operasi Windows. Notepad++ menggunakan komponen Scintilla untuk dapat menampilkan dan menyuntingan teks dan berkas kode sumber berbagai bahasa pemrograman. Notepad++ digunakan pada


(29)

10 website ini karena termasuk editor yang sangat kompetibel dan karena dapat mendukung hampir semua bahasa pemograman.

Gambar 3. Halaman Editor PHP

3. HTML

HTML adalah singkatan dari Hyper Text Markup Language. HTML merupakan sebuah dokumen berformat ASCII (American Standard Code for Information Interchange) sehingga dokumen HTML dapat dibuat dan dibaca dengan teks editor biasa. Teks editor yang bisa digunakan bisa bermacam-macam, asalkan dalam menyimpannya disimpan dengan format teks biasa dan dengan ekstensi .htm, .html, .HTM, atau .HTML. Beberapa teks editor yang biasa digunakan diantaranya adalah Notepad (teks editor yang terembed di Windows) atau apa saja yang bisa digunakan untuk menyimpan dokumen dengan format teks biasa. Semua teks editor tersebut umumnya dapat digunakan untuk membuat dokumen


(30)

11 HTML dengan cara mengetikkan langsung tag-tag HTML. Untuk itu, agar dapat membentuk dokumen HTML yang benar, kita harus mengerti tag-tag atau skrip-skrip yang terdapat di dalam HTML.

Untuk dapat membuat dokumen HTML, selain harus mengerti tag atau skrip, juga dapat menggunakan bantuan software-software pengolah dokumen HTML sehingga kita bisa membuatnya tanpa kita harus mengerti tag-tag HTML. Software-software yang dapat digunakan diantaranya adalah Dreamweaver, yaitu software keluaran Macromedia yang kini telah dibeli oleh Adobe. Sehingga yang dulunya disebut dengan Macromedia Dreamweaver sekarang menjadi Adobe Dreamweaver. Dreamweaver adalah tool atau software untuk mengolah dokumen HTML yang paling populer saat ini. Dengan Dreamweaver, kita bisa membuat dokumen HTML dengan mudah, tanpa kita harus tahu tag-tag yang ada. Dengan Dreamweaver, kita bisa membuat dokumen langsung isi dari dokumen HTML yang kita maksud, sedangkan sisanya, yaitu tag-tagnya sudah otomatis diketikkan oleh Dreamveaver.

Selain dengan Dreamweaver, kita juga bisa membuat dokumen HTML dengan software lain yang juga lumayan terkenal, yaitu Microsoft Frontpage yang kini telah berganti nama menjadi Microsoft Expression Web. Microsoft frontpage merupakan software untuk mengolah dokumen HTML yang cukup banyak digunakan orang. Walaupun Frontpage juga cukup terkenal, namun dari beberapa artikel, Dreamweaverlah yang paling terkenal dan banyak digunakan para developer web internet. Dengan Front page, kita bisa membuat dan


(31)

12 mengedit dokumen HTML semudah kita mengedit dokumen di Microsoft Word. Kita bisa mengolahnya tanpa kita harus tahu tag-tag yang ada.

Membuat dokumen HTML dengan bantuan software memang cukup mudah dan kita tidak perlu tahu ada apa dibalik dokumen tersebut. Namun demikian, hal ini tidak akan menjadi masalah bila hal ini untuk keperluan hal-hal yang sederhana. Masalah akan muncul bila kita tidak mengerti tag HTML kemudian kita akan melangkah pada hal-hal yang komplek yang berkaitan dengan HTML. Pengetahuan akan HTML dan beserta skrip-skrip/tag yang ada di dalamnya adalah hal mutlak yang harus dikuasai oleh seorang developer web. Seorang developer pengembang web harus mengetahui dan menguasai HTML

Dalam membangun website yang sederhana sekalipun, kita harus mengerti tentang skrip HTML diantanya links. Dalam membangun website yang cukup komplek, HTML adalah skrip dasar yang harus dikuasai sebelum menguasai bahasa atau skrip lainya. Sebut saja PHP, dalam PHP, format penulisan dalam PHP adalah pengembangan dari HTML. Dalam PHP tersebut masih terdapat beberapa tag HTML walaupun di dalamnya ditambah keyword lainya. HTML dapat ditampilkan di berbagai macam browser yang berbeda. Baik itu browser yang ada di komputer dengan system operasi Windows diantara Internet Explorer, Mozilla Firefox, Netscape Nafigator, Opera, Avant Browser, NeoPlanet atau Safari di komputer Mac Intosh dan bahkan browser sederhana yang terdapat di PDA dan handphone. Dengan beragamnya


(32)

13 browser tersebut, akan memberi kemungkinan tampilan yang berbeda antara suatu browser dengan browser lainya. Dengan demikian, belum tentu semua tag HTML akan didukung oleh browser yang ada. Ambil saja satu contoh sederhana dari browser yang sama-sama dari komputer dengan system operasi Windows. Tag <blink>…</blink> akan memberikan efek berkedip dalam browser Mozilla Firefox dan Opera, sedangkan dalam browser Internet Explorer tidak memberikan efek apapun. Dalam Mozilla Firefox dan Opera sendiri yang sama-sama memberikan efek berkedip juga mempunyai perbedaan dalam kedipannya. Kedipan Opera lebih lambat dibanding kedipan Mozilla Firefox.

Dokumen HTML bisa dibuka dengan teks editor (misal Notepad) maupun dengan browser (misal Internet Explorer) namun terdapat perbedaan keduanya dalam hal cara membuka. Dalam teks editor, HTML akan dibuka tanpa menerjemahkan tag-tagnya sehingga semua isi beserta tag-tagnya ditampilkan semua.

Sedangkan dengan browser, dokumen HTML akan dibuka dengan menterjemahkan tag-tagnya sehingga yang ditampilkan adalah isinya saja sedangkan tag-tagnya digunakan untuk memerintahkan kepada browser bagaimanakah seharusnya isi dokumen tersebut ditampilkan.

Dalam HTML ada sintaks yang diguakan untuk membuat suatu halaman input. Input adalah elemen form yang paling banyak dipergunakan dalam HTML. Script input dan perintah form digunakan sebagai berikut :


(33)

14 a. Input Text

Input Text dalam Html harus teliti dan diperhatikan agar tidak terjadi suatu kesalahan, karena bila terjadi kesalahan akan mengakibatkan program tidak bisa memprosesnya. Contoh penulisan skrip sederhananya adalah sebagai berikut :

<HTML> <BODY>

<TABLE BORDER =1>

PANJANG <INPUT TYPE = "TEXT" NAME = "PANJANG" size=30>

LEBAR <INPUT TYPE = "TEXT" NAME = "BEBAN" size=10>

</TABLE> </BODY> </HTML>

b. Input Submit

Input submit biasanya digunakan pada bagian akhir sebuah form pada skrip HTML. Input submit adalah symbol yang digunakan untuk mengirim perintah Form. Penulisan skrip sederhana Input submit adalah sebagai berikut :

<HTML> <BODY> <FORM>

<INPUT TYPE = "SUBMIT" VALUE = "HITUNG"> <FORM> <INPUT TYPE = "RESET" VALUE = "BATAL">

</FORM> </FORM> </BODY> </HTML>


(34)

15

c. Perintah Form

Dengan adanya perintah Form biasanya digunakan bersama dengan perintah Input. Skrip sederhana dari perintah form yang terdapat perintah input dan submit adalah sebagai berikut :

<HTML>

<FORM ACTION = " HITUNG.PHP METHOD="POST"> <PRE>

<TABLE BORDER ="1">

<TR><TD> PANJANG <TD> <INPUT TYPE = "TEXT" NAME = "PANJANG" size=30>

<TR><TD> LEBAR <TD> <INPUT TYPE = "TEXT" NAME = "LEBAR" size=30>

</TABLE> <BR>

<INPUT TYPE = "SUBMIT" VALUE = "HITUNG"> <INPUT TYPE = "RESET" VALUE = "BATAL">

</FORM> </HTML>

Perintah form adalah perintah dimana jika skrip diatas dijalankan pada sebuah browser, input submit di atas dapat mengirim Input sebuah HTML ke halaman lain yang dipostkan.

C. Skrip PHP

Sebagaimana pemograman lain pada umumnya, PHP juga memiliki aturan dan variabel kode dalam penulisannya, antara lain:

1. Aturan penulisan PHP skrip

Di dalam PHP skrip harus diawali dan diakhiri dengan sintaks, diantaranya adalah sintaks PHP. Setelah itu interpreter akan menerjemahkannya, sehingga dapat dijalankan oleh komputer (Sinnia, HA, 2013). Didalam PHP skrip terdapat beberapa cara penulisan, secara


(35)

16 umum yang digunakan adalah dengan sintaks <?php dan diakhiri dengan ?>.

2. Variabel dalam PHP

Variabel dalam PHP adalah tempat di dalam memori komputer yang diperuntukan untuk menyimpan data. Untuk PHP pengidentifikasian Variabel dimulai dengan tanda ($) dan diikuti dengan nama variabel. Aturan penamaannya adalah sebagai berikut :

a. Harus diawali dengan huruf atau garis bawah, dapat diikuti dengan huruf atau karakter lain.

b. Karena sensitif, maka penulisan huruf kapital akan memberikan variabel berbeda dengan huruf kecil.

c. Tidak menggunakan sepasi.

Variabel yang dipergunakan pada skrip PHP tidak perlu dideklarasikan terlebih dahulu, hal ini berbeda dengan pemograman Fortran yang variabelnya harus dideklarasikan terlebih dahulu sebelum dipergunakan. 3. Metode Post

Metode post merupakan metode dari syntax form untuk script HTML. Penggunaannya biasanya sejalan dengan submit. Pengerjaannya biasanya dilakukan untuk mengirim data dari berkas pertama (HTML) dan dipostkan pada berkas kedua, contohnya berkas PHP. Saat berkas HTML dibuka di browser, lalu kita input nilai dan kita tekan tombol hitung, maka nilai yang telah diinput akan dikirim ke berkas kedua dengan nama HITUNG.PHP.


(36)

17

4. Echo

Sintaks echo digunakan untuk mencetak atau menampilkan string atau argument skrip HTML. Penulisan sederhana dari skrip echo adalah sebagai berikut :

<HTML> <BODY> <?PHP

$P = $_post[„panjang‟];

$L = $_lebar[„lebar‟];

$Luas = $P * $L ;

Echo ("panjang =<td> $P"); Echo"<BR>";

Echo ("lebar = $L"); Echo"<BR>" ;

Echo ("luas = $Luas"); ?>

</BODY> </HTML>

5. Struktur Kontrol Pemograman PHP

Untuk membuat program yang sedehana dalam menampilkan proses dari suatu pernyataan ke pernyataan berikutnya dilakukan secara urut sesuai dengan urutannya. Namun, jika program dibuat lebih kompleks perlu menggunakan proses penyelidikan kondisi (yufiter Ahmad, 2014.)

Jenis struktur kontrol dalam PHP yang dimaksud, yaitu : a. If

Pernyataan if digunakan untuk menyeleksi suatu kondisi atau syarat tertentu. Sintaks dari pernyataan if sebagai berikut :

If (kondisi) {

Stetment }


(37)

18

Pada sintaks di atas, kondisi dilihat dari kebenarannya, jika kondisi bernilai benar atau true, PHP akan memproses stetment tetapi jika benilai salah atau false, stetment tidak akan diproses. Contoh penggunaan sintaks if :

<?php $a = 4; $b = 3; If ($a>$b) {

Echo (“ a lebih besar dari b”); }

?>

Dibawah ini gambar tampilan dari contoh penggunaan sintaks if.

Gambar 4. Output contoh penggunaan struktur kontrol If b. Else

Pada penggunaan if di atas, proses dilakukan jika kondisi bernilai benar, dan jika kondisi bernilai salah maka PHP tidak akan mengeksekusi apapun. Jika kita ingin mengetahui stetment lain, kita dapat menggunakan pernyataan else. Bentuk dari penggunaan pernyataan else adalah sebagai berikut :

If (kondisi) {

Stetment 1 }


(38)

19

Else {

Stetment 2 }

Sebagai contoh a lebih besar daripada b, kondisi akan di cetak jika bernilai benar, jika tidak a tidak lebih besar daripada b, pernyataan else atau else if hanya akan dieksekusi jika kondisi if bernilai salah. Contoh penggunaan sintaks else :

<?php $a = 4; $b = 5; If ($a>$b) {

Echo (" a lebih besar dari b"); } else {

echo (" a tidak lebih besar daipada b"); Dibawah ini tampilan contoh penggunaan struktur control if else

Gambar 5. Output contoh penggunaan struktur control if else c. Else If

Bentuk dari pernayataan else if adalah sebagai berikut :

If (kondisi 1) {

Stetment 1 }

Else if (kondisi 2) Stetment 2

}


(39)

20 Sebagai contoh dari pernyataan else if, jika kita menambahkan pernyataan jika nilai a akan sama dengan b, a lebih besar daripada atau tidak keduanya, skripnya sebagai berikut:

<?php $a = 5; $b = 5; If ($a>$b) {

Echo (" a lebih besar dari b"); }

else if ($a==$b) {

echo (" a sama dengan b"); }

else {

echo (" a tidak lebih besar daipada b"); }

?>

Dibawah ini tampilan contoh penggunaan struktur control if else


(40)

21 D. Server

Gambar 7. Proses Kerja klien-server

Browsing ke suatu situs di internet, dan memasukkan alamat URL pada kolom address di web browser, lalu setelah itu akan tampil halaman situs tersebut, proses tersebut adalah bagian dari proses kerja konsep klien – server pada protokol Hyper Text Transfer Protocol (HTTP) yang digunakan dalam Word Wide Web (WWW) antar komputer yang terhubung dalam jaringan internet. Browser merequest halaman situs kepada web server, selanjutnya web server akan merespon permintaan klien dengan mengirimkan halaman yang diminta setelah melalui proses penerjemahan ke klien. Bila halaman yang diminta klien tidak terdapat pada web server, maka web server akan mengirimkan pesan dan kode ke klien yaitu 404 Page Not Found. Disaat web dinamis seperti sekarang ini, web server membutuhkan aplikasi pendukung untuk mengolah data yang dikirim klien dengan metode-metodenya seperti Get, Post, Head, Options, dan Trace namun saat ini yang paling sering dipakai adalah metode Post dan Get saja. Melalui tag Form pada HTML, yang juga memiliki kemampuan membangun aplikasi web dinamis.


(41)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Dengan dibuatnya program analisis perhitungan tulangan pondasi telapak dengan menggunakan program Profesional Home Page Hypertext Preprocessor (PHP), perhitungan daya dukung tulangan pondasi telapak menjadi lebih mudah dan cepat.

2. Perhitungan dengan program ini dapat dilakukan dengan sangat cepat dibandingkan dengan perhitungan manual, serta selisih hasil perhitungan dengan menggunakan program dan secara manual kurang dari 1%.

3. Program ini lebih mudah untuk dipakai karena untuk menggunakannya hanya perlu mengakses program melalui internet.

B. Saran

1. Dengan adanya program ini diharapkan nantinya akan ada lagi pengembangan dan penambahan program dengan bahasa PHP ini, khususnya dibidang teknik sipil.

2. Diharapkan bagi para pengguna menjadikan program ini sebagai tempat belajar, khususnya untuk mahasiswa.


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Bowles,J,E. 1997. Analisis dan desain pondasi jilid 1 / alih bahasa Pantur Silaban. Erlangga ; Jakarta.473 hlm.

Prastowo, Bambang N. 2002. Aplikasi Web Batabase dengan PHP dan MySQL.PT. Alex Media Kompetindo; Jakarta.

Purbo, Onno W, 2000. Membangun web e- Commerce. Nurul Fikri Computer & Statistics ; Jakarta.

Yufiter, Ahmad, 2014. Analisis mix design dengan metode ACI Menggunakan Program PHP jurnal (S1). Universitas Lampung; Bandar Lampung. Setyanto, 2000. Rekayasa Pondasi 1 (Buku Ajar). Universitas Lampung; Bandar

Lampung.

Hardiyatmo, Hary C, 2014. Mekanika tanah 2. Gadjah Mada University Press ; Yogyakarta.

Wahyudi, Herman, 2014. Daya dukung pondasi dangkal. (E-book) ITSPress ; Surabaya.

Sinnia, HA, 2013. Analisis Batang Tekan Pada Struktur Baja Menggunakan Program PHP skripsi (S1). Universitas Lampung; Bandar Lampung. Anhar, 2010. Panduan menguasai PHP & MySQL secara otodidak. MediaKita;

Jakarta.


(43)

(44)

III. METODE PERHITUNGAN

A. Perencanaan Pondasi footplate

Pondasi merupakan bagian yang penting pada bangunan. Fungsi utamanya adalah untuk meneruskan beban dari struktur bangunan ke tanah. Pondasi banyak sekali macamnya, tergantung dari fungsi bangunan, bentuk bangunan, serta kondisi tanah. Salah satunya adalah Pondasi Telapak atau Foot Plate. Pondasi Telapak berfungsi memperkokoh struktur bangunan, memikul vertical seperti beban mati dan beban hidup, serta beban horizontal gempa dan angin. Dalam mendesain pondasi telapak, perencanaan pondasi harus mencakup segala aspek agar terjamin keamanan sesuai dengan persyaratan yang berlaku, misalnya, penentuan dimensi pondasi yang meliputi panjang, lebar dan ketebalan pondasi, kemudian jumlah dan jarak tulangan yang harus dipasang pada pondasi. Adapun peraturan untuk perencanaan pondasi telapak tercantum pada SNI 03-2847-2002 merujuk pada pasal 13.12 dan pasal 17 langkah – langkah menentukan desain pondasi adalah sebagai berikut :


(45)

23

1. Menghitung Daya Dukung Tanah Dengan metode terzaghi

Analisis daya dukung bertujuan mempelajari kemampuan tanah dalam mendukung beban pondasi struktur yang terletak diatasnya. Daya dukung menyatakan tahanan geser tanah untuk melawan penurunan akibat pembebanan, yaitu tahanan geser yang dapat dikerahkan oleh tanah disepanjang bidang-bidang gesernya. Menurut karl von terzaghi ada analisis dengan beberapa asumsi yaitu:

a. Pondasi memanjang tak terhingga b. Tanah di dasar pondasi homogen

c. Berat tanah diatas dasar pondasi dapat digantikan dengan beban terbagi merata

d. Tahanan geser tanah di atas dasar pondasi diabaikan e. Dasar pondasi kasar

f. Bidang keruntuhan terdiri dari lengkung spiral log-aritmik dan linier

g. Baji tanah yang terbentuk di dasar pondasi dalam kedudukan elastis dan dinamis bersama-sama dengan dasar pondasi.

h. Pertemuan antara sisi baji dan dasar pondasi membentuk sudut sebesar sudut geser dalam tanah.

i. Berlaku prinsip superposisisi.

j. Kapasitas dukung ultimit (qu) didefinisikan sebagai beban maksimum per satuan luas dimana tanah masih dapat mendukung beban tanpa mengalami keruntuhan.


(46)

24

Dimana daya dukung ultimate :

qult = C.Nc + γb.Nq.Df + 0,5.γb.B.Nγ Dan daya dukung ijin :

q = qult / Sf dimana :

qult = Daya Dukung Ultimit Pondasi

C = Cohesi Tanah

γb = Berat Volume Tanah Df = Kedalaman Dasar Pondasi B = Lebar Pondasi

Sf = Safety Factor

Nc, Nq, Nγ = Faktor daya dukung Terzaghi ditentukan oleh besar sudut geser dalam (dari tabel 1)

Tabel 1: Nilai Faktor Daya Dukung Terzaghi

Ф Nc Nq Nγ Nc' Nq' Nγ'

0 5,7 1,0 0,0 5,7 1 0

5 7,3 1,6 0,5 6,7 1,4 0,2

10 9,6 2,7 1,2 8 1,9 0,5

15 12,9 4,4 2,5 9,7 2,7 0,9

20 17,7 7,4 5,0 11,8 3,9 1,7

25 25,1 12,7 9,7 14,8 5,6 3,2

30 37,2 22,5 19,7 19 8,3 5,7

34 52,6 36,5 35,0 23,7 11,7 9

35 57,8 41,4 42,4 25,2 12,6 10,1

40 95,7 81,3 100,4 34,9 20,5 18,8

45 172,3 173,3 297,5 51,2 35,1 37,7 48 258,3 287,9 780,1 66,8 50,5 60,4 50 347,6 415,1 1153,2 81,3 65,6 87,1


(47)

25

2. Menentukan Dimensi pondasi :

Dimensi dari pondasi telapak di tentukan oleh tegangan ijin pada tanah dimana pondasi tersebut diletakkan. Dimensi ini meliputi: panjang, lebar dan ketebalan telapak pondasi. Semuanya harus di desain sedemikian rupa, sehingga tegangan yang terjadi pada dasar pondasi tidak melebihi daya dukung tanah dibawahnya. Atau dengan kata lain tegangan yang terjadi pada tanah harus lebih kecil dari tegangan ijin pada tanah didasar pondasi tersebut.

q max ≤ q izin

Jika berdasarkan hasil pengecekan tegangan diketahui bahwa tegangan yang terjadi lebih besar dari tegangan ijin yang bisa diterima tanah, maka dimensi pondasi perlu diperbesar. Karena pelat pondasi adalah beton bertulang, maka diijinkan terjadinya tegangan tarik pada tanah dasar.

3. Mengontrol Kuat Geser 1 Arah

Kerusakan akibat gaya geser 1 arah terjadi pada keadaan dimana mula-mula terjadi retak miring pada daerah beton tarik (seperti creep), akibat distribusi beban vertikal dari kolom (Pu kolom) yang diteruskan ke pondasi sehingga menyebabkan bagian dasar pondasi mengalami tegangan. Akibat tegangan ini, tanah memberikan respon berupa gaya reaksi vertikal ke atas (gaya geser) sebagai akibat dari adanya gaya aksi tersebut. Kombinasi beban vertikal Pu kolom (ke bawah) dan gaya geser tekanan tanah ke atas berlangsung sedemikian rupa hingga sedikit demi sedikit membuat retak miring tadi


(48)

26

semakin menjalar keatas dan membuat daerah beton tekan semakin mengecil. Dengan semakin mengecilnya daerah beton tekan ini, maka mengakibatkan beton tidak mampu menahan beban geser tanah yang mendorong ke atas, akibatnya beton tekan akan mengalami keruntuhan. Kerusakan pondasi yang diakibatkan oleh gaya geser 1 arah ini biasanya terjadi jika nilai perbandingan antara nilai a dan nilai d cukup kecil, dan karena mutu beton yang digunakan juga kurang baik, sehingga mengurangi kemampuan beton dalam menahan beban tekan. Menetapkan ukuran agregat maksimum sesuai dengan persyaratan berdasarkan dimensi penampang dan jarak tulangan.

4. Mengontrol Kuat Geser 2 Arah (Punching Shear)

Kuat geser 2 arah atau biasa disebut juga dengan geser pons, dimana akibat gaya geser ini pondasi mengalami kerusakan di sekeliling kolom dengan jarak kurang lebih d/2.

5. Menghitung Tulangan Pondasi

Beban yang bekerja pada pondasi adalah beban dari reaksi tegangan tanah yang bergerak vertikal ke atas akibat adanya gaya aksi vertikal kebawah (Pu) yang disalurkan oleh kolom. Tulangan pondasi dihitung berdasarkan momen maksimal yang terjadi pada pondasi dengan asumsi bahwa pondasi dianggap pelat yang terjepit dibagian tepi- tepi kolom. Menurut SNI 03-2847-2002, tulangan pondasi telapak berbentuk bujur sangkar harus disebar merata pada seluruh lebar pondasi


(49)

27

6. Mengontrol Daya Dukung Pondasi

Pondasi sebagai struktur bangunan bawah yang menyangga kolom memikul beban-beban diatasnya (bangunan atas), harus mampu menahan beban axial terfaktor (Pu) dari kolom tersebut. Maka dari itu menurut bowles J,E 1997 beban dari Pu diisyaratkan tidak boleh melebihi daya dukung dari pondasi (Pup) yang dirumuskan sebagai berikut:

Pu < Pup

Pup = 0,85 x fc’ x A

Dimana:

Pu = Gaya aksial terfaktor kolom (N)

Pup = Daya dukung pondasi yang

dibebani (N)

fc’ = Mutu beton yang diisyaratkan (Mpa) A = Luas daerah yang dibebani (mm2)

B. Alat dan Bahan

1. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Materi mengenai contoh perhitungan dan rumus perencanaan Pondasi foot plate


(50)

28

b. Bahasa Pemograman PHP

c. Buku Bahan Bangunan dan Pemograman PHP

2. Alat

Alat- alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Komputer atau Laptop

b. Mouse, Modem dan Keyboard

c. Perangkat lunak

Perangkat lunak atau software yang dipakai dalam perancangan program perhitungan Perencanaan pondasi foot plate, meliputi:

1)Program PHP 2)Wamp Server

3)Web Browser Mozilla Firefox 4)Notepad ++

5)Xampp

6)Dreamweaver C. Metode Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode studi pustaka dan metode pengembangan perangkat lunak.

1. Metode Studi Pustaka

Melakukan kajian teori yang mendukung pelaksanaan penelitian ini, yaitu dengan membaca buku yang berkaitan dengan program perhitungan pondasi foot plate dan pemograman PHP.


(51)

29

2. Metode pengembangan perangkat lunak

Metode yang digunakan untuk membangun system aplikasi pengolahan log acces web server ini yaitu “classic life cycle” atau model waterfall yang dikembangkan oleh Roger S. Pressman, proses model waterfall tersebut meliputi analysis, design, coding, testing.

a. Analysis

Merupakan tahap menganalisa hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan system aplikasi pengolahan web server. b. Design

Tahap penerjemahan dari data yang di analisis kedalam bentuk yang mudah dan dimengerti dan diinginkan oleh user.

c. Coding

Tahap penerjemahan dari data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemograman.

d. Testing


(52)

30

D. Diagram Alir Penelitian

Diagram alir penelitian proses pengolahan PHP dapat dilihat dibawah ini:

Gambar 8. Diagram alir pelaksanaan penelitian Selesai

Mulai

Design Tampilan Web

Analisis Studi Pustaka

Coding


(53)

31

E. Diagram Alir Program

Diagram alir program proses pengolahan PHP dapat dilihat dibawah ini:

Gambar 9. Diagram alir pelaksanaan program

MULAI

MASUKAN DATA : 1. TEBAL FONDASI 2. MUTU BAHAN 3. BEBAN

4. DAYA DUKUNG TANAH

PERHITUNGAN DATA :

1. PERHITUNGAN DIMENSI PONDASI 2. MENGHITUNG TEGANGAN TANAH 3. KONTROL GAYA GESER SATU ARAH 4. KONTROL GAYA GESER DUA ARAH

HITUNG DATA :

1. HITUNG PENULANGAN PONDASI 2. JARAK TULANGAN

CEK DAN HITUNG :

1. CEK KUAT DUKUNG PONDASI


(54)

32

F. Pelaksanaan penelitian

Dalam pelaksanaan pembuatan program ini langkah-langkah pembuatan program dapat dilihat dibawah ini :

1. Buka Notepad ++ yang telah diinstal pada PC atau laptop.

2. Buat script html atau PHP program pada Notepad yang telah dibuka.

3. Setelah script html atau PHP dibuat, simpan script PHP dan html yang telah dibuat pada folder htdocs yang ada didalam folder Xampp.

4. Jalankan Xampp atau Wamp server.

5. Jalankan program Apache dan Mysql pada Xampp.

6. Buka program website yang telah dibuat dengan Mozilla, ketik localhost file atau folder penyimpanan script PHP atau HTML program.


(1)

6. Mengontrol Daya Dukung Pondasi

Pondasi sebagai struktur bangunan bawah yang menyangga kolom memikul beban-beban diatasnya (bangunan atas), harus mampu menahan beban axial terfaktor (Pu) dari kolom tersebut. Maka dari itu menurut bowles J,E 1997 beban dari Pu diisyaratkan tidak boleh melebihi daya dukung dari pondasi (Pup) yang dirumuskan sebagai berikut:

Pu < Pup

Pup = 0,85 x fc’ x A

Dimana:

Pu = Gaya aksial terfaktor kolom (N)

Pup = Daya dukung pondasi yang

dibebani (N)

fc’ = Mutu beton yang diisyaratkan (Mpa) A = Luas daerah yang dibebani (mm2)

B. Alat dan Bahan

1. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Materi mengenai contoh perhitungan dan rumus perencanaan Pondasi foot plate


(2)

b. Bahasa Pemograman PHP

c. Buku Bahan Bangunan dan Pemograman PHP

2. Alat

Alat- alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Komputer atau Laptop

b. Mouse, Modem dan Keyboard

c. Perangkat lunak

Perangkat lunak atau software yang dipakai dalam perancangan program perhitungan Perencanaan pondasi foot plate, meliputi:

1)Program PHP

2)Wamp Server

3)Web Browser Mozilla Firefox

4)Notepad ++

5)Xampp

6)Dreamweaver

C. Metode Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode studi pustaka dan metode pengembangan perangkat lunak.

1. Metode Studi Pustaka

Melakukan kajian teori yang mendukung pelaksanaan penelitian ini, yaitu dengan membaca buku yang berkaitan dengan program perhitungan pondasi foot plate dan pemograman PHP.


(3)

2. Metode pengembangan perangkat lunak

Metode yang digunakan untuk membangun system aplikasi pengolahan log acces web server ini yaitu “classic life cycle” atau model waterfall yang dikembangkan oleh Roger S. Pressman, proses model waterfall tersebut meliputi analysis, design, coding, testing.

a. Analysis

Merupakan tahap menganalisa hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan system aplikasi pengolahan web server. b. Design

Tahap penerjemahan dari data yang di analisis kedalam bentuk yang mudah dan dimengerti dan diinginkan oleh user.

c. Coding

Tahap penerjemahan dari data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemograman.

d. Testing


(4)

D. Diagram Alir Penelitian

Diagram alir penelitian proses pengolahan PHP dapat dilihat dibawah ini:

Gambar 8. Diagram alir pelaksanaan penelitian

Selesai Mulai

Design Tampilan Web

Analisis Studi Pustaka

Coding


(5)

E. Diagram Alir Program

Diagram alir program proses pengolahan PHP dapat dilihat dibawah ini:

Gambar 9. Diagram alir pelaksanaan program

MULAI

MASUKAN DATA :

1. TEBAL FONDASI 2. MUTU BAHAN 3. BEBAN

4. DAYA DUKUNG TANAH

PERHITUNGAN DATA :

1. PERHITUNGAN DIMENSI PONDASI 2. MENGHITUNG TEGANGAN TANAH 3. KONTROL GAYA GESER SATU ARAH 4. KONTROL GAYA GESER DUA ARAH

HITUNG DATA :

1. HITUNG PENULANGAN PONDASI 2. JARAK TULANGAN

CEK DAN HITUNG :

1. CEK KUAT DUKUNG PONDASI


(6)

F. Pelaksanaan penelitian

Dalam pelaksanaan pembuatan program ini langkah-langkah pembuatan program dapat dilihat dibawah ini :

1. Buka Notepad ++ yang telah diinstal pada PC atau laptop.

2. Buat script html atau PHP program pada Notepad yang telah dibuka.

3. Setelah script html atau PHP dibuat, simpan script PHP dan html yang telah dibuat pada folder htdocs yang ada didalam folder Xampp.

4. Jalankan Xampp atau Wamp server.

5. Jalankan program Apache dan Mysql pada Xampp.

6. Buka program website yang telah dibuat dengan Mozilla, ketik localhost file atau folder penyimpanan script PHP atau HTML program.