PERBANDINGAN PENGGUNAAAN OPEN POSITION DAN TEKNIK HEDGING DALAM MENILAI RATA-RATA HUTANG IMPOR (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2013)

ABSTRAK
PERBANDINGAN PENGGUNAAN OPEN POSITION DAN TEKNIK HEDGING
DALAM MENILAI RATA-RATA HUTANG IMPOR
(Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2011-2013)

Oleh
IBTIHAJ AL HAWA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penggunaan open position
dan teknik hedging (forward contract hedging, money market hedging dan
currency option hedging) dalam menilai rata-rata hutang impor pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013 dan
mencari tahu manakah dari keempat metode yang paling efisien dalam menilai
hutang impor. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yang diambil dari IDX dan Bank Indonesia. Teknik analisis data yang
digunakan adalah uji beda paired sample t-test. Sampel penelitian terdiri dari 18
perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria untuk diteliti, yang ditentukan
melalui metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat
perbedaan nilai hutang impor yang signifikan antara open position dan forward
contract hedging, terdapat perbedaan nilai hutang impor yang signifikan antara

open position dan money market hedging, serta terdapat perbedaan nilai hutang
impor yang signifikan antara open position dan currency option hedging. Dari
keempat metode, forward contract hedging yang paling efisien dalam menilai
hutang impor.
Kata Kunci: Teknik Hedging, Open Position, Forward Contract Hedging, Money
Market Hedging, Currency Option Hedging

ABSTRACT
THE COMPARISION OF OPEN POSITION AND HEDGING TECHNIQUES
USAGE IN ASSESSING DEBT IMPORT AVERAGE
(Study on manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange 2011-2013)

By
IBTIHAJ AL HAWA

This study aimed to determine the difference in the usages of open positions and
hedging techniques (forward contracts hedging, money market hedging and
currency option hedging) in assessing import debt average on manufacture
companies listed in Indonesia Stock Exchange 2011-2013 and find out which of
the four methods is the most efficient one in assessing the import debt. Data used

in this research is secondary data taken from IDX and Bank Indonesia. The data
analysis technique used is paired sample t-test. The samples of this research
consist of 18 manufacture companies which fulfill sample criteria to analyze,
which determined by purposive sample method. The results showed that there was
significant difference in import debt between open position and forward contract
hedging, there was significant difference in import debt between open position
and money market hedging, and there was significant difference in import debt
between open position and currency option hedging. Of the four methods, forward
contracts hedging was the most efficient one in assessing the import debt average.
Keywords: Hedging Techniques, Open Position, Forward Hedging Contract,
Money Market Hedging, Currency Option

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Ibtihaj Al Hawa dilahirkan di
Tangerang, pada tanggal 01 Desember 1993, sebagai putri
sulung dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Ibnu
Hajar dan Ibu Toibah.
Latar belkang pendidikan yang telah penulis tempuh yaitu
penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak di TK As-Syukriah

Cipondoh Tangerang tahun 1999. Sekolah Dasar di SDN 1 Sumur Puteri tahun
2005, Sekolah Menengah Pertama di SMPN 3 Bandar Lampung tahun 2008, dan
Sekolah Menengah Atas di SMKN 4 Bandar Lampung tahun 2011.
Tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Ilmu Administrasi
Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Selama
menjadi mahasiswa penulis aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Ilmu Administrasi Bisnis FISIP UNILA. Pada tahun 2014, penulis
melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Penengahan Kecamatan
Penengahan, Kabupten Lampung Selatan.

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbila’lamin....
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Kupersembahkan karya kecilku ini untuk:
Kedua orang tuaku tercinta
Ibunda Toibah dan Ayahanda Ibnu Hajar
serta kedua adikku tersayang Ihya Afronissa Ulfa dan Ihza Jundi Ferarri
terima kasih atas setiap do’a, semangat dan dukungan yang kalian berikan


Imam hidupku kelak, yang masih dirahasiakan Allah SWT keberadaannya
Dosen Pembimbing, Dosen Pengujiku dan semua dosen yang telah berjasa dalam
membimbing dan memberikanku ilmu selama ini
Para sahabat, teman, orang-orang yang ku sayangi dan menyayangiku
Almamaterku tercinta

MOTO

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai
penolong, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.
(Q.S Al-Baqarah: 153)
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah mengetahui
apa yang kau kerjakan”.
(Q.S Al-Mujadilah: 11)
“If you cannot do great things, do small thing in a great way. Create a definite
plan for carrying out your desire and begin at once, whether you ready or not, to
put this plan into action”.
(Napoleon Hill)
”Jika Tuhan memberikanmu jalan hidup yang lebih sulit dari kehidupan orang

lain bersabar dan bersyukurlah karena Tuhan menganggapmu lebih mampu,
dengan kesabaran dan rasa syukur dalam perjuangan itu Tuhan akan
memudahkan hidupmu dan menghadiahkan kebahagiaan didalammya, karena
kebahagiaan adalah hadiah terbaik bagi mereka yg berjuang dalam sabar”.
(Ibtihaj Al Hawa)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayahNya skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul “Perbandingaan
Penggunaan Open Position dan Teknik Hedging dalam menilai Rata-rata Hutang
Impor” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi
Bisnis di Universitas Lampung. Oleh karena itu dengan segala hormat penulis
mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya kepada :

1.

Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Lampung.

2.


Bapak Drs. A. Effendi, M.M. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

3.

Bapak Prof. Dr. Yulianto, M.S. selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

4.

Bapak Drs. Pairulsyah, M.H. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

5.

Bapak Dr. Suripto, S.Sos., M.A.B. selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi
Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

6.


Bapak Ahmad Rifai, S.Sos., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Lampung, sekaligus selaku Dosen Penguji yang telah bersedia meluangkan

waktu untuk memberikan kritik, saran, ilmu, petunjuk, arahan dan masukan
kepada penulis dalam perbaikan dan penyelesaian skripsi ini. Penulis ucapkan
permohonan maaf untuk setiap salah dan khilaf penulis selama ini.
7.

Bapak Mohammad Machrus, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Utama
yang telah bersedia meluangkan waktu dan sabar dalam membimbing dan
memberikan arahan, ilmu, pesan-pesan moral, saran, kritik, serta nasehat dan
motivasi kepada penulis selama proses bimbingan. Penulis ucapkan
permohonan maaf untuk setiap salah dan khilaf penulis selama ini.

8. Bapak Hartono, S.Sos. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
banyak mendukung dan membantu selama penulis menempuh studi di
Universitas Lampung. Maaf suka ngerepotin minta tanda tangan yah pak.
9.


Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis yang selama
ini telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan motivasi selama
perkuliahan.

10. Ibu Mertayana selaku Staff Jurusan Administrasi Bisnis, yang telah banyak
membantu penulis dalam melengkapi persyaratan persyaratan administrasi.
11. Keluarga besar tercintaku, khususnya Mamaku Ibu Toibah yang senantiasa
selalu mendukungku dan mendo’akanku dalam setiap sujudnya, yang telah
berjuang membesarkan dan mendidikku sedari kecil seorang diri tanpa pernah
mengeluh, yang selalu memberikan kasih sayangnya dan membuatku
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Perjuangan mama untuk Ahwa,
Ulfa dan Reri selama ini tak akan sia-sia. Ahwa janji. Terima kasih untuk
ayahku Bpk. Ibnu Hajar, S.Ag. atas dukungan materinya selama ini, meski

keberadaan ayah dalam hidup Ahwa tampak transparan tapi keberadaan ayah
dalam hati ahwa itu nyata. I love you both, mom dad.
12. Keluarga besar SGEC Mr.Khaidir, Mr.Ilyas, Mr.Yusuf, Ms Yeni, Ms.Rika,
Ms.Mia, Ms Pun, Savira terima kasih atas do’anya khususnya Mr.Fadli,
thanks a bunch for every of your prayer, advice, and support this long time

for me. I’m so lucky having you as my brother, you’re always able to
encourage me, make me on fire and laugh when I’m getting sick of this script.
Thanks for being a good listener to me when I need someone to talk brota li.
13. Sahabat-sahabatku Balqis, Keket, Ratih, Maul, Hilda, Ena, Dini, Ade,
Bambang, Riko, Muti Ulya yang mengisi hari-hariku selama perkuliahan.
Terimakasih atas kebersamaan, canda-tawa, suka-duka yang telah kalian bagi.
Maaf jika pernah menyusahkan dan menyinggung perasaan dalam
pertemanan selama ini.
14. Teman sebimbingan David, teman-teman ABI 2011 Yudha dkk, Iyoy dkk,
Inggrid, Suhe, Angga, Rio, Heri, Eka dan Pacar, Bekti dkk, Agung dkk,
Umam dkk, Supri dkk, Vivi Soraya dkk, mba Diy dan semua AnggoroAnggora ABINILA 2011. Senior-senior ABI Mba Anggun, Mba Icha, dan
kakak-kakak tingkat lainnya khususnya mba Shinta terima kasih sudah
membantu dan memberi semangat, Adik-adik tingkat ABI Dwi, Abdul,
Novita, Efri, Rizka, Riana, Jami, Ade dll tetap gaungkan jargon “Bisnis
Bersatu.. !!!!” untuk prodi kita.
15. Sahabat-sahabat zaman alayku di SMA “The Gembel Ngakak” Tiara, Mpit,
Ayu, Sri dan Tika terimakasih atas canda-tawa, do’a dan dukungannya dari
SMA sampai detik ini yaah mbeel ^_^.

16. Teman-teman SDN 1 Sumur Putri, SMPN 3 Bandar Lampung, SMKN 4

Bandar Lampung yang kusayangi dan kurindukan.
17. Teman-teman KKN Desa Penengahan Kecamatan Penengahan Kabupaten
Lampung Selatan: Jeanna, mba Faradilla, Imam, Indra, bang Frans, bang Arif,
bang Gilang, bang Fed. Keluargaku di Desa Penengahan Bpk dan Ibu Kades,
bang Sekdes, pak haji, mba Wita, Fika, bang Firdaus, ade-ade Penengahan dll
sudah menemani selama 40 hari.
18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu, yang telah
membantu penulis dalam menyelsaikan karya ini.
19. Almamater

Universitas

Lampung

yang

memberikanku

kesempatan


merasakan bangku kuliah.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Bandar Lampung, 01 Februari 2015
Penulis

Ibtihaj Al Hawa

DAFTAR TABEL

No. TABEL JUDUL TABEL
Tabel 1.1
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 2.5
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7

Nilai Kurs IDR tahun 2011-2013
Penentuan Hedging
Realisasi Spot Rate
Realisasi Spot Rate
Perbandingan Teknik Hedging
Penelitian Terdahulu
Daftar Sampel
Definisi Operasional
Transaksi Hutang Imor tahun 2011-2013
Spot Rate
Perbandingan Nilai Hutang Impor antara
Open Position dan Teknik Hedging
Hasil Uji Normalitas
Hasil Uji Beda (Paired Sample T-test)
Antara Open Positon dan Forward Contract
Hasil Uji Beda (Paired Sample T-test)
Antara Open Positon dan Money Market
Hasil Uji Beda (Paired Sample T-test)
Antara Open Positon dan Currency Option

HALAMAN
3
36
46
47
49
51
57
60
81
82
93
98
99
100
101

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran:
Lampiran 1

Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur

Lampiran 2

Data Transaksi Hutang Impor

Lampiran 3

Data Spot Rate, Suku Bunga dan Tingkat Inflasi

Lampiran 4

Nilai Hutang Impor Open Position Tahun 2011

Lampiran 5

Nilai Hutang Impor Open Position Tahun 2012

Lampiran 6

Nilai Hutang Impor Open Position Tahun 2013

Lampiran 7

Nilai Hutang Impor Forward Contract Hedging Tahun 2011

Lampiran 8

Nilai Hutang Impor Forward Contract Hedging Tahun 2012

Lampiran 9

Nilai Hutang Impor Forward Contract Hedging Tahun 2013

Lampiran 10 Nilai Hutang Impor Money Market Hedging Tahun 2011
Lampiran 11 Nilai Hutang Impor Money Market Hedging Tahun 2012
Lampiran 12 Nilai Hutang Impor Money Market Hedging Tahun 2013
Lampiran 13 Nilai Hutang Impor Currency Option Hedging Tahun 2011
Lampiran 14 Nilai Hutang Impor Currency Option Hedging Tahun 2012
Lampiran 15 Nilai Hutang Impor Currency Option Hedging Tahun 2013
Lampiran 16 Perbandingan Open Position Tahun 2011-2013
Lampiran 17 Perbandingan Forward Contract Hedging Tahun 2011-2013
Lampiran 18 Perbandingan Money Market Hedging Tahun 2011-2013
Lampiran 19 Perbandingan Currency Option Hedging Tahun 2011-2013

Lampiran 20 Perbandingan Rata-rata Nilai Hutang Impor Antara Open Position
dan Teknik Hedging
Lampiran 21 Data Output Uji Normalitas
Lampiran 22 Data Output Uji Paired Sampel Test Open Position dan Forward
Contract Hedging
Lampiran 23 Data Output Uji Paired Sampel Test Open Position dan Money
Market Hedging
Lampiran 24 Data Output Uji Paired Sampel Test Open Position dan Currency
Option Hedging

DAFTAR GAMBAR

NO. GAMBAR
Gambar 1.1
Gambar 2.1

JUDUL
Grafik Nilai Tukar Rupiah
per Dollar
Kerangka Pikir

HALAMAN
3
53

DAFTAR ISI

ABSTRACT
ABSTRAK
JUDUL DALAM
HAL PERSETUJUAN
HAL PENGESAHAN
HAL PERNYATAAN
RIWAYAT HIDUP
PERSEMBAHAN
MOTTO
SANWACANA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
BAB II
2.1

2.2

Halaman
i
ii
iii
iv
v
vi
viii
ix
x
xi
xii
xiii
xiv
xv

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Batasan Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian

1
8
8
9
10

LANDASAN TEORI
Perdagangan Internasional
2.1.1 Definisi Perdagangan Internasional
2.1.2 Teori Perdagangan Internasional
2.1.3 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
2.1.4 Manfaat Perdagangan Internasional
2.1.5 Resiko Perdagangan Internasional
2.1.6 Transaksi Perdagangan Internasional
Valuta Asing
2.2.1 Definisi Valuta Asing
2.2.2 Pengertian Pasar Valas
2.2.3 Pelaku Pasar Valas
2.2.4 Jenis-jenis Pasar Valas
2.2.5 Jenis-jenis Transaksi Valas

11
11
12
14
15
16
17
18
18
19
19
21
23

2.3

2.4
2.5

2.6
2.7
2.8

2.2.6 Fungsi Pasar Valas
Nilai Tukar Valas
2.3.1 Definisi Kurs
2.3.2 Jenis Perubahan Kurs Valas
2.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Kurs
2.3.4 Sistem Kurs Valas
2.3.5 Eksposur Nilai Tukar Valas
Open Position
Teknik Hedging
2.5.1 Definisi Hedging
2.5.2 Manfaat dan Kegunaan Hedging
2.5.3 Penentuan Penggunaan Hedging
2.5.4 Instrumen Hedging
2.4.4.1 Forward Contract
2.4.4.2 Money Market
2.4.4.3 Currency Option Contract
2.5.5 Ikhtisar Perbandingan Teknik Hedging
Penelitian Terdahulu
Kerangka Pikir
Hipotesis

24
25
25
26
27
29
32
33
34
34
35
35
36
36
39
43
47
48
49
52

BAB III METODE PENELITIAN
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8

Jenis Penelitian
Populasi
Sampel
Jenis Dan Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
Definisi Konseptual
Definisi Operasional
Teknik Analisis Data
3.8.1 Analisis Rata-rata Nilai Hutang Impor
3.8.2 Analisis Statistik

53
53
54
55
56
57
58
59
61
61

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
4.2

Gambaran Umum Perusahaan
Hasil Analisis Data
4.2.1 Analisis Nilai Hutang Impor dengan Open Position
4.2.2 Analisis Nilai Hutang Impor dengan Forward Contract
Hedging
4.2.3 Analisis Nilai Hutang Impor dengan Money Market
Hedging
4.2.4 Analisis Niai Hutang Impor dengan Currency Option
Hedging
4.2.5 Analisis Perbandingan Nilai Hutang Impor
dengan Open Position dan Teknik Hedging

4.3

Uji Statistik

66
77
77
81
85
88
91

95

4.4

BAB V
5.1
5.2

4.3.1 Uji Normalitas
4.3.2 Uji Beda (Paired Sampe T-test)
Pembahasan
4.4.1 Perbandingan Nilai Hutang Impor
dengan Open Position & Forward Contract Hedging
4.4.2 Perbandingan Nilai Hutang Impor
dengan Open Position & Money Market Hedging
4.4.3 Perbandingan Nilai Hutang Impor
dengan Open Position & Currency Option Hedging
4.4.4 Perbandingan Nilai Hutang Impor dengan Open Position,
Forward Market Hedging, Money Market Hedging
dan Currency Option Hedging

95
96
100
100
105
109

113

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

119
121

1

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia saat ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu bersaing
secara global dalam memenuhi permintaan produk pasar, tak terkecuali
perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Penciptaan produk yang
memiliki keunggulan kompetitif dirasa sangat perlu untuk dapat tetap bertahan
dalam persaingan dengan perusahaan pesaing lainnya. Produk yang memiliki
keunggulan kompetitif tersebut tentunya harus dibuat dengan menggunakan bahan
baku berkualitas sehingga hal inilah yang memicu perusahaan manufaktur untuk
bisa mendapatkan bahan baku berkualitas, namun untuk mendapatkan bahan baku
yang berkualitas itu dibutuhkan dana yang besar, terlebih jika bahan baku kualitas
tersebut tidak tersedia di Indonesia. Hal ini menuntut perusahaan untuk
mengadakan kerjasama dengan pihak lain misalnya negara lain yang mampu
menyediakan bahan baku yang perusahaan butuhkan. Oleh karenanya tidak sedikit
perusahaan manufaktur di Indonesia yang turut serta aktif bekerjasama dengan
perusahaan asing melakukan perdagangan internasional. Perusahaan yang aktif
dalam perdagangan internasional disebut dengan perusahaan multinasional.

2

Menurut Heckscher dan Olin (1991) dalam Madani (2008) perdagangan
internasional terjadi karena adanya perbedaan kekayaan faktor produksi yang
dimilki negara-negara. Perdagangan internasional bisa terjadi karena ada
perbedaan kebutuhan setiap negara terhadap barang dan jasa tertentu. Sementara
itu Krugman (1980) dalam Madani (2008) menyatakan bahwa terjadinya
perdagangan internasional adalah keuntungan skala ekonomi dalam produksi.
Sedangkan dalam Madani, David Ricardo (1951) mengembangkan teori
keunggulan komparatif untuk menjelaskan terjadinya spesialisasi produksi tiap
negara yang lebih efisien biaya produksinya dari negara lain dalam perdagangan
internasional atas dasar perbedaan kemampuan teknologi, sumber daya alam dan
sumber daya manusia.

Terjadinya perdagangan Internasional menyebabkan timbulnya transaksi bisnis
baik berupa transaksi atas barang yang diekspor maupun atas barang yang
diimpor. Transaksi bisnis yang terjadi antar negara itu menuntut tiap perusahaan
untuk melakukan kewajibannya membayar biaya dalam kegiatan ekspor ataupun
impor dengan mata uang yang nilainya berbeda dengan mata uang domestik. Nilai
mata uang yang ditunjukan dalam kurs mata uang dari waktu ke waktu mengalami
fluktuasi sehingga terjadi perubahan arus kas yang dibutuhkan dan digunakan.
Nilai mata uang setiap negara yang selalu berfluktuasi satu sama lainnya
menyebabkan ketidakpastian bagi perusahaan yang terlibat dalam perdagangan
internasional terlebih lagi Indonesia menerapkan sistem kurs mengambang
dimana tidak adanya peran pemerintah dalam menekan perubahan kurs.

3

Berikut data fluktuasi nilai mata uang :

Tabel 1.1
Nilai kurs IDR yang tertera di Bank Indonesia
tahun 2011 – 2013
Tahun

Kurs Jual

Kurs Beli

2011
2012
2013

9.113
9.718
12.250

9.023
9.622
12.128

Sumber Data : Bank Indonesia

Sumber : http://www.sahamok.com/grafik-usd-vs-idr-rupiah/
Gambar 1.1
Nilai Tukar Rupiah per Dollar

Data diatas menunjukkan fluktuasi kurs rupiah per Dollar, fluktuasi tersebut
menimbulkan risiko keuangan bagi perusahaan. Fluktuasi nilai tukar berkaitan
erat dalam perdagangan internasional karena nilai suatu komoditi ekspor atau
impor dinilai dengan satuan mata uang asing. Perubahan nilai tukar memberikan
pengaruh yang cukup signifikan terhadap berbagai faktor, seperti arus kas,
terutama bagi negara-negara yang memiliki mata uang yang lemah (soft currency)
seperti rupiah

Indonesia. Perubahan nilai tukar tersebut menyebabkan

4

ketidakpastian bagi perusahaan yang terlibat dalam transaksi perdagangan
internasional. Nilai tukar ditentukan oleh exchange rate negara yang
bersangkutan. Perubahan nilai tukar valuta asing yang digunakan berpengaruh
terhadap arus kas perusahaan dan juga berpengaruh pada pencatatan pelaporan
keuangan perusahaan. Perusahaan dapat terkena pengaruh risiko valuta asing atau
disebut foreign exchange exposure (eksposur valas) yaitu translation exposure,
transaction exposure dan operating exposure. Translation exposure merupakan
risiko laporan keuangan konsolidasi perusahaan multinasional terhadap fluktuasi
nilai tukar. Transaction exposure adalah risiko nilai dari transaksi-transaksi masa
depan yang dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar. Operating exposure atau
economic exposure merupakan risiko sejauh mana present value dari arus kas
masa depan perusahaan dapat dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar.

Risiko fluktuasi kurs valuta asing ini akan dialami oleh perusahaan-perusahaan
manufaktur khususnya yang memiliki hutang usaha dalam valuta asing.
Perusahaan harus membayar sejumlah uang dalam nominal yang lebih besar saat
terjadi depresiasi rupiah terhadap USD dan menanggung kerugian yang sangat
banyak jika hal itu terjadi seperti saat terjadinya krisis moneter di Indonesia pada
tahun 1998, tak sedikit perusahaan bangkrut akibat risiko fluktuasi kurs valuta
asing tersebut. Adanya risiko valas akibat fluktuasi nilai tukar dalam transaksi
internasional mengharuskan perusahaan untuk dapat menghindari maupun
mengurangi kerugian dari fluktuasi nilai tukar tersebut.

5

Meskipun perusahaan tidak dapat mengendalikan kurs nilai tukar, namun
perusahaan dapat mengendalikan tingkat risiko terkait dengan kondisi tersebut
melalui manajemen keuangannya. Salah satu cara untuk meminimalisir risiko
valas dalam hutang impor adalah dengan melakukan hedging atau lindung nilai
sebagai salah satu cara untuk menanggulangi risiko. Lindung nilai atau dalam
bahasa Inggris disebut hedge dalam dunia keuangan dapat diartikan sebagai suatu
investasi yang dilakukan khususnya untuk mengurangi atau meniadakan risiko
pada suatu investasi lain. Lindung nilai adalah suatu strategi yang diciptakan
untuk mengurangi timbulnya risiko bisnis yang tidak terduga, di samping tetap
dimungkinkannya memperoleh keuntungan dari invetasi tersebut. Prinsip hedging
adalah menutupi kerugian posisi aset awal dengan keuntungan dari posisi
instrumen hedging.

Teknik hedging tersebut diantaranya adalah forward contract, future contract,
currency option, dan money market hedging (Madura, 2000). Forward contract
bercirikan tidak perlu transfer tunai di awal transaksi dimana transfer tunai hanya
dilakukan saat jatuh tempo, mengandung risiko kredit, kontrak dibuat sesuai
dengan kebutuhan dua pihak, digunakan khusus untuk lindung nilai dan pada
umumnya untuk kontrak jangka pendek. Karakteristik future contract berbanding
terbalik dengan forward contract dimana future contract tidak menyesuaikan
dengan kebutuhan kedua belah pihak, namun memiliki risiko kredit yang kecil
dan memiliki pasar yang lebih aktif dari forward contract, terutama untuk jangka
waktu pendek. Currency option bercirikan kerugian maksimum dapat dibatasi,
namun selalu ada kesempatan menguntungkan dari pergerakan harga dan untuk

6

kebutuhan lindung nilai dapat dibuat tailor made. Pembeli kontrak harus
membayar premi option dimuka dan menghadapi risiko kredit dari penjualan dan
tersedia terutama untuk kontrak jangka pendek. Money market hedging memakai
instrumen pasar uang untuk melindungi nilai hutang atau piutang di masa yang
akan datang dengan melakukan pengambilan posisi di pasar uang.

Perusahaan yang memiliki hutang usaha bisa saja memutuskan untuk tidak
menggunakannya teknik hedging (open position), yaitu dengan membiarkan
terjadinya fluktuasi terhadap nilai tukar mata uang asing yang bersangkutan
sampai dengan jatuh tempo pembayaran hutang usaha (Angelina 2008), jika mata
uang domestik mengalami depresiasi terhadap mata uang asing yang bersangkutan
pada saat jatuh tempo, jumlah mata uang domestik yang dibutuhkan untuk
melunasi hutang dalam mata uang asing tertentu akan menjadi lebih banyak. Hal
ini tentu saja akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan, untuk itu
diperlukannya melakukan hedging pada nilai hutang.

Dalam penelitian ini, unit analisisnya adalah perusahaan manufaktur yang
melakukan transaksi internasional berupa pembelian bahan baku impor yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam rentang waktu penelitian tiga tahun yakni
dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Adapun hutang impor valas yang
dimiliki perusahaan merupakan hutang usaha berjangka pendek. Dari keempat
teknik hedging yang ada, hanya tiga teknik saja dalam penelitian ini yang akan
diteliti yakni forward market hedging, money market hedging dan
option hedging.

currency

7

Pemilihan untuk menggunakan teknik hedging ini atau open position sangat perlu
dilakukan, sehingganya kita perlu membandingkan metode mana yang lebih
efisien digunakan untuk menilai hutang impor apakah dengan menggunakan
teknik hedging atau tanpa menggunakan hedging (open position). Berdasarkan
permasalahan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul :
“PERBANDINGAN PENGGUNAAN OPEN POSITION dan TEKNIK
HEDGING DALAM MENILAI RATA-RATA HUTANG IMPOR” (Study
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2011-2013)

8

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat
ditetapkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: .
1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan open position
dan forward contract hedging dalam menilai hutang impor?.
2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan open position
dan money market hedging dalam menilai hutang impor?.
3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan open position
dan currency option hedging dalam menilai?.
4. Manakah yang lebih efisien antara open position, forward contract hedging,
money market hedging, dan currency option hedging dalam menilai hutang
impor?.

1.3 Batasan Penelitian

Penelitian ini membahas mengenai perbandingan nilai hutang impor perusahaan
manufaktur dengan menggunakan teknik hedging dan open position. Hutang
impor yang akan diteliti berupa hutang usaha dalam USD. Fokus utama penelitian
berupa nilai hutang impor karena hutang impor sangat rentan nilainya dengan
fluktuasi kurs valas. Besarnya nilai hutang impor di masa mendatang perlu
dilindungi dengan teknik-teknik tertentu seperti teknik hedging agar mencegah
perusahaan mengalami kerugian, terutama bagi perusahaan manufaktur yang
bergerak aktif dalam pabrikasian produk-produk yang harus bekerja sama dengan
pihak asing untuk memenuhi kebutuhan bahan-bahan baku produksinya. Dari

9

empat teknik hedging yang ada, hanya teknik forward contract, money market dan
option hedging saja yang akan diteliti karena ketiganya digunakan untuk
melindungi nilai hutang yang sifatnya jangka pendek. Karena hutang impor dalam
penelitian ini akan dihitung 30 hari masa jatuh temponya. Future contract hedging
pada prinsipnya sama dengan forward contract, namun forward contract lebih
dapat memprediksi jumlah hutang di masa mendatang, selain itu future contract
hanya dapat digunakan untuk transaksi-transaksi yang jumlahnya cenderung
sedikit sehingga peneliti lebih tertarik menganalisis forward contract hedging
yang dapat digunakan untuk transaksi dalam jumlah besar, sedangkan future
contract tidak dianalisis dalam penelitian ini.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut disusunlah penelitian dengan tujuan
sebagai berikut:
1.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara
penggunaan open position dan forward contract hedging dalam menilai
hutang impor.

2.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara
penggunaan open position dan money market hedging dalam menilai hutang
impor.

3.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara
penggunaan open position dan currency option hedging dalam menilai hutang
impor.

10

4.

Untuk mengetahui manakah yang lebih efisien antara open position, forward
contract hedging, money market hedging, dan currency option hedging dalam
menilai hutang impor.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu:
1.

Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai manfaat
penggunaan teknik hedging bagi perusahaan dalam melindungi nilai hutang
impor dari perubahan nilai tukar valas sehingga pihak manajer perusahaan
dapat menyusun strategi untuk menghindari kerugian pada setiap transaksi
internasionalnya.

2.

Bagi Peneliti
Melalui penelitian ini, peneliti dapat lebih memahami ilmu manajemen
keuangan

khususnya

lingkup

keuangan

internasional,

teori

bisnis

internasional, penggunaan teknik hedging dan manfaatnya bagi perusahaan.
3.

Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber referensi mengenai
penggunaan teknik hedging sebagai bahan literatur untuk menguatkan teori
penelitian selanjutnya.

11

II. LANDASAN TEORI

2.1 PERDAGANGAN INTERNASIONAL
2.1.1 Definisi Perdagangan Internasional

Pada umumnya perbedaan wilayah, kekhasan corak, ragam budaya suatu negara
dengan negara yang lain menyebabkan perbedaan hasil kualitas dan kuantisas
sumber daya alam, sumber daya manusia, serta perkembangan teknologinya.
Perbedaan keunggulan masing-masing negara dalam bidang tertentu diharapkan
dapat menciptakan inovasi produk dengan biaya produksi yang lebih efisien dari
negara lainnya. Adanya perbedaan tersebut memicu interaksi tiap negara untuk
bekerjasama saling melengkapi kebutuhan Negara satu dengan negara lainnya
melalui kegiatan ekspor dan impor dalam perdagangan internasional.

Menurut Madura (2000) “Perdagangan internasional adalah pendekatan yang
relatif konservatif yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk memenetrasi pasar
luar negeri (dengan mengekspor) atau untuk mendapatkan bahan baku berharga
murah (dengan mengimpor)”. Perdagangan internasional dapat diartikan sebagai
transaksi dagang antar subyek ekonomi negara yang satu dengan subyek ekonomi
negara yang lain, baik mengenai barang maupun jasa-jasa. Adapun subyek
ekonomi yang dimaksud adalah penduduk yang terdiri dari warga negara biasa,
perusahaan ekspor, perusahaan impor, perusahaan industri, perusahaan negara

12

ataupun departemen pemerintah yang dapat didilihat dari neraca perdagangan
(Sobri, 2000).

2.2.2 Teori Perdagangan Internasional

Madura (2000) menjelaskan, pada dasarnya ada tiga teori yang menerangkan
tentang timbulnya perdagangan internasional yakni:
1. Teori Keunggulan Komparatif
Teori

yang

menyatakan

bahwa

masing-masing

negara

memiliki

keunggulan untuk berspesialisasi dalam produk-produk yang bisa
diproduksi dengan biaya yang relatif lebih efisien. Negara atau perusahaan
dianjurkan untuk melakukan spesialisasi produksi dengan mengekspor
produk yang mempunyai keunggulan komparatif dan mengimpor produk
yang tidak memiliki keunggulan komparatif. Teori keunggulan komparatif
klasik ini dicetuskan oleh David Ricardo dan Heckher-Ohlin (1772-1823).
Porter (1990) dan Krugman (1980) menentang teori keunggulan
komparatif klasik ini, mereka menyatakan bahwa keunggulan komparatif
dapat

diciptakan.

Faktor

penentu

keunggulan

komparatif

adalah

keunggulan relatif dalam faktor endowment, yaitu ketersediaan relatif
berbagai input yang dibutuhkan dalam proses produksi, baik berasal dari
sumber daya alam, tenaga kerja dan modal. Serta keunggulan relatif dalam
Faktor intensity, yaitu teknologi yang digunakan didalam proses produksi.

13

2. Teori Pasar Tidak Sempurna
Teori yang menyatakan bahwa karena adanya biaya dari transfer tenaga
kerja dan sumber daya lain bagi tujuan produksi, perusahaan mungkin
berupaya menggunakan faktor-faktor produksi luar negeri jika faktorfaktor ini lebih murah dari pada faktor-faktor dalam negeri.
Perdagangan internasional mungkin tidak akan terwujud seandainya
seluruh sumber daya produksi dapat berpindah atau dipindahkan dari satu
negara ke negara lain tanpa batas. Mobilitas faktor-faktor produksi yang
sangat tinggi dan fleksibel akan menyetarakan biaya dan tingkat
keuntungan serta menghilangkan semua keunggulan komparatif setiap
negara. Akibatnya perdagangan internasional kurang memberi manfaat.
Namun, kondisi pasar yang sempurna ini sulit terwujud. Teori pasar tidak
sempurnya menyatakan bahwa terdapat satu kondisi ketidaksempurnaan
pasar, dimana faktor-faktor produksi sulit berpindah-pindah dari satu
tempat ke tempat lain (imobilitas) karena terdapat pembatasan-pembatasan
dan biaya-biaya. Imobilitas faktor-faktor produksi ini menjadikan
perdagangan internasional menarik, karena terdapat perbedaan biaya dan
tingkat keuntungan antar negara.
3. Teori Siklus Produksi
Teori yang menyatakan bahwa sebuah perusahaan awalnya berusaha
memantapkan dirinya dalam pasar lokal dan kemudian berekspansi ke
dalam pasar luar negeri sebagai reaksi terhadap permintaan asing atas
produk-produknya. Menurut teori ini, perkembangan hidup suatu produk
mengikuti siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu masa awal di mana

14

perusahaan baru mulai memperkenalkan produknya. Diikuti masa
pertumbuhan, masa kematangan dan terakhir masa proses penurunan. Inti
dari teori ini pada dasarnya adalah jika suatu perusahaan telah mencapai
masa kematangan, maka sudah saatnya memertimbangkan tambahan
peluang di negara lain.

2.1.3 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Menurut Sukirno (2004) faktor yang mendorong suatu negara melakukan
perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut:
a. Faktor alam atau potensi alam
b. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
c. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
d. Perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi
e. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk
menjual produk tersebut.
f. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja,
budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil
produksi dan adanya keterbatasan produksi.
g. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
h. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari
negara lain.
i. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat
hidup sendiri.

15

2.1.4 Manfaat Perdagangan Internasional

Menurut Sukirno (2004) manfaat perdagangan internasional adalah sebagai
berikut:
a. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak negara yang tidak dapat memproduksi suatu bahan baku tertentu
dikarenakan

adanya

perbedaan

faktor-faktor

alam

ditiap

negara

diantaranya seperti perbedaan kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan
iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap
negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak dapat diproduksi negara
sendiri.
b. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh
keuntungan

yang

diwujudkan

oleh

spesialisasi.

Walaupun

suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan
yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila
negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
c. Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat
produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi
kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka.
Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan
mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut
keluar negeri.

16

d. Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari
teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih
modern.

2.1.5 Risiko Perdagangan Internasional

Menurut Sukirno (2004), selain keuntungan, ada juga risiko dari perdagangan
internasional yakni perbedaan mata uang. Pada umumnya mata uang setiap negara
berbeda-beda. Perbedaan inilah yang menimbulkan risiko fluktuasi kurs valuta
asing. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara
pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor.
Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal
nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor
lebih tinggi dari pada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah
pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara
diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan
mata uang sebagai standar internasional.

17

2.6 Transaksi dalam Perdagangan Internasional

Kegiatan yang berlangsung dalam perdagangan internasional mengakibatkan
terjadinya transaksi-transaksi bisnis dalam kegiatan ekspor dan impornya.
Menurut Angelina (2008) ekspor adalah kegiatan memproduksi barang atau jasa
dengan melakukan penjualan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan di suatu
negara kepada perusahaan di negara lain. Sedangkan Impor menurut Angelina
(2008) adalah barang atau jasa yang dibeli atau didatangkan dari luar negeri untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri dan terhindar dari kelangkaan atas barang atau
jasa tersebut.

Transaksi dalam kegiatan ekspor dan impor pembayarannya dapat dilakukan
secara tunai maupun tidak. Jika pembayaran transaksi dalam kegiatan ekspor dari
suatu perusahaan domestik ke perusahaan asing dilakukan tidak secara tunai maka
disebut piutang sedangkan jika pembayaran transaksi dalam kegiatan impor dari
suatu perusahaan asing ke perusahaan domestik dilakukan tidak secara tunai maka
disebut hutang impor. Menurut Wahyuni (2011) hutang impor adalah hutang yang
terjadi dikarenakan adanya pembelian suatu barang yang pembayarannya
dilakukan pada tanggal jatuh tempo tertentu di masa mendatang.

18

2.2 VALUTA ASING
2.2.1 Definisi Valuta Asing

Pasar uang dan pasar modal di Indonesia kini telah didenominasi oleh mata uang
lokal (rupiah) dan mata uang asing (valuta asing). Valuta asing (valas) atau
foreign exchange (forex) ataupun foreign currency itu sendiri memiliki beberapa
definisi yang disajikan oleh beberapa ahli, yaitu:
1. Menurut Hady (2010), “valuta asing adalah mata uang asing yang difungsikan
sebagai alat pembayaran untuk membiayai transaksi ekonomi keuangan
internasional dan juga mempunyai catatan kurs resmi pada bank sentral”.
2. Menurut Eiteman (2004) “foreign exchange berarti uang dari suatu negara
asing; yakni, saldo mata uang asing di bank, bank notes (uang kertas), cek dan
draft mata uang asing”.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa valuta asing
merupakan pertukaran mata uang suatu negara terhadap negara lainnya. Dengan
adanya perbandingan nilai antara mata uang suatu negara terhadap mata uang
negara lain yang menimbulkan suatu nilai, dapat disebut foreign exchange rate
(kurs valuta asing).

2.2.2 Pengertian Pasar Valuta Asing

Definisi pasar valuta asing menurut Manurung (2004), adalah pasar di mana mata
uang asing diperjualbelikan. Sedangkan menurut Puspopranoto (2004), pasar
valuta asing adalah tempat di mana bermacam-macam uang dari berbagai negara
dijualbelikan. Dari pendapat-pendapat diatas kita bisa menyimpulkan bahwa pasar

19

valas adalah pasar di mana transaksi valuta asing dilakukan, baik antar negara
maupun dalam suatu negara. Pasar valuta asing terdapat di tiap negara dan dalam
prakteknya dapat dijangkau oleh setiap negara dengan sarana telekomunikasi yang
telah ada, dan karena telah menyangkut banyak negara diseluruh dunia maka
transaksi yang dilakukan hampir tidak pernah berhenti.

2.2.3 Pelaku Pasar Valas

Pelaku-pelaku utama dalam pasar valas menurut Handaru (2002), adalah:
a. Bank dan Nonbank yang bertindak sebagai dealer
Bank dan sedikit lembaga nonbank yang bertindak sebagai dealer,
beroperasi baik di pasar antar bank maupun di pasar klien. Mereka
memperoleh keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli valuta asing.
Adanya persaingan antar dealer membuat selisih harga menjadi semakin
kecil sehingga bisa meningkatkan efesiensi pasar valuta asing.
b. Individu dan perusahaan yang melakukan transaksi perdagangan dan
investasi
Individu dan perusahaan memanfaatkan pasar valuta asing untuk
memperlancar pelaksanaan transaksi perdagangan dan investasi. Partisipan
yang termasuk dalam kategori ini antara lain adalah importir dan eksportir,
investor yang memiliki portofolio internasional, perusahaan multinasional
dan para wisatawan asing. Beberapa partisipan juga menggunakan pasar
valuta asing untuk membatasi risiko valuta asing

20

c. Spekulan dan Arbitrator
Berbeda dengan dealer, spekulan dan arbitrator bertindak atas kehendak
sendiri dan tidak memiliki kewajiban untuk melayani klien atau menjamin
kelangsungan pasar. Apabila dealer memperoleh keuntungan dari selisih
harga jual dan harga beli valuta asing, serta secara insidentil dari
perubahan harga umum, maka spekulan mengharapkan keuntungan
semata-mata dari perubahan tingkat harga umum. Sementara itu, arbitrator
meraih keuntungan dengan memanfaatkan adanya perbedaan harga di
berbagai pasar.
d. Bank Sentral
Bank sentral memanfaatkan pasar valuta asing untuk mendapatkan atau
membelanjakan cadangan valuta asingnya agar dapat mempengaruhi
stabilitas nilai tukar mata uang domestik. Dengan demikian, motivasi bank
sentral untuk bermain di pasar valuta asing bukan untuk meraih
keuntungan, tetapi menjaga stabilitas nilai tukar mata uang domestik
sehingga memberi dampak positif bagi perekonomian nasional. Perilaku
bank sentral dengan demikian akan sangat ditentukan oleh kebijakan
perekonomian makro nasional.
e. Pialang Valuta Asing
Pialang valuta asing berfungsi sebagai perantara yang mempertemukan
penawaran dan permintaan terhadap mata uang tertentu. Pialang valuta
asing bertindak atas nama klien. Atas jasanya, mereka memperoleh komisi
sebagai kontra prestasi. Agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik,

21

perusahaan pialang memiliki akses langsung dengan dealer dan bank di
seluruh dunia.

2.2.4 Jenis-jenis Pasar Valas
Terdapat empat jenis pasar valas, yakni:
a. Pasar Spot ( Pasar Tunai )
Menurut Madura (2000) kurs spot yaitu nilai ganti jalan satu valuta. Jadi
yang disebut pasar spot yaitu pasar yang memfasilitasi transaksi-transaksi
nilai ganti jalan satu valuta. Dimana komoditi atau valas dijual dengan
tunai dengan penyerahan segera. Dimaksud juga actual market atau
physical market. dalam pasar spot, dibedakan atas tiga tipe transaksi:
a) Cash
Transaksi di mana pembayaran satu mata uang serta pengiriman
mata uang lain dikerjakan dalam hari yang sama.
b) Tunggak ( forward transaction )
Transaksi di mana pengiriman dikerjakan pada hari selanjutnya.,
baik dengan mingguan atau bulanan.
c) Spot Transaksi
Di mana pengiriman dikerjakan dalam tempo 48 jam sesudah
perjanjian. Dalam transaksi spot umumnya penyerahan valas
ditetapkan dua hari kerja selanjutnya.

22

b. Pasar Forward
Menurut Madura (2000) kurs forward yaitu nilai ganti satu valuta dengan
valuta lain pada satu waktu di hari esok yang dikuotasikan oleh bank-bank.
Jadi yang disebut pasar forward yaitu pasar yang memfasilitasi
perdagangan kontrak forward mata uang.
c. Pasar Currency Futures
Menurut Madura (2000) pasar currency futures merupakan pasar yang
memfasilitasi perdagangan kontrak currency futures. Satu kontrak
currency futures mengambil keputusan satu volume standar dari satu
valuta spesifik yang dapat dipertukarkan pada tanggal penyelesaian
(settlement date) spesifik di hari esok.
d. Pasar Currency Option
Menurut Madura (2000) menjelaskan pasar currency options merupakan
pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak currency options. Kontrak
currency options bisa diklasifikasikan sebagai call atau put. Satu currency
call options sediakan hak untuk beli satu valuta spesifik dengan harga
spesifik (yang diberi nama dengan strike price atau exercise price) dalam
satu periode waktu spesifik. Currency call options dipakai untuk menghedge hutang-hutang valas yang perlu dibayarkan di hari esok. Currency
put options berikan hak untuk jual satu valuta asing dengan harga spesifik
dalam satu periode waktu spesifik. Currency put options dipakai untuk
meng-hedge piutang-piutang valas yang dapat di terima di hari esok.

23

2.2.5 Jenis-jenis Transaksi Valas
Menurut Handaru (2002), jenis-jenis transaksi valuta asing dibagi menjadi tiga
yaitu:
a. Transaksi Spot (tunai)
Transaksi spot dilakukan berdasarkan nilai tukar saat transaksi terjadi.
Transaksi spot antara bank dan klien (di pasar eceran) dapat diselesaikan
saat itu juga. Sementara itu, transaksi spot antar bank umumnya terjadi
umumnya terselesaikan dua hari kerja setelah kesepakatan.
b. Transaksi Forward (tunggak)
Transaksi forward dilakukan dengan menentukan kapan pembayaran dan
penyerahan valuta asing dilakukan di masa yang akan datang. Nilai tukar
mata uang ditentukan pada saat kontrak disepakati. Transaksi forward
menggunakan nilai tukar forward yang umumnya memiliki rentang waktu
1, 2, 3, 6, dan 12 bulan. Rentang waktu tersebut menunjukkan kapan
transaksi forward harus diselesaikan.
c. Transaksi Swap (barter)
Transaksi swap adalah pembelian dan penjualan mata uang asing secara
bersamaan. Transaksi swap banyak terjadi di pasar antar bank, dimana
penyelesaian transaksi beli dan jual dilakukan pada tanggal yang berbeda.
Tanggal penyelesaian transaksi disebut value date. Baik pembelian
maupun penjualan dilakukan di bank yang sama. Tipe transaksi yang
umum dilakukan adalah membeli mata uang asing di pasar spot dan pada
waktu yang sama menjualnya di pasar forward.

24

Valuta yang diperdagangkan dalam transaksi valas juga dibedakan atas dua
golongan yaitu hard currencies dan soft currencies. Penggolongan ini biasanya
didasarkan atas volume perdagangan suatu negara baik secara kualitas maupun
secara kuantitas. Hard currencies merupakan jenis mata uang yang sering
diperdagangkan, seperti Dollar Amerika, Yen Jepang, atau Deutch Mark Jerman.
Sedangkan

soft

currencies

merupakan

jenis

mata

uang

yang

jarang

diperdagangkan seperti Ringgit Malaysia, Rupiah Indonesia dan mata uang dari
negara-negara berkembang lainnya.

2.2.6 Fungsi Pasar Valas

Fungsi-fungsi pasar valuta asing menurut Handaru (2002) saat membantu lalulintas pembayaran internasional yakni:
a. Transfer Daya Beli ( Transfer of Purcahsing Power )
Sangat dibutuhkan terlebih dalam perdagangan internasioanal serta
transaksi modal yang umumnya melibatkan pihak-pihak yang tinggal di
negara yang mempunyai mata uang yang berbeda, sehingga transfer daya
beli dibutuhkan untuk menyediakan pengkonversian mata uang baik dari
mata uang asing ke mata uang domestik maupun sebaliknya.
b. Penyediaan Kredit
Pengiriman

barang

antarnegara

dalam

perdagangan

internasional

memerlukan waktu, oleh karnanya harus ada satu langkah untuk
membiayai barang-barang dalam perjalanan pengiriman tersebut. Eksportir
bisa membiayai dahulu biaya pengiriman tersebut dengan membuka
rekening piutang atas importir. Atau importir dapat melakukan

25

pembayaran diawal sebelum barang diterima. Pasar valas menyediakan
alternatif lain yakni dengan letter of credit (L/C).
c. Kurangi Risiko Valas
Importir ingin memperoleh keuntungan dalam usaha perdagangan. Dalam
situasi normal dari kemungkinan risiko yang tidak diperkirakan misalnya
berlangsung pergantian kurs yang tiba-tiba hingga merubah besarnya
keuntungan yang sudah diperkirakan, sehingga pasar valas menyediakan
mekanisme hedging melalui pasar forward.

2.3 NILAI TUKAR (KURS) VALAS
2.3.1 Definisi Kurs

Definisi kurs valas menurut Sukirno (2002), adalah harga dari satu mata uang
dalam ukuran mata uang lainnya, yang menunjukkan jumlah satuan valuta asing
yang dipersiapkan oleh pembeli dan penjual untuk pertukaran dengan mata uang
domestik atau valuta asing lainnya.

Sedangkan menurut Puspopranoto (2004), yang dimaksud dengan nilai kurs
adalah harga di mana mata uang suatu negara dipertukarkan dengan mata uang
negara lain disebut dengan nilai tukar (kurs). Dari kedua definisi tersebut, dapat
disimpulkan yang dimaksud dengan nilai kurs rupiah adalah harga mata uang
rupiah terhadap satu mata uang lainnya.

26

Apabila kita membahas tentang kurs, maka paling sedikit ada dua jenis mata uang
yang diperbandingkan. Dalam hal ini peneliti membandingkan nilai rupiah
terhadap nilai dollar AS. Besar kecilnya kurs tergantung dari kuatnya permintaan
dan penawaran. Semakin tinggi permintaan terhadap mata uang asing (dalam hal
ini permintaan terhadap dollar Amerika), maka kurs rupiah akan semakin
meningkat yang berarti nilai rupiah semakin menurun. Sebaliknya semakin
berkurangnya permintaan terhadap dollar Amerika, maka kurs rupiah semakin
menurun, yang berarti nilai rupiah mengalami kenaikan.

2.3.2 Jenis Perubahan Nilai Kurs Valuta Asing

Dalam melakukan transaksi valuta asing, nilai kurs mengalami perubahan setiap
saat. Perubahan nilai kurs valuta asing umumnya berupa:
a. Apresiasi atau Depresiasi
Naik atau turunnya nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang asing
yang sepenuhnya tergantung pada kekuatan pasar (permintaan dan
penawaran valuta asing) baik dalam negeri maupun luar negeri.
b. Devaluasi atau Revaluasi
Naik atau turunnya nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang asing
dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah.

Dari definisi diatas, perubahan nilai kurs yang biasa terjadi sehari-hari (depresiasi)
hampir sama dengan devaluasi, akan tetapi devaluasi adalah penurunan nilai mata
uang suatu negara terhadap mata uang asing yang dinyatakan secara resmi oleh
pemerintah, dilakukan secara mendadak, dan ada perbedaan selisih kurs yang

27

besar antara sebelum dan sesudah devaluasi. Hal ini berlaku juga untuk apresiasi
dan revaluasi. Perubahan rate mata uang asing memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap nilai (value) perusahaan khususnya pada perusahaan yang memiliki
intensitas internasional. Pengaruh signifikan terjadi ketika perusahaan melakukan
transaksi dengan mata uang asing, misalnya meminjam hutang dengan dollar
Amerik